• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radio Suara Bersatu Sinjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Radio Suara Bersatu Sinjai"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |1

Radio Suara Bersatu Sinjai 2003-2018

Fatmawati1

, Amirullah2

, Ahmadin3

Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, Indonesia

1

Email: fatmawati926@yahoo.com, 2

amirullah8505@unm.ac.id, 3

ahmadin@unm.ac.id

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tentang Radio Suara Bersatu Sinjai dengan menguraikan latar belakang berdirinya Radio Suara Bersatu Sinjai, Perkembangan, dan Peranannya bagi masyarakat dan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Suara Bersatu Sinjai hadir untuk menjawab keluhan masyarakat Kabupaten Sinjai karena keterbatasan informasi yang diperoleh terlebih ketika Departemen Penerangan RI dihapuskan, dalam perjalanannya Radio Suara Bersatu Sinjai mengalami banyak perkembangan terutama dari aspek sarana dan prasarana seperti pembaharuan alat pemancar yang digunakan untuk memaksimalkan siaran yang dilakukan juga pada program acara yang selalu mengikuti kebutuhan masyarakatat. Kehadiran Radio Suara Bersatu Sinjai memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat stasiun radio ini menjadi alat memperoleh informasi, penyampaian aspirasi dan juga sebagai sarana hiburan. Sedangkan bagi pemerintah, stasiun radio ini menjadi alat untuk menyampaikan atau memaksimalkan segala kebijakan yang dibuat. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan ilmu sejarah dengan tahapan: (1)Heuristik, dalam tahapan ini sumber diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak terkait kemudian diperkuat oleh arsip dan juga buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan wilayah provinsi Sulawesi Selatan, Perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah UNM, Perpustakaan Umum Universitas Negeri Makassar, Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sinjai.(2)Kritik, (3) Interpretasi dan (4) Historiografi.

Kata Kunci : Informasi, Radio, Sinjai

Abstract

This study aims to find out about Radio SuaraBersatuSinjai by describing the background of the establishment of Radio SuaraBersatuSinjai, Development, and its Role for the community and government. The results showed that Radio SuaraBersatuSinjai was present to answer the complaints of the people of Sinjai Regency because of the limited information obtained especially when the Indonesian Ministry of Information was abolished, in its journey SuaraBersatuSinjai Radio experienced many developments, especially from the aspects of facilities and infrastructure such as the renewal of the transmitters used to maximize broadcasts are also carried out on programs that always follow the needs of the community. The presence of SuaraBersatuSinjai Radio has a significant impact on the community and the government. For the community this radio station is a tool to obtain information, deliver aspirations and also as a means of entertainment. As for the government, this radio station is a tool to convey or maximize all policies made. The research method used is a historical approach with stages: (1) Heuristics, in this stage the source is obtained from the results of interviews with related parties and then reinforced by archives and books obtained from the library in the province of South Sulawesi, Library of History Education Department UNM, Makassar State Public Library, Regional Library and Archives Agency, Sinjai Regency. (2) Criticism, (3) Interpretation and (4) Historiography.

(2)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |2 A. Pendahuluan

Pesatnya kemajuan serta perkembangan teknologi membuat masyarakat haus akan informasi terutama yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam masyarakat hingga keadaan pemerintahan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai tempat, salah satu wadah informasi yang berkembang adalah radio. Radio adalah salah satu media massa elektronik yang menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah perkembangan teknologi komunikasi dan sejarah perkembangan alat komunikasi di Indonesia. Radio muncul sebagai media komunikasi massa. (Nururdin, 2017) Hasil dari kemajuan ilmu dan teknologi memberikan pengaruh dalam proses operasional komunikasi/informasi dari penyiar kepada pendengar. Radio pada awal perkembangannya di indonesia juga mengambil peran yang sangat penting dalam proses kemerdekaan Indonesia dipergunakan secara efisien untuk mempetahankan dan mengisi kemerdekaan(Effendy, 1991)

Pada perkembangan selanjutnya radio menjadi alat untuk mengontrol pemerintah selain fungsi utamanya sebagai media hiburan. Selain itu, Radio dimanfaatkan sebagai alat penghubung untuk menyebarkan, menyiarkan dan menyalurkan buah pikiran dan pendapat seseorang, suatu golongan dan atau suatu pemerintah kepada masyarakat banyak untuk diketahui sebagai bahan pertimbangan guna diikuti atau tidak diikuti. (Sufi, 1999) yang dengan mudah dapat terjadi penyampaian ide, gagasan, informasi, isi pikiran/pernyataan dari pemerintah kepada masyarakat begitupun sebaliknya (Soedarmayanti, 2018)

Paradigma masyarakat telah bergeser, radio tidak lagi hanya sebagai sarana hiburan semata namun fungsinya bertambah yakni sebagai media mendapatkan berbagai informasi. Melalui radio dapat disiarkan segala bentuk sifat siaran mulai dari hiburan hingga hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, agama, budaya setempat hingga kebijakan dan

aktivitas pemeritahan. Radio sesuai dengan sifat teknologinya akan tetap merupakan media untuk kepentingan komunikasi media lokal (Ishak, 1999)

Jika melihat aspek historis keberadaan radio di Indonesia, maka kita akan berkaca pada dekade tahun 1999 Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden Republik Indonesia yang dimana salah satu kebijakannya adalah pengahpusan Departemen penerangan (Deppen) dengan alasan perampingan kabinet dan dinilai hanya menjadi corong partai penguasa sampai ke Desa-desa.(Assegaf, 2004) keterangan yang dihimpun dari Supardi yang merupakan salah satu pendiri dari Radio Suara Bersatu sinjai mengungkapkan dampak yang ditimbulkan adalah banyaknya pengangguran Eks Departemen Penerangan serta tidak adanya kontrol terhadap media dan pemerintah. Selain itu dihapuskannya Departemen Penerangan maka dengan sendirinya Juru Penerang yang ada disetiap daerah terutama diwilayah pelosok ditiadakan yang lambat laun menyebabkan masyarakat kesulitan dalam memperoleh informasi.

Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan informasi di daerah, terutama bagi masyarakat Sinjai, Sulawesi Selatan. Maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten sinjai, melalui Badan Komunikasi dan Informatika kabupaten Sinjai yakni membentuk sebuah lembaga penyiaran publik lokal “Radio Suara Bersatu”(Asapa, 2008). Radio Suara Bersatu adalah radio pemerintah daerah Kabupaten Sinjai yang tujuan pendiriannya sebagai corong pemerintah daerah, oleh karena itu siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sinjai.

Radio Suara Bersatu didirikan pada tahun 2003 atas inisiatif dari Bapak Supardi, S.Sos pada masa pemerintahan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa. Mempunyai peran yang strategis sebagai media informasi untuk mendorong percepatan pelayanan public keberadaan radio suara bersatu dirasakan manfaatnya

(3)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |3 oleh sebagaian besar masyarakat Sinjai

untuk memperoleh informasi sekaligus sebagai wadah penyampaian aspirasi dan keluhan masyarakat.

Jangkauan siaran radio yang dapat mencapai sasaranya dalam jarak jauh tanpa mengenal adanya batasan ruang dan letak geografis dari suau tempat memungkinkan masyarakat sinjai yang bermukim di pelosok untuk mendapatkan informasi terutama yang berakitan dengan penyelewengan yang dilalukan oleh aparatur pemerintahan banyak dikeluhkan masyarakat lewat siaran radio, transparansi kinerja dan aktivitas pemerintah serta peristiwa yang berkaitan dengan masalah politik di Kabupaten Sinjai juga tak luput dari pemberitaan yang dibahas di radio suara bersatu.

Penulis berharap tulisan ini bisa memberikan kontribusi dan menambah khasanah pengetahuan terutama yang terkait dengan Radio Suara Bersatu Sinjai. Bahwa kehadiran stasiun radio ini memiliki aspek historis yang cukup panjang dan kehadirannya mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Sinjai dan menjadi jembatan dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

Sebelumnya telah ada penulis yang mengkaji mengenai radio diantaranya adalah Skripsi Eksistensi perempuan terhadap pengambilan kebijakan produksi siaran radio suara bersatu sinjai milik Nur Azizjar ditulis pada tahun 2017. Dalam skripsi tersebut membahas tentang bagaimana peran perempuan terhadap pengambilan kebijakan siaran Radio Suara Bersatu Sinjai, bagaimana pengaruh perempuan dalam menjalankan peranannya di Radio Suara Bersatu Sinjai, sinergi antara penyiar laki-laki dan perempuan dalam melakukan penyiaran dan tanggapan pendengar Radio Suara Bersatu dengan adanya penyiar perempuan di Radio Suara Bersatu.

Perbandingan pada penelitian lainnya adalah buku dengan judul “Membuka Jendela Informasi Kabupaten Sinjai” yang ditulis oleh Drs. A. Gradiyanto Asapa

tahun 2008 merupakan sumber untuk memahami dinamika keterbukaan informasi di kabupaten Sinjai

Sehingga dari kedua sumber relevan tersebut, maka fokus kajian pada penelitian ini adalah kehadiran Radio Sinjai Bersatu dalam pespektif sejarah, mengingat kedua penelitian sebelumnya tidak banyak menggunakan pendekatan ruang dan waktu, selain itu penelitian ini berusaha mengkaji secara spesifik dampak kehadiran Radio Sinjai Bersatu terutama bagi masyarakat Kabupaten Sinjai.

B. Metode Penelitian

Menjadi syarat mutlak dalam tulisan sejarah yang tentu metode yang digunakan adalah metode atau pendekatan ilmu sejarah, berikut adalah metode yang digunakan:

1. Heuristik

Heuristik berasal dari bahasa Yunani Heristiken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber(Madjid, 2014). Pengumpulan data dilakukan dengan dua tcara yakni (1) Wawancara yang dilakukan kepada beberapa informan yang terkait ataupun terlibat dengan masalah yang diteliti seperti wawancara dengan salah seorang perintis berdirinya Radio Suara Bersatu Sinjai sehingga dapat diperoleh informasi atau data primer. Data lapangan kemudian diperkuat dengan sumber pustaka yang diperoleh dari Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah UNM, Perpustakaan Umum Universitas Negeri Makassar, Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sinjai, Arsip Lembaga Penyiaran Publik Lokal Kabupaten Sinjai, internet dan toko buku. 2. Kritik

Setelah melakukan pengumpulan data maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah krtitik sumber atau data-data yang ditemukan baik melalui penelitian lapangan maupun penelitiann pustaka. Tujuan dari kegiatan-kegiatan ini adalah bahwa setelah sejarawan berhasil mengumpulkan sumber-sumber dalam penelitiannya, ia tidak akan

(4)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |4 menerima begitu saja apa yang tercantum

dan tertulis pada sumber-sumber itu. Selanjutnya ia harus menyaringnya secara kritis agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. Langkah-langkah inilah yang disebut kritik sumber. (Sjamsuddin, 2012) sehingga informasi yang diperoleh dalam tahap wawancara maupun dalam penelusuran sumber pustaka dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 3. Interpretasi

Selanjutnya sumber-sumber yang didapatkan perlu di tafsirkan oleh peneliti. Setelah faka-fakta disusun, kemudian dilakukan interpretasi. Interpertasi sangat esensial dan krusial dalam metodologi sejarah. Fakta-fakta sejarah yang berhasil dikumpulkan belum banyak berceritra. Fakta-fakta tersebut harus disusun dan digabungkan sehingga membentuk cerita peristiwa sejarah. Interpretasi atau penafsiran bersifat individual sehingga seringkali subyektif. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh latar belakang penulis sejarah itu sendiri. (Madjid, Sejarah Sebagai Pengantar, 2014) Dalam tahap interpretasi, imajinasi seorang peneliti dibutuhkan untuk menafsirkan seluruh kejadian berdasarkan data-data yang terkumpul. Interpretasi sering juga disebut sebagai biang subyektifitas.(Kuntowijoyo, 1995)

4. Historiografi

Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian sejarah, setelah melalui fase heuristik, kritik, dan interpretasi. Pada tahap terakhir inilah penulisan sejarah dilakukan(Madjid, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, 2014) Pada tahap ini fakta-fakta yang telah dirumuskan atau diinterpretasikan menganai Radio Suara Bersatu Sinjai yang selanjutnya dirangkaian dan disusun menjadi satu tulisan utuh dengan mengungkapkan bagaimana awal mula keberadaannya, perkembangan serta peranannya nya bagi masyarakat.

C. Tinjauan Penelitian

Agar dapat memahami karakteristik Kabupaten Sinjai sebagai lokasi penelitian maka pada bagian ini akan diuraikan

beberapa gambaran umum mengenai Kabupaten Sinjai. Data-data yang diuraikan diperoleh dari arsip Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai tahun 2003 hingga tahun 2018.

1. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Sinjai

Untuk dapat mengetahui dan menilai dengan baik berbagai peristiwa di masa lampau, tidaklah cukup bila hanya diketahui apa yang terjadi dan kapan itu terjadi. Masih perlu pula diketahui dimana itu terjadi, karena segala peristiwa harus dihubungkan dengan tempat tertentu dan dengan sendirinya juga sifat-sifat istimewa dari tempat yang bersangkutan harus dipahami. Jadi bukanlah sekedar cara hidup manusia yang digali, juga seluk beluk lingkungan yang di huninya(Daldjoeni, 1995).

Secara geografis Kabupaten Sinjai terletak antara 50

19‟30” sampai 50

36‟47” Lintang Selatan dan antara 1190

48‟30” sampai 1200

20‟0” Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba dan disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Secara Morfologi, daerah ini lebih dari 55,5 % terdiri dari daerah dataran tinggi (100-500 meter dari permukaan laut).

Secara klimatologi Kabupaten Sinjai terletak pada posisi iklim musim timur dimana bulan basah jatuh antara bulan April sampai Oktober dan bulan kering jatuh pada Oktober sampai April. Disamping letak wilayah geografisnya yang berada pada ujung paling timur bagian selatan dari ibukota provinsi Sulawesi Selatan, kondisi geografis wilayahnya pun terbagi dalam 3 (tiga) dimensi yaitu pesisir/laut, dataran dan perbukitan/pegunungan menjadikannya sebagai daerah yang sangat rawan dengan potensi kesenjangan informasi, baik dalam daerah maupun antar daerah dan bahkan kesenjangan informasi yang bersifat nasional(Asapa, 2008)

(5)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |5 Kata demografi berasal dari bahasa

Yunani yang berarti „ Demos‟ adalah rakyat atau penduduk dan „Grafien‟ adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan mengenai rakyat atau penduduk.(Wirosuhardjo, 1981) demografi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran penduduk yang turut mempengaruhi perkembangan disemua sektor kehidupan baik dibidang Sosial, ekonomi juga perkembangan dan penyebaran informasi

Berikut adalah jumlah penduduk Kabupaten Sinjai yang dalam beberapa tahun terakhir (2003-2017): Berdasarkan data staististik tahun 2003-2018 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sinjai terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2003 jumlah penduduknya mencapai 214.249 jiwa dan mengalami peningkatan hingga 241.208 jiwa pada tahun 2017. Selain itu , mata pencaharian yang ditekuni oleh masyarakat Kabupaten Sinjai sangat beragam didasarkan pada keadaan geografisnya. Pada bagian Selatan dan Barat mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Sedangkan pada bagian Timur dan Utara mayoritas bekerja sebagai nelayan atau penangkap ikan. Disisi lain terdapat pula penduduk yang menggeluti mata pencaharian diluar sektor pertanian dan nelayan yakni pedagang, pertukangan, pegawai negeri, jasa angkutan dan lain sebagainya.

D. Pembahasan

1. Terbentuknya Radio Suara Sinjai

Bersatu

a. Latar Belakang Berdirinya Radio Suara

Sinjai Bersatu

Jatuhnya rezim orde baru yang kemudian digantikan dengan pemerintahan berlabel reformasi, menjadi salah satu catatan dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia berpengaruh besar pada beberapa tatanan kehidupan masyarakat. Reformasi berupaya untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan transparan. Tetapi ironisnya karena

ditengah gema perubahan yang nyaring dan lantang masyarakat kehilangan informasi dalam menyikapi setiap perubahan.(Asapa, 2008)

Tahun 1999 pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid pemerintah melikuidasi Departemen Penerangan (Deppen) sebagai salah satu lembaga pemerintah yang aktif sebagai corong informasi dan kegiatan sosialisasi serta penerangan tentang berbagai kebijakan pemerintah dari pusat sampai pada pelosok desa. Keberadaannya secara institusional maupun secara fungsional memiliki personil dan kelembagaan sampai tingkat desa, telah memberikan andil yang cukup besar untuk menumbuhkembangkan peran serta msyarakat dalam merespon setiap kebijakan yang dapat mereka ketahui dengan cepat, melalui aktifitas lembaga ini yang memang memiliki juru penerang.

Sementara upaya pemerintah daerah untuk sesegera mungkin membangun kesamaan persepsi dalam memahami dan memaknai subtansi otonomi daerah, telah terkendala dengan dihapuskannya Departemen Penerangan yang disusul kemudian dengan kalang kabutnya pemerintah kabupaten dan kota untuk menempatkan dan memberdayakan eks personil Departemen Penerangan. Padahal untuk mewujudkan kesamaan persepsi hanya dapat tercipta dengan baik jika didukung dengan referensi informasi yang sama dan akurat, serta komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat yang hanya bisa dilakoni secara efektif oleh aparat dan lembaga yang memang memiliki kompetensi khusus disamping kewenangan tersendiri dalam membangun dan membentuk opini msyarakat.(Asapa, 2008)

Kondisi tersebut juga dirasakan oleh pemerintah Kabupaten Sinjai yang pada waktu itu masih dipimpin oleh Bupati, H.Moeh Roem pada tahun (1998-2003) juga megalami kesulitan dengan dihapuskannya departemen penerangan yang menjadi salah satu wadah untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat maka dibentuklah kantor

(6)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |6 Pengolahan Data dan Informasi dalam

Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai yang diberi tugas pokok dan fungsi membantu pimpinan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dibidang pengolahan data dan peyebarluasan informasi, sosialisasi dan pembinaan media massa

Supardi sebagai salah satu pendiri dari Radio Suara Sinjai Bersatu mengungkapkan bahwa awal terbentuknya lembaga ini, memang tampak kesulitan untuk melakukan tugas dan fungsi yang mekekat padanya, karena selain sikap apatis personil eks Deppen yang masih mayoritas pada lembaga tersebut, telah merasa kehilangan orientasi menyusul pembentukan image negatif baik pada pra maupun pasca peleburan.

Menjelang suksesi Bupati Sinjai Periode 2003-2008, tidak sedikit pihak yang menduga akan terjadinya peleburan Kapdi untuk kemudian disatukan dengan sub bagian Humas dan protokol dalam satu unit atau sub unit organisasi tersendiri. Namun fondasi yang telah terbangun dengan kokoh pada kantor Pengolahan Data dan Informasi Kabupaten Sinjai, tampaknya dapat menepis dugaan banyak orang, bahkan sebaliknya, ketika kepemimpinan daerah beralih dari H. Moh. Roem yang telah mengakhiri masa baktinya sebagai Bupati Sinjai selama dua periode berturut-turut ke tangan Andi Rudiyanti Asapa, justeru Kapdi terus melaju dengan berbagai terobosan dan inovasi yang semakin mendekatkan pemerintah kepada masyarakatnya melalui pembangunan bidang komunikasi dan informatika sehigga dugaan peleburan kelembagaan malah berubah menjadi pemekaran yang ditandai dengan perubahan lembaga dari kantor menjadi Badan.

Pada masa awal kemunculan lembaga ini terutama pada masa kepemimpinan Andi Rudiyanto Asapa adalah pembangunan Radio FM yang kemudian dikenal dengan nama “Radio Suara Bersatu Sinjai” yang kini telah menjadi salah satu

media komunikasi dan informasi antara pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sinjai, yang siarannya dapat menjangkau seluruh pelosok wilayah Kabupaten Sinjai dengan berbagai program dialogis dan informastif yang aktual dan mendidik, sehingga kehadirannya sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak.(Asapa, 2008)

Radio dipilih oleh pemerintah Kabupaten sinjai untuk mengatasi masalah keterbatasan informasi pada saat itu dengan mempertimbangkan letak wilayah geografis Kabupaten Sinjai yang terdiri dari wilayah dataran tinggi serta wilayah pesisi/Laut dengan tujuan penyampaian informasi keberbagai wilayah di Kabupaten Sinjai dapat tersampaikan dengan baik

Radio Suara Bersatu Sinjai dibentuk pada tanggal tanggal 27 Febuari 2003 yang bertepatan dengan Hari jadi Kabupaten Sinjai dengan landasan operasional berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2006 tentang Lembaga Penyiran Publik Lokal Kabupaten Sinjai yang diketuai pertama kali oleh Bapak Sapardi, S.Sos.

Sebagai suatu lembaga tentu saja kehadirannya memiliki tujuan tertentu, berikut adalah Visi dan Visi kehadiran Radio Suara Sinjai Bersatu:

1) Maksud dan Tujuan (a) Maksud

Dengan hadirnya Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kabupaten Sinjai Radio Suara Bersatu secara timbal balik antara pemerintah dan masyarakat dalam memberikan kontrol dalam pemerintahan dan pembangunan.

(b) Tujuan

Meningkatkan pelayanan publik dibidang penyiaran informasi berbagai kebijakan pemerintah, komunikasi dialogis, publikasi dan promosi potensi daerah, pelestarian budaya, hiburan dan perekat sosial, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Visi dan Misi

(7)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |7 “Menjadikan Radio Suara Bersatu

sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang independen, Mandiri dan Profesional” (b) Misi

(1) Melaksanakan kontrol social

(2) Mengembangkan jati Diri dan Budaya Bangsa

(3) Memberikan Pelayanan Informasi Pendidikan dan Hiburan kepada semua lapisan masyarakat Sinjai

(4) Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling pengertian dengan daerah lain (5) Ikut Mencerdaskan Bangsa dan

mendorong terwujudnya masyarakat informatif.

Tahun 2003, ketika awal berdirinya radio ini, alat yang digunakan untuk siaran Radio Suara Bersatu ini merupakan bantuan dari wakil Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berupa alat penyiaran radio yang kemudian dikembangakan oleh Bakominfo (Badan Komunikasi dan Informatika) untuk pendirian Radio Suara Bersatu. Frekuesi yang digunakan berada pada 95.5 MHz yang diperoleh dari Balai Monitoring Makassar yang mengawasi masalah teknis dan standarisasi alat agar frekuensi yang digunakan tetap berada pada jalurnya sehingga tidak menggangu segala aktvitas frekuensi di udara termasuk jalur penerbangan.

Pemancar atau tower yang digunakan ketika itu hanya dengan kekuatan pemancar 100 Watt. Dengan kekuatan 100 Watt ini maka daerah jangkauan hanya mencakup daerah perkotaan yaitu Sinjai Utara dengan jumlah studio satu yang berlokasi di Jalan Persatuan Raya Kelurahan Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara. Pada perkembangannya Kemudian akibat bencana alam berupa banjir bandang tahun 2006 maka studio yang digunakan dalam penyiaran dipindahkan ke Jalan Veteran Kelurahan Biringere dan kemudian tahun 2011 kembali menempati studio pertama yang berlokasi di Jalan Persatuan Raya.

Sajian penyiaran pada tahun 2003 masih sangat terbatas hanya sebatas pada hiburan dan obrolan santai serta dialog

interaktif yang melibatkan kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang berlagsung sekitar dua jam dimulai ada jam 13.00-15.00 dimana pada dialog interaktif tersebut masyarakat bebas untuk menyampaikan aspirasi dan keluhannya langsung kepada kepala SKPD yang bersangkutan sehingga masalah yang dihadapi dapat langsung teratasi. Nampaknya hal tersebut lebih disebabkan pada keterbatasan SDM yang mumpuni.

Andi Yanti Muchtar dan Pak Bahar adalah penyiar pertama yang dimiliki oleh Radio Suara Sinjai Bersatu ketika awal didirikan tahun 2003. Kehadiran Radio Suara Bersatu kemudian menjelma menjadi salah satu media komunikasi dan informasi antar pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sinjai dengan berbagai program dialogis dan informatif yang aktual dan mendidik, sehingga kehadiranya sangat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Radio suara bersatu dijadikan sebagai wadah bagi masyarakat untuk sekedar menyampaikan kritikan terhadap pemerintahan yang sedang berlangsung dan sebagai jalur bagi komunikasi pemerintahan.

2. Tokoh-tokoh Perintis Terbentuknya

Radio Suara Bersatu Sinjai a. Andi Gradiyanto Asapa

Andi Gradiyanto Asapa adalah salah satu tokoh perintis berdirinya media elektronik yang paling berpengaruh di Kabupaten Sinjai yaitu Radio Sauara Bersatu Sinjai pada tahun 2003. Gradiyanto asapa merupakan personil eks Departemen Penerangan. Pada tahun 2001 H. Moh. Roem memilih Gradiyanto Asapa menjadi kepala Badan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sinjai. Gradiyanto Asapa yang dinilainya memiliki kapasitas yang cukup andal untuk meminpin dan kembali memenej institusi ini, agar dapat lebih memaksimalkan pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangan yang melekat padanya sesuai dengan amanat peraturan daerah. Terpilihnya Gradiyanto sebagai manajer lembaga pengelola data dan informasi dapat

(8)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |8 meningkatkan kinerja lembaga dan aparat

yang dipimpinnya melalui aktualisasi peran dan fungsi dengan memberdayakan segenap potemsi yang dimilikinya.

b. Supardi S.Sos

Ketika Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Bersatu didirikan tahun 2003 maka Buapati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa menunjuk bapak Supardi,S.Sos untuk menjadi Kepala UPTD Radio untuk pertama kalinya sekaligus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan Radio sehingga bisa mengudara dengan baik dan informasi dari Radio cepat tersampaikan ke masyarakat.

c. Andi Rudiyanto Asapa

Tahun 2003 menjabat sebagai Bupati Sinjai. Ketika Beliau menjabat terjadi pertemuan antara bapak wakil gubernur Sulawesi Selatan yaitu Syahrul Yasin Limpo dengan bapak Bupati Sinjai untuk membahas mengenai masalah penyebaran informasi di tengah-tengah masyarakat. Ia menyampaikan keluhan masyarakat terkait susahnya memperoleh informasi terutama masyarakat yang ada di desa, karena Kabupaten Sinjai pada saat itu belum mempunyai media yang efektif untuk menyampaikan informasi dengan cepat sehingga untuk mengatasi masalah tersbut dianggap perlu untuk mengahadirkan sebuah media yang mampu menyampaikan informasi dengan cepat ke masyarakat. Harapan Andi Rudiyanto Asapa adalah adanya bantuan dana dari Bapak Syahrul Yasin Limpo yang menjabar sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan saat itu.

3. Perkembangan Radio Suara Bersatu

Sinjai

Sejak didirikan tahun 2003, Radio Suara Sinjai Bersatu telah mengalami perkembangan terutama memasuku tahu n 2004. Perkembangannya tersebut mulai dari peningkatan pada sarana prasarana penunjang penyiaran, Sumber Daya Manusia, Program Siaran, dan jadawal siaran

a. Perkembangan Sarana dan Prasarana Sejak berdiri pada tahun 2003, Radio Suara Bersatu Sinjai berlokasi di Jl.

Persatuan raya No. 101. Kemudian karena becana alam banjir bandang pada tahun 2006 studionya di pindahkan ke Jl. Veteran No. 25 Biringere Sinjai Utara dan pada tahun 2011 di kembalikan lagi ke jalan Persatuan Raya dengan alasan kondisi kantor di Biringere yang kurang memadai untuk kegiatan penyiaran. Sejak berdirinya tahun 2003 alat yang digunakan untuk siaran radio Suara Bersatu Sinjai merupakan bantuan dari Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berupa alat Pemancar penyiaran Radio yang kemudian dikembanglan oleh Bakominfo untuk pendirian Radio Suara Bersatu dengan kekuatan pemancar 100 Watt yang hanya bisa menjangkau daerah Sinjai Utara. Seperti yang dikemukakan oleh Suppardi, Kepala UPTD Radio tahun 2003-2010.

Kemudian Pada tahun 2006, kekuatan pemancarnya bertambah dengan penambahan alat pemancar dengan kekuatan 500 Watt yang didatangkan langsung dari Swedia dengan merek RVR/Italia tipe ONB dengan nomer seri REL 02010800. Dengan penambahan alat pemancar ini maka jangakauan daerah cakupannya lebih luas lagi dari sebelumnya yaitu sudah mencapai daerah Sinjai Barat dengan jarak 89 KM.

Memasuki tahun 2010 kembali dilakukan pengadaan alat pemancar degan kapasitas 3000 Watt dalam rangka menuju kearah pengembangan siaran dan jangkauan dari pemancar. Dengan kekuatan pemancar ini telah menjangkau seluruh daerah Kabupaten Sinjai yang terdiri dari 9 Kecamatan yang terdiri dari 13 Kelurahan dan 67 Desa bahkan juga dapat menjangkau beberapa tempat diluar Kabupaten Sinjai seperti sebagian wilayah Kabupaten Bone, Bulukumba dan Kabupaten Gowa. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Anto, penyiar Radio Suara Bersatu.

Adapun sarana lain yang dimiliki Radio Suara Bersatu unuk meningkatkan mutu siarannya antara lain: Pemancar Radio 1 paket, Mixer Broadcast Audio 1 buah,

(9)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |9 Power Suply 2 buah, Stavolt 2 buah,

Personal Komputer 2 unit, HeadPhone 3 buah.

b. Perkembangan Program Siaran

Media penyiaran seperti Radio membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya. Radio tidak akan berfungsi apa-apa tanpa tersedianya program. Pendengarmengenal media penyiaran tersebut dari program-program acaranya. Ketersediaan program ditentukan oleh waktu siaran di Radio tersbut.(Said, 2012) Sejak awal berdiri, siaran Radio Suara Bersatu Sinjai disesuaikan dengan perkembangan kondisi masyarakat baik bentuk siaran maupun jam siaran. Hal tersebut karena kemunculan Radio ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam penyebaran informasi khususnya masyarakat yang tinggal di Pedesaan, selain itu siaran Radio Suara Sinjai Bersatu juga di tujukan untuk mempromosikan Potensi Daerah Kabupaten Sinjai.

Program acara lebih difokuskan yang bermuatan informasi, berita, pendidikan dan kebudayaan serta hiburan. Identifikasi dilakukan pula untuk menentukan Content informasi serta hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya informasi mengenai pembangunan, informasi bersifat sosial, pertanian, dan jenis informasi lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat mendorong percepatan pembangunan kecamatan.

Perkembangan berikutnya Program acara Radio Suara Bersatu Sinjai telah terpola dan sesuai keinginan masyarakat kabupaten Sinjai. Programnya juga didasarkan pada visi dan misi Radio Suara Bersatu. Dalam menyusun program-program siarannya, Radio Suara Sinjai Bersatu memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam pola siaran yang terdiri dari Hiburan, Informasi dan Pendidikan.

Perkembangan siaran dan jam siaran Radio Suara Bersatu Sinjai adalah sebagai berikut:

1) Tahun 2004-2007

(a) Sport News, berisi informasi yang disadur dari internet yang diedit ulang untuk diinformasikan dengan muatan informasi olahraga baik Nasional, Mancanegara maupun Daerah

(b) Musik dan Kerja, berisikan lagu Pop Indonesia yang diselingi dengan penyajian tips-tips ringan

(c) Dialog Interaktif, menghadirkan Narasumber yang kompetitif di bidangnya seperti para kepala SKPD, Organisasi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, sesuai dengan topic permasalahan yang terjadi di masyarakat

(d) Berita Nasional, sajian informasi yang dihadirkan berupa politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan serba-serbi daerah (e) Dangdut Ceria, kemasan acara yang

dihadirkan dengan berisi lagu-lagu dangdut yang di request oleh pendengar suara bersatu.

(f) Obrolan Santai, suatau acar yang dikemas dalam bentuk obrolan dengan gaya santai tapi serius mengangkut isu sentral yang terjadi di masyarakat seputar pembangunan dan kebijakan pemerintah kabupaten Sinjai yang digelar selama 2 jam diselingi dengan lagu-lagu daerah bugis Makassar.

(g) Voice If Islam, satu paket acara yang menghadirkan dialog seputar masalah islam yang merupakan kerjasama antara Radio dengan PT. Media Islam Net Indonesia

(h) Berita Sinjai, Informasi seputar perkembangan yang terjadi di Kabupaten Sinjai setiap harinya dari hasil liputan langsung reporter suara Bersatu Sinjai

(i) Jerman di Udara, acara yang merupakan pembelajaran bahasa Jerman melalui Radio bekerjasama dengan Gothe Institut Jakarta

(j) Kontak Pendengar, menghadirkan lagu-lagu Pop Indonesia terbaru yang direquest oleh pendengar

(k) Melodia, acara pemutaran lagu-lagu lama yang menjadi legenda

(10)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |10 2) Tahun 2008-2012

Pada tahun 2018-2012 mengalami penambahan program acara yang bermuatan seputar penyuluhan baik pertanian maupun kesehatan dengan nama siaran penyuluh Berbagi. Pada pelaksanaanya masyarakat bebas bertanya seputar pertanian serta kesehatan. Siaran ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada bidang pertanian serta sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan petani.

Adapun siaran dan jam siarannya sebagai berikut.

(a) Spasi, Selamat Pagi Sinjai, kemasan acara yang di hadirkan berisi lagu-lagu di bawah tahun 2015kemudian dilanjutkan dengan info lalu lintas (b) Insekta ( Informasi Seputar Kita),

informasi seputar kabupaten Sinjai, seputar pembangunan dan permasalahan masyarakat

(c) Teras ( Teman Beraktifitas), menghadirkan lagu-lagu Pop Indonesia (d) Penyuluh berbagi, memberikan

informasi seputar permasalahan dalam masyarakt dengan menghadirkan penyuluh pertanian, serta penyuluhan kesehatan dengan menghadirkan Dokter.

(e) Ruang Qolbu/ Kisah Islami satu paket acara yang menghadirkan materi-materi islami

(f) SMS‟KA (Suara Masyarakat Suara Kita), suatu acara yang berisi tentang pembahasan aduan masyarakat yang masuk ke Radio, mengangkat tentang isu sentral yang terjadi dimasyarakat dalam kehiduoan sehari-hari.

(g) Simponi Musik Santai, berisi sajian musik POP Indonesia

(h) Learning English, merupakan pembelajaran bahasa Inggris melalui Radio

(i) Nuansa Senja, satu paket acara yang menghadirkan lagu-lagu islami

(j) Relay RRI/Berita Sinjai, berisi informasi perkembangan Kabupaten Sinjai

(k) Selasi (Selamat malam Sinjai), berisi lagu Indonesia, lagu request lagu pendengar.

3) Tahun 2013-2018

Pada tahun 2013-2018 durasi siaran tetap 24 jam dalam sehari, perubahan hanya pada program siaran. Adapun program acaranya sebagi beikut:

(a) Spasi (Selamat Pagi Sinjai), berisikan Lagu pop dibawah tahun 2015, info sinjai menyapa pendengar dilanjutkan dengan info Lalu lintas

(b) Laha Bete ( Lagu Terhangat dan berita terkini) berisikan berita nasional, lagu pop Indonesia terbaru

(c) Serasi ( Seputar Daerah Sinjai) berisi info seputar perkembangan daerah Sinjai diselingi dengan lagu barat mancanegara

(d) Obras ( Obrolan Santai) berisikan lagu Bugis-Makassar, Kontak pendengar, menerima saran/keluhan masyarakat (e) Maduta ( Mari Dangdutan) berisikan

lagu Dangdut request dari pendengar (f) Nuansa Islami, berisikan Adzan

Magrib, lagu islami, dan pesan hikmah (g) Kabar Sinjai, berisika informasi yag di

himpun dari reporter Radio Suara Bersatu

(h) Selasi ( Selamat Malam Sinjai), berisikan request lagu lawas Indonesia (i) Musik Pilhanku, berisikan lagu pop

Indonesia dibawah tahun 2014. c. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Radio Suara Bersau sebagai sebuah Lembaga Penyiaran Publik Lokal di Kabupaten Sinjai memiliki pembagian kerja dan struktur organisasi dalam rangka kelancaran proses penyiarannya.

1) Struktur Organisasi

Adapun Jabatan Pelaksana Operasional Radio Suara Bersatu Sinjai sejak berdirinya tahun 2003 terbagi atas beberapa unit diantaranya adalah sebagai berikut :

(a) Kepala UPT Radio (Unit Pelaksana Tugas Radio).

Selama berdiri Radio Suara Bersatu Sinjai telah di pimpin oleh beberapa kepala UPTD diantaranya adalah:

(11)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |11 (1) Supardi, S.Sos (2003-2010)

(2) Achmad Karim, S.Sos (2010-2013) (3) Rezki Ardy Djafar, ST ( 2013-2015) (4) Muh. Asnal Arifin, SE (2015-2016) (5) Dr. Mansyur, M.Si ( Januari-Mei 2017) (6) Munawir Muin, S.Sos, M,M (Mei 2017

s.d Sekarang) (7) Unit Administrasi

(8) Unit Program dan Siaran (9) Unit Pengelola Peralatan Siaran (10) Unit Pemasaran

2) Prestasi Radio Suara Bersatu Sinjai Salah satu bukti penting keberadaan Radio Suara Bersatu Sinjai adalah penghargaan melalui KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Award Radio Suara Bersatu Sinjai menjadi nominasi pada beberapa penghargaan. KPID Award sendiri merupakan penghargaan yang dipersembahkan oleh KPID dan merupakann salah satu bentuk kegiatan tahunan KPID untuk mengapresiasi kegiatan penyiaran Lembaga Peyiaran Pablik Lokal atas kerja keras lembaga penyiaran yang berupaya menyuguhkan konten siaran yang menarik namun tetap sehat dan berkualitas.

Radio suara bersatu sejak tahun 2012 telah mengikuti kegiatan penganugrahan yang dilakukan oleh KPID dengan mengisi beberapa nominasi Adapun penghargaan yang telah didapatkan dari rentang waktu 2012-2017 yaitu:

(1) Nominasi Feature radio terbaik dalam KPID award 2012.

(2) Nominasi Feature radio terbaik dalam KPID award 2014.

(3) Nominasi Talkshow radio terbaik KPID award 2015

(4) Nominasi Berita Radio terbaik KPID award 2015

(5) Nominasi ILM Radio terbaik KPID award 2015

(6) Pemenang dalam kategori ILM Radio terbaik pada KPID award 2016

(7) Pemenang dalam kategori ILM radio terbaik pada KPID Award 2017

(8) Nominasi Feauture radio terbaik dalam KPID award 2017

4. Peranan Radio Suara Bersatu Sinjai

Di Kabupaten Sinjai radio digunakan sebagai media hiburan, selain itu juga dimanfaatkan masyarakat sebagai penyalur aspirasi serta kontrol masyarakat terhadap pemerintah terutama masyarakat yang bertempat tinggal di pedasaan yang letaknya jauh dari pusat kabupaten.

a. Peranan Radio Suara Bersatu bagi masyarakat

Sejak berdiri tahun 2003, radio suara bersatu sinjai memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kabupaten Sinjai tidak hanya pada daerah perkotaan tetapi juga daerah pedesaan terlebih bagi masyarakatnya yang bertempat tinggal di pulau Sembilan bahkan mampu menerima informasi selayaknya masyarakat yang bermukim diperkotaan.Radio Suara Bersatu menempatkan diri tidak hanya sebagai media hiburan tetapi juga penampung aspirasi dan kritikan masyarakat bagi pemerintah di daerahnya.

Masyarakat kabupaten Sinjai memanfaatkan program acara yang di kemas oleh Radio, program acara ditempatkan sebagai wadah untuk penyampaian aspirasi terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan pemerintah. Terbukti bahwa beberapa kasus mampu ditangani dengan baik melalui penyaluran aspirasi di beberapa program acara yang tersedia, misalnya saja kasus yang terjadi antara 2005-2008 yang mengangkat isu tentang pembagian Beras Raskin (Beras Miskin)

Radio ini memliki tanggung jawab sosial yang harus mampu menjadi pengemban amanah masyarakat. Amanah yang dimaksud adalah sebagai media penyampaian aspirasi oleh masyarakat kepada pemerintah. Selain itu kehadiran stasiun radio ini menjadi media dalam menyampaikan kejadian bencana yang dialami oleh masyarakat sinjai sehingga bantuan dari beberapa wilayah dapat tersampaikan dengan cepat.

Selain sebagai wadah penyampaian aspirasi juga menjadi media hiburan serta

(12)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |12 perayaan hari-hari besar baik yang

bersejarah maupun yang bersifat keagamaan juga tersampaian dalam beberapa program acara yang ada, selain itu program ceramah islamiah, adzan. masyarakat juga menjadikan stasiun radio ini sebagai sarana dakwah.

Sejak pertama kali mengudara stasiun radio ini selalu berusaha agar perannya menjadi sangat penting terutama sebagai garda penyampaian informasi bagi masyarakat Kabupaten Sinjai. Berbagai bidang pemberitaan seperti pendidikan dan agama, serta acara kebudayaan dan hiburan yang pada hakekatnya bertujuan untuk pengembangan masyarakat.

(1) Peranan Radio Suara Bersatu Sinjai Bagi Pemerintah

Visi pembangunan yang di galakkan oleh pemerintah daerah membutuhkan keikutsertaan dan partisipasi masyarakat dalam mendukung segala program pembangunan yang telah, sedang maupun yang akan dilaksanakan pemerintah daerah. Segala program pembangunan tersebut tidak akan dapat diketahui dan tidak akan mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi apabila masyarakat tidak mendapatkan informasi dan sosialisasi dari Pemerintah daerah, oleh karena itu sangat diperlukan suatu media massa yang bisa menjadi sumber informasi utama bagi pemerintah daerah yang dapat diandalkan untuk menginformasikan program-program pembangunan sampai ke masyarakat.

Dalam perkembangannya Radio Suara bersatu dimanfaatkan pemerintah Kabupaten Sinjai sebagai jembatan penghubung antara masyarakat dan pemerintah juga sebagai wadah bagi pemerintah untuk melakukan control terhadap aktivitas masyarakat serta kinerja para perangkat pemerintahan. Selain itu Radio Suara bersatu sinjai digunakan sebagai alat membantu menyampaikan informasi tentangkebijakan dan program-program pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah agar sistem pemerintahan daerah dapat berjalan secara lebih efisien.

Radio suara bersatu juga menjadi wadah bagi pemerintah untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan serta peraturan daerah yang dikeluarkan sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan pasti bagaimana aktivitas atau kinerja pemerintah yang sedang berlangsung didaerahnya selain itu melalui Radio pemeritah juga banyak melakukan promosi potensi daerah termasuk even kebudayaan melalui siaran Radio. Program acara yang memiliki “kekhususan” juga diharapakan mampu memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat, misalnya prgram acara yang membantu masyarakat petani mengetahui hal-hal yang memiliki kaitan dengan dunia pertanian.

E. Kesimpulan

Penghapusan Departemen Penerangan mempengaruhi proses penyebaran informasi di Masyarakat. Berdampak pada keterbatasan infromasi yang kemudian memunculkan keluhan di masyarakat yang menganggap perlu adanya media untuk mennyebarluaskan informasi dan mengatasi masalah penyebaran informasi yang tidak merata di tengah-tengah masyarakat terutama mereka yang bermukim di pedesaan. Menanggapi masalah tersebut pada tahun 2003 pemerintah daerah melalui Badan Komunikasi dan informastika Kabupaten Sinjai mendirikan Radio yang dikenal dengan nama Radio Suara Bersatu Sinjai yang kemudian di manfaatkan sebagai jembatan peghubung antara pemeritah dan masyarakat.

Perkembangan yang signifikan yang dialami oleh radio suara bersatu sejak berdiri tahun 2004 dengan diadakannya peralatan baru dan penambahan alat sebesar 100 watt, kemudian pada tahun 2006 bertambah lagu sebesar 500 watt yang sudah mampu menjangkau daerah Kecamatan Sinjai Borong dengan jarak sekitar 89 km, setelah itu pada tahun 2010 hingga 2017 terjadi penambahan alat sebesar 1500 watt yang kemudian sudah dapat menjangkau semua daerah di Kabupaten Sinjai yang terdiri dari 67 Desa

(13)

Volume 6 No.1 Januari-Maret 2019, 1-13 |13 perkembangannya selama tahun 2004

hingga 2017 terus menerus terjadi pergantian siaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fenomena yang terjadi didalam masyarakat. Selama berdirinya radio suara bersatu telah mengalami lima kali pergantian pemimpin

Dampak keberadaan radio sangat positif bagi sebagian besar masyarakat terutama dalam hal penyampaian aspirasi masyarakat, pengenalan kebijakan pemerintah, peringatan hari-hari besar keagamaan dan kenegaraan, hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan edukasi dalam masyarakat seperti peyuluhan yang dilakukan oleh pihak terkait melalui radio suara bersatu. radio juga dimanfaatkan oleh Pemerintah dalam proses pengembangan masyarakat, penyampaian kebijakan, dan peraturan daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Asapa, G. (2008). Membuka Jendela Informasi Kabupaten Sinjai.Jakarta: Media Aktualisasi Pemuda.

Assegaf, N. T. (2004). Gus Dur & Persoalan Kebangsaan. Jakarta: Pustaka Timur.

Daldjoeni. (1995). Geografi Kesejarahan 1. Bandung: Penerbit Alumni.

Effendy, O. U. (1991). Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.

Ishak. (1999). Dunia Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Madjid, M. D. (2014). Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group.

Madjid, M. D. (2014). Sejarah Sebagai Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group.

Nururdin. (2017). Pengantar Komunikasi Massa . Jakarta: PT. Raja Grafinod Persada.

Said, I. (2012). Fungsi Sosial Siaran Radio. Makassar: Alauddin University Press.

Sjamsuddin, H. (2012). Metode Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soedarmayanti. (2018). Komunikasi Pemerintah. Bandung: Refika Aditama.

Sufi, R. (1999). Perkembangan Media Komunikasi di Daerah: Radio Rimba Raya di Aceh. Jakarta: DEPDIKBUD.

Wirosuhardjo, K. (1981). Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi usaha dan atau kegiatan yang diwajibkan untuk membuat atau melaksanakan AMDAL, maka dalam izin melakukan usaha dan atau kegiatan harus dicantumkan dan dirumuskan

liketahui bahwa keakuratan sistem untuk citra normal dimana hasil ekstraksi cirinya tidak disimpan sebagai pola data referensi (citra latih) adalah :. Yo keakumtan = (

Hal ini disebabkan karena terlalu sering hamil dan menguras cadangan gizi tubuh ibu (Ariyani,2014).. Ibu hamil pada usia terlalu muda yaitu usia <20 tahun tidak atau

Dengan ini diharapkan untuk dapat menunjukan dokumen asli kualifikasi atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan bukti pendukung Data Kualifikasi yang

Berdasarkan Penetapan Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 100 /01/PP/PNK-I/SS-11/VII/2014, kami Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja Non Konstruksi I Kabupaten Sukamara Tahun

Abstrak: Perbedaan Peningkatan Pemahaman Konsep Motor Bakar Meng- gunakan Media dan Kemampuan Awal pada Siswa Kelas X Mekanik Otomotif SMK Negeri Sukoharjo

Pertama , seseorang yang hendak menikah dengan tujuan untuk berbuat zalim kepada istri atau sebaliknya, seperti ingin menyakiti, membalas dendam, memutuskan

a. Orang tua berperan penting dan berdampak langsung terhadap perjalan masa depan para peserta didik. Memberikan pengarahan, nasehat-nasehat dan pengawasan terhadap