• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Ketentuan Pasal 107 ayat 2 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu lIntas dan Angkutan Jalan Dalam Perlalulintasan di Provinsi Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Ketentuan Pasal 107 ayat 2 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu lIntas dan Angkutan Jalan Dalam Perlalulintasan di Provinsi Bali."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DUTS

.lurnalllmiah mu Agama Dan

llrnu Hukum

Nomor 2

Hall-99+lV

September 2015Denpasar

1978

ISSN0982
(2)

EFEKTI\,TTAS

KETENTUAN

PASAL

TOTAYAT 2

UNDAIIG-UNDANG

NOMOR22

TAHUN

2OO9

TENTANGLA]-U LINTAS

DAN

AI{GKUTAN JALAN DAI,AM PERLAIT]LINTASAN DI

PROPINSIBALT

KadekSarna

ABSTRACT

^.

Lry

No.

22

Year o;f 2009

on Ii'alJic

and

Roatl

T'ransport hos been established

in

lhe

Plenarl

Session oj'the Parli&nent and came into

force

on the clate of enacttuent, ie on JLme 22,

2.0A9. Since

il

camc

ilbforce,

whichis

less than 3 years, one article speciJictllly subsection 107

(2) is not optimally implemented. I his prohlem also occuts

inBali,

wiern

thn mLst

oy*otorcycle

1.6ers are

still

not turn on their motor.y..le headlights in the dq)time. LJsing

empit,ic.

research

merho.d

n

apryouch

lc{i\ldtion

an.lJ:,rch

approich,

rhis

pqper witt fcleitify )nd

analyze the

elletrivttpss

ut the

imtl,!ntntatiun

tl

/lrticle

107

?aragrctpi

(2)

u1

t,a, ii.

22

lear

2009 on

'liitiJic- and RoaJ

Trtnsportatiun

iu

Bttlib

trtffc

managcnent and

vh.tt

obstacles thctt occurs, also the efft)rts that been macle tu) ot)ercome

lie

ohstaciles

h

tlrc

it

plementation

ofArticle

107

Keywords

:

Trafftc Manag4rnetut , Effectiveness ,

headlight,

, Enlorcement .

I.

PENDAIIITLUAtT

Undang- [j1d61g ].{61nor 22 T.ahun 2009 lentang

Lalu l.intas

dan Angkutan Jalan tciah

ditetapkan dalam Rap?:r paripuma DpR RI pada

tanggal26

Mei

2009, yang kemudian disahkan

olefl Prcsiden RI ?adara.nggal 22 Juni 2009 dan

nulai

beriai(u ?ada tanggal diundangkan yail .rr

tar.rP,€al 22 Jr'.rni 2009.

Setelahberlal-uoyaudai€-iJndang 'mi, maka Undang-Undang Nom..rr 14

Tahut -1

99

1"r1altg

l,lulintas

danAngkutsar Jalan dic,abut clan dinyatakan tidak bcrlaku.

Unclaug-'Jndarg

Nomor

22

Tahrn

2009 te',rtang

Lalu

I-intas dan Angkutan Jalan terdiri dr-jl.i 22 bab dar

326 pasa1.'

Undang-Undang ini Il' elihat, bahwa lalu

lintas

dan angkulan

jalan

mempun)'ai pemn

strategis dalaF mendukr',ng pembangunan

dar

integrasi nasional set,agai bagian dari

upa)a

nemaj ukan kesej ahicraan

urrun.

Lebih la11jut

Pasal3

UldangJjndarg

Nomor 22 Tahun 2009

tentang

l,alu

Lintas

dan Angkutan.lalan

menentuka Lrlual yang hendak dicapai, yaitd :

a)

lerwujudnya

pelayanan

Lalu Lirfas

dan

Angkutan Jalan yang aman, selarat,

tefiib,

laDcar, dan terpadu dengan moda arEkulan lain

untuk mendorong perckonomian nasional,

memajukan

kesejahteraaa

umum,

momperlmkuh pe$atudl dan keetuan bangsa,

serta mampu menjunjung

tinggi

nartabat

bangsa;

b)

telwujudnya ctika berlaiu lintas

&n

budayir

bangsa; da11

c)

tcrwujudnya penegalan hr-rkum aan kepastian hukum bagi masyarakat.

Dari sekian banyak ketetruan yang ada,

ketentuar Pasal 107 Ayat (2) tJ'J- No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas darAngkutan Jalan,

mendapatkan rcspon bcraram

dan

me{adi

perdebaltn di masyarakat. Dtam kelcntuan Pasal I O7Ayat 1 dan 2 L]IJ. No. 2: Tahun 2009 tentang Lalu

l-intx

danAnglortan Jlan disebutkan, bahwa

"Pengemudi Kendarsln Bermotor

wajib

(3)

VYAVAHARADU'|A

Volume

X,

No.2, September 2015

yang digruukar di.ialan pada malam hari dan pada

kondisi tefientu. Pengemudi Sepeda Motor selain mcmatuhi ketol1u.1rl sebagaimana dimalsud pada ayat 1 wajib monyalakan lampu utamapada siang

1nrl'.

Bukaitan dengan hal itu, dalam kelentuan Pasal 293

Ayat (2)

Lru.

No. 22 'lhhun

2009

tedang Lalu Lintas danAngkutan Jalal disebutka4

bahwa "sctiap ordng yang rnengemudikan Scpeda

Molor di Jalan tanpa metyalakan lampu utama

pada siang hari sebagaimana dimaksLd dalam ketentuan Pasal 107 Ayat (2) dipidana dengan

pidana I ulungar pnling lama I 5 (1ima belas) hari

atau dendapaLing banyak Rp. 100.000,00

Gcmtus

ribu rupiah)".

l'emet intah Republil( Indoncsia relah

mcnerbitkan peraturan pelaksanaal

dari

UU.

No.22

Tahun 2009

lettang l,alu

Lintas

dan

A4kutanJalaa, yakni Pemtumn pemerintah (?p)

No.

80

TahLrD

2012

t.311tang

Tata

cara

Pemeriksaan Kendaraan Bermolor di Jalan dan

l'enind:Jran Pelanggaran Lalulintas dturAngkutan

Jalan. Penerbitan Peraturan Pemerintah

irli.

dimaksudkan agarpenerapan UU. No.22 Tahun 2009 tcntang

Lalu

Lintas dao Alrgkutan Jalan

berdayaguna

serta mendorong terciptanya

kepatuhan dan budaya dij a.lar.

Kembali pada keteirtuan pasal 1 0Z ,Ayat

(2) UU . No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutao Jalan, yang mendapalkan respon

beragam dan menjadi perdebatan di masyarakat. Mengingat ketentuan pasal tersebu! mewajibkan

Pengenlrdi Sepcda Motor. untuk menyalakan

lampu

utama

di

siang

hari,

jika

lidak

aknn dikenakan sanl<si. N,luncui berbagai pendapat

ataup@ pandangan mengenai apa hubur'rgan lampu

Jcngar

lc.elcnatan.

.cl:rtiLL.r)

a

b.rgaimana

dengan masalah penghcmatan energi dan global

rvanni4 jika dikaitkan deng:ur pcnyala;ur Lampu

Sepeda Motor di siang bari. Banyak masyarakat yang behml pirham keuntung2m dari menyalakan

lampu

sepeda

molor

di

siang

hari,

mer.cka

cenderung bersikap kontra terhadap ketentuur ini.?

Melihat

adanya respon bcragam dan terjadi

perdebalan di masyarlkat lentang ketentuan piisal

107 Ayat (2)

UU.

No. 22 Tahun 2009 rentang

La[L Lintas dim Angkutan Jalan, yang mewajibkar

t8

Pengemudi Sepeda

Motor

untuk menyalakan

lampu utama di siang hari. Oleh sebab itu pcneliti

tefiarik

rnltuk melahrkan penclitian teltang

"Efektivifas

Ketentuan Pasal

107

Ayal

(2)

Undang-Und;urg Nomor 22 Tirhun 2009 Tentang

Lalu Linlas

dan,{ngkutan

Jalan

dalam

Pcrlalulintasan

di

Propinsi

Bali".

Mengingat

Propr'nsi Bali merupakan daerah yang mengalani kemajuan J'ang pesat terutanE di sektor

pariwisata-sehingga

nasalah

kelancaran dan kelertiban

bellalulinta5 nenjadi amilr ncnling seb:rgai

\ar.ur

pelNd.ngpariwisata. Penelitian ini berlujurm Ltrtuk

nengetahui apakah ketentuar Pasal 1 07 Ayat (2)

Undang-Undang No. 22 Tahlm 2009 tentarg t-a1u Lintas dau AngkuLtar Jalan dapat berlaku secam

efclrti I d.dam perlalrrlintasan di Pr.opimi Ba1i.

Beadasarka[

ur.aian

di

atas,

dapat

dinunuslon dua permasalahaqyailu:

I

.

Bagainana elbktivitas peiaksanaan Pasal 107

Ayat (2) Undang-IIudang Nomor 22 lalrurr

2009 Tenlary t,alu t ,intas dan Angkut€n Jalan dalam perlald int:r-slrn di Propinsi tsali?

2.

Ilambatan-hambatan apa saja yang terjadi

sekaligusupayay:urg dilalankan Lufrk mengatasi

h:unbarrrr

Jrhm

pclaksanzrar Pasal

l0l

\1rr

(2) Undang-Undang

No.ror 22'lahun

2009

'l'entang Laiu Lintas dan^ngkut

n

Jalan dalam

perlaiulintasan di Itopinsi Bali?

II.

TINJAUAN PUSTAKA

11.1. Teori teutang Penegakan

(trfektivitas)

Huhtm

Mcnurul

pendapat Soerjono Soekanto eJbklivitas nerupakan suatu fakla, bahwa kaidah lersebut secara

allual

diterapkan dan dipaiuhi,

:ch inggr u

rga

mi:s1 arab I heningLfi la[-u :e. ua;

dengankaidi r tersebul Kaidah

yalg

dimaksud

disili

yaitu kaidah hukunrl

Soerjono

Soehanto mengemukakan,

bahwa

inti

dan

irti

pcnegakan hukum, secara konsepsional terletak pada kegiatan

menyoasilai

hubungan

nilai-nilai

yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengcjawa[tah

dan sikap tind;rk sebagai mngkaian pcnjabaan

dlai

tahap akhir, urtuknenciptakan, memelihara, dan

mempcrtahankan kedamaiiur peryaulan hidup.a

(4)

Efektivitas

Ketentuan Pasal 107 AJrat

2

AU

Nomot

22

lahun

2009...(Kadek Sama, 37-46) Be|bioara efektivitas hukurn Soerjono Soekatto

beryendapal, bahwa "&rlah satu imgsi hukum baik

sebagai kaidah maupun sebagai sikap tindak atau

prilaku

teratur

adalah

orernbimbi[g

prilaku

manusia. Masalah penegirkan hulcum tidak hanya

terbatas lada timbulnya ketaatan atau kepatuhan

pada hukum, tapi mencalarp efek total da.ri hulal]n terhadap sikap

tindaft

atau prilak.lr

baik

yang

bersifat positif maupun negatif '.5

Ketaatan seseorang berperilirku sesuai

hanpan pembentuk undang-rmdang, Friedmau menyalakan baltwa 6:

eailpliance it. in

othff

wotatr. Anowing

conforxxily

lrith d

norm

or

commend, a

deliberate instance

oflegal

behaf ior th.tt

bens

loward

the legal

.tt

that evoked it.

Compliance dfid deriance ere hro poles

ofa

rontinuun.

Lf

the

l?gdl

bchaviot

frustratesthe godls oJalegal act, but

falls

slxolt ofnoncompliance ot, ats lhe ca,\e may

be, /egal

culpdbilitl.

Berdasarkan pendapat Fdodman tqsebut

bahwapengaruh hukum tefiadap sikap tindak atau

prilal-u, dapat diklasifrkasikan scbagai kelaatar

(c o tu p I t an c e), ketidal<k^tan atau peny jmpangan

( d er i an c e) dal.' pe\Eelakan (evr-rs-lon

).

I(onscp-konsep ketaatan,

kctjdaktaatan

ata

penyinpangan dan pengelakan berkaitan dengan

hukum yang berisikrur larangan atau suruhan.T

l\4asalahpokokpenegakan hukunterletak

pada

faktol-faktor

yang

mungkin

mempengaruhinya.

Faklor-fal(tor

tersebut

mempunyai

aftiyang

oet.al, sehingga

danpak

positif atau negatifnya tcrietak pada isi

faktor-laktor

temebut. Adapun

faklor-faklor

yang

mempengaauhi

pelegakan hukum menunrt

Soerjono Soehanto, yaitu :

a). Faktor

hukurlya

sendiri, scperti pada

undang-undang.

b).

Fal(o.

penegak

hukun,

yakni pihak-pihak

yang nernbenmkmaupun menerapkanhukun c). Faktor salana atau fasilitas yang mendukung

penegakan hulcrm.

d). Fako. masyarakat, yakni lingkungal di rnana

hukun rersebut berlaku atau d iterapkan.

e). Iaktor kebudaya:m,

yaioi

sebagai hasil

kary4

cipta, dan msa yang didasarkan pada karsa

manusia di dalam pergoulan hidup. 3

Kelima faktor di atas saling berkaitan elat

satu delgan yang lainnya, karcna

merupakat

esensi dari penegaka[ huL-um dan merupakan

tolok uL:ff daripada efektivitas pcnegakan lrukrun. Faktor hukumnya sendiri, seperti pada

undang-undang merupakan faktor perlama yaag moniadi

lolok

ol(ur dari efektivitas pcnegakan hul(um.

Unclalg-rmdang dalam

afti

materiel

adalah

peratu€n terluiis y.urg berlaku um1un dan dibuat

oleh Ponguasa Pdsat maupun Daerah yang sall.

Gangglan

terhadap penegakan

hti(um

yang

berasal dari undang-undang, dapat disebabka.n' :

a)

tidak diikutinya asas-asas berlakunya tmdaug-undang, seperti urdang-undang tidak berlaku

slrlut (ar1i[ya

urdalg-undang harya

boleh

diteupka[

terhadap p€ristiwa yang discbut

di

dalam undang-undang tersebut dan 1e{adi

setelah rmdang-undang dinyatakan berlaku);

b)

belum adarya peraturan pelaksanaan yang

sangal dibutulkan rmtuk menerapkan mdang-undang (adanya berbagai undang-undang yang

belum juga mempunyai pemluran

pelaksan;q

padahal

di

dalam unduurg-ulr{ang tersebut

diperintahkan deoikiao);

c)

ketidakjelasan arli kata-kata di dalam

undang-undang1 arg menga-kr_barJtar [esirnpangsiuran

di

dalam

penafsiran

serta penerapannya.

Kemungkinan

bal

i1u disebabkan kaxena penggunaarl kata-kata

yang

atinya

dapat

ditrfsirkan secara luas sekali, alau karena soal

tcrjemahar dari bahasa asing (Belanda) yang kurang tepat

Faktr

kedua yakni, penegak hul:um yang

meliputimerckayangbertugasdibidang-bidang

kehakiman, kejaksaaq kepo)isian, kepengacaraan, dan pcma$ aralotln. Penegal hukrrm rnempunl ai

kodndukan (status)

dan

peru\dt

(role).

Kedudukan (status) merupakan suatu wadah yang isinya adalah hak-hak dan hewajiban-kewajiban, dimana kedua unsur teruebut uenrpakan perarl

f/o/e].

Suatu hak merupal<an wewenang untuk

berbtl3t atau tidak berbuat, sedaogkan kewajiban

(5)

\ryAVAII{R{DUTA

volume

X

No.2, Septembet 2015

yang

seharusnya

dari lenegak

hukum, yaug

belasal dari dirinya sendiri atau dad lingl<tl1uan, yaituro:

a)

keter:baksan keDampuan unfirk menempatkan diri dalam per:utur pihak lain dengal siapa dla berinteraksi;

br

tirgkt

a$ira"i 1ang relarif bclum rutggi:

c)

kegairahan

yaig

sargal

lerbatas

untuk

nemikirkan masa depan. sehingga sulit sekali

rmtul( nle1nbuat suatu ploycksi;

d)

belum adanya kenranpuan untuk menunda

pemuasan suatu ke butuhan tertenfu, terutama kebuarhal matcrJel;

e)

kurangnya daya

inovatif

yang sebenarnya

n'rerupakan pasangan koisenatisrne.

Faktor ketiga, yakni saraoa dan fasilitas

yaDg saigalpenting perarDruya dalam penegakal

hukum. Sarana dan fasilita!] lersebul. artara lain

mencakup tenaga nMnusiayang bcrpendidikan dan

terampil. organisasi yang baik, peralatan yaDg

memadai, keuangan yang cukup. l'aopa adanya

sarana dan liNilitas tidak akan mungkin penegak hukum rnenyerasikan peranan yang

seluluslya

dengar perauan y:ug aktual. JaLn piki ran yang sebaiknya dianut, khususnya untuk sarana atall las jlilas tersebuL yaitu:

a) yang tidak ada diadal<atlyang baru

ben

;

b) 1a

rg

rL

'nk

atuu

sulah

diperbaiki

atarr

dibetulkar']t

c)

yang kuang -ditambah;

d)

yangmacct dilancarkan;

e) yang mundur atau merosot

-i

imajulGn atau ditinglatkan.r '

Masyaml(at merupakan

lakor

keempat

yang

rrrempr:ngaruhi

pelegakan

hukum.

Pcnegakan hul<um bel asal da.ri masyal akat, dan bertujuan untuk nencapai kedamaian di dalam

masyarakat. Salah sa11] aiti hui<run yang diberikan

oleh lnasyardl(at IndoDesia yakni I lNkurn diafiikan

sebagai petugas (polisi, jaksa, hakim).Arggapan

dari rnasyarakat bahwa hukum adal.th identik

dcngtur peiegah hukuin mengaldbatkan

harapar-lmrapan yang tefluju prdaper"nan allual pelegak

hukun rnenjadi lerlampau banyak, sehingga dapat

mengakibalkan terjadinya kebingungal pada

diri

penegak hukun, oleh kar-ena terjadinya berbagai konflik dalam dirinya.

40

Keadaan

demikian

juga

dapat

memberikm pcngaruh yang baik, yakni penegak hrikuin merasa perilakunya senantiasa mendalat

perhatian

da

masyarakat. Masalah

lain

yang timbul dcri cnggaparr Lcr.cbul adllah nlengcnai penerapan perundang'undangan. Jil(a penegak

hukum menyadari bahwa didnya dianggap hukum oleh masyaralet, mal(a tidak mustahil bahwa

per

dang-rmdangan ditafsirkan terlalu luas atau terlafu senpit. Disamping itu,'mungkin jugatimbr,rl kebiasaan unluk

l

rang menela;rh perundang-undatrgan yang kadalgkala

reiinggal

dengao perkembangan di dalam masyarakat.

Disanping ihq ada golongan m.rsyaratat

yang mengartikln hulftmr sebagai taU ltr&um at'iru

hrd(trm posilifteltulis. Akibat dari anggapan bahwa hulcun adalah huiorm positiftcrhrlis belaka adalab

adanya kece[drungan Luat satu-satunya lugas

hukum adalah kepastianhukum. Dengan demikian, akan muncul arggapan yang kuat bahwa satu-satunya hrjuan huklun adaiah ketefiban.

Lebih

menekarkan pada kepentingan ketertibiu berafi

i

lcbih

menekadcan pada

lcpentingan

unum,

sehinggarimb l gagasan Llrat bahwa semua bidang

kehidupan akan dapar

Jiatur

dcngan hrikurn

terlulis. Kecenderungan ini pada

aldimya

akan

menemul(an kepuasan pada lahimya perundang-undanga.rl

yarg

bclum tentu berlaku

secara sosiologis.

''z

Falftor

tcrakhir

adalah

kebudayaar.

Menuut

I-awrence M. Friedman, sebagai suatu

sistem

(atau

subsistem

dari

sisten

kemasyarakatan), makahukuramencatup 3 (tiga)

lcomponen, yaituB:

a)

stulftr;

b)

substa0si, darr

c)

kebudayazm.

StnrLhrrmoncal(up wadahataupuobcntuk dari sistem terseb!4 misalDya mencakup talaftrn

lembaga-lembagahulrrrm fornal, hubungan antara

len,

baga-lcmbaga

tersebut, hak-hak

dan

i(ewaiibau-kewajiban.

Subslansi mencakup

isi

norma-norma

hllkum besefla perumusamya mauplm cala rnrtuk

menegakkannya yang

berlakr

bagi pelaksana

hukum maupuo pcncari keadilan.

(6)

t--leltirin\

Netentuan Posal ItlT Alrut

2

LtLl ,nouor 22

rebudayaan

(sisten)

hukum

pada das;unya :'encakup nilai-dlai yang mendasari hukum yang .

l.rLu.

nil'i-nilci

yang rrcrupakan konsepsi-,:usepsi abstral< mengenai apa yang dianggap baik

.elingga djarut) dar ala yang dianggap

buluk

.chlngga dihindnri),

IL3.Tirjauan

T€ntang

Kewajiban

llcnyal*kan

Lampu

Utama

Me

nurut

Ket€ntan Pasal

l0TAyat

(2) io. Pasal293

Ayat

r2)

Undang-Undang Nomor

22 Tahun 2009

Tertang

Lalu

Lintas

dauAtgkutan

Jalan.

Dalam ketentuan PasaL 107 UU.

No.22

i ahln 2009 tcrta.g Lalu Lintas d.rn Angkutan Jalan

lltenaukan sebagai berilalt :

\

at ( 1) : Pengemudi Kcndara:ur Bermotor wajib

menvalakan lampu utama

Kendaraan

Bemotor yang digrualan di jalan pada malam

hari dan pada kondisi terlcntu.

.\at

(2)

:

Pengcmudi Sepeda

Motor

selain mematuhj ketentuan sebagaimana dimakslrd

pada ayat 1 wajib mcnyaia.kan lampu utama

pada siang hari.

Semenia€ itu dalam kcteotuan pasal 293

\at

(2) UU. No. 22 Tahun 2009 tentang

Lalu

Lintas dan Angkutan Jala:r ditentukan, bahwa

''seljap omng yang mengcmudikan Sepeda

Molor

di l"tan t",rpa mcnyalalar l,-npu utama

fada siang ha-ri sebagaimam dimaksud dalan kcteltuan pasal

I 07 Ayat (2) dipidana dcngan pidana kunurgan

paling lama 1 5 (lima belas) hari atau denda paling

banyak Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah),,.

Dari ketenruan Pasal 107 Ayat (2) UU.

No. 22

Tnhun 2009

te[tang

Lalu

Lintas

dan Alukutan Jalan tersebul diates, pengemudi sepeda motor di$ dibkan

utttk

men),alakan lampu utana pada siang hari,j ika tidak dilaksanakan dikenatan

sarksi pidara ki.tungan paling lama 1 5 (lima belrs)

hari atau denda paling banyak

Rp.

100.000,00

(seratus ribn rupiah).

Sama, 37-46)

III.

}IASIL

DAN

PtrMBAIIASAN

Ef.'ktivitas

Pelaksanaan Pasal 107

Ayat

(2)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2009

Teltang

Lalu

Lintas

dan

Angkutan

Jalan

dalarn Perlalulintasan di Propinsi

Bali

Sebagai pembahaman hukum di bidang

lalu linus dan angkutanjalan ada bebempa hal yang

baru diatur yang salah satunya adalah Pasal 107

ayat (2.) lJndang-Undang

No.

22 tahun 200!)

tentang

kewajiban

sepeda

motor

u[1uk

menyalakan

lampu

di

siang

hari.

Menurut

Komisia-ris Polisi I W'ayan Sedelg pemcberlakuan pasal tersebut didasarkan atas pertimbangan

bahr ia sebagian besar penyebab laka laatas

di

lndonesia adalah kclalaian pengguna sepeda

motor, sehinga pembcrlakuan pasal 1 07 ayat (2)

merupakan salah upaya

untuk

melurunkan

kecelakaan

lalu

lintas di

jala

raya.

Atas

pelanggaranpasal 107 ayat

(2),

Pasal293 ayat

(2)

Undang-Undang

No. 22

lhhun

2009

menyalakan menyatakan sebagai berikut : "setiap orang yang mengcmudikan Sepeda

Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama

pada siang h,r.ri sebagaimana dimaksud dalam ketentuan l,asal I 07 yat (2) dipidana dengiur

pid.ena

liumgan

paling lama 15 (limabelas) hari

atax dcnda paling banyak Rp- 100.000,00

(semtus ribu nipiah),'. Dilihat dari fiase ataupun sanksi yang telah

diatur dalam pasal 107 ayat

(2)

dan pasal 293

ayat

(2)

telah

tegas dinyatakan

bahwa

dicantumkanaya kewajiban untuk menyalakan

lampu utama bagi pengguna sepeda motor

Dalan

penjelasan resmi Pasal 107 ayar

(2)

Undangl-Undadg

No.

22 'lahun 2009 dicantumkan kata

"Culirp

Jelas", sehingga dapat dikatakan bahwa

tidak

ada frase yang tidak

jelas

dalam pasal

tersebut

dan

dalam pelaksanaannya

tidak

dipcrlukan lagi peratur:ur lain sebagai pelaksana

dari

pasal

lersebut.

Disisi lain

sanksi yang

dicantun*an berupa pidana kurungan paling lama

15 hari dengim atau denda paling banyak Rp.

100.000,00 (seratus ribu rupiah), memrrut AKBP.

I GustiAgung DhanaAryauan, Sik., M.ik. (Kasi Pendidikan lvlasyarakat) nasih dikatakan kurang, karena eksistensi dari Undang-ltndang

befsil}t

(7)

\'\

A\'\FI'\ll-A

Dtrl.\

li)lurl,rI.:\tt

)

J

ltl

:hu

:t)

I:

ISSN : 1978 -

0!)ill

l)ida

a dcLr,.ia akiin merrltCi pcnghl:iian bagi nclare- dxcrah.l!rn

lolx

Nemun perlLr rJipelhatikrn ntuk bcsaran

{len.la agar 1er'Lls disesullililrn dcngJn kondisl

I'.N.r'ri.

n:.

,r'i'r,,,'' li

'

i

u,i

rcrir.

tr.:t'rrrn,rrr"r'r':r.r':,

(

i'rr.

rl,.l::i't

dir.rsaieu

oli*

si Pelanggu

l-aktof kirdtll rLdilixl ii!kior

l!'ntg|ll(

hLrklrin.

i\'{cngoliur .f.11

i

iltas

dari

subyek

p.l

I

:rrr.r'cr.;i':'rrJ.p:r'd

ii

Irr hclhr':-r''iti

r,rrrrJ.r't^lr'l\: N.. r''

'rr11

l'

'r'l

\'l';r'!'"ri'

p,rrull"l

rp,rr"l

drrgrn

ob-iek

penclltliln'

I'apr\ilil3s

scrlrl lnlcgrilas

ruri

irpill.et pclrcgirl'

hrkrm.

Ilctdilsitrl$n

hasii

wt\\'ar'iila

di

Ilirrki.nitl

1.alu

l.i

rls Podr

llali

ytliiu bcr'sariiL

danlrln Kornpol

iNlaclc

K:rclck {Kasubag

Itrnrninl..\(

BII :

(itdiiAgdng

l)h!.ril'\

a\\'a

-Si

k.

M. i

l.

il(arJ

I't'ntliclikar

N'{0svarnl(31

l'

K

ornpol

lclrr

Ilagus

l.mbilri;r\*,en lKalrrb'i

il

Ilin(inkum).

Komj-.oi

i

wa\ir

Sidcnir

{Kas;

Pclarrggerirr') L1. A

KI'l

\engaL SLrh;ig:al\rtr'

Sli.,l\,111

(Krnil

I

Sic l.aka Suhdit Bitr(;atiulll J

.iil

cr"l.

l

n..'j

l'.rl

$

'r'rrrt.

rr'r"

'.':r'

'rtr'r'i

anlari

'lirxleh

ptrttllr.l

dc|gan obiek ircni:qitklrtt dikolall'an !idak nlts.Illlh alarr j!.1ah

nlcrcukupi

kebutuhar).

iVcnur4lAKlll'-

I {iLrsli

Aguig

i)hrrrr'

r\ryl$a

-

til..

M.ik.

(i{rsi

I'endidil:rtr

\4asYiral(tll birlt\la

r$itr

itrmhh pL:r'sorel di

Iirli

sangnl idel d;barld ingakan dcngan \\

ih)

rrh iain'

Jisa]nlirg

itu ncnuju r.t!io idc.tl lcls{ibul

l'Ol'l{l

'I,L

'

.,t,.

l

.cL.,rH -l,lrn rr.e'

-:.L.Lr'r'lp.'

.

r"':

'l

Fcrsor!cl

Poiri scli'rp lithllnrrvr'

SeCangkatr

kapabilitas Llan inlcgrit:rs

fe.son.l

dilakuk.n

dcngarr ialirn tcr trs nlclakltLar-' pembinaan ilan

p.irtihnn.

L.lnluk pcnegrriian pasal i

{lt

ayal {2)

L

nd$ng Lllr.lang

\o ll

lahun

201)Q

dali

scrucrr]aL

dibcrlakukann-r'l

I lndang i indanr:

somlai

siisL

iri.

nrcnunti Kompol

idr'

Ilagrts Jerlbari:rwarl d.tlr .'\K P I

llcnlah

Sutrirlgsa\art

Sll

.

\ll

J. sosialisasirrlrsih tcrus di lafisanlkm cli

schrLLrh Wilar ah Bali. l3crhcdr

rlcngar

rvihlah

lalilrantarr. .irrl e Iirnul- Surratcrir dlrn Sulal\csi

)an!: l.lah

lit.Lk\iiJlilkal1

Licrgiln legas

fastll

isschuL J Iul inl dilJrer

rali$

lianlklcrisdk

*rilslah

\.'r"

r'.tl.Ll'!

r,.".Lr''r'"

Irrr:rl : r'irrt'

il"nlik

,lcnq"n l."J,tt

'. " hlu linlr-' sedallgliinl

l lnlt d{

cli drrc|ilh sLria$csi. Krlitr::Lntrn dan Srtmnlem

prorri]iil deng

r pclrbcllitkucn 1ar,g jama irlau

lcbih

dt.i I

tahun.

disisi lnin leik.mbrngan

|i{sl

-r.liii dajl kelnixnplra$ ckonoLlli

lmlbrt

laun iLiiLn merlirlgkal. Sehing!:a unluk lncnlhjriken elek

irra,-ang

mak:inral sarlksi sebag3irllana \'ang

lcrclxr

dal:jfipasnllt)l

il,,''.ri

(l)

teNcbuL lnasih

dir'a'rkar kutant. _l

erkaii ilergt:rr lli.lura I I r.lil lsiir l. lnen lLl L]1

\ilrlc!i

!:rloJ-.rrni.

Sl{.

Iidi}na

Kurr.rngcn aciellir

i-.r,lluk-bcntuk

r.l:u

i

l[tkturlrn

para]llplisirl

iirrncr riell.t&i bagi si l.dr tililnn dnri l.*.gl1L !li11] hidLlp

,r

r..

,,. .r

'

rr,

.l

.i

i. ,

'

r

.lr.,

,crtrrrru.l',r'

.r,

'.

.,:

r...

.nrl

r u.

r

"

h

lurrr;,r ''11'1

r

1,i

r

fiFiupallitt

pcrirnlpiis*:t

l(cnrardck:l!n

srseorang 1.

\lakai

iku d ili lut k clerltllan pdttl 29

I

ti)

!l1l

)

lcriiail

deii!:xn itascl i{,i7

alrlll(l),

paila

ie1

pclliitllrha

llLlkuniarr

oich

hakirn

pcrlL:

Jipcnirrbangkari

i:ahur

sarrl'si Pidana

hlrupll

l..rrnl1]ga)] Lcrschirt ltilrus

.lik1li

.1all

disr:i

NiLlrl

Jerl!xn lrngkal aLlalr ei.:k llL]lg

ilitinlbtllkrn

dari

it.lanrlgiila11

irng

lcrj:riii

Disisi

lairl .llkr

riiliat'gcriL:n

pclarrgg.trrll

i;rlu

ljntas adalah

'.);langgair-an

lrng

hcrriliil

rillSal]- se|ir-qgi

hbih

tiprr-

kijhu

slr'lisj

!.}nLl

.lii:lltrhkar

o1.h

hxi'ilii

ni

lin),ti

crnderrlig

ke l);dana derlch. \'fcrul'Lll

'{ariel:

SLLpa:_ni. Sl l.

{

xr-lr pcnghui(llnr:tll ilcnile

ir.rnier jlian bad;'al itgi-scgi

kr:arlllan

Liianurell o ada|rir

':

-

leirhal

ar'arrir:nila lcl-"ih mxdah dil.&${nlkrrn

C.tr di+.al

dirr!isi

aprbilr

ala

ktsalairan.

'''

,.,i

', . t.l. '

\l \', l lrlr'l r'\:l\T. 'li

p.nieraarl rlilu

lcllir]-a)

ifig :iukirl dimlxrlkarl

P;d.tI!

d!nda

irdirixil

hukunr

n

-!.tll8

41c11gLrr!Lutqkrn

Fclncrirrlxll karr;la lidal:

hanvd; rucngelm lian

hii]

e, bila

1$fr

discllai

(iergrn fcJrirr!1 irluli

!ililg

ticlitk sarlgguP illarnbll)'i!"

-

Pidined.

da rlru.Llh dilii1ai. dapaldiatur ur)lu[

lidali

nlin!e;!r1krn

lclenggi{

dan l'icndaan

ieil:lry ll1en:.urt lcbih rrrrd.:rh dihuliling J*rgan l.nis b ukurni]r lajr rrr\ ir..

-

i'idarril

deutir lit.rlllliL\ra

atru

tideii

rrer{aJ:ibllkLn I)onla lcrcclit kul anri

ttrllonrt1

.

...." ,

\

.I.

l:..t,,

1i :. r'

.'l

rr

ne rirr,r

i idal,

u.rini$rgi

1--ilr4gar ml"di rncrrFerbaii(;

hidun.:,!.

(8)

Eftkth'it.t\ Kcte

t,taft

Phal

t L,ai

J

[:l]

,\orrror

22

ntt

n )009...(Karlek

srrnx.

.l i.-16)

-rililiali idenlik lciritan seringn).a tcn

i!li

grl rlll{Lrirr

\:rL]!i.

liallor

llctigir

adalah

sarina

dan

irasrrsna. Terkaii dclgan

1'aktor

ini.

pihak

.-1.

..

r.',,

.'

ftJr.

1,,"

.,.t,ll

,..,\.rdp.r

|\,

i

nr.-hiulan

irpdva scperrj s( )s ial isasi sa

lct)

ridirg

Jan bcfrerala

lali

Iazia

untul

urerr)perkcniL]kiro

'

rJ, ,r.

"r

,

rr'.1,\.r..,k:r'r rrrr,prr

,ii

.i.rrr,

tr.rrr

Bt'gitupula pnda saat rnesyaritkiLt ntenci! i

Sulill

iiin \lengcrrudi iSI\1)

mcit!nrt

.\KIll)

I gustj

\lirirg

l)hana Arya\\;!n. Sik..M.ik- pasll i {17 a,vat

,lt

sosialisai srrtlirh Jjlakujr:rn. Niln)rilr hNlr:..a

'

.r.

",'.i.,r...

.

L..r',.

r.,

rl:...

....,r

tr,l araS-\araliiil ll]asih ruSalt ulrluk

r!c

crinl:t

ltll

icr:ebLri.

llisisi

lairr

l,ollsi

pcrindakru

Lrclunr

,lrlalivnakan klllcur polrii masih bcilrsaha

ulll:k

Nlo:rlrnhrlhk&t liesr ar:ildcngan )n4kahJarr6Llutt

'. .'l

1".,1,

r

r,.rl,nr'\.nrt.

...T..r';hi,..o.Jr-1,. .:an bckerjasarla rhngiln ,\'J P

j\,1-{l

lrN.1 LrnhLk

..

r.,r.,.,.

.,

r ...,,/:.

j'..r(t.rtr.I .l.dl,l. j,iL,,

I

'(.r,.:

,

i.l-

l\.r'

rI.r i,. ,rt:rg.s.r.,.1h.x.,.,q;1;,.

hrliau

mengaiekau

ibldl

Ilali

rji

liiltun

2010

-jrurl'raj Iilh'.rn

l0l1

sudah bcberapa

kali

rrengrijaka

rry.rasi si!rpalik.

bckerjascnlil

j .:.

\rrt,T,r'c:J'r'..n..:rn,.\l..rlt.,r,r,jL,ul\J

dr\cbLt1

'{l_})

i!

I

}ang

ada delr,qal ntcntbcrjkiln i,rsrl iias \ aiilr nrarnesaiir

siklilr

ol{nnaLis pade

irrlof

\

il|-u

tcricnir

olrerasi sehiri!,ga lampu

rn(il(rrn\ il lllt. ]l\ alil la|gsLIng paflt saijl dihidrplan.

\inrril

hal

ilu

iililrl

ber.ii]an ntaksimxl

l

cniL

j.:1.!?ti alleri.lsi. pcltgcndar.a lanrsung kcorhaii ir'ldrgllhith

rtoii)lrr\

a scpcni scn)ula.

t)isisi laili

1r:Jurit pNl1}bcrlakulint ijndang-L iodang No

l:

i.t|rx:0{)t)

icrscbur. Lhrrsus

pasll

l0?

yrir(2}

"1I

Fl.l.r

r

\tt'\lr.

l.r'

,,.

JL

^ ,k

.t..,,r,.

. r.,

r...1.

jrt,r.r'

'{rl

,..1 r..,1,

qtl,\l

J;

lndrucsir

nrenli:luarliirl

prcduk khusus scpcdn

llol(rr

tati!:

iiin

jllilnyr

litngsrrrrq tctkarnrksi

dlrl

r'-

.1

,,..r..

,",.t:...,.

r,

,,r

Jit...t-;k.rr

fektor

sr'llLn.ju tn.,

a

adillah

taktor

\'lIrlrrirka!

da

iludr\r.

ilerdasarkar

hasil 1\Mr ancitr.l Lrith\rilriiliti} a kcciue lakor inilah y:utg

priln!

dami

nalt

$elnprog;Il.Llh

j

e j'ekt j11l:rs

ilerirsarklu

has il ,,r,awoncara ilengiln Kontpol l

\'lailek Kitdci!

lKr*rbag

Rennrinl.AKlJp I (justj

.\!u!lg

Dltxna,\rlawrn.

Sik..

\,1.ii..

iKasi

I\riili.liLrll

\fus\lraliait

K(nnpol

lda

tlitLtus

Jcnrbariawan (Kesuhdir

ilin(ialim).

Kolrpol

I \\tir),an S.dcng

(Kllsi

Pclarrggarlrr) tlan

AKir

I

Neirg;rh Subanrsru iu1. SI I.^ N,ll l. (

Kdnil

:

Si.

]ikaS

bJil

llincalq

nt

lerdapel pro.lan konlm di ntasvarakltI mcngenri pcDlingjrva trenviilakarn

lampu

di

siang

hlri.

r\rrhan

dar.i

liepolirian

licpLrhiik

Indlncsir.

rrotLlli

m.rnberlakukan

llndang

ljr)darrg

No.

22

l'llltLrn

?00!

:.LChh

diberikan kcpada sehluh Lcnrhagl Kepoli\isiur discirrnrir Inihlresi:r. bcgiLupula sosjnlisrri

s

dah

diLksrnakrrn 1i:i1rr scrrerrjrk dziri

-hhun

200!

san1lrli

lciriL

2r)l{).

I

ntulr

p:rsll

1{}'/

a}xt

(2)

i;osialisrsi ilu:tl1l\.r dil.)crliikukan dcrg:ln rcgLLtan iis:rr sempai dcnga:r tcrlulis keprda nrasytrakat.

Na:n un sorili isasi hanva schr tiu sosial iiasi. bclLl n

adr

l)i'ilegxkrt

I

s!'aarr

r11an .r'cl u,1rh ali lt]

tnit

Kepolisiar'r Daerah Salj

sa|lpri

iiat

ilri itilsih

l'. 11r. rir:. r' r ". rn.

h|, (

rr r

sr..

d,r.

, J

rri

f. rr , peili.:Suna.irliin di

llaii

aqcr nrr:nr alakan lanrpu nrol(nrye ali liil nlt haIi.

L:icirlasarkun pcng_;natan ntnulis d:

j.rltl

.lxpat

dilihst

bahwa

scllagi.n

bcs.tr pcrigguru

Jeped, n(rtrrr li(lah nrenyal.lk:It

lnffp

.

kcc!aii

sep.rda nlotor keluilran tarbiuu

!clrg

li)bellLl;i

larnpu l<cld:rrnanlva

liidrrp-

Disarnpiig

pcnlanraiar ltn!:sung! penul

jr

ilrgij nlcngijdtkan

lr'awirncr.a alengiln bcberapt pengguuL sepeda

nxrior scpLrrli Bafak Ki]lut Arik Adn_vadr,

Kctllr

SukaCara- 1.uh Scrianing. Marrgku Wijanir dao I

PulrL

i)anurqarr.

bahrva

rrenlahkill

lanlpu di

siang hari aclaiah pelltborosilll. karena lantpLt rnot(x

!an!

hidi.rp te$ulrung dcngan alii sehinggn kalaLr lanrpLr daiirm kcadaaD hiclLtp LeILrs rrJala aki

akiu ccpat habis. PIrlra

Kulnl.a.,asa

,jLtditr!1an

Krrdek ]rcir Sudalsa r,alu banr rnenrbr.lj Scp.da

\1,'r,

r

I

rrIr) dl

'lfl,.dtLr.rl,ll,.r,!LrrJtr

.,.,(jr

Ferlanlp!-lrnnya denr.ul dreniurbal*iu.t sakhr hanl padr licndaraannya ,rglr d.rpar

dimaljkar

kalall iidok dip.rlukan. I I,il ini

irriolal

belakang dengut

kehiiakan,,tll'Mr.ang sud:th mlyuhah

nolorneaf

ianrpunyalelapto1$ cn-vala par:Lr saa t Liinyahi:ar r.

Disampilg pcnolaken pembcriakuan pasal I{}?

a!ri

i2). \ ang menj at rkrn

biiliea mcrr,alak{n

larrpu di sianr hari adalah jlemborosan. allrsar

l:iturya ad.rii l sepeti al&sin

{;bhLl

ftirliLtg

tliuj

ilhsan

yarg

nlcnrldirg

iblri

senlle-ic nteinlru.rl

.lF

.r:l rrt,,Ll1

|l(r jjrri .i, L.ctarr..

\lr.n-cr..,.

(9)

\

\.\\'AHAltl

I)t

'lA

litluntt

.\'. \'o.2, \aprcrzitcr 1t) | 5

)ss\.it7ll-{)llll

llhiialar

pcrallr0D ur,:rrralekar larniru rrlolor

,.iisirng

il]ui

! ao!. lncnrberikan

perurti.

pa(lr

lcrninilslrn J1()hdl {lllobal

\\rnning)

r_ang sediflg

tl]engi!1calllburi s.iat

i

i. suelu pencliliar) lcrnalr

ilihkLikan di llropc [ ]rlilcd

llll

Ii 1ailu mdne{)i1r

rrcl]gjrnp]elrrenlasikx. \i.i.cm mcn]rlai',ar la]llpu

u1ilD1il

llrdil

!il:rcit

itmlU

{

li-

I}an

!cm}atir

irlerlrrilb'rI

sc,L:iLaI

l.ll5

i',r'.:i

ton

tl()?

parlr

etrlnsicr

llK

il'K

nllJngcluNtktln

t.Li13r )6{l

!ltll0l

ier

lrh1ur)l

\'...,J,.i l.

: \.r, pf

rr.

s.l)agrimirnrliLn!.dikriin,.lilri:iit!s I lukLut

(trii

Lr.

rruyalukall brilr\\'i!

bunli

I!s.l

i07 ayat (

l)

Ciln

rr,rLil).

iiinlrili,t

iiilarr

lrsal

] {)7 il} nl { I ) adil

lies.

" liondi5r

l.rtfntu

daFijl !jikalxhlri bxhr!n

'iilrL

jcruua l.-rldaIann

ba:nloior l\trjib

'

r.. .r'd

!

i. .,^.,..rFJ,

r,.r',\....i

r,

tr"

l':r,r..rLr' r

urqJilicrd

di'ngn4 istrial'1):t) lilne Rluming I-ighl\

i "l

Itl

I

'' ).

Kt\i:riiirar)

!hnYrliirln

lamplr u{ilma

pil,h siinrg

hei

itlit;ri.tul frdr

pangcmudisel --iLr

iru_,tirI

srlr- \kan

tclal-.1. li.\ririibNn nlett-!elai'in

., i'

,

.r

.,

Lr'

rr

,. ,J.

,\JdJ

,(

:.

r

l.irgerr

LrLl; k!1r darr:r!1r r hcrn r(nor J i siang

ha.i.iila

|ilda iidng

|ijji

t..sehui crllrcl.-qcl]rl. hLliell lrb.11"

srr,rL

frur) ir.ui

terir\!(rrgaB-

olil

berlabut. Sclairl

rnaIrirlllhi

kelc'rliri1lr

lcrscbrll.

kllLrsus Lililrll(

1--rr r; rnrudr sc1 -_ch mot;l:

\

d ib nrcl ll alal:ln llr r lprl

lirlitl

ladaJi

Lir kri1L

\'.r'r',r:,'.r' li.r,r.l

l',r',jj,,

f.,jir

,

-\;ru

i'ramc:Li

lcrsci\ri

1idt1k

scrti

!ncrlil

r-rr! n\

riirliin

lrah\\ r i e ldn hriL' I sahtg! imaxx I)asr l

i

rji

il) a1 1 I I ,:hn

f.:ni!'l:sd:r!

y3n!

mcu)

leka.r

-L,)J iiiicrLrilrri'

rdrrliir

L0tldlsi

irr*

p,rndarq rcIbatas kLr'.'na r:tllLp. hui.nr lebul.

lcro\r(r

g.1n.

ilor krhut. bell:rkujri:r

padr

pisal

I0T riyri (2).

lldl

1ni .l|l)irt

{lililllr

brhwa i)asal lcrscbLrl

lidak

L),rriakLl klrrnirlittil

iiru

urtrrk pasal !07

ryal

i2i

ljdak

ada

trt:riei.isar

r'.srni scbr!.niDrana ydng lcr.an1rrn1 ilalxnr dfr.rjal

i07 ;ryrt

i

l)

t lndurtg

Lrrilanl

!o ll

lahLrn :1i0r). S.hinqga dapal

ilikaukalr bxlt\r,x Lirur

jibarltcrrl

rhlar

lerrrpu di

sieng l]lu i olch S,:q--rlir \'1! )ior adriilr r!a;ib ileDgilJ tjdai.

iidl

lrlrbungrnrrl a dcrrgiur " kor ld isi lcrlenl-d'

Jrbrgi!

iir

irna :,ar r g L.r-.an iu

lr

dalan r fdriclrtsan

l)r1sr1l Iil7 ol 11{ I I

.\

j|laiJrlar

l,.allai]ln upapLtll

s.n.da

llroior

\dib

lc14])

incn:alslixn

lill1rpl]

Ir.r.larirrlrr\'ir

ili

si,rtr!

hilri.

lirrrLrk

lcbih

t1

ni.r'r1]]cnega.l i:r!ii nlcnlrcna i h r.)'i paslli L()7 atiL

i2)

rdktr nrcnorttl

f,inrlis

hrrus rd:r pcnjclaser

rcsrnidirl,irr! I lndonts-l ln.larl!: No.

ll'ilhur:

lll{-r()

lerklil

pasai lcrscbid.

1)isisi 1njn

lcrkail rttgel:i

tncnl rlaii:trl

lmrpll scpcdr

ntotord]sii

l!

hJfi- nlcuul1L1AKi]l'

I

tiusti ,'\gtng

Dhenr

Alfalrirrr. Sik..

M

i]'

bcrJa;rtt

kan

hl5il

l)cncl ; li i'ur

frehl

as:'tLlltl lr

kdce|rlan

lj.Ihe\'3

iidillith

lobjh

clp.tl

J.Lri

l(!rapLll

l

ri,rern-

ltal

i

i

(lalral diasurrsikar:

nr.nlrpa li i!-r Iilc l

iial

celral'a 1.'ti r icrlcf ih ,lahu

[:

dalil:rar!a sua;

r

gcnlurtrh" olell

l.bab

illl

xlnhiiir

sasoraLirg bcrkendalil rllelrPguni*:r]l scpcda nlotl)r dcngrrn

lirtrpli

u1ilrtt ntcn,vrla

ilkar

lebijl L:cFiLl

rlilcspor; rlibanditrgkrrr deFgerl

nlclnhttr)

iliLn

l.i.,t,

r -rl-.',

,r"l-;m ,r".rr 1-r

'li.,r

r.

ttr

''

k..rirrl

"

rr

')'.rr"Lr,.rn

nti' n\'r

';'1r'r

t,.,t':

.' ltlI

{Dl{:

|.Il

lit'.'l l

r''ri

\\ cl-.siru Sdtl$rli$ k,rhrurtcn i": ritu Sirtrl siirng

luri

\'i

rg sinr 8el icll1r']!:- rc'slx)r ulalr liillt i 8ri Lli 8 lelilx11

ada kiiirsan ataLr simLr'cxhrla icbih rcpal. Jlcl'lcks

sral

re!rgcmulli

dnri

ata

yJ!!g

kita

iihal.

llrr-llcnlukarr scher:lPa

iaFiit

lespon

liilr

sirrl

mclitju dnlalri

lirlq)anrr

tcrlelll'r. l'icll u.i\in ccpal keld4.aan lii1lr tl.l4iLr. nruke.jaraii prndang

1.nt

drpat s.[aefa

.l]irrr!ikilp

ntata

unltlli

nrrlakuL:ia

rcei<si ddalah sorak iit

ltsar

lirl

iribc|lxntlirg

lrrusclirlanrr 1-.,,rgcralian scircdr mokn lcbih

t'cIri

drrip:rda l!ondaruirn

ytttg

birr. :!chirggil sxngal

'

|i

".

|

.,

ir.

L .

t:r.r,1:r

rr

',r'

ri

ii

lJ-:

|'

, r

pcrggune jalan riipcrhrlan banllr:lrr cl1hr!ir dari larr4lr.

J(r)rIpo{

idn

}lagrts .l,iribilrLs\r,iln

lnefigirlitkon alassrr .r_ilng scring digLual.L11

gulu

lrcnolak

pen!rla!rl

lan4lr

rlisianS hari

adllah

itl!san ekoromi

dintau

nrenitru( pctrgcndara

bah*a

larnpu

l'ang

di

\'rlaktrn

sLcxrl.! t!-rus

lnen€au'{ ?*an rren}abnbkan konsurrrsi 1313!l -v;rg ling!:i. b()lalrnpu )"irll! din\ lllilka!1 le nLs rrl.-'ncnls

alin

mclnfcq)cndr-'L .jikir-rs hirirlprrl h

:eilirlga

',\r, I.

r.!

f

rr

|-j|,.Il\,'"II'IilnLdr'.u'.;r'ji"I

Ai(l scbdg.ai rlLlrbcrcncrgi listli!..irrga dlan ccirai nral;. l)isanrl)iug

rlii$n

tcFebr rl .ll|ri scilikaseilirlri
(10)

bri]rsn) a. schinsga rilai jiensililjlvs lrcrk ur.ii g.jau

.

.r:Jr.

Jrrl r\\a\rl,\.I,:.,r.,

r"

r,,.,,1.

,^.r..,.r.

nrata

itu

sc

diri.

Lilrltp!r

kcndaruan san93t

-

r.ui:r:r.

mr.:rr.l

.

.t..t.\it

.:,\,r

t.r.

.f\ I

Jmi,

alirr lostsr paltciunDnl,. Apabila sinar lersebut

larcaienn).a

tepal fiengenai mata pcrlr{endara \ ang bee!pasnn diin d.l]alan inlensiLas tinggiJan

hahkan

sampai

$an\ilatkirr-

rralia hel

ini

t te u r

J

r

...1.,1r ...r

...:.r

,r

I

... t.,,rr

r.

r.

I .rirr,!

crugikar]'.

Dilihtl

.i,|]

j

f,:niel.-\an

lial.rr

ntenang scL i hs

iarrp*

r.r:ir,n:rl nanr.rn icLlxrlog j

tclrh

berkcnrbarr hxh\\.it

scir-jng

Llcrgan

pcnrltrlakuar

scprda rncrioi saal

ini larrrprurll

Jnalcr]ts ]irrg,{lut jl hi{!l rF.l.r]]an tr.lapnrr rgirsirn.r

..

r'J -..

.

nL,

r.c.f. I. .

ti.

.t',.!..trt,,..t,.tn

.ril:" tr r', :n,

.

..- I

..,t.

ij

.:,.

,t.

I

1crllantring darj arnh lbkUs

\or.tan

Iampu

)an!

.1::

.,

tr^ .,

r1:,

r. , r.

'..r,n,,._.t.!j.,.,,j,..IJ.,1.

..'nJr

Dt]r.tt disimpulk.NI heha,n pcilksanaan pa5nl 107

e],!1il)

I j r.liljrg- i jnclirn{

No

lf

lilhun

:0(19

\ti

Protill.j

IJali

ticlnk ct.(:krif.

keli.l.l{

clbktilan

prlinr

dorlrinan rrlalirh dikarenaka:r

lia.r'ena lesadaran cjan budaya masvatLLaL

vanl

rr':r'ih Lrr.

rrL

.t

,

.n

,.

,"rt r,,,;

\.

",

,,".,;.;,;

i )isampirg iiu ahsan sepcni d.tnpak kaik$ anlalo

pe]nantrrit

!lobal

dcn.qen menyelakan

irr}pu

,

p,\l:r

r

. ".1 J: .

ir,

_,

'rr,

n

r',,.liH.rii l\.Arlr J. 4ju .

\.

r:r-

.,

.t.J\;t.,t,..r,rr.,ir.",.r:rlrrr.,,n,.,,rr

cl;hll.

dimtfrl-.larnpak ne!.ati1'1,an!

di

mbuikllr

.lJr.rtJ.. h ..ri.1.,:t.

I nF:

n,c.

..ir

al

L

r..4el,:t :rrr

'

..\'r.-

:

,.

,lJ

ir

,i

.

rl

j(

lrrit,.

|

.i ,, lnas) ar3liiil \'itng laat Jan

llei]ilkit

yeltg t.urt alian n:udah djtunthultkan :iirrbile acla lcsadaran dari

nraslar3krl

untuk berbua!

ytl]g

bNjk baSi

Jjri

scrrili].i dan linqLUngan sUd|h terlanam dengan

brik.

iintuk

penegal:ar hulum pasal

i07afal(l)

l;rriiang I iril,rngt No.

J:

nhun l{lf)9 perlLr adanl.l

polaJrolt l)re

elllif

)

rn!

ililiemb;r4lan

ilelir

..

:.-t:rr.Jr.1 ,r, r't.,r. . .,

"1,.

: . r-*h,r.l,t,ncntrrrlnr

i

\.

..

...,t:

..t

.J.

.

.,,, kuh c.

r

. rr, ,,.r,1cl;n,r

L

r.

,.r'd_

J I r,.

:.,-:,a ..

I

,

,

,

.,

,,

.i

...:;;",

/ I I t in1 I fit t.cri i I i

ti,

6agi

pclanlgrr:

Efektit'iuts

lielc\tltltrt

par

l

!$7.|t!i

2

.\at

t(t!

)2

tuhbn

20!)g Sarnr.

I

l.a6l

I \'.

Klisll\{Pllt.AN

I}A:r]-'

SAt.l4tl

I

\11.

Kcsimpultrn

B,:rdrsarkar u;ajan var )g

disaiiler diittis

lcrscbul. dipcroleh

kcsilrpulln

scb+itj berikut :

I

/)?ldt':otiLt.t:1

l''uxt!

107

dtlt /))

l

inir

g

Lntfung

N,

:2

,lnt

l0ij9

tiidk

be4Lilan

tickti/:

hul

i

i

Lldpat

./ililkr!

daj.j

nte.\ih

i:anvtku.1,rt pal1nyg117!11 ili Lt.\

lrtttll

tcr\tbu!.

llc

rrltt.:atAan

i.lqLtjl

litAbtiitktur

),ong

ntt

tptrgL!1.!!hj

p(

tNakan

hultunr

.,1 ,,,11 1 ,,.,, r,,t41...1t,.i,,r,1,t

ri i pt r t t i ;:

h

kaj

iot

h u hv

a

t i tl a

li

e /c k t ilh.,-tr

pc l. r L s.t,7 o t 1, pu s

ul

l,::i.ti c ht t

I

tl i

kitvn

t t k o

]l

iitktt;r

7'enagrk

hukun.

{uktor

fid:it:Ltak(u

Jrtn

lll.itryrr

i{d!nitpl/:

ii}.i

tt!tl(niLlI

.tosit li\d.\ i .,:tkl.lJ1

j

nth

n

t, nlung_

ilndLng

No

))

lahun

i{)!9

br/att

Kttiolitilti

iiatral.t

Iloli ir

iutn

petnth

tltelr.kux.aD

,\:tlit.lLtkttn

prIet,gg.!t1!tj

a!d,

It!\tI

i I)7 (r.ttL

li)t!ts:b i li

{luki\

),!!t)J! LlilaklALr)

lnnya htruVu

tinjaktn

l)rc

t

ul/il

butryu

hinhouttn dtut rcgti on

.Jn

\o.^iali\r^i.t.t/r !1

Rt,/:'": 1,4,r,,r,t",,rt

\ rtr.t,t:tt,,,\.1:tt,:t.1,t..

untuk

Nthiflhulkd)t

Ilrslldnren du!.i

Jii

nla!.\va,1tk

tt

ukan

l)o

iB:l/t.ra kt re

lutwrt

r:

Lliri

di

ialdn

r.,hintgd

t).,noidkan

r!.tnll

htt\ili

md.tit, d.11tlrt

Ii(tt:ltittL!.ti.

2.

I{{

itht!td,l(!D': dialitni

Lldldn tx,n?:!tkun

patei

I

l)''

.|.tt /:)Lrd1ng-t)ntl,trtl:\t

)2

'!ihtoL

201)9

seta:a unun

atlaluh

4t tr :.y t t r u lc t i

t

t]r u I i

h

h c ! t t t

tt

tt

c,

X a I o h u

i

ftlulililltr {n!

ro

le

t[,,g1),11 |!1cn.valL!k(!n

/onpu

uramu

ii

tiuttg

hu:i

ticuyut.t

ktltddnukln

di

jalqi.

Disi\irlin

K.bii!kok

/11-l11

nIu*

t(.ur4

.t!t)ir\a!i.t

ut(

h)tat

lantpu

tapcdtt

fiotot

jjtefirllu pd(l(t

rt,tlktu

(lillith4rk!t, .tr.it.l

!t:hun

)tti:.

ii!,!.! dah

\ r t u K i tl

n

/t1 u,:.\' Lr t. u k it

t

tl i t o /

t

k

d r r ry: u n

neruh

ll

ittj

ln(nu'nhtllh'n.\$itcl1

,urng

.lL!ln!

rk:fituIikd /nnfu

ul(ruu.

l\nt)ltrkdn

,lusyarikaI thitryan

lallior

(:ko

ot,li

sepa,i

f

)nt ,

'

.',1

1

l/r

l,

J.

r llr t

q,1,,,,,ir

U

LtktsLl)1 k!

nellu

1114r1\tt.akut

kmrro

dc nyu

Pdsal lct

r:htI

l.iltratrt

ydn!

/dt:tn

dilak&rut

I'olda

llali

udaluh honva sahutll\ hiuhLltkn.

| | g u ru n. d i s.u17p i

n!

L!.l.ln.ru r o s i

(l

i \ u s i s uf e

i.

,

itlhF

be

itr

j tr.;r.ltta dcn gan.l

f

l' \f

tltuz padu
(11)

\'1'A\A

H AR..l DTJTA l1l untc '1. No 2. Septcnthat 2 0l 5 ISSN

:

l97lt-09112

s|Qt n{6.\\trrtk!!l !t}nt,.ttLltttry

ncndtisIi\f

Ilekalasa'.'\ alisis Dalrpak

sert'l

/Surat

lj'iit

llt:tigcntt.lell)

anajenlen Kcbirluhirn

i'ah I

irlt'l.i

P.'ratlLten f emedr{rh Rcpublik hrrlonr-sir Nrtnror

Bali.

Chainur

Arrasiid.

201.18-

DLttdr-D.1tdt

DAF'TAI{

PU51.\KA

Buliu

..\nnisa Na<lhilah. )A1 3. lrer,^cpti Mtts,varuhal

1.

tt.t]tl

\ttt

1.\'

ll;

it'ti

I t.-tt' in e R t

ttai't

'

t.:yht

'\!141t Lu.tt.ttd,;'

l'r"',l

\:

ivIds]'arakuI

:;ut Lth4.',a I?t1Iang sLtJ(I)

RiLling

(D.!)'liw

Runnihg Lighl)

mcldllli

iJr!ku l

irl <l(1lry- l-i

tltlon:l

Llnl

l\ltdi{t

-\rir-r?./.!.vr. Slrlpsi Falulta-s lllnu Sosial dixl limr.r Politik Progr,rm Studi iln]u k(ntrtu-likasi

Uni.;crsitil

Ve1e, an Su aba-f

ir

Bros\t

iTe|anitrte

I'e

erhiklqSl

l (Surdt

lji

i'fu,a!.'r?r/i)

" Rcsor PolresLa l)crpasar'

55

Tahlr

:012 lenlang

Kendaraan-Pcralrlmlt Pe]nerirtah

ll.pubiik

hldonesiil

Nomo'

9?-iahun

20i?

tedtang

l{etribusi

Pe,lgendaliLul

l,ltllt l-iilas

dan

l{etribrs;

Pelpaniangan izin i\lcmpekcq akan

'lcnaua KeriaAsi{g.

Wcbsitc

llrternet

Kanrus Bcsar llaha:m Indoncsit

(KBLll)'

lll{jril:l

nly!.

!!llrt.

tlqLicli

diakscs 1(:

I'ebrinri

20 t.1

lmplemer rsi

lhding-Lhdang N(nlol 2:

'lbhun

1009 ieDlanli

Lalu

l'lntas dalr Angkuta'r

ialan Rqa.

blp:r'l\lrillr!!tl!r-a]ib]kuli.rlrJd

diakscs 16 I'ebruar i 2013

i'r,/r

llcmal

llncrgivs

lilJ

no 22i200tJ ps

l07.llilll-!-Ll:gju.!!'qrp:l'i,epllt!!!lril!..-!ll diakses I 6

Pcbruari

201l

Dasrr

llukutn

Menyalakan

[-dnpu

Kendaraan

Pada Sisng

Ilati, httf):i/lLlui(.!.qnlill..

ionr,4ilinik,/dclai1,4t52458947a93 5<L

dasar-hLrlum-l'c\!Jj;ha

m.

a' JIalrr,-1.'mp'r

kendiraarr-padir'siarg-harjl' diakses pada

tanggal 23

ol'tober20i3.

l-.unl]u lvlotlr di Siang lEri .fulgel-angetiu kaji;vt

[eoi.

$U.,4saii-.qx!:L481

diakses pada

lailggal I Nopenrber20l3

z\1asan Menyalal;ut [,*mpu Pnda Siang I

lifibagi

Sepeda N4olot

]]1ttrl$nl-ic!1c,.L.oiu]rJ-ir-p-qrL?q

!?i"l-q4Ql!14Jir!:rlr-lll.ll'rhll!:

ldruu:lldldure-lnd:blgt:ieprdo

qlglstj

diakses pada tanggai2:l Oklober20

i3

Annisir

Nadhilalr.

2t)1 3. P useps

i

ivtasl'artt ktt t

/.rt.r/rS

\',//r

/r

Rfuia't

ll'11!t'n,

R"11

i'

t

Lieht

'5t1,'1;

Kt'dt;!i'tt

l !'"'itt

l

l lasyttrdkatt

Sur\lrd!a

le

nlIrtg

sdfel)

tliding

|Dq)tu

(R

nni

g

I'ighl)

nk'Lnlui

Buku t"ntlang'li ndang

d'In llctlitt

i,"nrr.r:rzr. Skripsi Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik t'n)gmm Strrdiilmtt Komrnikasi

Llnivcr'-silas VelcEn Surabaya" hal.9

/l

Ar,r. SinerCral:ka. Jirkarta.

Niniek Supdmi. 2007. tkristensi PiluttLt Dandu

DdLtrt

Sislen

?iiutlat l)an

I'cmiilanaun.

sirar

GlatlkiL Jakaria.

Soerjono Soektnlo dan lvlustalaAbdullah. I

982-Sosiol,)gi

Huk

rL

ilal4]t1

tl4s.yttrt1kal.

Jaka{4.

Soeiono Soekanto

1983 l'enegalwn Ilukttrtt'

lli1iaclpttr. Ilaneiuig.

-\oerior'ro Soekarto. 201)'7 , l'aktor- F

aklot

yu

g

.\ le mpe n go r u h

i

P r:ne

gukttn

tluku

nr,

I.kriaGrafi ndo !ersada.,lakarta

Sisuantoro Sunarso. ?001. I'c negttktot

Iluhnt

l'sikolro\ikd dalatt

Kaiian

Sosittlosi

/1aiian.

RaiaCulindo

Pe$ada, Jakaft a

['Lrl1tuaan Perundrng-undsngan

i'lrd

ng-l

inddrg

l)lsat

Negara Republik

lrdonesiai9.l5.

I lLrdaDg-L-lndang Nomor22 l.ahun 2009

lcnrars

l-.ftiu I-ir&ls darl Arr8kutan ialan

Peratufln

Pcmerintah

Ndi)or

80

Tahur

2012 lcntang Jaia 1:la€ Pcmeriksaan

Kr:

d:trran Balntoli)r di .lalan cla! PeniBdakan

Pelailgamn Lalu l,inlil\\ d& I Anghlt?tn Jalan

fer arrmrn l)enteri:rlirh Republik Tnclonesia Flonlor

12

lahrn

.'.il1i

lelllan-rt k{irnajcn]en dan

Referensi

Dokumen terkait

  komunikasi pendidikan, sekarang staf ahli salah satu Direktur Jenderal 

Jones (1994) yang menyatakan bahwa implementasi kebijakan standar pelayanan minimum dengan faktor organisasi, interpretasi dan penerapan secara simultan berpengaruh

Berhasil atau tidak berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi dan diselesaikan pada gilirannya akan menjadi faktor penentu apakah Program Praktik Pengalaman Lapangan

Rata-rata tamu per kamar di hotel non bintang/akomodasi lain pada bulan Agustus 2017 secara keseluruhan sebesar 1,99 orang, angka tersebut mengalami kenaikan 0,02 poin

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan

Maka definisi konsepsioanl dari penelitian ini adalah kinerja pegawai SAMSAT dalam pemberian pelayanan publik pada kantor SAMSAT Pembantu Samarinda Seberang dimana

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul: “ Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Kredit Berbasis Teknologi Informasi

Hal inilah yang terjadi pada proses implementasi Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2016 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Bawah Lima Tahun (KIBBLA),