IDENTIFIKASI FENOMENA BANJIR ROB JAKARTA UTARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL HIDRODINAMIKA
Farid Putra Bakti 1 dan Muslim Muin 2 Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132
1 faridputrabakti@gmail.com dan 2 m_muin@ocean.itb.ac.id
Abstrak
Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh meluapnya sejumlah volume air laut ke daerah pesisir di sekitarnya. Angka kepadatan penduduk yang tinggi serta terdapatnya berbagai sektor strategis seperti pelabuhan dan kawasan Industri di pesisir Jakarta menyebabkan kerugian materil dan non materil yang disebabkan oleh banjir rob di kawasan tersebut terbilang tinggi. Kerugian ini dapat diminimalisir dengan berbagai rancangan atau skema penanganan serta pencegahan. Namun agar rencana pencegahan banjir rob tepat sasaran dan efisien, maka fenomena banjir rob harus dapat diidentifikasi secara mendalam melalui studi penyebab, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta skenario-skenario yang mungkin terjadi pada saat banjir rob. Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemodelan hidrodinamika 3D serta analisa runut waktu dengan bantuan beberapa metode analisa lainnya. Faktor yang diperhitungkan mempengaruhi banjir rob di Jakarta Utara antara lain pasang surut, storm surge akibat angin lokal yang terjadi di Laut Jawa, resonansi kolam, beban debit seungai yang mengalir ke Teluk Jakarta, serta curah hujan. Dari hasil studi yang dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa banjir rob di Teluk Jakarta utamanya disebabkan oleh pasang surut dan tidak selalu diikuti oleh storm surge yang tinggi. Namun, pada beberapa kesempatan, storm surge berpotensi menambah atau mengurangi jumlah kejadian banjir rob di Jakarta Utara. Hasil studi juga menunjukkan bahwa banjir rob tidak selalu dikuti oleh pasang surut, storm surge, maupun curah hujan yang ekstrim. Karena pasang surut merupakan penyebab utama terjadinya banjir rob dan pengaruh storm surge sering kali tidak begitu signifikan, maka seharusnya banjir rob dapat diprediksi dengan baik. Selain itu, pasang surut yang menjadi penyebab utama banjir rob Jakarta Utara pun tidak mengalami amplifikasi akibat resnonansi kolam.
Dengan kata lain, banjir rob sudah menjadi sebuah fenomena awam di Jakarta Utara dan bukan lagi tergolong sebagai fenomena ekstrim.
Kata kunci: banjir, rob, jakarta, hidrodinamika, identifikasi
PENDAHULUAN
Banjir merupakan peristiwa tergenangnya sejumlah luasan daratan oleh sejumlah volume air yang meluap atau melimpas dari tempat dimana volume air tersebut seharusnya berada atau mengalir. Banjir rob sendiri merupakan istilah khusus yang hanya dipakai di Indonesia, untuk menggambarkan banjir yang disebabkan oleh meluapnya sejumlah volume air laut ke daerah pesisir sekitarnya.
Kerugian materiil serta non materiil yang dapat disebabkan oleh banjir rob di kota kota
besar dapat diminimalisir dengan berbagai rancangan penanganan serta pencegahan. Namun,
untuk dapat membuat rancangan penanganan serta pencegahan yang tepat sasaran, maka kita
harus terlebih dahulu memahami fenomena banjir rob ini lebih mendalam dari segi penyebab,
faktor faktor yang mempengaruhi, serta berbagai skenario yang mungkin terjadi. Masih
minimnya studi ilmiah yang membahas tentang fenomena banjir rob di kota kota strategis hingga
ke akar permasalahan serta faktor-faktor yang paling mempengaruhinya, telah menimbulkan
banyaknya spekulasi serta studi studi ilmiah yang hanya berfokus pada akibat dari banjir rob itu
sendiri, sehingga ditakutkan menimbulkan persepsi umum yang salah mengenai bagaimana fenomena banjir rob ini seharusnya ditangani. Studi akan fenomena banjir rob ini pun menjadi semakin penting mengingat meningkatnya rasa haus masyarakat akan penjelasan ilmiah mengenai peristiwa banjir rob di kota kota besar yang belakangan terjadi
Pendekatan pemecahan masalah secara umum akan dilakukan dengan pemodelan hidrodinamika 3D yang dilakukan dengan menggunakan prangkat lunak MuHydro 3D serta analisa runut waktu dengan bantuan beberapa metode analisa lainnya.
Mengingat urgensinya, tulisan ini akan difokuskan pada fenomena banjir rob di kota besar dengan studi kasus pada kawasan Pantai Utara Jakarta, dan diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti penyebab utama banjir rob, faktor faktor yang memepengaruhi banjir rob, serta skenario skenario yang mungkin terjadi. Sehingga diharapkan karya tulis ini dapat berguna bagi siapa saja yang membutuhkannya, terutama dalam rangka perencanaan penanganan serta pencegahan bencana yang akan datang.
TEORI DAN METODOLOGI
Secara umum, metodologi studi identifikasi banjir rob ini dapat dilihat pada gambar 1
Gambar 1 Metodologi Identifikasi Banjir Rob Jakarta Utara
Data waktu terjadinya banjir tob merupakan data yang diambil dari media massa sejak tahun 2007 hingga 2011 (5 tahun). Data waktu yang dibutuhkan adalah data pertama kali terjadinya sebuah kejadian dan bukan data genangan lama, oleh karena itu jika terdapat sebuah kejadian banjir rob yang tercatat selama beberapa hari, maka data yang diambil adalah data hari pertama terjadinya banjir rob tersebut. Kejadian banjir rob yang tercatat ini dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Data Kejadian Banjir Rob yang Tercatat Oleh Media
Dalam upaya mementukan elevasi muka air akibat efek tegangan geser angin atau biasa disebut storm surge ini, dilakukan pemodelan menggunakan perangkat lunak MuHydro 3D yang dikembangkan oleh Muslim Muin Ph.d. Program ini merupakan program pemodelan hidrodinamika 3 dimensi dengan sistem grid boundary fitted. Persamaan yang digunakan adalah persamaan umum hidrodinamika seperti yang tercantum pada persamaan (1) s/d persamaan (3) di bawah ini.
Persamaan kontinuitas (Dirata ratakan dalam arah vertikal)
( )
( )
(1)
LOKASI KEJADIAN
(TERCATAT MEDIA) SUMBER
23 Agustus 2007 Muara Baru http://www.liputan6.com
25 November 2007 Muara Baru http://www.okezone.com
20 Desember 2007 Muara Baru http://www.okezone.com
8 Mei 2008 Kawasan Soekarno Hata http://economy.okezone.com 2 Juni 2008 Kel. Penjaringan & Kel. Kamal Muara http://rapi-nusantara.net
14 November 2008 Muara Baru http://www.okezone.com
1 Desember 2008 Tanjung Priok & Muara Baru http://www.okezone.com 14 Desember 2008 Tanjung Priok & Muara Baru http://www.okezone.com
11 Januari 2009 Muara Baru, Penjaringan, Muara Kapuk, Pluit
http://news.viva.co.id
9 Februari 2009 Ancol & Marunda http://video.tvonenews.tv 12 Mei 2009 Kamal Muara, Muara Kapuk, Kapuk
raya
http://news.okezone.com/
14 Oktober 2009 Marunda http://metro.news.viva.co.id
19 Oktober 2009 Muara Baru http://metro.news.viva.co.id 5 November 2009 Marunda & Jl Kamal Raya http://desasejahtera.org 2 Desember 2009 Tanjung Priok meandmycoastallife.blogspot.com
1 Januari 2010 Tanjung Priok http://metro.news.viva.co.id 29 Januari 2010 Pademangan http://berita.liputan6.com 13 Februari 2010 Muara Baru http://www.beritajakarta.com 15 Juni 2010 Tanjung Priok meandmycoastallife.blogspot.com 24 Juni 2010 Muara Baru & Penjaringan http://m.poskota.co.id
3 Januari 2011 Tanjunga Priok http://megapolitan.kompas.com
17 Januari 2011 Muara Baru http://megapolitan.kompas.com
31 Oktober 2011 Tanjung Priok, Muara Baru, Muara Angke
http://www.mediaindonesia.com
25 November 2011 Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan http://megapolitan.kompas.com 23 Desember 2011 Tanjung Priok & Muara Baru http://www.detik77.com
2009 TANGGAL KEJADIAN
2007
Total Kejadian Tercatat: 3 kali 2008
Total Kejadian Tercatat: 5 kali
Total Kejadian Tercatat: 7 kali 2010
Total Kejadian Tercatat: 5 kali 2011
Total Kejadian Tercatat: 5 kali
Persamaan momentum sumbu x (Dirata ratakan dalam arah vertikal)
( )
( )
( ) (2) Persamaan momentum sumbu-y (Dirata ratakan dalam arah vertikal):
( )
( )
( ) (3) Dimana:
T = waktu (s)
U, V = kecepatan partikel fluida dalam arah x dan y (dirata ratakan dalam dimensi vertikal) (m/s)
( ) , ( ) = komponen tegangan geser permukaan(m 2 /s 2 )
( ) , ( ) = komponen tegangan geser dasar (m 2 /s 2 ) = elevasi permukaan laut (m)
h = kedalaman perairan (m)
= parameter Coriolis (2Ωsinφ) (s -1 ) g = percepatan gravitasi bumi (m/s 2 ) ρ = massa jenis air laut(kg/m 3 )
= viskositas horizontal (m 2 /s)
Daerah pemodelan membentang dari 106.5 0 BT – 120.25 0 BT dan 0.5 0 LU – 8.5 0 LS dengan resolusi mencapai 1500 grid. Ruang model diambil dengan batas terbuka untuk grid pada bidang batas yang berbatasan dengan laut, dan batas daratan untuk bidang batas yang berbatasan dengan daratan. Angin yang diperhitungkan pada studi kali ini adala angin lokal yang terdapat di Laut Jawa dan mengabaikan angin badai yang terjadi di Laut Cina Selatan. Data angin ini didapatkan dari NOAA dan merupakan data angin rata-rata harian. Pemodelan dilakukan dalam kurun waktu 1 Januari 2007 s/d 1 Januari 2012 dengan koefisien gesek dasar perairan 0.002, yang diambil nilai tengah antara 0.015 – 0.035 (rule of thumb) dan koefisien gesek angin sebesar 2 x 10 -6 . Untuk stasiun pengamatan (TS-1,TS-2, TS-3, dan TS-4), desain ruang dan data angin yang diambil untuk keperluan pemodelan storm surge dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Desain Ruang Model (kiri) dan Stasiun Pengamatan (kanan)
Data Pasang surut didapatkan dengan menggunakan metode least square. Metode ini mencocokkan data hasil pengamatan dengan persamaan harmonik pasut untuk mendapatkan amplitudo serta fasa konstituen pasut dengan menggunakan persamaan seperti yang tertera pada persamaan (4), (5), dan (6) di bawah ini untuk tahun 2007 s/d tahun 2011.
̂( ) ∑ ( ) ∑ ( ) (1) ∑ ( ( ) ̂( )) (2)
J hanya akan minimum jika memenuhi persamaan berikut,
(3)
Dimana:
̂( ) = elevasi muka air laut hasil perhitungan ( ) = elevasi muka air laut hasil pengamatan An, Bn = Amplitudo komponen pasang surut (dicari) ω n = (2π/T) = Frekuensi komponen pasang surut T = Periode komponen pasang surut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil simulasi dan pemodelan, didapatkan hasil seperti yang tertera pada tabel 2
Tabel 2 Hasil Simulasi Storm Surge dan Pasang Surut
surge (cm)
pasut + surge
(cm) surge/pasut (%) surge (cm)
pasut + surge
(cm) surge/pasut (%) surge (cm)
pasut + surge
(cm) surge/pasut (%) surge (cm)
pasut + surge
(cm) surge/pasut (%)
23-Aug-07 43.39 0.13 43.52 0.30 -0.66 42.73 -1.52 -1.34 42.05 -3.09 -2.09 41.30 -4.82
25-Nov-07 51.91 9.41 61.32 18.13 9.43 61.34 18.17 9.55 61.46 18.40 9.71 61.62 18.71
20-Dec-07 40.75 -10.41 30.34 -25.55 -8.56 32.19 -21.01 -6.83 33.92 -16.76 -4.79 35.96 -11.75
8-May-08 50.71 -2.53 48.18 -4.99 -2.54 48.17 -5.01 -2.59 48.12 -5.11 -2.62 48.09 -5.17
2-Jun-08 50.16 3.77 53.93 7.52 3.50 53.66 6.98 3.41 53.57 6.80 3.29 53.45 6.56
14-Nov-08 51.03 1.12 52.15 2.19 1.21 52.24 2.37 1.26 52.29 2.47 1.32 52.35 2.59
1-Dec-08 55.05 -12.84 42.21 -23.32 -11.06 43.99 -20.09 -9.55 45.50 -17.35 -8.02 47.03 -14.57
14-Dec-08 58.84 5.36 64.20 9.11 5.52 64.36 9.38 5.75 64.59 9.77 6.08 64.92 10.33
11-Jan-09 55.97 2.92 58.89 5.22 4.40 60.37 7.86 5.84 61.81 10.43 7.35 63.32 13.13
9-Feb-09 43.70 -5.54 38.16 -12.68 -5.03 38.67 -11.51 -4.62 39.08 -10.57 -4.08 39.62 -9.34
12-May-09 53.25 0.78 54.03 1.46 0.94 54.19 1.77 1.08 54.33 2.03 1.18 54.43 2.22
14-Oct-09 23.81 16.59 40.40 69.68 16.31 40.12 68.50 16.23 40.04 68.16 16.11 39.92 67.66
19-Oct-09 31.85 3.25 35.10 10.20 2.97 34.82 9.32 2.70 34.55 8.48 2.40 34.25 7.54
5-Nov-09 52.39 3.23 55.62 6.17 3.26 55.65 6.22 3.28 55.67 6.26 3.16 55.55 6.03
2-Dec-09 54.39 1.54 55.93 2.83 1.59 55.98 2.92 1.64 56.03 3.02 1.67 56.06 3.07
1-Jan-10 58.13 7.59 65.72 13.06 8.15 66.28 14.02 8.72 66.85 15.00 9.34 67.47 16.07
29-Jan-10 50.54 3.10 53.64 6.13 3.38 53.92 6.69 3.67 54.21 7.26 3.99 54.53 7.89
13-Feb-10 39.96 6.36 46.32 15.92 7.87 47.83 19.69 9.40 49.36 23.52 10.98 50.94 27.48
15-Jun-10 52.91 5.91 58.82 11.17 4.63 57.54 8.75 3.44 56.35 6.50 2.05 54.96 3.87
24-Jun-10 50.67 4.19 54.86 8.27 3.34 54.01 6.59 2.56 53.23 5.05 1.73 52.40 3.41
3-Jan-11 53.43 6.05 59.48 11.32 7.86 61.29 14.71 9.62 63.05 18.00 11.35 64.78 21.24
17-Jan-11 51.23 1.91 53.14 3.73 2.28 53.51 4.45 2.67 53.90 5.21 3.10 54.33 6.05
31-Oct-11 52.28 -7.81 44.47 -14.94 -7.15 45.13 -13.68 -6.65 45.63 -12.72 -6.17 46.11 -11.80
25-Nov-11 50.67 1.92 52.59 3.79 2.07 52.74 4.09 2.22 52.89 4.38 2.33 53.00 4.60
23-Dec-11 51.39 -2.32 49.07 -4.51 -1.65 49.74 -3.21 -1.05 50.34 -2.04 -0.16 51.23 -0.31
Max 58.84 16.59 65.72 69.68 16.31 66.28 68.50 16.23 66.85 68.16 16.11 67.47 67.66
Average 49.14 1.75 50.88 4.81 2.08 51.22 5.46 2.42 51.55 6.12 2.77 51.90 6.83
Min 23.81 -12.84 30.34 -25.55 -11.06 32.19 -21.01 -9.55 33.92 -17.35 -8.02 34.25 -14.57
Tanggal Kejadian
TS-2 TS-3 TS-4
Pasut (cm)
TS-1
Stasiun Pengamatan Storm Surge