• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sapi Perah di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Sapi Perah di Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ƒ

Permasalahan

 

Sapi

 

Perah

 

di

 

Indonesia

ƒ

Model

 

Pengembangan

 

Peternakan

 

Sapi

 

h

k l

j

Perah

 

Berkelanjutan

ƒ

Model

 

Bisnis

 

Kemitraan

 

Pengembangan

 

i

h

Sapi

 

Perah

ƒ

Performance

 

Indicator

i

d l

b

i

ƒ

Best

 

Practices

 

dalam

  

Pengembangan

 

Sapi

 

Perah

(3)

P k

b

l i

i

h d

d kti it

ƒ

Perkembangan populasi sapi perah dan produktivitas

(4)

f

(5)

ƒ

Sudah

 

lama

 

diketahui

 

belum

 

ada

 

solusi

 

yang

 

tepat

 

ƒ

Sudah

 

lama

 

diketahui,

 

belum

 

ada

 

solusi

 

yang

 

tepat

 

secara

 

nasional

ƒ

Sudah

 

banyak

 

kajian

 

akademis,

 

belum

 

banyak

 

diterapkan

K

d l

p

ƒ

Kendala:

ƒ Kondisi iklim yang panas 

ƒ Terkonsentrasi di Pulau Jawa 

Skala produksi yang rendah (3  4 ekor)

ƒ Skala produksi yang rendah (3 – 4 ekor)

ƒ Lack of capital and technology

ƒ Lemahnya posisi tawar peternak

ƒ Lack of information untuk mempelajari kondisi peternakan 

ƒ Lack of information untuk mempelajari kondisi peternakan 

sapi perah di Indonesia

ƒ Kurangnya dukungan pemerintah

ƒ Kurangnya penilaian terhadap fungsi‐fungsi sapi perah dalam 

k

(6)

ƒ

Kendala

 

(Lanjutan)

ƒ

Kendala

 

(Lanjutan):

ƒ Pemasaran susu segar sangat bergantung pada Industri Pengolahan  Susu (IPS).  Kemampuan peternak dan koperasi dalam pemasaran 

   k d  k  l i   ih  t l h  U  

susu segar kepada konsumen lain masih sangat lemah. Upaya 

pengolahan susu murni menjadi produk susu tahan simpan melalui  proses UHT masih sangat terbatas.

P il k   k t    ih  d lk  k i   

ƒ Prilaku masyarakat yang masih mengandalkan konsumsi susu 

bubuk ketimbang susu murni.  Prilaku konsusmen ini sangat kontras  dengan masyrakat yang menunjukan konsumsi sangat tinggi yang  umumnya mengkonsumsi susu pasteurisasi  

(7)

f

d

 

it

ƒ

food

 

security

ƒ

proverty

 

alleviation

ƒ

pemenuhan

p

 

kebutuhan domestik

 

ƒ

meningkatkan

 

income

peternak

 

dan

ƒ

pemeliharaan

 

kelestarian

 

lingkungan.

 

Dengan

 

memajukan

 

integrasi

 

fungsi ekonomi,

 

sosio

kultural

 

dan

 

sustainabilitas

 

serta

 

kelestarian

 

lingkungan

 

diharapkan

 

peternakan

 

kelestarian

 

lingkungan,

 

diharapkan

 

peternakan

 

sapi

 

perah

 

lebih

 

mendapat

 

tempat

 

dalam

 

prioritas

 

pembangunan

 

nasional.

 

(8)
(9)

K t

di

 

bibit

 

b k

lit

ƒ

Ketersediaan

 

bibit

 

berkualitas

ƒ

Ketersediaan

 

lahan

ƒ

Ketersediaan Sumber air

ƒ

Ketersediaan Sumber air

ƒ

Sumberdaya

 

manusia

ƒ

Ketersediaan

Ketersediaan

 

 

Modal

Modal

ƒ

Penyebaran

 

Cooling

 

unit

ƒ

Pelayanan

y

 

kesehatan

 

ternak

ƒ

Jalur

 

transportasi

ƒ

Skala

 

ekonomis

 

sapi

 

perah

l

i

i

k

(10)

Regulasi/ akselerasi BRI KPSBU Pemda Kebijakan Susu segar bermutu Penguatan Modal Pet ernak

Welfare Pembinaan

usaha

Quality t l d Pendampingan

Kredit

Kesejaht eraan

Modal

PT/

Lit bang DANONE

[image:10.792.159.605.191.523.2]

control dan harga Pembinaan Pasar dan mutu susu Pemanfaatan I PTEK

(11)
[image:11.792.87.689.154.545.2]

Tabel 1. Indikator Performa Pengembangan Sapi Perah

No. Indikator Nilai Indikator

1. Persentase ternak laktasi, % 70-80%

2. Jumlah populasi, ST/peternak > 10 ST/peternak

3. Produksi susu, l/ekor/hari > 14 l/ekor/hari

4. S/C Ratio < 2

5. Periode laktasi 300 hari

6. Kandungan Protein 3,2%

7 Total Solid > 12%

7. Total Solid > 12%

8. Rasio harga susu/konsentrat > 2

9. Replacement stock Dilaksanakan secara mandiri

10 Suplai konsentrat berkualitas tinggi Kontinyu dengan kualitas 10. Suplai konsentrat berkualitas tinggi Kontinyu dengan kualitas

prima 11. Pengontrolan harga susu, sapi,

anak, pakan,

Harga dapat meminimisasi biaya

12. TPC, komposisi susu, dan higienis susu

(12)

f

f

ƒ

Percepatan

 

transfer

 

of

 

knowledge

 

and

 

experience

 

dari

 

satu

 

wilayah

 

ke

 

wilayah

 

yang

 

llain

ƒ

Percepatan

 

penyerapan

 

teknologi

 

hasil

 

h

research

ƒ

Replikasi

 

model

 

pengembangan

 

dan

 

model

 

b

k

d h b

l

b k

(13)

ƒ

GERIMISBAGUS

ƒ

GERIMISBAGUS

ƒ

Introduksi

 

Peternakan

 

Sapi

 

Perah

 

pada

 

areal

 

reklamasi

 

lahan

 

Tambang

 

di

 

Bangka

 

Belitung

ƒ

Aktualisasi

 

pembuatan

 

pakan

 

berbasis

 

potensi

 

lokal

 

dan

 

ƒ

Aktualisasi

 

pembuatan

 

pakan

 

berbasis

 

potensi

 

lokal

 

dan

 

penyimpanan

 

atau

 

pengawetan

ƒ

Penggunaan

 

ransum

 

komplit

 

baik

 

dalam

 

bentuk

 

pellet

 

maupun

 

silase

maupun

 

silase

ƒ

Penggunaan

 

pakan

 

suplemen

 

yang

 

bersifat

 

komplementer

ƒ

Pendeteksian

 

dini

 

dan

 

pencegahan

 

mastitis

 

dan

 

brucelosis

ƒ

Pengembangan

g

g

 

village

g

 

breeding

g

 

centre

ƒ

Bantuan kredit langsung untuk peternak dengan scheme

 

khusus

ƒ

Melaksanakan sinergi dengan pelaku bisnis di tingkat

t

k

(14)

Keberhasilan pengembangan sapi perah berkelanjutan dicapai Keberhasilan pengembangan sapi perah berkelanjutan dicapai

dengan

ƒ kemandirian peternak

ƒ sinergisme antarg stakeholder

ƒ mengacu pada performance indicators

ƒ penguatan modal 

ƒ Penguatan SDM dan institusi lokal

ƒ penilaian produktivitas :penilaian produktivitas :  pendapatan/kesejahteraan peternak,pendapatan/kesejahteraan peternak,  

ƒ peningkatan dan penstabilan harga jual susu di tingkat peternak

ƒ pemanfaatan dana hibah, CSR dll

ƒ keberpihakan pemerintah

ƒ Relevansi & daya serap hasil penelitian

ƒ Relevansi & daya serap hasil penelitian

ƒ ketersediaan informasi real untuk ketepatan model 

(15)

Gambar

Gambar 1. Model Bisnis Pengembangan Sapi Perah di Ciater, Kabupaten Subang
Tabel 1.  Indikator Performa Pengembangan Sapi Perah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri total dan koliform yang terdapat pada susu segar peternakan sapi perah rakyat dan susu pasteuriasi tanpa kemasan di

Pada penelitian ini, pengujian residu antibiotika pada sampel susu segar dilakukan dengan menggunakan metode bioassay berdasarkan golongan antibiotika yaitu

Hasil penelitian (Tabel 1) menunjukkan bahwa rata-rata tingkat cemaran Escherichia coli pada susu segar dari peternakan sapi perah di Surabaya adalah 110 Escherichia

Kegiatan mengembangkan usaha pengolahan susu segar menjadi produk olahan susu yang memiliki nilai ekonomis tinggi di desa Badransari kelurahan Kembangsari kecamatan

Melalui peningkatan efisiensi usaha peternakan maka diharapkan akan dapat terwujud peningkatan produksi susu nasional dan menurunnya ketergantungan terhadap susu impor. Selain

Untuk mencapai cita-cita menciptakan Indonesia sebagai kolam susu, maka tidak ada jalan lain, selain melakukan perbaikan yang menyeluruh terhadap setiap komponen yang

Adanya sel somatik dalam susu, secara tidak langsung dapat diuji reagen komersial dalam ben- tuk Kit, tetapi penggunaan Kit di lapangan tidak banyak dilakukan oleh para

1) Ketersediaan bibit berkualitas: Di Indonesia, Frisien Holstein sudah beradaptasi dengan kondisi lokal dan sudah lama digunakan sebagai sumber bibit untuk