• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prevalensi Askariasis Pada Kelas III, IV dan V Di MI Al-Inayah Kelurahan Sarijadi Kotamadya Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prevalensi Askariasis Pada Kelas III, IV dan V Di MI Al-Inayah Kelurahan Sarijadi Kotamadya Bandung."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pevalensi Askariasis pada kelas III,IV,dan V di SD MI AI-Inayah Kelurahan Sarijadi Kotamadya Bandung

Betty W.Y.N, 2003, Pembimbing I : Meilinah Hidayat dr.,M.Kes

PembimbingII : Surya Tanurahardja dr.,MPH.,DTMH

Prevalensi Askariasis di daerah Jawa Barat menunjukkan angka yang tinggi yaitu 60-90 % Insidensi tertinggi banyak ditemukan pada anak-anak usia 5-9 tahun terutama dengan kondisi sosial ekonomi serta sanitasi dan higiene yang kurang.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor prevalensi Askariasis pada kelompok anak SD berdasarkan pemeriksaan jumlah telur cacing dan hasil kuesioner.

Pada 66 anak kelas III,IV dan V SD MI Al-Inayah dibagikan kuesioner, kemudian dikumpulkan tinja dari masing-masing murid. Pemeriksaan tinja di lakukan dengan metode Kato, kemudian preparat tinja diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran 10-40 kali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tinja dan hasil kuesioner diperoleh data prevalensi Askariasis pada murid SD MI Al-Inayah cukup tinggi (71%). 60% anak positif Askariasis memiliki kuku yang pendek dan kotor, 50% perkerjaan orang tua murid adalah buruh. Perilaku anak antara lain: 100% suka jajan, 85% mencuci tangan sebelum makan, 55% suka bermain di tanah. Kondisi sosial ekonomi keluarga 62% golongan prasejahtera.

(2)

ABSTRACT

Prevalence of Ascariasis in west Java has shown a high number of percentuge between the range 60-90%. This number found in children

of

5-9 years old

caused by bad sanitation and hygiene. The aim of this research is to know and

detect prevalence Ascariasis in MI AI-Inayah students based on the found number

of

worm’s eggs and the questionare. This questionares are distributed to 66

students in 3

.

4 grades of MI AI-Inayah. Beside this, faeces has been

checked by Kato Method, then by microscope with 10-40 enlargement. As a result

of faeces checking, the prevalence of Ascariasis of MI AI-Inayah students is high

enough (71 %). 60%

of

students with positive Ascariasis have short and dirty nails and 50% of their parents job are Iabourers. Then 100%

of

students like to

eat snuck, 55% didn’t wash their hands before eating and 55% liked playing

outside. 62% students live in poverty with their family. The goverment role

especiully Public Health departement is needed to decrease even eliminate the

prevalence of Ascariasis by giving antihelminthes continuously und students must

give more uttention to their personal health and environment. Futhermore, they

have to enlarge their knowledge ubout worn diseuse especiully Ascariasis. rd th th

(3)

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PERSETUJUAN 11

LEMBAR PERN Y ATAAN 111

ABSTRAK iv

ABSTRAC T V

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI V l l l

DAFTAR TABEL X

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

..

...

...

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Kegunaan Penelitian ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran ... ... 3

... 4

1.6. Metodologi ... ... 1.7. Lokasi dan Waktu ... BAB II TINJAIIAN PIJSTAKA 2.1 . Klasifikasi Cacing Ascaris lumbricoides ... 5

2.3. Distribusi Geografis ... 2.2. Penyakit dan Hospes ... 5

... 5

2.4. Morfologi dan Daur Hidup 2.4.1 . Morfologi.. ... ... 2.4.2. Daur Hidup ... ... 2.5. Epidemiologi ... ... 10

2.6. Patologi dan Gejala Klinik ... ... 1 1 ... 13

... ... 13

(4)

2.9. Pencegahan ... 15

BAB 111 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3. I . Bahan dan Alat yang Digunakan

3.1 . I . Bahan yang dideteksi ... 16 3.1.2. bahan Kimia yang Digunakan. ... 16 3.1.3. Alat-alat yang Digunakan ...

3.2. I . Pemeriksaan Tinja (Metode Kato) ... 16

3.2.2. Kuesioner. ... ... 17

... 20 3.2. Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...

5.2. Saran ... DAFTAR PUSTA KA... ...

RIWAYAT HIDUP . . . . . . ... 40

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pemeriksaan Telur Cacing Askaris lumbricoides . .

secara kualitatif ... .20

4.2 Hasil Pemeriksaan Kuku dengan Anak Positif Askariasis ... .21

4.3 Distribusi Pekerjaan Orang tua dengan Anak positif Askariasis ... .21

4.5 Distribusi Tingkat Sosial Ekonomi pada Anak Positif Askariasis.. . . 2 2

4.4 Perilaku Anak dengan Positif Askariasis ... .22

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 . Ascuris lumbricoides (betina). ... 7 2.2. Telur cacing Ascuris lumbricoide s...

2.3. Siklus hidup cacing Ascuris lumbricoides ... 10

3.1. Mikroskop, Larutan Kato, Lidi, Pot Berisi Tinja ... 18

BAB 111 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.2. Preparat Tinja ... ... ... 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Telur Ascuris lumbricoides yang dibuahi (Pembesaran 1 Ox 10) ... 25 4.2. Telur Ascuris lumbricoides yang dibuahi (Pembesaran 10x40) 25

(7)

BAB I PENDAHULU

A N

1.1 Latar Belakang

Askariasis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Dan hasil penelitian prevalensi Askanasis di daerah Jawa Barat menunjukkan

angka yang tinggi yaitu 60-90%. Tingginya prevalensi ini disebabkan oleh iklim

yang tropis dan tingkat kelembapan udara yang cukup tinggi. Keadaan ini

merupakan lingkungan yang baik untuk perkembangan cacing ini. Selain itu

kondisi sanitasi dan higiene yang buruk meinpengaruhi prevalensi Askariasis.

(Ganda Husada, 1998).

Askariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides

(cacing gelang, large roundworm of man). Cacing yang digolongkan dalam kelas

Nematoda usus ini mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan cacing

lainnya (jantan 10-3 1 cm dan betina 22-35cm). Satu-satunya hospes definitif

cacing ini adalah manusia.

Pada umumnya Askariasis dapat ditemukan pada berbagai golongan umur,

namun prevalensi tertinggi ditemukan pada balita dan usia Sekolah Dasar (SD),

terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air

terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa mencuci tangan dan bermain-main di

tanah yang tercemar telur cacing Ascaris lumbricoides (A. lumbrrcordes).

Sasaran penelitian ini adalah murid-murid Madrasah Ibtidayah (MI) AI-Inayah

kelurahan Sarijadi (setingkat SD) sebagai objek penelitian karena prevalensi

Askariasis banyak ditemukan pada kelompok anak SD dan didukung oleh faktor-

faktor tingkat sosial ekonomi keluarga, kebersihan perorang, perilaku anak dalam

hal ini kebiasaan mereka sering bermain-main di tanah, jarang mencuci tangan

sebelum makan dan setelah buang air besar, selain itu ditunjang oleh faktor

kesehatan dan kebersihan lingkungan di sekitar sekolah yang kurang baik.

Dipilihnya kelas Ill, 1V dan V, karena mereka dianggap lebih cepat menyerap

(8)

2

duduk di kelas yang lebih rendah. Penelitian ini tidak dilakukan pada kelas VI

mengingat mereka akan menghadapi Evaluasi Belajar Tahap Akhir dan Nasional

dan dikuatirkan kegiatan ini akan mengganggu pelaj aran mereka. Selain keadaaan

tersebut diatas, dipilihnya MI AI-Inayah ini juga atas saran dokter Puskesmas

setempat mengingat kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah memberikan

gambaran prevalensi Askariasis yang cukup tinggi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat di identifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana dan berapa prevalensi Askariasis di MI AI-Inayah kelurahan

Sarijadi ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prevalensi Askariasis pada murid

MI Al-Inayah dan seberapa besar kepedulian murid MI Al-Inayah tentang

kesehatan lingkungan dan kebersihan perorang ?

3. perilaku atau kebiasaan-kebiasaan buruk apa saja yang banyak dijumpai

pada murid-murid MI Al-Inayah ?

4. Sejauh mana keadaan sosial ekonomi mempengaruhi prevalensi Askariasis ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengerahui faktor-faktor yang

mempengaruhi prevalensi Askariasis di MI AI-Inayah dan menggambarkan

prevalensi Askariasis pada kelompok anak SD terutama dengan kondisi sanitasi

(9)

3

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi prevalensi Askariasis di MI AI-Inayah dan berapa prevalensi

Askariasis berdasarkan pemeriksaan jumlah telur cacing

A.lumbricoides

dengan

Metode Kato dan hasil kuesioner dari masing-masing responden.

1.4 Kegunaan Penelitian

1 . ‘Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya guru dan murid MI

AI- Inayah Kelurahan Sarijadi tentang penyebab, faktor-faktor yang

mempengaruhi prevalensi Askariasis, bahaya dan pencegahan penyakit

ini.

2. Sebagai masukan kepada Dinas Kesenatan, Puskesmas dan pihak-pihak

yang berkepentingan untuk menentukan rencana dan program pengendalian

Askariasis dengan tepat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Cara penularan dari cacing Ascaris lumbricoides adalah melalui tanah (soil

transmitted helminthes). Infeksi cacing ini dalam tubuh manusia masuk melalui

tangan, air, makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh telur infektif dan

larva yang menembus mukosa usus.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat diambil

hipotesis sebagai berikut :

I . Prevalensi Askariasis di MI AI-Inayah berdasarkan kondisi lingkungannya

cukup tinggi.

2. Beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi Askariasis dan kepedulian

murid-murid MI Al-Inayah tentang kebersihan pribadi dan lingkungan.

(10)

4

4. Keadaan sosial ekonomi yang kurang yang berpengaruh terhadap prevalensi

Askariasis.

1.6 Metodologi

Sebelum melakukan penelitian, diberikan kuesioner kepada murid-murid,

kemudian diambil sampel berupa tinja dari murid kelas 111, IV, dan V.

Alat yang digunakan untuk memeriksa adalah pot untuk wadah tinja, objek

gelas dan selofan (sebagai pengganti cover glass) dan mikroskop merk Olympus

dengan kekuatan 10-40 kali untuk melihat dan menghitung jumlah telur cacing.

Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah sampel tinja dari setiap murid

dan zat-zat untuk membuat Kato, sedangkan untuk pemeriksaan tinja digunakan

metode Kato.

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di MI AI-Inayah Kelurahan Sarijadi, Kotamadya Bandung

dan Laboratorium Parasitologi Universitas Kristen Maranatha pada bulan April-

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1 . Prevalensi Askariasis di MI AI-Inayah Cijerokaso cukup tinggi (71%).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi Askariasis pada murid-murid

MI Al-Inayah antara lain sanitasi dan higiene yang masih kurang,

kebersihan kuku yang masih kurang dimana (60%) ditemukan kuku yang

pendek dan kotor, distribusi pekerjaan orangtua yang sebagian besar buruh

(5o%), keadaan sosial ekonomi yang rendah, serta perilaku yang salah yang dapat meningkatkan prevalensi Askariasis.

3. Perilaku yang salah yang masih banyak dijumpai antara lain kebiasaan

yang suka jajan sembarangan (100%), kebiasaan tidak mencuci tangan

sebelum makan atau kurang bersih setelah buang air besar, dan perilaku

yang suka bermain-main di tanah (50%).

4. Kondisi sosial ekonomi orangtua yang kurang mampu (62%)

mempengaruhi tingginya prevalensi Askariasis pada murid MI Al-Inayah.

5.2. Saran

Prevalensi Askariasis di SD MI AI-Inayah cukup tinggi. Oleh sebab itu,

untuk menurunkan jumlah prevalensi Askariasis dibutuhkan campur

tangan berbagai pihak yang terkait antara lain dari Pemerintah khususnya

Dinas Kesehatan untuk memberikan obat cacing secara berkala

(triwulan,caturwulan atau 6 bulan sekali) dan mengadakan penyuluhan

kesehatan tentang masalah kecacingan bagi guru, murid-murid bahkan

orangtua murid sehingga penurunan prevalensi Askariasis dapat tercapai.

Guru-guru dan pihak-pihak yang terikat dapat berperan serta dalam

mengajarkan murid-murid untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan

khususnya lingkungan sekolah.

(12)

27

Dibutuhkan peran serta dari orangtua murid dalam melatih anak sejak dini

untuk peduli akan akan kebersihan diri dan lingkungan dan

memperhatikan kesehatan anak dan menambah pengetahuan tentang

kecaci ngan ( Askari asi s) .

Untuk mengatasi keadaan siosial ekonomi masyarakat yang kurang

mampu diperlukan kerjasama lintas sektoral dan pihak-pihak yang terkait

sehubungan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan murid-

murid, seperti pemenuhan kebutuhan penyediaan air yang bersi h,

sandang-pangan dan papan sehingga bila tingkat sosial ekonomi dapat

(13)

28

2 Adhiguna Ikhsan

LAMPIRAN 1 : Hasil Pemeriksaan Tinja Secara Kualitatif Pada Kelas III,IV dan V

+

1 .1 Hasil Perneriksaan Tinja Secara Kualitatif Pada Kelas 111

6

7

N A M A

Anissa Sa’adah

Darajat Pratama

+

Dea Liandi N

+

KETERANGAN

16

17

+

Ikah Atikah

+

M.Alimul Hanif -

19 Riska Widayanti

3 Chandra Permana

+

+

20 Rina Herlina

4 Dadang Ramdani

+

5 Dadan Abdul Rahman

+

8 Delia Oktarina

I

+

+

9 Dodi Supriadi

I

10 Dikdik Pratama

11 Hendra Kusnandar

12 Hanifia

+

15 Ita Tiara

+

18 Nur Aeni Mulyani

21 Rosmini

I

+

(14)

29

24 Siti Aisyah

25 Siti Rohma

26 Siti Maesaroh

27 Sandi

-

+

-

-

Keterangan : Jumlah ( + ) = 18 orang

Jumlah ( - ) = 9 orang

27 orang

Total - -

% Prevalensi Askariasis ( + ) = 18/27 x 100%

(15)

30

1.2 Hasil Pemeriksaan Tinja Secara Kualitatif Pada Kelas IV

keterangan

KETERANGAN

N A M A NO. 1

2

3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12 13 14 15 16 17

Abdurochman S

+

I

Andri Oktavian

+

I

Asep Supriatno

+

I

Aeni Inayah

Asti Tresnayanti

+

Cahyana Sumirat

Devi Sri Ningsih

+

I

Jupiter Tarigan

+

I

Kusnadi

+

Nadia Khairunnisa

Rifan Hadiansyah

Rahmat Ade Molana

Toni

- I

I

+

Tuti Tresnawati

+

Yenyen Ahmad

+

Agung Sukma Pratama

+

Heny Junnat

Jumlah ( + )

Jumlah (

-

)

Total

13 orang

4 orang

17 orang

x 100%

Keterangan

% Prevalensi Askariasis =

-

-

13/17

(16)

31

NO.

1.3 Hasil Pemeriksaan Tinja Secara Kualitatif Pada Kelas V

N A M A KETERANGAN

9 Siti Sholihat

1 Aida Siti Hamidah

+

Asep Saefudin R

Bubun

Cecep Setiawan

I O

11

I

5 Iwan Hermawan

Siti Nurlela -

Siti Rohma

+

6

M.Irvan

12

13

t

Sinta Nur Dewi

+

Tanu Harja

+

8 Rosi Saadilah

15

16

Rani

+

Rustini

+

17 Reza -

19 Vera

+

20 Wiwi Kurniasih

+

21 Wahyudin

+

22

Zahrina

Keterangan :

Jumlah ( + ) :

Jumlah ( + ) :

Total

16 orang

6 orang

(17)

32

% Prevalensi Askariasis (

+

= 16/22 x 100 %

= 7 2 %

74 orang

66 orang

Jumlah yang tidak menyerahkan sample = 5 orang

-

Jumlah murid MI Al-Inayah -

Jumlah yang menyerahkan sampel - -

Jumlah murid ( + ) Askariasis kelas III,IV dan V = 47 orang

Persentase (%) murid positif Askariasis kelas 111, IV, V = 47/66 x 100%

(18)

33

LAMPIRAN 2 : Contoh Kuesioner

No

Nama Anak :

Umur Anak : tahun

Jenis Kelamin : Perempuan / Laki-laki

Nama Orangtua

Pekerjaan : ( Lingkari nomor yang dipilih )

1 . Pegawai Negri

2. ABRI / Polisi

3. Pedagang

4. Wiraswasta

5 . Buruh

6. Guru

7. Dan lain-lain, Sebutkan

Jumlah anak dalam keluarga : orang

Penghasilan Per bulan (Lingkari nomor yang dipilih )

a. Rp. 100.000 - Rp.500.000,- b. Rp.500.000 - Rp. 1 .000.000,-

c. Diatas Rp. 1 .000.000,-

Perilaku (Kebiasaan-kebiasaan) :

Apakahsdiksukajajan ? Ya/ Tidak

Bila Ya, jajan apa ?

Apakah sebelum makan dan sesudah BAB mencuci tangan ?

(19)

34

LAMPIRAN 3 : Hasil Kuesioner

( dari 66 sampel )

Pekerjaan :

1. Pegawai Negri

2. ABRI/Polisi

3. Pedagang

4. Wiraswasta

5. Buruh

6. Guru

7. Dan lain-lain

: 1 1 orang

:

-

orang

: 2 orang

: 15 orang

: 30 orang

: 2 orang

: 6 orang, supir

Penghasilan :

a) Rp.250.000 - Rp.500.000,- : 39 orang

b) Rp.500.000 - Rp. 1 .000.000,- : 17 orang

c) Diatas Rp. I .000.000,- : 10 orang

Perilaku (Kebiasaan) :

Jumlah murid yang suka jajan : 66 orang

Jumlah murid yang tidak suka jajan :

-

Jumlah murid yang mencuci tangan sebelum : 59 orang

makan dansesudah buang air besar

Jumlah murid yang tidak mencuci tangan : 7 orang

Sebelum makan dan sesudah buang air besar

Jumlah murid yang suka bermain di tanah : 30 orang

(20)
(21)

I

I

(22)

I

(23)

I .

A

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Brown,H. W. 1979. Dasar parasitologi klinis. Edisi 3.Jakarta:EGC.

Kodijat, S. 1988. Kontaminasi sayuran mentah dengan telur cacing yang dit u I ark an m e l a l u i t ana h . Majalah parasitologi indonesia ,2,4 1 -4 3

Mulyono,S.2000. perilaku kebersihan lingkungan sekolah dasar dihubungkan dengan pengetahuan kebersi han lingkungan dan persepsi tentang pengawasan guru.Majalah Kesehatan Masyarakat (.journal

of

Public Health),62, 10- I3

Onggowaluyo, J.S.2002. Helmintologi kedokteran. Edisi 2 .Jakarta: EGC

Soedarto. 1992. Helmintologi kedokteran.Cetakan 11. Jakarta: EGC

Sriasi Gandahusada, WitaPribadi, HerryD. llahude. 1990. Parasitologi

kedokteran Edisi ketiga. Jakarta:FKU I .

Staf pengajar Bagian Parasitologi FKUI. 1992. parasitologi Kedokteran. Edisi 2 . Jakarta : Gaya Baru

Sukarban, S., Santoso, S.O. 1998. Kemoterapi parasit. Dalam S,Gan., R, Setyabudy., U, Sjamsudin.,Z.S,Bustami : Farmakologi dan terapi Edisi 4.Jakarta : FKUI

Viqar Zaman, Loh Ah Keong, Bintari Rukmono, Sri Oemijati, Wita Pribadi. 1988.

Buku penuntun parasitologi kedokteran Bandung : B i nac i p t a http://www.biosci.ohio-state.edu/-parasite/ascaris. htm I

http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTM L/Ascaris.

htm

http: //vm . cfsan. fda. gov/~m ow/c hap3 0. h tm l

http://www.path.cam.ac. uk/-schisto/Nematode/Ascaris. h tm I

http://www.cdfound.to.it/HTML/ascl .htm

http://martin. parastilogy. mcgi l l.ca/j imspage/hookworm. h tm

http://WWW.geocities.com/Hot Spring/lvilla/63 1 5/lessons/list/cholelit hiasis. html

Ravid Bavad, Anand P Iyer, Chetan Kantharia, et al.2000. Departemen of General Surgery,Seth G

S

Medical College and

KEM

Hospital, Mumbai. Available from: http://www.bhj.org/journal/2000 4204 oct00/case 6 19.html

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Untuk dapat menghitung kebutuhan Oksigen dan udara teoritis bagi proses pembakaran bahan bakar, maka perlu diketahui kandungan masing-masing unsur penyusun batubara