• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VI MI NU 50 MLATIHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VI MI NU 50 MLATIHARJO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

690

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VI

MI NU 50 MLATIHARJO

Esty Rahayu

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email rahayuesty86@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi siswa kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo , kecamatan Patean Kabupaten Kendal dalam pembelajaran Akidah Akhlak , materi akhlak terpuji adalah kurangnya motivasi dan keingintahuan mereka tentang materi akhlak terpuji, Permasalahan ini mengakibatkan prestasi belajar siswa kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo , kecamatan Patean Kabupaten Kendal dalam pembelajaran Akidah Akhlak kurang optimal.Hal ini disebabkan penyampaian materi Akidah Akhlak di MI NU 50 Mlatiharjo dirasakan kurang menarik bagi siswa sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, Berdasrkan latar belakang masalah tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “ Bagaimanakah peningkatan hasil belajar akidah akhlak dengan menggunakan media audio visual di kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo, Kecamatan patean Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2022 / 2023 ? dan bagaimanakah pengaruh media pembelajaran pada materi akidah akhlak melalui pengunaan media audio visual pada kelas VI MI NU50 Mlatiharjo, Kecamatan patean Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2022 / 2023 ?. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas , dimana objek peneliti hanya berpusat pada proses pembelajaran pada kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo , kecamatan Patean Kabupaten Kendal dengan menggunakan media audio visual. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik pengukuran dan teknik observasi.. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.

Dari hasil penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti, Hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut, pada Siklus I,

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

691

dari 12 siswa terdapat 8 siswa (67%) yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa (33%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (83%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (17%).

Sehingga dapat diambil kesimpulan setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 16 %.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Akidah Akhlak, Media Audio Visual

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar demi perkembangan masa depan bangsa karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting pada kehidupan manusia.

Proses pendidikan diselenggarakan secara formal di sekolah, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri seseorang secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling terkait, yang meliputi tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pelajaran, metode/strategi belajar mengajar, alat/media, sumber pelajaran dan evaluasi. ( sukewi, 1994 )

Pada Pendidikan abad 21 seperti saat ini , siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir kritis serta memiliki inovasi didalam pembelajaran.

Kemampuan ini menuntut adanya keaktifan siswa serta kebebasan berfikir dari masing – masing siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehigga merubah paradigma pembelajaran dari teacher centered beralih menjadi student centered. Tuntutan inipun berlaku juga pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

692

Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yangdikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al asma’ al husna, serta penciptaan keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlakterpuji dan adab Islami melalui pemberiancontoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.Mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi dalam pembentukan akhlakul karimah. .Al-akhlak al- karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini olehsiswa dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisispasi dampak negatif era globalisasi dan krisis multi dimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Mata pelajaran Akidah Akhlak di MI NU 50 Mlatiharjo mendapatkan alokasi waktu 2 jam pelajaran dalam setiap minggu. seperti halnya mata pelajaran pendidikan agama lainnya.

Dari kenyataan yang terjadi di lapangan penyampaian materi akidah akhlak di MI NU 50 Mlatiharjo dirasakan kurang menarik bagi siswa , siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, anak – anakt erlihat tidak bersungguh- sungguh dalam mengikuti pembelajaran,mereka enggan bertanya kepada guru atau teman lain, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa siswa kurang bersemangat untuk menguasai suatu konsep. Kemudian bentuk kesulitan dalam mempelajari suatu konsep, banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran dan susah untuk diajak berkonsentrasi dalam belajar, sebagian siswa senang bergurau atau justru mengalihkan perhatian pada sesuatu di luar materi pembelajaran

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

693

kurangnya motivasi dan keingintahuan mereka tentang materi yang ada didalam materi akidah akhlak , terbukti dari analisis nilai ulangan harian pada bulan agustus 2022 menunjukkan prestasi yang kurang optimal yaitu banyak siswa yang belum tuntas hasil belajarnya, hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata yang diperoleh siswa kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo hanya 65,83 dengan nilai terendah= 40 , nilai tertingi = 90 serta yang tuntas sebanyak 5 siswa dari sejumlah 12 siswa ( dengan KKM = 70).

Adanya masalah tersebut dimungkinkan karena media dan metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat atau kurang menarik minat siswa, pembelajaran monoton dilakukan guru sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk mengungkapkan kemampuan dirinya.

Pembelajaran akan lebih bermakna bilamana terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun antar siswa dengan siswa sehingga terjadi komunikasi timbal balik. Guru seharusnya memberi kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi dirinya melalui pemanfaatan media . Kondisi ini menjadikan siswa kurang memperhatikan pembicaraan guru, berbicara dengan teman lainnya, siswa mudah merasa bosan yang berpengaruh pada kurangnya pemahaman siswa

Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa adalah media audio visual. Media audio visual merupakan salah satu sarana alternative dalam melakukan proses pembelajaran berbasis teknologi. Audio visual pembelajaran berbasis teknologi dapat digunakan sebagai sarana alternative dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, dikarenakan beberapa aspek antara lain :

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

694

a) Mudah dikemas dalam proses pembelajaran; b) Lebih menarik untuk pembelajaran; c) Dapat diperbaiki setiap saat .( Sapto Haryoko, 2009 )

Media audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dilihat dan didengar (Rohani, 2007).

Penggunan media audio visual dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih kongkrit, selain itu media audio visual ini juga dapat meningkatkan pemahaman siswa karena siswa selain mendengarkan tetapi juga dapat melihat materi yang ditayangkan dengan lebih bervariasi, dan menarik.

Demikianlah gambaran situasi pembelajaran saat ini yang terjadi pada MI NU 50 Mlatiharjo. Oleh karena itu , dibutuhkan solusi yang tepatuntuk mengatasi masalah tersebut.Sehingga diharapkan dapat mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh guru bidang study Akidah Akhlah kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan parsitifatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Lima karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK dapat disebutkan sebagai berikut 1 ) Situasional, artinya berkaitan langsung dengan permasalahan konkret yang

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

695

dihadapi guru dan siswa 2 ) Kontekstual, artinya upaya pemecahan yang berupa model dan prosedur tindakan tidak lepas dari konteksnya, 3 ) Kolaboratif, partisipasi antara guru-siswa dan mungkin asisten atau teknisi yang terkait membantu proses pembelajaran 4 ) Self reflective dan self evaluative, pelaksana, pelaku tindakan, serta objek yang dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap hasil atau kemajuan yang dicapai 5 ) Fleksibel, dalam arti pemberian sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. ( Soedarsono, 2001)

Subjek dari penelitian ini adalah murid kelas VI MI NU 50 Mlatiharjo, dengan sasaran utama meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran Akidah akhlak materi akhlak terpuji.

Adapun jumlah murid kelas VI sebanyak 12 orang dengan rincian 3 orang laki- laki dan 9 orang perempuan. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik pengukuran dan teknik observasi.. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan model penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart.

Desain Kemmis dan Taggart ini menggunakan model yang dikenal dengan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang - ancang pemecahan permasalahan. Adapun alur penelitian Tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut :

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

696

Dari pemaparan diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut Siklus I (Perencanaan ,Pelaksanaan Tindakan, Pengumpulan Data, Refleksi ), Pelaksanaan Siklus II ( Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengumpulan Data, Refleksi ) siklus II dinyatakan berhasil , Apabila pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dan ketuntasan melebihi 85 % dari jumlah siswa maka siklus dihentikan. Jika tidak terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I dibanding siklus II, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan analisis prestasi belajar siswa setelah melakukan ulangan pada Siklus I, dapat dilihat dari 12 siswa terdapat 8 siswa (67%) yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa (33%)., pada Siklus II setelah melakukan ulangan, didapatkan hasil data dari 12 siswa, sebanyak 10 siswa (83%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (17%). Sehingga dapat diambil kesimpulan setelah diadakan Siklus II hasil belajar

siswa meningkat sebesar 16 %. berikut rincian hasil penelitian pada tiap siklus :

1. Hasil penelitian siklus I

Table 1

Prestasi Belajar Siswa Kondisi Siklus I

NO Interval Frekw

ensi

% keterangan

1 91-100 1 8,33 % tuntas

2 81-90 0 0 % tuntas

3 71-80 7 58,33 % tuntas

4 < 71 4 33,33 % Belum

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

697

Nilai terendah 60

Nilai tertinggi 100

Nilai rerata 75

Rentang Nilai 40

Tabel 1 memperlihatkan prestasi belajar siswa siklus I yang diperoleh siswa, sebanyak 8 siswa (66,66%) / atau jika dibulatkan menjadi 67 % memperoleh nilai di atas 70 yang berarti mencapai KKM, dan 4 siswa (33,33%) memperoleh nilai kurang dari 70 yang berarti belum mencapai KKM.

2. Hasil penelitian siklus II

Tabel 2

Prestasi Belajar Siswa Siklus II

NO Interval Frekw

ensi

% keterangan

1 91-100 2 16,66 % tuntas

2 81-90 7 58,33 % tuntas

3 71-80 1 8,33 % tuntas

4 < 71 2 16,66 % belum

Nilai terendah 60

Nilai tertinggi 100

Nilai rerata 80

Rentang Nilai 40

Tabel 2 memperlihatkan prestasi belajar siswa pada siklus II yang diperoleh siswa, sebanyak 10 siswa (83,32%) / jika dibulatkan ( 83 % ) memperoleh nilai di atas 70 yang berarti mencapai KKM, dan 2 siswa (16,66%)/ jika dibulatkan ( 17%

) memperoleh nilai kurang dari 70 yang berarti belum mencapai KKM.

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

698

Dari analisis hasil belajar pada siklus I & II ,untuk nilai terendah 60 terdapat 4 siswa pada siklus I, mengerucut menjadi 2 siswa pada siklus II,Untuk nilai tertinggi 100 pada siklus I berjumlah 1 siswa, mengalami peningkatan pada siklus II,bertambah menjadi 2 siswa . Nilai rata- rata 75 pada siklus I menjadi 80 pada siklus II, pembelajaran paada siklus I & II mengalami peningkatan sebesar 16 %

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan media audio visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu pra siklus dari 12 peserta didik yang tuntas sebanyak 5 siswa (42%)dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (58%), sedangkan pada siklus I yang tuntas sebanyak 8 siswa (67%) dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa (33%). sedangkan pada siklus II yang tuntas sebanyak 10 siswa (83%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (17%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 16%. Dan penelitianpun dihentikan .

2. Penerapan media pembelajaran audio visual mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan media pembelajaran audio visual sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

699

Anik Purwati. 2018. Penelitian Tindakan Kelas (Ptk) Pemerintah Kabupaten Jember DinasPendidikan Sd Negeri Tegalsari 02 Ambulu Laporan 2018.

Jember: Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Djamarah, Syaiful Bahri.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Haryoko Sapto, 2009, Efektifitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal

Edukasi@Elektro Vol. 5 No.1. ISSN 1829-989X

Lukman setiawan. 2018. Sekripsi Penerapan media audio visual pada pembelajaran ipa kelas vdi mi ma’arif NU beji kecamatan kedungbanteng kabupaten banyumas tahun pelajaran 2017/2018. Banyumas:Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press

May, A. (2015). Melacak Peranan Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam. Tsaqafah: , Vol 11 No. 2.

Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan PenulisanKarya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

(11)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

700

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. UniversitasNegeri Surabaya.

Ryan Khoironi Ambar.2020. Sekripsi Penggunaan Media Audio Visual Dalam PembelajaranFiqih. Ponorogo:Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Sudarsono, Fx. 2001. Aplikasi Tindakan Kelas. Jakarta: DIKTI Sukewi. 1994. Proses Belajar Mengajar. Semarang: IKIP Semarang Press

Sadiman, Arif.dkk. 2007. Media Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Rohani. Ahmad 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas Press.Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di

Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh

C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc 19... C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc

singkat sebagaimana dipaparkan di atas, tampak bahwa hipotesis yang diajukan yakni yang berkenan dengan upaya yang dilakukan guru pembelajaran dalam meningkatkan

Seni kriya atau seni rupa terapan nusantara yang juga sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti kerajinan tangan.. Seni kriya termasuk seni rupa terapan (applied art )

yang diuapkan di wadah akan terfraksinasi saat mencapai kolom yang berisi bola terbuat dari gelas. Kontak intim antara uap/gas dengan bola di kolom inilah

Op basis van de bevindingen van dit rap- port lichtte Voerman de mogelijke gevolgen van de invoering van het nieuwe kiesstelsel voor de politieke partijen toe op een kennisseminar

mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah. Kegiatan bimbingan belajar berjalan dengan baik dan lancar. Anak-anak juga sangat aktif bertanya tentang materi

Upaya mencari indikator mana yang memberi daya ungkit tinggi dalam pencapaian target MDGs dikonstruksi dalam sebuah model persamaan matematika dengan menggunakan