Belinda, Bella. 2016. “Struktur dan Tujuan Tutur Mim Selamat Pagi dalam Akun Instagram Path Indonesia: Kajian Struktural dan Pragmatis”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji struktur dan tujuan mim “selamat pagi” (selanjutnya disingkat MSP) dalam akun Instagram Path Indonesia. Dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana struktur MSP, dan (ii) apa saja tujuan tutur MSP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan tujuan tutur MSP.
Objek penelitian ini adalah struktur dan tujuan tutur MSP yang terdapat dalam data berupa 90 file IMG (image) Instagram Path Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak tuturan tertulis pada MSP dalam akun Instagram Path Indonesia.
Data kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Metode agih digunakan untuk menjawab masalah pertama.Teknik yang diterapkan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL), dilanjutkan dengan teknik baca markah. Metode padan digunakan untuk menjawab masalah kedua. Metode padan yang dimaksud adalah metode padan pragmatik. Metode ini digunakan untuk meng-identifikasi tujuan tutur MSP. Hasil analisis data lalu disajikan dengan metode formal dan metode informal.
Terkait dengan masalah pertama, ditemukan lima struktur MSP, yaitu (i) MSP yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi, (ii) MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan penyerta, (iii) MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan penyerta dan ucapan selamat pagi, (iv) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi informal, tuturan penyerta-1, dan tuturan penyerta-2, serta (v) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan penyerta-1, ucapan selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2.
Menyangkut masalah kedua, ditemukan 10 (sepuluh) tujuan tutur dalam MSP, yaitu (i) mengucapkan selamat pagi, (ii) mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (iii) mengucapkan selamat pagi dan menasihati, (iv) mengucapkan selamat pagi dan mendoakan, (v) mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan, (vi) mengucapkan selamat pagi dan merayu, (vii) mengucapkan selamat pagi dan bergurau, (viii) mengucapkan selamat pagi, menasihati, menyemangati, dan mendoakan, (ix) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi, serta (x) mengingatkan.
Belinda, Bella. 2016. “Structures and Goals of „Selamat Pagi‟ Meme in the Path Indonesia Instagram: Structural and Pragmatic Studies”. Undergraduate (S-1) Thesis: Department of Indonesian Letters, Sanata Dharma University.
This study analyzes the structures and goals of „selamat pagi‟ meme (MSP) taken from Instagram account named Path Indonesia. There are two main problems in this study: (i) how is the structure of MSP and (ii) what is the goal of MSP expression. The aim of this study are to describe the structure of MSP and the goal of MSP expression.
The objects of this study are structures and goals of MSP from 90 IMG (image) Path Indonesia Instagram files. Data collected by simak method. The data are collected using observation method, which was observing written expression of MSP in Instagram account Path Indonesia. The base technique is observation method, which it is continued in involved conversation observation technique.
Data in this study are analyzed by using distributional and identity methods. Distributional method is used to answer the first problem. It is applied in segmenting immediate constituents technique. It is continued with read-marker technique. Identity method is used to answer the second problem. The method is applied in pragmatic identity method. The results of this analysis are presented with formal and informal methods.
There are five structures of MSP found in the first problem: (i) MSP structure consists of one functional slot which is selamat pagi expression, (ii) MSP structure consists of two functional slots which are selamat pagi expression and complementary discourse, (iii) MSP structure consists of two functional slots which are complementary discourse and selamat pagi expression, (iv) MSP structure consists of three functional slots which are selamat pagi informal expression, the first complementary discourse, and the second complementary discourse, and (v) MSP structure consists of three functional slots which are the first complementary discourse, selamat pagi informal expression, and the second complementary discourse.
There are 10 goals of MSP expression found in the second problem: (i) to express selamat pagi, (ii) to express and to inspire, (iii) to express and to suggest, (iv) to express and to pray, (v) to express and to remind, (vi) to express and to persuade, (vii) to express and to make a joke, (viii) to express, to remind, to inspire, and to pray, (ix) to inspire, to remind, and to express, and (x) to remind.
i
STRUKTUR DAN TUJUAN TUTUR MIM SELAMAT
PAGI DALAM AKUN INSTRAGRAM PATH INDONESIA:
KAJIAN STRUKTURAL DAN PRAGMATIS
Tugas Akhir
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia
Oleh Bella Belinda NIM: 124114018
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
vi
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas
akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1)
Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan limpah terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan
tugas akhir ini.
1. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan pembimbing
akademik yang tidak pernah letih menyisihkan waktu dan tenaganya dengan
penuh perhatian, kasih sayang, dan kesabaran dalam membimbing,
mengarahkan, dan menyemangati penulis sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
2. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku pembimbing II yang telah
membantu memberi masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan tugas
akhir ini.
3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia USD: Drs. A. Hery Antono,
M.Hum.; Drs. B.Rahmanto, M.Hum.; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum.; Dr.
Yoseph Yapi Taum, M.Hum.; Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum.; Drs. F.X.
Santoso, M.S.; Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., serta para dosen
viii
Capek boleh.
Nyerah? Jangan!
-Bella Belinda-
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Bapak Fransiskus Aler (alm.) dan Ibu Lim Tjia Tjuan
Program Studi Sastra Indonesia USD
ix
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... v
KATA PENGANTAR ... vi
1.4Manfaat Hasil Penelitian ... 5
1.5Tinjauan Pustaka ... 6
1.6Landasan Teori ... 8
1.6.1Pengertian dan Struktur Wacana ... 8
1.6.2Wacana Tertulis ... 9
1.6.3Jenis Wacana ... 10
1.6.4Tujuan Tutur ... 11
1.7Metode dan Teknik Penelitian ... 12
1.7.1Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 12
x
1.8Sistematika Penyajian ... 16
BAB II STRUKTUR MIM SELAMAT PAGI
2.1 Pengantar ... 17
2.2 Tipe I: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi ... 18
2.2.1 Tipe I-a: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi
secara Tersurat ... 19
2.2.2 Tipe I-b: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi
secara Tersirat ... 20
2.3 Tipe II: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
dan Slot Tuturan Penyerta ... 23
2.3.1Tipe II-a: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Formal dan Slot Tuturan Penyerta ... 24
2.3.2Tipe II-b: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Informal dan Slot Tuturan Penyerta ... 28
2.3.3Tipe II-c: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Berbahasa Inggris dan Slot Tuturan Penyerta ... 31
2.4 Tipe III: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot
Ucapan Selamat Pagi ... 33
2.4.1Tipe III-a: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta
dan Slot Ucapan Selamat Pagi Formal ... 34
2.4.2 Tipe III-b: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta
dan Slot Ucapan Selamat Pagi Informal ... 37
2.4.3 Tipe III-c: MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot
Ucapan Selamat Pagi Berbahasa Inggris ... 38
2.5Tipe IV: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Informal, Slot Tuturan Penyerta-1, dan Slot Tuturan Penyerta-2 ... 39
2.6 Tipe V: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta-1, Slot
Ucapan Selamat Pagi Informal, dan Slot Tuturan Penyerta-2 ... 41
xi
3.1 Pengantar ... 44
3.2 Mengucapkan Selamat Pagi ... 45
3.3 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menyemangati ... 46
3.4 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menasihati ... 49
3.5 Mengucapkan Selamat Pagi dan Mendoakan ... 51
3.6Mengucapkan Selamat Pagi dan Mengingatkan ... 54
3.7 Mengucapkan Selamat Pagi dan Merayu ... 56
3.8Mengucapkan Selamat Pagi dan Bergurau ... 59
3.9Mengucapkan Selamat Pagi, Menasihati, Menyemangati, dan Mendoakan ... 61
3.10Menyemangati, Mengingatkan, dan Mengucapkan Selamat Pagi ... 63
3.11Mengingatkan ... 64
3.12Tabel Penanda Tujuan Tutur dalam MSP ... 65
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 69
4.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN 1 ... 73
LAMPIRAN 2 ... 84
xii
DAFTAR SINGKATAN,
DAFTAR BAGAN, DAN DAFTAR TABEL
halaman
DAFTAR SINGKATAN
KBBI : Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia
MSP : Mim Selamat Pagi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Ucapan Selamat Pagi dan Tuturan Penyerta... 3
Bagan 2 Struktur Tuturan Penyerta dan Ucapan Selamat Pagi... 3
Bagan 3 Struktur Ucapan Selamat Pagi Tersirat ... 3
Bagan 4 Strukutr MSP Tipe I ... 19
Bagan 5 Struktur MSP Tipe II ... 24
Bagan 6 Struktur MSP Tipe III ... 34
Bagan 7 Struktur MSP Tipe IV ... 40
Bagan 8 Struktur MSP Tipe V ... 41
Bagan 9 Rangkuman Struktur MSP ... 43
DAFTAR TABEL Tabel 1 Penanda Tuturan Tersirat dalam MSP Tipe I-b ... 23
xiii
Belinda, Bella. 2016. “Struktur dan Tujuan Tutur Mim Selamat Pagi dalam Akun Instagram Path Indonesia: Kajian Struktural dan Pragmatis”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji struktur dan tujuan mim “selamat pagi” (selanjutnya disingkat MSP) dalam akun Instagram Path Indonesia. Dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana struktur MSP, dan (ii) apa saja tujuan tutur MSP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan tujuan tutur MSP.
Objek penelitian ini adalah struktur dan tujuan tutur MSP yang terdapat dalam data berupa 90 file IMG (image) Instagram Path Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak tuturan tertulis pada MSP dalam akun Instagram Path Indonesia.
Data kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Metode agih digunakan untuk menjawab masalah pertama.Teknik yang diterapkan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL), dilanjutkan dengan teknik baca markah. Metode padan digunakan untuk menjawab masalah kedua. Metode padan yang dimaksud adalah metode padan pragmatik. Metode ini digunakan untuk meng-identifikasi tujuan tutur MSP. Hasil analisis data lalu disajikan dengan metode formal dan metode informal.
Terkait dengan masalah pertama, ditemukan lima struktur MSP, yaitu (i) MSP yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi, (ii) MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan penyerta, (iii) MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan penyerta dan ucapan selamat pagi, (iv) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi informal, tuturan penyerta-1, dan tuturan penyerta-2, serta (v) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan penyerta-1, ucapan selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2.
Menyangkut masalah kedua, ditemukan 10 (sepuluh) tujuan tutur dalam MSP, yaitu (i) mengucapkan selamat pagi, (ii) mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (iii) mengucapkan selamat pagi dan menasihati, (iv) mengucapkan selamat pagi dan mendoakan, (v) mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan, (vi) mengucapkan selamat pagi dan merayu, (vii) mengucapkan selamat pagi dan bergurau, (viii) mengucapkan selamat pagi, menasihati, menyemangati, dan mendoakan, (ix) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi, serta (x) mengingatkan.
xiv
Belinda, Bella. 2016. “Structures and Goals of „Selamat Pagi‟ Meme in the
Path Indonesia Instagram: Structural and Pragmatic Studies”.
Undergraduate (S-1) Thesis: Department of Indonesian Letters, Sanata Dharma University.
This study analyzes the structures and goals of „selamat pagi‟ meme (MSP) taken from Instagram account named Path Indonesia. There are two main problems in this study: (i) how is the structure of MSP and (ii) what is the goal of MSP expression. The aim of this study are to describe the structure of MSP and the goal of MSP expression.
The objects of this study are structures and goals of MSP from 90 IMG (image) Path Indonesia Instagram files. Data collected by simak method. The data are collected using observation method, which was observing written expression of MSP in Instagram account Path Indonesia. The base technique is observation method, which it is continued in involved conversation observation technique.
Data in this study are analyzed by using distributional and identity methods. Distributional method is used to answer the first problem. It is applied in segmenting immediate constituents technique. It is continued with read-marker technique. Identity method is used to answer the second problem. The method is applied in pragmatic identity method. The results of this analysis are presented with formal and informal methods.
There are five structures of MSP found in the first problem: (i) MSP structure consists of one functional slot which is selamat pagi expression, (ii) MSP structure consists of two functional slots which are selamat pagi expression and complementary discourse, (iii) MSP structure consists of two functional slots which are complementary discourse and selamat pagi expression, (iv) MSP structure consists of three functional slots which are selamat pagi informal expression, the first complementary discourse, and the second complementary discourse, and (v) MSP structure consists of three functional slots which are the first complementary discourse, selamat pagi informal expression, and the second complementary discourse.
There are 10 goals of MSP expression found in the second problem: (i) to express selamat pagi, (ii) to express and to inspire, (iii) to express and to suggest, (iv) to express and to pray, (v) to express and to remind, (vi) to express and to persuade, (vii) to express and to make a joke, (viii) to express, to remind, to inspire, and to pray, (ix) to inspire, to remind, and to express, and (x) to remind.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tugas akhir ini membahas mim “selamat pagi” (selanjutnya disingkat MSP)
dalam akun Instagram Path Indonesia. Tinjauan dilakukan secara struktural dan
pragmatis. MSP akhir-akhir ini mudah dijumpai di media sosial, salah satunya di
Instagram. Ada banyak akun Instagram yang mempublikasikan MSP. Bahkan, ada
beberapa akun Instagram yang setiap pagi secara rutin mengunggah atau
meng-upload MSP, misalnya akun Path Indonesia.
Dilihat dari arti katanya, mim merupakan sebuah karya komunikasi yang
dikemas dalam bentuk tulisan, video maupun foto atau gambar yang disertai kata-kata
singkat untuk menyampaikan ide si pembuat agar dapat disampaikan atau disebarkan
ke khalayak luas (bdk. Adhiwijayanti, 2015: 1). Berikut ini beberapa contoh MSP
yang terdapat dalam akun Instagram Path Indonesia.
(2)
(3)
Dalam tiga contoh tersebut, dijumpai fenomena verbal dan visual. Pada
contoh (1), fenomena verbalnya berupa tuturan Selamat pagi kesayangan aku, disertai
fenomena visual berupa secangkir minuman dengan hiasan krim berbentuk kucing.
Fenomena pada contoh (2) adalah tuturan Perbedaan antara hari yang indah atau
tidak adalah sikapmu. Selamat pagi disertai gambar jembatan kecil menuju ke sebuah
tanda bahwa Anda bisa mencapai tujuan hidup lebih baik dari kemarin, akan tetapi
fenomena visualnya hanya disertai latar belakang berwarna putih polos.
Tentu ada hubungan antara fenomena verbal dan visual dalam mim. Kedua
fenomena tersebut memiliki kaitan sehingga menghasilkan keutuhan pesan yang
ingin disampaikan (Subagyo, 2016: 26). Namun, penelitian ini hanya akan berfokus
pada fenomena verbal dalam MSP. Selain itu, kajian ini mengkhususkan pada MSP
yang berupa tulisan dan foto atau gambar (bukan MSP berupa video). Adapun
masalah yang akan dibahas ada dua. Pertama, bagaimana struktur MSP? Dalam tiga
contoh di atas, terlihat adanya struktur MSP yang berbeda. Ketiga struktur tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan I Struktur Ucapan Selamat Pagi dan Tuturan Penyerta
Bagan II Struktur Tuturan Penyerta dan Ucapan Selamat Pagi
Bagan III Struktur Ucapan Selamat Pagi Tersirat Ucapan Selamat Pagi
Tuturan Penyerta
Tuturan Penyerta
Ucapan Selamat Pagi
Kedua, apa saja tujuan tutur MSP? Dalam tiga contoh di atas, terlihat adanya
tujuan MSP yang bermacam-macam. Pada contoh (1), tujuannya mengucapkan
selamat pagi dan merayu mitra tutur. Contoh (2) bertujuan menasihati mitra tutur dan
mengucapkan selamat pagi. Adapun contoh (3) bertujuan mengingatkan mitra tutur.
Topik tentang MSP dipilih dalam penelitian ini karena empat alasan. Pertama,
MSP menjadi fenomena komunikasi yang dijumpai dalam relasi kaum muda. Mim
dapat dikatakan identik dengan komunikasi kaum muda yang secara intensif terjadi
melalui gawai (gadget).
Kedua, MSP sangat dekat dengan keseharian peneliti sebagai kaum muda.
MSP menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari, bahkan peneliti juga menjadi
pelaku dari komunikasi dengan MSP.
Ketiga, MSP telah menjadi gejala bahasa yang berkembang dan mempublik
sehingga menarik untuk diteliti. Di samping itu, MSP merupakan bagian dari budaya
pop, sehingga kajian tentang MSP menjadi perlu untuk didokumentasikan sebagai
salah satu fenomena bahasa yang pernah berkembang.
Keempat, MSP menunjukkan adanya fenomena komunikasi yang layak dikaji
secara linguistis. Semula, tuturan disebut bernilai mim jika ditujukan untuk hiburan
semata (bdk. Adhiwijayanti, 2015: 1). Berangkat dari pengertian tersebut, MSP dapat
diartikan sebagai tuturan yang kurang serius atau tidak berarti. Ucapan selamat pagi
biasa dimasukkan sebagai phatic communion (komunikasi fatis). Komunikasi fatis
adalah tuturan yang dimaksudkan untuk membentuk ikatan sosial (Malinowski, 2014:
285); atau penggunaan bahasa yang semata-mata mengutamakan fungsi sosial, tetapi
Namun, MSP ternyata bukan sekadar komunikasi fatis. Selain untuk mengucapkan
selamat pagi, MSP juga digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, penelitian ini akan membahas dua
masalah, yaitu:
1.2.1 Bagaimana struktur MSP?
1.2.2 Apa saja tujuan tutur MSP?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan struktur MSP.
1.3.2 Mendeskripsikan tujuan tutur MSP.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi tentang struktur dan tujuan tutur
MSP. Secara teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai jenis wacana baru
sehingga menemukan teori struktur wacana baru, yaitu struktur komunikasi fatis.
Secara praktis, penelitian ini menemukan strategi komunikasi fatis (phatic
communication) yang baru. Pemaparan mengenai bagaimana struktur penciptaan
MSP dan apa saja tujuan tutur MSP membuat MSP semakin mudah untuk dipahami,
sehingga mendorong hadirnya MSP yang lebih bervariasi dan tidak membosankan
sebagai dokumentasi salah satu gejala bahasa yang sedang populer saat ini, terutama
di kalangan anak muda.
1.5 Tinjauan Pustaka
Mim merupakan gejala baru dalam komunikasi, terutama setelah kehadiran
perangkat komunikasi modern bernama telepon cerdas (smartphone) atau gawai
(gadget). Oleh sebab itu, fenomena mim belum mendapat perhatian yang cukup,
terutama dari kacamata analisis wacana dan pragmatik. Sejauh penelusuran yang
dilakukan oleh peneliti, baru ditemukan empat kepustakaan, yaitu Adhiwijayanti
(2015), Simanullang (2015), Amretasari (2014), dan Subagyo (2016).
Dalam buku berjudul Meme Dibaca Mim, Adhiwijayanti (2015) hanya
memuat kumpulan pengalaman admin-admin Meme Comic Indonesia (MCI), tidak
memuat mengenai mim itu sendiri. Sementara itu, Simanullang (2015) dalam
penelitiannya yang berjudul “Fenomena Meme di Media Sosial dan Pengaruhnya
bagi Kehidupan Sosial” menyimpulkan bahwa munculnya fenomena mim saat ini
merupakan fenomena khas era internet. Informasi yang beredar tidak lagi komunikasi
satu arah (one step communication), tetapi dua arah (two step communication), atau
bahkan berbagai arah (multistep flow of communication).
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Riau tersebut menyebutkan beberapa jenis mim yang sedang ngetrend di
kalangan anak muda sekarang, yaitu mim sindiran, mim percintaan, mim motivasi,
mim joke, dan mim politik. Menurutnya, cara berkomunikasi melalui ilustrasi mim
mengembangkan imajinasi dengan membuat cerita lucu, mengetahui informasi baru
secara tidak langsung mengenai fenomena sosial yang ada, dan lain sebagainya.
Dibahas pula oleh Amretasari (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“Struktur Teks Bergambar Meme Keanu Conspiration dalam Media Sosial” bahwa
salah satu ciri khas mim jaringan maya adalah adanya aturan tidak tertulis mengenai
bagaimana seharusnya sebuah mim dibuat. Adapun salah satu kunci penting dalam
menentukan aturan tersebut adalah menganalisis unsur eksternal dari tiap mim dan
memetakan polanya. Hubungan yang ada antar unsur eksternal dan struktur akan
menunjukkan aturan bagi mim tersebut. Hubungan ini secara tidak langsung
membantu para pembuat mim maupun para orang awam yang ingin membuat mim
sesuai dengan keinginannya.
Subagyo (2016) dalam tulisannya yang berjudul “Tujuan Tutur Mim Selamat
Pagi dalam Wacana Media Sosial” membahas apa saja tujuan tutur mim “Selamat
Pagi” dalam wacana media sosial. Melalui kajian pragmatis, penelitian tersebut
berhasil menemukan 14 tujuan tutur dalam mim “Selamat Pagi” di media sosial
WhatsApp dan Instagram, yaitu (1) mengucapkan selamat pagi, (2) mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan, (3) mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (4)
mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan, (5) mengucapkan selamat pagi dan
mengajak bergurau, (6) mengucapkan selamat pagi dan merayu (nggombal), (7)
mengucapkan selamat pagi, mengingatkan, dan mendoakan, (8) menyemangati,
mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi, (9) mengingatkan, menyemangati,
atau bersyukur, (13) menyemangati dan mendoakan, serta (14) mengingatkan dan
bergurau.
Dari penelusuran pustaka tersebut, dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama,
belum ada peneliti yang mengkaji struktur mim. Kedua, penelitian mengenai tujuan
tutur MSP telah dilakukan, tetapi dalam wacana media sosial, bukan khusus dalam
Instagram. Dengan demikian, penelitian ini akan menghasilkan dua hal baru, yaitu
struktur MSP serta berbagai tujuan tutur MSP khususnya dalam wacana Instagram
Path Indonesia.
1.6 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan dipaparkan (a) pengertian dan struktur wacana,
(b) wacana tertulis, (c) jenis wacana, dan (d) tujuan tutur. Landasan teori butir (a),
(b), dan (c) akan digunakan sebagai dasar analisis struktural MSP. Adapun landasan
teori butir (d) menjadi dasar analisis pragmatis atas tujuan tutur MSP.
1.6.1 Pengertian dan Struktur Wacana
Baryadi dalam Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa (2002)
menjelaskan hakikat wacana secara etimologis. Kata wacana berasal dari kata vacana
„bacaan‟ dalam bahasa Sansekerta. Kata vacana itu kemudian masuk ke dalam bahasa
Jawa Kuna dan bahasa Jawa Baru wacana yang memiliki makna „bicara, kata,
ucapan‟. Kata wacana dalam bahasa Jawa Baru tersebut kemudian diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi wacana yang bermakna „ucapan, percakapan, tutur yang
bahasa Indonesia digunakan sebagai padanan kata discourse dalam bahasa Inggris
(Baryadi, 2002: 1). Menurut Kamus Linguistik, wacana merupakan satuan gramatikal
tertinggi atau terbesar (Kridalaksana, 2008: 231).
Wacana dihasilkan oleh proses komunikasi verbal yang berkesinambungan,
yaitu dari titik mula, tengah berlangsung, sampai titik akhir. Tahap-tahap komunikasi
itu menentukan struktur wacana yang dihasilkannya. Sesuai dengan tahap-tahap
komunikasi itu, wacana memiliki bagian-bagian, yaitu bagian awal wacana, bagian
tubuh wacana, dan bagian penutup (Luxemburg 1984: 100). Sebagai sebuah struktur,
setiap bagian wacana memiliki fungsi tersendiri. Bagian awal wacana berfungsi
sebagai pembuka wacana, bagian tubuh wacana berfungsi sebagai pemapar isi
wacana, dan bagian penutup berfungsi sebagai penanda akhir wacana. Dari ketiga
bagian itu, bagian yang wajib ada adalah tubuh wacana. Dua bagian yang lain tidak
selalu ada dalam setiap wacana (Baryadi, 2002: 14).
Tentang cara memerikan struktur wacana, Longacre (1979 dikutip Subagyo,
1998: 34) mengusulkan dilakukannya penentuan slot-slot fungsional. Slot fungsional
ibarat ruangan yang di dalamnya terdapat seperangkat fenomena kebahasaan dengan
fungsi tertentu.
1.6.2 Wacana Tertulis
Berdasarkan media yang dipakai untuk mewujudkannya, dapat dikemukakan
dua jenis wacana, yaitu (i) wacana lisan (spoken discourse) dan (ii) wacana tertulis
Untuk menerima dan memahami jenis wacana ini, si penerima harus menyimak atau
mendengarkannya (Baryadi, 2002: 9).
Wacana tertulis adalah wacana yang diwujudkan secara tertulis. Untuk
menerima dan memahaminya, si penerima harus membacanya. Wacana ini sering
dikaitkan dengan wacana noninteraktif (noninteractive discourse) karena proses
pemproduksian wacana ini tidak dapat langsung ditanggapi oleh komunikan. Contoh
jenis wacana ini adalah surat, telegram, pengumuman tertulis, deskripsi, cerita
pendek, novel, puisi, naskah drama, petunjuk melakukan suatu perbuatan, eksposisi,
naskah undang-undang, iklan tertulis, dan wacana jurnalistik (Baryadi, 2002: 11).
1.6.3 Jenis Wacana
Berdasarkan keaktifan partisipan komunikasi, wacana dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu (i) wacana monolog (monologue discourse), (ii) wacana
dialog (dialogue discourse), dan (iii) wacana polilog (poyilogue discourse). Wacana
monolog adalah wacana yang pemproduksiannya hanya melibatkan pihak pembicara.
Wacana monolog dapat dibedakan menjadi wacana monolog lisan seperti ceramah,
khotbah, kampanye, petuah dan wacana monolog tertulis seperti wacana eksposisi,
wacana deskripsi, wacana jurnalistik, wacana prosedural, dan wacana narasi tertulis
(Baryadi, 2002: 11).
Wacana dialog adalah wacana yang pemproduksiannya melibatkan dua pihak
yang bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar. Contoh wacana dialog
adalah sapa-menyapa, tanya jawab, peristiwa tawar-menawar dalam jual beli
Wacana polilog adalah wacana yang diproduksi melalui pertukaran tiga jalur
atau lebih. Pemproduksian wacana polilog pada dasarnya sama dengan
pemproduksian wacana dialog karena keduanya melibatkan pihak-pihak yang
bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar. Contoh wacana polilog adalah
percakapan, diskusi, rapat, dan musyawarah (Baryadi, 2002: 12).
1.6.4 Tujuan Tutur
Secara umum, tujuan dapat dirumuskan sebagai a state which regulates the
behavior of the individual (suatu keadaan yang mengatur atau mendorong perilaku
seseorang) (Leech, 1993: 61; Subagyo, 2014: 22). Tujuan tuturan dapat mencakup
tujuan personal dan tujuan sosial. Tujuan personal (tujuan perseorangan) adalah
tujuan yang hendak dicapai seseorang dengan tuturannya, seperti menyuruh diam.
Yang lain, misalnya bertanya, mengajak, menolak (ajakan), mengejek, mengkritik,
mengusulkan, memuji, mengucapkan terima kasih, memberitahu, dan sebagainya.
Adapun tujuan sosial (tujuan bersama) adalah menegakkan dan menjaga rasa hormat
sebagai sesama (Leech, 1993: 162). Setiap orang sebaiknya selalu mengingat dua
tujuan tersebut sekaligus, yaitu bagaimana agar tujuan personalnya tercapai, tetapi
tujuan sosialnya juga diperhatikan.
Selain tujuan personal dan tujuan sosial, fungsi fatis juga terlibat di dalam
sebuah tuturan. Fungsi komunikasi fatis dimaksudkan untuk membentuk ikatan sosial
(Malinowski, 2014: 285); atau penggunaan bahasa yang semata-mata mengutamakan
fungsi sosial, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengemukakan gagasan atau pemikiran
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu (a) pengumpulan data, (b)
analisis data, (c) penyajian hasil analisis data. Berikut akan dijelaskan masing-masing
tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah MSP. Wacana ini berada dalam data yang berupa
wacana berbentuk tuturan tertulis. Data tersebut diperoleh dari akun Instagram Path
Indonesia, dan terkumpul sebanyak 90 data, sebagaimana tersaji dalam Lampiran 1
dan Lampiran 2.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Disebut
“metode simak” atau “penyimakan” karena memang berupa penyimakan: dilakukan
dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133;
2015: 203). Adapun teknik yang digunakan dalam metode simak ada dua tahapan,
yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik sadap, yaitu
teknik yang dilakukan dengan menyadap pembicaraan (baca: menyadap penggunaan
bahasa) seseorang atau beberapa orang (Sudaryanto, 1993: 133; 2015: 203). Adapun
teknik lanjutnya adalah teknik simak libat cakap, yaitu peneliti terlibat langsung
dalam dialog. Dalam hal ini, keikutsertaannya dapat aktif dapat pula reseptif.
Dikatakan aktif, bila peneliti juga ikut angkat bicara dalam proses dialog atau
konversasi atau imbal wicara; dan dikatakan reseptif bila peneliti, baik karena faktor
subjektif maupun faktor objektif hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh mitra
langsung dalam membentuk dan memunculkan calon data (Sudaryanto 1993:
133-134; 2015: 203-204). Data berupa 90 MSP selanjutnya direkam dalam bentuk file
berformat IMG (image).
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah analisis data. Telah
dikemukakan adanya dua masalah yang akan dibahas. Pertama, bagaimana struktur
MSP? Untuk menjawab masalah tersebut, diterapkan metode agih, yaitu metode yang
alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 37).
Teknik dasar yang diterapkan adalah bagi unsur langsung atau teknik BUL. Disebut
demikian karena cara yang digunakan pada awal kerja analisis adalah membagi
satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur (Sudaryanto, 2015: 37).
Setelah membagi satuan lingual menjadi beberapa bagian, teknik selanjutnya
adalah teknik baca markah. Menurut pendapat Sudaryanto (2015: 129) pemarkahan
menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu. Kemampuan
membaca peranan pemarkah (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang
dimaksud. Penggunaan teknik baca markah dalam penelitian ini dilakukan dengan
melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Pemarkah itu berupa keberadaan
tuturan “Selamat pagi” dan berbagai variasinya sebagai pengisi slot fungsional yang
utama. Selain itu, terdapat pula pemarkah lain yang mengisi slot fungsional yang
berperan sebagai tuturan penyerta. Jadi, terdapat slot-slot fungsional yang berisi
(4)
Pada contoh (4), Selamat pagi. Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu
dipatok ayam! memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi
formal yang dikemukakan dengan Selamat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta
Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu dipatok ayam!.
Masalah kedua, apa tujuan tutur MSP? Untuk menjawab masalah itu,
diterap-kan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar,
ter-lepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto,
1993: 13; 2015: 15). Adapun metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat
penentunya mitra wicara (Sudaryanto, 1993: 15). Dalam penelitian ini, metode padan
pragmatis digunakan untuk menentukan tujuan tutur MSP, misalnya sebagai berikut.
(6)
Untuk menentukan tujuan tutur contoh (5) dan (6), peneliti menempatkan diri
sebagai mitra wicara yang menafsirkan tujuan dua tuturan tersebut. Contoh (5),
Selamat pagi. Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, tujuan tutur bergurau
diutarakan dengan Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, dengan kata kunci biar
ngga pingsan. Sedangkan tujuan mengucapkan selamat pagi dituturkan dengan
Selamat pagi. Contoh (5) akan lebih wajar jika dituturkan kepada kerabat dekat kita, seperti teman sebaya dan rekan kerja. Akan dirasa tidak wajar bahkan tidak sopan
bila dituturkan kepada orang tua.
Contoh (6), Selamat pagi, para calon orang sukses!, bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan. Tujuan mengucapkan selamat pagi kepada mitra tutur
dikemukakan dengan Selamat pagi. Tujuan mendoakan mitra tutur diutarakan dengan
menggunakan tuturan Para calon orang sukses. Tuturan (6) akan lebih tepat dan
wajar bila dituturkan kepada anak muda dan kerabat dekat, misalnya rekan kerja.
Tuturan tersebut menjadi tidak wajar, aneh, bahkan tidak sopan bila dituturkan
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis
data. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode
formal dan informal. Penyajian dengan metode formal adalah perumusan dengan
tanda dan lambang-lambang. Pada metode informal hasil penelitian disajikan
menggunakan kata-kata biasa yang dapat langsung dipahami secara mudah oleh
pembacanya (Sudaryanto, 1993: 145).
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan hasil penelitian disusun dalam IV Bab. Bab pertama pendahuluan.
Bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
hasil penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan
sistematika penyajian.
Bab II memuat kajian struktural MSP. Bab III membahas tujuan tutur apa saja
BAB II
STRUKTUR MIM SELAMAT PAGI
2.1 Pengantar
MSP merupakan perpaduan antara gejala verbal dan visual. Gejala verbal
dalam MSP berupa wacana tertulis. Wacana tertulis adalah wacana yang diwujudkan
secara tertulis. Untuk menerima dan memahaminya, si penerima harus membacanya.
Wacana tertulis sering dikaitkan dengan wacana noninteraktif (noninteractive
discourse) karena proses pemproduksiannya tidak dapat langsung ditanggapi oleh
komunikan (Baryadi, 2002: 11). Berdasarkan keaktifan partisipan komunikasi, MSP
merupakan wacana monolog. Wacana monolog adalah wacana yang
pemproduksiannya hanya melibatkan pihak pembicara (ibid.). Adapun gejala visual
dalam MSP berupa foto atau gambar yang mendukung tuturan yang bersifat verbal.
Dalam Bab II ini dibahas struktur MSP berdasarkan gejala verbalnya. Struktur
MSP menyangkut keberadaan atau kelengkapan bagian-bagian MSP. Tentang cara
memerikan struktur wacana, Longacre (1979 dikutip Subagyo, 1998: 34)
mengusul-kan dilakumengusul-kannya penentuan slot-slot fungsional. Slot fungsional ibarat ruangan yang
di dalamnya terdapat seperangkat fenomena kebahasaan dengan fungsi tertentu.
Selain dengan penentuan slot-slot fungsional, penonjolan topik dalam wacana juga
dilakukan. Pengedepanan (foregrounding) merupakan salah satu cara menonjolkan
topik dalam wacana. Pengedepanan adalah cara menonjolkan topik dengan
topik akan kelihatan mencolok di antara bagian wacana yang lain. Dengan demikian,
topik akan mudah diketahui (Baryadi, 2002: 55-56).
Penentuan slot fungsional dalam MSP dilakukan dengan metode agih. Teknik
dasarnya bagi unsur langsung, diteruskan teknik lanjutan baca markah. MSP terdiri
dari slot atau slot-slot fungsional yang terdiri atas slot ucapan selamat pagi dan slot
lain yang berisi tuturan penyerta. Dalam penelitian ini, berhasil ditemukan 5 (lima)
tipe MSP berdasarkan keberadaan atau kelengkapan slot fungsionalnya. Pertama,
struktur MSP yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
(selanjutnya disebut Tipe I). Kedua, struktur MSP yang terdiri dari dua slot
fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan penyerta (selanjutnya disebut
Tipe II). Ketiga, struktur MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan
penyerta dan ucapan selamat pagi (selanjutnya disebut Tipe III). Keempat, struktur
MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi informal,
tuturan penyerta-1, dan tuturan penyerta-2 (selanjutnya disebut Tipe IV). Kelima,
struktur MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan penyerta-1,
ucapan selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2 (selanjutnya disebut Tipe V).
Berikut ini paparan tentang lima tipe MSP tersebut.
2.2 Tipe I: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
MSP Tipe I hanya tersusun dengan satu slot fungsional, dan slot itu berisi
ucapan selamat pagi. Sebagaimana namanya, slot tersebut berfungsi untuk memuat
Ucapan Selamat Pagi
Bagan 4 Struktur MSP Tipe I
Dari bagan di atas, struktur MSP Tipe I dapat dibedakan menjadi dua.
Pertama, MSP Tipe I-a, yaitu struktur MSP yang berisi ucapan selamat pagi bersifat
tersurat. Kedua, MSP Tipe I-b, yaitu struktur MSP dengan ucapan selamat pagi
bersifat tersirat.
2.2.1 Tipe I-a: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersurat
Struktur MSP Tipe I-a berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan secara
tersurat. Disebut “tersurat” karena maksud mengucapkan selamat pagi dikemukakan
dengan tuturan Selamat pagi. Berikut ini contohnya.
(7)
Pada contoh (7), tampak satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi yang
ini sama dengan tindak tutur literal (literal speech act). Tindak tutur literal (literal
speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang
menyusunnya (Wijana, 1996: 32).
Dari 90 data MSP yang ditemukan, hanya dijumpai satu data MSP Tipe I-a
dalam media sosial Instagram Path Indonesia. Tidak ditemukan variasi pengucapan
selamat pagi seperti dalam media sosial yang lain, terutama WhatsApp, yang
memungkinkan adanya variasi pengucapan selamat pagi, seperti Pagi, Mat pagi, Met
pagi, atau Slamat pagi.
2.2.2 Tipe I-b: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersirat
Selain struktur MSP Tipe I-a yang berisi ucapan selamat pagi yang
dikemukakan secara tersurat, dijumpai pula MSP Tipe I-b berisi ucapan selamat pagi
yang dikemukakan secara tersirat. Dikatakan “tersirat” sebab tujuan tutur
mengucapkan selamat pagi pada struktur MSP Tipe I-b dikemukakan dengan
kata-kata yang maknanya tidak menyatakan secara terus terang. Ucapan selamat pagi
dikemukakan secara tersirat atau tidak tersurat. Berikut ini akan dikemukakan lima
contoh MSP bertipe I-b.
(9)
(10)
(12)
Pada contoh (8) s.d. (12), ucapan selamat pagi dikemukakan dengan tuturan
tersirat (implisit). Contoh (8) memperlihatkan adanya satu slot fungsional. Slot itu
berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan tersirat Semangat pagi
kamu yang terbit dan merekah dari sudut hati, yang tersenyum serta menari di
sela-sela imaji. Contoh (9) menunjukkan satu slot fungsional, yaitu ucapan sela-selamat pagi
dengan tuturan tersirat Tiap pagi kita punya pilihan; terus tidur dan melanjutkan
mimpi atau bergegas bangun dan mengejar mimpi. Contoh (10) menyajikan satu slot
fungsional berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan secara tersirat Masih terlalu
pagi untuk sebuah kesedihan.
Pada contoh (11), tampak adanya satu slot fungsional berisi ucapan selamat
pagi secara tersirat Pagi itu untuk disyukuri, bukan untuk dikeluhkan. Adapun pada
contoh (12), satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi dengan tuturan tersirat
Semangat. Semoga hari ini penuh berkah dan senyum. Have a lovely day.
Paparan dalam butir 2.2.2 menunjukkan penggunaan tindak tutur tersirat
“kata kunci” (clue) yang ada dalam tuturan (bdk. Subagyo, 2016: 28). Kata kunci
sebagai penanda tuturan tersirat semangat pagi pada contoh (8), tiap pagi pada
contoh (9), masih terlalu pagi pada contoh (10), pagi itu untuk disyukuri pada contoh
(11), dan semoga hari ini pada contoh (12) menunjukkan ucapan selamat pagi yang
tersirat. Selain adanya kata-kata kunci tersebut, tuturan (8) s.d. tuturan (12) terkesan
aneh dan tidak wajar apabila dituturkan selain di pagi hari.
Penjelasan mengenai penanda tuturan tersirat dalam contoh (8) s.d. (12) dapat
ditabelkan seperti di bawah ini.
Tabel 1 Penanda Tuturan Tersirat dalam MSP Tipe I-b
No. Data MSP Penanda Tuturan Tersirat
8
Semangat pagi kamu yang terbit dan merekah dari sudut hati, yang tersenyum serta menari di sela-sela imaji.
Semangat pagi
9
Tiap pagi kita punya pilihan; terus tidur dan melanjutkan mimpi atau bergegas bangun dan mengejar mimpi.
Tiap pagi
10 Masih terlalu pagi untuk sebuah
kesedihan. Masih terlalu pagi
11 Pagi itu untuk disyukuri, bukan untuk
dikeluhkan. Pagi itu untuk disyukuri
12 Semangat. Semoga hari ini penuh
berkah dan senyum. Have a lovely day. Semoga hari ini
2.3 Tipe II: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi dan Slot
Tuturan Penyerta
MSP Tipe II ini memiliki dua slot fungsional. Slot yang pertama berisi ucapan
kedua berisi tuturan penyerta. Dinamai “tuturan penyerta” karena keberadaan tuturan
dalam slot tersebut bersifat menyertai slot ucapan selamat pagi yang diikutinya. Ada
berbagai tujuan tutur yang diemban slot tuturan penyerta; penjelasannya dipaparkan
pada Bab III. Jika dibuat bagan, struktur MSP Tipe II tampak sebagai berikut.
Ucapan Selamat Pagi
Tuturan Penyerta
Bagan 5 Struktur MSP Tipe II
Struktur MSP Tipe II selanjutnya dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan
keformalan-ketidakformalan dan kode yang digunakan dalam slot ucapan selamat
pagi. Pertama, stuktur MSP Tipe II-a yang berisi slot ucapan selamat pagi formal dan
slot berisi tuturan penyerta. Kedua, stuktur MSP Tipe II-b yang berisi slot ucapan
selamat pagi informal dan slot berisi tuturan penyerta. Ketiga, stuktur MSP Tipe II-c
yang berisi slot ucapan selamat pagi berbahasa Inggris dan slot berisi tuturan
penyerta. Berikut ini paparan tentang struktur MSP Tipe II-a, II-b, dan II-c.
2.3.1 Tipe II-a: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Formal dan Slot
Tuturan Penyerta
Struktur MSP Tipe II-a memiliki dua slot fungsional. Pertama, slot ucapan
selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan formal. Tuturan formal yang
resmi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Berikut ini dipaparkan enam contoh MSP
Tipe II-a.
(13)
(14)
(16)
(17)
Pada contoh (13) s.d. (18), ucapan selamat pagi dikemukakan dengan tuturan
selamat pagi yang bersifat formal, yang disertai dengan tuturan penyerta. Contoh (13)
menampilkan adanya dua slot fungsional. Slot tersebut terdiri dari ucapan selamat
pagi yang dikemukakan secara formal Selamat pagi disertai dengan tuturan penyerta
Kalau kamu baca tulisan ini, selamat! Berarti kamu masih dikasih “hidup”. Kalau
itu ngga bisa jadi alasan buat kamu senyum, ngga tau deh alasan apalagi yang bisa.
Contoh (14) menghadirkan dua slot fungsional, yaitu ucapan selamat pagi bersifat
formal Selamat pagi dan tuturan Para calon orang sukses! yang menjadi tuturan
penyerta. Contoh (15) menyajikan dua slot fungsional. Pertama, slot berisi ucapan
selamat pagi formal Selamat pagi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta
Assalamualaikum.
Contoh (16) memiliki dua slot fungsional. Pertama, ucapan selamat pagi yang
dikemukakan secara formal, yakni Selamat pagi. Kedua, berupa tuturan penyerta
Kamu yang selalu ada di hati. Terdapat dua slot fungsional pada contoh (17), yaitu
ucapan selamat pagi dengan tuturan formal Selamat pagi, diikuti tuturan penyerta
yang menyerupai sebuah dialog, yaitu Kamu: Aku musti bangun! Kasur: Tapi sayang,
di luar lagi dingin lho! Kamu: ………zzzzzzzzzzzzzzzz. Adapun contoh (18)
terdiri dari dua slot fungsional. Pertama, slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
bersifat formal Selamat pagi!. Kedua, slot fungsional berisi tuturan penyerta Selamat
berhari Minggu!.
Paparan dalam butir 2.3.1 menunjukkan bahwa MSP (13) s.d (18) memiliki
dua slot fungsional. Pertama, slot ucapan selamat pagi yang berisi tuturan selamat
2.3.2 Tipe II-b: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal dan
Slot Tuturan Penyerta
Selain struktur MSP yang berisi slot ucapan selamat pagi formal dan slot
tuturan penyerta (Tipe II-a), terdapat pula struktur MSP yang berisi slot ucapan
selamat pagi informal dan slot tuturan penyerta (Tipe II-b). Dikatakan informal
karena tuturan yang digunakan merupakan bahasa yang tidak sesuai dengan situasi
formal atau resmi. Berikut ini beberapa contoh yang akan menunjukkan perbedaan
slot ucapan selamat pagi pada Tipe II-a dan Tipe II-b.
(19)
(21)
(22)
Pada contoh (19) s.d. (23), terlihat bahwa terdapat dua slot fungsional.
Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Ucapan
selamat pagi dikemukakan dengan tuturan informal yang disertai dengan tuturan
penyerta. Dikatakan sebagai tuturan informal karena tuturan tersebut menggunakan
bahasa informal atau bahasa yang biasa digunakan dalam situasi tidak formal.
Tampak adanya dua slot fungsional pada contoh (19). Slot pertama terdiri dari
slot ucapan selamat pagi yang disajikan secara informal Met pagi. Slot kedua
merupakan slot tuturan penyerta berisi Jangan mulai hari kamu dengan kepingan
hari kemarin. Setiap pagi di mana kita bangun adalah awal baru untuk hidup kita.
Contoh (20) berisi slot ucapan selamat pagi informal dan tuturan penyerta. Slot
ucapan selamat pagi informal dituliskan dengan tuturan Met Pagi!. Slot tuturan
penyerta berisi Ayo kita bikin seru hari ini!. Contoh (21) menyajikan dua slot
fungsional. Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi yang bersifat informal Met pagi.
Kedua, slot tuturan penyerta berisi Kamu, yang senyumnya ngalahin indahnya
mentari pagi.
Contoh (22) berisi dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat
pagi informal Semangat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta Makhluk pemilik
senyum manis. Adapun contoh (23) menampilkan dua slot fungsional. Slot pertama
berisi slot ucapan selamat pagi informal Pagi. Slot kedua merupakan slot tuturan
penyerta berisi tuturan Cantik.
Paparan dalam butir 2.3.2 memperlihatkan bahwa struktur MSP Tipe II-b
berisi dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi yang disajikan
2.3.3 Tipe II-c: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Berbahasa
Inggris dan Slot Tuturan Penyerta
Selain struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi formal dan slot tuturan
penyerta, serta struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi informal dan slot tuturan
penyerta, terdapat pula struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi berbahasa
Inggris dan slot tuturan penyerta (struktur MSP Tipe II-c). Struktur MSP Tipe II-c ini
mempunyai dua slot fungsional. Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi yang
menggunakan bahasa Inggris. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Berikut ini
beberapa contohnya.
(24)
(25)
(26)
(27)
Pada contoh (24) s.d. (28), slot pertama berisi ucapan selamat pagi yang
dikemukakan dengan bahasa Inggris dan slot kedua berisi tuturan penyerta. Contoh
(24) mempunyai dua slot fungsional. Slot yang pertama memuat ucapan selamat pagi
berbahasa Inggris Good morning! dan slot kedua memuat tuturan penyerta Selalu ada
harapan bagi mereka yang berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang mau
berusaha. Contoh (25) terdiri atas slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
berbahasa Inggris Good morning, disusul slot berupa tuturan penyerta Don’t worry be
happy. Mulakan hari Anda dengan senyuman. Sulami dengan keceriaan. Tinggalkan
seketika kesedihan. Pasti beroleh kebahagiaan. Contoh (26) menampilkan slot
ucapan selamat pagi dengan menggunakan bahasa Inggris yakni Good morning!
disertai dengan slot tuturan penyerta berisi Udah siap buat memulai hari?.
Pada contoh (27), disajikan dua slot fungsional berupa slot ucapan selamat
pagi Good morning! diikuti slot tuturan penyerta berisi Yuk, sarapan dulu!. Adapun
contoh (28) berisi slot ucapan selamat pagi Good morning serta slot tuturan penyerta
berisi Awali dengan berdoa. Jalani dengan syukur. Akhiri dengan bersyukur.
Paparan dalam butir 2.3.3 menunjukkan bahwa slot fungsional ucapan selamat
pagi disajikan dengan menggunakan tuturan berbahasa Inggris dan diikuti dengan slot
fungsional berisi tuturan penyerta.
2.4 Tipe III: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi
MSP Tipe III juga memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan
diemban oleh slot penyerta; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP
Tipe III dapat dibagankan sebagai berikut.
Tuturan Penyerta
Ucapan Selamat Pagi
Bagan 6 Struktur MSP Tipe III
Berdasarkan Bagan 6 Struktur MSP Tipe III di atas, struktur MSP Tipe III
dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan keformalan-ketidakformalan dan kode
yang digunakan dalam slot ucapan selamat pagi. Pertama, stuktur MSP Tipe III-a
yang berisi slot ucapan selamat pagi formal. Kedua, stuktur MSP Tipe III-b yang
berisi slot ucapan selamat pagi informal. Ketiga, stuktur MSP Tipe III-c yang berisi
slot ucapan selamat pagi berbahasa Inggris. Berikut ini paparan tentang struktur MSP
Tipe III-a, III-b, dan III-c.
2.4.1 Tipe III-a: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Formal
Struktur MSP Tipe III-a memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi slot
tuturan penyerta. Slot kedua berisi ucapan selamat pagi yang bersifat formal.
Dikatakan bersifat formal karena tuturan yang digunakan menggunakan bahasa sesuai
(29)
(30)
(32)
(33)
Contoh (29) ditampilkan dengan keberadaan dua slot fungsional. Pertama, slot
tuturan penyerta berisi pernyataan Sangat dicintai seseorang membuatmu memiliki
kekuatan. Sementara sangat mencintai seseorang membuatmu memiliki keberanian.
Kedua, slot berisi ucapan selamat pagi yang menggunakan tuturan formal, yakni
Selamat pagi. Disebut sebagai tuturan formal karena tuturan tersebut menggunakan
bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau resmi. Pada contoh (30), slot
kita memohon sesuatu, tapi juga karena banyak sekali hal yang harus kita syukuri,
diikuti dengan ucapan formal Selamat pagi. Contoh (31) menyajikan slot tuturan
penyerta berisi Mulailah hari baru dengan semangat baru disertai slot ucapan
selamat pagi formal Selamat pagi.
Pada contoh (32), dua slot fungsional terdiri dari slot ucapan tuturan penyerta
berisi Doaku hari ini: Tuhan, jadikan hari ini penuh berkah dan rahmatmu untuk
teman, saudara, dan keluargaku terkasih dan slot ucapan selamat pagi berisi Selamat
pagi. Adapun dua slot fungsional pada contoh (33) yaitu slot tuturan penyerta berisi
Sahabat adalah orang yang berani untuk membangunkan kita dari mimpi dan berani
berlari bersama menggapai mimpi itu diikuti slot ucapan selamat pagi formal
Selamat pagi.
Paparan dalam butir 2.4.1 menunjukkan bahwa terdapat dua slot fungsional
dalam MSP Tipe III. Pertama, slot fungsional yang berisi tuturan penyerta. Kedua,
slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi yang disajikan menggunakan tuturan
formal.
2.4.2 Tipe III-b: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal
Struktur MSP Tipe III-b terdiri dari dua slot fungsional. Slot pertama berisi
tuturan penyerta, adapun slot kedua berisi ucapan selamat pagi yang bersifat informal.
Informal berarti tidak resmi (KBBI, 2008: 535). Berikut akan dipaparkan beberapa
contoh struktur MSP yang berisi slot tuturan penyerta dan slot ucapan selamat pagi
(34)
Pada contoh (34), tampak bahwa slot fungsional tuturan penyerta Dear kamu
yang teristimewa disertai dengan slot fungsional berupa ucapan selamat pagi dengan
tuturan informal Met pagi!. Dari 90 data, hanya dijumpai satu data MSP Tipe I-a
dalam media sosial Instagram. Tidak ditemukan variasi pengucapan selamat pagi
seperti dalam media sosial yang lain, terutama WhatsApp, yang memungkinkan
adanya variasi Pagi, Mat pagi, Met pagi, atau Slamat pagi.
Dalam paparan butir 2.4.2, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe III-b berisi
dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta, dan slot kedua berisi ucapan
selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan informal.
2.4.3 Tipe III-c: MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan Selamat
Pagi Berbahasa Inggris
Struktur MSP Tipe III-c mempunyai dua slot fungsional. Slot pertama berisi
tuturan penyerta. Slot kedua berisi ucapan selamat pagi berbahasa Inggris. Berikut ini
(35)
Contoh (35) menyajikan dua slot fungsional secara bersamaan. Pertama, slot
berisi tuturan penyerta Enjoy ya hari ini. Kedua, slot ucapan selamat pagi berbahasa
Inggris yaitu Good morning. Tidak ditemukan variasi lain yang berstruktur sama
seperti Tipe III-c di media sosial Instagram Path Indonesia.
Dalam paparan butir 2.4.3, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe III-c
mencakup dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta, diikuti slot kedua
yang berisi ucapan selamat pagi dengan tuturan berbahasa Inggris.
2.5 Tipe IV: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal, Slot
Tuturan Penyerta-1, dan Slot Tuturan Penyerta-2
MSP Tipe IV memiliki tiga slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan
selamat pagi. Slot kedua berisi tuturan 1. Slot ketiga berisi tuturan
penyerta-2. Ada berbagai tujuan tutur yang diemban oleh slot tuturan penyerta-1 dan slot
tuturan penyerta-2; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP Tipe IV
Ucapan Selamat Pagi
Informal
Tuturan Penyerta-1
Tuturan Penyerta-2
Bagan 7 Struktur MSP Tipe IV
Slot ucapan selamat pagi pada Tipe IV menggunakan tuturan informal.
Tuturan informal yang dimaksud adalah tuturan yang menggunakan bahasa tidak
sesuai dengan situasi formal atau resmi. Berikut ini contohnya.
(36)
Pada contoh (36), tampak tiga slot fungsional secara bersamaan. Pertama, slot
Sayang. Ketiga, slot berisi tuturan penyerta-2 Sarapan dulu yuks. Tidak ditemukan
variasi lain yang berstruktur sama seperti Tipe IV di Instagram Path Indonesia. Perlu
dicatat bahwa tulisan Good morning pada foto atau gambar roti tidak diperhitungkan
sebagai tuturan dalam MSP.
Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe IV mencakup tiga
slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi informal, diikuti slot kedua
yang berisi tuturan penyerta-1, dan diakhiri slot ketiga berisi tuturan penyerta-2.
2.6 Tipe V: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta-1, Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal, dan Slot Tuturan Penyerta-2
MSP Tipe V berisi tiga slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta-1.
Slot kedua berisi ucapan selamat pagi informal. Slot ketiga berisi tuturan penyerta-2.
Ada berbagai tujuan tutur yang diemban oleh slot tuturan penyerta-1 dan slot tuturan
penyerta-2; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP Tipe V dapat
dibagankan sebagai berikut.
Tuturan Penyerta-1
Ucapan Selamat Pagi
Informal
Tuturan Penyerta-2
Slot ucapan selamat pagi pada Tipe V menggunakan tuturan informal. Tuturan
informal yang dimaksud adalah tuturan yang menggunakan bahasa tidak sesuai
dengan situasi formal atau resmi. Berikut ini akan ditampilkan MSP yang memiliki
tiga slot fungsional sekaligus atau yang berstruktur tuturan penyerta-1, ucapan
selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2.
(37)
Contoh (37) menyajikan tiga slot fungsional secara bersamaan. Slot tersebut
masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Pertama, slot berisi tuturan penyerta-1
Buah Bengkuang Buah Jambu. Kedua, slot berisi ucapan selamat pagi informal Met
Pagi. Ketiga, slot berisi tuturan penyerta-2 Sayang. Aku kangen kamu. Dari 90 data,
hanya dijumpai satu data MSP Tipe V dalam media sosial Instagram Path Indonesia.
Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe V berisi tiga slot
fungsional. Slot-slot tersebut berpadu menjadi sebuah struktur baru di dalam sebuah
MSP. Slot pertama berisi tuturan penyerta-1, slot kedua berisi ucapan selamat pagi
2.7 Bagan Rangkuman
Paparan tentang struktur MSP dalam Bab II dapat dibagankan sebagai berikut.
BAB III
TUJUAN TUTUR MIM SELAMAT PAGI
3.1 Pengantar
Dalam pragmatik, berbicara dipandang sebagai salah satu dari aneka aktivitas
yang berorientasi pada tujuan (Leech, 1993: 20; Wijana, 1996: 11; Subagyo, 2014:
21). Secara umum, tujuan dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang mengatur
atau mendorong perilaku seseorang (Leech, 1993: 61; Subagyo, 2014: 22). Tujuan
tuturan dapat mencakup tujuan personal dan tujuan sosial. Tujuan personal (tujuan
perseorangan) adalah tujuan yang hendak dicapai seseorang dengan tuturannya
seperti menyuruh diam. Yang lain, misalnya bertanya, mengajak, menolak (ajakan),
mengejek, mengkritik, mengusulkan, memuji, mengucapkan terima kasih, memberi
tahu, dan sebagainya. Adapun tujuan sosial (tujuan bersama) adalah pemeliharaan
perilaku yang sopan dan terhormat (Leech, 1993: 162). Pada Bab III ini, dibahas
tujuan tutur MSP lewat media sosial Instagram. Dalam komunikasi dengan MSP,
tujuan personal dan tujuan sosial tidak dapat dipisahkan sebab dua tujuan tersebut
berpadu menjadi satu. Selain dua tujuan tersebut, terdapat pula fungsi kontak tertentu
di dalam mim, misalnya fungsi kontak dalam mengucapkan selamat malam,
mengucapkan selamat siang, maupun mengucapkan selamat hari raya tertentu.
Dengan metode analisis padan pragmatik, penelitian ini berhasil menemukan
10 (sepuluh) tujuan tutur dalam MSP, yaitu (a) mengucapkan selamat pagi, (b)
mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (c) mengucapkan selamat pagi dan
pagi dan mengingatkan, (f) mengucapkan selamat pagi dan merayu, (g) mengucapkan
selamat pagi dan bergurau, (h) mengucapkan selamat pagi, menasihati,
menyemangati, dan mendoakan, (i) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan
selamat pagi, serta (j) mengingatkan.
3.2 Mengucapkan Selamat Pagi
Tujuan utama dari MSP ialah mengucapkan selamat pagi. Namun, MSP yang
bertujuan mengucapkan selamat pagi dalam Instagram hanya ditemukan dua contoh,
sebagaimana salah satunya telah dikemukakan sebagai contoh (7) pada Bab II.
Berikut ini dua contoh MSP yang bertujuan mengucapkan selamat pagi.
(38)
Contoh (38) Selamat Pagi! dan contoh (39) Selamat pagi. Assalamualaikum
yang dalam Instagram tidak memiliki variasi lain, hanya sebatas mengucapkan
selamat pagi. MSP ini tidak diikuti dengan tuturan lain atau tuturan penyerta di
dalamnya. MSP (38) bersifat umum. Maksudnya, penuturnya dapat siapa saja, dan
penerima tuturnya juga dapat siapa saja, baik di kalangan anak muda maupun orang
tua. Bahasanya tidak menunjukkan ciri-ciri bahasa anak muda ataupun bahasa orang
tua. Namun, MSP (39) bersifat khusus. Penutur dan mitra tuturnya adalah kalangan
umat muslim. Ini dapat dicermati dari penggunaan Assalamualaikum yang terdapat di
dalam tuturan.
3.3 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menyemangati
Selain tujuan utama mengucapkan selamat pagi, MSP juga diciptakan dengan
berbagai tujuan lain di dalamnya. Tujuan lain itu dikemukakan melalui tuturan
penyerta, salah satunya adalah menyemangati. Menyemangati yaitu memberi
semangat; memberi motivasi; menggiatkan; menggembirakan; membangkitkan
kebenaran atau kemauan (KBBI, 2008: 1258). Berikut ini beberapa contoh MSP yang
bertujuan mengucapkan selamat pagi dan menyemangati.
(41)
(42)