! " " "
#
$
" #
%
!
"#
$
"#
$
"#
%
%
"#
&
'
(
"#
)
"#
*
)
"#
+
#
)
"#
$
#
)
"#
,
)
"#
)
-
#
)
& (
.
& (
)
)
"#
-
#
(
)
)
"#
(
)
-
#
-
#
!
)
-
#
"#
& (
.
+
& ( '
(
.
+
)
& (
.
(
)
)
"#
,
)
& (
.
&
(
*
&
/
$
#
0
)
-
#
0
)
-
#
0
-
#
1
23
-
#4
0
-
# 3 "
25 1 -
#4
!
0
)
-
#
+
0
-
# 6
2. ( -
#4
+
0
-
# 6
"
#
2. (
# 78
% -
#4
!,
0
-
#
"
( %
23#
-
#4
!
0
)
-
# )
!
0
-
#
"
2
# % -
#4 !
0
-
#
"
#
)
2 #
)
#
-
#4
!
0
-
#
#
-
'
2)
3#
1 #
# 4
!!
0
-
#
"
#
29#
3 "
#
4
!*
0
)
-
#
#
(
!$
2:
#
4
!$
0
(
# #
"
2; #
#
4
*
0
-
# 6
(
" #
2-
/
4
*
0
-
# 6
(
#
2-
/ 78
%4
*
0
)
& (
.
*!
0
& ( '
(
.
30
*!
0
"
.
30
**
0
.
30
*+
0
)
& (
.
*$
0
#
,,, < ,,
*$
0
#
,, < ,,
+
0
"
+
! "
# ! "
$ ! % ! ! "
! % ! ! "
& ' ( ' % ! ! "
& ' ( ' % ! ! "
! ) * +
Tahun ini, bisnis properti menunjukan trend jauh lebih bergairah dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya. Kegairahan itu di antaranya ditunjukan dengan cukup ramainya transaksi jual beli rumah,
perkantoran, kompleks pertokoan, kesediaan sejumlah bank dalam mengucurkan kredit, serta gencarnya pembangunan perumahan baru, gedung pertokoan, apartemen, dan pusat perbelanjaan atau mall di berbagai kota di Indonesia.
Kegairahan ini pada gilirannya memberi harapan baru, sebab property adalah sektor usaha yang amat sensitif. Properti selalu paling awal menyalakan sinyal kejatuhan ekonomi dan paling cepat memberi tanda kebangkitan perekenomian. Jika pada tahun ini muncul kegairahan properti, maka bisa diartikan sebagai tanda tanda awal kearah perbaikan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Pelajaran yang dapat diambil oleh para pelaku bisnis di bidang properti dari pengalaman pada tahun tahun tersebut adalah mampu lebih bijak dan berhati hati dalam menjalankan perencanaan dan pengendalian secara terpadu dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, sehingga perusahaan mampu untuk bertahan dan bahkan tumbuh dalam pasar domestis maupun pasar global.
Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, oleh karena itu maka perusahaan perlu menggunakan keefektifan dan keefisienan serta perputaran sebagai alat ukur aktivitasnya. Keefektifan dan keefisienan harus melandasi semua bidang bidang fungsional (pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan keuangan).
Bidang keuangan mempunyai beberapa alat analisa untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangan sebuah perusahaan. Hasil analis tersebut diharapkan dapat membantu dan menjadi dasar bagi para pengambil keputusan untuk membuat keputusan di masa yang akan datang dengan lebih akurat, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola keuangannya.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan 2 alat analisa,
yaitu serta
digunakan untuk mengevaluasi bagaimana perusahaan mengelola atau
mengalokasikan dana yang dimilikinya. Dasar yang akan digunakan dalam
analisa ini adalah laporan keuangan perusahaan selama 3 (tiga) tahun,
sehingga dapat diketahui kelebihan kelebihan maupun kekurangan
kekurangan perusahaan dari tahun ke tahun. Hasil analisa ini akan sangat
bermanfaat bagi perusahaan bersangkutan karena kekurangan
kekurangan yang ada dapat segera ditangani untuk tahun tahun yang
akan datang, dan kelebihan kelebihan yang telah perusahaan raih tetap
dapat dipertahankan bahkan dijadikan pedoman untuk meraih hasil yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan membahas lebih
lenjut mengenai penerapan analisa rasio keuangan serta analisa sumber
dan penggunaan dana dalam peranannya menilai atau mengevaluasi
kinerja CV. MPM, selaku salah satu perusahaan kontraktor di Bandung,
dalam skripsi berjudul “ !
" "
# $ ! # %& '
( )
Suatu perusahaan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang
memuaskan apabila semua yang telah diraihnya terus menunjukan
peningkatan dari waktu ke waktu atau berada di atas standar rata rata
perusahaan dapat mengelola dan menggunakan dana yang dimilikinya
dengan baik. Hasil operasi atau kinerja perusahaan dan
perkembangannya dapat dianalisa dengan tehnik Analisa Rasio
Keuangan, sedangkan mengenai bagaimana perusahaan mengelola dan
mengalokasikan dananya dapat dianalisa dengan tehnik Analisa Sumber
dan Penggunaan Dana.
Sesuai penjelasan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan kinerja CV. MPM dari tahun 2000 2002,
ditinjau dari analisa rasio keuangan?
2. Apakah yang harus dilakukan CV. MPM dalam usahanya
meningkatkan kinerja perusahaan, ditinjau dari analisa rasio keuangan
tahun 2000 2002?
3. Dari mana sumber dana yang diperoleh CV. MPM dari tahun 2000
2002, ditinjau dengan analisa sumber dan penggunaan dana?
4. Bagaimana CV. MPM mengelola dan menggunakan dana yang
dimilikinya selama tahun 2000 2002, ditinjau dengan analisa sumber
dan penggunaan dana?
5. Bagaimana pelaksanaan kinerja CV. MPM dari tahun 2000 2002,
ditinjau dengan analisa sumber dan penggunaan dana?
Maksud penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja CV. MPM
dan mengetahui bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya
dengan lebih baik, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. untuk mengetahui kinerja CV. MPM dari tahun 2000 2002 ditinjau
dengan analisa Rasio Keuangan,
2. untuk mengetahui hal hal yang harus dilakukan CV. MPM untuk
meningkatkan kinerjanya, dengan dasar hasil analisa Rasio Keuangan
tahun 2000 2002,
3. untuk mengetahui sumber pendanaan CV. MPM dari tahun 2000 2002,
4. untuk mengetahui bagaimana CV. MPM mengelola dan menggunakan
dana yang dimilikinya selama tahun 2000 2002,
5. untuk mengetahui kinerja CV. MPM dari tahun 2000 2002, ditinjau
dengan analisa sumber dan penggunaan dana.
, !
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan dan membutuhkannya.
Bagi perusahaan, penelitian ini memberikan masukan tentang
kondisi keuangan perusahaan efisiensi penggunaan berbagai sumber
daya yang telah perusahaan gunakan dalam menjalankan operasinya,
yang ditinjau dengan tehnik analisa rasio keuangan dan tehnik analisa
berguna bagi perusahaan bersangkutan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan di masa yang akan datang.
Bagi penulis sendiri, penelitian ini berguna dalam menambah
pengalaman penulis mengenai apa yang telah diperoleh saat kuliah.
Penyusunan skripsi ini juga merupakan jembatan bagi penulis untuk
memenuhi salah satu syarat dalam mengambil gelar sarjana Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha.
Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu
pihak pihak yang mempunyai berbagai kepentingan yang berhubungan
dengan hasil penelitian penulis dan mungkin dapat dijadikan pembanding
untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
- !
Suatu perusahaan dapat sukses apabila perusahaan tersebut dapat
mengelola masalah keuangannya dengan baik, karena bidang keuangan
merupakan jiwa bagi suatu perusahaan.
Oleh karena itu, bidang keuangan memerlukan suatu perencanaan
yang matang untuk merumuskan arah dan strategi yang akan perusahaan
ambil di masa yang akan datang. Perusahaan juga perlu menyadari apa
yang menjadi kekuatan dan kelemahannya dan mau menjadikan
pengalaman masa yang lalu sebagai pelajaran yang berharga. Pihak
pihak yang terkait secara langsung, maupun yang berkepentingan untuk
Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi keuangan suatu
perusahaan, diperlukan suatu interpretasi atau analisa terhadap laporan
keuangannya. Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan berarti
analisi terhadap apa yang sudah perusahaan capai selama beroperasi.
Dan dari hasil ini, akan diperoleh data yang lebih spesifik mengenai apa
yang menjadi kekurangan kekurangan atau kelemahan bagi perusahaan,
maupun apa yang menjadi kelebihan kelebihan atau kekuatannya. Dan
seperti yang dijelaskan di atas, informasi ini akan sangat berguna bagi
pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan
perusahaan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 alat analisa laporan
keuangan untuk mengetahui kinerja CV. MPM, yaitu analisa laporan
keuangan serta analisa sumber dan penggunaan dana. Analisa rasio
keuangan akan berfokus pada kinerja perusahaan, yaitu segi likuiditas,
pemanfaatan sumber dana, segi profitabilitas, segi solvabilitas, sedangkan
analisa sumber dan penggunaan dana akan berfokus pada bagaimana
perusahaan memperoleh dana untuk membiayai operasinya dan
mengelola atau menggunakan dana yang diperolehnya tersebut.
Keduanya akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan dan saling
terkait satu sama lain. Sudut pandang yang penulis ambil adalah kinerja
perusahaan dapat maksimal apabila perusahaan dapat mengelola serta
Analisa rasio keuangan, seperti telah diulas di atas bertujuan
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi
keuangan perusahaan, ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan pemanfaatan sumber dana yang dimiliki. Umumnya
analisa rasio ini tidak dilakukan hanya pada satu periode saja, tapi
perhitungan dilakukan selama beberapa periode dengan maksud agar
dapat diperoleh suatu kesimpulan yang lebih akurat dengan dasar
pembanding yaitu rata rata industri perusahaan sejenis atau standar rasio
historis perusahaan. Perusahaan dapat dinyatakan sehat apabila hasil
perhitungan rasio keuangannya menunjukkan angka yang relatif stabil
namun terjadinya penurunan atau peningkatan angka tersebut dalam
suatu perusahaan merupakan masalah yang umum terjadi, dengan
toleransi bahwa perubahan tersebut dalam batas yang wajar. Sedangkan
analisa sumber dan penggunaan dana perusahaan, serta bagaimana
perusahaan menggunakan dana tersebut. Analisa ini dapat dilakukan tiap
tahun dengan mengaju dari neraca perusahaan dan sebagai dasar
pembandingnya adalah neraca tahun sebelumnya. Dari hasil analisis
dengan kedua alat analisa tersebut, akan diperoleh informasi tentang
perkembangan keuangan perusahaan tahun demi tahun dengan
kekurangan kekurangan maupun kelebihan kelebihan perusahaan.
Dengan beranjak dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengambil
langkah langkah strategis yang dapat meningkatkan prestasi perusahaan
+
.
"+ !
!
Laporan Keuangan suatu perusahaan berisi tentang data keuangan
perusahaan tersebut. Laporan keuangan mengandung informasi
mengenai prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan
pedoman bagi perusahaan untuk menetapkan kebijakan selanjutnya di
masa yang akan datang.
Laporan keuangan memberikan iktisar mengenai keadaan
keuangan perusahaan yang bersangkutan pada periode tertentu. Laporan
keuangan ini secara umum terdiri dari : neraca ( ) dan
laporan rugi laba ( ) perusahaan.
!
Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses
pencatatan akuntansi yang perusahaan lakukan dan memberikan
iktisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya tersusun dalam bentuk neraca
dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan posisi keuangan
perusahaan. Penyusunannya bertujuan memberikan informasi
&
! "
"
Setelah penulis melakukan pengumpulan data tentang laporan
keuangan sebuah perusahaan kontraktor, kemudian menganalisa data
yang telah di dapat tersebut, maka dapat dinilai kinerja perusahaan yang
bersangkutan. Dengan hasil analisa tersebut, penulis dapat mengetahui
dengan jelas mengenai gambaran keuangan perusahaan tersebut.
Setelah mengetahui keadaan mengenai perusahaan tersebut, maka
diharapkan penulis dapat memberikan kesimpulan dan saran tentang
langkah langkah yang dapat diambil agar kinerja perusahaan tersebut
dapat ditingkatkan.
- !
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Posisi keuangan perusahaan dari tahun 2000 – 2002 dengan
menggunakan rasio keuangan adalah sebagai berikut :
• Dilihat dari likuiditasnya, maka posisi keuangan perusahaan
pada tahun 2000 – 2002 dapat dikatakan likuid. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu melunasi
seluruh hutang lancer dengan aktiva lancer pada saat
• Dilihat dari leveragenya, maka posisi keuangan perusahaan
pada tahun 2000 dapat dikatakan tidak solvable, sedangkan
pada tahun 2001 dan 2002 dapat dikatakan solvable.
Solvable atau tidaknya menunjukkan dimana perusahaan
masih mampu atau tidaknya menjamin setiap hutangnya
dengan aktiva yang dimilikinya.
• Dilihat dari aktivitasnya, perusahaan mengalami peningkatan
tiap tahunnya karena semakin membaiknya kinerja
perusahaan dalam perputaran modal kerja. Dimana tiap
tahun perputaran modal kerja perusahaan semakin tinggi.
• Dilihat dari profitabilitasnya, perusahaan dapat dikatakan
belum stabil karena setelah tahun 2000 profitabilitas
perusahaan meningkat dengan tajam, namun setelah tahun
2001 perusahaan tidak dapat menjaga kinerjanya sehingga
terjadinya penurunan profit pada tahun 2002.
2. Apabila ditinjau secara umum maka kinerja perusahaan pada
tahun 2001 sangat baik dalam segi profitabilitasnya, sedangkan
pada tahun 2002 kinerja perusahaan sangat baik dalam segi
likuiditas, leverage, dan aktivitasnya.
3. Perusahaan mengalami peningkatan laba yang cukup baik pada
tahun 2001, sedangkan pada tahun 2002 perusahaan
4. Perusahaan cukup mampu dalam menagih piutang piutangnya
pada tiap tahun, yang merupakan sumber dana terbesar
perusahaan guna menjalankan kegiatan operasionalnya.
5. Perusahaan juga dinilai cukup mampu dalam memutarkan
sumber dananya. Ini dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan kontrak dengan customernya, yang dari
tahun ke tahun semakin mengecil.
- ( "
Berdasarkan kesimpulan yang penulis peroleh diatas maka penulis
dapat memberikan saran bagi perusahaan sebagai berikut :
1. Dilihat dari segi segi likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan
penulis anggap perusahaan lebih mengerti apa yang harus
dilakukan karena semakin membaiknya kinerja perusahaan dari
tahun ketahun dan sebaiknya kinerja tersebut dipertahankan
dan jika memungkinkan perusahaan harus dapat meningkatkan
kinerjanya lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun
yang akan datang.
2. Perusahaan harus meningkatkan penjualan jasanya karena
pada tahun 2002 terjadi penurunan jumlah penjualan jasa yang
cukup tajam bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mungkin dengan adanya bagian marketing yang lebih aktif
3. Perusahaan juga harus dapat menekan biaya – biaya
operasional yang tidak diperlukan, ini dapat dilihat pada tahun
2002 dimana penjualan jasa lebih kecil dibandingkan dengan
tahun 2001 namun pengeluaran operasional perusahaan pada
tahun 2002 lebih besar. Ini mungkin dapat dilakukan dengan
controlling terhadap para karyawan atau pegawai.
4. Adanya pembagian deviden yang tidak proporsional dengan
tingkat pendapatan yang diperoleh dapat menyebabkan
perusahaan mengalami kekurangan sumber dana. Dan ini akan
mempengaruhi kinerja perusahaan di tahun tahun berikutnya.
Maka sebaiknya dibuat ketentuan dimana pembagian deviden
disesuaikan dengan laba yang diterima oleh perusahaan.
5. Perusahaan harus membuat perencanaan dan pengendalian
yang terpadu, sehingga target yang dituju dapat tercapai.
Keadaan ini tidak akan menyebabkan terjadinya fluktuasi laba
yang sangat signifikan.
6. Perusahaan harus dapat menciptakan sumber dana yang baru,
karena sangat beresiko apabila terfokus pada piutang
perusahaan saja. Perusahaan tidak lagi dapat menjalankan
perusahaan apabila terdapat kemacetan dari customer dalam
membayar hutang hutangnya.
7. Apabila perusahaan ingin melakukan ekspansi maka sebaiknya
pembiayaan dengan bunga yang relatif rendah, atau dapat
dilakukan dengan melakukan bentuk kerja sama dengan
!" #
$ %
& ' % $ ( )*
+ , ' -- - , - $- .. / %
0 1 1 # - !(
$
2 - 3/+ 4
5 % 2 $ - 0* %
-# 6 - $ % 7 4
/ % +0
8 + 3 %
4 - # ,*
% - 9( % 7 + - !:
5 % 2 4 * 2 !
% - - $ % 7
+ - !
' . * ' - - :