巨 IE藤 厖
PT PLN(PERSERO) PERTAMiNA
一. 一一・一・一・・一一一一・・・
.一一
..
.・一一・一
lSSN 190715995
KE161=
““
│111J
野■ 評貯
STTNAS Yogvaka‐ Ⅲ
=lsl
Penanggung Jawab
Pengarah
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana Bendahara Pelaksana Seksi Reviewer Bidang Teknik Elektro Bidang Teknik Mesin Bidang Teknik Geologi Bidang Teknik Pertambangan Bidang Teknik Sipil
Bidang Teknik PWK Seksi Prosiding
Seksi Acara
Seksi Publikasi, Dokumentasi, Perlengkapan
SUSUNAN PANITIA
Ketua STTNAS
(Ir.Ircham, M.T.)
1 Pembantu Ketua I STTNAS Yogyakarta
(Ir. Harianto, M.T.)
2. Pembantu Ketua II STTNAS Yogyakarta
(Ir. Sukartono, M.T.)
3. Pembantu Ketua III STTNAS Yogyakarta
(Ir. Rr. Amara Nugrahini, M.T.)
Dr. h. Ev. Budiadi, M.S.
Dr. Ir. Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T.
Winarti, S.T., M.T.
Tugino, S.T., M.T.
Sutrisna, S.T., M.T.
Th. Listyani Retno Astuti, S.T., M.T.
Ir.Ag. Isjudarto, M.T.
Drs. H. Triwuryanto., M.T.
Drs. Achmad Wismoro, S.T., M.T.
Djoko Purwanto, S.T.
Ir. Dianto Isnawan, M.T.
Ferry Okto Satriya, S.T.
Ign. Purwanto
P. Lilik Marsudiyanto
SEMINAR NASIONAL ke 6 Tahun 2011: Rekayasa Teknologi lndustri dan lnformasi
DAFTAR ISI
Halaman Depan
SusunanPanitia
Sambutan Ketua Pelaksana Sambutan Ketua STTNAS
Daftar lsi
ELEKTRO
Pengaruh
Interkoneksi Distributed
GenerationDalam
Sistem TenagaListrik
terhadapProfil
TeganganElias K.
Bawan,dkk.
1Sistem Penilaian
Sertifikasi
Dosen BerbasisWEB Sri
Kusumastuti,dkk.
Implementasi Metode Heuristik
pada PerancanganSistem Informasi
PetaPariwisata Kota
KendariLaode Muhamad
Tajidun,
dkk.Penerapan Basisdata Fuzzy
Model Cindy
P. C. Munaiseche, dkk.Implementasi Robot Tank Menggunakan Kamera
CCTV Wirelles
BerbasisMikrokontroler
Atmega8535L
Muhammad
Yusvin
Mustar,Rif'an Tsaqif As
Sadad dan Iswanto ImplementasiMikrokontroler untuk
Pengendalian Lampu dengan SMS AnnaNur Nazilah
Chamim, IswantoImplementasi
AT89551
sebagai Pengaman SepedaMotor Nia
Maharani Raharja, IswantoEvaluasi
Kinerja Algoritma
PenjadwalanLintas
Lapisan pada Jaringan CelularOFDM
GelombangMilimeter
dengan KanalHujan
Mas
Nurul
Hamidah, GamantyoH,
EndroyonoThree Phase l-oad
Flow Algorith
Based on Positive Sequencefor
Unbalanced Power SystemSugiarto, Sasangko Tramono
Hadi, Tumiran
Analisis Uniuk Kerja Harmonik di
lnstalasiListrik Industry
dan Upaya PcnanggulangannyaJanny F.
Abidin, Dulhadi
53Pengambangan pada Segmentasi
Kata Tulisan
Tangan yang Mcnggunakan Tapis GaussianID
Linggo
SumarnoSistem Pemantauan Keamanan
Rumah Menggunakan Aplikasi Video Call
pada JaringanGSM
3GYohanis Manggau, Damar
Widjaja
Pemantau Perjalanan Kereta Api Menggunakan Sistem Komunikasi Radio
dengan Frekuensi 2,4GHz
Tatang Ony Prasetyawan, Damar
Widjaja
Sinkronisasi JamDigital Nirkabel
NugrohoBudi Wicaksono, Martanto
Analisis Pengaruh UPFC pada Aliran Daya dengan Batas Kemampuan
Perangkat dan Saluran TransmisiPetrus Setyo Prabowo
Aplikasi Kontrol PID
pada Pemodelan Heater denganDua Variabel lnput - Dua
VariabelOutput
。1
¨l l ¨Ⅲ
・ Ⅳ V
Tahani
untuk Pemilihan
Ponsel Cerdas10 16
24 30 35
41
48
うん
′υ
68
74 80
87
Pradu Mas
Wibowo,
BemadetaWuri Harini
94SEMINAR NASIONAL ke 6 Tahun 2011: Rekayasa Teknologi lndustri dan lnformasi
Harianto
Pengaruh
Komposisi
PaduanAl-Si
Terhadap KerentananHot
Tearing-\khyar,
SuyitnoPengaruh Peningkatan Kandungan Silikon Terhadap Cacat Hot
Tearing Pada CctよallCRCM Vertikal
Bahtiar,Suyitno
213 221
221 Solidi■kasi Limbah IGomium dalam Glasir Keralmik
Lusia Permata Sari
Hartanti
/- -) /.GEOLOGI
Resiko Ceologi dan
SumberdayaHidrokarbon Formasi
Ku.jung LapanganBTW
CekunganJawa
Timur Utara
Bambang
Triwibowo
235Kajian Vulkanik
TepraGunung Muria di
Sekitar TapakPLTN Uiung
LemahABang (ULA)
Jepara
Basuki
Wibowo, Heni
Susiati, JuneMcliawati
241Karaktcristik Endapan Emas Orogcnik sebagai Sumber Emas Placer di
DaerahWumbuban gka, Bombana, Sulawesi Tenggara
Fadlin
255GeneraL
Geological
Charat:teristic:sof
Geoth,ermal Fieldsin
Volvanic Areas oJ'Java Lsland Th.Listyani
RetnoAstuti
Analisis
K unanti taiI
sebagai Parameter Penentuan Spesies padaTurritellidae di
JawaHita Pandita .… .… .… .… .…・…・…・…・…・―・…・…・…・…・…・…・…・…・…・…・…・…・…・…・……・…・……
268
KarakterisasiFraktal
Seismisitas Sebelum Gempa Yogyakarta 21Mei2006
Djoko Wintolo
218Geology
andOre Mineralization of Epithermal
QuartzVein Type in Tugurejo and
Senepo Area, SlahungDistrict,
Ponorogo Regency, East JavaEsti
Handayani,Arifudin
Idrus,I
Wayan Warmada 283Karakteristik Gerak
SesarOpak dan Dampaknya terhadap Bangunan di Imogiri Bantul,
DaerahIstimewa Yogyakarta
Sukartono ...
289Analisis
Posisi DanBentuk
CebakanMineral
Mangan Dengan Metoda PolarisasiTerinduksi Di
DesaFatulotu
KecamatanLasiolat
KabupatenBelu NTT
Purwanto
297Pola Aliran Air Bawah Tanah Di Daerah Karst Gunungkidul Berdasarkan
KedalamanAirtanah
DangkalWinarti,
RezaBikwanto,
Handoko, Rheza Firmansyah,Rori Hidayat
304Percabangan
Sungai dan Kerapatan Sungai
Sebagai ResponTektonik
PegununganKulon
ProgoYogyakarta
Ev.
Budiadi
310Kaiian Geologi Gunung Api Terhadap Inisiasi Gunung Api Purba Genuk,
Jepara, Jawa TengahHill.
Gendoet Hartono, BasukiWibowo,
Imam Hamzah,Hadi Suntoko
311Analisis Kimia Abu Vulkanik
GunungMerapi
Dan Dampaknya Bagi KesehatanLingkungan
Dwi
IndahPurnamawati ...
326Studi Mineralisasi Bijih Mangaan (Mn) Daerah Kasihan Dan Sekitarnya
Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan Propinsi JawaTimur
Miftahussalam dan
Hakim ...
332Kajian
bahaya Geoteknik Pada tapakPLTN
Kramatwatu-Bojonegara BansyahKironi,
BasukiWibowo, Imam
Hamzah,Yarianto
SBSProgram
Inversi Non Linier
Dengan PendekatanLinier Anomali
GravitasiUntuk
KasusBola
DanSilinder
Horisontal262
Agus
Santoso,Ari
Setiawanvll
344 338
SEMINAR NASIONAL ke 6 Tahun 20LL: Rekayasa Teknologi lndustri dan lnformasi
POLA ALIRAN AIRTANAH DI DAERAH KARST WONOSARIBERDASARKAN DATA KEDALAPIAN SUⅣIUR
01ch:
winaniり,Rcza Bikwanto2),HalldOko助 ,Rheza Firlnansyぬ°
,R“
Hidaya♂)1)StafPcngttar PrOdi Tckllik Qologi STTNAS Yogyak額
ね,Jl.BabarSan,Dcpok,Slcman,
の
,3)'見;縦
11∫慧野篭鴛豊誓弩憲署音爵
'・p・:081328533330 k Gcoloが,STTNAS YogyakrartaABSTRAK
Secara fisiografi daerah Wonosari menempati fisiografi Pegunungan Selatan dengan
litologi
penyusun berupa batugamping dan membentuk morfologi karst yang 1uas. Salah satu potensi yang ada di daerah karst dalah air bawah tanah yang tersimpan dalam bentukan morfologi karst tersebut, sehingga batugamping akan berfungsi sebagai akuifer.Sifat batugamping yang mudah mengalami pelarutan, agak menyulitkan untuk mengetahui pola aliran air bawah tanah yang terkandung di dalamnya. Batugamping mempunyai sistem akuifer retakan, celahan atau gua. Hal ini mengakibatkan penduduk sekitar sering mengalami kesulitan air, terutama pada musim kemarau. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola aliran air bawah tanah yang ada di kawasan karst yang ada di Wonosari. Metode yang digunakaa dalam upaya mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan studi lapangan yaitu dengan mengukur kedalaman mukaair tanah dangkal (sumur) dan tentunya dibantu dengan data sekunder. Berdasarkan hasil penguiuran ksdalaman sumur di 12 lokasi yang tersebar di daerah penelitian, diperoleh kedalaman sumur yang bervariasi. Hasil akhir diketahui bahwa kedalaman muka airtanah yang cenderung dalam berada di bagian darat daya (>29 m) yaitu sekitar daerah Wareg, Duwet dan Siraman. Sedangkan muka airtanah dangkal (<15 m) berada di bagian timur, utara dan barat laut (daerah Piyaman, Wiladek dan Puludan). Pola aliran air di daerah penelitian ada yang meruncar atau mengalir dari topografi tinggi menuju ke rendah seperti
di
Piyaman yang mengalir ke arah Wiladek. Sedangkan aliran air yang mengalir dari topografi rendah menuju ke tinggi terlihat di daerah Warek yang mengarah ke daerah Pulutan. Aliran air dari daerah Semanu berrgerak menuju ke Selang, Wiladek. Aliran air dari Wonosari menuju ke arah Pulutan ataupun kea rah Selang.Daerah Semanu yang mempunyai elevasi tinggi, memiliki pola aliran mengarah ke daerah Selang yang memilitr<i elevasi lebih rendah- Hal ini menunjukklm tahwa aliran air tawah tanah di daer* penelitian dimungkirrka dipengaruhi oleh proses rekahan atau pelmtan pada batugamping sebagai akuifemya. Pada daerah penelitian ymg dianggap mudah untuk mendapatkan air ada di daerah Selang, Wiladeg dan Pulutan.Kata Kunci : karst, air tanah dangkal, pola aliran
PENDAHULUAN
Sebagian
besar wilayah di
KabupatenGunungkidul dikenal
sebagai kawasan yang tandus atau sulit air terutama di musim kemarau.Anggapan ini sebagai akibat
kondisi geomorfologi sebagian besar wilayah KabupatenGunungkidul yang dicirikan oleh
bukit-bukit berbatuan gamping yang dikenal sebagai daerah karst. Ford danWilliams
(1992) mengistilahkankarst sebagai medan dengan
karakteristik hidrologi dan bentuHalan yang diakibatkan oleh kombinasi dari batuan yang mudah larut (solublerock)
dar, mempunyai porositas sekunder yang berkembangbaik.
Sebagai akibatnya, kawasankarst dicirikan dengan minimnya
sungai permukaan danberkembangnya
ialur-ialur pcrmukaan.sungai
bawahAkibat
porositas sekunder tersebut, maka pola aliran air bawah tanahdi
daerah karst akan mempunyai karakter yang berbeda dibandingkanpola aliran pada daerah yang
mempunyai porositas primer. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pola alirandi
daerah kasrt khusunyadi
daerah karst Wonosari, maka perlu dilakukankajian lebih lanjut. Dalam kajian ini
untuk mengetahui pola aliran tersebut, maka didekati dengan kajian pengukuran kedalaman muka air tarah dangkal di sumur penduduk. Lokasi daerahpenelitian berada di sebagian
KabupatenGunungkidul terutama pada daerah Wonosari
yang
mempunyaibentukan morfologi
karst (Gambar 1)一彎一 一一一一
熙
Cambar
l.
Lokasi daerah pcneliti.rnSFKO:AH TING61TFKNO1 0GI NAS10NA1 17 Desomher'011
SEMINAR NASIONAL ke 6 Tahun 20LL: Rekayasa Teknologi lndustri dan lnformasi
},IAKSUD
DAN
TUJUANMaksud dari kaiian ini adalah
untuk mengetahui gambaran arah alian air bawah tanah vang adadi
daerah karst terutama yang ada di rvilayah Wonosari. Sedangkan tujuannya adalahLrntllk bisa memberikan solusi yang
tepat permasalahan air bagi penduduk yang mendiami daerah karst.METODE
Metode yang digunakan dalam kajian ini
adalah dcngan
rncngumpulkandata
primerberupa pengamatan geologi
permukaan(pengamatan gcomorfblogi. litologi
danrnengukur kedalaman muka airtanah). Selain itu
dibantu
dengan data-data sekunderantar
lain dala pengukuran geolistrik.GEOLOGI UMUM
Wilayah Gunungkidul sccara
fisiograllterbagi monjadi 4 satuan tisiograli
yaitu Pegunungan Baturagung, Pegunungan PanggungMasif, Satuan Plato Wonosari dan
SatuanGunung Sewu (Mac Donald
&
Partners, 1984).(Gambar
2).
Berdasarkan pembagian l'isiografitcrschut. dueruh ka.iian men('mputi
satuanFisiografi
Gunung Sewu.Fisiografi ini
secaraumum tcrsusun oleh batugamping terumbu dari Formasi Wonosari
dan
mcmpunyai morlblogi berupa bukit-bukit karst.Kenarnpakan
morfologi karst dari
Foto Udara dan Iapangan scperti pada Gambar 3.Carnbar 2.
PembagianGunungkidul
(Mac1 984)
Fisiografi
KabupatenDonald &
Partners.Gambar 3. Kcnampakan karst dari Foto Udara (a) dan lapangan (b)
Karst di daerah Gunungkidul
dicirikanden gan berkemhan gn ya kubah karst (ke g e L kar,s t), yaitu bcntukan
positif
yang tumpul, tidak terjalatau sering diistilahkan kubah
sinusoidttl.Kegelkar,st (Sweeting. 1972 virJe
Adii &
Nurjani, 1999) dikatcgorikan sebagaibagian dari
tipe karst tropis.Stratigrafi
Pegunungan Selatan khususnyaJawa
Tcngah-DaerahIstimewa
Yogyakartit lersusun oleh bcberapa fbrmasi, dari tua kc muda tercantum pada Tabcll.
DASAR
TEORI
Seperti yang sudah didefinisikan
oleh Ford danWilliams
(1992), maka secara umum karst mempunyaicirri
:1.
Terdapatnyacekungan tcrtutup dan
atau lembahkering
dalam bcrbagai ukuran dan bentuk.2. Langkanya
atautidak
terdapatnya drainase/sun gai permukaan.3.
Terdapatnya gua dari sistcm drainase bawah tanah.Selanjutnya dil<atakan bahwa
secaraumum komponen aliran karst
dibedakan menjadi 2 tipeyaitu
: aliran t:ondnitdan
alirandffise
(Gambar 41.Aliran dffitse men-sisi sr-rngai bawah tanah
secara
seragamdan
perlahan-iahan melalui retakan-rctakanyang herukuran
I 0-:l-10
mm (Bonacci, 1990) sebagai aliran infiltrasi dari zone simpanannyadi
pcrmukaan bukit karst. Scbagai ilustrasi aliran tipeini
menetcs atau merembespada
ornamengua. Kemudian untuk
aliran conduit bergcrak dengan cepatdari
permukaanmenuju sungai bawah tanah
melalui lorong-lorong yang besar berukuran 102-104 mm ataulebih,
atau scring disebut sebagai saluran terbuka. Akibatnya,jika ada
masukan aliran SFKOIAH TINGGITFKNO1 061 NAS:ONA1 17 0osemhor,011 亀金電S[MINAR NAS:ONAL ke 6 Tahun 2011:Rekayasa Teknologiindustri dan informasi
yang besar melalui pclorongan
ini.
makaair
di sungai bawah tanah akan cepat naik dan semua pencemar dapat ikut nrasuk ke dalamnya.Tabel l.Tatanan Stratigrati Regional
Daeriih PcgununganSelatan. dari
bcberapa peneliti (Hendratno, 1999, vidc Winarti, 2005)Gambar 4.
Aliran
Difu.te clan conduitdi
ak-uifer karsr (White, 1988)Aliran air
tanah akan dimulai pada daerah rcsapanair
tanah (rechargelone).
Daerah iniadalah wilayah dimana air yang
berada di permukaan tanahbaik air hujan
ataupun airpermukaan mengalami proses
penyusupan(infiltrasi)
secara _eravitasimclalui
lubang poritanah/batuan atau celah/rekahan
padatanah/batuan.
Proses
infiltrasi ini
akan berakumulasi pada satutitik
dimanaair
tersebut menemui suatulapisan ataLr struktur batuan yang bersifat kedap
air
(.iz1psyppabel1.Titik
akumulasiini
akanmcn'rbentuk suatu zona
jenth
air (saturated Tctne) yang seringkali disebut sebagai daeraLh luahan air tanah (discftarge ione). Perbedaan kondisifisik
secaraalami akan
mengakibatkanair
dalam zonasiini
akan bergerak/mengalirbaik
secara gravitasi, pcrbedaan tekanan.kontrol
struktur batuan clan paramet.erlainnya. Kondisi
inilahyang disebut
sebagaialiran
airtanah. Daerahaliran
airtanahini
selanjutnya disebut sebagai daerah aliran(flov pne).
Dalam nilai
stralegisnya pada kebcradaanair,
kawasankarst
sangatlahunik.
Dikatakanunik
karena kondisiair
tanah pada batuan karst sangatrumit dan
khas,tidak bisa
disamakan dengan kondisi air tanah pada batr-ran antar butir atau celahan.Di
antara keunikan tersebut antara lain :l.
Padasuatu
kawasankarst. batu
gamping umumnya bertindak sebagaiakuifer
utama yang dialasi oleh batuan kedapair.
sehinggasemua hydrolic event seperti
imbuhan,keluaran. dan aliran air tanah
akan berlangsung pada batugamping karst torsebut2. Air
cli kawasan karst bergcrak melalui sistem retakan, celahan. gua. sedangkandi
kawasanbukan karst gerakan air tanah
mengalir mclaluipori
antarbutir
atau cclahan dengan jumlah sangat kecil.Airtanah pada kawasan karst
akan membentuk aliran melalui saluran, medianya akan bersifat heterogen. Aliran air tanah akan bergeraklebih
cenderung bersifat turbulenatau
berputar. Dengandemikian air
yangmengalir melalui
lorong-loronggua
dapatdianggap sebagai akuifer utama
yang berbentuksungai bawah tanah
sedangkanyang mengalir melalui celah
atau retakan batuan sebagai cabangnya.Sebagian
kecil
airtanahmengalir
melalui ruang antar butir atau retakan sempit dikenalsebagai air perkolasi. Air
perkolasimerupakan aliran difusi yang
mengalir lambat dan bertindak sebagai cadangan untuk mengimbuh padaair
tanahyang
ada pada akuifer utama terutama pada musim kemarau.Air perkolasi di
kawasankarst
bergerak dengan kecepatan beragam tergantung danderajat karstifikasi dan jaringan
sistem percelahan yang sudah terjadi. Jaringanini
bisa terbentuk dalam daerah yang cukup luas.,い鞍4を
'壼 菫
"簗 ,
ヽFKOIAH TINCGITFKN∩
1 061 NAS10NA1 17 0o、
OmhOr,011 ■,■‐ 鴇
1亀難
1多鮭
│峯
`'│ヽ'繁
霊
:鷲=ilゝ〕拳│
書瞥 襲
::輩
難議席ζ 観
懇錮 進
il″
髪肇
ti電、
1摯=l・
鷲
1摯t輩えヽ
纂 鷲 率´ ず 鵞
〓一一一嚢峯 ‘
, 〓露漱′F
. ´‘︼
〓″
≠
・一■
・”一′ 一■ 予
糠蒙一4“〓■
資1奪じ
′〓“後一事〓
澤 壕 霊 嘉一 一ビ 聾ぃ 鷲
〓●■●“ 一”,, I〓 i■
・ ´ 壺
・・ ´ 一 t奉L 一・摯瑳■夕
. 琴
I幸
・ T鷺
. 醸
﹀■︶﹂響一﹁
i蘇 吝
軍
SEMINAR NASiONAL ke 6 Tahun 2011:Rekayasa Teknologilndustri dan lnformasi
5.
Pada saat musim pcnghujan kawasan karst mendapat imbuhan air yang mcngalir ntelalui saluran. Tampunganair ini
dikenal sebagaiakuifer cpikarstik. Akuil-er
epikarstik menampunsair hujan
yang masuk melalui saluran, sehingga pada saat tcrjadi hujan lebatterjadi banjir. Jika
akuif-erini tidak
bisa menarnpunglagi air.
rnaka akan terjadi arusbalik yang
menycbabkan terjadinya aliran turbulen.Aliran ini
sangat pentingdi
dalamproscs
pembentukankarst. karena
aliran turbulcn tersebut akan melarutkan batuan dan memperbesarlubang retakan
batuan.Akibatnya
kemampuanakuif'cr
epikarstik dalam menampung dan mcngalirkan air hujanmcnjadi
semakinlebih
besar. Pada musimkemarau, akuif'er epikarsttik
mongalirkan airtanah secara perkolasike
dalam saluran utama. Pada musim kcmarau panjang secara berangsurakuifer ini
menghilang (menjadikering). Terbentuknya kembaii
akuif'er memerlukanwaktu yang lama dan
tidak cukup dengan hujan lebat yangjatuh scketikaakan tetapi
memerlukanwaktu
berbulan bulan.6. Di
bagian dalam karst terdapat akuif'er yang disusun oleh jaringan celah. retakan, dan guayang saling berhubungan. Akuil'er
inimembcntuk subsistcm tersendiri
yangmemiliki
keccpatan aliran lambat atau cepat tergantungporositas
sekunderyang
ada.Kebcradaan subsistcm
ini pcnting
untuk menentukansillt
danpola
aliranair
tanah,selain menjadi faktor pencntu
sistem hidrolika karst yang heterogcn.Mengacu pada
Cuijic.
1918(videAdji &
Nurjani, 1999) dalam batugamping karst tcrdapar 3 zona hidrologi (Gambar
5),
yaitu zona kering yang didominasi oleh aliran sccara vertkal. Zonii pcralihan denganaliran
sccaravertikal
relatifmasih dominan dan setempat
ditandai pemunculan matair periodik. serta zona.jenuh airyang didominasi oleh aliran horizontal
yang mengalir ke arah dacrah lubah.Gambar
5.
Zonahidrologi
pada sistemakuittr
karst(Cuijic. l9l
8 videAdji &
Nurjani.I 999)
HASIL
DANINTERPRETASI
Bcrdasarkan
hasil kajian
lapangan maka diperolch data kedalaman mukaair
tanahdi l2 tempat yan-q tersebar di wilayah
daerah penclitian (Tabel 2).Tabcl
2. Data kedalarnan muka muka airtanah di daerah penclitianうん
Data sekunder dari hasil
pengukurangeolistrik di
Desa Karangrejek(3 ritik)
(CV.Gcokarya, 2002) dipcroteh hasil berupa variasi batuan yang bcrupa :
1. Lapisan
penLrtup(soil), terdiri dari
pasir"lepas. lempung. lanau. kerikil.
3
Satuan napal. merupakan campllran lempung dan karbonat. sangat impermeable dan sancat tidak poros.
Satuan napal pasiran, batuan dorninan napal yang bercampur dengan pasir. tetapi dominan napal.
Satuan pasir napalun. hatucn campumn pasir napal tapi dominan pasir, agak permeabel dan agak poros.
5 Satuan pasir gampin_Fan, batuan pasil‐
gampingan, sangat porOs dan pcrmcablc, sangat baik scbagai akuifcr
6 Satuan pasir dcngan fagnlcn gamping, tcrdiri dari pasir gampingan yang banyak mcngandung fragnlcn gamping dcngan tlkuran 2-10 cm
7 Satuan batugamping,tcrdiri dari batugamping bcrlapis,kalkarcnit
TINGGITFKNO1 061 NAS10NA1 17 nosOmhor,oll ■1=
N 0
LOKASI
Elevasi(m)
M.A.T
(m)
Tingg
i bibir sulnu r(m)
Selisih
Kedala man
(111)
DUSUN/
DESA
KECAⅣATAN
I1 Wareng Wonosari 34,200
12
2
Siraman Wonosari19,580
3 Pulutan Wonosari
11,800
1 108
4 ヽ
Viladeg
i
Karangm oio
175
16,000
1455
Pivaman Wonosari9.450
1776
Duwet Wonosari 1725.170
1
7 Balehafo Wonosari 8、720
8 Wiladcg
2
Semanu
18,670
9
Wonosari Wonosari18,750
13Selang Wonosari
14,750
15 133Pulutan 1 Wonosari
11.800
1
Semaru Wonosari 25,650
15 242
SFKO:AH
SEMINAR NAS10NAL ke 6 Tahun 2011:Rekayasa Teknologiindustri dan lnformasi
8. Satuan batugamping massif, terdiri
dari batugampingmasif, yang
merupakan reef atau terumbu karalg.Data-data
di
atas diproses(Map Info
dan Surfer), untuk mengetahui gambaran pola aliranair bawah tanah, tentunya
jluga dikompilasi dengan topografi daerah setempat.Hasil
akhirpengolahan data tersaji pada Gambar
5.Sedangkan
yang bertindak sebagai
lapisan akuifer di daerah kajian adalah napal pasiran danpasir napalan
(berdasarkandata
pengukuran geolistrik ).Hasil akhir peta aliran airtanah,
dapatdiketahui bahwa kedalaman muka
airtanah cenderung dalam beradadi
bagian darat daya yaitu sekitar daerah Wareg, Duwet dan Siraman.Kedalaman
mukaair tanah di
daerah tersebutmencapai >29 m.
Sedangkandaerah
yang mempunyai kedalaman attanah paling dangkalSeperti pada daerah Wonosari, Semanu dan
Wareg yang
seca.raumum
topografinya rendah (<170 m), justru menjadi pusat pancaranair. Artinya pada
daerah-daerah tersebut air bawah tanah memancar atau mengalir menujudaerah sekitarnya yang justru
mempunyaitopografi lebih tinggi. Aliran air dari
Waregbergerak menuju daerah Pulutan,
sehinggadisekitar daerah Pulutan relatif
dangkal mukaairtanahnya. Aliran air dari daerah Semanu berrgerak menuju ke arah barat (daerah Selang,ada
di
bagian timur, utara dan barat laut (daerahPiyaman, Wiladek dan Puludan)
dengan kedalaman <15 m.Beda elevasi antara daerah terendah dengan tertinggi
di
daerah kajian tidak terlalu menyolok yaitu hanya sekitar 70 m. Daerah dengan elevasi rendah dicirikan oleh warna biru tua, sedangkanwarna biru muda sampai hijau
mencirikantopograli
semakintinggi. Kompilasi
antara kedalamanmuka airtanah
dengan elevasi, menunjukkan adanya pola aliran airtanah. Secara umum dapat terbaca bahwa pola aliran berasaldari
bagian barat daya (Wareg), bagian utara (Piyaman), bagian tengah (Wonosari) dan daribagian tenggara (Semanu). Air
terlihat memancarke
segala arah. Apabiladilihat
dari ketinggian, arah pancaranair
tersebut terlihat bahwatidak
selalu berasaldari
topografi yang tinggi.Gambar 5. Kompilasi kcdalaman sumur dengan topografi untuk mengetahui pola aliran airtanah
Wiladek)
sehinggadi
daerahini
.juga rclatrr dangkal muka airtanahnya.Akan tetapi tidak semua aliran airtanah Jr dacrah terscbut seperti yang diuraikan
di arl.
Pola aliran air yang mengalir dari
topogni:tinggi
menujuke
topografi rendahjuga
dap,.dijurnpai
di
daerah penelitian. Halini
terlihat u.daerah
sekitar
Piyaman. Pada daerahini
ar:cendcrung
mcngalir dari tinggian
mcnu.ju k.topografi yang
rclatif
lebih rendah yaitu dacr:,:Wiladek.
声ETA A註;RA甕
A'R
勢壊ёFal κar議奮t
it1111,71■1"●
A,嚢
=│■
::名菱 響へ姜
'SI■孝4
1‐簗卦鶴│ヽ轟1鐵準ka奥:
h漁″ ‐ ‐
贔一 一一一
・ 一
〓一 一
︲.″一一嬌 t■一一■■■ ︲“ず 、■︲■■.一
, 一一一
SFK01AH TIN661TFKNO1 0G:NAS:ONA1 17 DosOmhor,011
SEMINAR NASIONAL ke 6 Tahun 2011: Rekayasa Teknologi lndustri dan lnformasi
Akibatnya di daerah Piyaman
mempunyai kcdalaman airtanahyang lelatif lebih
dalam dibandingkan dacrah Wiladog.Mendasarkan pada uraian
di
atas, maka dapat diktitakan bahwa pola aliranair di
dacrahponelitian Lidak selalu
berasaldari
tinggian menuju daerah yang lcbih rcndah. Daerah karstkhususnya Wonosari arah aliran air
tidak tergantung padatopografi
pcrmukaan, artinya pada dacrah rendahantidak
selalu akan mudahuntuk
nrendapatkanair. contohnya
Desa Warcng, Wonosari ataupun Semanu. Bcgitu pula scbaliknyadi
daerah Pulutan yang merupakan dacrah tinggian lebih mudah untuk mendapatkan air. Halini.
dimungkinkan karena sistcrn akuifbr yang adadi
dacrah penelitianmemilki
sistern rekahan dan pclarutan. Aliran air di dalam sistem akuif-er pada daerah karst tersimpan dan bergerakdalam
sistem celahanyang
menyebar dengancara dan kedalaman yang
berheda-beda tergantung pada pola rekahan.KESIMPULAN
1. Kedalaman muka airtanah di
daerahpenclitian bervariasi. Pada bagian darat daya ccndcrung muka airtanahnya (>29
m)
yaitu sckitar daerah Warcg, Duwet dan Siraman.Sedangkan muka airtanah dangkal (<15 m) bagian
timur.
utaradan
baratlaut
(dacrahPiyaman, Wiladek dan Puludan).
2.
Pola aliranair di
daerah pcnolitian ada yang memancar atau mengalir dari topografi tinggi menujuke
rendah sepertidi
Piyarnan yang mengalir ke arah Wiladek. Seclangkan aliranair yang mengalir dari topografi
rcndah menujuke tinggi tcrlihat di
daerah Warek yang mcngarah ke daerah Pulutan. Aliran airdari
daerah Semanu berrgelak menu.ju ke Sclang,Wiladek. Aliran air dari
Wonosarimenuju kc arah
Pulutan ataupunkea
rah Sclang.3.
Daerah Semanuyang
mcnrpunyai elevasitinggi, memiliki pola aliran
mengarah ke daerah Selang yangmemiliki
elevasi lebih rendah.4.
Polaaliran
tersebut dapat dipengaruhi olehrekahan pada batugamping
sebagaiakuil'ernya. schingga perlu dilakukan kajian lebih laniut mengenai pola retakan yang ada di dacrah penelitian.
5. Daelah yang dianggap mudah
untuk mendapatkanair ada di daerah
Selang, Wiladeg dan Pulutan.DAFTAR PUSTAKA
Adii.
T.N., Nurjani, E..1999. Optimosi Airtonalt Karst Sebagai Pema.sok Air Dome.stik Patla Kawa.yanRritis Air di Gunung
KiduL,Laporan Penelitian
MAK
5250,LP
UGM, Yogyakarta.Bikwanto. R., Handoko, Firmansyah,
R., Hidayat, R., 201 1, StudiAkufer Air
Tanahdi
Daeruh Karst Wonosorl. Laporan PKM-P.
CV.Geokarya, 2002. Laltorun
Pekerjaan Pemboran Suntur Produksidi
kabultttten SlemcLn, Gunungkiduldan
Kulon ProgoFcrrd. D. ancl Williams. P. 1992.
Karst Geomorphologt undHtdrolog\,
Chapman and Hall. London.Fakultas Kehulanan. 1993. PenyLrsunan Arcthan
Konsen,asi Tanah don Air di
Daerah TangkapanAir Cuo Bribin
KabupatenGunung Kidul DlY.
Ker.jasama ontaraDinas Kchutanan DIY -
FakultasKehutanan UGM Yogyakarta.
Mac
Donald and Partners, 1981, Cave Sw've,-,Greater Yogtakarta
Groundwater Re,source,s Srnrl.1,,Vol
3C., 72p. lndoncsiaWhite, W.B.. 1988. Geomorphoktgy
andH,-drolog: o.f Karst
Terrain.
OxlbrdLlniversity Press, New York.
Winarti.
2005. Studi Ketebalan Tanah Dengan Metode GeoLi.strik Hubungannyu Dengun KesLtburanTanah di Daerah
GenjahanKecornatan Ponjong
KabupotenG unun gkid ul D aerah I stimeyt a Yo gy aka rta, Tesis.
SEKOLAH TINGGITEKNOLOGI NAS10NAL,17 Desember2011 3ま ,