DUTS
.lurnalllmiah mu Agama Dan
llrnu Hukum
Nomor 2
Hall-99+lV
September 2015Denpasar1978
ISSN0982EFEKTI\,TTAS
KETENTUAN
PASAL
TOTAYAT 2
UNDAIIG-UNDANG
NOMOR22
TAHUN
2OO9TENTANGLA]-U LINTAS
DAN
AI{GKUTAN JALAN DAI,AM PERLAIT]LINTASAN DI
PROPINSIBALT
KadekSarna
ABSTRACT
^.
Lry
No.22
Year o;f 2009on Ii'alJic
andRoatl
T'ransport hos been establishedin
lhePlenarl
Session oj'the Parli&nent and came intoforce
on the clate of enacttuent, ie on JLme 22,2.0A9. Since
il
camcilbforce,
whichis
less than 3 years, one article speciJictllly subsection 107(2) is not optimally implemented. I his prohlem also occuts
inBali,
wiern
thn mLstoy*otorcycle
1.6ers are
still
not turn on their motor.y..le headlights in the dq)time. LJsingempit,ic.
researchmerho.d
n
apryouch
lc{i\ldtion
an.lJ:,rchapproich,
rhispqper witt fcleitify )nd
analyze the
elletrivttpss
ut theimtl,!ntntatiun
tl
/lrticle
107?aragrctpi
(2)
u1t,a, ii.
22lear
2009 on'liitiJic- and RoaJ
Trtnsportatiun
iu
Bttlibtrtffc
managcnent andvh.tt
obstacles thctt occurs, also the efft)rts that been macle tu) ot)ercomelie
ohstacilesh
tlrcit
plementationofArticle
107Keywords
:
Trafftc Manag4rnetut , Effectiveness ,headlight,
, Enlorcement .
I.
PENDAIIITLUAtT
Undang- [j1d61g ].{61nor 22 T.ahun 2009 lentang
Lalu l.intas
dan Angkutan Jalan tciahditetapkan dalam Rap?:r paripuma DpR RI pada
tanggal26
Mei
2009, yang kemudian disahkanolefl Prcsiden RI ?adara.nggal 22 Juni 2009 dan
nulai
beriai(u ?ada tanggal diundangkan yail .rrtar.rP,€al 22 Jr'.rni 2009.
Setelahberlal-uoyaudai€-iJndang 'mi, maka Undang-Undang Nom..rr 14
Tahut -1
99
1"r1altgl,lulintas
danAngkutsar Jalan dic,abut clan dinyatakan tidak bcrlaku.Unclaug-'Jndarg
Nomor
22Tahrn
2009 te',rtangLalu
I-intas dan Angkutan Jalan terdiri dr-jl.i 22 bab dar
326 pasa1.'
Undang-Undang ini Il' elihat, bahwa lalu
lintas
dan angkulanjalan
mempun)'ai pemnstrategis dalaF mendukr',ng pembangunan
dar
integrasi nasional set,agai bagian dari
upa)a
nemaj ukan kesej ahicraan
urrun.
Lebih la11jutPasal3
UldangJjndarg
Nomor 22 Tahun 2009tentang
l,alu
Lintas
dan Angkutan.lalan
menentuka Lrlual yang hendak dicapai, yaitd :
a)
lerwujudnya
pelayananLalu Lirfas
danAngkutan Jalan yang aman, selarat,
tefiib,
laDcar, dan terpadu dengan moda arEkulan lain
untuk mendorong perckonomian nasional,
memajukan
kesejahteraaa
umum,
momperlmkuh pe$atudl dan keetuan bangsa,serta mampu menjunjung
tinggi
nartabatbangsa;
b)
telwujudnya ctika berlaiu lintas&n
budayirbangsa; da11
c)
tcrwujudnya penegalan hr-rkum aan kepastian hukum bagi masyarakat.Dari sekian banyak ketetruan yang ada,
ketentuar Pasal 107 Ayat (2) tJ'J- No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas darAngkutan Jalan,
mendapatkan rcspon bcraram
dan
me{adi
perdebaltn di masyarakat. Dtam kelcntuan Pasal I O7Ayat 1 dan 2 L]IJ. No. 2: Tahun 2009 tentang Lalu
l-intx
danAnglortan Jlan disebutkan, bahwa"Pengemudi Kendarsln Bermotor
wajib
VYAVAHARADU'|A
VolumeX,
No.2, September 2015yang digruukar di.ialan pada malam hari dan pada
kondisi tefientu. Pengemudi Sepeda Motor selain mcmatuhi ketol1u.1rl sebagaimana dimalsud pada ayat 1 wajib monyalakan lampu utamapada siang
1nrl'.
Bukaitan dengan hal itu, dalam kelentuan Pasal 293
Ayat (2)
Lru.
No. 22 'lhhun
2009tedang Lalu Lintas danAngkutan Jalal disebutka4
bahwa "sctiap ordng yang rnengemudikan Scpeda
Molor di Jalan tanpa metyalakan lampu utama
pada siang hari sebagaimana dimaksLd dalam ketentuan Pasal 107 Ayat (2) dipidana dengan
pidana I ulungar pnling lama I 5 (1ima belas) hari
atau dendapaLing banyak Rp. 100.000,00
Gcmtus
ribu rupiah)".
l'emet intah Republil( Indoncsia relah
mcnerbitkan peraturan pelaksanaal
dari
UU.No.22
Tahun 2009lettang l,alu
Lintas
danA4kutanJalaa, yakni Pemtumn pemerintah (?p)
No.
80
TahLrD2012
t.311tangTata
cara
Pemeriksaan Kendaraan Bermolor di Jalan dan
l'enind:Jran Pelanggaran Lalulintas dturAngkutan
Jalan. Penerbitan Peraturan Pemerintah
irli.
dimaksudkan agarpenerapan UU. No.22 Tahun 2009 tcntang
Lalu
Lintas dao Alrgkutan Jalanberdayaguna
serta mendorong terciptanya
kepatuhan dan budaya dij a.lar.
Kembali pada keteirtuan pasal 1 0Z ,Ayat
(2) UU . No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutao Jalan, yang mendapalkan respon
beragam dan menjadi perdebatan di masyarakat. Mengingat ketentuan pasal tersebu! mewajibkan
Pengenlrdi Sepcda Motor. untuk menyalakan
lampu
utamadi
sianghari,
jika
lidak
aknn dikenakan sanl<si. N,luncui berbagai pendapatataup@ pandangan mengenai apa hubur'rgan lampu
Jcngar
lc.elcnatan.
.cl:rtiLL.r)a
b.rgaimanadengan masalah penghcmatan energi dan global
rvanni4 jika dikaitkan deng:ur pcnyala;ur Lampu
Sepeda Motor di siang bari. Banyak masyarakat yang behml pirham keuntung2m dari menyalakan
lampu
sepedamolor
di
siang
hari,
mer.ckacenderung bersikap kontra terhadap ketentuur ini.?
Melihat
adanya respon bcragam dan terjadiperdebalan di masyarlkat lentang ketentuan piisal
107 Ayat (2)
UU.
No. 22 Tahun 2009 rentangLa[L Lintas dim Angkutan Jalan, yang mewajibkar
t8
Pengemudi Sepeda
Motor
untuk menyalakanlampu utama di siang hari. Oleh sebab itu pcneliti
tefiarik
rnltuk melahrkan penclitian teltang
"Efektivifas
Ketentuan Pasal
107Ayal
(2)Undang-Und;urg Nomor 22 Tirhun 2009 Tentang
Lalu Linlas
dan,{ngkutan
Jalan
dalam
Pcrlalulintasan
di
PropinsiBali".
MengingatPropr'nsi Bali merupakan daerah yang mengalani kemajuan J'ang pesat terutanE di sektor
pariwisata-sehingga
nasalah
kelancaran dan kelertibanbellalulinta5 nenjadi amilr ncnling seb:rgai
\ar.ur
pelNd.ngpariwisata. Penelitian ini berlujurm Ltrtuk
nengetahui apakah ketentuar Pasal 1 07 Ayat (2)
Undang-Undang No. 22 Tahlm 2009 tentarg t-a1u Lintas dau AngkuLtar Jalan dapat berlaku secam
efclrti I d.dam perlalrrlintasan di Pr.opimi Ba1i.
Beadasarka[
ur.aian
di
atas,
dapatdinunuslon dua permasalahaqyailu:
I
.
Bagainana elbktivitas peiaksanaan Pasal 107Ayat (2) Undang-IIudang Nomor 22 lalrurr
2009 Tenlary t,alu t ,intas dan Angkut€n Jalan dalam perlald int:r-slrn di Propinsi tsali?
2.
Ilambatan-hambatan apa saja yang terjadisekaligusupayay:urg dilalankan Lufrk mengatasi
h:unbarrrr
Jrhm
pclaksanzrar Pasall0l
\1rr
(2) Undang-Undang
No.ror 22'lahun
2009'l'entang Laiu Lintas dan^ngkut
n
Jalan dalam
perlaiulintasan di Itopinsi Bali?
II.
TINJAUAN PUSTAKA
11.1. Teori teutang Penegakan
(trfektivitas)
Huhtm
Mcnurul
pendapat Soerjono Soekanto eJbklivitas nerupakan suatu fakla, bahwa kaidah lersebut secaraallual
diterapkan dan dipaiuhi,:ch inggr u
rga
mi:s1 arab I heningLfi la[-u :e. ua;dengankaidi r tersebul Kaidah
yalg
dimaksuddisili
yaitu kaidah hukunrlSoerjono
Soehanto mengemukakan,bahwa
inti
danirti
pcnegakan hukum, secara konsepsional terletak pada kegiatanmenyoasilai
hubungannilai-nilai
yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengcjawa[tahdan sikap tind;rk sebagai mngkaian pcnjabaan
dlai
tahap akhir, urtuknenciptakan, memelihara, dan
mempcrtahankan kedamaiiur peryaulan hidup.a
Efektivitas
Ketentuan Pasal 107 AJrat2
AUNomot
22lahun
2009...(Kadek Sama, 37-46) Be|bioara efektivitas hukurn Soerjono Soekattoberyendapal, bahwa "&rlah satu imgsi hukum baik
sebagai kaidah maupun sebagai sikap tindak atau
prilaku
teratur
adalahorernbimbi[g
prilaku
manusia. Masalah penegirkan hulcum tidak hanya
terbatas lada timbulnya ketaatan atau kepatuhan
pada hukum, tapi mencalarp efek total da.ri hulal]n terhadap sikap
tindaft
atau prilak.lrbaik
yangbersifat positif maupun negatif '.5
Ketaatan seseorang berperilirku sesuai
hanpan pembentuk undang-rmdang, Friedmau menyalakan baltwa 6:
eailpliance it. in
othff
wotatr. Anowingconforxxily
lrith d
norm
or
commend, adeliberate instance
oflegal
behaf ior th.ttbens
loward
the legal.tt
that evoked it.Compliance dfid deriance ere hro poles
ofa
rontinuun.
Lf
the
l?gdl
bchaviotfrustratesthe godls oJalegal act, but
falls
slxolt ofnoncompliance ot, ats lhe ca,\e may
be, /egal
culpdbilitl.
Berdasarkan pendapat Fdodman tqsebut
bahwapengaruh hukum tefiadap sikap tindak atau
prilal-u, dapat diklasifrkasikan scbagai kelaatar
(c o tu p I t an c e), ketidal<k^tan atau peny jmpangan
( d er i an c e) dal.' pe\Eelakan (evr-rs-lon
).
I(onscp-konsep ketaatan,
kctjdaktaatan
atapenyinpangan dan pengelakan berkaitan dengan
hukum yang berisikrur larangan atau suruhan.T
l\4asalahpokokpenegakan hukunterletak
pada
faktol-faktor
yang
mungkin
mempengaruhinya.
Faklor-fal(tor
tersebut
mempunyaiaftiyang
oet.al, sehinggadanpak
positif atau negatifnya tcrietak pada isi
faktor-laktor
temebut. Adapun
faklor-faklor
yang
mempengaauhi
pelegakan hukum menunrt
Soerjono Soehanto, yaitu :
a). Faktor
hukurlya
sendiri, scperti padaundang-undang.
b).
Fal(o.
penegakhukun,
yakni pihak-pihakyang nernbenmkmaupun menerapkanhukun c). Faktor salana atau fasilitas yang mendukung
penegakan hulcrm.
d). Fako. masyarakat, yakni lingkungal di rnana
hukun rersebut berlaku atau d iterapkan.
e). Iaktor kebudaya:m,
yaioi
sebagai hasilkary4
cipta, dan msa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergoulan hidup. 3
Kelima faktor di atas saling berkaitan elat
satu delgan yang lainnya, karcna
merupakat
esensi dari penegaka[ huL-um dan merupakan
tolok uL:ff daripada efektivitas pcnegakan lrukrun. Faktor hukumnya sendiri, seperti pada
undang-undang merupakan faktor perlama yaag moniadi
lolok
ol(ur dari efektivitas pcnegakan hul(um.Unclalg-rmdang dalam
afti
materiel
adalahperatu€n terluiis y.urg berlaku um1un dan dibuat
oleh Ponguasa Pdsat maupun Daerah yang sall.
Gangglan
terhadap penegakanhti(um
yangberasal dari undang-undang, dapat disebabka.n' :
a)
tidak diikutinya asas-asas berlakunya tmdaug-undang, seperti urdang-undang tidak berlakuslrlut (ar1i[ya
urdalg-undang harya
bolehditeupka[
terhadap p€ristiwa yang discbutdi
dalam undang-undang tersebut dan 1e{adisetelah rmdang-undang dinyatakan berlaku);
b)
belum adarya peraturan pelaksanaan yangsangal dibutulkan rmtuk menerapkan mdang-undang (adanya berbagai undang-undang yang
belum juga mempunyai pemluran
pelaksan;q
padahaldi
dalam unduurg-ulr{ang tersebutdiperintahkan deoikiao);
c)
ketidakjelasan arli kata-kata di dalamundang-undang1 arg menga-kr_barJtar [esirnpangsiuran
di
dalampenafsiran
serta penerapannya.Kemungkinan
bal
i1u disebabkan kaxena penggunaarl kata-katayang
atinya
dapatditrfsirkan secara luas sekali, alau karena soal
tcrjemahar dari bahasa asing (Belanda) yang kurang tepat
Faktr
kedua yakni, penegak hul:um yangmeliputimerckayangbertugasdibidang-bidang
kehakiman, kejaksaaq kepo)isian, kepengacaraan, dan pcma$ aralotln. Penegal hukrrm rnempunl ai
kodndukan (status)
dan
peru\dt
(role).
Kedudukan (status) merupakan suatu wadah yang isinya adalah hak-hak dan hewajiban-kewajiban, dimana kedua unsur teruebut uenrpakan perarl
f/o/e].
Suatu hak merupal<an wewenang untukberbtl3t atau tidak berbuat, sedaogkan kewajiban
\ryAVAII{R{DUTA
volumeX
No.2, Septembet 2015yang
seharusnyadari lenegak
hukum, yaugbelasal dari dirinya sendiri atau dad lingl<tl1uan, yaituro:
a)
keter:baksan keDampuan unfirk menempatkan diri dalam per:utur pihak lain dengal siapa dla berinteraksi;br
tirgkt
a$ira"i 1ang relarif bclum rutggi:c)
kegairahan
yaig
sargal
lerbatas
untuk
nemikirkan masa depan. sehingga sulit sekali
rmtul( nle1nbuat suatu ploycksi;
d)
belum adanya kenranpuan untuk menundapemuasan suatu ke butuhan tertenfu, terutama kebuarhal matcrJel;
e)
kurangnya dayainovatif
yang sebenarnyan'rerupakan pasangan koisenatisrne.
Faktor ketiga, yakni saraoa dan fasilitas
yaDg saigalpenting perarDruya dalam penegakal
hukum. Sarana dan fasilita!] lersebul. artara lain
mencakup tenaga nMnusiayang bcrpendidikan dan
terampil. organisasi yang baik, peralatan yaDg
memadai, keuangan yang cukup. l'aopa adanya
sarana dan liNilitas tidak akan mungkin penegak hukum rnenyerasikan peranan yang
seluluslya
dengar perauan y:ug aktual. JaLn piki ran yang sebaiknya dianut, khususnya untuk sarana atall las jlilas tersebuL yaitu:a) yang tidak ada diadal<atlyang baru
ben
;b) 1a
rg
rL'nk
atuu
sulah
diperbaiki
atarrdibetulkar']t
c)
yang kuang -ditambah;d)
yangmacct dilancarkan;e) yang mundur atau merosot
-i
imajulGn atau ditinglatkan.r 'Masyaml(at merupakan
lakor
keempatyang
rrrempr:ngaruhi
pelegakan
hukum.
Pcnegakan hul<um bel asal da.ri masyal akat, dan bertujuan untuk nencapai kedamaian di dalam
masyarakat. Salah sa11] aiti hui<run yang diberikan
oleh lnasyardl(at IndoDesia yakni I lNkurn diafiikan
sebagai petugas (polisi, jaksa, hakim).Arggapan
dari rnasyarakat bahwa hukum adal.th identik
dcngtur peiegah hukuin mengaldbatkan
harapar-lmrapan yang tefluju prdaper"nan allual pelegak
hukun rnenjadi lerlampau banyak, sehingga dapat
mengakibalkan terjadinya kebingungal pada
diri
penegak hukun, oleh kar-ena terjadinya berbagai konflik dalam dirinya.
40
Keadaan
demikian
juga
dapat
memberikm pcngaruh yang baik, yakni penegak hrikuin merasa perilakunya senantiasa mendalatperhatian
da
masyarakat. Masalahlain
yang timbul dcri cnggaparr Lcr.cbul adllah nlengcnai penerapan perundang'undangan. Jil(a penegakhukum menyadari bahwa didnya dianggap hukum oleh masyaralet, mal(a tidak mustahil bahwa
per
dang-rmdangan ditafsirkan terlalu luas atau terlafu senpit. Disamping itu,'mungkin jugatimbr,rl kebiasaan unlukl
rang menela;rh perundang-undatrgan yang kadalgkalareiinggal
dengao perkembangan di dalam masyarakat.Disanping ihq ada golongan m.rsyaratat
yang mengartikln hulftmr sebagai taU ltr&um at'iru
hrd(trm posilifteltulis. Akibat dari anggapan bahwa hulcun adalah huiorm positiftcrhrlis belaka adalab
adanya kece[drungan Luat satu-satunya lugas
hukum adalah kepastianhukum. Dengan demikian, akan muncul arggapan yang kuat bahwa satu-satunya hrjuan huklun adaiah ketefiban.
Lebih
menekarkan pada kepentingan ketertibiu berafii
lcbih
menekadcan padalcpentingan
unum,
sehinggarimb l gagasan Llrat bahwa semua bidang
kehidupan akan dapar
Jiatur
dcngan hrikurnterlulis. Kecenderungan ini pada
aldimya
akanmenemul(an kepuasan pada lahimya perundang-undanga.rl
yarg
bclum tentu berlaku
secara sosiologis.''z
Falftor
tcrakhir
adalah
kebudayaar.Menuut
I-awrence M. Friedman, sebagai suatusistem
(atau
subsistem
dari
sisten
kemasyarakatan), makahukuramencatup 3 (tiga)
lcomponen, yaituB:
a)
stulftr;
b)
substa0si, darrc)
kebudayazm.StnrLhrrmoncal(up wadahataupuobcntuk dari sistem terseb!4 misalDya mencakup talaftrn
lembaga-lembagahulrrrm fornal, hubungan antara
len,
baga-lcmbaga
tersebut, hak-hak
dani(ewaiibau-kewajiban.
Subslansi mencakup
isi
norma-normahllkum besefla perumusamya mauplm cala rnrtuk
menegakkannya yang
berlakr
bagi pelaksanahukum maupuo pcncari keadilan.
t--leltirin\
Netentuan Posal ItlT Alrut2
LtLl ,nouor 22rebudayaan
(sisten)
hukum
pada das;unya :'encakup nilai-dlai yang mendasari hukum yang .l.rLu.
nil'i-nilci
yang rrcrupakan konsepsi-,:usepsi abstral< mengenai apa yang dianggap baik.elingga djarut) dar ala yang dianggap
buluk
.chlngga dihindnri),
IL3.Tirjauan
T€ntang
Kewajiban
llcnyal*kan
Lampu
Utama
Menurut
Ket€ntan Pasall0TAyat
(2) io. Pasal293Ayat
r2)
Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009Tertang
Lalu
LintasdauAtgkutan
Jalan.Dalam ketentuan PasaL 107 UU.
No.22
i ahln 2009 tcrta.g Lalu Lintas d.rn Angkutan Jalanlltenaukan sebagai berilalt :
\
at ( 1) : Pengemudi Kcndara:ur Bermotor wajibmenvalakan lampu utama
Kendaraan
Bemotor yang digrualan di jalan pada malam
hari dan pada kondisi terlcntu.
.\at
(2)
:
Pengcmudi SepedaMotor
selain mematuhj ketentuan sebagaimana dimakslrdpada ayat 1 wajib mcnyaia.kan lampu utama
pada siang hari.
Semenia€ itu dalam kcteotuan pasal 293
\at
(2) UU. No. 22 Tahun 2009 tentangLalu
Lintas dan Angkutan Jala:r ditentukan, bahwa
''seljap omng yang mengcmudikan Sepeda
Molor
di l"tan t",rpa mcnyalalar l,-npu utama
fada siang ha-ri sebagaimam dimaksud dalan kcteltuan pasal
I 07 Ayat (2) dipidana dcngan pidana kunurgan
paling lama 1 5 (lima belas) hari atau denda paling
banyak Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah),,.
Dari ketenruan Pasal 107 Ayat (2) UU.
No. 22
Tnhun 2009te[tang
Lalu
Lintas
dan Alukutan Jalan tersebul diates, pengemudi sepeda motor di$ dibkanutttk
men),alakan lampu utana pada siang hari,j ika tidak dilaksanakan dikenatansarksi pidara ki.tungan paling lama 1 5 (lima belrs)
hari atau denda paling banyak
Rp.
100.000,00(seratus ribn rupiah).
Sama, 37-46)
III.
}IASIL
DAN
PtrMBAIIASAN
Ef.'ktivitas
Pelaksanaan Pasal 107Ayat
(2)Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009Teltang
Lalu
Lintas
dan
Angkutan
Jalan
dalarn Perlalulintasan di Propinsi
Bali
Sebagai pembahaman hukum di bidang
lalu linus dan angkutanjalan ada bebempa hal yang
baru diatur yang salah satunya adalah Pasal 107
ayat (2.) lJndang-Undang
No.
22 tahun 200!)tentang
kewajiban
sepeda
motor
u[1uk
menyalakan
lampu
di
siang
hari.
Menurut
Komisia-ris Polisi I W'ayan Sedelg pemcberlakuan pasal tersebut didasarkan atas pertimbangan
bahr ia sebagian besar penyebab laka laatas
di
lndonesia adalah kclalaian pengguna sepeda
motor, sehinga pembcrlakuan pasal 1 07 ayat (2)
merupakan salah upaya
untuk
melurunkan
kecelakaan
lalu
lintas di
jala
raya.
Atas
pelanggaranpasal 107 ayat(2),
Pasal293 ayat(2)
Undang-Undang
No. 22
lhhun
2009
menyalakan menyatakan sebagai berikut : "setiap orang yang mengcmudikan Sepeda
Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama
pada siang h,r.ri sebagaimana dimaksud dalam ketentuan l,asal I 07 yat (2) dipidana dengiur
pid.ena
liumgan
paling lama 15 (limabelas) hariatax dcnda paling banyak Rp- 100.000,00
(semtus ribu nipiah),'. Dilihat dari fiase ataupun sanksi yang telah
diatur dalam pasal 107 ayat
(2)
dan pasal 293ayat
(2)
telah
tegas dinyatakan
bahwa
dicantumkanaya kewajiban untuk menyalakanlampu utama bagi pengguna sepeda motor
Dalan
penjelasan resmi Pasal 107 ayar(2)
Undangl-UndadgNo.
22 'lahun 2009 dicantumkan kata"Culirp
Jelas", sehingga dapat dikatakan bahwatidak
ada frase yang tidakjelas
dalam pasaltersebut
dan
dalam pelaksanaannya
tidak
dipcrlukan lagi peratur:ur lain sebagai pelaksanadari
pasallersebut.
Disisi lain
sanksi yangdicantun*an berupa pidana kurungan paling lama
15 hari dengim atau denda paling banyak Rp.
100.000,00 (seratus ribu rupiah), memrrut AKBP.
I GustiAgung DhanaAryauan, Sik., M.ik. (Kasi Pendidikan lvlasyarakat) nasih dikatakan kurang, karena eksistensi dari Undang-ltndang
befsil}t
\'\
A\'\FI'\ll-A
Dtrl.\
li)lurl,rI.:\tt
)
J
ltl
:hu
:t)I:
ISSN : 1978 -0!)ill
l)ida
a dcLr,.ia akiin merrltCi pcnghl:iian bagi nclare- dxcrah.l!rnlolx
Nemun perlLr rJipelhatikrn ntuk bcsaran
{len.la agar 1er'Lls disesullililrn dcngJn kondisl
I'.N.r'ri.
n:.
,r'i'r,,,'' li
'i
u,i
rcrir.
tr.:t'rrrn,rrr"r'r':r.r':,(
i'rr.
rl,.l::i't
dir.rsaieu
oli*
si Pelanggul-aktof kirdtll rLdilixl ii!kior
l!'ntg|ll(
hLrklrin.
i\'{cngoliur .f.11
iiltas
dari
subyekp.l
I
:rrr.r'cr.;i':'rrJ.p:r'd
ii
Irr hclhr':-r''iti
r,rrrrJ.r't^lr'l\: N.. r''
'rr11l'
'r'l\'l';r'!'"ri'
p,rrull"l
rp,rr"l
drrgrn
ob-iekpenclltliln'
I'apr\ilil3s
scrlrl lnlcgrilasruri
irpill.et pclrcgirl'hrkrm.
Ilctdilsitrl$n
hasii
wt\\'ar'iila
di
Ilirrki.nitl
1.alul.i
rls Podrllali
ytliiu bcr'sariiLdanlrln Kornpol
iNlaclc
K:rclck {KasubagItrnrninl..\(
BII :(itdiiAgdng
l)h!.ril'\
a\\'a-Si
k.
M. il.
il(arJ
I't'ntliclikar
N'{0svarnl(31l'
K
ornpol
lclrrIlagus
l.mbilri;r\*,en lKalrrb'i
ilIlin(inkum).
Komj-.oii
wa\ir
Sidcnir
{Kas;Pclarrggerirr') L1. A
KI'l
\engaL SLrh;ig:al\rtr'
Sli.,l\,111
(Krnil
I
Sic l.aka Suhdit Bitr(;atiulll J.iil
cr"l.
l
n..'j
l'.rl$
'r'rrrt.
rr'r"
'.':r'
'rtr'r'i
anlari
'lirxleh
ptrttllr.l
dc|gan obiek ircni:qitklrtt dikolall'an !idak nlts.Illlh alarr j!.1ahnlcrcukupi
kebutuhar).
iVcnur4lAKlll'-
I {iLrsliAguig
i)hrrrr'r\ryl$a
-
til..
M.ik.
(i{rsi
I'endidil:rtr
\4asYiral(tll birlt\la
r$itr
itrmhh pL:r'sorel diIirli
sangnl idel d;barld ingakan dcngan \\
ih)
rrh iain'Jisa]nlirg
itu ncnuju r.t!io idc.tl lcls{ibull'Ol'l{l
'I,L'
.,t,.l
.cL.,rH -l,lrn rr.e'-:.L.Lr'r'lp.'
.r"':
'l
Fcrsor!cl
Poiri scli'rp lithllnrrvr'
SeCangkatrkapabilitas Llan inlcgrit:rs
fe.son.l
dilakuk.n
dcngarr ialirn tcr trs nlclakltLar-' pembinaan ilan
p.irtihnn.
L.lnluk pcnegrriian pasal i{lt
ayal {2)L
nd$ng Lllr.lang
\o ll
lahun
201)Qdali
scrucrr]aLdibcrlakukann-r'l
I lndang i indanr:somlai
siisLiri.
nrcnunti Kompol
idr'
Ilagrts Jerlbari:rwarl d.tlr .'\K P Illcnlah
Sutrirlgsa\artSll
.\ll
J. sosialisasirrlrsih tcrus di lafisanlkm clischrLLrh Wilar ah Bali. l3crhcdr
rlcngar
rvihlah
lalilrantarr. .irrl e Iirnul- Surratcrir dlrn Sulal\csi
)an!: l.lah
lit.Lk\iiJlilkal1
Licrgiln legasfastll
isschuL J Iul inl dilJrerrali$
lianlklcrisdk*rilslah
\.'r"
r'.tl.Ll'!
r,.".Lr''r'"
Irrr:rl : r'irrt'
il"nlik
,lcnq"n l."J,tt'. " hlu linlr-' sedallgliinl
l lnlt d{
cli drrc|ilh sLria$csi. Krlitr::Lntrn dan Srtmnlem
prorri]iil deng
r pclrbcllitkucn 1ar,g jama irlaulcbih
dt.i I
tahun.disisi lnin leik.mbrngan
|i{sl
-r.liii dajl kelnixnplra$ ckonoLllilmlbrt
laun iLiiLn merlirlgkal. Sehing!:a unluk lncnlhjriken elekirra,-ang
mak:inral sarlksi sebag3irllana \'anglcrclxr
dal:jfipasnllt)l
il,,''.ri(l)
teNcbuL lnasihdir'a'rkar kutant. _l
erkaii ilergt:rr lli.lura I I r.lil lsiir l. lnen lLl L]1
\ilrlc!i
!:rloJ-.rrni.Sl{.
Iidi}na
Kurr.rngcn acielliri-.r,lluk-bcntuk
r.l:ui
l[tkturlrn
para]llplisirl
iirrncr riell.t&i bagi si l.dr tililnn dnri l.*.gl1L !li11] hidLlp,r
r..
,,. .r'
rr,.l
.i
i. ,'
r
.lr.,
,crtrrrru.l',r'
.r,'.
.,:r...
.nrl
r u.r
"
h
lurrr;,r ''11'1
r1,i
rfiFiupallitt
pcrirnlpiis*:t
l(cnrardck:l!n
srseorang 1.\lakai
iku d ili lut k clerltllan pdttl 29I
ti)
!l1l
)lcriiail
deii!:xn itascl i{,i7alrlll(l),
pailaie1
pclliitllrha
llLlkuniarroich
hakirn
pcrlL:Jipcnirrbangkari
i:ahur
sarrl'si Pidanahlrupll
l..rrnl1]ga)] Lcrschirt ltilrus
.lik1li
.1alldisr:i
NiLlrlJerl!xn lrngkal aLlalr ei.:k llL]lg
ilitinlbtllkrn
dariit.lanrlgiila11
irng
lcrj:riii
Disisi
lairl .llkr
riiliat'gcriL:n
pclarrgg.trrlli;rlu
ljntas adalah'.);langgair-an
lrng
hcrriliil
rillSal]- se|ir-qgihbih
tiprr-kijhu
slr'lisj
!.}nLl.lii:lltrhkar
o1.hhxi'ilii
ni
lin),ticrnderrlig
ke l);dana derlch. \'fcrul'Lll'{ariel:
SLLpa:_ni. Sl l.{
xr-lr pcnghui(llnr:tll ilcnileir.rnier jlian bad;'al itgi-scgi
kr:arlllan
Liianurell o ada|rir
':
-
leirhal
ar'arrir:nila lcl-"ih mxdah dil.&${nlkrrnC.tr di+.al
dirr!isi
aprbilr
ala
ktsalairan.'''
,.,i', . t.l. '
\l \', l lrlr'l r'\:l\T. 'li
p.nieraarl rlilu
lcllir]-a)
ifig :iukirl dimlxrlkarlP;d.tI!
d!nda
irdirixil
hukunr
n
-!.tll8
41c11gLrr!Lutqkrn
Fclncrirrlxll karr;la lidal:
hanvd; rucngelm lian
hii]
e, bila1$fr
discllai(iergrn fcJrirr!1 irluli
!ililg
ticlitk sarlgguP illarnbll)'i!"-
Pidined.
da rlru.Llh dilii1ai. dapaldiatur ur)lu[lidali
nlin!e;!r1krn
lclenggi{
dan l'icndaanieil:lry ll1en:.urt lcbih rrrrd.:rh dihuliling J*rgan l.nis b ukurni]r lajr rrr\ ir..
-
i'idarril
deutir lit.rlllliL\ra
atru
tideii
rrer{aJ:ibllkLn I)onla lcrcclit kul anri
ttrllonrt1
.
...." ,\
.I.
l:..t,,
1i :. r'.'l
rr
ne rirr,ri idal,
u.rini$rgi
1--ilr4gar ml"di rncrrFerbaii(;hidun.:,!.
Eftkth'it.t\ Kcte
t,taft
Phal
t L,ai
J
[:l]
,\orrror
22ntt
n )009...(Karleksrrnx.
.l i.-16)-rililiali idenlik lciritan seringn).a tcn
i!li
grl rlll{Lrirr\:rL]!i.
liallor
llctigir
adalah
sarina
danirasrrsna. Terkaii dclgan
1'aktorini.
pihak.-1.
..
r.',,.'
ftJr.
1,,"
.,.t,ll
,..,\.rdp.r
|\,
inr.-hiulan
irpdva scperrj s( )s ial isasi salct)
ridirg
Jan bcfrerala
lali
Iaziauntul
urerr)perkcniL]kiro'
rJ, ,r."r
,
rr'.1,\.r..,k:r'r rrrr,prr,ii
.i.rrr,
tr.rrrBt'gitupula pnda saat rnesyaritkiLt ntenci! i
Sulill
iiin \lengcrrudi iSI\1)
mcit!nrt
.\KIll)
I gustj\lirirg
l)hana Arya\\;!n. Sik..M.ik- pasll i {17 a,vat,lt
sosialisai srrtlirh Jjlakujr:rn. Niln)rilr hNlr:..a'
.r.
",'.i.,r...
.
L..r',.
r.,
rl:...
....,r
tr,l araS-\araliiil ll]asih ruSalt ulrlukr!c
crinl:t
ltll
icr:ebLri.
llisisi
lairrl,ollsi
pcrindakru
Lrclunr,lrlalivnakan klllcur polrii masih bcilrsaha
ulll:k
Nlo:rlrnhrlhk&t liesr ar:ildcngan )n4kahJarr6Llutt
'. .'l
1".,1,r
r,.rl,nr'\.nrt.
...T..r';hi,..o.Jr-1,. .:an bckerjasarla rhngiln ,\'J Pj\,1-{l
lrN.1 LrnhLk..
r.,r.,.,.
.,
r ...,,/:.
j'..r(t.rtr.I .l.dl,l. j,iL,,
I
'(.r,.:
,i.l-
l\.r'
rI.r i,. ,rt:rg.s.r.,.1h.x.,.,q;1;,.hrliau
mengaiekauibldl
Ilali
rji
liiltun
2010-jrurl'raj Iilh'.rn
l0l1
sudah bcberapa
kali
rrengrijaka
rry.rasi si!rpalik.
bckerjascnlilj .:.
\rrt,T,r'c:J'r'..n..:rn,.\l..rlt.,r,r,jL,ul\J
dr\cbLt1
'{l_})
i!
I}ang
ada delr,qal ntcntbcrjkiln i,rsrl iias \ aiilr nrarnesaiirsiklilr
ol{nnaLis padeirrlof
\il|-u
tcricnir
olrerasi sehiri!,ga lampurn(il(rrn\ il lllt. ]l\ alil la|gsLIng paflt saijl dihidrplan.
\inrril
halilu
iililrl
ber.ii]an ntaksimxll
cniLj.:1.!?ti alleri.lsi. pcltgcndar.a lanrsung kcorhaii ir'ldrgllhith
rtoii)lrr\
a scpcni scn)ula.t)isisi laili
1r:Jurit pNl1}bcrlakulint ijndang-L iodang No
l:
i.t|rx:0{)t)
icrscbur. Lhrrsuspasll
l0?
yrir(2}
"1I
Fl.l.r
r
\tt'\lr.
l.r'
,,.
JL
^ ,k
.t..,,r,.
. r.,
r...1.
jrt,r.r'
'{rl
,..1 r..,1,qtl,\l
J;lndrucsir
nrenli:luarliirl
prcduk khusus scpcdnllol(rr
tati!:
iiinjllilnyr
litngsrrrrq tctkarnrksidlrl
r'-
.1,,..r..
,",.t:...,.
r,
,,rJit...t-;k.rr
fektor
sr'llLn.ju tn.,a
adillah
taktor
\'lIrlrrirka!
da
iludr\r.
ilerdasarkar
hasil 1\Mr ancitr.l Lrith\rilriiliti} a kcciue lakor inilah y:utgpriln!
daminalt
$elnprog;Il.Llhj
e j'ekt j11l:rsilerirsarklu
has il ,,r,awoncara ilengiln Kontpol l\'lailek Kitdci!
lKr*rbag
Rennrinl.AKlJp I (justj.\!u!lg
Dltxna,\rlawrn.
Sik..
\,1.ii..
iKasi
I\riili.liLrll
\fus\lraliait
K(nnpol
lda
tlitLtusJcnrbariawan (Kesuhdir
ilin(ialim).
Kolrpol
I \\tir),an S.dcng(Kllsi
Pclarrggarlrr) tlanAKir
I
Neirg;rh Subanrsru iu1. SI I.^ N,ll l. (Kdnil
:
Si.
]ikaS
bJilllincalq
nt
lerdapel pro.lan konlm di ntasvarakltI mcngenri pcDlingjrva trenviilakarnlampu
di
sianghlri.
r\rrhan
dar.iliepolirian
licpLrhiik
Indlncsir.
rrotLllim.rnberlakukan
llndang
ljr)darrg
No.
22
l'llltLrn?00!
:.LChhdiberikan kcpada sehluh Lcnrhagl Kepoli\isiur discirrnrir Inihlresi:r. bcgiLupula sosjnlisrri
s
dahdiLksrnakrrn 1i:i1rr scrrerrjrk dziri
-hhun
200!
san1lrli
lciriL
2r)l{).
I
ntulrp:rsll
1{}'/a}xt
(2)i;osialisrsi ilu:tl1l\.r dil.)crliikukan dcrg:ln rcgLLtan iis:rr sempai dcnga:r tcrlulis keprda nrasytrakat.
Na:n un sorili isasi hanva schr tiu sosial iiasi. bclLl n
adr
l)i'ilegxkrt
I
s!'aarr
r11an .r'cl u,1rh ali lt]tnit
Kepolisiar'r Daerah Saljsa|lpri
iiat
ilri itilsih
l'. 11r. rir:. r' r ". rn.h|, (
rr rsr..
d,r.
, Jrri
f. rr , peili.:Suna.irliin di
llaii
aqcr nrr:nr alakan lanrpu nrol(nrye ali liil nlt haIi.L:icirlasarkun pcng_;natan ntnulis d:
j.rltl
.lxpat
dilihst
bahwascllagi.n
bcs.tr pcrigguruJeped, n(rtrrr li(lah nrenyal.lk:It
lnffp
.kcc!aii
sep.rda nlotor keluilran tarbiuu!clrg
li)bellLl;i
larnpu l<cld:rrnanlva
liidrrp-
Disarnpiig
pcnlanraiar ltn!:sung! penul
jr
ilrgij nlcngijdtkanlr'awirncr.a alengiln bcberapt pengguuL sepeda
nxrior scpLrrli Bafak Ki]lut Arik Adn_vadr,
Kctllr
SukaCara- 1.uh Scrianing. Marrgku Wijanir dao IPulrL
i)anurqarr.
bahrvarrenlahkill
lanlpu disiang hari aclaiah pelltborosilll. karena lantpLt rnot(x
!an!
hidi.rp te$ulrung dcngan alii sehinggn kalaLr lanrpLr daiirm kcadaaD hiclLtp LeILrs rrJala akiakiu ccpat habis. PIrlra
Kulnl.a.,asa
,jLtditr!1anKrrdek ]rcir Sudalsa r,alu banr rnenrbr.lj Scp.da
\1,'r,
r
IrrIr) dl
'lfl,.dtLr.rl,ll,.r,!LrrJtr
.,.,(jr
Ferlanlp!-lrnnya denr.ul dreniurbal*iu.t sakhr hanl padr licndaraannya ,rglr d.rpar
dimaljkar
kalall iidok dip.rlukan. I I,il iniirriolal
belakang dengutkehiiakan,,tll'Mr.ang sud:th mlyuhah
nolorneaf
ianrpunyalelapto1$ cn-vala par:Lr saa t Liinyahi:ar r.
Disampilg pcnolaken pembcriakuan pasal I{}?
a!ri
i2). \ ang menj at rkrnbiiliea mcrr,alak{n
larrpu di sianr hari adalah jlemborosan. allrsar
l:iturya ad.rii l sepeti al&sin
{;bhLl
ftirliLtg
tliujilhsan
yarg
nlcnrldirg
iblri
senlle-ic nteinlru.rl.lF
.r:l rrt,,Ll1|l(r jjrri .i, L.ctarr..
\lr.n-cr..,.
\
\.\\'AHAltl
I)t
'lA
litluntt
.\'. \'o.2, \aprcrzitcr 1t) | 5)ss\.it7ll-{)llll
llhiialar
pcrallr0D ur,:rrralekar larniru rrlolor,.iisirng
il]ui
! ao!. lncnrberikanperurti.
pa(lrlcrninilslrn J1()hdl {lllobal
\\rnning)
r_ang sediflgtl]engi!1calllburi s.iat
i
i. suelu pencliliar) lcrnalrilihkLikan di llropc [ ]rlilcd
llll
Ii 1ailu mdne{)i1rrrcl]gjrnp]elrrenlasikx. \i.i.cm mcn]rlai',ar la]llpu
u1ilD1il
llrdil
!il:rcit
itmlU
{
li-
I}an
!cm}atir
irlerlrrilb'rI
sc,L:iLaIl.ll5
i',r'.:iton
tl()?
parlretrlnsicr
llK
il'K
nllJngcluNtktlnt.Li13r )6{l
!ltll0l
ier
lrh1ur)l\'...,J,.i l.
: \.r, pf
rr.
s.l)agrimirnrliLn!.dikriin,.lilri:iit!s I lukLut
(trii
Lr.rruyalukall brilr\\'i!
bunli
I!s.l
i07 ayat (l)
Cilnrr,rLil).
iiinlrili,t
iiilarr
lrsal
] {)7 il} nl { I ) adillies.
" liondi5rl.rtfntu
daFijl !jikalxhlri bxhr!n'iilrL
jcruua l.-rldaIann
ba:nloior l\trjib
'
r.. .r'd
!
i. .,^.,..rFJ,
r,.r',\....i
r,tr"
l':r,r..rLr' rurqJilicrd
di'ngn4 istrial'1):t) lilne Rluming I-ighl\i "l
Itl
I
'' ).Kt\i:riiirar)
!hnYrliirln
lamplr u{ilmapil,h siinrg
hei
itlit;ri.tul frdr
pangcmudisel --iLriru_,tirI
srlr- \kan
tclal-.1. li.\ririibNn nlett-!elai'in., i'
,
.r
.,
Lr'
rr
,. ,J.
,\JdJ
,(
:.
rl.irgerr
LrLl; k!1r darr:r!1r r hcrn r(nor J i siangha.i.iila
|ilda iidng
|ijji
t..sehui crllrcl.-qcl]rl. hLliell lrb.11"srr,rL
frur) ir.ui
terir\!(rrgaB-olil
berlabut. SclairlrnaIrirlllhi
kelc'rliri1lrlcrscbrll.
kllLrsus Lililrll(1--rr r; rnrudr sc1 -_ch mot;l:
\
d ib nrcl ll alal:ln llr r lprllirlitl
ladaJi
Lir kri1L\'.r'r',r:,'.r' li.r,r.l
l',r',jj,,
f.,jir
,-\;ru
i'ramc:Li
lcrsci\ri
1idt1kscrti
!ncrlil
r-rr! n\
riirliin
lrah\\ r i e ldn hriL' I sahtg! imaxx I)asr li
rji
il) a1 1 I I ,:hnf.:ni!'l:sd:r!
y3n!
mcu)
leka.r-L,)J iiiicrLrilrri'
rdrrliir
L0tldlsiirr*
p,rndarq rcIbatas kLr'.'na r:tllLp. hui.nr lebul.lcro\r(r
g.1n.ilor krhut. bell:rkujri:r
padrpisal
I0T riyri (2).lldl
1ni .l|l)irt{lililllr
brhwa i)asal lcrscbLrllidak
L),rriakLl klrrnirlittil
iiru
urtrrk pasal !07ryal
i2i
ljdak
adatrt:riei.isar
r'.srni scbr!.niDrana ydng lcr.an1rrn1 ilalxnr dfr.rjali07 ;ryrt
il)
t lndurtgLrrilanl
!o ll
lahLrn :1i0r). S.hinqga dapalilikaukalr bxlt\r,x Lirur
jibarltcrrl
rhlar
lerrrpu disieng l]lu i olch S,:q--rlir \'1! )ior adriilr r!a;ib ileDgilJ tjdai.
iidl
lrlrbungrnrrl a dcrrgiur " kor ld isi lcrlenl-d'Jrbrgi!
iir
irna :,ar r g L.r-.an iulr
dalan r fdriclrtsanl)r1sr1l Iil7 ol 11{ I I
.\
j|laiJrlar
l,.allai]ln upapLtlls.n.da
llroior
\dib
lc14])incn:alslixn
lill1rpl]Ir.r.larirrlrr\'ir
ili
si,rtr!
hilri.
lirrrLrk
lcbih
t1
ni.r'r1]]cnega.l i:r!ii nlcnlrcna i h r.)'i paslli L()7 atiL
i2)
rdktr nrcnorttlf,inrlis
hrrus rd:r pcnjclaserrcsrnidirl,irr! I lndonts-l ln.larl!: No.
ll'ilhur:
lll{-r()lerklil
pasai lcrscbid.1)isisi 1njn
lcrkail rttgel:i
tncnl rlaii:trllmrpll scpcdr
ntotord]sii
l!
hJfi- nlcuul1L1AKi]l'I
tiusti ,'\gtng
Dhenr
Alfalrirrr. Sik..
M
i]'bcrJa;rtt
kan
hl5il
l)cncl ; li i'urfrehl
as:'tLlltl lrkdce|rlan
lj.Ihe\'3
iidillith
lobjh
clp.tl
J.Lril(!rapLll
l
ri,rern-ltal
i
i
(lalral diasurrsikar:nr.nlrpa li i!-r Iilc l
iial
celral'a 1.'ti r icrlcf ih ,lahu[:
dalil:rar!a sua;
r
gcnlurtrh" olelll.bab
illl
xlnhiiir
sasoraLirg bcrkendalil rllelrPguni*:r]l scpcda nlotl)r dcngrrnlirtrpli
u1ilrtt ntcn,vrlailkar
lebijl L:cFiLlrlilcspor; rlibanditrgkrrr deFgerl
nlclnhttr)
iliLnl.i.,t,
r -rl-.',
,r"l-;m ,r".rr 1-r
'li.,r
r.
ttr''
k..rirrl
"
rr
')'.rr"Lr,.rn
nti' n\'r
';'1r'r
t,.,t':
.' ltlI
{Dl{:
|.Il
lit'.'l l
r''ri\\ cl-.siru Sdtl$rli$ k,rhrurtcn i": ritu Sirtrl siirng
luri
\'i
rg sinr 8el icll1r']!:- rc'slx)r ulalr liillt i 8ri Lli 8 lelilx11ada kiiirsan ataLr simLr'cxhrla icbih rcpal. Jlcl'lcks
sral
re!rgcmulli
dnri
ata
yJ!!g
kita
iihal.
llrr-llcnlukarr scher:lPa
iaFiit
lesponliilr
sirrlmclitju dnlalri
lirlq)anrr
tcrlelll'r. l'icll u.i\in ccpal keld4.aan lii1lr tl.l4iLr. nruke.jaraii prndang1.nt
drpat s.[aefa.l]irrr!ikilp
ntataunltlli
nrrlakuL:iarcei<si ddalah sorak iit
ltsar
lirl
iribc|lxntlirg
lrrusclirlanrr 1-.,,rgcralian scircdr mokn lcbiht'cIri
drrip:rda l!ondaruirnytttg
birr. :!chirggil sxngal'
|i
".|
.,
ir.
L .t:r.r,1:r
rr',r'
riii
lJ-:
|'
, rpcrggune jalan riipcrhrlan banllr:lrr cl1hr!ir dari larr4lr.
J(r)rIpo{
idn
}lagrts .l,iribilrLs\r,iln
lnefigirlitkon alassrr .r_ilng scring digLual.L11gulu
lrcnolak
pen!rla!rl
lan4lr
rlisianS hariadllah
itl!san ekoromi
dintau
nrenitru( pctrgcndarabah*a
larnpul'ang
di
\'rlaktrn
sLcxrl.! t!-ruslnen€au'{ ?*an rren}abnbkan konsurrrsi 1313!l -v;rg ling!:i. b()lalrnpu )"irll! din\ lllilka!1 le nLs rrl.-'ncnls
alin
mclnfcq)cndr-'L .jikir-rs hirirlprrl h:eilirlga
',\r, I.
r.!
f
rr|-j|,.Il\,'"II'IilnLdr'.u'.;r'ji"I
Ai(l scbdg.ai rlLlrbcrcncrgi listli!..irrga dlan ccirai nral;. l)isanrl)iug
rlii$n
tcFebr rl .ll|ri scilikaseilirlribri]rsn) a. schinsga rilai jiensililjlvs lrcrk ur.ii g.jau
.
.r:Jr.Jrrl r\\a\rl,\.I,:.,r.,
r"r,,.,,1.
,^.r..,.r.nrata
itu
sc
diri.
Lilrltp!r
kcndaruan san93t-
r.ui:r:r.
mr.:rr.l
.
.t..t.\it
.:,\,r
t.r.
.f\ I
Jmi,alirr lostsr paltciunDnl,. Apabila sinar lersebut
larcaienn).a
tepal fiengenai mata pcrlr{endara \ ang bee!pasnn diin d.l]alan inlensiLas tinggiJanhahkan
sampai
$an\ilatkirr-
rralia hel
ini
t te u r
J
r
...1.,1r ...r...:.r
,rI
... t.,,rrr.
r.I .rirr,!
crugikar]'.
Dilihtl
.i,|]j
f,:niel.-\an
lial.rr
ntenang scL i hs
iarrp*
r.r:ir,n:rl nanr.rn icLlxrlog jtclrh
berkcnrbarr hxh\\.it
scir-jng
Llcrganpcnrltrlakuar
scprda rncrioi saalini larrrprurll
Jnalcr]ts ]irrg,{lut jl hi{!l rF.l.r]]an tr.lapnrr rgirsirn.r
..
r'J -..
.nL,
r.c.f. I. .
ti..t',.!..trt,,..t,.tn
.ril:" tr r', :n,
...- I
..,t.
ij
.:,.
,t.
I1crllantring darj arnh lbkUs
\or.tan
Iampu)an!
.1::.,
tr^ .,
r1:,
r. , r.'..r,n,,._.t.!j.,.,,j,..IJ.,1.
..'nJr
Dt]r.tt disimpulk.NI heha,n pcilksanaan pa5nl 107
e],!1il)
I j r.liljrg- i jnclirn{No
lf
lilhun:0(19
\ti
Protill.j
IJali
ticlnk ct.(:krif.keli.l.l{
clbktilan
prlinr
dorlrinan rrlalirh dikarenaka:rlia.r'ena lesadaran cjan budaya masvatLLaL
vanl
rr':r'ih Lrr.
rrL.t
,.n
,.,"rt r,,,;
\.
",
,,".,;.;,;
i )isampirg iiu ahsan sepcni d.tnpak kaik$ anlalo
pe]nantrrit
!lobal
dcn.qen menyelakanirr}pu
,
p,\l:rr
. ".1 J: .ir,
_,'rr,
n
r',,.liH.rii l\.Arlr J. 4ju .\.
r:r-
.,
.t.J\;t.,t,..r,rr.,ir.",.r:rlrrr.,,n,.,,rr
cl;hll.
dimtfrl-.larnpak ne!.ati1'1,an!di
mbuikllr.lJr.rtJ.. h ..ri.1.,:t.
I nF:
n,c...ir
alL
r..4el,:t :rrr'
..\'r.-
:
,.
,lJ
ir
,i
.
rl
j(
lrrit,.
|
.i ,, lnas) ar3liiil \'itng laat Janllei]ilkit
yeltg t.urt alian n:udah djtunthultkan :iirrbile acla lcsadaran darinraslar3krl
untuk berbua!ytl]g
bNjk baSiJjri
scrrili].i dan linqLUngan sUd|h terlanam denganbrik.
iintuk
penegal:ar hulum pasali07afal(l)
l;rriiang I iril,rngt No.
J:
nhun l{lf)9 perlLr adanl.lpolaJrolt l)re
elllif
)rn!
ililiemb;r4lan
ilelir
..
:.-t:rr.Jr.1 ,r, r't.,r. . .,"1,.
: . r-*h,r.l,t,ncntrrrlnr
i
\.
..
...,t:..t
.J..
.,,, kuh c.r
. rr, ,,.r,1cl;n,rL
r.
,.r'd_
J I r,.
:.,-:,a ..
I,
,,
.,
,,.i
...:;;",
/ I I t in1 I fit t.cri i I i
ti,
6agipclanlgrr:
Efektit'iuts
lielc\tltltrt
par
l
!$7.|t!i
2.\at
t(t!
)2
tuhbn
20!)g Sarnr.I
l.a6l
I \'.
Klisll\{Pllt.AN
I}A:r]-'SAt.l4tl
I
\11.
Kcsimpultrn
B,:rdrsarkar u;ajan var )g
disaiiler diittis
lcrscbul. dipcrolehkcsilrpulln
scb+itj berikut :I
/)?ldt':otiLt.t:1l''uxt!
107dtlt /))
linir
g
Lntfung
N,
:2
,lnt
l0ij9
tiidk
be4Lilantickti/:
hul
i
i
Lldpat./ililkr!
daj.j
nte.\ihi:anvtku.1,rt pal1nyg117!11 ili Lt.\
lrtttll
tcr\tbu!.
llcrrltt.:atAan
i.lqLtjl
litAbtiitktur
),ong
ntt
tptrgL!1.!!hj
p(
tNakan
hultunr.,1 ,,,11 1 ,,.,, r,,t41...1t,.i,,r,1,t
ri i pt r t t i ;:
h
kajiot
h u hva
t i tl ali
e /c k t ilh.,-trpc l. r L s.t,7 o t 1, pu s
ul
l,::i.ti c ht tI
tl ikitvn
t t k o]l
iitktt;r
7'enagrkhukun.
{uktor
fid:it:Ltak(uJrtn
lll.itryrr
i{d!nitpl/:
ii}.i
tt!tl(niLlI
.tosit li\d.\ i .,:tkl.lJ1
j
nthn
t, nlung_ilndLng
No
))
lahun
i{)!9
br/att
Kttiolitilti
iiatral.t
Iloli ir
iutn
petnth
tltelr.kux.aD,\:tlit.lLtkttn
prIet,gg.!t1!tj
a!d,
It!\tI
i I)7 (r.ttLli)t!ts:b i li
{luki\
),!!t)J! LlilaklALr)
lnnya htruVu
tinjaktn
l)rc
tul/il
butryuhinhouttn dtut rcgti on
.Jn
\o.^iali\r^i.t.t/r !1Rt,/:'": 1,4,r,,r,t",,rt
\ rtr.t,t:tt,,,\.1:tt,:t.1,t..untuk
Nthiflhulkd)t
Ilrslldnren du!.i
Jii
nla!.\va,1tktt
ukanl)o
iB:l/t.ra kt relutwrt
r:Lliri
di
ialdn
r.,hintgd
t).,noidkan
r!.tnllhtt\ili
md.tit, d.11tlrtIi(tt:ltittL!.ti.
2.
I{{
itht!td,l(!D': dialitni
Lldldn tx,n?:!tkunpatei
Il)''
.|.tt /:)Lrd1ng-t)ntl,trtl:\t
)2
'!ihtoL
201)9
seta:a unun
atlaluh
4t tr :.y t t r u lc t i
t
t]r u I ih
h c ! t t ttt
ttc,
X a I o h ui
ftlulililltr {n!
ro
le
t[,,g1),11 |!1cn.valL!k(!n/onpu
uramu
ii
tiuttg
hu:i
ticuyut.tktltddnukln
dijalqi.
Disi\irlin
K.bii!kok
/11-l11
nIu*
t(.ur4
.t!t)ir\a!i.t
ut(
h)tatlantpu
tapcdttfiotot
jjtefirllu pd(l(t
rt,tlktu(lillith4rk!t, .tr.it.l
!t:hun
)tti:.
ii!,!.! dah
\ r t u K i tl
n
/t1 u,:.\' Lr t. u k itt
tl i t o /t
k
d r r ry: u nneruh
ll
ittj
ln(nu'nhtllh'n.\$itcl1
,urng
.lL!ln!
rk:fituIikd /nnfu
ul(ruu.l\nt)ltrkdn
,lusyarikaI thitryan
lallior(:ko
ot,lisepa,i
f
)nt ,'
.',11
l/r
l,
J.
r llr t
q,1,,,,,irU
LtktsLl)1 k!
nellu
1114r1\tt.akutkmrro
dc nyuPdsal lct
r:htI
l.iltratrtydn!
/dt:tndilak&rut
I'olda
llali
udaluh honva sahutll\ hiuhLltkn.| | g u ru n. d i s.u17p i
n!
L!.l.ln.ru r o s i(l
i \ u s i s uf ei.
,
itlhF
beitr
j tr.;r.ltta dcn gan.lf
l' \f
tltuz padu\'1'A\A
H AR..l DTJTA l1l untc '1. No 2. Septcnthat 2 0l 5 ISSN:
l97lt-09112s|Qt n{6.\\trrtk!!l !t}nt,.ttLltttry
ncndtisIi\f
Ilekalasa'.'\ alisis Dalrpak
sert'l
/Surat
lj'iit
llt:tigcntt.lell)
anajenlen Kcbirluhirni'ah I
irlt'l.iP.'ratlLten f emedr{rh Rcpublik hrrlonr-sir Nrtnror
Bali.
Chainur
Arrasiid.
201.18-DLttdr-D.1tdt
DAF'TAI{
PU51.\KA
Buliu
..\nnisa Na<lhilah. )A1 3. lrer,^cpti Mtts,varuhal
1.
tt.t]tl
\ttt
1.\'ll;
it'ti
I t.-tt' in e R tttai't
't.:yht
'\!141t Lu.tt.ttd,;'
l'r"',l
\:
ivIds]'arakuI
:;ut Lth4.',a I?t1Iang sLtJ(I)RiLling
(D.!)'liw
Runnihg Lighl)mcldllli
iJr!ku l
irl <l(1lry- l-itltlon:l
Llnl
l\ltdi{t
-\rir-r?./.!.vr. Slrlpsi Falulta-s lllnu Sosial dixl limr.r Politik Progr,rm Studi iln]u k(ntrtu-likasi
Uni.;crsitil
Ve1e, an Su aba-fir
Bros\t
iTe|anitrte
I'e
erhiklqSl
l (Surdtlji
i'fu,a!.'r?r/i)
" Rcsor PolresLa l)crpasar'55
Tahlr
:012 lenlangKendaraan-Pcralrlmlt Pe]nerirtah
ll.pubiik
hldonesiilNomo'
9?-iahun
20i?
tedtang
l{etribusi
Pe,lgendaliLull,ltllt l-iilas
danl{etribrs;
Pelpaniangan izin i\lcmpekcq akan
'lcnaua KeriaAsi{g.
Wcbsitc
llrternet
Kanrus Bcsar llaha:m Indoncsit
(KBLll)'
lll{jril:lnly!.
!!llrt.tlqLicli
diakscs 1(:I'ebrinri
20 t.1
lmplemer rsi
lhding-Lhdang N(nlol 2:
'lbhun1009 ieDlanli
Lalu
l'lntas dalr Angkuta'rialan Rqa.
blp:r'l\lrillr!!tl!r-a]ib]kuli.rlrJd
diakscs 16 I'ebruar i 2013i'r,/r
llcmal
llncrgivs
lilJ
no 22i200tJ psl07.llilll-!-Ll:gju.!!'qrp:l'i,epllt!!!lril!..-!ll diakses I 6
Pcbruari
201l
Dasrr
llukutn
Menyalakan[-dnpu
KendaraanPada Sisng
Ilati, httf):i/lLlui(.!.qnlill..
ionr,4ilinik,/dclai1,4t52458947a93 5<L
dasar-hLrlum-l'c\!Jj;ha
m.a' JIalrr,-1.'mp'r
kendiraarr-padir'siarg-harjl' diakses pada
tanggal 23
ol'tober20i3.
l-.unl]u lvlotlr di Siang lEri .fulgel-angetiu kaji;vt
[eoi.
$U.,4saii-.qx!:L481
diakses padalailggal I Nopenrber20l3
z\1asan Menyalal;ut [,*mpu Pnda Siang I
lifibagi
Sepeda N4olot]]1ttrl$nl-ic!1c,.L.oiu]rJ-ir-p-qrL?q
!?i"l-q4Ql!14Jir!:rlr-lll.ll'rhll!:
ldruu:lldldure-lnd:blgt:ieprdo
qlglstjdiakses pada tanggai2:l Oklober20
i3
AnnisirNadhilalr.
2t)1 3. P usepsi
ivtasl'artt ktt t/.rt.r/rS
\',//r/r
Rfuia'tll'11!t'n,
R"11i'
t
Lieht
'5t1,'1;
Kt'dt;!i'tt
l !'"'itt
ll lasyttrdkatt
Sur\lrd!a
lenlIrtg
sdfel)
tliding
|Dq)tu
(R
nni
gI'ighl)
nk'LnluiBuku t"ntlang'li ndang
d'In llctlitt
i,"nrr.r:rzr. Skripsi Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik t'n)gmm Strrdiilmtt Komrnikasi
Llnivcr'-silas VelcEn Surabaya" hal.9
/l
Ar,r. SinerCral:ka. Jirkarta.Niniek Supdmi. 2007. tkristensi PiluttLt Dandu
DdLtrt
Sislen?iiutlat l)an
I'cmiilanaun.sirar
GlatlkiL Jakaria.Soerjono Soektnlo dan lvlustalaAbdullah. I
982-Sosiol,)gi
Huk
rLilal4]t1
tl4s.yttrt1kal.Jaka{4.
Soeiono Soekanto
1983 l'enegalwn Ilukttrtt'lli1iaclpttr. Ilaneiuig.
-\oerior'ro Soekarto. 201)'7 , l'aktor- F
aklot
yu
g.\ le mpe n go r u h
i
P r:negukttn
tluku
nr,I.kriaGrafi ndo !ersada.,lakarta
Sisuantoro Sunarso. ?001. I'c negttktot
Iluhnt
l'sikolro\ikd dalatt
Kaiian
Sosittlosi
/1aiian.RaiaCulindo
Pe$ada, Jakaft a['Lrl1tuaan Perundrng-undsngan
i'lrd
ng-l
inddrg
l)lsat
Negara Republik
lrdonesiai9.l5.I lLrdaDg-L-lndang Nomor22 l.ahun 2009
lcnrars
l-.ftiu I-ir&ls darl Arr8kutan ialan
Peratufln
PcmerintahNdi)or
80Tahur
2012 lcntang Jaia 1:la€ PcmeriksaanKr:
d:trran Balntoli)r di .lalan cla! PeniBdakanPelailgamn Lalu l,inlil\\ d& I Anghlt?tn Jalan
fer arrmrn l)enteri:rlirh Republik Tnclonesia Flonlor
12
lahrn
.'.il1i
lelllan-rt k{irnajcn]en dan