PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA
SISWA MIN 2 KOTA PALANGKA RAYA
Aan Abida Wasilah
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah. Guru dituntut harus bisa untuk dapat mengembangkan bahkan memajukan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena selama ini peserta didik hanya diberi pembelajaran dengan metode yang monoton dan konvensional saja, sehingga berdampak dari hasil belajar peserta didik menurun. Menyikapi permasalahan tersebut perlu dikembangkan sebuah media pembelajaran yang tepat dan efektif. Media Audio visual sebagai salah satu media yang dapat menjadikan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik akan lebih efektif dan menyenangkan karena peserta didik terlibat langsung dalam poses pembelajaran, sehingga diharapkan dengan adanya penerapan media audio visual dalam mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya materi Kalimat Tayyibah Subhanallah mampu meningkatkan minat belajar peserta didik.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penggunaaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak Materi Kalimat Tayyibah pada peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya?”Jenis design penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom action research. Penelitian ini lebih bersifat memecahkan suatu masalah yang hasilnya dideskripsikan secara menyeluruh. Subyek penelitian dalam PTK ini adalah peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan II yang tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.Hasil penelitian selama dua siklus ini menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik khususnya materi akhlak terpuji pada mata pelajaran Akidah Akhlak dalam penerapan Media Audio Visual, mengalami peningkatan terlihat dari rata-rata nilai sebelum melakukan penerapan adalah 57,96 dan setelah penerapan Audio Visual pada siklus I meningkat dengan rata-rata nilai 69,15 dan pada siklus II Mencapai 78,9. Maka, penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya pada materi akhlak terpuji di MIN 2 Kota Palangka Raya.
Kata Kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar, Akidah Akhlak
PENDAHULUAN
Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik tentang aqidah Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama.
Sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warganegara. Cakupan materi pembelajaran aqidah akhlah di MIN 2 Kota Palangka Raya pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran terpadu.
Dalam hal ini media yang digunakan adalah media audio visual dimaksudkan agar pembelajaran tidak hanya terfokus pada guru.
Namun juga dapat melatih pendengaran dan penglihatan peserta didik dalam menyimak materi Memahami Kalimat Tayyibah.
Dengan media audio visual diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan sehinnga akhirnya membuat pembelajaran mengenai Kalimat Tayyibah lebih menarik dan menyenangkan dan para peserta didik terhindar dari kejenuhan yang membosankan, dan yang terpenting pula dapat membantu peserta didik untuk memperdalam lebih lanjut tentang bagaimana penerapan kalimat tayyibah di praktikan di tengah- tengah masyarakat dikarenakan dengan pelajaran tersebut peserta didik dapat mengingatnya sampai dirumah. Hal ini sangat membantu peserta didik untuk belajar mandiri.
Adapun hasil observasi penulis di kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya, bahwa ternyata belum semua peserta didik memiliki akhlak yang baik atau terpuji yang sesuai dengan tatanan agama atau yang dikehendaki oleh syariat islam, terlihat dengan nyata masih banyak peserta didik belum tahu bagaimana penerapan kalimat tayyibah ketika melihat peristiwa atau kejadian yang mereka lihat atau alami.
Dari hasil observasi penulis adalah kurangnya keseriusan peserta didik dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak disebabkan
karena media pembelajaran yang digunakan masih kurang tepat.
Guru hanya menjelaskan atau berceramah serta mendemonstrasikan materi tentang kalimat tayyibah, kemudian peserta didik disuruh untuk mengulangi satu persatu. Dengan pola tersebut tidak semua peserta didik akan terlibat aktif dalam pembelajaran.
Antusiasme, minat dan motivasi peserta didik terlihat sangat rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka diperlukan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan salah satunya dengan menggunakan media audio visual karena dengan menggunakan audio visual dapat menyampaikan informasi yang lebih nyata daripada yang disampaikan dengan kata-kata.
Dengan melihat sekaligus mendengar orang yang menerima pembelajaran lebih cepat memahami dan mengerti. “Kita belajar berdasarkan 10% dari apa yang kita baca 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat dan 50% dari apa yang kita lihat dan dengar. (Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, 2010 : 3)
Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk menemukan teknik atau suatu cara pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran yang tepat sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Melalui penggunaan media audio visual diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang pembelajaran Akidah Akhlak materi Kalimat Tayyibah Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi untuk menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Dengan Menggunakan Audio Visual Pada Siswa MIN 2 Kota Palangka Raya
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui media audio visual di kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik kelas IV-A MIN 2 Kota Palangkaraya dengan jumlah 25 orang yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas dalam 2 siklus, yang didalamnya terdapat 4 tahapan utama kegiatan yaitu:
a) Perencanaan b) Tindakan
c) Pengamatan dan d) Refleksi
Metode pengumpulan data yang dipakai penelitian kualitatif ini meliputi pengamatan, dan analisis dokumen. Observasi adalah pengamatan berupa alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki.( Cholid Narbuko, Abu Achmad, : 2008 ) Secara khusus hal-hal yang diteliti meliputi:
1) Bagaimana cara guru mengajarkan dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari
2) Respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
3) Hal-hal pendukung dan penghambat pembelajaran, misalnya ketersediaan alat peraga dan perubahan ruang kelas untuk mendukung proses belajar.
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian, jadi tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk tertulis tes praktek menyebutkan kalimat tayyibah serta makna yang harus diketahui.
Penyusunan tes dibuat bedasarkan konsep materi yang telah dipelajari. Tes ini diberikan ketika proses pembelajaran berlangsung dengan mengunakan audio visual diberikan setiap akhir pertemuan pada setiap siklus.
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif, sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang terbentuk dokumentasi. Sebagian besar data berbentuk surat,
catatan harian, arsip photo, hasil rapat, cindera mata, jurnal kegiatan dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dapat mengumpulkan dua jenis data yaitu:
1. Data kuantitatif berupa tentang angka-angka hasil belajar peserta didik. Misalnya mencari nilai persentase keberhasilan belajar.
2. Data kualitatif adalah ungkapan yang mengespresentasikan peserta didik tentang proses dan hasil belajar yang diperolehnya (senang atau tidak senang,puas atau tidak puas). Kegiatan menganalisis tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dilakukan pada setiap akhir dalam proses pembelajaran pada masing-masing siklus.
Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti melelui suatu penilaian dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap siswa.
Dalam menentukan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 80% siswa mencapai KKM.
Tahap-tahap Penelitian 1. Pra Tindakan
Pada kegiatan pra tindakan ini peneliti melaksanakan studi pendahuluan terlebih dahulu tentang kondisi sekolah yang akan diteliti. Pada kegiatan ini peneliti juga melaksanakan
beberapa kegiatan lain, diantaranya:
a. Menentukan subyek penelitian
b. Peneliti meminta izin kepada Kepala MIN 2 Kota Palangka Raya
c. Menentukan sumber data
d. Membuat soal tes awal (pre test) e. Melakukan tes awal
f. Menentukan kriteria keberhasilan 2. Tindakan
Sesuai dengan rancangan penelitian sebelumnya, penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Siklus I
a. Perencanaan tindakan (Planing)
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun
berdasarkan hasil observasi kegiatan pra tindakan. Rancangan tindakan ini disusun dengan mencakup beberapa antara lain:
1) Menentukan tujuan pembelajaran 2) Mempersiapkan materi pembelajaran
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan media audio visual 5) Menyiapkan Post Tes Siklus I.
6) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi rencana tindakan.Pada tahap ini peneliti bersama observer mempraktikkan pembelajaran sesuai desain pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti adalah:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi
2) Menyampaikan materi secara garis besar.
3) Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
5) Memberi evaluasi terhadap tingkat penguasaan materi siswa.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan/observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Tujuan diadakan pengamatan ini adalah untuk mendata, menilai dan mendokumentasikan semua indikator baik proses maupun perubahan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang direncanakan. Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan kesatu, sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Untuk selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kesatu. Tujuan dan kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) menganalisa tindakan siklus I,
2) mengevaluasi hasil dari tindakan siklus I,
3) melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh.
Siklus II
a. Perencanaan tindakan (Planing)
Perencanaan tindakan dalam siklus II ini disusun
berdasarkan hasil perbaikan pada siklus I. Rancangan tindakan ini disusun dengan mencakup beberapa antara lain:
1) Menentukan tujuan pembelajaran 2) Mempersiapkan materi pembelajaran
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan lember kerja kelompok 5) Membuat dan mempersiapkan media 6) Menyiapkan Post Tes Siklus I.
7) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan pelaksanaan tindakan yang dilakukan berasarkan siklus I. mulai dari kegiatan menyampaikan tujuan, penyampaian materi,
pembagian kelompok sampai kegiatan evaluasi.
c. Pengamatan(Observing)
Pengamatan/observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Pengumpulan data observasi dilakukan pengamat melalui lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti.
d. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan peneliti pada saat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan. Peneliti menggunakan hasil refleksi tersebut sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan tercapai atau belum. Jika sudah tercapai dan telah berhasil maka siklus II berhenti atau tidak dilanjutkan lagi.
Tetapi sebaliknya, jika belum berhasil pada siklus II, maka peneliti mengulang siklus dengan memperbaiki kinerja pembelajaran berikutnya sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus yang bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak denga materi Kalimat Tayyibah pada peserta didik di kelas IV. Indikator keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari peserta didik dapat menjelaskan batasan tentang pengertian akhlak yang baik serta peserta didik dapat mempraktekan sifat-sifat akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum hasil penelitian siklus pertama menunjukan bahwa, penerimaan yang positif dari peserta didik kelas IV terhadap penggunaan media audio visual dalam pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak, materi Kalimat Tayyibah. Hal ini ditunjukan dari hasil tes siswa dimana siswa yang tuntas, meningkat sejumlah 15 orang menjadi 60% Ini sebuah peningkatan yang menggembirakan, Karena dibandingkan dengan yang belum tuntas, Jumlah menjadi lebih sedikit yaitu 10 orang atau 40%. Meskipun demikian, target ketuntasan 80% belum tercapai.
Pada hakikatnya, media pembelajaran digunakan untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran dan dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, dan salah satu kriteria dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan dalam memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkan sendiri.
Hambatan yang dihadapi pada penggunaan media audio visual, peserta didik tampak masih terbiasa dengan metode ceramah atau teacher oriented sedangkan penerapan media audio visual yang diterapkan menuntut kemandirian peserta didik.
Untuk itu peneliti berusaha untuk mengubah kebiasaan belajar peserta didik pada siklus selanjutnya (siklus II), kendati hal itu bukanlah hal yang
mudah. Peneliti juga dituntut untuk mengubah kebiasaan belajar, yang umumnya sebagai pemberi dan penyaji informasi menjadi sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing peserta didik dalam belajar.
Pada siklus II penggunaan media audio visual terlihat bahwa peserta didik sudah mulai terbiasa dan sudah tidak mengalami perasaan takut salah, serta bingung. Peserta didik sudah mulai merasakan antusias dan senang dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mereka dapat menyesuaikan dan tahu apa yang harus mereka lakukan pada saat kegiatan pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan secara kelompok ternyata menumbuhkan nuansa persaingan yang sehat antara kelompok sehingga dapat lebih memunculkan motivasi diantara peserta didik dalam mengikuti pembelajaran akidah akhlak, sehingga peserta didik mulai menunjukan rasa ingin tahu yang tinggi.
Secara umum, hasil penelitian siklus II menunjukan peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran akidah akhlak di kelas IV terhadap materi Kalimat Tayyibah. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil tes yang telah dilaksanakan dimana siswa yang tuntas, meningkat menjadi 23 orang atau 85%. Ini sebuah peningkatan yang sangat menggembirakan, Karena dibandingkan dengan yang belum tuntas, Jumlah menjadi lebih sedikit yaitu 3 orang atau 15%. Hal ini berarti sudah berada di atas persyaratan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan oleh madrasah untuk mata pelajaran akidah akhlak, yaitu 80%. Dilihat dari target ketuntasan 80%
yang telah tercapai sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus III.
Berdsarkan data dari hasil refleksi akhir maka peneliti berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi, pemahaman dan kemampuan siswa dalam pembelajaran akidah akhlak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru melanjutkan penjelasan materi dengan menggunakan media audio visual agar peserta didik terbiasa menggunakan media tersebut dalam pembelajaran.
2. Memotivasi peserta didik agar meningkatkan hasil
belajarnya, dan pemahamanya terhadap materi pembelajaran akidah akhlak .
3. Memberikan bimbingan, arahan, dan penguatan kepada individu mupun kelompok.
Dengan demikian, data-data hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka terbukti bahwa dengan penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak pada peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Dapat menjelaskan batasan tentang pengertian kalimat tayyibah
b. Mampu membedakan penerapan kalimat tayyibah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Dapat menghafal kalimat tayyibah seperti: Subhanallah, Masyaallah dan Allahu Akbar
d. Dapat mempraktekkan kalimat tayyibah sesuai dengan ketentuannya dalam kehidupan sehari- hari.Deskripsikan hasil penelitian anda di sini.
KESIMPULAN
Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Palangka Raya pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi akhlak terpuji Tahun Pelajaran 2021/2022. Hal ini ditunjukan dari hasil belajar peserta didik pada siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan, hal itu ditunjukan dengan jumlah ketuntasan belajar peserta didik serta presentase ketuntasan yang telah tercapai. Pada siklus I peserta didik yang tuntas 15 peserta didik dengan presentase 60%. Dan pada siklus II jumlah peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 23 peserta didik dengan presentase 85%.
DAFTAR PUSTAKA
T Achmad Hufad , Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Juni 2009) .
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, cet.1-Jakarta, Gema Insani Press, 2004.
Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada.Jakarta,1995.
Arief S. Sadiman, et.al, Media Pendidikan; Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 4.
Arsyad Azhar, Media pembelajaran, PT, Raja Grafindo Persada, jakarta 2005.
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Rajawali Pers Jakarta, 2013.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Basyirudin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Delia Citra Utama, 2002.
Cholid Narbuko, Abu Achmad, Metodologi Penelitian, Cet.9, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
Hamzah, Profesi Kependidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007.
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Cet.4, PT Asdi Mahasatya, Jakarta, 2004.
Mahrus, Akidah, Direktorat Jendaral Pendidikan, Jakarta, 2009.
Muhaimin. Strategi Belajar (Penerapan dalam Pembelajaran Pendidikan Islam), CV. Citra Media, Surabaya, 1996.
Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Refika Aditama 2010.
Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Jakarta 3006.
Subkhiatin Noor, M. PdI.Akidah Akhlak MI Kelas IV, Diektprat Jendral
Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2019.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Renika Cipta, 2008).