440
Pembelajaran Dengan Metode Pemecahan Masalah Pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Banda Aceh
Khairul Asri, Nur Ainun, Rifaatul Mahmuzah, Cut Nurul Fahmi, Burhanuddin AG.
Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah Email korespodensi : [email protected]*
ABSTRAK
Matematika merupakan bidang studi yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan merupakan ilmu yang bermanfaat untuk ilmu lainnya. Namun demikian berdasarkan hasil pengamatan penelitian di SMP Negeri 14 Banda Aceh yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh mencapai ketuntasan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menerapkan Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Banda Aceh yang terdiri dari 3 kelas. Sedangkan sampel yang di ambil adalah bagian dari populasi, yaitu satu kelas dari seluruh kelas VII SMP Negeri 14 Banda Aceh. Berdasarkan tinjauan dari guru kelas dengan pertimbangan kemampuan siswa yang hampir merata dan mudah di lakukan penelitian, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 yang berjumlah 29 siswa. Data diperoleh berdasarkan hasil tes yang berbentuk essay yang berjumlah 10 butir soal dengan nilai total 100. Untuk melihat prestasi belajar siswa, data dianalisis dengan menggunakan uji t dan atau 5%.
Berdasarkan pengolahan data diperoleh = 3,95 dan dari tabel distribusi t diperoleh = 1,071. Jadi karena t hitung > yaitu 3,95 > 1,071, maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan Metode Pemecahan masalah pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Banda Aceh sudah mencapai ketuntasan.
Kata Kunci: Metode Pemecahan Masalah Pada Materi Himpunan PENDAHULUAN
Sebagai ilmu pasti, matematika tidak pernah lepas dari kegiatan sehari-hari manusia, antara lain dalam perindustrian, perekonomian, pendidikan, bahkan dalam menentukan jatuhnya suatu hari tertentu, dapat dihitung menggunakan ilmu matematika. Oleh karena itu, penting sekali untuk menanamkan dasar-dasar ilmu matematika sejak awal pada peserta didik. diharapkan pada akhirnya dapat membantu mempermudah peserta didik dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kesulitan yang dihadapi siswa kelas VII dalam mempelajari matematika adalah dalam mengerjakan soal cerita, khususnya dalam memahami soa lcerita tentang materi himpunan, Menurut Simangunsong (2012:1) “himpunan adalah kumpulanobjek-objek yang didefinisikan dengan jelas. Objek-objek pembentuk himpunan
441 disebut anggota atau elemen himpunan.Suatu himpunan umumnya dinyatakan dengan huruf kapital atau ditandai dengan kurung kurawal”. Ada beberapa penyebab hal ini bisa memungkinkan terjadi, yaitu: kemampuan siswa dalam memaknai bahasa soal masih kurang, siswa belum dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, serta kemampuan siswa dalam menentukan model matematika yang digunakan dalam penyelesaian soal.
Pada pemberian tugas latihan di kelas dan di rumah kepada siswa, guru masih kurang memperhatikan aspek soal cerita sebagai salah satu bentuk soal latihan di rumah. Guru masih terfokus pada soal-soal latihan yang ada di buku. Hal ini kurang memberi ruang kepada siswa untuk mengembangkan idenya dalam melatih kemampuannya memecahkan masalah yang ada pada soal matematika berbentuk cerita. Berdasarkan alasan di atas, maka perlu dilakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika khususnya soal berbentuk cerita tentang materi himpunan.
Salah satu komponen yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di kelas adalah metode mengajar yang dipergunakan oleh guru di dalam poses belajar mengajar.
Metode mengajar merupakan strategi pengajaran yang digunakan guru sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini sependapat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Johar (2006:100) “Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran”. Menurut Abbas (2004:831) “Metode ini juga dapat merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajaran, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.”
Satu di antara Tingkat Kompetensi yang menyangkut muatan materi adalah memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan menyajikan (diagram, tabel, grafik) diajarkan pada kesempatan pertama semester ganjil. Materi Himpunan ini dalam buku siswa Kurikulum 2013 meliputi (1) Menemukan konsep Himpunan (2).Penyajian Himpunan (3). Menemukan Konsep Himpunan Semesta dan Diagram Venn (4).Kardinalitas Himpunan (5). Menemukan Konsep Himpunan Kosong (6). Relasi himpunan: Himpunan Bagian, Himpunan Kuasa dan Kesamaan Dua Himpunan.
Selanjutnya pada bagian kedua meliputi (1). Operasi Himpunan (2). Irisan (intersection), (3) Gabungan (Union), (4) Komplemen (Complement) (5).Selisih (Difference) (6). Sifat- sifat Operasi Himpunan dan (7) Penyederhanaan Operasi Himpunan.
Agar siswa memahami konsep himpunan dengan benar dan baik, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 65 tentang Standar Proses 2013 sangat menyarankan kepada guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah, yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan memecahkan masalah. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 66 tahun 2013, penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujians ekolah, dan ujian nasional. Penilaian otentik dilakukan guru secara berkelanjutan.
442
Untuk menyelesaikan masalah dalam matematika, diperlukan langkah-langkah yang sistematik agar proses penyelesaiannya mudah dan terarah. Pemecahan masalah merupakan suatu cara belajar yang dianggap efesien dalam usaha untuk mencapai pengajaran, salah satunya dengan heuristik pemecahan masalah menurut polya.
Berdasarkan pendapat Ruseffendi (2001), “polya menyajikan teknik-teknik pemecahan- pemecahan masalah yang tidak hanya menarik, tetapi juga dimaksudkan untuk meyakinkan konsep-konsep yang dipelajari selama belajar matematika”.
Oleh karena itu kemampuan memecahkan masalah hendaknya diberikan, dilatih dan dibiasakan kepada siswa sedini mungkin. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik ingin melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Pembelajaran dengan Metode Pemecahan Masalah pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Banda Aceh”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun ajaran 2014/2015yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2014. Lamanya penelitian direncanakan selama tiga hari yaitu dari tanggal 27 s.d 29. Lokasi penelitian di SMP Negeri 14 Panteriek Banda Aceh.
Segala sesuatu yang menjadi subjek penelitian dinamakan populasi. Prasetyo (2005:128) Subjek penelitian (populasi) merupakan kasus atau orang yang diikutsertakan dalam penelitian, tempat peneliti mengukur variabel-variabel penelitiannya. Sedangkan sampel adalah bagian atau yang mewakili dari populasi yang diteliti (Arikunto,2005:108).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 3 kelas diSMP Negeri14 Panteriek Banda Aceh. Berdasarkan jumlah populasi yang ada, selanjutnya penulis hanya mengambil satu kelas sebagai sampel yaitu kelas VII- 1yang terdiri dari 29 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara random yang akan di ajarkan dengan menggunakan pembelajaranmetode S masalah. Berdasarkan tinjauan dari guru kelas dengan pertimbangan kemampuan siswa yang hampir merata dan mudah dilakukan penelitian, maka siswa kelas VII-1cocok untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu nilai siswa yang diperoleh dari hasil tes dan ketuntasan hasil belajar siswa pada materi himpunan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes atau contoh soal yang dibuat harus termasuk bagian dari kisi-kisi soal yang telah disusun sebelumnya. Perangkat tes yang telah disusun tersebut penulis berikan waktu kepada Siswa Kelas VII-1 untuk dikerjakan dalam waktu 90 menit.
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama maka menurut Sudjana (2002:47) terlebih dahulu ditentukan :
a. Rentang (R) yaitu dengan data terbesar dikurangi data terkecil,
b. Banyak kelas interval (K) dengan menggunakan aturan Sturges yaitu: 1 + 3,3 log n, dimana n banyak data,
c. Panjang kelas interval (p) =
d. Ujung bawah kelas pertama, untuk ini bisa dipilih sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari pada data terkecil, tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang sudah ditentukan.
Selanjutnya untuk menguji normalitas data, Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan
443 dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Apabila data tersebut berdistribusi normal, maka data dapat diolah dengan menggunakan rumus statistik uji-t.
Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah statistik Chi-Kuadrat seperti yang dikemukakan Sudjana (2005:273) sebagai berikut:
=
Keterangan
= statistik Chi Kuadrat = frekuensi pengamatan = frekuensi yang diharapkan
Setelah membuat tabel frekuensi, selanjutnya dihitung:
Rata-rata dengan rumus:
i i i
f x x f
Untuk menghitung varians (s2) maka digunakan rumus:
) 1 (
)
( 2
2 2
n n
x f x
f
s n i i i i
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu dengan menggunakan statistik uji-t, digunakan rumus sebagai berikut:
n s t x 0
Keterangan: t = statistikuji – t x= rata-rata sampel
s = simpangan baku sampel
0= 70, merupakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi Himpunan
n = banyak data.
Untuk uji statistik uji-t di atas menggunakan taraf signifikan = 0,05. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jikat t(1)dan terima Ha.
1. Ho : µ = (Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa kelas VII SMP Negeri 14 Panteriek Banda Aceh belum mencapai ketuntasan)
2. Ha : µ> (Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa kelas VII SMP Negeri 14 Panteriek Banda Aceh sudah mencapai ketuntasan).
Hi : dilakukan dengan menggunakan uji pihak kanan pada taraf nyata
dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: Terima Ho jika thitung<tα dan tolak Ho jika thitung>t α .
444
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Untuk mendapatkan data tentang Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh, adalah nilai siswa yang diperoleh dari hasil tes. Tes ini dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa. Banyaknya soal adalah 10 buah dalam bentuk essay. Alokasi waktu diberikan kepada Siswa Kelas VII-1 untuk dikerjakan dalam waktu 90 menit. Data hasil tes 29 orang siswa kelas VII-1 yang dijadikan sampel pada penelitian ini dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Data Nilai Tes Pembelajaran Dengan Metode Pemecahan Masalah Pada Materi HimpunanSiswa Kelas VII-1 Di SMP Negeri 14 Banda Aceh
NO Kode Siswa
Nomor Soal dan Skor Jumlah
Skor
Persentase (%)
Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 FA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100
2 RA 10 10 5 10 5 5 10 10 10 10 85 85
3 MA 5 10 10 5 5 5 10 10 10 5 75 75
4 NS 10 5 5 10 10 5 5 10 5 10 75 75
5 MF 10 5 5 5 5 8 5 10 5 10 68 68
6 MR 5 5 10 5 5 5 10 5 10 10 70 70
7 RS 10 10 5 5 10 8 5 5 10 10 78 78
8 MA 10 5 10 5 5 5 10 10 5 5 70 70
9 TR 10 10 10 5 5 10 5 10 10 10 85 85
10 MS 5 5 10 5 5 5 10 5 10 10 70 70
11 AS 10 10 5 10 5 10 5 5 10 10 80 80
12 MF 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 90 90
13 MC 5 10 5 10 5 5 5 5 10 10 70 70
14 SF 5 5 5 10 5 10 5 5 5 10 65 65
15 ML 10 10 5 5 5 5 5 10 10 10 75 75
16 RR 10 5 5 5 5 10 5 5 10 10 70 70
17 KN 10 10 5 5 10 5 5 10 5 10 75 75
18 SM 10 10 10 5 5 10 5 10 10 10 85 85
19 AZ 10 10 5 10 5 5 10 5 10 10 80 80
20 RY 10 5 5 5 10 5 5 5 5 10 65 65
21 NS 10 10 5 5 5 10 10 10 5 10 80 80
22 MA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100
23 RH 10 5 5 10 10 8 10 10 10 10 88 88
24 KA 10 10 10 5 5 10 5 5 5 10 75 75
25 NS 10 10 5 8 5 5 10 5 10 10 78 78
26 IN 10 10 5 5 5 5 5 5 10 10 70 70
27 NA 10 10 10 5 10 5 5 10 10 10 85 85
28 MH 10 10 5 10 5 5 10 10 10 10 85 85
29 MI 5 5 10 5 5 5 5 5 10 10 65 65
445
Jumlah (∑) 260 240 210 203 190 204 205 220 245 280 2257 2257 25 4 Rata-Rata
( ) 8,96 8,27 7,25 7 6,55 7,03 7,06 7,58 8,44 9,65 77,8 Persentase
(%) 89,6 82,7 72,4 72,1 65,5 70,3 70,7 75,7 86,2 84,5 77,8 8,62 14,7
Ketuntasan T T T T TT T T T T T T T TT
Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel di atas nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 65 sedangkan nilai yang tertinggi adalah 100, nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70. Hanya empat orang siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran tersebut. Untuk menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku, terlebih dahulu data yang terkumpul harus ditabulasi kedalam daftar distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rentang
Rentang = data terbesar - data terkecil
= 100 - 65
= 35
b. Banyak kelas ( k) = 13,3logn
= 13,3 log29
= 13,3(1,46)
= 1 4,76
= 5,76
6 c. Panjang kelas (p) ==
= 5,833
6Selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi nilai tes siswa kelas VII-1 SMP Negeri 14 Banda Aceh dalam berikut ini.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Pembelajarandengan Metode Pemecahan Masalah Pada Materi Humpunansiswa Kelas VII-1 Di SMP Negeri 14 Banda Aceh
Nilai Tes 65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 –100
10 5 5 6 1 2
67,5 73,5 79,5 85,5 91,5 97,5
4556,25 5402,25 6320,25 7310,25 8372,25 9506,25
675 367,5 397,5 513 91,5 195
45562,5 27011,25 31601,25 43861,5 8372,25 19012,5
24 495 2239,5 175421,25Berdasarkan tabel di atas untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus:
446
i i i
f x
x f .
= 29
5 , 2239 = 77
Jadi, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah = 77 Selanjutnya, simpangan bakunya adalah:
S2 =
) 1 (
) . (
. 2 2
n n
x f x
f
n i i i i
S2 =
) 1 29 ( 29
) 5 , 2239 ( ) 25 , 175421 (
29 2
S2 =
) 28 ( 29
25 , 5015360 25
, 5087216
S2 = 812 71856 S2 = 88,50 S = 88,50 S = 9,41
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh nilai rata-rata = 77 dan , selanjutnya akan dilakukan uji normalitas. Normalitas data uji dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat untuk mengetahui data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Adapun untuk menguji normalitas terlebih dahuluharus menyusun data dalam tabel distribusi frekuensi dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan kelas interval yang telah ditentukan pada pengolahan data sebelumnya, kemudian ditentukan juga batas nyata kelas interval, yaitu batas atas kelas interval ditambah dengan 0,5
b. Menentukan luas batas daerah dengan menggunakan tabel “luas daerah dibawah lengkungan normal standar dari o ke z” namun sebelumnya harus menentukan nilai z-score dengan rumus:
z-score =
s
x atas nyata
batas
contoh: kelas interval65-70 dengan batas nyata 64,5 dan 70,5 maka z-score =
41 , 9
77 5 , 64
= -1,33 dan
41 , 9
77 5 , 70
= - 0,69 sehingga batas luas daerah yang diperoleh adalah0,0,4082 dan 0,2517. Demikian juga untuk kelas interval selanjutnya.
c. Dengan diketahuinya batas daerah, maka dapat ditentukan luas daerah untuk tiap- tiap kelas interval yaitu selisih dari kedua batasnya berdasarkan kurvaz-score, yaitu:
0,040822 - 0,2517 = 0,1565
d. Frekuensi yang diharapkan (E ) ditentukan dengan cara mengalikan luas daerah i dengan banyaknya data.
447 e. Frekuensi pengamatan (O ) merupakan frekuensi pada setiap kelas interval tersebut. i
Selanjutnya disusun tabel uji normalitas nilai tes siswa kelas VII-1SMP 14 Banda Aceh dalam berikut.
Tabel 3. Uji Normalitas Nilai Tes Pembelajarandengan Metode Pemecahan Masalah Pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII-1 Di SMP Negeri 14 Banda Aceh
Nilai Tes Batas Kelas
(xi) Z score Batas Luas Daerah
Luas Daerah
Frekuensi diharapkan
(Ei)
Frekuensi Pengamatan
(Oi)
65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 –100
64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5 100,5
-1,33 -0,69 -0,05 0,58 1,22 1,8 2,5
0,4082 0,2517 0,2054 0,4429 0,3888 0,4699 0,4946
0,1564 0,0463 0,6483 0,0541 0,0819 0,0247
4,5356 1,3427 6,8875 1,5689 2,3519 0,7163
10 5 5 6 1
2
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Maka Chi-Kuadrat hitung adalah sebagai berikut:
2 =
k
i i
i i
E E O
1
2
2 =
2
2
2 2 5689 , 1) 5689 , 1 6 ( 8875 , 6
8875 , 6 5 3427
, 1
3427 , 1 5 5356
, 4
5356 , 4 10
7163 , 0
7163 , 0 2 3519
, 2
3519 , 2
1 2 2
2 = 6,58 + 9,96 + 0,51 + 12,51 + 0,77 + 2,3
2 = 32,63
Dengan taraf siginfikan = 0,05 dan banyak kelas interval k = 6 maka derajat kebebasan (dk) untuk distribusi Chi-Kuadrat besarnya adalah . Maka pada Tabel Chi-Kuadrat 2(0,95)(5) 11,1 Oleh karena
2hitung>2tabelyaitu 32,63>
11,1, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data nilai test siswa kelas VII-1SMP Negeri 14 Banda Aceh tidak berdistribusi normal.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan pihak kanan dan menggunakan statistik uji-t pada taraf signifikan = 0,05. Dengan hipotesis:
Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa SMP 14 Banda Aceh belum mencapai ketuntasan.
448
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah pada materi himpunan siswa SMP 14 Banda Aceh sudah mencapai ketuntasan.
Dalam penelitian ini diambil = 70, yang merupakan standar yang menyatakan bahwa siswa yang merupakan standar ketuntasan belajar sesuai dengan KD himpunan di SMP Negeri 14 Banda Aceh. Maka kriteria penelitian berlaku dengan derajat kebebasan (dk) = (n-1) dan peluang ( menurut Sudjana (2005:232) adalah: Terima H0 jika thitung<tα, sebaliknya tolak H0 jika thitung> tα.
Kemudian penulis menggunakan statistik uji t yang rumusnya sebagai berikut:
= s n x
/
0
Dimana =77, = 70, , dan dimana
= s n x
/
0
= 9,41/ 29 70 77
=9.41/5,3 7
= 1,77 7
= 3,95
Dengan taraf signifikan α = 0,05, dan dk = (29-1) = 28 dari daftar distribusi t diperoleh t(0,95)(28) 1,701. Jadi yaitu maka hiptotesis Ho ditolak, Dengan demikian Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah mencapai ketuntasan belajar pada Materi Himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dananalisis data yang telah dilakukan diperoleh Pembelajaran dengan Metode Pemecahan Masalah pada materi Himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh sudah mencapai ketuntasan. Hal ini tampak dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu = 77. Hasil belajar siswa dengan Metode Pemecahan Masalah pada materi Himpunan SMP Negeri 14 Banda Aceh sudah mencapai taraf berhasil. Hasil perhitungan uji t didapat nilai thitung = 3,95 dan = 1,701 sehingga >
yaitu 3,95> 1,701, maka ditolak yang berarti hasil pembelajaran dengan menggunakan Metode Pemecahan Masalah pada materi Himpunan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh mencapai taraf berhasil.
449 DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abbas, Nurhayati. 2004.Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Pembelajaran Matemetika di SMA. Jurnal pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
DEPDIKNAS..
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Johar, Rahma. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Jakarta: kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Prasetyo, Bambang. 2005. Subjek penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ruseffendi. 2001. Teknik-Teknik Pemecahan Masalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2002. Metode Statistik . Bandung: PT. Tarsito.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Sumangunsong, Wilson. 20012. Matematika Dasar Seri Buku Soal) (Edisi Revisi). Jakarta:
Erlangga.