• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Sukaraja, Desember 2016 KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR SOEBIANTORO. W NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Sukaraja, Desember 2016 KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR SOEBIANTORO. W NIP"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

0

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat dan perkenan–Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor tahun 2016 dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Laporan Kinerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis selama Tahun Anggaran 2016. Laporan ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2010 dan dokumen Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2016.

Dengan adanya Laporan Kinerja ini kami berharap dapat memperoleh gambaran atas kinerja Dinas LLAJ Kabupaten Bogor tahun 2016 dan sebagai bahan evaluasi yang diharapkan adannya masukan yang bersifat konstruktif sebagai perbaikan atas pelayanan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan dimasa yang akan datang.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Laporan ini.

Sukaraja, Desember 2016 KEPALA DINAS LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

SOEBIANTORO. W NIP. 196507281988031003

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor dan program/

kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sumber dana Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2016.

Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan JalanKabupaten Bogor dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2016. Indikator kinerja Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor, indikator keluaran (output) dan indikator hasil

(3)

2

(outcome) sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor tahun anggaran 2016.

Gambaran pengukuran kinerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2016 dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2016, disajikan dalam Gambar dibawah ini.

Gambar 1. Alur Pikir Pengukuran kinerja

Metode penyusunan LAKIP Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Kabupaten Bogor secara umum mengacu pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam pengukuran kinerja Sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kabupaten Bogor tahun 2016 ini menggambarkan indikator kinerja output utama (grand output) atau outcome pada program / kegiatan yang dilakukan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor selama tahun 2016 sesuai dengan penetapan indikator kinerja yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja (TAPKIN) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor tahun 2016.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah

Program

Kegiatan

Pengukuran Kinerja SasaranDinas

Tahun 2016

LAKIP Dinas

TAHUN 2016 Sasaran Pemerintah

Kab. Bogor 2016

Indikator Sasaran

IK : Input,Output/

Outcome LLAJ KAB. BOGOR

LLAJ KAB.

BOGOR

(4)

3

berdasarkan asas otonom di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas LLAJ Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lalu lintas dan angkutan jalan ; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Sekretariat dan Bidang sebagai berikut :

1. Sektretariat

Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam pengelolaan ketatausahaan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud , Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan pelaporan Dinas ; b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data Dinas ;

c. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas ; d. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas ;

e. Pengelolaan situs web Dinas ; dan

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan kinerja Dinas.

(5)

4

Sub bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, sub bagian program dan pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program Dinas ; b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data Dinas ;

c. Pembinaan hubungan hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan pengelolaan situs web Dinas ;dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Dinas .

Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas;

b. Pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan;

c. Penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan d. Pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas .

Sub bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas ;

(6)

5

b. Pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Dinas ;

c. Pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Dinas.

2. Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan

Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan teknik lalu lintas dan jaringan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan manajemen rekayasa lalu lintas; dan b. Pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan.

Seksi Lalu lintas mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik Lalu lintas dan Jaringan dalam melaksanakan pengelolaan dan pengendalian lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, seksi Lalu lintas mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data manajemen dan rekayasa lalu lintas;

b. Penyusunan petunjuk teknis manajemen dan rekayasa lalu lintas;

c. Penentuan lokasi, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat;

d. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan perparkiran; dan

e. Pelayanan dan pengendalian administrasi penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum.

(7)

6

Seksi Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik Lalu lintas dan Jaringan dalam melaksanakan pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan;

c. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan daerah;

d. Pelayanan dan pengendalian administrasi penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan; dan

e. Penyusunan jaringan trayek, penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan dan penetapan wilayah operasi dalam wilayah daerah.

3. Bidang Teknik Angkutan Dan Terminal

Bidang Teknik Angkutan dan Terminal mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan teknik angkutan dan terminal. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Teknik Angkutan dan Terminal mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan teknik usaha angkutan; dan

b. Pengelolaan terminal penumpang orang dan barang.

Seksi Angkutan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik Angkutan dan Terminal dalam melaksanakan pengelolaan

(8)

7

tehnik angkutan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Angkutan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan angkutan,

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan angkutan jalan;

c. Pengelolaan jumlah alokasi angkutan umum pada trayek;

d. Pelayanan usaha angkutan orang, barang;

e. Pelayanan dan pengendalian administrasi trayek angkutan perdesaan/ angkutan kota dan angkutan umum;

f. Pelayanan dan pengendalian administrasi koperasi angkutan taksi yang melayani wilayah daerah; dan

g. Pengembangan jenis moda pelayanan angkutan umum.

Seksi Terminal mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik Angkutan dan Terminal dalam melaksanakan pengelolaan terminal. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Terminal mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan terminal;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan terminal;

c. Penataan dan pengembangan kawasan terminal;

d. Pengendalian operasional terminal;

e. Pengelolaan terminal orang, barang, dan peti kemas;

f. Pengelolaan retribusi pelayanan terminal; dan g. Pembinaan dan pengendalian pengelolaan terminal.

4. Bidang Teknik Kendaraan Dan Perbengkelan

(9)

8

Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan teknik kendaraan dan perbengkelan.

untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan pengujian kendaraan bermotor; dan b. Pengelolaan perbengkelan kendaraan bermotor.

Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik kendaraan dan Perbengkelan dalam melaksanakan pengelolaan pengujian kendaraan bermotor. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data pengujian kendaraan bermotor;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan pengujian kendaraan bermotor;

c. Pengawasan dan pengendalian pemasangan reklame pada kendaraan;

d. Pengelolaan pengujian berkala kendaraan bermotor;

e. Pelayanan usaha pengujian kendaraan bermotor; dan

f. Pembinaan keselamatan teknik sarana kendaraan bermotor.

Seksi Perbengkelan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tehnik Kendaraan dan Perbengkelan dalam melaksanakan pengelolaan perbengkelan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perbengkelan mempunyai fungsi :

(10)

9

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data perbengkelan kendaraan bermotor;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan perbengkelan kendaraan bermotor;

c. Pelayanan usaha perbengekelan umum kendaraan bermotor;

d. Pelayanan dan pengendalian administrasi usaha bengkel umum kendaraan bermotor; dan

e. Pembinaan pengelolaan perbengkelan.

5. Bidang Penyuluhan Dan Pengendalian Operasional

Bidang penyuluhan dan pengendalian operasional mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan dan penyuluhan serta pengendalian operasional lalu lintas angkutan jalan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas;

dan

b. Pengelolaan pengendalian operasional lalu lintas.

Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional dalam melaksankan pengelolaan penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas;

(11)

10

b. Penyusunan petunjuk teknis penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas;

c. Pembinaan penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas kepada masyarakat;

d. Pelayanan usaha pendidikan dan latihan mengemudi dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan mengemudi; dan

e. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas dijalan daerah.

Seksi Pengendalian Operasional mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional dalam melaksanakan pengelolaan pengendalian operasional lalu lintas angkutan jalan.Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pengendalian Operasional mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan; dan

c. Pengawasan dan penertiban atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan.

6. Unit Pelaksana Teknis

Unit pelaksana teknis di bidang lalu lintas dan angkutan jalan melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas LLAJ dalam pelayanan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

(12)

11

Jabatan fungsional terdiri dari pejabat fungsional di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan pejabat fungsional lainnya diantaranya:

a. Penguji Kendaran Bermotor; dan b. Arsiparis.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas LLAJ merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun susunan oragnisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor terdiri dari :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahi :

a Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan , membawahi : a Seksi Lalu Lintas; dan

b Seksi Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan;

4. Bidang Teknik Angkutan dan Terminal, membawahi : a Seksi Angkutan; dan

b Seksi Terminal;

5. Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan, membawahi:

a Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor; dan b Seksi Perbengkelan;

6. Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional, membawahi:

a Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan; dan

(13)

12

b Seksi Pengendalian Operasional;

7. UPT; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

(14)

13

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor

(15)

14

C. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor Tahun 2016 mengacu kepada : 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme.

2. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme.

3. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian,Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor.

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 tahun 2016 tentang Ptentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

8. Peraturan Bupati Bogor Nomor : 43 tahun 2016 Tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun 2013-2018;

(16)

15

9. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2014;

10. Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2014;

11. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2014;

(17)

16

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatananSistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Denganpendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya denganpotensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upayapeningkatan akuntabilitas kinerjanya, secara rinci Renstra dapat dilihat pada Lampiran 1.

Dokumen Rencana Strategis setidaknya memuat/ berisi visi,misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara mencapai tujuan dansasaran).

1. Visi

Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.

Visi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor adalah

“ Mewujudkan Pelayanan Transportasi yang Selamat,Terjangkau dan Lancar Untuk Menuju Kabupaten Termaju Di Indonesia .”

(18)

17

.

Visi ini dimaksudkan cerminan bahwa Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ingin memberikan arah dan strategi pelayanan yang jelas kepada masyarakat dengan menyatukan setiap tugas pokok dan fungsi yang menjadi kewenangannya agar tercipta kondisi bangunan dan pemukiman menjadi lebih baik.

2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Visi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang telah ditetapkan, tugas pokok dan fungsi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan masukan-masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), ditetapkan Misi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor sebagai berikut:

1. Mewujudkan sarana lalu lintas dan angkutan jalan yang terintegrasi dan berkualitas;

2. Meningkatkan kualitas infrastruktur lalu lintas dan angkutan jalan;

3. Meningkatkan keselamatan, ketertiban, kelancaran dan keamanan berlalu lintas;

(19)

18

4. Meningkatkan pelayanan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan;

5. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang berkualitas.

3. Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.

Tujuan stategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi.Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata olehinstansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasarandirancang pula indikator sasaran, yang dimaksud denganindikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaiansasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.

Setiapindikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya(targetnya) masing-masing.Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara

(20)

19

berkesinambungan sejalan dengantujuan yang ditetapkan dalam rencana stratejik.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.

Perumusan tujuan, sasaran dan strategi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 selanjutnya dijabarkan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Misi Pertama : Mewujudkan sarana lalu lintas dan angkutan jalan yang terintegrasi dan berkualitas

Tujuan :

Melaksanakan Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan, pelaksanaan di bidang LLAJ berjangka dan berkelanjutan yang efektif dan efisien menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku guna meningkatkan pelayanaan kepada masyarakat untuk mewujudkan

Kabupaten termaju di Indonesia;

Sasaran :

1. Terencana dan Termonitornya Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;

2. Terpeliharanya peralatan beserta Gedung Pengujian dan Terminal serta sarana dan prasarana perhubungan

(21)

20

Misi Kedua : Meningkatkan kualitas infrastruktur lalu lintas dan angkutan jalan.

Tujuan :

Melaksanakan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaran dan Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berjangka dan berkelanjutan yang efektif dan efisien menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku guna meningkatkan pelayanaan kepada masyarakat untuk mewujudkan

Kabupaten termaju di Indonesia;

Sasaran :

1. Terencana dan Termonitornya Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

2. Terpeliharanya prasarana dan Fasilitas LLAJ.

Misi Ketiga : Meningkatkan keselamatan, ketertiban, kelancaran dan keamanan berlalu lintas

Tujuan :

1. Peningkatan Keselamatan,Ketertiban, Kelancaran di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

guna mendukung aksesibilitas dan aktifitas masyarakat.

2. Tersedianya fasilitas dan perlengkapan jalan yang memadai Sasaran :

1. Tersedianya Pengadaan fasilitas lalu lintas 2. Terpasangnya fasilitas lalu lintas;.

Misi Keempat : Meningkatkan pelayanan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan

Tujuan :

1. Peningkatan penyediaan akan kebutuhan sarana dan prasarana LLAJ

2. yang berkualitas dalam meningkatkan aksesbilitas masyarakat Kabupaten Bogor

3. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum

4. Melakukan pembangunan sarana dan prasarana Perhubungan

(22)

21

Sasaran :

1. Peningkatan pelayanan perizinan angkutan umum ; 2. Terlaksananya pengujian kendaraan bermotor kendaraan 3. angkutan umum;

4. Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan angkutan jalan

5. Terlaksananya pembangunan dan Pengembangan Sistem kontrol Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Misi Kelima : Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang berkualitas Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM Perhubungan melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di sektor Perhubungan dan Kesekretariatan.

Sasaran :

1. Terbentuknya Aparatur Perhubungan yang profesional;

2. Terencana dan termonitornya penyelenggaraan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan .

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Sasaran strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalansesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 mengacu pada kebijakan prioritas Pembangunan Daerah yang ketiga, yaitu Peningkatan Pembangunan Infrastrukur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup. Sasaran indikator tersebut dituangkan kedalam dua kelompok program, yaitu program utama dan program penunjang/ pendukung,

Untuk Program Utama sasaran strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

(23)

22

Tabel 1. Uraian Sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berdasarkan Perjanjian Kinerja untuk Program Utama

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya infrastruktur wilayah yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

-

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

1 Terminal

-

Tingkat kinerja Jaringan Lalu lintas dan Angkutan jalan

0,773

-

Jumlah arus

penumpang angkutan umum

56.680.034 Orang - Rasio ijin trayek 0,0023471

- Angkutan darat 0,07 %

- Rasio panjang jalan per

jumlah kendaraan 0,00148 -

Jumlah orang/ barang yang terangkut

angkutan umum

16.589.278 orang

-

Jumlah orang/barang melalui

demaga/bandara/

terminal pertahun

569.675 orang

- Jumlah uji kir

angkutan umum 19.369 kend

- Kepemilikan KIR

angkutan umum 31,13 %

-

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

10 - 20 menit

-

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

35.000 -

75.000 Rupiah - Realisasi Laik Jalan

Kendaraan 96,12 %

- Integrasi Moda

Angkutan Umum 1 terminal

- Pemasangan Rambu-

rambu 20 %

- Jumlah Fasilitas Lalu

Lintas Terpasang 13.807 Buah

(24)

18

Sedangkan uraian untuk sasaran program penunjang yang di laksanakan oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu :

Tabel 2. Uraian Sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berdasarkan Perjanjian Kinerja untuk Program Penunjang

SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

Meningkatnya kelancaran

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing

Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran

1 tahun 100 % Terwujudnya kecepatan,

kenyamanan dan

keamanan kerja aparatur

1 tahun 100 % Terwujudnya peningkatan

kapasitas dan kinerja sumberdaya aparatur

1 tahun 100 %

Meningkatnya disiplin kerja aparatur

1 tahun 100 % Terwujudnya

pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD

Tersusunnya perencanaan

dan laporan yang akuntabel 1 tahun 100 %

Dari tabel diatas untuk mencapai sasaran strategis tersebut biaya yang digunakan berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2016 yang tertuang dalam DPPA Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2016.

Sesuai dengan DPA Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2016, anggaran pendapatan dan belanja (Perubahan) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2016 meliputi target Pendapatan sebesar Rp.3.832.666.000,- (Tiga Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Enam Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah ) dan Belanja

(25)

19

sebesar Rp. 64.528.720.000 - ( Enam Puluh Empat Milyar Lima Ratus Dua Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) terdiri dari belanja tidak langsung (BTL) sebesar Rp.21.566.617.000, - (Dua Puluh Satu Milyar Lima Ratus Enam Puluh Enam Juta Enam Ratus Tujuh Belas Ribu Ribu Rupiah) dan belanja langsung (BL) sebesar Rp.

42.962.103.000,- (Empat Puluh Dua Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Dua Juta Serratus Tiga Ribu Rupiah) secara rincian sebagai berikut:

Tabel 3. Uraian Target pendapatan Retribusi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2016

NO. URAIAN TARGET

1 Ret. Parkir Tepi Jalan Umum 642,708,000 2 Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor 1,642,628,000

3 Ret. Terminal 1,283,340,000

4 Ret. Ijin Trayek 263,990,000

JUMLAH 3,832,666,000

Tabel 4. Uraian Anggaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun anggaran 2016

NO URAIAN ANGGARAN

(Rp)

1 Belanja Tidak Langsung 21.566.617.000 2 Belanja Langsung 42.962.103.000 TOTAL BELANJA 64.528.720.000

Secara rinci penetapan rencana kinerja perubahan tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 2.

(26)

20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung- jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badanhukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak ataukewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung-jawaban.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran capaiak kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator- indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Pengukuran kinerja mencakup pengukuran kinerja pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Sasaran (PKS).

Perhitungan persentase pencapaian target PKS memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi :

(27)

21

a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :

% Capaian = Realisasi

X 100 % Target

b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus :

% Capaian =

Target – (Realisasi –

Target) X 100%

Target

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran dalam formulir PKS, dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja untuk memberikan penjelasan keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran dan pelaksanaan suatu kegiatan.

1. Analisis Capaian Antara Target Dan Realiasi Kinerja Tahun 2016

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 capaian indikator kinerja Dinas LLAJ tahun 2016 sebagai mana pada tabel dibawah ini :

(28)

22

Tabel 5. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun anggaran 2016

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AKHIR 2013

2016

TARGET REALIASI

1) Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis TERMINAL 6 1 0

2)

Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

V/C RASIO 0,859 0,773 0,845

3) Jumlah arus penumpang

angkutan umum PENUMPANG 52.633.046

56.680.034 60.820.017 4) Rasio ijin trayek % 0,0023070 0,0023471 0,0021339

5) Angkutan darat % 0,0748389 0,0700830 0,0503970

6) Rasio panjang jalan per

jumlah kendaraan % 0,001788337 0,001353177 0,001212891 7)

Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

ORANG 15.789.914 17.004.010 21.458.415

8)

Jumlah orang/barang melalui

demaga/bandara/terminal pertahun

ORANG 558.450 575.372 632.909

9) Jumlah uji kir angkutan

umum KENDARAAN 18.987 21.256 20.135

10) Kepemilikan KIR

angkutan umum % 50,45 24,45 33,550

11)

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

menit 10 - 20 10 - 20 10

12)

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Rp/kendaraan 35.000 - 75.000

35.000 - 75.000

35.000 75.000 13) Realisasi Laik Jalan

Kendaraan 95,61% 96,123 104,30

14) Integrasi Moda Angkutan

Umum koridor 2 1

15) Pemasangan Rambu-

rambu % 9,14% 20,00% 92,96%

16) Jumlah Fasilitas Lalu

Lintas Terpasang BUAH 13.567 13.927 15.362

Dari tabel diatas dapat dilihat dan di analisisa bahwa dari 16 indikator kinerja utama ada 9 indikator kiinerja mencapai dan/

melebihi target, dan 7 indikator yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan.

(29)

23

2. Analisis Capaian Antara Target Dan Realiasi Kinerja 3 (tiga) Tahun Terakhir

Pencapaian target dan realisi kinerja perlu dianalisa dalam 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2013 samapai dengan tahun2016, yang merupakan perencanaan dari renstra Dinas LLAJ Kab Bogor 2013 – 2018.

Analisa Indikator Kinerja dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ditetapkan, presentase kenaikan indikator Kinerja yang dipengaruhi dengan program dan kegiatan yang di dukung dengan ketersediaan anggaran dalam tahun berjalan, adapun indikator kinerja yang tidak mencapai target adalah pembangunan terminal dengan indikator Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis yang tidak terealisasi pada tahun 2016 dikarenakan tidak tersedianya anggaran untuk rencana pembangunan fisik terminal Jonggol. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

:

(30)

24

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI

AKHIR 2013

2014 2015 2016

TARGET REALIASI TARGET REALIASI TARGET REALIASI

% % %

1) Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis Terminal 6 1 1 100 0 0 1 0 %

2) Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan V/C Rasio 0,859 0,842 0,845 99,62% 0,808 0,845 95,36% 0,773 0,845 90,73%

3) Jumlah arus penumpang angkutan

umum Penumpang

52.633.046

53.948.872

54.206.789 100,5 55.297.594

59.627.468 107,8 56.680.034

60.820.017 107,3

4) Rasio ijin trayek %

0,0023070

0,0023202

0,0023045 99,3

0,0023336

0,0021838 93,6

0,0023471

0,0021339 90,9

5) Angkutan darat %

0,0748389

0,0727868

0,0553567 76,1

0,0714213

0,0503970 70,6

0,0700830

0,0503970 71,9 6) Rasio panjang jalan per jumlah

kendaraan % 0,001788337 0,001629613 0,001259411 77,3 0,001484976 0,00129817 87,4 0,001353177 0,001212891 89,6

7) Jumlah orang/ barang yang terangkut

angkutan umum Orang

15.789.914

16.184.662

16.256.375 100,4 16.589.278

17.882.013 107,8 17.004.010

21.458.415 126,2 8) Jumlah orang/barang melalui

demaga/bandara/terminal pertahun Orang 558.450

564.035 620.438 110,0 569.675

626.642 110,0 575.372

632.909 110,0 9) Jumlah uji kir angkutan umum Kendaraan

18.987

19.177

20.709 108,0 19.369

20.135 104,0 21.256

20.135 94,7

10) Kepemilikan KIR angkutan umum % 50,45 39,63 59,562 49,69% 31,13 45,750 53,01% 24,45 33,550 62,77%

11) Lama pengujian kelayakan angkutan

umum (KIR) Menit 10 - 20 10 - 20 100 10 - 20 10 - 20 100 10 - 20 10 - 20 100

12) Biaya pengujian kelayakan angkutan

umum Rp/Kendaraan 35.000 -

75.000

35.000 - 75.000

35.000 -

75.000 35.000 -

75.000

35.000 -

75.000 35.000 -

75.000

35.000 -

75.000

13) Realisasi Laik Jalan Kendaraan 95,61% 95,87% 89,26% 93,1 96,12% 102,731562 106,9 96,123 104,30 108,5%

14) Integrasi Moda Angkutan Umum Koridor 2 1 1 100,0 1 1 100,0 1 0 0,0

15) Pemasangan Rambu-rambu % 9,14% 20,00% 32,80% 164,0 20,00% 48,00% 240,0 20,00% 92,96% 465%

16) Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang Buah 13.567

13.687

13.741 100,39 13.807

14.200 102,85 13.927

15.362 110,30

Table 6 : Target dan realisasi Indikator Kinerja tahun 2014 -2016 Dinas LLAJ

(31)

24

3. Analisis Capaian Antara Target Dan Realiasi Kinerja Tahun 2016 dengan Masa Akhir Tahun 2018

Pengukuran capaian indikator kinerja dalam masa perecanaan renstra perlu di analisa Antara Target Dan Realiasi Kinerja Tahun 2016 dengan Masa Akhir Tahun 2018, analasisa tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan capaian indikator kinerja yang telah dilaksanakan dan sampai akhir tahun perencanaan, analasisa tersebut dapat dililhat pada tabel dibawah ini :

Table 7 : Analisa Perbandingan Target dan realisasi Indikator Kinerja antara tahun 2016 dan masa akhir 2018 Dinas LLAJ

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 MASA AKHIR (2018)

TARGET REALIASI TARGET REALISASI

% 1) Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis Terminal 0 0 % 9 66,667

2)

Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

V/C Rasio 0,773 0,845 90,73% 0,704889 80,12%

3) Jumlah arus penumpang

angkutan umum Penumpang

56.680.034

60.820.017 107,3 59549460,51 102,1

4) Rasio ijin trayek %

0,0023471

0,0021339 90,9 0,0024 89,9

5) Angkutan darat %

0,0700830

0,0503970 71,9 0,067486185 74,7 6) Rasio panjang jalan per

jumlah kendaraan % 0,001353177 0,001212891 89,6 0,001123633 107,9

7)

Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

Orang

17.004.010

21.458.415 126,2 17864838,15 120,1

8)

Jumlah orang/barang melalui

demaga/bandara/terminal pertahun

Orang

575.372

632.909 110,0

586.937 107,8

9) Jumlah uji kir angkutan

umum Kendaraan

21.256

20.135 94,7

19.956 100,9 10) Kepemilikan KIR

angkutan umum % 24,45 33,550 62,77% 15,0812 -22,46%

11)

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Menit 10 - 20 10 - 20 100 10 - 20 100

12)

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Rp/Kendaraan 35.000 - 75.000

35.000 - 75.000

100

35.000 -

75.000 100 13) Realisasi Laik Jalan

Kendaraan

96,123 104,30 108,5% 96,89 107,6%

14) Integrasi Moda Angkutan

Umum Koridor 1 0 0,0 9 33,3

15) Pemasangan Rambu-

rambu % 20,00% 92,96% 465% 0,2 465%

16) Jumlah Fasilitas Lalu

Lintas Terpasang Buah

13.927

15.362 110,30 14167 108,44

(32)

24

4. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Kegagalan Kinerja serta Alternatif solusi

Keberhasilan atau kegagalan kinerja dipengaruhi dengan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungi yang didukung dengan program dan kegiatan. Adapun Permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaskanaan program dan kegiatan Dinas LLAJ Kabupaten Bogor selama tahun 2016, sebagai berikut :

a) Pada kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun 2016 terjadi perubahan mekanisme pembayaran pengadaan barang dan jasa, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:48/PMK.07/2016 tanggal 29 maret 2016 Tentang Pengelolaan Transper Ke Daerah Dan Dana Desa, maka pembayaran belum dapat dilakukan secara 100%;

b) Pada kegiatan pengadaan lampu lalu lintas, terjadi gagal lelang pada pengadaan jasa konsultasi pengawasan pemasangan lampu lalu lintas, sampai waktu telah dilaksanakan pekerjaan konstruksi pengadaan lalu lintas tidak diperoleh pemenang/penyedia jasa konsultan pengawas sehingga tidak dilaksanakan.

Alternatif solusi i yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut sebagai berikut :

a) Meningkatkan koordinasi dengan dinas instansi terkait baik tingkat Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat berkaitan dengan pola penyelesaian pembayaran kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi khusus tahun anggaran 2016.

b) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Bogor dalam proses pengadaan terkait proses penyedia barang dan jasa menghindari kesalahan yang menghambat proses pelaksanaan pekerjaan;

(33)

25

(34)

26

5. Analisis Program Dan Kegiatan Penunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan

Program dan kegiatan dalam menunjang keberhasilan indikator kinerja Dinas LLAJ tahun 2016 yaitu terdiri dari 10 program dan 86 kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

NO URAIAN KEGIATAN

PAGU ANGGARAN

(Rp) A Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

3.599.956.000 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya

Air dan Listrik

725.120.000

2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

77.000.000

3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 595.662.000

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor

175.994.000

5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 200.000.000

6 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

87.750.000

7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

49.980.000

8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 15.000.000

9 Penyediaan Makanan dan Minuman 132.000.000

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam dan Luar Daerah

562.500.000

11 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran

280.712.000

12 Pelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD 127.144.000

13 Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian

139.800.000

14 Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang 233.534.000

15 Penyediaan Pelayanan Keamanan Kantor 197.760.000

Gambar

Gambar 1. Alur Pikir Pengukuran  kinerja
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor
Tabel 1. Uraian Sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan  berdasarkan Perjanjian Kinerja untuk Program Utama
Tabel 2. Uraian Sasaran Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan  berdasarkan Perjanjian Kinerja untuk Program Penunjang
+7

Referensi

Dokumen terkait

For all students of SMAN Englishindo, we announce English Speech Contest.. Time : Saturday, 22

sosiologi, siswa, dan guru teman sejawat variasi gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti dari hasil tiga kali

Berdasarkan hasil overlay prakiraan curah hujan bulan Juni 2021 wilayah Provinsi Aceh, data kejadian banjir, dan data penggunaan lahan, maka diprakirakan Daerah Potensi

Kanit Reskrim Kompol guruh mengatakan, malam itu anggota berhasil menangkap dua tersangka penjambret yang sempat diamuk massa.”Mereka sudah berulangkali melakukan penjambretan

oleh STP akan sama dengan pada saat Initial Convergence. Berikut adalah hasil printscreen dari Recovery Convergence. Pengukuran Recovery Convergence. Bentuk tabel perubahan

Adapun kekurangan yang dimiliki perusahaan adalah perusahaan tidak melakukan survey konsumen, tidak menyelesaikan pesanan tepat waktu, tidak membuat formulir permohonan

Secara keseluruhan hasil pe- nilaian tentang aspek keterbacaan, konstruksi dan keterpakaian produk oleh guru menunjukkan bahwa pe- ngembangan instrumen asesmen

System operasi open source berdeda dengan system operasi close source, system operasi open source hidupnya bergantung pada pengembang karena system operasi ini