Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 1
PERANCANGAN KONTROLER PID INDEPENDENT MELALUI TUNING PARAMETER UNTUK MENGENDALIKAN DUAL INVERTED
PENDULUM
Yunafi’atul Aniroh – 2209 105 063
Jurusan Teknik Elektro – FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya – 60111
E-mail: yunafiatul.aniroh@gmail.com
Abstrak - Dual inverted pendulum merupakan sistem yang biasanya digunakan untuk menguji suatu kontroler.
Menyelesaikan permasalahan kestabilan sistem ini menjadi tidak mudah karena sistem bersifat dinamis dan nonlinier sehingga penyelesaiannya melibatkan algoritma kontrol yang struktur dan perhitungannya rumit.
Meskipun telah banyak penelitian algoritma kontrol dalam desain sistem pengendalian, kontroler PID tetap struktur kontroler yang paling luas digunakan dalam realisasi suatu sistem pengendalian. Tetapi hanya ada sedikit sekali referensi tentang kontrol PID dalam pengendalian inverted pendulum, khusunya dual inverted pendulum. Oleh karena itu pada tugas akhir ini kontroler PID diuji keandalannya untuk mengendalikan plant dual inverted pendulum yang memiliki multiple output single input. Pada perancangan kontroler PID ini menggunakan kontroler PID lebih dari satu. Setiap bagian dari dual inverted pendulum memiliki kontrol yang independent. Penentuan parameter PID dilakukan dengan tuning manual. Ketika suatu sistem kontrol memiliki lebih dari dua kontroler PID, penentuan tuning parameter bukanlah hal yang mudah. Pada tugas akhir ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana cara merancang kontrolernya. Untuk perbadingan parameter tuning PID maka dicari parameter PID dengan metode analitik. Dimana pada metode analitik parameternya dicari dengan pendekatan linear. Perbandingan dua kontroler tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa kontroler PID dengan metode tuning manual mampu mengendalikan plant DIP daripada dengan analitik.
Kata Kunci: Dual Inverted Pendulum, Tuning PID, PID Analitik.
I. PENDAHULUAN
Sebuah sistem yang tidak stabil menarik digunakan untuk menguji suatu kontroler. Dual-inverted-pendulum adalah sebuah contoh untuk sistem tersebut. Dual-inverted- pendulum adalah sistem yang nonlinear dan tidak stabil, sehingga untuk mengontrolnya diperlukan teknik kontrol yang tidak semudah pada sistem yang linear dan stabil.
Pendulum terbalik digunakan untuk mengilustrasikan banyak ide pada bidang kontrol sistem nonlinear. Sistem Dual- inverted-pendulum terdiri dari dua pendulum individu yang memiliki panjang batang berbeda pada satu kereta.
Meskipun telah banyak penelitian algoritma kontrol dalam desain sistem pengendalian, kontroler PID tetap struktur kontroler yang paling luas digunakan dalam realisasi suatu sistem pengendalian. Banyak sekali keuntungan menggunakan kontroler PID, yang sangat berkontribusi untuk bermacam-macam dukungan, berkemampuan sederhana dan cukup untuk menyelesaikan banyak masalah pengendalian. Hingga sekarang, ada banyak strategi kontrol yang digunakan untuk pengendalian inverted pendulum.
Tetapi hanya ada sedikit sekali referensi tentang kontrol PID dalam pengendalian inverted pendulum, khusunya dual inverted pendulum. Pada tugas akhir ini kontroler PID diuji kendalannya untuk mengendalikan plant dual inverted pendulum yang memiliki multiple output single input.
Kontroler PID digunakan untuk menjaga kestabilan dari sistem dual inverted pendulum dengan tanpa mengabaikan permasalahan nonlinier dari plant. Pada perancangan kontroler PID ini menggunakan kontroler PID lebih dari satu.
Setiap bagian dari dual inverted pendulum memiliki kontrol yang independent. Penentuan parameter PID dilakukan dengan tuning manual. Pada tugas akhir ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana cara merancang kontrolernya. Untuk perbadingan parameter tuning PID maka dicari parameter PID dengan metode analitik. Dimana pada metode analitik parameternya dicari dengan pendekatan linear.
II. DUAL INVERTED PENDULUM
1. Model fisik
Gaya kontrol u diberikan ke kereta sehingga kereta bergerak sepanjang sumbu horizontal untuk menstabilkan kedua batang pendulum di sudut 0 dari kondisi awalnya.
Untuk lebih jelasnya, lihat skematik dual inverted pendulum
yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini
Gambar 1 Dual Inverted Pendulum Gambar 1 dual inverted pendulum
untuk menggerakkan kereta sepanjang arah x menuju ke titik tujuan dengan pendulum pada posisi vertikal tegak lurus.
Posisi horisontal kereta (x), sudut pendulum batang pend (θ
1), dan sudut pendulum batang pendek (
diberikan ke sistem kontrol.
2. Model matematis
Pada sistem dual inverted pendulum ini terdpat bebrapa variabel, yaitu x , &x , θ
1, θ &
1, θ
2, θ &
2. Dimana adalah posisi kereta yang terjadi pada arah sumbu horizontal x, dan
kecepatan kereta. Sedangkan θ
1, θ &
1, θ
2, θ &
adalah perubahan posisi dan kecepatan kedua batang pendulum berdasarkan sumbu x dan y.
Berikut adalah energi potensial bagian pendulum dimana V
1adalah energi potensial dari pendulum batang pendek, sedangkan V
2adalah energi potensial dari pendulum batang panjang.
=
1
1 11
cos
2 1 l θ g
M V
=
2
2 22
cos
2
1 l θ
g M V
Sedangkan energi kinetik untuk masing pendulum adalah sebagai berikut :
1 2 1 1 1 1
2
2 cos 1
2 1 2
1 2
1 m x & M x & l θ & θ l θ
T
+
− +
=
2 2 2 2 2 2
2
sin
2 cos 1
2 1 2
1 M x & l θ & θ l θ &
+
− +
Dari kedua bentuk gaya yang bekerja pada pendulum tersebut kemudian disubstitusikan kedalam persamaan Lagrange sebagai berikut
0
1 2 1 1 1 1
2 1
∂ =
− ∂
∂
− ∂
∂
− ∂
∂
∂
∂ =
− ∂
∂
− ∂
∂
− ∂
∂
∂
θ θ θ θ
V V T T dt
d
x F V x V x T x T dt
d
&
&
Dual Inverted Pendulum
tujuannya adalah untuk menggerakkan kereta sepanjang arah x menuju ke titik tujuan dengan pendulum pada posisi vertikal tegak lurus.
Posisi horisontal kereta (x), sudut pendulum batang pendek ), dan sudut pendulum batang pendek (θ
1), diukur dan
Pada sistem dual inverted pendulum ini terdpat bebrapa . Dimana adalah posisi kereta umbu horizontal x, dan x & merupakan θ & masing-masing
2dan kecepatan kedua batang Berikut adalah energi potensial bagian pendulum adalah energi potensial dari pendulum batang adalah energi potensial dari pendulum
(1) Sedangkan energi kinetik untuk masing-masing bagian
2 1 1 2 1
1
2
sin θ 1 θ
θ & + l &
2 2 2 2
2
2
sin θ + 1 l θ &
(2)
Dari kedua bentuk gaya yang bekerja pada pendulum tersebut kemudian disubstitusikan kedalam persamaan
2 1 2 2
∂ −
− ∂
∂
− ∂
∂
∂
θ θ θ
V T T dt
d
&
Dari persamaan Lagrange diatas didapatkan persamaan untuk ketiga kondisi berikut:
[ ]
2 cos 1
2 1
2 cos 1
2 1
2 cos 1
2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2
1
+
+
+
+
− + +
I l M x l
M
I l M x l M
l M x M M m
θ θ
θ θ
&
&
&
&
&
&
&
&
Dari persamaan diatas dibentuk dalam matrik sebagai berikut :
2 2 2
1 1 1 1
2 1
2 1
2 cos 1
2 cos 1
2 1
−
−
+ +
=
l M
M l
M
M M
M m x
θ θ θ
θ
&
&
&
&
&
&
[
[
−
−
×
x l
M
x l
M F
2 2 2 2
1 1 1 1
2 sin 1
2 sin 1
θ θ
θ θ
&
&
&
&
3. Identifikasi Plant Dual Inverted Pendulum
Pada tugas akhir ini dilakukan identifikasi plant dengan menggunakan struktur ARX. Hasil diskrit dari model ARX ini kemudian diubah dalm bentuk kontinyu pada MATLAB.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan transfer fu
linear. Hasil transfer function inilah yang akan dianalisa untuk mendapatkan parameter PID dengan perhitungan secara analitik. Pada struktur ARX ini model [na nb nk]
dirancang menjadi [2 2 1] dengan identifikasi ini merupakan random
time 0.5, minimum -0.5 dan nilai maksimum 0.5.
time pada random number dan ARX diubah output dari ARX dan output plant hampir sama.
Input (u) dari ARX merupakan sinyal kontrol dari sistem, sedangkan output untuk ARX merupkana nilai dari posisi kereta, sudut pendulum batang pendek, dan sudut
0
2 2
=
∂
∂ θ
V
(3) Dari persamaan Lagrange diatas didapatkan persamaan untuk ketiga kondisi berikut:
[ ]
[ ] 0
2 sin 1
0 2 sin
1 2 cos 1
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
2 2 2 2 1
=
−
−
=
−
−
=
−
g x l M I
g x l M
F l
M
θ θ θ
θ θ θ
θ θ
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
(4) Dari persamaan diatas dibentuk dalam matrik sebagai
1
2 2 2 2 1 2 1
2 2 2 1
1 1
2 0 1
2 0 1
2 cos cos 1
−
+
+
I l M I l
l M l
M θ θ
] ]
−
− g g
(5)
Plant Dual Inverted Pendulum
Pada tugas akhir ini dilakukan identifikasi plant dengan menggunakan struktur ARX. Hasil diskrit dari model ARX ini kemudian diubah dalm bentuk kontinyu pada MATLAB.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan transfer function plant . Hasil transfer function inilah yang akan dianalisa untuk mendapatkan parameter PID dengan perhitungan secara analitik. Pada struktur ARX ini model [na nb nk]
dirancang menjadi [2 2 1] dengan sample time 0.1. Input dari random number dengan sample 0.5 dan nilai maksimum 0.5. Sample dan ARX diubah-ubah hingga output dari ARX dan output plant hampir sama.
Input (u) dari ARX merupakan sinyal kontrol dari
an output untuk ARX merupkana nilai dari
posisi kereta, sudut pendulum batang pendek, dan sudut
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 3 pendulum batang panjang. Cara mengidentiifikasi plant ini
dilakukan dengan metode Superposisi. Dimana pada saat mengidentifikasi sudut pendulum batang pendek, nilai dari sudut pendulum batang panjang dibuat menjadi nol (persamaan 6), hal yang sama juga dilakukan ketika mengidentifikasi sudut pendulum batang panjang, nilai dari sudut pendulum batang pendek dibuat menjadi nol (persamaan 7). Ketika mengidentifikasi kereta, nilai dari sudut pendulum batang pendek dan sudut pendulum batang panjang dibuat menjadi nol (persamaan 8).
=
× |
(6)
=
× |
(7)
=
× |
,(8) Setelah mendapatkan model diskrit dari ARX maka diubah dalam betuk kontinyu.
III. PERANCANGAN KONTROLER PID Dalam merancang kontroler PID ini dilakukan dengan dua cara yaitu metode tuning manual dan perhitungan analitik. Hasil dari perhitungan analitik digunakan untuk validasi parameter tuning manual.
1. Penentuan Parameter PID dengan Metode Tuning Manual
Langkah-langkah yang dilakukan tuning PID untuk mendapatkan output yang diinginkan adalah :
a. Menentukan parameter gain proporsoinal (P) terlebih dahulu, dimana gain proporsoinal (P) menguatkan output agar responnya mendekati input, P juga memelihara sistem untuk selalu dalam keadaan stabil.
b. Menetukan parameter derivative (D). Derivative (D) berfungsi untuk menambah nilai zerro sehingga paremeter ini mempercepat respon. Selain itu juga mengurangi osilasi akibat dari gain proporsional.
c. Untuk plant dual inverted pendulum jika terlalu cepat mengakibatkan sistem kesulitan untuk berada disteady state, dimana steady state dari pendulum adalah nol.
Oleh karena itu diberikan Integral (I), dimana fungsi dari Integral (I) adalah memaksa sistem untuk tetap berada pada steady state dan juga mengurangi error atau kesalahan. Integral memperkokoh sistem terhadap gangguan.
2. Desain Kontrol PID dengan Metode Tuning Manual Cara mengendalikan dari sistem ini adalah mengendalikan pendulum batang kecil terlebih dahulu, dikarenakan gerak dari pendulum batang kecil kecil lebih liar dibandingkan dengan pendulum batang penjang. Sudut pendulum batang panjang dipaksa bernilai nol dengan
pemberian gain nol. Kemudian kontroler PID dituning dengan langkah seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Kemudian dilanjutkan dengan mengendalikan pendulum batang panjang dengan cara yang sama dengan pengendalian pendulum batang pendek. Setelah kedua pendulum dikendalikan dilanjutkan dengan mengendalikan posisi kereta.
Parameter PID untuk pendulum batang pendek dan batang panjang tidak diubah sama seperti hasil dari pengendalian sebelumnya.
3. Penentuan Parameter PID dengan Metode Analitik Untuk pembanding dan validasi parameter kontrol PID tuning manual dilakukan pencarian parameter dengan perhitungan analitik. Langkah-langkah untuk mendapatkan parameter PID pada plant Dual Inverted Pendulum adalah : a. Menentukan Fungsi alih plant orde kedua yang telah
didapat dari identifikasi plant.
b. Menentukan spesifikasi perfomansi respon orde pertama yang diinginkan
∗5% ≈ 3
∗= 50 ;
∗= 50 3
c. Melihat bentuk transfer function dari plant maka untuk menentukan K
p, τ
D, τ
i, dan N menggunakan rumus perancangan PID modifikasi dengan delay, yaitu
:τ
D= τ ;
=
!
− ; # =
$!%&$ !'
− 1 )
*=
$∗!+