• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Clothing Brand Brienna)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Clothing Brand Brienna)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Clothing Brand Brienna)

Sabrina Nur Annisaa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya sabrinannisaa18@student.ub.ac.id

Dosen Pembimbing:

M.Abdi Dzil Ikhram W,SE.,MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian brand Brienna. Penelitian ini bersifat kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Brienna yang pernah membeli produk Brienna. Ukuran sampel penelitian ini sebanyak 40 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Brand Image (X1) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan tabel coefficients menunjukkan nilai sig 0,008 < 0,05 dan Kualitas Produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan tabel coefficients menunjukkan nilai sig 0,012 < 0,05. Selanjutnya secara simultan Variabel Brand Image (X1) dan Kualitas Produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan tabel Anova menunjukkan nilai sig 0,000 < 0,05. Hasil kofiesien determinasi (R Square) bernilai 0,585 yang berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel keputusan pembelian sebesar 58.5%.

Hasil yang didapat pada penelitian adalah Brand Image dan Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian baik secara parsial maupun simultan. Oleh karena itu produk Brienna harus lebih meningkatkan Brand Image dan menciptakan Kualitas Produk yang unggul sehingga Keputusan Pembelian konsumen terus meningkat.

Kata Kunci : Brand Image, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.

(2)

ABSTRACT

This research was conducted to determine the effect of Brand Image and Product Quality on the Purchase Decision of the Brienna brand. This research is quantitative. The population in this study were all Brienna consumers who had bought Brienna products. The sample size of this study was 40 respondents. The sampling technique used is saturated sampling. The analytical tool used in this study uses the multiple regression method. The results showed that partially the Brand Image variable (X1) had a significant effect on Purchase Decision (Y) with the coefficients table showing a sig value of 0.008 <0.05 and Product Quality (X2) had a significant effect on Purchase Decision (Y) with the coefficients table showing the value sig 0.012 < 0.05. Furthermore, Brand Image Variables (X1) and Product Quality (X2) have a significant effect on Purchase Decisions (Y) with the Anova table showing a sig value of 0.000 <0.05. The result of the coefficient of determination (R Square) is 0.585, which means the ability of the independent variable to explain the purchase decision variable is 58.5%.

The results obtained in the study are Brand Image and Product Quality have an effect on Purchase Decisions either partially or simultaneously. Therefore, Brienna products must further enhance the Brand Image and create superior product quality so that consumer purchasing decisions continue to increase.

Keywords: Brand Image, Product Quality, Purchase Decision.

(3)

2 PENDAHULUAN

Perkembangan fashion di Indonesia semakin pesat dari tahun-ketahun hingga menempatkan industri fashion pada urutan kedua dalam perusahaan ekonomi kreatif berdasarkan jajaran Sensus Ekonomi 2016 yaitu sekitar 15.01 %. Data dari CNBC Indonesia menyatakan bahwa industri fashion mampu berkontribusi sekitar 116 triliun.

Seiring dengan pesatnya perkembangan pada industri fashion, tentunya hal tersebut juga tidak terlepas dari peran konsumen dalam melakukan keputusan pembelian pada produk yang ditawarkan oleh banyaknya clothing brand yang beredar di pasaran. Dalam keputusan pembelian, tentunya ada faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian, diantaranya adalah citra merek (brand image) dan kualitas produk. Dengan adanya brand image yang baik pada suatu merek, maka produk-produk dari merek tersebut akan lebih dikenal dengan mudah, memberikan posisi bisnis tersebut pada posisi yang kuat dalam industri, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut, serta dengan adanya brand image, maka akan mendukung pemasaran dari merek itu sendiri (Tjiptono, 2012).

Brand image menjadi petunjuk yang digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi suatu produk ketika mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk. Pada konsumen terdapat kecenderungan bahwa konsumen akan memilih suatu produk yang terkenal baik melalui pengalaman mereka dalam menggunakan produk tersebut, maupun berdasarkan informasi yang dapat diperolah dari berbagai sumber. Selain brand image, kualitas produk merupakan faktor lain yang dapat memberi pengaruh kepada konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kualitas dari produk yang dirasakan oleh konsumen secara langsung akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Umumnya, konsumen akan mempunyai persepsinya sendiri atas kualitas dan harga pada suatu merek, sebelum mereka membeli produk. Kualitas produk dapat diukur dengan terpenuhinya kebutuhan dari penggunaan produk yang dapat meningkatkan kinerja produk. Kualitas produk menunjukkan cara perusahaan

(4)

3 memahami dan mengukur kebutuhan konsumen. Jika perusahaan memperhatikan kualitas, serta diperkuat melalui iklan dan harga yang wajar, konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan (Kotler dan Amstrong, 2012).

Brienna merupakan brand lokal yang bergerak pada bidang fashion dan menawarkan berbagai produk pakaian seperti hijab, dan outer yang menyasar pada pelanggan perempuan. Sampai saat ini Brienna masih terus mengupayakan yang terbaik untuk pelanggan maupun brand-nya sendiri. Demi memiliki keunggulan tersendiri dan memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, Brienna menawarkan produk pakaian dengan kualitas yang baik namun dengan harga yang terjangkau.

Alasan mengambil brand image dan kualitas produk sebagai variabel penelitian didasari oleh penelitian-penelitian terdahulu yang belum menunjukkan hasil yang konsisten, dimana hasil penelitian terdahulu dari Sunu B dan Leonardo F (2016), menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Sementara penelitian terdahulu dari Oktavia, dkk (2015), menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Tampanatu (2014) yang menyimpulkan

bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dengan hal ini, peneliti ingin meneliti pengaruh brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen Brienna.

Setelah melihat pada data penjualan Brienna tahun 2018-2021, menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna masih relatif rendah.

Permasalahan yang terlihat pada Brienna adalah tidak menambahnya pelanggan baru dalam penjualan produk, menunjukkan bahwa merek Brienna belum diketahui secara luas oleh konsumen, yang berarti brand image Brienna belum terlalu melekat pada benak konsumen. Namun, beberapa pelanggan yang merasa puas dengan kualitas produk Brienna, beberapa kali melakukan pembelian ulang pada produk terbaru Brienna, yang berarti permasalahan pada kualitas produk tidak menunjukkan hasil yang kurang maksimal, dimana pelanggan merasa cukup puas dengan produk yang ditawarkan.

Setelah mempertimbangkan kedua faktor tersebut (brand image

(5)

4 dan kualitas produk), barulah konsumen megambil keputusan pembelian pada suatu jasa maupun barang. Keputusan pembelian merupakan proses integrasi yang digunakan dalam mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu di antaranya.

Keputusan konsumen adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya (Kotler dan Keller, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna.

Maka dilakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Clothing Brand Brienna)”.

LANDASAN TEORI Brand

Image

Brand Image atau citra merek merupakan persepsi konsumen atau masyarakat terhadap perusahaan atau suatu produk. Pengertian brand image menurut Kotler (2009) adalah kepercayaan, ide, dan impresi seseorang terhadap suatu merek.

Brand image merupakan kesan, impresi, perasaan, atau persepsi yang ada pada konsumen mengenai perusahaan, objek, orang, atau lembaga. Bagi suatu brand atau perusahaan, brand image berarti persepsi konsumen terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini berdasarkan apa yang masyarakat ketahui tentang perusahaan atau brand tertentu.

Oleh karena itu, perusahaan atau brand yang bergerak pada bidang yang sama, belum tentu memiliki citra yang sama dihadapakan konsumen. Brand Image perusahaan atau brand menjadi salah satu patokan konsumen dalam mengambil keputusan. Contoh: keputusan untuk membeli suatu produk, keputusan dalam menentukan sekolah, kursus, mengkonsumsi makanan maupun minuman, dan lainnya. Suatu brand image yang baik akan menimbulkan dampak yang positif terhadap perusahaan maupun brand, sedangkan suatu brand image yang buruk akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap perusahaan maupun brand. Hal ini dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan suatu brand terhadap persaingan.

(6)

5 Menurut Keller (2000) brand image adalah persepsi konsumen terhadap citra merek dari suatu produk yang akan mereka konsumsi atau pakai. Menurut Keller (2000), untuk mengukur citra pada suatu merek dapat dilakukan dengan melihat pada aspek dari sebuah merek, yaitu:

1. Merek mudah untuk diingat:

Artinya, elemen merek yang dipilih oleh suatu brand sebaiknya mudah diingat, disebut, maupun diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan sebaiknya dapat menaik perhatian masyarakat agar dapat diingat dan dikonsumsi.

2. Merek mudah dikenal: Selain logo, sebuah merek dapat dikenal dengan mudah melalui bagaimana brand tersebut menyampaikan pesan kepada konsumen melalui produknya. Seperti kemasan yang disajikan oleh brand untuk konsumennya, atau yang disebut dengan trade dress. Trade dress merupakan istilah yang umumnya merujuk pada karakteristik penampilan visual suatu produk maupun kemasannya.

3. Merek memiliki reputasi yang baik: Bagi suatu brand atau perusahaan, citra suatu merek

mengartikan persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Persepsi ini berdasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau rasakan tentang perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan atau brand dibidang yang sama belum tentu memiliki citra yang sama dimata masyarakat. Citra dari suatu merek dapat menjadi pertimbangan besar bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli maupun menggunakan produk dari merek tersebut.

Brand Image

memiliki dua faktor Menurut Kotler dan Amstrong (2008), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi atribut- atribut seperti kinerja produk, fitur, desain, dan atribut bernilai lainnya. Dari sudut pemasaran, kualitas diukur

(7)

6 berdasarkan persepsi pembeli, sesuai dengan pernyataan Kotler dan Amstrong (2009), sudut pandang yang digunakan untuk melihat kualitas produk adalah dari persepsi konsumen (sudut pandang eksternal).

Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi atribut-atribut seperti kinerja produk, fitur, desain, dan atribut bernilai lainnya. Dari sudut pemasaran, kualitas diukur berdasarkan persepsi pembeli, sesuai dengan pernyataan Kotler dan Amstrong (2009), sudut pandang yang digunakan untuk melihat kualitas produk adalah dari persepsi konsumen (sudut pandang eksternal).

Dalam memasarkan suatu produk, kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat berpengaruh. Dalam hal ini yang penting adalah menjaga konsistensi dari output produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen.

Dimensi Kualitas Produk Menurut Mullins dan Orville (2005), jika perusahaan memiliki keinginan untuk mempertahankan

keunggulan kompetitifnya di pasaran, maka semestinya perusahaan mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari : 1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Features, yaitu aspek performansi yang

berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan- pilihan produk dan pengembangannya.

3. Realibility, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau

(8)

7 kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu.

4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteriistik kualitas standar yang telah ditetapkan.

5. Durability, adalah suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

6. Design, adalah dimensi dari produk yang unik dan banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan.

7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

Estetika dari suatu produk lebih

banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu, seperti : keindahan, keelokan, selera.

8. Perceived Quality, yaitu bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk tersebut sebagai produk yang berkualitas, seperti: meningkatkan harga diri, rasa percaya diri, dan sebagainya.

Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan pemikiran

dimana individu

mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihannya pada suatu produk diantara sekian banyak pilihan. Menurut Kotler dan Amstrong (2014), keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen di mana konsumen

(9)

8 benar-benar membeli produk yang diinginkan.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2014) keputusan pembelian dapat didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari banyaknya alternatif pilihan lainnya. Menurut Tjiptono (2012) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu, kemudian mengevaluasi dengan baik antara alternatif satu dengan lainnya, yang kemudian akan mengarah kepada keputusan pembelian.

Dari beberapa pengertian tentang keputusan pembelian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian merupakan proses pengambilan keputusan oleh konsumen yang diawali dengan pengenalan masalah kemudian evaluasi, dan memutuskan produk apa yang paling diinginkan dan yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen.

Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, yaitu adanya ikatan emosional yang terjalin antara konsumen dan produsen setelah konsumen membeli, dan menggunakan suatu produk atau jasa dari perusahaan, kemudian mendapati bahwa produk atau jasa yang digunakan memiliki nilai tambah bagi konsumen. Ada 4 dimensi nilai yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu:

1. Nilai Emosional

Nilai emosional berasal dari perasaan, efektivitas, atau emosi positif yang timbul pada konsumen setelah mengonsumsi suatu produk. Jika konsumen mengalami perasaan yang positif pada saat membelidan menggunakan suatu produk dari suatu merek, maka merek tersebut berhasil memberikan nilai emosional kepada konsumennya.

Intinya, nilai emosional berkaitan dengan perasaan,

(10)

9 yaitu perasaan positif seperti apa yang akan dialami oleh konsumen pada saat membeli maupun menggunakan suatu produk.

2. Nilai Sosial

Nilai sosial didapatkan dari kemampuan sebuah produk untuk meningkatkan konsep diri dan konsep sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh konsumen, berkaitan dengan apa yang dianggap baik dan buruk oleh konsumen.

3. Nilai Kualitas

Nilai kualitas didapatkan dari produk karna adanya reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka Panjang.

4. Nilai Fungsional

Nilai fungsional diperoleh dari atribut suatu produk yang memberikan kegunaan secara fungsional kepada konsumennya.

Nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau jasa kepada konsumen.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan alat analisisnya menggunakan metode analisis regresi linier

berganda. Penggunaan metode analisis regresi linier berganda ini dikarenakan variabel bebas yang diteliti lebih dari satu. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent variable) dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat (dependent variable).

Penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas yakni brand image (X1) dan kualitas produk (X2), sementara variabel terikatnya adalah keputusan pembelian (Y).

Kemudian, metode

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif – verifikatif.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi dimana penelitian berlangsung untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.Lokasi penelitian juga merupakan keadaan yang sebenenarnya dari objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang

(11)

10 berkaitan dengan penelitian.

Penelitian skripsi ini dilakukan secara online dengan kuesioner melalui Google Form yang diberikan kepada konsumen Brienna.

Populasi dan Sampel

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Brienna yang pernah membeli produk Brienna.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik sampel jenuh (sensus), hal ini di dasari karena jumlah populasi masih dalam lingkup yang kecil. Menurut Sugiyono (2014), teknik sampel jenuh merupakan teknik menentukan sampel yang dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Ini kerap dilakukan apabila populasi berjumlah relatif kecil, seperti kurang dari 30 orang, atau ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil dalam penelitian. Istilah lainnya dari sampel jenuh adalah sensus. Maka berdasarkan teori tersebut, sampel yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 40 orang.

Jenis Data

Dalam penelitian ini memerlukan sumber data primer yang didapat

melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden.

Penelitian ini juga memerlukan sumber data sekunder yang diperoleh melalui literarut maupun buku yang berkaitan dengan objek penelitian yang dapat mendukung data primer.

Metode Analisis Data Dalam metode ini, data yang sudah diperoleh serta dikumpulkan, kemudian diolah untuk dianalisis terlebih dahulu kemudian data yang telah diolah dapat dijadikan sebagai dasar

dalam penyusunan

pembahasan. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

(12)

11 HASIL

PENELITIAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menyatakan brand image berpengaruh siginifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (5%), oleh karena itu hipotesis 1 yang berbunyi ada pengaruh secara signifikan antara variabel brand image terhadap keputusan

pembelian konsumen pada produk Brienna, maka hipotesis diterima.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menyatakan kualitas produk berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 (5%), oleh karena itu hipotesis 2 yang berbunyi ada pengaruh secara signifikan antara

variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna, maka hipotesis diterima.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menyatakan brand image dan kualitas produk berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Brienna. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05 (5%), oleh karena itu hipotesis 3 yang berbunyi ada pengaruh secara signifikan antara variabel brand image dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk

(13)

12 Brienna, maka hipotesis diterima.

PEMBAHASAN PENELITIAN Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pantri H dan Septi (2012) yang menyatakan brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik brand image yang terbentuk dibenak konsumen atas produk Brienna akan meningkatkan keputusan pembelian. Brand image yang diciptakan produk Brienna akan menjadi salah satu patokan konsumen untuk mengambil keputusan, sehingga perlu disadari oleh produk Brienna bahwa untuk mengukur citra merek yang dilihat adalah merek mudah diingat, merek mudah dikenal dan memiliki reputasi baik (Keller, 2000).

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sunu B dan Leonardo F (2016) yang menyatakan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas produk yang diberikan produk Brienna kepada konsumen akan meningkatkan keputusan pembelian.

Produk Brienna dalam hal ini yang paling penting adalah menjaga konsistensi dari output produk pada tingkat

kualitas yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen, jangan sampai produk yang

(14)

13 dihasilkan jauh dari harapan pelanggan yang akan berdampak pada minat beli.

Pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pantri H dan Septi (2012) yang menyatakan brand image dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa apabila brand image serta kualitas produk yang

diciptakan oleh produk Brienna baik untuk konsumen tentu akan meningkatkan keputusan pembelian.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas menggunakan regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan dari pengujian hipotesis sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel brand image (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) konsumen pada produk Brienna.

2. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel kualitas produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) konsumen pada produk Brienna.

3. Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel brand image (X1) dan

kualitas produk (X2) terhadap keputusan

(15)

14 pembelian (Y) konsumen pada produk Brienna.

Saran

Agar produk Brienna dapat terus berjalan dan mampu bersaing dengan produk-produk lokal maupn internasional maka diperlukan sebuah evaluasi untuk memberikan kemajuan produk Brienna di pasaran.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, antara lain:

1. Perusahaan diharapkan lebih sering mengiklankan produk Brienna melalui media sosial agar ketika konsumen mendengar nama produk yang diucapkan dengan mudah mereka mengingat dan mengucapkan produk Brienna.

Perusahaan diharapkan meningkatkan edukasi dalam pemasarannya bahwa produk Brienna

2. adalah produk yang fleksibel sehingga dapat digunakan untuk kegiatan informal maupun formal, sehingga karakteristik inilah yang menjadi salah satu pertimbangan

konsumen dalam

memutuskan pembelian produk Brienna.

3. Perusahaan diharapkan dapat membentuk pengalaman yang baik dari produk Brienna serta penciptaan word of mouth dalam lingkungan keluarga atau kerabat agar pengalaman baik dari konsumen dapat dibagikan kepada anggota keluarganya dari pemakaian produk Brienna. Hal ini tentu menjadi dasar referensi yang kuat bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian

karena adanya

pengalaman dari orang terdekat mereka.

(16)

15 4. Secara keseluruhan, Brienna

harus lebih gencar dalam memasarkan produknya dengan mengadakan promosi, discount maupun bekerjasama dengan influencer lokal untuk

mempertahakan dan

meningkatkan pasar Brienna.

Kedepannya Brienna juga diharapkan dapat mengeluarkan produk terbaru sesuai dengan keinginan pasar dan konsumennya, dengan tetap mempertahankan kualitas produk yang baik dan tentunya perusahaan diharapkan dapat lebih aware tentang brand image- nya dengan membangun citra yang baik melalui iklan dan pemahaman yang diberikan kepada konsumen tentang brand- nya. Sehingga diharapkan frekuensi keputusan pembelian pada produk Brienna akan meningkat.

(17)

16 DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 UPdate PLS Regresi. 68.

Henslowe, P. (2008). Public Relation, A Practical Guide to the Basics.

Amerika Serikat: Kogan Page Ltd.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2012).

Prinsip-Prinsip Pemasaran (Vol.

13). Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2007).

Manajemen Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2012).

Marketing Managemen (Vol. 14).

Global Edition: Pearson Education.

Maholtra, K Naresh. (2010). Marketing Research. Amerika Serikat: Prentice Hall, Inc.

Maholtra, N.K. (2004). Marketing Research – An Applied Orientation.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Mullins, John W., Orville C. Wlker Jr., Jean Claude, L & Harper W. Boyd.

(2005). Marketing Management: a Strategic Decision Making Approach (Vol. 5). New York: The Mcgraw-

Hill Companies.

Oktavia, dkk. (2015). Analisis Kualitas Produk, Brand Image, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Wanita di Mississippi Manado Town Square.

Pantri Heriyati, Septi. (2012, June).

Analisis Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Handphone Nexian. VOL. 4 NO. 2 (2012), 4, 171.

Rizki, A. R. (2015). Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Iphone (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta). 20.

Schiffman, Leon G & Leslie Lazar Kanuk. (2004). Customer Behavior. Amerika Serikat:

Prentice Hall, Inc.

Sudjana, Rivai. (2014). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Sunu B, Leonardo F. (2016). Analisis Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kartu Perdana Tekomsel (Studi Pada Pengunjung di Evennt- Event Kampus).

Supranto, J. & Nandan L. (2007).

Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran: untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. 1.

Tjiptono, F., & Gregorius, C. (2012).

Pemasaran Strategik.

(18)

17

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN AIR KELAPA MUDA DAN MADU TERHADAP KUALITAS SPERMA IKAN MAS (Cyprinus carpio) SELAMA MASA PENYIMPANAN THE USE OF COCONUT WATER AND HONEY AGAINST QUALITY OF.. GOLD FISH

Didalam pertunjukannya tidaklah seperti tari per- gaulan lainya, seperti tari Tayub yang da- lam pertunjukannya penari laki-laki (pe- ngibing) boleh ikut menari bersama penari

Kebun Binatang di Pantai Timur Surabaya ini merupakan fasilitas yang dirancang dengan pendekatan sirkulasi agar menghasilhan desain yang mampu memfasilitasi kebutuhan

Dari hasil uji terhadap parameter uji: kekuatan tarik; kemuluran kulit; kekuatan jahit dan kekuatan sobek kulit jok yang dihasilkan pada proses penyamakan menggunakan

Berdasarkan hal di atas, masalah utama penelitian ini untuk melihat (1) sejauhmana telah terjadi perubahan perilaku komunikasi peternak, baik dalam penggunaan media massa

Proizvod treba biti prihvatljiv cijenom jer će u budućnosti biti još veća potreba za parkingom i skladištenjem još većeg broja bicikala, konstrukcija proizvoda treba biti

Imam Muslim, Shohih Muslim Juz II, Al- Qona’ah, t .th., hlm.. Namun dengan alasan lainnya pun orang tua dapat dilepaskan atau dicabut kekuasannya, misalnya ia berkelakuan buruk

Oleh itu, kajian ini adalah penting bagi pengkaji mengambil pengalaman daripada satu komuniti Orang Asli yang berjaya dengan keterbukaan minda mereka terhadap