• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

DI SDIT DAROJAATUL ULUM DEPOK SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Siti Nuryanah NIM: 14311423

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018

(2)

i

Skripsi dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok” yang disusun oleh Siti Nuryanah dengan Nomor Induk 14311423 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan disidang munaqosah.

Pembimbing

Ali Mursyid, M. Ag

(3)

ii

Skripsi dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok” yang disusun oleh Siti Nuryanah dengan Nomor Induk 14311423 telah diujikan di sidang Muqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 20 Juli 2018. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd).

Jakarta, 20 Juli 2018 Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Wasmini

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Siti Rohmah, MA

Pembimbing

Ali Mursyid, M. Ag

(4)

iii Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nuryanah

NIM :14311423

Tempat/Tagl Lahir : Bogor, 08 November 1996

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 10 Juli 2018

Siti Nuryanah

(5)

iv

“Your life is in your hand, to make of it is what you chose”

Hidupmu ada di kedua tanganmu, untuk menentukan pilihanmu

“JOHN KEHO”

(6)

v

ِميِحَّرلا ِنم ْحَّرلا ِالله ِمْسِب

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok”

Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw, keluarga, para sahabat, dan pengikutnya, dengan penuh harapan kelak kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya motivasi dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Prof. DR. Hj. Huzaemah T. Yanggo, selaku rektor Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Ali Mursyid M. A selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

(7)

vi Jakarta.

5. Kepala SDIT Darojaatul Ulum Depok Bapak Ulil Amri S. Pd. I beserta staf dan dewan guru yang telah membantu dan memberikan fasilitas selama penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Bapak Ade selaku pelatih memanah diSDIT Darojaatul Ulum Depok , yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.

7. Bapakku tercinta Rohman dan Ibuku tersayang Sunarti yang tanpa henti mengalirkan semangat dan doanya untuk kesuksesan hidup setiap langkahku.

8. Kakakku tercinta Rochmania berserta suami Riki Subagja yang selalu memotivasiku.

9. Teman-temanku satu perjuangan IIQ 2014 yang selalu penuh semangat untuk maju bersama.

10. Serta semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 10 Juli 2018

Siti Nuryanah

(8)

vii

Nama Siti Nuryanah, judul skripsi “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok”. Prodi Pendidikan Agama Islam, tahun 2018.

Pendidikan karkter merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan keterampilan dan kreativitasnya. Namun pada saat ini masih banyak beberapa kasus yang sering terjadi di beberapa sekolah seperti bulying, perokok, tawuran. Dari beberapa kasus tersebut menjadi contoh penerapan nilai karakter yang masih belum maksimal khususnya di lingkungan Sekolah. Oleh karen itu, sangat diperlukan adanya pendidikan karakter namun bukan hanya di dalam kelas tapi di luar jam pelajaran seperti ektrakurikuler memanah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum? (2) Apa saja nilai karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah? (3) Faktor pendukung dan penghambat dari penerapan pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakulikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum dengan melalui suatu pembiasaan yang dimulai dari hal terkecil seperti membiasakan diri para peserta didik setiap memulai suatu kegiatan dengan membaca doa. Hal tersebut memperlihatkan bahwa nilai karakter peserta didik dapat terbentuk dan menjadikan pribadi yang memiliki perilaku yang mulia.

Kata kunci : Pendidikan Karakter dan Ekstrakurikuler Memanah

(9)

viii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Tinjauan Pustaka ... 9

H. Sistematika Penulisan... 16

BAB II KAJIAN TEORI A. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Karakter ... 17

2. Konsep Pendidikan Karakter ... 21

3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter ... 23

4. Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter ... 25

B. Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah 1. Pengertian Ektrakurikuler ... 29

2. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler ... 30

3. Manfaat ekstrakurikuler ... 31

(10)

ix

6. Pendidikan Karakter dalam Memanah ... 35

7. Teknik Dasar Memanah ... 37

8. Manfaat Memanah ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian ... 40

2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

3. Sumber Data ... 41

4. Subyek Penelitian ... 41

5. Metode Pengumpulan Dara ... 42

B. Teknik Analisis Data 1. Reduksi Data ... 45

2. Penyajian Data ... 45

3. Kesimpulan Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 47

B. Analisis Data ... 55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

C. Penutup... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan keterampilan dan kreativitasnya. Nilai karakter yaitu sabar, mandiri, kreatif, jujur, disiplin, takut kepada Allah SWT, bersedekah di jalan Allah, berbuat adil,kerja keras, dapat membedakan seseorang dengan orang lain, karena karakter yang dimiliki seseorang belum tentu sama dengan karakter yang dimiliki orang lain. Karakter dapat terbentuk sejak lahir maupun dengan melalui proses sejak ia sudah mengenal lingkungan, misalnya lingkungan keluarga.

Implementasi pendidikan karakter dalam Islam, tersimpul dalam karakter pribadi Rasulullah saw. Dalam pribadi Rasulullah yaitu memiliki nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung.

Firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 21 dijelaskan:

 



































Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak menyebut Allah.”(Q. S. al- Ahzab [33] : 21)

Sesungguhnya Rasulullah adalah contoh serta teladan bagi umat manusia yang mengajarkan serta menanamkan nilai-nilai karakter yang

(12)

mulia kepada umatnya. Sebaik-baik manusia adalah yang baik karakter atau akhlaknya dan manusia yang sempurna adalah yang memiliki akhlak al-karimah, karena ia merupakan cerminan iman yang sempurna.

Namun pada saat ini masih banyak beberapa kasus yang sering terjadi di beberapa sekolah, seperti kasus yang pertama Pada Hari Senin 08 Mei 2017Pukul 00:03 WIBKecamatan/Kabupaten Indramayu,yaitu Aksi tawuran pelajar kini tak lagi memandang usia. Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun berupaya untuk tawuran, yang dilakukan puluhan pelajar dari dua sekolah dasar negeri (SDN), yakni SDN Paoman 1 dan SDN Paoman 2. Mereka telah merencanakan untuk melakukan penyerangan terhadap SDN Pabean Udik 1, beruntung bocah-bocah itu sudah dibubarkan sebelum tawuran digelar.1

Dalam kasus pertama ini menggambarkan bahwa banyaknya siswa yang tidak memiliki karakter/akhlak yang baik sehingga mereka mempunyai pkiran untuk melakukan tawuran atau hal yang tidak baik

Kasus kedua yang terjadi yaitu seorang bocah kelas II SD, SR, meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan temannya pada Selasa (8/8). Korban meninggal setelah mengalami benturan di kepalanya. SR diduga menjadi korban perundungan atau bullying dari teman-temannya. Tak hanya dipukul, telinga SR disumbat menggunakan keripik dan disiram dengan minuman ringan. Saat ini peristiwa nahas tersebut sedang diselidiki jajaran Polres Sukabumi.

kasus itu terjadi karena ada unsur kelalaian yang dilakukan pihak sekolah khususnya guru. Menurutnya, guru tidak hanya berperan sebagai

1Lilis Handayani dalam link. http:// nasional. republika. co.id/ berita/

nasional/ umum/17/05/07/opl8rp365- duh-bocah bocah-sd-ini- berencana tawuran- dengan- sekolah- tetangga. Diakses pada tanggal 11 Maret 2018 Pukul 07.42 WIB

(13)

transformasi ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajarkan etika dan adab kepada anak-anak.2

Jadi kasus kedua ini menggambarkan bahwa banyaknya siswa yang rusak akhlaknya dan disinilah peran dari seorang guru itu sangat penting dalam menanamkan karakter yang baik terhadap siswa.

Kasus ketiga yaitu Pegiat Smoke Free Bandung (SFB) Santi Indra Astuti menyebut kondisi perokok di kalangan anak muda khususnya siswa sekolah dari tingkatan SD hingga SMA di Kota Bandung sudah sangat mengkhawatirkan. "Kita punya beberapa data foto anak-anak itu merokok. Dan bisa menemukan di daerah taman- taman," ujar Santi di Bandung, Senin (8/5)

Meski begitu, ia tidak menyebut secara rinci berapa jumlah pasti siswa sekolah yang sudah menjadi perokok aktif. Dia mengatakan, dari hasil advokasi ke beberapa siswa di tingkat SD hingga SMA, menunjukan bahwa semakin tinggi tingkatan sekolah, maka tren merokok menjadi sebuah kebiasaan. "Tetapi data dari Kemenkes (perokok) usia empat sampai sembilan tahun naik 30 persen. Anak SD mereka coba-coba, anak SMP biar dianggap keren, dan masuk ke SMA sudah menjadi gaya hidupnya," katanya.3

Jadi kasus ketiga ini juga menggambarkan banyaknya siswa yang tidak memiliki karakter yang baik, mereka sudah berani mencoba untuk merokok, bahkan bukan hanya Tingkat SMA, SMP tapi tingkat SD pun sudah berani mencoba-coba untuk merokok, disinilah peran orang tua

2Muhammad Fauzi Ridwan dalam link http:// nasionalrepublika.co.id/

berita/ nasional/ daerah/17/08/10/ougt3l384 – mensos-sesalkan-meninggalnya –murid –sd – di-sukabumi. Di akses pada tanggal11 Maret 2018 Pukul 07.55 WIB.

3Andi Nur Aminah dalam link http://www.republika.co.id/ berita/

nasional/ daerah/17/05/08/opmxkn384 –kondisi – perokok – dari – kalangan – siswa –di – bandung-mengkhawatirkan. Diakses pada tanggal 11 Maret 2018 Pukul 07.48 WIB.

(14)

dan guru sangat penting untuk memantau dan mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh anak.

Dari beberapa kasus tersebut menjadi contoh penerapan nilai karakter yang masih belum maksimal khususnya di lingkungan Sekolah.

Ditambah lagi kini siswa lebih disibukkan dengan gadget dengan fitur berbagai media sosial yang mudah diakses. Hal ini juga merupakan tantangan bagi para pendidik dan orang tua untuk tetap mengawasi dan membatasi penggunaan media sosial yang dapat disalahgunakan oleh anak.

Implementasi pendidikan karakter di Sekolah merupakan salah satu cara yang ditempuh agar peserta didik memiliki nilai–nilai karakter dan berbudi pekerti luhur.Implementasi pendidikan karaktertidak hanya dilakukan didalam kelas tetapi juga bisa diintegrasikan ke dalam kegiatan–kegiatan ekstrakurikuler. Seperti halnya kegiatan memanah.

Allah SWT secara tersirat dalam Al-Qur‟an menyuruh umat-Nya untuk juga memperhatikan aspek jasmaninya. Misalnya dalam Al- Qur‟an surat Al-Anfal ayat 60

 



































































“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu

(15)

nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (Q. S. al-Anfal:

[08] : 60)

Dalam ayat ini menjelaskan secara tidak langsung bahwa meskipun Umat Islam dalam keadaan aman-aman saja dan damai, tetap diperintahkan untuk selalu dalam kondisi siaga dan selalu berlatih secara fisik secara berkesinambungan sehingga kebugaran diri tetap terjaga dan dalam keadaan maksimal.

Kegiatan memanah juga dapat melatih emosi untuk menempatkan „target‟ pada satu sasaran. Jika emosi kita terganggu, sudah pasti target akan mudah melenceng.

Jadi secara tidak langsung olahraga memanah bisa melatih siswa untuk memiliki karakter yang baik seperti belajar tenang dan mengendalikanemosi dan kesabaran. Seseorang yang tidak tenang, gugup, pemarah, kurang sabar bukanlah seorang pemanah yang baik.

Seperti halnya pendidikan yang diterapkan di SDIT Darojaatul Ulum yang Implementasi pendidikan karakternya melalui kegiatan estrakurikuler memanah.

SDIT Daroojatul Ulum memiliki beberapa program unggulan diataranya adalah: tahsin & tahfidz, bahasa inggris, bahasa arab, multimedia learning, remedial teaching, bi’ah hasanah, outing class.

Dan juga memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler diantaranya adalah : taekwondo, robotic, sains club, tari, futsall, painting, memanah, musik kolaborasi, marching band.

Dari beberapa kegiatan Estrakurikuler yang ada di Sekolah SDIT Daroojatul Ulum saya tertarik untuk meneliti kegiatan memanah, dikarenakan lokasi yangtidak terlalu jauh dari rumah dan di SDIT Darojaatul Ulum sudah melaksanakan kegiatan memanah ini sejak tahun

(16)

2017 dan di ikuti oleh kelas 1 sampai kelas 5 dengan pembagian dimasing-masing kelasnya. Pelatih kegiatan ekstrakurikuler panahan adalah Bapak Ady, dan Bapak Agung. Jadwal latihan dilaksanakan pada hari rabu pukul 14.00-15.30 bertempat di halaman sekolah. Materi latihan yang diajarkan berupa teori dan teknik dasar memanah.

Peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat mempengaruhi lingkungan yang dapat diwujudkan dalam sikap dan perilakunya sehari-hari serta dapat membangun nilai karakter dan kepribadiannya. Salah satunya yaitu membangun kreatifitas. Dalam penelitian ini, fokus penelitian yang akan diambil adalah penanaman nilai karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dan membuat sebuah karya ilmiyah skripsi dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, permasalahan yang dapat di ungkapkan melalui penelitian ini, dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Prestasi akademik masih dijadikan tolak ukur berhasilnya proses pembelajaran dan bukan pada karakter siswa.

2. Semakin canggih proses kegiatan belajar mengajar dengan didukungnya internet, faktanya masih banyak karakter siswa yang rusak.

3. Maraknya kasus perundungan kasus bulying, kasus tawuran, dan lainnya di kalangan anak SD

(17)

4. Salah satu bentuk pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di Sekolah.

5. Kegiatan ekstrakurikuler memanah yang belum di eksplorasi oleh penelitian tentang bagaimana implementasi pendidikan karakter.

6. Faktor pendukung dan penghambat dari penerapan pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian ini akan membahas mengenai penerapan pendidikan karakter pada siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum Depok.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum?

2. Apa saja nilai karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah?

3. Faktor pendukung dan penghambat dari penerapan pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah?

E. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah:

(18)

1. Untuk mengetahui pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum.

2. Untuk mengetahui nilai karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambatdari penerapan pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler memanah di SDIT Darojaatul Ulum.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis

Dapat menambah literatur bahan kepustakaan pengetahuan dan menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan fungsi, nilai- nilai, dan peran memanah dalam membentuk karakter.

b. Manfaat praktis

1) Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan bakat juga pembinaan karakter bagi siswa.

2) Bagi institusi, peneliti ini menunjukkan bahwa kegiatan memanah selain mengajarkan teknik-teknik juga mengajarkan sebuah ajaran budi pekerti untuk membentuk karakter anak.

3) Bagi peneliti sendiri pada khususnya, semoga proses serta hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang sangat berharga terutama untuk perkembangan keilmuan penelitian.

4) Secara umum, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk membentuk karakter yang mulai pudar

(19)

G. Tinjauan pustaka

Sejauh pengamatan dan penelaahan yang penulis lakukan terkait dengan penilitian dan membuat sebuah karya ilmiah skripsi dengan judul“Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah di SDIT Darojaatul Ulum”, ada beberapa karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang relevan dengan peneliti ini, diantaranya:

1. Mahpiatun NIM 3401407077 Tahun 2011Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang menulis skripsi dengan Judul “Pembinaan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Kepramukaan di SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Lokasi penelitian di SMA Negeri 3 Slawi. Fokus penelitiannya adalah: (1) pembinaan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal (2) faktor- faktor yang menunjang dan menghambat pembinaan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal. Informan dalam penelitian ini adalah Pembina pramuka dan anggota pramuka SMA Negeri 3 Slawi. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Keabsahan data diperoleh dari teknik triangulasi yang dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini ada empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan/kesimpulan.

Adapun hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pembiasaan, keteladanan, penugasan, ceramah, dan hukuman atau sanksi merupakan cara yang digunakan dalam pembinaan karakter

(20)

siswa melalui kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 3 Slawi.

Pembiasaan dengan menyuruh siswa (anggota pramuka) datang tepat waktu, saling bertegur sapa, melaksanakan shalat berjama‟ah, dan lain-lain. Keteladanan yaitu memberikan contoh perbuatan langsung kepada anggota pramuka. Penugasan yaitu saat kegiatan kemah pindah golongan berlangsung, siswa baru diberi tugas individu dan kelompok. Ceramah dengan memberikan penjelasan akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dan lain-lain.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pendidikan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui kegiataneksrakulikuler pramuka.skripsi ini meneliti di SMA sedangkan penulis di SDIT.

2. Harmellawati NIM 109018200022 tahun 2013 jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. menulis skripsi dengan judul

“Pembinaan Nilai Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Teater di SMK Nusantara Tangerang”.

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan atau keadaan tertentu yang terlebih dahulu menganalisis data-data dan kejadiannya dalam bentuk tulisan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk wawancara sebanyak 9 responden dan semua aspek yang berkaitan dengan pembinaan nilai karakter kegiatan ekstrakurikuler teater yang menjadi bahan dokumentasi peneliti.

Adapun hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pembinaan nilai karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler teater di SMK Nusantara Tangerang cukup berjalan dengan baik. Hal ini dapat

(21)

dilihat dari hasil wawancara yang mengatakan bahwa dilakukannya latihan rutin pada hari Sabtu dan dibentukknya nilai karakter pada kegiatan ekstrakurikuler teater, yaitu religius, jujur, kreatif, disiplin, percaya diri, mandiri, tanggung jawab dan kebersamaan.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pendidikan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui kegiatan eksrakulikuler teater, skripsi ini meneliti di SMK sedangkan penulis di SDIT.

3. Ika Pujiastutia NingsihNIM 102012440372014 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menulis skripsi dengan judul

”Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di MAN Godean Yogyakarta”

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta. Data diperoleh melalui wawancara, angket, observasi kelas, dan analisis dokumentasi. Uji kredibilitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan dan triangulasi metode. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan model analisis Miles dan Huberman untuk diperoleh kesimpulan.

Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini adalah pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pada tahap perencanaan pembelajaran, guru bahasa Indonesia di MAN Godean

(22)

Yogyakarta sudah mencantumkan nilai-nilai karakter yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran pada silabus dan RPP.

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta secara keseluruhan sudah mengimplementasikan nilai- nilai karakter. Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta berdasarkan RPP yang dibuat guru bahasa Indonesia sudah meliputi penilaian afektif. Penilaian dilakukan melalui pengamatan, soal, dan diskusi klasikal. Faktor penghambat implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta yaitu guru mengalami kesulitan dalam memilih nilai karakter dan memadukannya dengan materi pembelajaran, menilai ketercapaian pendidikan karakter, dan media pembelajaran kurang mendukung. Faktor pendukung implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN Godean Yogyakarta yaitu lingkungan keluarga, warga sekolah, pergaulan siswa, kebiasaan sekolah, sarana prasarana sekolah, dan pengaturan jadwal mengajar yang runtut.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pendidikan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia.skripsi ini meneliti di MAN sedangkan penulis di SDIT.

4. Ahmad Muzamil Nim:11391104 tahun 2015 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menulis skripsi dengan judul “Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Karate BKC Pada Siswa MI Nurussibyan”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, adapun data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Metode

(23)

pengumpulan sumber data primer diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumen pokok. Sedangkan, data sekunder, berasal dari wawancara, data kepustakaan, buku dan literature lainnya sebagai pelengkap data primer. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi, wawancara serta dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya menggunakan analisis deskriptif.

Adapun hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakulikuler karate BKC pada siswa MI Nurussibyan dengan metode menelaah setiap gerakan dan metode peneladanan. Implementasi ini berdampak positif terhadap siswa. Baik dalam hal kejujuran, tanggung jawab, disiplin, religious, mandiri, toleransi, semangat kerja keras, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, bersahabat, demokratis, kreatif, cinta damai. Hal ini tidak saja tercermin pada waktu kegiatan berlangsung namun juga berkesinambungan baik dalam lingkungan sekolah pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, maupun di lingkungan keluarga. Hal tersebut akhirnya membuahkan penilaian yang positif dan kepercayaan bagi semua. Implementasi pendidikan karakter pada ekstrakulikuler tidak akan terlaksana dengan baik tentunya ada beberapa faktor pendukung salah satunya pelatih yang mampu menyisipkan materi nilai karakter yang terkandung dalam setiap gerakan.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pendidikan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui kegiatan eksrakulikuler Karate BKC, skripsi ini meneliti di MI sedangkan penulis di SDIT.

(24)

5. Siti Madinah Hobol NIM. 11144300097 tahun 2015 Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta menulis skripsi dengan judul “Peranan Kegiatan Kepramukaan Dalam Membentuk Karakter Siswa SMP PGRI Kasihan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ada 29 orang yaitu guru, kepala sekolah, pembina pramuka 2, dan 25 siswa SMP PGRI Kasihan Yogyakarta.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Pelaksanaan keabsahan data melalui trianggulasi.

Adapun hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa; 1.

Peranan kegiatan kepramukaan untuk membentuk karakter siswa yaitu meningkatkan nilai religius, kedisiplinan, sikap mandiri, cinta tanah air, dan tanggung jawab. 2. Faktor pendukung pembentukan karakter melalui kegiatan kepramukaan adalah kerja sama pihak sekolah dengan guru dan pembina pramuka dalam memberikan contoh atau keteladanan yang baik kepada siswa, serta minat siswa dalam mengikuti kegiatan ektrakulikuler pramuka disekolah.

Sedangkan faktor penghambat diantaranya minimnya dana untuk kegiatan kepramukaan dan sarana prasarana misalnya lapangan tempat latihan.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pembentukan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui kegiatan pramuka, skripsi ini meneliti di SMP sedangkan penulis di SDIT.

(25)

6. Fetty Fellasufah NIM 12108244019 tahun 2016 Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta menulis skripsi dengan judul “Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Drum Band Di SD Negeri Kotagede 5”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kotagede 5 pada saat kegiatan latihan ektrakurikuler drum band. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, koordinator ekstrakurikuler drum band, pelatih kegiatan ekstrakurikuler drum band, dan siswa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analasis data melalui langkahlangkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Adapun hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa menurut ketiga pelatih nilai karakter yang perlu diterapkan kepada siswa meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan kerjasama.

Dalam tahap perencanaan pelatih mempersiapkan peraturan yang harus ditaati oleh siswa. Nilai disiplin sudah tercermin saat penelitian antara lain pelatih dan siswa sudah disiplin dalam waktu dan mentaati peraturan. Terkait disiplin sikap, selama kegiatan latihan berlangsung sudah dilaksanakan oleh pelatih dan siswa, sedangkan nilai tanggung jawab pelatih dan siswa sudah dijalankan berupa bertanggung jawab dalam bertindak, memenuhi kewajiban, dan dapat dipercaya. Pelatih selalu melaksanakan evaluasi yaitu evaluasi musik, evaluasi gerakan, serta evaluasi sikap. Dalam evaluasi sikap terkandung aspek afektif dan psikomotor. Aspek afektif dalam kegiatan ini melatih siswa untuk dapat bersikap disiplin dan bertanggung jawab.

(26)

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama sama membahas tentang pendidikan karakter, adapun perbedaannya skripsi ini melalui kegiatan eksrakulikuler Drum Band, skripsi ini meneliti di SD sedangkan penulis di SDIT.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri. Walaupun terpisah melalui masing-masing bab, skripsi adalah satu kesatuan yang utuh

Bab pertama adalah Pendahuluan, memotret secara garis besar kearah mana skripsi ini menuju. Bab ini juga terdapat Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan, Outline, Daftar Pustaka

Bab kedua, mencakup landasan teoritis atau konsep yang mendukung penulisan yaitu nilai nilai pendidikan karakter dalam kegiatan ektrakulikuler memanah.

Bab ketiga, meliputi pembahasan mengenai jenis penelitian,serta desain prosedur penelitian (metode penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data)

Bab keempat adalah, meliputi pembahasan yang mencakup gambaran umum deskripsi lokasi, hasil Penelitian.

Bab kelima Penutup, membahas tentang penutup yang berisi kesimpulan dan saran

(27)

17 A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Penanaman pendidikan karakter dalam konteks ini sangat relevan untuk mengatasi dekadensi moral pada bangsa ini. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, kasus narkoba, sikap bullying, dan aksi kekerasan sudah menjadi masalah moral yang sampai saat ini belum dapat diatasi dengan tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter melalui berbagai kegiatan.

Sebelum membahas pendidikan karakter terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian pendidikan. Pendidikan sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni paidagogos , dari kata

“paedos” yang berarti anak, dan “agogos” yang berarti membimbing atau memimpin.1

Menurut kamus besar bahasa indonesia kata pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapatkan imbuhan pe- dan akhiran –an. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.2

Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya

1Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), hal. 30

2Amin Kuneifi Elfachmi, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2016), hal. 14

(28)

emosional atau perasaan yang diarahkan pada tabiat manusia dan sesamanya.3

Menurut Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.4

Pendidikan diartikan sebagai pengalaman belajar dari segala lingkungan yang dilakukan sepanjang hidup, dengan kata lain pendidikan dilakukan dari sejak dalam kandungan sampai akhir kehidupan seseorang. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang pengertian, fungsi dan tujuan pendidikan yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”5

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah segala usaha yang terwujud dari lingkungannya untuk mengembangkan potensi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, yaitu charassein yang berarti to engrave. Kata to engrave bisa di terjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan.6

3Anas Salahudin, pendidikan karakter pendidikan berbasis agama dan budaya bangsa, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hal. 80

4Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam.., hal. 31

5Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 3

6Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), hal. 19

(29)

Sementara dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter”

diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak.7

Menurut Jack Corley dan Thomas Philip karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak.8

Menurut D. Yahya Khan menyatakan bahwa karakter adalah sikap pribadi yang satbil hasil proses konsilidasi secara progresif dan dinamis, integrasi antara pernyataan dan tindakan.9

Selain itu, karakter menurut Helen G Douglas dikatakan bahwa karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tinndakan. Sehingga karakter dapat dipahami sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri,sesama manusia,lingkungan dan kebangsaan yang.terwujud dalam pikiran ,sikap, perasaan,perkataan dan perbuatan berdasarkan norma agama,hukum,tata krama,budaya,adat istiadat dan estetika.10

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan sifat alami berupa nilai-nilai karakter yang melekat pada diri seseorang yang diwujudkan dalam memahami, merasakan, dan melakukan kebajikan dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan

7Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, hal. 20

8Muchlas, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), Cet. 1, hal. 42.

9Helmawati, Pendidikan Karakter sehari-hari, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset , 2017), hal 12

10Muchlas, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, hal. 41

(30)

lingkunganya yang pada akhirnya menjadi kebiasaan dan tabiat hidupnya.

Menurut Thomas Lickona Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian sesorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingka laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.11

Menurut Frye pendidikan karakter merupakan usaha yang disengaja untuk membantu seseorang memahami, menjaga, dan berprilaku yang sesuai dengan nilai-nilai karakter mulia.12

Menurut Ratna Megawangi pendidikan Karakter merupakan sebuah usaha mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.13

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang berupaya menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter luhur, pembentukan moral dan akhlak dalam interaksi dirinya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa yang diwujudkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

11Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hal. 23

12Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, hal. 23

13Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter KajianTeori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 5

(31)

2. Konsep Dasar Pendidikan Karakter

Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran setiap agama dan budaya bangsa. Dalam perspektif Islam, karakter atau akhlak mulia merupakan buah yang dihasilkan dari proses penerapan syariah (ibadah muamalah) yang dilandasi oleh pondasi akidah yang kokoh. Ibarat bangunan, karakter atau akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya kuat. 14

Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan karakter menurut visi Islam adalah sebagai berikut:

1. Kitab Suci Al-Qur‟an

Bagi umat Islam Kitab Suci Al-Qur‟an adalah firman Allah SWT. Yang diturunkan-Nya, Nabi Muhammad saw, Dalam kitab suci Al-Qur‟an telah termaktub seluruh aspek pedoman hidup bagi umat Islam, sehingga Kitab Suci Al-Qur‟an merupakan falsafah hidup muslim, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kitab suci Al-Qur‟an merupakan ajaran Islam yang universal, baik dalam kitab akidah, syariah, ibadah, akhlak, ekonomi muamalah. Dengan luasnya cakupan dalam aspek ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan ataupun aspek pendidikan.15

Hal tersebut sangat sesuai dengan firman Allah SWT, yang menjelaskan dalam Q. S. Shaad ayat 29.

 



















14Marzuki, Pendidikan Karakter Islam.., hal. 23

15Anas salahudin, pendidikan karakter pendidikan berbasis agama dan budaya bangsa, hal. 81

(32)

“ ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(Q. S. Sad (38) : 29)

2. Sunnah (Hadis) Rasulullah saw

Bagi umat Islam, Nabi Muhammad saw, merupakan Rasul Allah terakhir yang mengemban risalah Islam. Segala yang berasal dari Beliau saw, baik perkatan, perbuatan maupun ketetapannya sebagai Rasul merupakan sunnah bagi umat Islam yang harus dijadikan panutan. Hal ini karena sebagai Rasul Allah, Nabi Muhammad saw, senantiasa dibimbing oleh wahyu Allah SWT.

Seperti halnya konsep dasar pendidikan yang dicontohkan Nabi Muhammad saw, adalah sebagai berikut:

a. Disampaikan sebagai rahmatan lil‟alamin, seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT:

 











”dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS. Al-anbiya [21]:

107)

b. Segala sesuatu yang disampaikan merupakan kebenaran mutlak, seperti difirmankan dalam Al-Qur‟an

















“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Q.S Al- Hijr [15]: 9)

(33)

c. Kehadiran Nabi saw, Bagi umat manusia sebagai evaluator atas segala aktivitas pendidikan

d. Prilaku Nabi Muhammad saw, Merupakan figur identitas (uswah hasanah) bagi umatnya. Sebagaimana firman Allah dijelaskan:16





































“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak menyebut Allah.”(Q. S. al-Ahzab [33] : 21)

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter

Pada hakikatnya tujuan pendidikan nasional tidak boleh melupakan landasan konseptual filosofi pendidikan yang membebaskan dan mampu menyiapkan generasi masa depan untuk dapat bertahan hidup (survive) dan berhasil menghadapi tantangan- tantangan zamannya fungsi dan tujuan pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yaitu:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

16Anas salahudin, pendidikan karakter pendidikan berbasis agama dan budaya bangsa, hal. 82

(34)

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.17

Selain itu tujuan dari pendidikan yaitu untuk menyempurnakan akhlak, yakni untuk menjadikan manusia menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang beradab dan bermartabat.

Agar manusia memiliki akhlak yang mulia, manusia perlu diasah perasaan (hati), pikir (akal), dan raganya secara terpadu. Dengan peneladanan dan pembiasaan setrta motivasi dan pengawasan akhlak akan berbentuk dengan baik.18

Dalam konteks sekolah secara opoerasional tujuan pendidikan karakter antara lain sebagai berikut:

a. Mengenalkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perspektif Islam kepada stakeholders pendidikan di sekolah.

b. Memupuk kecintaan peserta didik terhadap niali-nilai pendidikan karakter dalam perspektif Islam.

c. Mendorong peserta didik berprilaku sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perspektif Islam.

d. Membiasakan peserta didik berprilaku sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perspektif Islam.

e. Mengontrol peserta didik yang berprilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perspektif Islam.19

17M. Syahlan Syafei, Bagaimana Anda Mendidik Anak, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 19

18Helmawati, Pendidikan Karakter sehari-hari, hal 21

19Novan Ardy Wiyani, Pendidikan karakter berbasis Total Quality Management, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), hal. 101

(35)

4. Nilai–Nilai dalam Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan sebuah proses yang terencana untuk membentuk, mengarahkan, dan membimbing perilaku peserta didik dalam kehidupan sehatri-hari yang sesuai dengan norma-norma yang belaku di masyarakat.20

Pendidikan karakter dapat pula dimaknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berprilaku sebagai insan kamil.21

Nilai berasal dari bahasa latin valere yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang di pandang baik, bermanfat dan paling benar menurut keyakinan sesseorang atau sekelompok orang.22

Menurut Sumantri menyebutkan bahwa nilai adalah hal yang terkandung dalam diri (hati nurani) manusia yang lebih memberi dasar pada prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati.23

Menurut Steeman nilai adalah sesuatu yang memeberi makna pada hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup.24

Menurut kemendiknas (2010) melansir bahwa berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/ hukum,

20Novan Ardy Wiyani, Pendidikan karakter berbasis Total Quality Management, hal. 76

21Muchlas, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, hal. 46

22Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai- Karakter Konstruktivisme dan VCT sebgai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal. 56

23Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, hal. 31

24Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai- Karakter Konstruktivisme dan VCT sebgai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, hal. 56

(36)

etika akademik, dan prinsip-prinsip Ham, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang telah dikelompokan menjadi lima, yaitu:

(1) nilai nilai prilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, (2) nilai-nilai prilaku manusia yang hubungannya dengandiri sendiri, (3) nilai-nilai prilaku manusia yang hubungannya dengan sesama manusia, (4) nilai-nilai prilaku manusia yang hubungannya dengan lingkungan, dan (5) nilai-nilai prilaku manusia yang hubungannya dengan kebangsaan.25

Dari kelima sumber nilai tersebut, teridentifikasi sejumlah nilai dalam pendidikan karakter sebagai berikut:26

Tabel 1

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di Sekolah No Nilai karaker yang

dikembangkan

Deskripsi Prilaku 1. Nilai karakter dalam

hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa

Berkaitan dengan nilai ini, pikiran, perkatan, dan tindakan seseorang yang di upayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan / ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri yang meliputi:

Jujur Merupakan prilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

Bertanggung jawab Merupakan sikap dan perilaku sesorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri

25Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, hal. 33

26Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, hal35

(37)

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.

Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

Disiplin Merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patu pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Kerja keras Merupakan suatu prilaku yang

menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas

(belajar/pekerjaan) dengan sebaik- baiknya.

Percaya diri Merupakan suatu sikap yakni akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

Berjiwa wirausaha Sikap dan prilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

Berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

Berfikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

Mandiri Suatu sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Cinta Ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

(38)

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

3 Nilai karakter dalam hubungannya dengan Sesama Manusia Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/ kewajiban diri sendri atau orang lain.

Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati

keberhasilan orang lain.

Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata prilakunya ke semua orang.

Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

5. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

(39)

Nasionalis Cara berpikir bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Mengahargai keberagaman

Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

B. Kegiatan Ekstrakurikuler Memanah 1. Pengertian Ekstrakurikuler

KataEkstrakurikuler terdiri kata ekstra dam kurikuler. Ekstra artinya tambahan sesuatu di luar yang seharusnya dikerjakan, sedangkan kurikuler berkaitan dengan kurikulum, yaitu program yang disiapkan suatu lembaga untuk mencapai tujuan tertentu pada lembaga pendidikan.27

“Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentsng sistem pendidikan nasional, kuriulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi, dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.28

Menurut Suharsimi Ak yang di kutip oleh suryaosubroto, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.29

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau

27Badrudin, Manajemen Peserta didik, (Jakarta: PT Indeks, 2014), hal. 146

28Sisdiknas NO 20 tahun 2003, (Bandung: Gemilang, 1993), hal. 5.

29B. Suryosubroto, Proses Belajar mengajar Di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hal. 287

(40)

tenaga pendidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di Sekolah/Madrasah.30

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang ada pada dirinya melalui jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

2. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler meiliki fungsi; (1) pengembangan, yaitu fungsu kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka, (2) sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tangung jawab sosial siswa, (3) rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bagi siswa yang menunjang proses perkembangan, (4) persiapan karier, yaitu kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkankesiapan karir siswa.31

Berdasarkan peraturan Menteri Agama, dapat dijelaskan bahwa tujuan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Pendalaman, yaitu pengayaan materi pendidikan agama islam.

2. Penguatan, yaitu pemantaopan keimanan dan ketaqwaan.

30Muhaimin, M.A, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 74

31Muhaimin, M.A, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah, hal. 75

(41)

3. Pembiasaan, yaitu pengamalan dan pembudayaan ajaran agama serta perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perluasan, yaitu penggalian potensi, bakat, minat, keterampilan dan kemampuan peserta didik di bidang pendidikan agama.32

3. Manfaat Estrakurikuler

Manfaat yang terdapat dalam kegiatan Ekstrakurikuler adalah mencapai sebuah nilai sosial, nilai norma, dan nilai lainnya.

Secara garis besar manfat dari kegiatan ekstrakurikuler, anatara lain:

a. Memenuhi kebutuhan kelompok.

b. Menyalurkan minat dan bakat.

c. Memberikan pengalaman eksplotorik.

d. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata pelajaran.

e. Mengikat para siswa di sekolah.

f. Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah.

g. Mengintergrasikan kelompok-kelompok sosial.

h. Mengembangkan sifat-sifat tertentu.

i. Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan secara informal.

j. Mengembangkan citra masyrakat terhadap sekolah.33 4. Pengertian Memanah

Panahan adalah olahraga siklis dalam bentuk close skill (keterampilan tertutup). Keterampilan dengan stimuli-stimulinya yang tetap sama atau sudah pasti, serta diperlukankemantapan respons dalam gerakannya (consistency).34

32Badrudin, Manajemen Peserta didik, hal. 150

33Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2006), cet, 1, hal. 182

34Ramdan Pelana, Teknik Dasar Olahraga Memanah, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 33

(42)

Menurut Schmidt, belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam prilaku terampil.35

Memanah merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh para prajurit saat berperang. Awalnya aktivitas memanah digunakan untuk berburudan kemudian berekembang menjadi senjata dalam pertempuran, dan saat ini panahan lebih dikenal sebagai salah satu cabang olahraga.36

5. Konsep Dasar Memanah dalam Islam

Sejak masa Nabi Muhammad saw, peperangan demi peperangan terus silih berganti. Fungsi panahan sebagai alat berburu seakan tertutup dengan pengggunaan panahan sebagai salah satu senjata perang.37

Firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Al-Anfal ayat 60





































































“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja

35Defrizal Siregar, Membidik karakter Hebat, (Depok: Gema Insani, 2017), hal. 184

36Ramdan Pelana, Teknik Dasar Olahraga Memanah, hal. 4

37Defrizal Siregar, Membidik karakter Hebat, hal. 57

(43)

yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (Q. S. al-Anfal: [08] : 60)

Dalam ayat ini Abu ja’far berkata: pendapat yang benar masalah ini adalah yang mengatakan bahwa Allah memerintahkan oreang-orang yang beriman mempersiapkan diri untuk melaksanakan jihad, mempersiapkan peralatan perang dan segala sesuatu yang bisa memperkuat mereka dalam melakukan jihad terhadap musuh Allah dan musu mereka, yaitu orang-orang musryik. Mereka harus mempersiapkan persenjataan, panah, kuda- kuda, yang ditambat, dan sebagainya.38

Menurut Tafsir Al Qurtubi ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menyyiapkan kekuatan dalam menghadapi musuh, setelah sebelumnya Dia menekankan ketakwaan. Sesungguhnya seandainya Allah SWT menghendaki, Dia dapat menghancurkan mereka hanya dengan Firman-Nya, dengan meludahi wajah dan segenggam tanah, sebagaimana yang pernah di lakukan oleh Rasulullah saw. Akan tetapi, Dia ingin menguji sebagian manusia dengan sebagian manusia lainnya sesuai dengan ilmu dan keputusan-Nya. Semua kebaikan yang kamu persiapkan untuk temenmu, atau keburukan yang kamu persiapkan untuk musuhmu, termasuk persiapanmu.39

Nabi Muhammad saw, Menganjurkan Ummat Islam untuk latihan memanah, Rasulullahsawbersabda:

38Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008), hal. 414

39Syaikh Imam Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), cet. Pertama, hal. 80

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Soemantri Brodjonegoro Gelora Bumi Kartini Soemantri Brodjonegoro Mandala Pendidikan Pendidikan Mandala Brawijaya Andi Mattalatta Andi Mattalatta Brawijaya Singaperbangsa Mandala

Jadi di dalam bahasa terdapat dua relasi, yaitu relasi bahasa dengan dunia pengalaman yang disebut dengan referensi atau makna.. Relasi yang kedua adalah relasi

Mobile Banking merupakan layanan perbankan 24 jam yang disediakan BNI Syariah untuk nasabah yang memiliki mobilitas tinggi. Nasabah melakukan transaksi melalui

Peta kerja dalam Pengumpulan dan Pengolahan Data Geospasial Mangrove terdiri dari Peta Rupabumi Indonesia, data hasil interpretasi awal citra satelit dan rencana titik

masyarakat. Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam upaya meningkatan produktivitas masyarakat pengrajin nagari Ulakan

Hasil penelitian tersebut linier dengan penelitian dari Wanto (2014) yang menyatakan adanya pengaruh signifikan antara kemandirian belajar terhadap minat belajar, dengan

Tidak dapat dipungkiri masyarakat Indonesia sekarang berfikir bahwa pengangkatan anak menjadi jalan keluar atau alternatif bagi sebagian masyarakat dan sekarang