ABSTRAK
PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA SAHAM
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini menguji pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa opini auditor merupakan sebuah informasi yang dapat menimbulkan reaksi pasar, karena informasi ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Reaksi pasar dapat terlihat dari pergerakan harga saham.
Penelitian ini menggunakan studi peristiwa. Reaksi pasar diukur dengan melihat average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired
samples t-test .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari opini auditor terhadap harga saham. Kondisi ini terjadi karena investor telah memprediksi informasi ini sebelumnya dan mereka memiliki keterbatasan untuk menginterpretasikan informasi yang ada.
Kata Kunci: Opini Auditor, Harga Saham, Studi Peristiwa, Average Abnormal
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE AUDITORS OPINION ON THE SHARE PRICE
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This study examines the influence of the auditors opinion on the share price. The background of this study is that the auditors opinion is an information that can lead to market reaction, because this information can be used as the consideration for decision making by investors.Market reaction can be seen from the movement of the share price.
This study is an event study. Market reaction variable was measured by average abnormal return before and after the announcement of auditors opinion. The population of this study were the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011-2013. Sample selection was done using purposive sampling method. Data were analyzed by paired samples t-test.
The result showed that there was no significant influence of the auditors opinion to the share price. The causes could be that the investors had predicted this information earlier and their limitations to interpret the information.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh : Agung Budi Susila
NIM : 112114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh : Agung Budi Susila
NIM : 112114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa”
(Roma 12:12)
“Jika kita mempunyai keyakinan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam
semesta akan bahu-
membahu mewujudkannya”
(Soekarno)
“Gantilah mengeluh dengan berikhtiar dan bekerja, Allah akan berikan pertolongan sehingga
apa yang kita cita-citakan bisa terwujud” (Susilo Bambang Yudhoyono)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan penerangan dan berkat.
Bapak C.Pranyoto dan Ibu Walgiatun, orang tua yang selalu mendukung dalam
perjuangan menempuh studi.
Retno Safitri Dwi S.yang selalu mendukung dan memberi perhatian dan
semangat.
Semua teman seperjuangan di Prodi Akuntansi, yang selalu berjuang bersama
dalam proses pembelajaran.
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Pengaruh Opini Auditor Terahadap Harga Saham”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 Juli 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
Yang membuat pernyataan,
vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agung Budi Susila
Nomor Mahasiswa : 112114051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengaruh Opini Auditor Terahadap Harga Saham”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Juli 2015
Yang menyatakan,
vii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan segala berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA
SAHAM”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini mendapat bantuan,
bimbingan, saran serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sanata
Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Prodi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. selaku pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak. QIA., C.A. dan Dr. Fr. Ninik
Yudianti, M.Acc., QIA. selaku dosen penguji.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung anaknya, dan banyak
mendukung dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.
8. Retno Safiri Dwi S.yang selalu memberikan semangat dan dukungan
pada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011.
viii
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
Penulis…...
ix
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ...vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xiii
ABSTRAK ...xiv
ABSTRACT ...xv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1.Latar Belakang Masalah ...1
1.2.Rumusan Masalah ...2
1.3.Batasan Masalah ...3
1.4.Tujuan Penelitian ...3
1.5.Manfaat Penelitian ...3
1.6.Sistematika Penulisan ...4
BAB II LANDASAN TEORI ...5
2.1.Teori Sinyal ...5
2.2.Efisisensi Pasar ...6
2.3.Pengauditan ...8
2.3.1.Pengertian Pengauditan ...8
x
2.4.Saham ...10
2.4.1.Pengertian Saham ...10
2.4.2.Harga Saham ...12
2.4.3.Return Saham ...13
2.4.4.Abnormal Return ...14
2.5.Penelitian Terdahulu ...15
2.6.Kerangka Pemikiran ...18
2.7.Hipotesis Penelitian ...19
BAB III METODE PENELITIAN ...21
3.1.Metode Penelitian ...21
3.2.Populasi dan Sampel ...21
3.3.Jenis dan Sumber Data ...22
3.4.Teknik Pengumpulan Data ...23
3.5.Variabel Penelitian ...23
3.6.Teknik Analisis Data ...25
3.6.1.Mengumpulkan Data ...25
3.6.2.Mendeskripsikan Data ...25
3.6.3.Menguji Normalitas ...26
3.6.4.Menguji Hipotesis ...26
BAB IV GAMBARAN UMUM SAMPEL ...28
4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampel ...28
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...32
5.1.Deskripsi Data ...32
5.2.Analisis Data ...33
5.2.1.Pengumpulan Data...33
5.2.2.Pendeskripsian Data ...35
xi
5.3.Pembahasan ...40
BAB VI PENUTUP ...42
6.1.Kesimpulan ...42
6.2.Keterbatasan ...42
6.3.Saran ...43
DAFTAR PUSTAKA ...44
xii
Halaman
Tabel 4.1.Daftar Perusahaan ...28
Tabel 5.1.Seleksi Sampel Penelitian ...33
Tabel 5.2.Statistik Deskriptif Average Abnormal Return (AAR) Periode
Jendela ...36
Tabel 5.3.Uji Normalitas Data Average Abnormal Return (AAR) ...37
xiii
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ...19
xiv
PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA SAHAM
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini menguji pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa opini auditor merupakan sebuah informasi yang dapat menimbulkan reaksi pasar, karena informasi ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Reaksi pasar dapat terlihat dari pergerakan harga saham.
Penelitian ini menggunakan studi peristiwa. Reaksi pasar diukur dengan melihat average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired
samples t-test .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari opini auditor terhadap harga saham. Kondisi ini terjadi karena investor telah memprediksi informasi ini sebelumnya dan mereka memiliki keterbatasan untuk menginterpretasikan informasi yang ada.
Kata Kunci: Opini Auditor, Harga Saham, Studi Peristiwa, Average Abnormal
xv
THE INFLUENCE OF THE AUDITORS OPINION ON THE SHARE PRICE
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This study examines the influence of the auditors opinion on the share price. The background of this study is that the auditors opinion is an information that can lead to market reaction, because this information can be used as the consideration for decision making by investors.Market reaction can be seen from the movement of the share price.
This study is an event study. Market reaction variable was measured by average abnormal return before and after the announcement of auditors opinion. The population of this study were the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011-2013. Sample selection was done using purposive sampling method. Data were analyzed by paired samples t-test.
The result showed that there was no significant influence of the auditors opinion to the share price. The causes could be that the investors had predicted this information earlier and their limitations to interpret the information.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era industri yang sedang berkembang saat ini, dunia bisnis
berkembang secara pesat, kompetisi pasar semakin ketat serta banyak pula
tuntutan yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan. Salah satunya
adalah menyediakan informasi perusahaan bagi pihak yang
berkepentingan. Bagian penting dari informasi perusahaan adalah laporan
keuangan, yang berguna untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan.
Laporan keuangan sebagai sumber informasi, menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan bagi para investor, kreditor, dan pengguna laporan
keuangan yang lain. Laporan keuangan harus mudah dipahami, andal,
objektif, serta dapat diterima oleh para penggunanya (Laksitafresti, 2012).
Untuk meyakinkan para pengguna bahwa informasi yang
dihasilkan perusahaan adalah informasi yang andal, proses audit atas
laporan keuangan dibutuhkan. Menurut Mulyadi (2002: 9) pengauditan
adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta
penyampaian hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Opini auditor merupakan kesimpulan auditor terhadap proses audit
keuangan perusahaan. Dengan adanya opini auditor, semua pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan akan menggunakan
opini auditor yang tercantum dalam laporan audit sebagai pertimbangan
saat mengambil keputusan (Laksitafresti, 2012).
Informasi yang diterima oleh pelaku pasar terkait dengan kondisi
perusahaan akan tercermin pada perilaku pelaku pasar tersebut di pasar
modal. Suatu informasi akan memiliki makna bagi investor jika informasi
tersebut menyebabkan para investor melakukan transaksi di pasar modal,
semua transaksi ini tercermin dalam perubahan harga saham (Laksitafresti,
2012). Opini auditor sebagai informasi yang penting, membuat opini
auditor akan berpengaruh terhadap harga saham di pasar modal.
Penelitian mengenai opini auditor telah dilakukan oleh beberapa
peneliti. Penelitian Cecilia dan Wu (2009) menunjukan bahwa
pengumuman opini auditor berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian
Al-Thuneibat et al. (2008) menunjukkan bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan, maka penulis
tertarik untuk meneliti “Pengaruh Opini Auditor Terhadap Harga
Saham”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, rumusan masalah penelitian
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1) Opini auditor yang dijadikan variabel penelitian adalah opini
auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.
2) Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa opini auditor
berpengaruh terhadap harga saham.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
tentang pengaruh pengumuman opini auditor terhadap harga
saham.
2) Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan investor
untuk melakukan investasi saham dengan menggunakan hasil
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya dengan tema yang sama.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI menjelaskan tentang teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian, kerangka
pemikiran, serta hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN menjelaskan tentang metode
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, serta teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM SAMPEL menjelaskan tentang
gambaran umum sampel yang diteliti.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN menjelaskan
tentang deskripsi data, analisis data, serta pembahasan.
BAB VI PENUTUP menjelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Sinyal
Menurut Spence (1973), teori sinyal menjelaskan alasan
perusahaan memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal
adalah untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan pihak
eksternal karena perusahaan mengetahui lebih banyak informasi mengenai
perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak luar (investor
dan kreditor). Informasi yang kurang bagi pihak eksternal mengenai
keadaan perusahaan, akan menyebabkan perusahaan mendapatkan
penilaian rendah.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengurangi asimetri informasi. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri
informasi adalah dengan memberikan sinyal pada pihak eksternal, yang
salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan
datang (Spence, 1973).
Menurut Laksitafresti (2012), opini auditor merupakan informasi
tentang kewajaran laporan keuangan. Suatu opini auditor bisa dikatakan
memberi sinyal positif jika dapat menyebabkan kenaikan harga saham.
Namun, jika keadaannya sebaliknya, opini auditor dapat dikatakan
2.2. Efisiensi Pasar
Reaksi pasar terhadap suatu informasi untuk mencapai harga
keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jogiyanto (2010:
517) mengemukakan jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk
mencapai harga keseimbangan baru, kondisi ini disebut dengan pasar
efisien. Konsep pasar efisien mencoba menjelaskan bagaimana pasar
memproses informasi menuju ke posisi ekuilibrium yang baru.
Bentuk efisiensi pasar dapat dilihat dari segi ketersediaan informasi
dan segi kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan
berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2010: 518).
Efisiensi pasar yang dilihat dari segi ketersediaan informasi disebut
dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market).
Efisiensi pasar yang dilihat dari segi kecanggihan pelaku pasar dalam
mengambil keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia
disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient
market). Menurut Jogiyanto (2010: 518), hubungan antara harga sekuritas
dan informasi adalah sebuah kunci utama untuk mengukur efisiensi pasar.
Fama (1970), dikutip oleh Jogiyanto (2010: 518-522), menyajikan
tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar, yaitu sebagai berikut :
1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pada bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga dari
sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi
2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pada bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas
secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang
dipublikasikan (all publicly available information) termasuk
informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan.
3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Dalam bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua
informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman (Jogiyanto, 2010: 555). Event study digunakan untuk
menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar
bentuk setengah kuat. Jika pengumuman mengandung informasi,
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Dalam penelitian ini event study digunakan untuk menganalisis
abnormal return disekitar pengumuman opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas.
Menurut Laksitafresti (2012) jika pengumuman opini auditor wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas mengandung informasi
(information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas/saham bersangkutan. Reaksi perubahan harga saham tersebut
dapat diukur menggunakan abnormal return. Pengumuman yang
mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return
kepada pasar.
2.3. Pengauditan
2.3.1 Pengertian Pengauditan
Menurut Mulyadi (2002: 9), pengauditan adalah suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya
kepada pemakai yang berkepentingan. Oleh karena itu, hasil audit
merupakan informasi penting bagi pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan
2.3.2 Laporan Audit
Menurut Laksitafresti (2012), laporan audit merupakan media yang
digunakan auditor untuk berkomunikasi dengan pengguna laporan
keuangan. Laporan disusun setelah auditor menyelesaikan pekerjaan
lapangan. Bentuk laporan audit ada dua, yaitu laporan bentuk baku dan
menerbitkan laporan bentuk baku, yaitu laporan yang berisi opini wajar
tanpa pengecualian. Laporan dengan penyimpangan dari laporan bentuk
baku diterbitkan apabila auditor berkesimpulan bahwa perlu ditambahkan
paragraf penjelas pada opini wajar tanpa pengecualian atau harus diberikan
jenis pendapat yang lain atas laporan keuangan.
2.3.3. Opini Auditor
Menurut Laksitafresti (2012), opini auditor adalah kesimpulan
auditor terhadap proses audit yang telah dilaksanakan dan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Menurut Mulyadi
(2002: 416-423), terdapat lima tipe opini audit yang diterbitkan auditor :
1) Opini wajar tanpa pengecualian
Dengan opini wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
2) Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
Dengan opini ini, auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan
dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat
wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan.
3) Opini wajar dengan pengecualian
Dengan opini wajar dengan pengecualian, auditor menyatakan
hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas sesuai prinsip akuntansi berterima umum, kecuali untuk
dampak hal-hal yang dikecualikan.
4) Pendapat tidak wajar
Dengan opini tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil
usaha, dan arus kas entitas sesuai prinsip akuntansi berterima
umum.
5) Pernyataan tidak memberikan pendapat
Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor jika
auditor tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk
memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan
keuangan. Pernyataan ini juga dapat diberikan jika posisi auditor
dalam keadaan tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
2.4. Saham
2.4.1. Pengertian Saham
Menurut Jogiyanto (2010: 111), saham merupakan salah satu
instrumen yang dijual di pasar modal. Saham adalah tanda penyertaan
modal pada suatu perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada dua
manfaat kepemilikan saham perusahaan, yaitu finansial dan non finansial.
positif antara harga beli dan harga jual saham tersebut. Keuntungan non
finansial didapat dalam bentuk hak suara dalam aktifitas perusahaan.
a. Saham Biasa (Common Stock)
Menurut Jogiyanto (2010: 116), jika perusahaan hanya
mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam
bentuk saham biasa (common stock). Menurut Jogiyanto (2010:
117-118), hak pemilik saham biasa adalah sebagai berikut:
Hak kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih
dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham
mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang akan
memimpin perusahaan.
Hak menerima pembagian keuntungan
Pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari
keuntungan perusahaan. Dalam pembagian keuntungan,
pemegang saham mendapatkan keuntungan dalam bentuk
deviden, namun sebagian dari keuntungan ditanamkan
kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan.
Hak preemptif
Hak preemptif ini merupakan hak untuk mendapatkan
presentase pemilikan yang sama jika perusahaan
b. Saham Preferen (Preferred stock)
Menurut Jogiyanto (2010: 114), saham preferen
dikeluarkan perusahaan untuk menarik investor potensial. Saham
preferen mempunyai hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak
tersebut adalah hak atas deviden yang tetap dan hak terhadap
aktiva jika terjadi likuidasi. Akan tetapi, saham preferen umumnya
tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki oleh saham biasa.
2.4.2. Harga Saham
Menurut Laksitafresti (2012), harga saham adalah nilai yang
dikeluarkan untuk mendapatkan satu lembar saham perusahaan tertentu.
Harga saham terbentuk dari adanya interaksi antara penjual dan pembeli
saham yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan bagian
keuntungan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham sebagai berikut
(Jogiyanto, 2010: 122-130):
1) Nilai nominal
Nilai nominal merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk
tiap-tiap lembar saham. Kepentingan nilai nominal adalah untuk
kaitannya dengan hukum. Nilai nominal merupakan modal per
lembar yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untuk
proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang
2) Nilai pasar
Nilai pasar merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual
oleh perusahaan. Harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar disebut nilai pasar. Nilai
pasar dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar
bursa.
3) Nilai intrinsik
Nilai intrinsik merupakan nilai yang mencerminkan nilai
sebenarnya dari saham yang diperdagangkan. Cara menentukan
nilai intrinsik adalah dengan analisis fundamental dan analisis
teknis.
2.4.3. Return Saham
Jogiyanto (2010: 205) menyatakan bahwa return saham adalah
hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
sesungguhnya yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum
terjadi namun diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
Return sesungguhnya merupakan return yang telah terjadi. Return
ini dihitung menggunakan data historis (Jogiyanto, 2010: 205). Return
sesungguhnya penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja perusahaan.
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh
return sesungguhnya yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi
sifatnya belum terjadi.
2.4.4. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2010: 579), abnormal return adalah selisih
antara return aktual dan return yang diharapkan. Abnormal return saham
yang terjadi di sekitar pengumuman suatu peristiwa dapat dianalisis
dengan event study. Abnormal return dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis perubahan harga saham. Menurut Jogiyanto (2010),
abnormal return dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung Actual Return (R)
Keterangan:
= return saham waktu t.
= price, yaitu harga untuk waktu t.
= price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya.
2) Menghitung Expected Return dengan Mean Adjusted Model(ER)
Keterangan:
= expected return saham untuk waktu t. = return saham pada periode estimasi.
3) Menghitung Abnormal Return (AR)
Keterangan:
= abnormal return saham untuk waktu t. = return saham untuk waktu t.
= expected return saham untuk waktu t.
4) Menghitung Average Abnormal Return (AAR)
Keterangan:
= average abnormal return saham untuk waktu t.
= abnormal return saham untuk waktu t. n = jumlah perusahaan atau jumlah sampel.
Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap sekuritas,
tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji average abnormal return
seluruh sekuritas secara cross-section untuk setiap hari di periode jendela
(Jogiyanto, 2010: 592).
2.5. Penelitian Terdahulu
Teori sinyal menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi dari
suatu peristiwa pengumuman informasi yang dapat menjadi sinyal bagi
investor dan pihak potensial lain dalam pengambilan keputusan (Spence,
1973). Berdasarkan teori tersebut, maka pasar modal akan bereaksi pada
setiap informasi yang diterima. Menurut Laksitafresti (2012) apabila
opini auditor memiliki kandungan informasi, maka akan memberikan
harga saham yang signifikan. Reaksi pasar tersebut dapat diukur dengan
menggunakan abnormal return sebagai nilai perubahan harga. Hal ini
menunjukan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian tentang reaksi pasar terhadap pengumuman opini auditor telah
dilakukan para peneliti terdahulu.
Firth (1978), dikutip oleh Al-Thuneibat et al. (2008), meneliti
pengaruh pengumuman laporan audit wajar dengan pengecualian
terhadap harga saham dan keputusan investasi pada tanggal penerbitan
laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham bereaksi
terhadap beberapa jenis pengecualian. Hasil kedua menunjukkan investor
bereaksi secara berbeda untuk berbagai jenis pengecualian dalam
keputusan investasi.
Al-Thuneibat et al. (2008) meneliti pengaruh opini audit wajar
dengan pengecualian terhadap harga saham. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa opini audit wajar dengan pengecualian tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Cecilia dan Wu (2009) meneliti dampak pengumuman opini wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas terhadap harga saham. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pengumuman opini tersebut berpengaruh
terhadap harga saham.
Tahinakis et al. (2010) meneliti kandungan informasi dalam
laporan audit. Khususnya laporan audit dengan opini wajar tanpa
penelitian menunjukkan bahwa opini wajar tanpa pengecualian, wajar
dengan pengecualian, dan disclaimer tidak berpengaruh jelas dan
signifikan secara statistik terhadap harga saham selama tanggal
pengumuman, serta sekitar tanggal pengumuman.
Moradi et al. (2011) meneliti pengaruh opini audit wajar dengan
pengecualian terhadap harga saham dan return. Tujuan utamanya adalah
melihat adanya kandungan informasi dalam opini tersebut. Hasil
penelitian menunjukan tidak ada efek yang jelas atau signifikan dari
opini audit wajar dengan pengecualian atas harga saham dan return pada
tanggal pengumuman.
Wicaksono (2012) meneliti adanya kandungan informasi pada
laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan
laporan audit wajar dengan pengecualian. Berdasarkan pengujian yang
dilakukan maka diperoleh hasil bahwa tidak terdapat kandungan
informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelas. Hasil kedua menyatakan bahwa tidak terdapat kandungan
informasi pada laporan audit wajar dengan pengecualian.
Laksitafresti (2012) meneliti pengaruh opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas (WTP-PP) dan opini wajar
dengan pengecualian (WDP) terhadap harga saham dan volume
perdagangan saham. Hasil pertama menyatakan tidak ditemukan adanya
perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman laporan
penjelas (WTP-PP) dan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Hasil
pengujian pengaruh terhadap volume perdagangan saham menyatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman
laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelas (WTP-PP) dan opini wajar dengan pengecualian (WDP).
Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat beberapa kesimpulan
yang berbeda mengenai pengaruh opini auditor terhadap harga saham.
Oleh karena itu, penulis meneliti kembali pengaruh opini auditor
terhadap harga saham. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada
opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.
Lingkup penelitian juga difokuskan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.6. Kerangka Pemikiran
Laporan audit merupakan media yang digunakan auditor untuk berkomunikasi dengan pengguna laporan keuangan. Informasi berupa
opini auditor dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Berdasarkan gambar 2.1., opini auditor merupakan informasi yang dapat mempengaruhi harga saham. Panah H1 menggambar bahwa opini
auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dapat
berpengaruh terhadap harga saham.
2.7. Hipotesis Penelitian
Laporan audit ditujukan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan opini dari hasil proses audit kepada pihak yang
berkepentingan (Laksitafresti, 2012). Laporan audit dikatakan relevan
jika dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Dengan
demikian, laporan audit merupakan sumber informasi yang dapat
memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan.
Menurut Laksitafresti (2012), berdasarkan teori sinyal, pengumuman opini auditor merupakan sebuah sinyal yang diberikan oleh
perusahaan tentang kewajaran laporan keuangan. Pengumuman tersebut
berguna dalam pengambilan keputusan. Sebuah paragraf penjelas dalam
sebuah opini auditor tentunya juga menjadi informasi tambahan bagi
pemakainya. Apabila pelaku pasar menganggap pengumuman opini audit
memiliki nilai informasi, mereka akan bereaksi berupa penjualan atau
pembelian saham di bursa. Adanya reaksi tersebut dapat menyebabkan
adanya perubahan harga saham.
Untuk meneliti kandungan informasi pada opini auditor, pengujian
dilakukan melalui pengaruh pengumuman opini auditor terhadap harga
saham, oleh karena itu dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2013: 8), metode penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2013: 215). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013: 215).
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2013: 219). Pertimbangan dalam pemilihan sampel penelitian
1) Perusahaan manufaktur yang memiliki laporan audit yang berisi
opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang
terdaftar di BEI selama periode 2011-2013.
2) Perusahaan memiliki tanggal publikasi laporan keuangan yang
telah diaudit.
3) Apabila perusahaan mengumumkan opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas secara berturut-turut, maka
yang dijadikan sampel adalah laporan tahun pertama pengumuman
jenis opini auditor tersebut.
4) Perusahaan melakukan aktivitas secara aktif di Bursa Efek
Indonesia (BEI), sehingga memiliki data historis harga saham
lengkap selama periode jendela dan periode estimasi antara tahun
2011, 2012, dan 2013.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Data dalam
penelitian ini berupa laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas, tanggal penerbitan, dan harga saham harian perusahaan
yang bersangkutan.
Sumber data penelitian ini adalah dari website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.com), www.finance.yahoo.com dan sumber lain yang
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi, yaitu dengan melihat dokumen catatan peristiwa yang
sudah berlalu (Sugiyono, 2013: 240). Data yang dibutuhkan berupa harga
saham harian dan laporan audit. Penelitian ini juga menggunakan studi
kepustakaan, dengan membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan
dengan penelitian.
3.5. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
independen dan dependen. Variabel-variabel tersebut adalah:
1) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2013: 39). Opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas berperan sebagai variabel
independen. Dalam penelitian ini opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas merupakan pemicu reaksi
harga saham.
Tanggal pengumuman opini ini merupakan event date.
Setelah event date diketahui, maka dengan metode event study
periode jendela dan periode estimasi harus ditentukan. Dalam
sebelum pengumuman, 1 hari peristiwa pengumuman, dan 5 hari
sesudah pengumuman) dan periode estimasi selama 100 hari.
Berikut adalah penggambarannya:
2) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(Sugiyono, 2013: 39). Harga saham berperan sebagai variabel
dependen.
Pengukuran terhadap adanya perubahan harga saham
dilakukan dengan cara menghitung average abnormal return.
Average abnormal return digunakan untuk melihat adanya reaksi
pasar yang mendapatkan opini auditor wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelas terhadap harga saham selama periode
jendela yang telah ditentukan dengan metode event study. Average
pengujian abnormal return secara rata-rata pada periode lima hari
sesudah dan lima hari sebelum.
3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Mengumpulkan Data
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, perlu dilakukan
langkah-langkah pengolahan data. Berikut langkah-langkah-langkah-langkahnya:
1) Mengumpulkan data:
Tanggal publikasi laporan audit atas laporan keuangan.
Harga saham harian untuk masing-masing sampel.
2) Menghitung Actual Return pada periode jendela.
3) Menghitung Expected Return sampel selama periode jendela.
4) Menghitung Abnormal Return pada periode jendela.
5) Menghitung Average Abnormal Return pada periode jendela.
3.6.2. Mendeskripsikan Data
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2007:
19). Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
rata-rata, nilai terendah, nilai tertinggi dan simpangan baku dari Average
Abnormal Return (AAR).
3.6.3. Menguji Normalitas
Menurut Ghozali (2007: 27), pengujian ini adalah alat uji statistik
yang digunakan untuk menguji apakah residual data terdistribusi secara
normal atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji
Kolomogorof-Smirnof. Uji normalitas ini digunakan untuk menguji
normalitas data Average Abnormal Return. Langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis
H0 : data terdistribusi secara normal.
Ha : data tidak terdistribusi secara normal.
b) Menentukan tingkat signifikansi
c) Menarik kesimpulan
Jika hasil signifikansi > 5% maka H0 diterima.
Jika hasil signifikansi < 5% maka H0 ditolak.
3.6.4. Menguji Hipotesis
Dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik Paired Samples
digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang berhubungan
memiliki rata-rata yang berbeda. Data yang dipakai dalam pengujian ini
adalah harga saham yang sudah dihitung menjadi Average Abnormal
Return sebelum dan sesudah pengumuman. Langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis
H0 Opini auditor tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
Ha Opini auditor berpengaruh terhadap harga
saham.
b) Menentukan tingkat signifikansi
c) Mengambil keputusan
H0 diterima jika tingkat singnifikansinya lebih dari
5%.
H0 ditolak jika tingkat signifikansinya kurang dari
5%.
d) Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima, maka opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Jika H0 ditolak, maka opini auditor berpengaruh
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM SAMPEL
4.1.Gambaran Umum Perusahaan Sampel
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memperoleh opini
auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas. Sebanyak 105
perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya dipakai sebagai sampel
penelitian, terpilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut
adalah data singkat perusahaan tersebut:
Tabel 4.1. Daftar Perusahaan
No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor
1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) 9. ALMI (Alumindo Light
Metal Industry Tbk) 11. CTBN (Citra Turbindo
Tbk)
Industri dasar & kimia
12. INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)
Industri dasar & kimia 13. ITMA (Itamaraya Tbk) Industri
dasar & kimia
14. JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk)
Industri
16. KRAS (Krakatau Steel Tbk)
No. Kode (Nama 21. TBMS (Tembaga Mulia
Semanan Tbk)
Industri dasar & kimia
22. BRPT (Barito Pasific Tbk)
25. EKAD (Ekadharma
International Tbk)
34. APLI (Asiaplast Industries Tbk)
Industri dasar & kimia 35. BRNA (Berlina Tbk) Industri
dasar &
40. SIMA (Siwani Makmur Tbk)
Industri dasar & kimia 41. TRST (Trias Sentosa
Tbk)
44. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
No. Kode (Nama
46. SIPD (Siearad Produce Tbk)
50. KBRI (Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia 51. TKIM (Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk)
56. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
Aneka Industri 57. IMAS (Indomobil
Sukses International Tbk)
Aneka Industri
58. INDS (Indospring Tbk) Aneka Industri
59. LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk)
Aneka Industri
60. MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk)
74. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk)
Aneka Industri
75. UNTX (Unitex Tbk) Aneka
Industri
76. BIMA (Primarindo Asia Infrastructure Tbk)
80. KBLM (Kabelindo Murni Tbk)
Aneka Industri 81. SCCO (Supreme Cable
Manufacturing and
Aneka Industri
82. VOKS (Voksel Electric Tbk)
No. Kode (Nama
86. DLTA (Delta Djakarta Tbk)
88. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk)
Industri Barang Konsumsi 89. MLBI (Multi Bintang
Indonesia Tbk) 91. PSDN (Prashida Aneka
Niaga Tbk) 93. ULTJ (Ultrajaya Milk
Industry and Trading 95. INAF (Indofarma Tbk) Industri
Barang
98. PYFA (Pyridam Farma Tbk)
Industri Barang Konsumsi 99. SCPI (Schering Plough
Indonesia Tbk) 101. MBTO (Martina Berto
Tbk)
Industri Barang Konsumsi
102. MRAT (Mustika Ratu Tbk)
Industri Barang Konsumsi 103. UNVR (Unilever
Indonesia Tbk)
Industri Barang Konsumsi
104. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)
Industri Barang Konsumsi 105. KICI (Kedaung Indah
Can Tbk)
32
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling, yaitu dengan menetapkan kriteria
tertentu. Total perusahaan yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2013 adalah 129 perusahaan. Oleh karena itu,
didapatkan 387 laporan keuangan dalam periode 3 tahun. Perusahaan
yang menerima opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelas sebanyak 105 perusahaan.
Dari total perusahaan tersebut, telah diseleksi sampel opini auditor
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang akan diuji. Dari
hasil seleksi, dapat diketahui perusahaan yang memperoleh opini auditor
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dengan jumlah 89
perusahaan pada tahun 2011, 88 perusahaan pada tahun 2012, dan 50
perusahaan pada tahun 2013.
Seleksi kedua dilakukan dengan melihat perusahaan yang
mendapat opini auditor sejenis secara berturut-turut, jika perusahaan
memperoleh opini auditor sejenis secara berturut-turut maka yang
dijadikan sampel adalah tahun pertama. Hal ini menghindari adanya
pengaruh pendugaan dari investor ketika perusahaan mendapatkan opini
Dari seleksi ini, maka jumlah sampel adalah 108 laporan keuangan. Dari
108 sampel, ada 1 sampel yang tidak memiliki komponen harga saham
yang lengkap, sehingga jumlah sampel akhir berjumlah 107 sampel.
Tabel 5.1. Seleksi Sampel Penelitian
Kriteria Periode Tahun Jumlah
2011 2012 2013 Memiliki Opini Auditor Wajar
Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas
89 88 50 227
Penerbitan secara berturut-turut.
- (73) (46) (119)
Komponen harga saham kurang lengkap
(1) - - (1)
Total 88 15 4 107
Sumber: Data yang diolah.
(Rincian seleksi sampel penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1)
5.2. Analisis Data
5.2.1. Pengumpulan Data
Langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan Data Penelitian
Data penelitian yang diperlukan berupa data
perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas dan tanggal
publikasi. Tahap ini diketahui event date peristiwa
pengumuman opini auditor. Data tersebut dapat dilihat pada
2. Penghitungan Actual Return pada Periode Jendela
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat aktual
return pada perusahaan sampel. Perhitungan ini dilakukan
dengan rumus berikut:
Angka yang digunakan dalam perhitungan ini adalah angka
harga saham perusahaan lima hari sesudah dan sebelum
pengumuman opini auditor. Hasil perhitungan Actual
Return dapat dilihat pada lampiran 3.
3. Penghitungan Expected Return Selama Periode Jendela
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat return
ekspektasi pada perusahaan sampel. Perhitungan ini
dilakukan dengan rumus berikut:
Angka yang digunakan dalam perhitungan ini adalah angka
harga saham perusahaan 100 hari sebelum pengumuman
opini auditor. Langkah yang harus dilakukan adalah
menghitung return kemudian dibagi dengan periode
estimasi. Hasil perhitungan Expected Return dapat dilihat
4. Penghitungan Abnormal Return
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat return tak
normal yang terjadi akibat pengumuman opini auditor.
Perhitungan ini dilakukan dengan mengurangi Actual
Return dengan Expected Return.
Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 3.
5. Penghitungan Average Abnormal Return
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui
rata-rata abnormal return pada periode jendela untuk
keseluruhan perusahaan.
Average Abnormal Return ini digunakan untuk menguji
hipotesis. Pengujian ini dilakukan secara agregat dengan
menguji average abnormal return seluruh sekuritas secara
cross-section untuk setiap hari di periode jendela. Hasil
perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 4.
5.2.2. Pendeskripsian Data
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
nilai maksimum dan nilai minimum data penelitian yaitu data
T
Tabel 5.2. menunjukkan bahwa periode jendela atau jumlah
hari pada periode sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor
adalah 5 hari. Nilai average abnormal return (AAR) terendah pada
periode sebelum pengumuman opini auditor adalah -0,0032 dan
nilai terendah pada periode sesudah adalah -0,0017. Nilai tertinggi
adalah 0,0034 pada hari sebelum pengumuman dan 0,0068 pada
hari sesudah pengumuman. Rata-rata average abnormal return
(AAR) pada periode sebelum pengumuman opini auditor sebesar
-6,820000. Rata-rata average abnormal return (AAR) pada periode
sesudah pengumuman opini auditor adalah 0,002178.
5.2.3. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dilakukan dengan
tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Jika hasil uji normalitas
data menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, berarti
H0 diterima atau data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi Tabel 5.2. Statistik Deskriptif Average Abnormal Return (AAR)
Periode Jendela
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
AAR_Sebelum 5 -,0032 ,0034 -6,820000E-4 ,0027420
AAR_Sesudah 5 -,0017 ,0068 ,002178 ,0033304
kurang dari 0,05, berarti H0 ditolak atau data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 5.3. di atas menunjukkan bahwa data average
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas memiliki
signifikansi 0,969 dan 1,000 yang berarti lebih besar dari 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima atau data berdistribusi
normal.
5.2.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini ditujukan untuk melihat reaksi pasar atau adanya perubahan harga saham. Reaksi tersebut dapat diukur
menggunakan return sebagai nilai perubahan saham atau abnormal
return. Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap
sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji average
abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk setiap Tabel 5.3. Uji Normalitas Data Average Abnormal Return
(AAR)
AAR_Sebelum AAR_Sesudah
N 5 5
Kolmogorov-Smirnov Z .492 .355
Asymp. Sig. (2-tailed)
hari di periode jendela. Pengujian abnormal return ini juga
sekaligus menunjukan kandungan informasi dalam sebuah opini
auditor. Jika opini auditor memiliki kandungan informasi, maka
akan memberikan abnormal return ke pasar.
Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan
menggunakan alat uji Paired Samples T-Test dengan tingkat
signifikansi sebesar 5% atau 0,05, data yang diuji adalah data
average abnormal return pada lima hari sebelum dan sesudah
pengumuman opini auditor. Jika tingkat signifikansi pengujian
lebih dari 5% maka H0 diterima, yang artinya opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Jika tingkat signifikansi kurang
dari 5% maka H0 ditolak, yang artinya opini auditor berpengaruh
terhadap harga saham.
Tabel 5.4. Uji Paired Samples T-Test AAR Pengumuman Opini Auditor Paired Differences
T Df Sig.
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
AAR_Sblm -
AAR_Ssudah -,0028600 ,0053738 ,0024032 -,0095325 ,0038125 -1.190 4 .300
Tabel 5.4. di atas menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata
pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas sebesar -0,0028600. Secara statistik diperoleh
nilai t = -1,190 dengan signifikansi sebesar 0,300 atau lebih besar
dari 5%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik antara average abnormal return (AAR)
sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas. Kondisi ini menunjukan
bahwa pengumuman opini auditor tidak mempengaruhi harga
saham, karena tidak menimbulkan perbedaan abnormal return pada
saham. Abnormal return akan muncul ketika ada perubahan harga
saham yang terjadi pada periode jendela. Tidak ada perbedaan
abnormal return ini juga menunjukkan bahwa pengumuman opini
auditor tidak memiliki kandungan informasi yang digunakan
investor untuk pengambilan keputusan.
Kandungan informasi yang tidak ada inilah yang membuat
pengumuman opini auditor tidak mempengaruhi harga saham,
karena investor tidak bereaksi terhadap pengumuman tersebut.
Reaksi yang dimaksud adalah reaksi pasar yang berupa penawaran
dan permintaan saham. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa
jika pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan
kalimat penjelas dianggap sebagai good news, maka akan terjadi
banyak permintaan terhadap saham tersebut yang akan
Dengan demikian, H0 dalam penelitian ini diterima.
Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
5.3. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya perbedaan signifikan antara average abnormal return (AAR)
sebagai tolak ukur harga saham sebelum dan sesudah pengumuman opini
auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa opini auditor tidak memiliki
kandungan informasi, karena tidak memberikan pengaruh terhadap harga
saham. Hal tersebut bisa terjadi karena investor tidak menjadikan
pengumuman opini tersebut sebagai sinyal atau dasar pengambilan
keputusan untuk mempertahankan atau melepas sahamnya, sehingga
tidak terjadi perubahan harga keseimbangan baru atau dengan kata lain
tidak ada perubahan harga saham yang signifikan. Jika opini auditor
tersebut memiliki kandungan informasi maka akan terjadi reaksi pasar
berupa adanya penawaran dan permintaan dari investor sehingga terjadi
perubahan harga saham. Secara sederhana, jika pengumuman opini
tersebut dianggap sebagai good news maka akan menimbulkan kenaikan
permintaan terhadap saham tersebut, sehingga harga sahamnya pun akan
Hasil ini tidak sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa
sebuah informasi akan menjadi sinyal bagi investor untuk bereaksi di
pasar modal. Hal tersebut terbukti dari hasil pengujian yang menunjukan
bahwa tidak ada pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Keadaan
ini berarti bahwa opini auditor tidak mampu memberi sinyal bagi
investor untuk bereaksi di pasar modal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wicaksono
(2012) dan Laksitafresti (2012). Kedua peneliti tersebut meneliti jenis
opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan hasilnya
menunjukan bahwa opini tersebut tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Cecilia dan Wu (2009). Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa opini
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas berpengaruh terhadap
harga saham.
Dari teori yang ada, jika informasi di pasar modal tidak mampu
mempengaruhi harga saham, pasar dikatakan belum efisien. Menurut
Jogiyanto (2010), penyebab keadaan ini yang pertama karena bisa jadi
informasi yang ada telah diprediksi oleh pelaku pasar. Penyebab yang
kedua adalah masih banyak pelaku pasar yang kurang canggih atau
memiliki keterbatasan kemampuan dalam menginterpretasikan informasi
42
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh
kesimpulan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Hasil ini memperkuat hasil penelitian Tahinakis et al. (2010),
Moradi et al. (2011), Wicaksono (2012), dan Laksitafresti (2012).
6.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang diharapkan dapat
diperbaiki oleh peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian ini hanya terfokus pada perusahaan manufaktur secara
umum, tanpa memperhatikan ukuran perusahaan maupun sektor
perusahaan.
2. Opini auditor yang diteliti adalah opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas secara umum, tanpa
memperhatiakan hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf penjelas
6.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka ada beberapa saran
untuk peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Menggunakan sampel perusahaan manufaktur, dengan
memperhatikan ukuran perusahaan maupun sektor perusahaan
yang diteliti.
2. Menggunakan opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas, dengan memperhatikan hal-hal yang dijelaskan
44
DAFTAR PUSTAKA
Al-Thuneibat, Basheer Ahmad Khamees dan Nedal A. Al-Fayoumi. 2008. “The
Effect of Qualified Auditors’ Opinion on Share Prices: Evidence from Jordan”. Managerial Auditing Journal: Emerald Group Publishing Limited. Vol. 23, No. 1, 2008, pp. 84-101.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE : Yogyakarta.
Laksitafresti dan Herry Laksito. 2012. “Pengaruh Opini Wajar Tanpa
Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas dan Opini Wajar Dengan
Pengecualian Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham”. eprints.undip.ac.id/35292/1/Jurnal_Astri_Laksitafresti.pdf.
Lin, Cecilia dan Frederick H. Wu. 2009. “The Information Content of Modified
Unqualified Audit Opinions Under the Control of Concurrent
Information : The Case of Taiwan”. Journal of Accounting and Corporate Governance. Vol. 6, No. 1, pp. 31-56.
Moradi, Mehdi, Mahdi Salehi, Mehrollah Rigi dan Mohsen Moenizade. 2011.
“The Effect of Qualified Audit Report on Share Prices and Return : Evidence of Iran”. Journal of Business Management. Vol. 5 (8), pp.
3354-3360.
Mulyadi.2002. Auditing. Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta.
Spence, Michael. 1973. “Job Market Signaling”. The Quarterly journal of Economics. Vol. 87, No. 3. (Aug., 1973), pp. 355-374.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung.
Tahinakis, Panayiotis, J. Mylonakis, dan E. Daskalopoulou. 2010. “An Appraisal Of The Impact Of Audit Qualification On Firms’ Stock Exchange Price Fluctuation”. Journal Name Enterprise Risk Management. Vol.1, No. 1,
86-99.
Wicaksono, Ari dan Surya Raharja. 2012. “Adakah Kandungan Informasi Laporan Audit WTP Dengan Paragraf Penjelas Dan Laporan Audit
WDP?”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp.
45