• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017."

Copied!
351
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ester Lilis Chorniantini (NIM: 131414022). 2016. Pemanfaatan Metode

Blended Learning yang Dilengkapi dengan Aplikasi Edmodo pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejauh mana interaksi pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa maupun antar sesama siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 (2) hasil belajar siswa di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dalam mempelajari pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo (3) tanggapan siswa di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 44 siswa kelas VIII C SMP Pangudi luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/ 2017. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pemanfaatan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Data dalam penelitian ini meliputi data keterlaksanaan pembelajaran, data interaksi pembelajaran, data tes hasil belajar siswa, dan data tanggapan siswa. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, tes tertulis, dan kuesioner. Hasil observasi dan jawaban kuesioner dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) interaksi pembelajaran siswa di kelas terlihat baik, dengan kategori tinggi dan persentase sebesar 63,33%. Namun untuk interaksi pembelajaran melalui aplikasi edmodo masih sangat kurang baik, dengan kategori sangat rendah dan persentase sebesar 9,09% (2) hasil belajar siswa menunjukkan kategori cukup baik, dengan nilai tertinggi siswa adalah 98,29 dan nilai terendah siswa adalah 37,71 dengan rerata nilainya adalah 72,87 (3) tanggapan siswa terhadap penggunaan metode blended learning terlihat baik didukung oleh persentase tanggapan siswa menunjukkan kategori tinggi sebesar 79,5%.

(2)

ABSTRACT

Ester Lilis Chorniantini (NIM: 131414022). 2016. The Utilization of Blended Learning Method Equipped with Edmodo Application on the Topic of Polyhedra in class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the Academic Year 2016/2017. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research aimed to find out: (1) how far the learning interaction happened between teacher and student as well as between students engaged in learning process using blended learning method equipped with edmodo application in the class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017 (2) the students’ learning achievement in the class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in learning polyhedral topic by using blended learning method equipped with edmodo application in the

academic year 2016/2017 (3) the students’ response in the class VIII C of Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017 toward mathematics learning by using blended learning method equipped with edmodo application regarding to polyhedral topic.

This research was a descriptive study by using quantitative and qualitative method. The subject of this research was 44 students of class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017. The object of this study was the mathematic learning with blended learning method utilization equipped with edmodo application regarding to polyhedral topic. The data was taken on March 2017. The data of this research included the data of learning implementation, the data of learning interaction, the data test of the

students’ learning achievement, and the data of students’ response. These data were

collected through observation, written test, and questionnaire. The observation result and the answers of questionnaire were analyzed quantitatively and qualitatively. The answers of written test were analyzed quantitatively to find out

the achievement of students’ learning outcome.

The results obtained from this research were: (1) the students’ learning

interaction in the class was seem good, with excellent category in percentage of 63,33%. However, the learning interaction by using edmodo was seem not quite good, with very poor category in percentage of 9,09% (2) the students’ learning achievement showed above average category, with the highest score 98,29 and the

lowest score 37,71 with average score 72,87 (3) the students’ response toward the

use of blended learning method was seem good, supported by the percentage of

students’ response which shows excellent category rated in 79,5%.

Keyword: Edmodo Application, Polyhedra, Blended Learning, Learning

(3)

i

PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING YANG DILENGKAPI DENGAN APLIKASI EDMODO PADA POKOK

BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII C SMP

PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Ester Lilis Chorniantini

NIM : 131414022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN

-NORMAN VINCENT PEALE-

“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi

ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau

mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini

kaulakukan dengan setia (Ulangan 28 : 13)”

Dengan penuh ucapan syukur dan terimakasih,

skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus atas segala peryertaan, pertolongan, dan bimbingan – Nya

Bapak Suroto, dan Ibu Suprihatin, yang senantiasa memberi dukungan dan kasih sayang Dosen Pembimbing: Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T.

Sahabat – sahabat yang selalu mendukung dan memberi semangat Almamater, Universitas Sanata Dharma

“Terimakasih telah menjadi salah satu bagian indah dalam perjalanan studi

(7)
(8)
(9)

vii

ABSTRAK

Ester Lilis Chorniantini (NIM: 131414022). 2016. Pemanfaatan Metode

Blended Learning yang Dilengkapi dengan Aplikasi Edmodo pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejauh mana interaksi pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa maupun antar sesama siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 (2) hasil belajar siswa di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dalam mempelajari pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo (3) tanggapan siswa di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 44 siswa kelas VIII C SMP Pangudi luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/ 2017. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pemanfaatan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Data dalam penelitian ini meliputi data keterlaksanaan pembelajaran, data interaksi pembelajaran, data tes hasil belajar siswa, dan data tanggapan siswa. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, tes tertulis, dan kuesioner. Hasil observasi dan jawaban kuesioner dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) interaksi pembelajaran siswa di kelas terlihat baik, dengan kategori tinggi dan persentase sebesar 63,33%. Namun untuk interaksi pembelajaran melalui aplikasi edmodo masih sangat kurang baik, dengan kategori sangat rendah dan persentase sebesar 9,09% (2) hasil belajar siswa menunjukkan kategori cukup baik, dengan nilai tertinggi siswa adalah 98,29 dan nilai terendah siswa adalah 37,71 dengan rerata nilainya adalah 72,87 (3) tanggapan siswa terhadap penggunaan metode blended learning terlihat baik didukung oleh persentase tanggapan siswa menunjukkan kategori tinggi sebesar 79,5%.

(10)

viii

ABSTRACT

Ester Lilis Chorniantini (NIM: 131414022). 2016. The Utilization of Blended Learning Method Equipped with Edmodo Application on the Topic of Polyhedra in class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the Academic Year 2016/2017. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research aimed to find out: (1) how far the learning interaction happened between teacher and student as well as between students engaged in learning process using blended learning method equipped with edmodo application in the class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017 (2) the students’ learning achievement in the class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in learning polyhedral topic by using blended learning method equipped with edmodo

application in the academic year 2016/2017 (3) the students’ response in the class

VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017 toward mathematics learning by using blended learning method equipped with edmodo application regarding to polyhedral topic.

This research was a descriptive study by using quantitative and qualitative method. The subject of this research was 44 students of class VIII C of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in the academic year 2016/2017. The object of this study was the mathematic learning with blended learning method utilization equipped with edmodo application regarding to polyhedral topic. The data was taken on March 2017. The data of this research included the data of learning implementation, the data of learning interaction, the data test of the

students’ learning achievement, and the data of students’ response. These data

were collected through observation, written test, and questionnaire. The observation result and the answers of questionnaire were analyzed quantitatively and qualitatively. The answers of written test were analyzed quantitatively to find

out the achievement of students’ learning outcome.

The results obtained from this research were: (1) the students’ learning

interaction in the class was seem good, with excellent category in percentage of 63,33%. However, the learning interaction by using edmodo was seem not quite good, with very poor category in percentage of 9,09% (2) the students’ learning achievement showed above average category, with the highest score 98,29 and

the lowest score 37,71 with average score 72,87 (3) the students’ response toward

the use of blended learning method was seem good, supported by the percentage

of students’ response which shows excellent category rated in 79,5%.

Keyword: Edmodo Application, Polyhedra, Blended Learning, Learning

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pemanfaatan Metode Pembelajaran Blended Learning yang

Dilengkapi dengan Aplikasi Edmodo pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak pengalaman dan hambatan, namun berkat dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung, diantaranya:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

(12)

x

5. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik 6. Bapak Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu selama penyusunan skripsi ini

7. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. dan Ibu C. Novella Krisnamurti, M.Sc.

8. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma atas segala pelayanan dan bimbingan selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma

9. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S. selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian 10.Ibu C. Peni Suryaningtyas, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika

kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta atas bimbingan dan kerjasamanya

11.Seluruh siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah membantu sebagai subyek penelitian

12.Keluarga tercinta, Bapak, Ibu atas segala dukungan, semangat, doa, waktu, dan tenaga serta kasih sayang yang telah dicurahkan

13.Ibu Darminto, Ibu Napitu, dan Ibu Darno yang selalu memberikan semangat dan doa yang tiada henti

(13)

xi

15.Teman–teman seperjuangan skripsi (pasukan kuning), Anggi, Devor, Clara, Icak, Rina, Veny atas segala bantuan, doa, dukungan, dan semangat yang diberikan

16.Teman–teman PPL, dan teman–teman P.Mat 2013

17.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan, semangat, dan dukungannya

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan.

(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

(15)

xiii

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah) ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar dan Hasil Belajar ... 12

B. Pembelajaran dan Pembelajaran Matematika ... 21

C. Media Pembelajaran ... 29

D. Metode Pembelajaran ... 47

E. Aplikasi Edmodo ... 51

F. Blended Learning ... 74

G. Tanggapan ... 82

H. Materi Pembelajaran ... 83

I. Penelitian yang Relevan ... 98

J. Kerangka Berpikir ... 101

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 103

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 105

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 105

D. Data Penelitian ... 105

(16)

xiv

F. Instrumen Penelitian ... 109

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 112

H. Metode Analisis Data ... 116

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, DAN ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Penelitian ... 122

B. Penyajian Data Penelitian ... 134

C. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis ... 142

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 154

E. Keterbatasan Penelitian ... 161

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 163

B. Saran ... 164

DAFTAR PUSTAKA ... 167

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perubahan Perilaku Menurut Bloom ... 18

Tabel 3.1 : Kisi–Kisi Instrumen RPP ... 109

Tabel 3.2 : Kisi–Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 111

Tabel 3.3 : Kisi–Kisi Instrumen Kuesioner ... 112

Tabel 3.4 : Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ... 113

Tabel 3.5 : Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ... 114

Tabel 3.6 : Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ... 117

Tabel 3.7 : Kategori Interaksi Pembelajaran ... 119

Tabel 3.8 : Kategori Norma Hasil Belajar Siswa ... 119

Tabel 3.9 : Kategori Hasil Belajar Seluruh Siswa ... 120

Tabel 3.10 : Pedoman Skor Kuesioner ... 120

Tabel 3.11 : Kategori Persentase Tanggapan Siswa ... 121

Tabel 4.1 : Jadwal Uji Coba ... 123

Tabel 4.2 : Perbaikan Soal Setelah Validasi ... 123

Tabel 4.3 : Perbaikan Pernyataan Kuesioner Setelah Validasi ... 125

Tabel 4.4 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 126

Tabel 4.5 : Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 134

Tabel 4.6 : Data Interaksi Pembelajaran ... 136

(18)

xvi

Tabel 4.8 : Data Nilai Tes Hasil Belajar Siswa ... 139

Tabel 4.9 : Data Tanggapan Siswa ... 140

Tabel 4.10 : Analisis Data Interaksi Pembelajaran ... 145

Tabel 4.11 : Analisis Data Interaksi Pembelajaran pada Aplikasi Edmodo ... 148

Tabel 4.12 : Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa ... 151

Tabel 4.13 : Analisis Data Tanggapan Siswa ... 152

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kegiatan Proses Pembelajaran ... 24

Gambar 2.2 : Halaman Awal Aplikasi Edmodo ... 53

Gambar 2.3 : Form Membuat Akun Guru ... 54

Gambar 2.4 : Form Membuat Akun Siswa ... 55

Gambar 2.5 : Pengaturan Akun ... 56

Gambar 2.6 : Tampilan Notifikasi Siswa ... 58

Gambar 2.7 : Tampilan Notifikasi Guru ... 59

Gambar 2.8 : Tampilan untuk Membuat Grup ... 60

Gambar 2.9 : Tampilan untuk Join Group Siswa ... 60

Gambar 2.10 : Tampilan Pengaturan Grup ... 63

Gambar 2.11 : Sistem Penggunaan Aplikasi Edmodo ... 64

Gambar 2.12 : Membuat Kelas ... 65

Gambar 2.13 : Langkah Membuat Kelas ... 66

Gambar 2.14 : Tampilan Group Code yang Diberikan ... 66

Gambar 2.15 : Tampilan Kelas Online ... 67

Gambar 2.16 : Tampilan untuk Membuat Folder ... 68

Gambar 2.17 : Tampilan Library ... 68

Gambar 2.18 : Tampilan untuk Mengirim Note ... 69

(20)

xviii

Gambar 2.20 : Tampilan untuk Mengirim Tugas ... 70

Gambar 2.21 : Tampilan Tugas ... 71

Gambar 2.22 : Tampilan Tugas dari Sisi Siswa ... 71

Gambar 2.23 : Tampilan Siswa Mengumpulkan Tugas ... 72

Gambar 2.24 : Tampilan Notifikasi ... 72

Gambar 2.25 : Notifikasi Pengumpulan Tugas ... 72

Gambar 2.26 : Tampilan Penilaian Tugas ... 73

Gambar 2.27 : Tampilan untuk Melihat Nilai Siswa ... 73

Gambar 2.28 : Tabel Nilai Siswa ... 74

Gambar 2.29 : Benda–Benda Berbentuk Balok ... 83

Gambar 2.30 : Balok ... 84

Gambar 2.31 : Balok ABCD.EFGH ... 84

Gambar 2.32 : Bagian–Bagian Balok ... 86

Gambar 2.33 : Balok ABCD.EFGH ... 87

Gambar 2.34 : Balok ABCD.EFGH ... 88

Gambar 2.35 : Jaring–Jaring Balok ... 89

Gambar 2.36 : Menentukan Luas Permukaan Balok ... 90

Gambar 2.37 : Balok yang Disusun dengan Beberapa Kubus Satuan ... 92

Gambar 3.38 : Dadu ... 92

Gambar 3.39 : Rubik ... 92

(21)

xix

Gambar 2.41 : Kubus ABCD.EFGH ... 93

Gambar 2.42 : Bagian – Bagian Kubus ... 96

Gambar 2.43 : Jaring – Jaring Kubus ... 96

(22)

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 144

Grafik 4.2 : Analisis Data Interaksi Pembelajaran ... 146

Grafik 4.3 : Persentase Analisis Data Interaksi Pembelajaran ... 148

Grafik 4.4 : Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa ... 150

(23)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... L1

LAMPIRAN B

B.1 Validitas Tes Pilihan Ganda dan Uraian ... L2

B.2 Reliabilitas Tes Pilihan Ganda dan Uraian ... L13

B.3 Validasi Kuesioner ... L19

B.4 Reliabilitas Kuesioner ... L22

LAMPIRAN C

C.1 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... L25

C.2 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... L28

C.3 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ... L31

C.4 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ... L34

C.5 Lembar Observasi Interaksi Pembelajaran ... L49

C.6 Hasil Observasi Interaksi Pembelajaran ... L51

(24)

xxii

C.8 Lembar Tes Hasil Belajar Siswa ... L67

C.9 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa (Nilai Soal Tes) ... L72

C.10 Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa ... L76

C.11 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa ... L78

C.12 Skor Total dan Kriteria Kuesioner ... L88

C.13 Pedoman Skoring Tes Hasil Belajar Siswa ... L90

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang secara umum dinilai cukup sulit oleh siswa. Secara umum, siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika penuh dengan hitungan, isinya angka semua, kurang fun, dan banyak rumus yang membingungkan. Sebagian proses pembelajaran matematika di kelas juga masih di lakukan dengan metode tradisional dengan sistem teacher centered. Seringkali guru merasa durasi saat mengajar di kelas juga kurang, dan akhirnya bagian akhir materi

disampaikan dengan sistem “kejar tayang”. Sistem inilah yang membuat pembelajaran di kelas menjadi kurang optimal. Sehingga kualitas belajar pun juga kurang optimal. Dengan memanfaatkan metode pembelajaran blended learning, guru sebagai fasilitator dapat memberikan “warna” dalam pembelajaran matematika. Metode pembelajaran ini menggabungkan antara pembelajaran di dalam kelas dan pembelajaran online. Pembelajaran online akan lebih menarik dengan dilengkapi media

e–learning seperti aplikasi edmodo.

(26)

juga dituntut untuk menguasai dan mampu menerapkan media berbasis teknologi. Hal ini dikarenakan penggunaan media pembelajaran dapat memberikan stimulus kepada siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

Edmodo merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan siswa

dengan elemen sosial yang menyerupai facebook, tapi sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam aplikasi edukasi berbasis jejaring sosial ini. Edmodo yang juga berbasis cloud kolaborasi merupakan aplikasi yang

cukup aman digunakan oleh guru dan siswa. Edmodo adalah salah satu cara untuk membangun semangat siswa untuk belajar. (Rismayanti, Anti: 2012)

(27)

pun akhirnya menjadi kurang optimal. Guru di sekolah tersebut juga belum pernah menggunakan metode pembelajaran blended learning karena guru yang bersangkutan baru mengetahui mengenai metode pembelajaran tersebut. Penggunaan aplikasi edmodo sebagai media pembelajaran pun juga belum pernah digunakan. Sehingga selama ini, belum ada cara mengatasi mengenai permasalahan tersebut yang dilakukan oleh guru.

Dengan menggunakan metode pembelajaran blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo, diharapkan dapat meminimalisir hambatan berupa ruang dan waktu. Pemanfaatan fasilitas pada aplikasi edmodo seperti file and link, quiz, assigment, library dapat digunakan

siswa untuk memperoleh materi, mengerjakan tugas maupun untuk latihan mengerjakan soal dalam proses pembelajaran. Ini bertujuan agar semakin meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. siswa juga dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan. Dan memungkinkan adanya interaksi pembelajaran antara guru dan siswa maupun sesama siswa dimanapun dan kapanpun sehingga kualitas belajar pun menjadi semakin maksimal. Penggunaan media pembelajaran edmodo sangat efektif untuk menjembatani kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar sekolah. Hal ini sejalan dengan metode pembelajaran blended learning yang menggabungkan pembelajaran di dalam kelas dan pembelajaran online.

(28)

memadai. Peneliti memilih sekolah tersebut karena ketika peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah tersebut, peneliti melihat bahwa siswa di sekolah tersebut di bekali oleh fasilitas smartphone yang canggih oleh orangtuanya. Selain fasilitas smartphone,

koneksi internet juga sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran menggunakan metode tersebut. Di sekolah juga tersedia fasilitas Wi–Fi yang dapat dengan mudah di akses oleh siswa maupun guru.

Berdasarkan berbagai uraian di atas terkait permasalahan yang ada dan segala fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut, sangat memungkinkan untuk peneliti melakukan penelitian yang dituangkan

dalam bentuk skripsi dengan judul “Pemanfaatan Metode Pembelajaran Blended Learning yang Dilengkapi dengan Aplikasi Edmodo pada Pokok

Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

(29)

kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 saat mempelajari pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 terhadap pembelajaran matematika dengan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dituliskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan sejauh mana interaksi pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa maupun antara siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

(30)

bahasan bangun ruang sisi datar dengan menggunakan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo.

3. Mengetahui tanggapan siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 terhadap pembelajaran matematika dengan metode blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

D. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah)

Penjelasan istilah (batasan istilah) dimaksudkan untuk mendeskripsikan makna dari judul penelitian tersebut.

1. Metode Pembelajaran

Cara atau upaya yang dilakukan oleh guru agar proses kegiatan pembelajaran tampak menyenangkan dan optimal, serta dapat membuat siswa menangkap ilmu yang diberikan dengan mudah sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 2. Blended Learning

Blended learning adalah gabungan pembelajaran dalam kelas dan

pembelajaran online tanpa menghilangkan pembelajaran secara tatap muka langsung.

3. Aplikasi Edmodo

(31)

privasi siswa. Guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan dokumen. Guru juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan peringatan, acara, dan tugas untuk siswa dan dapat memutuskan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat dilihat publik.

4. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.

5. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita–citakan.

6. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar setelah siswa mendapatkan pengalaman belajarnya yang dibatasi pada aspek kognitif (pengetahuan) pada sub bahasan balok, dan kubus.

(32)

datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/ 2017 adalah kegiatan penelitian yang ingin mengungkap bagaimana pemanfaatan metode pembelajaran blended learning sebagai salah satu metode pembelajaran yang merupakan gabungan antara pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran online yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo sebagai media pembelajaran. Melalui aplikasi tersebut guru dan

siswa dapat berbagi catatan, tautan, dokumen dan lain sebagainya sehingga diharapkan adanya interaksi/komunikasi pembelajaran yang lebih intens antara guru dan siswa maupun antara sesama siswa. Dengan

aplikasi tersebut sangat memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran di mana pun dan kapan pun, membuat siswa memiliki pengalaman belajarnya sendiri dan akhirnya memperoleh hasil belajar yang maksimal.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka diharapkan penelitian ini dapat mempunyai manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada guru untuk dalam menggunakan variasi metode pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran blended learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo sebagai

(33)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan kepada guru dalam menemukan metode mengajar yang lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa. Keterbatasan waktu dan jarak antara guru dan siswa maupun antar siswa dapat teratasi dengan menggunakan aplikasi edmodo sebagai media pembelajaran. Guru dapat berbagi tautan atau file tentang materi matematika, kuis, bahkan ulangan harian untuk siswa. Siswa juga dapat memperoleh materi, mengerjakan tugas maupun untuk latihan mengerjakan soal melalui aplikasi tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Bagian–bagian dalam laporan skripsi ini antara lain: 1. Bagian Pembuka

(34)

2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab yang memuat hal–hal inti dalam penulisan skripsi, seperti:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum dalam skripsi, seperti: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah (batasan istilah), manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian teori–teori yang melandasi penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi. Hal–hal yang dibahas dalam landasan teori antara lain: Hal–hal teoretik dan informasi– informasi mendasar terkait dengan masalah yang diteliti, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.

BAB III METODE PENELITIAN

(35)

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, DAN ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian, penyajian data penelitian, analisis data dan penyajian hasil analisis, pembahasan hasil analisis data, dan keterbatasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

3. Bagian Akhir

(36)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan proses kognitif untuk memperoleh pengetahuan atau informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang.

Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Belajar merupakan proses pengolahan informasi, sedangkan informasi merupakan “bahan

mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses

(37)

Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya aktivitas berfikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan, mengungkapkan, menganalisis, dan sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya (produk), apresiasi dan sebagainya.

(38)

sesuatu situasi. Di Vesta dan Thompson dalam Rusman (2013: 85) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Gagne & Berliner, belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.

James O.Whitaker dalam Djamarah (2000: 12) “Belajar

adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman”. Kata “diubah” merupakan kata kunci

pendapatnya Whitaker, sehingga dari kata tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah sebuah perubahan yang direncanakan secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk menghasilkan perubahan perilaku positif tertentu. Intinya bahwa belajar adalah proses perubahan.

Howard L. Kingskey dalam Rusman (2013: 86) mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or

training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti

(39)

makna pada kegiatan eksperimen. Perubahan perilaku atau hasil belajar dalam pengertian ini sudah termasuk menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada. Intinya bahwa belajar adalah produk.

Cronbach dalam Rusma (2013: 86) berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience.

Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Makna dari definisi yang dikemukakan oleh Cronbach ini lebih dalam lagi, yaitu belajar bukanlah semata–mata perubahan dan penemuan, tetapi sudah mencakup kecakapan yang dihasilkan akibat perubahan dan penemuan tadi. Setelah terjadi perubahan dan menemukan sesuatu yang baru, maka akan timbul suatu kecakapan yang memberikan manfaat bagi kehidupannya. Intinya belajar adalah out come.

Burton dalam Rusman (2013: 86) mengartikan bahwa “Belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya”. Kata kunci pendapat Burton adalah “interaksi”.

(40)

Intinya bahwa belajar adalah proses. Hasil belajar diukur melalui bagaimana proses itu dilakukan, apakah sesuai dengan prosedur atau kaidah yang benar. bukan pada produk saat itu, karena proses yang benar, kelak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat sebagai out come.

Menurut seorang ahli pendidikan, Dimyati Mahmud dalam Nini Subini (2011: 12) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Dalam hal ini juga ditekankan pada pentingnya perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak. Sedangkan, menurut Sumadi Suryabrata dalam Nini Subini (2011: 12) mengemukakan hal–hal pokok yang ditemui dalam belajar, antara lain:

a. Bahwa belajar itu membawa perubahan (behavioral changes, aktif maupun potensial).

b. Bahwa belajar berarti mendapatkan kecakapan baru. c. Bahwa belajar terjadi karena usaha.

Mengingat tidak semua tingkah laku dapat dikategorikan sebagai aktivitas belajar, menurut Sugihartono dkk dalam Nini Subini (2011: 13). ciri–ciri perilaku belajar adalah sebagai berikut.

(41)

d. Perubahan bersifat permanen.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan berarah. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Dari pengertian tersebut maka seseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya terjadi perubahan tertentu. Dengan kata lain, belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang melalui suatu proses tertentu. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu disebabkan hasil belajar, tetapi juga disebabkan oleh proses alamiah atau keadaan sementara pada diri seseorang. Secara umum, pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya.

(42)

Dari beberapa pengertian belajar tersebut di atas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku siswa. Menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam ranah/domain kognitif, afektif, dan psikomotorik, beserta tingkatan aspek–aspeknya. Berikut adalah gambaran perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom:

Tabel 2.1 Perubahan Perilaku Menurut Bloom COGNITIVE

(Thinking)

PSYCHOMOTOR (Doing) AFFECTIVE

(Feeling) Knowledge Perception Receiving

(Attending) Comprehension Set Responding Application response Guided Mechanism Valuing Analysis Complex over response by

value or value complex

Organization of value

Synthetics Originating Characterization

Evaluation -

-(Rusman, 2013) Tingkatan tingkah laku tertentu merupakan akumulasi tingkatan tingkah laku yang ada sebelumnya, baik pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun psikomotor. Artinya seorang telah mencapai tingkah laku tertentu (jenjang aplikasi), maka siswa tersebut harus menguasai tingkatan tingkah laku jenjang sebelumnya yaitu pengetahuan dan pemahaman.

(43)

keterampilan (psikomotorik) sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri karena adanya interaksi yang terjadi. Iteraksi tersebut dapat terjadi antara individu dengan lingkungannya maupun antar individu.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat– bakat, penyesuaian sosial, macam–macam keterampilan, cita–cita, keinginan dan harapan. Hal tersebut senada dengan pendapat Oemar Hamalik dalam Rusma (2013: 123) yang menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan

dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku”.

(44)

mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya.

Menurut Rusman (2013) perumusan aspek–aspek kemampuan yang menggambarkan output peserta didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat digolongkan ke dalam tiga klarifikasi berdasarkan taksonomi Bloom. Bloom menamakan cara mengklasifikasi itu dengan “The taxonomy of education

objective”. Menurut Bloom tujuan pembelajaran dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:

a. Domain kognitif; berkenaan dengan kemampuan dan kecakapan–kecakapan intelektual berpikir;

b. Domain afektif; berkenaan dengan sikap, kemampuan dan penguasaan segi–segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai;

c. Domain psikomotor; berkenaan dengan suatu keterampilan– keterampilan atau gerakan–gerakan fisik.

(45)

Dalam penelitian ini, penulis mengambil ranah pengetahuan (kognitif).

B. Pembelajaran dan Pembelajaran Matematika 1. Pembelajaran

(46)

maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat di atas menurut Warsita dalam Rusman (2013: 93) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”. Dengan kata lain, pembelajaran

merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Pembelajaran itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu, ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu: 1) interaksi antara pendidik dengan peserta didik; 2) interaksi antara sesama peserta didik atau antar sejawat; 3) interaksi peserta didik dengan narasumber; 4) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan; dan 5) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam (Miarso, 2008: 3).

(47)

lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar (BSNP, 2006: 16).

Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan, dari sanalah lingkup terkecil secara formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pandangan Hamalik dalam Rusma (2013: 94) mengatakan bahwa “Pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Kemudian Sudjana dalam Rusman (2013: 94) mengemukakan tentang pengertian pembelajaran bahwa: “Pembelajaran dapat diartikan

sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

(48)

langsung dengan menggunakan media, di mana sebelumnya telah menentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan tentunya. Hakikat pembelajaran di atas haruslah terdapat di dalam setiap komponen pembelajaran termasuk pembelajaran berbasis TIK yang akan diimplementasikan. Siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa – apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (transfer of knowledge), tetapi juga sebagai pembimbing, pelatih, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah bagan alur tentang kegiatan pembelajaran:

(49)

Keterangan Gambar 2.1:

berarti proses kegiatan yang terjadi

berarti subjek yang terlibat langsung dalam pembelajaran berarti produk atau data yang diperoleh

Secara sederhana mengajar dapat diartikan sebagai interaksi antara siswa dengan guru. Mengajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau suatu aktivitas dalam rangka menciptakan suatu situasi dan kondisi belajar siswa yang kondusif. Pengertian ini tidak membatasi mengajar sebagai interaksi langsung atau tatap muka guru dengan siswa. Situasi dan kondisi yang dimaksud tidak selalu harus berupa transformasi pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa, akan tetapi dapat dengan cara

lain misalnya belajar melalui media pembelajaran atau ICT yang sudah dirancang sebelumnya. Artinya siswa berinteraksi dengan media pembelajaran yang telah diprogram, baik disajikan secara langsung dalam ruang kelas maupun disajikan dari jarak jauh menggunakan media online seperti e–learning.

(50)

pembelajaran. Proses tersebut dirancang guna memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

2. Pembelajaran Matematika

Subarinah (2006: 1) memandang istilah matematika sebagai berikut: Matematika merupakan pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian logik, pengetahuan struktur yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori–teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Matematika diartikan oleh Johnson dan Rising (Erman Suherman, 2003: 19) sebagai pola

berpikir, pola mengorganisasi, pembuktian yang logik, bahasa yang

menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan

akurat representasinya dengan simbol dan padat.

Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio

(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil

observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia,

yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran (Russeffendi

(51)

menyatakan bahwa matematika adalah ilmu keteraturan, ilmu tentang struktur yang terorganisasikan mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.

Berikut beberapa definisi matematika menurut para ahli:

a. Russefendi (1988 : 23)

Matematika terorganisasikan dari unsur–unsur yang

tidak didefinisikan, definisi–definisi, aksioma–aksioma,

dan dalil–dalil di mana dalil–dalil setelah dibuktikan

kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah

matematika sering disebut ilmu deduktif.

b. James dan James (1976).

Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai

bentuk, susunan, besaran, dan konsep–konsep yang

berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi

dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika

terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar,

geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori

bilangan dan statistika.

c. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972).

Matematika adalah pola berpikir, pola

(52)

adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan

dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide

daripada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan

struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori

dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah

dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan

pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,

keindahannya terdapat pada keterurutan dan

keharmonisannya.

d. Reys–dkk (1984).

Matematika adalah telaahan tentang pola dan

hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu

bahasa dan suatu alat.

e. Kline (1973).

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang

dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya

matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam

memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi,

dan alam.

(53)

matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Erman Suherman (1986: 55) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran matematika para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat – sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Menurut Cobb (Erman Suherman, 2003: 71) pembelajaran matematika sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Menurut Muhsetyo (2008: 26), pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses pembelajaran (pemberian pengalaman belajar) kepada siswa dimana proses tersebut dirancang oleh guru yang melibatkan siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika yang dipelajari.

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran

(54)

pengantar. Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Scramm, 1977). Dalam pembelajaran, media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan media. Media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting, yaitu: (1) media sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi media disini sebagai alat bantu (efektivitas), dan (2) media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independent media. Independent media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Hamalik; 1984).

Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media pembelajaran. Heinich dkk (Arsyad, 2005: 4) mengemukakan media pembelajaran sebagai berikut: “batasan medium sebagai perantara

(55)

apabila media itu membawa pesan–pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud–maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran”.

Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar hal tersebut sejalan dengan pendapat Gagne dalam Rusman (2013: 160), menyatakan bahwa ‘media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar’, seperti yang telah dikemukakan Gagne, penggunaan media pembelajaran juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar dikuatkan oleh pendapat Miarso dalam Rusman (2013: 160) bahwa: “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali”.

(56)

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2016: 25) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program–program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bahan integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:

(57)

b. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah–ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip–prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat

dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan–pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen–elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan

(58)

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif; beban guru untuk penjelasan yang berulang–ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.

Sudjana & Rivai dalam Azhar Arsyad (2016: 28) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata–mata komunikasi verbal melalui penuturan kata–kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

(59)

lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain–lain.

Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.

(60)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah salah satu komponen proses belajar mengajar yang berfungsi untuk menyampaikan pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar sehingga mendorong terjadinya proses belajar.

2. Internet sebagai media pembelajaran

Menurut Rusman (2013) internet merupakan sebuah perpustakaan raksasa dunia yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran informasi atau data yang dapat berupa test, graphic, audio, animasi maupun digital konten lainnya.

Kelebihannya dalam akses global itulah yang menjadikan internet memiliki peranan tersendiri, karena internet dapat memfasilitasi beragam sumber belajar yang dibutuhkan siswa.

(61)

Menurut Rusman (2013) perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memiliki peranan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan atau pembelajaran. Internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung internet mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan arus informasi globalisasi, secara langsung internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran bagi para peserta didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan adanya pembelajaran berbasis web ini diharapkan menjadi penyeimbang (balance) terhadap kedua hal tersebut.

Implementasi dunia internet sebagai media pembelajaran telah banyak diterapkan di seluruh dunia, ada konsep e–learning atau konsep pembelajaran jarak jauh, di mana antara guru dan murid bisa melakukan kegiatan pembelajaran di luar sekolah.

(62)

karena konsep e–learning ini sudah banyak diterapkan pada kalangan pelajar atau mahasiswa.

Menurut Sudirman Siahaan

(www.depdiknas.go.id/internet/html) ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang dijadikan dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu:

a. Suplemen (tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi sebagai suplemen, para guru tentunya akan senantiasa mendorong atau menggugah atau menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang telah disediakan. b. Komplemen (pelengkap)

(63)

didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau

(64)

memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas. Akses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus disediakan diharapkan akan dapat membantu memudahkan peserta didik dalam memahami atau menguasai materi pelajaran yang disajikan guru.

c. Substitusi (pengganti)

Penggunaan internet untuk pembelajaran, di mana seluruh bahan pelajar, diskusi konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchcronus daripada secara synchronus. Bentuk pembelajaran ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui fasilitas internet seperti e–mail, chat room, buletin board dan conference.

(65)

keuntungan atau manfaat pembelajaran melalui internet dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Menjadi alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

b. Melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.

c. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran mutu belajar mengajar.

d. Membantu peserta dalam memahami materi pelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wulf dalam Husamah (2014: 140), manfaat pembelajaran e–learning online terdiri atas 4 hal, yaitu: (1) meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pengajar atau instruktur. (2) memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran di mana pun dan kapan pun. (3) menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas. (4) mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.

(66)

peserta didik dengan guru, dan antara sesama peserta didik (enhance interactivity). Melalui pembelajaran online, iklim pembelajaran dan perasaan peserta didik dinilai lebih kondusif dan akan dapat mendorong peserta didik untuk meningkatkan kadar interaksinya dalam kegiatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran semacam ini siswa belajar secara mandiri. Dalam perkembangannya diperlukan aplikasi–aplikasi yang menunjang interaksi antara siswa dan guru dengan menggunakan internet, maka dari itu diharapkan pembelajaran berbasis web yang diterapkan ini menjadi salah satu solusi hal tersebut.

(67)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa internet merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang dapat berperan dalam dunia pendidikan sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebagai komplemen (pelengkap) yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.

3. E–learning dalam kegiatan pembelajaran

Kata e–learning terdiri dari dua bagian, yaitu e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti

‘pembelajaran’. Jadi e–learning berarti pembelajaran dengan

menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e–learning menggunakan perangkat komputer atau perangkat elektronik lainnya.

“Sistem e–learning merupakan bentuk penerapan teknologi

informasi yang ditujukan untuk mempermudah proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk digital konten dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang terkoneksi dengan internet”.

(68)

belajar secara luas. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web dengan sistem e–learning sehingga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi secara fleksibel tanpa terbatas waktu dan tempat.

Menurut Rusman (2013) keuntungan e–learning dari perspektif peserta didik, antara lain:

a. Meningkatkan komunikasi dengan pendidik dan peserta didik.

b. Lebih banyak materi pembelajaran yang tersedia yang dapat diakses tanpa memperhatikan ruang dan waktu.

c. Berbagai informasi dan materi terorganisasi dalam satu wadah materi pembelajaran online.

Menurut Rusman (2013) Manfaat e–learning dari perspektif pendidik diantaranya adalah:

a. Meningkatkan pengemasan materi pembelajaran dari yang saat ini dibangun

b. Menerapkan strategi konsep pembelajaran baru dan inovatif.

c. Efisiensi.

d. Pemanfaatan aktivitas akses belajar.

Gambar

tabel yang digunakan.
Gambar 2.1 Kegiatan Proses Pembelajaran
Gambar 2.6 Tampilan Notifikasi Siswa
Gambar 2.11 Sistem Penggunaan Aplikasi Edmodo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, the researcher tries to analyze naturalness characteristics in the Indonesian translation in a famous novel The Devil and Miss Prym is written by

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana efektifitas, akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

[r]

Peranan guru dalam pembelajaran kian berubah dengan pertambahan dalam penggunaan teknologi di dalam bilik darjah. Walaupun tempat guru tidak dapat diambil alih oleh

Saya adalah suatu bilangan, bila saya dikalikan 13 kemudian ditambah 21 hasilnya tidak kurang dari 99, maka saya yang paling kecil adalaha. empat buah bilangan bulat

[r]

Pemasangan kateter intravena digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang diperlukan