• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B."

Copied!
248
0
0

Teks penuh

(1)

1

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik professional. Guru yang dimaksud meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru sebagai pendidik profesional dibuktikan melalui sertifikat pendidik yang diperoleh melalui suatu proses yang disebut sertifikasi.

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal. Untuk itu, terus dilakukan perbaikan pelaksanaan sertifikasi guru. Pada tahun 2011 perbaikan tersebut antara lain menyangkut: (1) implementasi sertifikasi guru berbasis program studi; (2) mekanisme registrasi peserta; (3) implementasi tes awal online; (4) penataan ulang substansi dan rubrik penilaian portofolio; (5) substansi pelatihan, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

Pelaksanaan kegiatan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan banyak instansi yang terkait. Agar dapat dilakukan penjaminan mutu terhadap mekanisme dan prosedur pelaksanaan sertifikasi guru, maka diperlukan Pentunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(2)

2

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.

7. Keputusan Mendiknas Nomor 076/P/2011 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).

8. Keputusan Mendiknas Nomor 075/P/2011 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan.

C. Tujuan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui penilaian portofolio ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan kepada instansi terkait penyelenggaraan sertifikasi guru, yaitu Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru/Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)1, Lembaga Pejaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota agar memperoleh kesamaan persepsi dan prosedur penyelenggaraannya di lapangan.

1 Untuk selanjutnya dalam buku ini Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru disebut LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru atau Rayon LPTK.

(3)

3

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 D. Sasaran

Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang meliputi: (1) LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan, (2) dinas pendidikan provinsi, (3) LPMP, (4) dinas pendidikan kabupaten/kota, (5) asesor, (6) guru peserta sertifikasi, dan (7) pihak- pihak lain yang terkait.

(4)

4

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(5)

5

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

BAB II

ALUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun 2011, guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1) Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Khusus sertifikasi guru dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan tersendiri.

A. Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (Pola PSPL)

Sertifikasi guru pola PSPL didahului dengan verifikasi dokumen. Peserta sertifikasi guru pola PSPL sebagai berikut.

1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.

2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.

3. Guru bimbingan dan konseling/konselor yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan dan konseling dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.

(6)

6

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau

5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

B. Penilaian Portofolio (Pola PF)

Sertifikasi guru pola PF dilakukan melalui penilaian terhadap kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen penilaian portofolio mencakup:

(1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Peserta Sertifikasi pola PF adalah guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi serta memiliki prestasi dan kesiapan diri. Sementara itu, bagi guru yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi namun tidak memiliki kesiapan diri untuk mengikuti sertifikasi melalui pola PF, dibolehkan mengikuti sertifikasi pola PLPG.

C. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) merupakan pola sertifikasi dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LTPK untuk memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta sertifikasi. Beban belajar PLPG sebanyak 90 jam pembelajarandan dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan

(7)

7

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

menyenangkan (PAIKEM). Workshop dilaksanakan untuk mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran. PLPG diakhiri dengan uji kompetensi.

Peserta srtifikasi pola PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/konselor, serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih: (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola PF yang berstatus tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP), dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP).

Sertifikasi guru Pola PSPL, PF dan PLPG dilakukan oleh Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Rayon LPTK Penyelengara terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra dan didukung oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/mata pelajaran yang diserifikasi. Penyelenggaraan sertifikasi guru dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Secara umum, alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan

(8)

8

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan yang disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut.

1. Guru berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, mengumpulkan dokumen1 untuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung. Penyusunan dokumen mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi persyaratan (MP) maka yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan (TMP), maka secara otomatis guru menjadi peserta sertifikasi pola PLPG.

2. Guru berkualifikasi S-1/D-IV; atau belum S-1/D-IV tetapi sudah berusia 50 tahun dan memiliki masa kerja 20 tahun, atau sudah mencapai golongan IV/a; dapat memilih pola PF2 atau PLPG sesuai dengan kesiapannya melalui mekanisme pada SIM NUPTK.

3. Bagi guru yang memilih pola PF, mengikuti prosedur sebagai berikut.

a. Peserta wajib mengikuti tes awal secara online. Tes awal online dikoordinasikan oleh KSG melalui website http://ksg.dikti.go.id yang hanya dapat dibuka di ICT Center Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru.

b. Peserta dinyatakan lulus tes awal apabila mencapai skor sama dengan atau lebih tinggi dari batas kelulusan yang ditetapkan oleh KSG.

1 Dokumen berupa: (1) fotokopi ijazah, (2) surat tugas atau surat izin belajar, (3) surat keputusan pangkat/golongan terakhir, (4) surat keputusan tugas mengajar, (5) surat rekomendasi sebagai peserta sertifikasi pola PSPL dari dinas pendidikan. Untuk selanjutnya berkas yang disusun oleh peserta sertifikasi pola PSPL disebut dokumen.

2 Untuk menyederhanakan terminologi, selanjutnya dalam buku ini disebut penilaian portofolio.

Portofolio adalah bukti fisik yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu.

(9)

9

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

c. Peserta yang lulus tes awal mendapatkan printout bukti kelulusan dari ICT Center dan diwajibkan menyusun portofolio1. Fotokopi bukti kelulusan tes awal dilampirkan dalam bendel portofolio. Peserta yang tidak lulus dalam tes awal secara otomatis menjadi peserta sertifikasi pola PLPG.

d. Portofolio yang telah disusun diserahkan kepada Rayon LPTK melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk dinilai oleh asesor.

1) Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai passsing grade, dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. Sebaliknya, jika hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru tidak mencapai passsing grade, guru yang bersangkutan secara otomatis menjadi peserta pola PLPG.

2) Apabila skor hasil penilaian portofolio mencapai passing grade, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA2) untuk selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun.

3) Apabila hasil verifikasi mencapai batas kelulusan dan dinyatakan lulus, guru yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik.

Sebaliknya, apabila hasil verifikasi portofolio tidak mencapai passing grade, guru secara otomatis menjadi peserta sertifikasi pola PLPG.

e. Peserta PLPG terdiri atas guru yang memilih (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola PF tetapi tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP), dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP). Waktu

1Teknis penyusunan portofolio dan jenis berkas yang disusun mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3).

2Misalnya ijazah belum dilegalisasi, pernyataan peserta pada portofolio sudah ditandatangani tanpa dibubuhi materai, dan sebagainya.

(10)

10

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

pelaksanaan PLPG ditentukan oleh Rayon LPTK sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 4).

(11)

11

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

BAB III

MEKANISME SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

A. Mekanisme dan Alur Kerja Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru

Penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan berbagai institusi pemerintah yaitu Ditjen Dikti, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP), Ditjen Dikmen, Ditjen Dikdas, Ditjen PAUDNI, LPTK, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Hubungan kerja antar institusi penyelenggara sertifikasi disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Hubungan Kerja antar Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan

Hubungan kerja dan aktivitas antar dan setiap institusi penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan sebagaimana Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut.

(12)

12

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

1. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG): (a) merumuskan standar proses dan mutu penyelenggaraan dan lulusan sertifikasi guru, dan (b) melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru. Ditjen Dikti dan Badan PSDMP dan PMP menetapkan standar pelaksanaan sertifikasi guru dalam bentuk Panduan Sertifikasi Guru (Buku 1 s.d Buku 4).

2. Badan PSDMP dan PMP melakukan sosialisasi panduan sertifikasi guru kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

3. Badan PSDMP dan PMP melakukan sosialisasi Pedoman Penyaluran dan Penggunaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 kepada LPMP dan Rayon LPTK.

4. LPMP dan Rayon LPTK melakukan penandatanganan surat perjanjian penggunaan dana sertifikasi guru dalam jabatan sebagai dasar untuk penyaluran dana.

5. LPMP dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota melaksanakan koordinasi tentang mekanisme prosedur dan penentuan kuota, penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2011.

6. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota memperbaiki (update) data guru, menetapkan peserta, mencetak Format A0 dan Format A1 dari - database NUPTK, sesuai dengan kuota, kemudian menyampaikan Format A1 kepada guru.

7. Guru peserta sertifikasi pola PSPL menyusun dokumen. Guru peserta sertifikasi pola PF mengikuti tes awal online, menyiapkan portofolio dan mengikuti verifikasi. Guru peserta sertifikasi pola PLPG menyiapkan berkas PLPG yang diperlukan. Selanjutnya, dokumen/portofolio/berkas PLPG diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

8. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyerahkan dokumen/

portofolio/berkas PLPG ke Rayon LPTK.

(13)

13

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

9. Rayon LPTK melaksanakan sertifikasi mencakup kegiatan: tes awal online, verifikasi dokumen, menilai dan verifikasi portofolio, dan melaksanakan PLPG. Hasil sertifikasi dilaporkan kepada KSG secara online.

10. Rayon LPTK mengumumkan hasil sertifikasi kepada guru atau melalui dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

11. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota meneruskan hasil sertifikasi guru kepada guru.

12. Badan PSDMP dan PMP menerima hasil sertifikasi guru dan menerbitkan nomor registrasi guru (NRG) bagi guru yang lulus sertifikasi.

Prosedur sertifikasi guru pada satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama dan kementerian lain, menyesuaikan prosedur sertifikasi yang ditetapkan oleh Kemdiknas.

B. Aktivitas Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru dan Peserta 1. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)

Mendiknas menetapkan peraturan dan ketentuan tentang sertifikasi guru, antara lain sebagai berikut.

a. Peraturan Mendiknas tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.

b. Keputusan Mendiknas tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan.

c. Keputusan Mendiknas tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).

d. Kuota sertifikasi guru dalam jabatan secara nasional.

2. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG)

KSG melakukan hal-hal, antara lain sebagai berikut.

a. Merumuskan standar proses dan standar mutu hasil sertifikasi guru.

(14)

14

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

b. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru.

c. Melakukan koordinasi antar Rayon LPTK Penyelenggara dengan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP.

d. Mengumpulkan, mengolah, dan mempublikasikan informasi sertifikasi guru.

e. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi sertifikasi guru.

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan sertifikasi guru serta merumuskan rekomendasi dalam rangka pengendalian proses dan standar mutu hasil sertifikasi guru.

g. Menampung, menganalisis, dan menindaklanjuti masukan masyarakat.

h. Melaksanakan penjaminan mutu penyelenggaraan sertifikasi guru.

3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Ditjen Dikti melakukan hal-hal, antara lain sebagai berikut.

a. Mengembangkan naskah akademik sistem sertifikasi guru.

b. Melaksanakan seleksi LPTK penyelenggara sertifikasi guru dan pendidikan profesi guru.

c. Merancang rayonisasi LPTK penyelenggara sertifikasi guru.

d. Memfasilitasi kegiatan KSG.

e. Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim internal dan tim independent.

f. Mengembangkan sistem dan mekanisme sertifikasi guru.

g. Mengembangkan dan menetapkan Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, mencakup tiga buku pedoman sebagai berikut.

1) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi.

2) Pedoman Penyusunan Portofolio.

(15)

15

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

3) Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

h. Menetapkan kabupaten/kota yang menjadi wilayah rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru.

i. Melaksanakan sosialisasi mekanisme dan pelaksanaan sertifikasi guru kepada Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi guru.

j. Menetapkan kriteria asesor, memberikan rekomendasi kepada Rayon LPTK tentang instruktur/narasumber dalam proses rekrutmen asesor sertifikasi guru di Rayon LPTK.

k. Menyiapkan instrumen untuk rekrutmen asesor di Rayon LPTK dan memberikan rekomendasi kepada Rayon LPTK tentang instruktur/nara sumber yang bertugas melaksanakan rekrutmen asesor di Rayon LPTK.

l. Memberikan Nomor Induk Asesor (NIA) bagi asesor yang lulus rekrutmen, dan mengirimkan daftar asesor kepada Rayon LPTK.

m. Menyiapkan soal tes awal online dan uji kompetensi PLPG bersama Badan SDMP dan PMP.

n. Memberdayakan fasilitas ICT Center untuk pelaksanaan tes awal online.

4. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP)

Badan PSDMP dan PMP melakukan kegiatan, antara lain sebagai berikut.

a. Mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan peserta sertifikasi guru yang dituangkan dalam buku Pedoman Penetapan Peserta.

b. Mengidentifikasi dan mengolah data untuk menetapkan kuota peserta sertifikasi guru di setiap provinsi dan kabupaten/kota.

c. Mengalokasikan biaya pelaksanaan sertifikasi untuk penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan.

(16)

16

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

d. Mengembangkan manajemen sistem informasi penetapan peserta sertifikasi guru menggunakan sistem NUPTK online.

e. Mengembangkan dan menetapkan pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan.

f. Memfasilitasi dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP dalam memahami buku Pedoman Penetapan Peserta.

g. Menetapkan kuota sertifikasi guru per provinsi

h. Mensosialisasikan kebijakan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP.

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dengan dinas pendidikan provinsi, LPMP, dan dinas pendidikan kabupaten/kota.

j. Menyusun panduan penyaluran dana pelaksanaan sertifikasi guru.

k. Menyusun buku Pedoman Penyaluran dan Penggunaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan untuk LPMP dan Rayon LPTK.

l. Menerima data hasil sertifikasi guru, mengolah, menganalisis data hasil sertifikasi guru, dan menerbitkan NRG.

5. Ditjen PAUDNI, Ditjen Dikdas, dan Ditjen Dikmen

a. Mengikuti perkembangan pelaksanaan sertifikasi guru untuk merencanakan penganggaran pembayaran tunjangan profesi guru.

b. Menerima data hasil sertifikasi guru untuk penerbitan surat keputusan penerima tunjangan profesi pendidik bagi guru yang telah lulus sertifikasi dan memiliki nomor registrasi guru (NRG).

6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

LPMP melakukan kegiatan antara lain hal-hal sebagai berikut.

(17)

17

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

a. Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari KSG/Badan PSDMP dan PMP sebagai berikut.

Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta.

Buku 2 : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi.

Buku 3 : Pedoman Penyusunan Portofolio.

Buku 4 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

b. Menerapkan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2011 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya.

c. Membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) di LPMP, sekurang-kurangnya terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris, dan tiga orang anggota.

PSG bertugas, antara lain sebagai berikut.

1) Mengkoordinasikan proses penetapan peserta sertifikasi guru yang dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai Pedoman Penetapan Peserta sertifikasi guru dalam jabatan.

2) Melakukan sosialisasi pelaksanaan sertifikasi guru kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya.

3) Bersama dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menghitung dan menyepakati kuota peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk kabupaten/kota dan mengirimkan kuota yang disepakati tersebut kepada Badan PSDMP dan PMP.

4) Memasukkan data kuota kabupaten/kota yang telah disepakati ke dalam database NUPTK melalui NUPTK online.

5) Melakukan pengecekan daftar peserta dengan kuota.

6) Melakukan redistribusi kuota kabupaten/kota jika ada kabupaten/

kota yang tidak dapat memenuhi kuota dan melaporkan ke Badan PSDMP dan PMP.

(18)

18

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

7) Melakukan verifikasi data peserta bersama dinas pendidikan kabupaten/kota untuk ditetapkan sebagai peserta final.

d. Melakukan koordinasi dengan LPTK terutama berkaitan dengan penyaluran dana sertifikasi guru.

e. Membuat laporan pelaksanaan sertifikasi guru kepada Badan PSDMP dan PMP.

7. Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota bertugas sebagai berikut.

a. Membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat provinsi/

kabupaten/kota, sekurang-kurangnya terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris, dan tiga orang anggota. PSG bertugas, antara lain sebagai berikut.

1) Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari KSG/ Badan PSDMP dan PMP sebagai berikut.

Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta.

Buku 2 : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi.

Buku 3 : Pedoman Penyusunan Portofolio.

Buku 4 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

2) Menerapkan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2011 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya.

3) Melakukan kegiatan rekrutmen peserta sertifikasi dalam jabatan dengan taat azas sesuai dengan Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta), antara lain sebagai berikut.

(19)

19

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

a) Melakukan sosialisasi sertifikasi guru tahun 2011 kepada guru dan masyarakat.

b) Menampilkan data guru yang memenuhi persyaratan sertifikasi guru tahun 2011 dari SIM NUPTK online.

c) Melakukan pemutakhiran (update) data guru pada NUPTK yang akan digunakan sebagai dasar penetapan peserta.

(1) Perubahan data NUPTK dilakukan oleh operator dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dengan menggunakan NUPTK Web Browser.

(2) Proses pemutakhiran (update) data NUPTK online hanya dilakukan jika ada perbaikan data guru yang dibuktikan dengan dokumen dari guru. Perubahan data NUPTK akan mempengaruhi urutan prioritas dalam daftar calon peserta sertifikasi guru.

(3) Batas akhir update data NUPTK untuk kebutuhan penetapan prioritas/perengkingan calon peserta sertifikasi 2011 sampai dengan tanggal 28 Februari 2011. Setelah tanggal tersebut data guru yang memenuhi syarat menjadi dasar proses selanjutnya.

d) Menyusun daftar nama guru sesuai dengan urutan prioritas penetapan peserta.

e) Menetapkan calon peserta sertifikasi guru tahun 2011 sesuai dengan kuota,taat azas, dan transparan1 melalui NUPTK online.

f) Mencetak Formulir Pendaftaran Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2011 (Format A0) dari NUPTK online dan memberikannya kepada calon peserta.

1Diketahui oleh masyarakat, terutama perwakilan dari kepala sekolah, guru, pengawas, dan asosiasi guru

(20)

20

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

g) Menerima kembali Format A0 yang telah diverifikasi oleh guru yang bersangkutan.

h) Melakukan pemutakhiran data calon peserta sertifikasi berdasarkan Format A0 yang telah diverifikasi calon peserta melalui SIM NUPTK online.

i) Menetapkan peserta sertifikasi guru tahun 2011 final secara taat azas1 sesuai dengan kuota.

j) Menerbitkan surat keputusan kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota tentang peserta sertifikasi guru tahun 2011.

k) Mencetak Daftar Peserta Sertifikasi Guru Tiap Kabupaten/

Kota (Format B1.12/Format B1.23/Format B1.34) dari SIM NUPTK online.

l) Berkoordinasi dengan Tim NUPTK untuk meng-upload data peserta sertifikasi guru tahun 2011.

m) Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada guru peserta sertifikasi tahun 2011 di wilayahnya5, berkaitan dengan beberapa hal berikut.

(1) Prosedur dan tatacara sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011.

1Sesuai pada Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta).

2Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PF.

3Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PSPL.

4Daftar Peserta Sertifikasi Guru Pola PLPG.

5Dapat melibatkan LPTK penyelenggara sertifikasi guru terkait agar terjadi keseragaman susunan portofolio di LPTK.

(21)

21

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(2) Prosedur pemilihan pola sertifikasi yang akan diikuti (PSPL, PF, atau PLPG) dan/atau perubahan biodata sesuai keadaan terakhir.

(3) Waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online (ICT Center) kepada guru yang memilih pola PF.

(4) Teknis penyusunan portofolio bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PF sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio).

(5) Teknispenyusunan dokumen bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PSPL sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio).

(6) Penjelasan tentang rubrik portofolio/dokumen.

(7) Teknik pelaksanaan penilaian dan verifikasi portofolio.

(8) Penyiapan passphoto peserta.

(a) Passphoto terbaru peserta (6 bulan terakhir, berwarna, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm).

(b) Setiap peserta sebanyak 4 lembar.

(c) Di bagian belakang setiap passphoto dituliskan identitas peserta: nama, nomor peserta, dan satminkal.

(9) Jadwal penyerahan portofolio/dokumen/berkas PLPG.

(10) Teknis penyusunan berkas PLPG dan teknis pelaksanaan PLPGbagi peserta sertifikasi yang memilih pola PLPG.

(11) Hal lain yang relevan.

4) Menerima berkas dari peserta sertifikasi sebagai berikut.

a) Portofolio dari peserta pola PF, rangkap dua. Satu bendel portofolio terdapat bukti fisik asli (komponen 2 dan 8), bendel portofolio lainnya berupa copy yang telah dilegalisasi. Rincian portofolio terdapat pada buku 3.

(22)

22

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

b) Dokumen dari peserta pola PSPL, rangkap dua setiap peserta.

Rincian dokumen terdapat pada buku 3.

c) Berkas PLPG dari peserta pola PLPG, terdiri atas:

(1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S- 3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan,

(2) fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait,

(3) fotokopi SK mengajar dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan langsung, dan

(4) fotokopi SK pangkat terakhir (bagi PNS) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait.

(5) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

d) Passphoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap passphoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).

5) Mengadministrasikan portofolio yang telah disusun oleh peserta pola penilaian portofolio (dua rangkap untuk setiap peserta secara tidak terpisah).

6) Mengadministrasikan dokumen dari peserta pola PSPL, rangkap dua untuk setiap peserta secara tidak terpisah1.

1Untuk memudahkan identifikasi,berkas dokumen dan portofoliodikelompokkan tersendiri.

(23)

23

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

7) Memverifikasi kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran portofolio/dokumen dan berkas lain terkait, sebelum diserahkan ke Rayon LPTK. Di samping itu, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/

kota memastikan bahwa tidak ada peserta yang bukan guru1 atau guru di bawah pembinaan Kementerian Agama.

8) Berkoordinasi dengan Rayon LPTK untuk memperoleh informasi tentang:

a) waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online,

b) jadwal pengiriman berkas sertifikasi (dokumen/portofolio/

berkas peserta PLPG),

9) Mengirim Format B1.1 ke Rayon LPTK.

10) Berkoordinasi dengan Rayon LPTK tentang pelaksanaan tes awal online dan menunggu hasil tes awal online.

11) Menerima hasil tes awal online (Format C2 danFormat D6.1) dari Rayon LPTK dan menyampaikan kepada guru hal sebagai berikut.

a) Bagi guru yang berstatus Lulus tes awal online untuk menyusun portofolio.

b) Bagi guru yang berstatus Tidak Lulus tes online untuk menyusun berkas PLPG.

12) Menyerahkan berkas kepada Rayon LPTK sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sebagai berikut.

a) Portofolio dari peserta sertifikasi guru dalam jabatan pola PF, masing-masing peserta rangkap dua. Bendel pertama portofolio memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8. Penyerahan portofolio disertai dengan fotokopi Format C2.

1 Misal instruktur BLPT.

(24)

24

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

b) Dokumen dari peserta sertifikasi guru dalam jabatan pola PSPL, masing-masing peserta rangkap dua. Penyerahan dokumen disertai dengan Format B1.2.

c) Berkas PLPG dari peserta sertifikasi pola PLPG. Penyerahan berkas PLPG disertai dengan Format B1.3/Format C3/Format D6.2/Format D7.2.

d) Passphoto terbaru peserta, enam bulan terakhir, berwarna, bukan polaroid, ukuran 3 x 4 cm, tiap peserta sebanyak 4 lembar, dan di bagian belakang setiap passphotodituliskan identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).

Penyerahan berkas tersebut disertai dengan Berita Acara Serah Terima Berkas (BA-PF: 2)1.

13) Melakukan koordinasi dengan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dan menindaklanjuti informasi tentang peserta guru SLB pola PF yang berstatus MA dan K.

14) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta sertifikasi pola PF yang berstatus MA untuk melengkapi portofolio.

15) Menerima kelengkapan berkas dari peserta sertifikasi yang berstatus MA, selanjutnya menyerahkan berkas tersebut ke Rayon LPTK sesuai dengan jadwal yang disepakati.

16) Memfasilitasi Rayon LPTK dalam proses klarifikasi bagi peserta yang berstatus K, baik peserta pola PF maupun pola PSPL.

17) Menerima tembusan hasil sertifikasi guru pola PF dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D6.2).

1 BA-PF-2 disiapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (untuk guru SLB).

(25)

25

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

18) Menerima tembusan hasil sertifikasi guru pola PSPL dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D7.2).

19) Menindaklanjuti hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen bagi guru yang lulus sertifikasi sebagai berikut.

a) Meneruskan pengumuman hasil sertifikasi guru kepada peserta sertifikasi.

b) Menyerahkan sertifikat pendidik kepada peserta yang lulus sertifikasi1.

20) Mengambil bendel pertama portofolio yang memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8, minimal setelah 2 minggu dari pengumuman kelulusan2.

21) Melakukan koordinasi dengan Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi guru tentang guru yang harus mengikuti PLPG dan meneruskan informasi tentang PLPG kepada guru, antara lain sebagai berikut.

a) Jadwal PLPG.

b) Tempat PLPG.

c) Ketentuan lain yang ditetapkan LPTK penyelenggara sertifikasi guru.

22) Memberikan izin (menerbitkan surat izin) bagi peserta yang harus mengikuti PLPG.

23) Menerima berkas hasil PLPG dan sertifikat pendidik (bagi peserta yang lulus) dari Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi (Format D8.2).

24) Memfasilitasi kegiatan panitia sertifikasi guru di dinas pendidikan kabupaten/kota.

1 Apabila LPTK belum mengakomodasi kegiatan penyerahan sertifikat pendidik.

2 Jika dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan, portofolio tersebut tidak diambil, maka di luar tanggung jawab Rayon LPTK.

(26)

26

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

25) Mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut sertifikasi guru di wilayahnya.

26) Melaksanakan tugas lain berkaitan dengan sertifikasi guru.

b. Memberikan penugasan kepada kepala sekolah untuk memverifikasi kebenaran dan keabsahan portofolio/dokumen yang diserahkan oleh guru dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada kepala sekolah yang tidak melaksanakan tugas ini dengan baik.

c. Memberikan penugasan kepada pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan) secara objektif dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada pengawas yang tidak melakukan tugas ini dengan baik.

d. Memfasilitasi pendanaan persiapan pelaksanaan PLPG di wilayahnya.

e. Mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru sesuai dengan pedoman dan kewenangan dinas pendidikan provinsi.

f. Melakukan tindak lanjut (pembinaan) bagi guru yang tidak lulus sertifikasi dan diskualifikasi.

8. Rayon LPTK

Rayon LPTK terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra. Rayon LPTK dapat didukung perguruan tinggi (PT Pendukung) yang memiliki program studi relevan sesuai dengan penetapan Kemdiknas. Rayon LPTK membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG), dengan tugas sebagai berikut.

a. Menerima Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 dari Ditjen Dikti sebagai berikut.

Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta

Buku 2 : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi.

Buku 3 : Pedoman Penyusunan Portofolio.

(27)

27

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

Buku 4 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

b. Mengaplikasikannya secara taat azas Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011 sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

c. Menetapkan Panita Sertifikasi Guru Tingkat Rayon LPTK (PSG) dalam bentuk Surat Keputusan Ketua Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Rayon LPTK/PSG melaksanakan kegiatan, antara lain sebagai berikut.

1) Melaksanakan rapat evaluasi penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010 dan merencanakan kegiatan sertifikasi guru tahun 2011, mencakup: (1) tes awal online, (2) penilaian portofolio, (3) verifikasi fortofolio, (4) verifikasi dokumen, dan (4) PLPG.

2) Menyusun proposal kebutuhan anggaran pelaksanaan sertifikasi guru.

3) Membuat jadwal pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2011, mencakup:

persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

4) Melaksanakan kegiatan penyegaran asesor dan instruktur PLPG tahun 2007, 2008, 2009, 2010; dengan berkoordinasi dengan Ditjen Dikti untuk memperoleh rekomendasi nara sumber dari Ditjen Dikti.

5) Melakukan analisis kebutuhan asesor dan instruktur PLPG tahun 2011 dan mengakomodasikan kegiatan dalam rangka penyegaran asesor dan instruktur PLPG lama atau perekrutan asesor baru.

6) Melaksanakan tes awal online.

7) Menerima portofolio, dokumen, berkas PLPG, dan berkas lain dari dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi untuk guru SLB.

8) Mengadministrasikan portofolio dan dokumen untuk dinilai oleh dua asesor.

(28)

28

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

9) Melaksanakan pelimpahan tugas sertifikasi guru dengan Rayon LPTK lain peserta dengan mata pelajaran yang tidak relevan dengan program studi yang ada.

10) Menerima pelimpahan tugas sertifikasi guru dari Rayon LPTK lain untuk mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada.

11) Menyiapkan tempat dan mengalokasikan waktu tes awal online, penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, dan pelaksanaan PLPG beserta perangkat pendukungnya.

12) Mengundang asesor dan instruktur PLPG untuk diberikan pengarahan teknis (coaching) pelaksanaan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen, terutamakebijakan pelaksanaan PLPG tahun 2011.

13) Memfasilitasi asesor untuk dapat melakukan penilaian portofolio, verifikasi portofolio, verifikasi dokumen secara profesional, independen, objektif, dan jujur.

14) Memfasilitasi asesor dalam entri data hasil penilaian pada ASG1 dan membuat rekapitulasi.

15) Melaksanakan rapat PSG hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen dengan agenda sebagai berikut.

a) Penentuan hasil penilaian portofolio. Berdasarkan hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dikelompokkan ke dalam (lima) kategori sebagai berikut.

(1) Mengikuti Verifikasi Portofolio (MVP).

(2) Melengkapi Administrasi (MA).

(3) Mengikuti PLPG (MPLPG).

(4) Klarifikasi (K).

1Rayon LPTK Wajib Menggunakan ASG dalam pemrosesan data sertifikasi guru.

(29)

29

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(5) Diskualifikasi (D).

b) Penentuan hasil verifikasi portofolio dengan kategori: Lulus Verifikasi Portofolio (LVP), mengikuti PLPG (MPLPG), dan Diskualifikasi (D).

c) Penentuan hasil verifikasi dokumen dengan kategori Memenuhi Persyaratan (MP), Klarifikasi (K1), Tidak Memenuhi Persyaratan (TMP), dan Diskualifikasi (D).

16) Melaksanakan koordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/

kabupaten/kota berkaitan dengan rekomendasi MA dan K.

17) Melaksanakan penilaian ulang portofolio peserta yang telah melengkapi kekurangan portofolio oleh asesor yang sama dan melakukan re-entri data hasil penilaian portofolio.

18) Memverifikasi peserta yang berstatus K2, Rayon LPTK menetapkan status peserta diskualifikasi dan mengembalikan ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

19) Melaksanakan verifikasi berkas portofolio.

20) Menerbitkan surat keputusan ketua Rayon LPTK tentang hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen.

21) Mengumumkan hasil penilaian portofolio/verfikasi dokumen kepada peserta sertifikasi.

22) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik kepada guru yang telah lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio/verifikasi dokumen.

1 Baik bagi peserta pola penilaian portofolio maupun pola pemberian sertifikat pendidik secara langsung.

2 Diindikasikan melakukan pelanggaran dan jika benar peserta yang bersangkutan melakukan pelanggaran/kecurangan, statusnya menjadi Diskualifikasi.

(30)

30

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

23) Menyerahkan hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen kepada KSG1 dengan tembusan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP.

24) Merencanakan pelaksanaan PLPG bagi peserta sertifikasi yang berstatus MPLPG.

25) Melakukan pengecekan kelengkapan berkas dan persyaratan peserta sertifikasi pola PLPG.

26) Melaksanakan PLPG dengan taat azas sesuai ketentuan pada Buku 4.

27) Melaksanakan ujian ulang bagi peserta PLPG yang belum lulus.

Kesempatan mengikuti ujian ulang diberikan sebanyak satu kali.

Pelaksanaan PLPG termasuk ujian ulang diselesaikan pada tahun berjalan2.

28) Melaksanakan rapat kelulusan peserta sertifikasi guru Pola PLPG.

29) Menyerahkan hasil PLPG sesuai dengan jadwal yang ditentukan kepada KSG3 dengan tembusan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP.

30) Menerbitkan surat keputusan Ketua Rayon LPTK tentang hasil PLPG.

31) Mengumumkan hasil PLPG setelah proses verifikasi sudah dinyatakan final oleh KSG.

32) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus PLPG.

1 Laporan kepada KSG berupa Softcopy melalui ASG dan hardcopy dengan stempel basah.

2 Apabila tidak selesai maka diselesaikan pada tahun berikutnya, dengan konsekuensi tunjangan profesi pendidik kepada peserta yang lulus diberikan pada bulan Januari setelah tahun kelulusan.

3 Laporan kepada KSG berupa Softcopy melalui ASG dan hardcopy dengan stempel basah.

(31)

31

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

33) Menyerahkan tembusan hasil PLPG yang telah diverifikasi KSG kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan LPMP.

34) Mengumumkan hasil PLPG kepada peserta sertifikasi.

35) Menerbitkan dan memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah lulus PLPG.

36) Memberikan layanan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi dalam proses pengambilan bendel pertama portofolio yang memuat bukti fisik asli.

37) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian portofolio/verifikasi dokumen.

38) Membuat laporan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kepada KSG dengan sistematika, substansi, waktu pelaporan yang ditetapkan oleh KSG.

39) Men-upload hasil sertifikasi (pola PSPL, PF, PLPG) ke Website KSG (http://ksg.dikti.go.id).

9. Peserta Sertifikasi

Guru dalam jabatan peserta sertifikasi melaksanakan aktivitas sebagai berikut.

a. Mengikuti sosialisasi sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dengan materi sebagai berikut.

1) Prosedur dan tatacara sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011.

2) Prosedur pemilihan pola sertifikasi yang akan diikuti (PSPL, PF, atau PLPG) dan/atau perubahan biodata sesuai keadaan terkini.

3) Waktu dan tempat pelaksanaan tes awal online (ICT Center) bagi guru yang memilih pola PF.

(32)

32

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

4) Teknis penyusunan portofolio bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PF sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio).

5) Teknis penyusunan dokumen bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PSPL sesuai dengan Buku 3 (Panduan Penyusunan Portofolio).

a) Penjelasan tentang rubrik dokumen.

b) Teknik pelaksanaan verifikasi dokumen.

c) Penyiapan passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta).

b. Mempelajari berbagai persyaratan peserta sertifikasi1 1) Persyaratan Umum

a) Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional kecuali guru agama. Sertifikasi guru bagi guru agama dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama (Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/ 2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007).

b) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:

(1) bagi yang bukan dari guru harus diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau

1 Mengingat kuota peserta sertifikasi tiap tahun terbatas dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka dinas pendidikan provinsi atau dinas kabupaten/kota memprioritaskan: (1) masa kerja sebagai guru, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) tugas tambahan, dan (6) prestasi kerja. Petunjuk teknik penetapan peserta selengkapnya tertuang pada Buku 1.

(33)

33

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(2) bagi yang diangkat setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru tetapi memiliki pengalaman formal sebagai guru.

c) Guru bukan PNS harus memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan, sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

d) Pada tanggal 1 Januari 2012 belum memasuki usia 60 tahun.

e) Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).

2) Persyaratan Khusus bagi Peserta Sertifikasi Pola PF dan PLPG.

a) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.

b) Memiliki masa kerja sebagai guru (PNS atau bukan PNS) minimal 6 tahun pada suatu satuan pendidikan dan pada saat Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terbit yang bersangkutan sudah menjadi guru.

c) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila:

(1) pada 1 Januari 2012 mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau

(2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).

3) Persyaratan Khusus bagi Peserta Sertifikasi Pola PSPL

a) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau

(34)

34

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.

b) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

c. Menerima cetakan Format A0 dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan melakukan verifikasi data.

1) Setelah menerima Format A0, guru mengoreksi data yang tercantum dalam Format A0. Data tersebut harus benar karena akan digunakan sebagai dasar untuk penerbitan sertifikat pendidik.

2) Data yang dikoreksi adalah nama lengkap harus sesuai dengan dokumen lainnya (ijazah atau SK PNS); golongan (bagi PNS); tempat dan tanggal lahir; ijazah, tahun lulus, dan nama perguruan tinggi;

nama sekolah tempat mengajar. Dokumen yang dijadikan acuan verifikasi nama dan tempat tanggal lahir peserta bagi guru PNS adalah SK PNS, sedangkan bagi guru bukan PNS adalah ijazah terakhir dari perguruan tinggi.

3) Jika ditemukan data yang salah, maka guru harus menyerahkan Format A0 tersebut kepada dinas pendidikan untuk diperbaiki lagi.

Perbaikan data oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota harus selesai pada tanggal 15 April 2010.

d. Menyerahkan kembali Format A0 yang telah diperbaiki ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (guru SLB) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

(35)

35

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

1) Setelah guru memperbaiki data yang salah pada Format A0 (mengisi bidang studi, menetapkan pola sertifikasi guru, dan menandatanganinya, maka guru menyerahkan Format A0 tersebut ke dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota1.

2) Perubahan data pada Format A0 harus dilampirkan data pendukungnya, misal untuk perubahan:

(1) data kualifikasi guru harus melampirkan ijazah sarjana,

(2) data kepangkatan/golongan guru harus melampirkan SK kepangkatan/golongan ruang terakhir,

(3) data sekolah tempat guru mengajar harus melampirkan SK dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kepala sekolah, (4) mata pelajaran yang diampu harus melampirkan SK penugasan

dan jadwal mengajar dari kepala sekolah.

e. Menyiapkan passphoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap passphoto dituliskan nama dan nomor peserta).

f. Peserta sertifikasi pola PF, menyusun portofolio2 sebanyak dua rangkap3 kemudian menyerahkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi bagi peserta guru SLB. Teknis penyusunan portofolio termuat pada Buku 3 (Pedoman Penyusunan Portofolio). Di bagian depan portofolio (di belakang cover) disertakan Format A1 yang telah ditandatangani dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

g. Peserta sertifikasi pola PSPL, menyusun dokumen sebanyak dua rangkap, sebagai berikut.

1) Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b, menyiapkan dan mengumpulkan dokumen sebagai berikut.

1Guru menyimpan fotokopi Format A0 satu rangkap sebagai pertinggal.

2 Mencakup sepuluh komponen sebagaimana tertuang pada Buku 3.

3 Bukti fisik (sertifikat/piagam) untuk komponen 2 dan 8 dalam bendel pertama harus ASLI.

(36)

36

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

a) Fotokopiijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, untuk ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan untuk ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan langsung1.

b) Fotokopi tugas belajar/izin belajar atau surat keterangan tugas belajar dari pejabat berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.

c) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (minimal IV/b) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.

d) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.

e) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB.

f) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

2) Bagi guru yang sudah memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c, melakukan aktivitas sebagai berikut.

a) Menyiapkan dokumen sebagai berikut.

1 Dalam kasus tertentu jika seorang guru bertugas di daerah yang jauh (di luar provinsi) dari lembaga pendidikan yang mengeluarkan ijazah, fotokopi ijazah dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas kabupaten/kota.

(37)

37

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(1) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi.

Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi dilegalisasi oleh kopertis, dan fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan. Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah.

(2) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.

(3) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.

(4) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB.

(5) Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

b) Menunggu hasil penilaian portofolio/verifikasi dokumen.

c) Memperoleh Sertifikat Pendidik bagi yang lulus.

h. Peserta sertifikasi pola PLPG melaksanakan aktifitas sebagai berikut.

1) Peserta yang memilih sertifikasi pola PLPG secara langsung, menyiapkan berkas PLPG berupa: (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotokopi SK sebagai guru, mulai SK pengangkatan pertama hingga SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, (3) fotokopi SK mengajar dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan, (4) SK pangkat terakhir (bagi guru PNS) yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait, dan (5)

(38)

38

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

Format A1 yang telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.

2) Peserta sertifikasi pola PF yang tidak lulus tes awal atau tidak mencapai passing grade penilaian portofolio atau berstatus tidak lulus verifikasi portofolio (TLVP) dan peserta sertifikasi pola PSPL yang berstatus tidak memenuhi persyaratan (TMP) menjadi peserta pola PLPG.

3) PLPG yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dan diakhiri dengan uji kompetensi.

4) Peserta PLPG yang belum lulus uji kompetensi tahap pertama diberi kesempatan mengikuti ujian ulang sebanyak satu kali1. Apabila tidak lulus ujian ulang, peserta diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota, khusus untuk guru SLB ke dinas pendidikan provinsi.

5) Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan.

6) Peserta yang tidak memenuhi 2 kali panggilan dan tidak ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri.

Apabila sampai akhir masa pelaksanaan PLPG peserta masih tidak dapat memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, peserta tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG hanya pada tahun berikutnya tanpa merubah nomor peserta. Bagi peserta yang tidak dapat menyelesaikan PLPG pada tahun sebelumnya dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat melanjutkan PLPG hanya pada tahun berikutnya.

1 Tenggang waktu uji kompetensi antar tahapan ditentukan oleh LPTK.

(39)

39

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

i. Peserta yang portofolio/dokumennya perlu diklarifikasi oleh Rayon LPTK, harus mengikuti prosedur klarifikasi yang dilakukan Rayon LPTK.

j. Peserta yang dinyatakan tidak lulus karena tidak sesuai dengan kriteria penetapan peserta dan/atau terbukti melakukan pemalsuan portofolio/dokumendan peserta yang tidak lulus ujian ulang PLPG diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi bagi guru SLB untuk memperoleh pembinaan/peningkatan kompetensi.

(40)

40

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

(41)

41

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

BAB IV

TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2011

A. Rayonisasi LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru 1. Rasional

Sesuai dengan Keputusan Mendiknas pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan dengan rayonisasi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

a. Penyebaran informasi yang terkait dengan sistem penyelenggaraan sertifikasi guru dari berbagai pihak antara lain Kemdiknas, Ditjen Dikti, BPSDMP & PMP, dan KSG ke Rayon LPTK penyelenggara dapat dilakukan lebih mudah, efektif, dan efisien.

b. Rayon LPTK yang memiliki jumlah program studi terbatas, memungkinkan untuk pelaksanaan sertifikasi guru sesuai dengan jenis keahlian guru di sekolah sangat beragam dengan cara memanfaatkan asesor antar LPTK dalam satu rayon atau antar Rayon LPTK.

c. Pengimplementasian kebijakan sertifikasi guru berbasis program studi, mulai tahun 2011 Rayon LPTK Penyelengara Sertifikasi Guru terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra, dan didukung oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi yang relevan.

2. Prinsip Pelaksanaan Sertifikasi Guru

Pembagian kuota sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 masih berbasis wilayah. Mengingat amanat Permendiknas Nomor 11 tahun 2011, maka sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 diupayakan berbasis prodi.

a. Sertifikasi guru dilaksanakan oleh program studi yang relevan dengan mata pelajaran guru.

(42)

42

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

b. Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru yang disertifikasi, dapat melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi pendukung (PT Pendukung) yang memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran guru tersebut.

c. Kerjasama antara Rayon LPTK dengan PT Pendukung dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

1) Rayon LPTK (Induk/Mitra) harus memiliki program studi yang dapat memayungi program studi yang ada pada PT Pendukung. Program studi payung tersebut sekurang-kurangnya serumpun (Lampiran 8).

2) Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang dapat memayungi kerja sama dengan PT Pendukung, maka fakultas pendidikan yang memiliki prodi relevan dapat dijadikan sebagai payung prodi.

3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada perguruan tinggi yang menjadi Rayon penyelenggaran dapat menjadi fakultas payung dalam bekerjasama dengan program studi non kependidikan yang ada pada perguruan tinggi yang menjadi rayon tersebut.

4) Penilaian portofolio pada Rayon LPTK yang tidak memiliki program studi yang sesuai mata pelajaran guru dilakukan melalui alternatif sebagai berikut.

a) Alternatif 1

(1) Rayon LPTK Asal mengundang asesor dari Rayon LPTK tujuan yang memiliki program studi.

(2) Seluruh biaya yang terdiri atas honor, uang harian, transport, akomodasi dan konsumsi asesor dan biaya sertifikat menjadi beban Rayon LPTK asal.

(3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

(43)

43

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

b) Alternatif 2

(1) Rayon LPTK asal mengirimkan portofolio ke LPTK tujuan yang memiliki program studi.

(2) Seluruh biaya yang terdiri atas biaya pengiriman dokumen portofolio ke Rayon LPTK tujuan dan biaya honor asesor, transport, konsumsi di Rayon LPTK tujuan serta biaya sertifikat pendidik menjadi beban Rayon LPTK asal.

(3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

5) Pelaksanaan PLPG pada Rayon LPTK yang tidak memiliki program studi sesuai mata pelajaran guru, dilakukan melalui alternatif sebagai berikut.

a) Alternatif 1

(1) Rayon LPTK asal mengundang instruktur dari Rayon LPTK tujuan.

(2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas honor, transport, penginapan instruktur dan biaya sertifikat pendidik menjadi beban Rayon LPTK asal.

(3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

b) Alternatif 2

(1) Rayon LPTK asal mengirimkan peserta ke Rayon LPTK tujuan (2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas: honor dan

transport instruktur dan panitia PLPG, biaya modul, biaya sertifikat pendidik, uang harian peserta menjadi beban Rayon LPTK asal.

(3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

3. Mekanisme Kerja

Bagan organisasi Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru, disajikan pada Gambar 3. LPTK Induk dan mitra berkolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan,

(44)

44

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2011

dan tindak lanjut penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan. Mekanisme kerja Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru diuraikan sebagai berikut.

a. Rayon LPTK (terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra dalam satu rayon) membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat rayon secara kolaboratif.

b. PSG merencanakan pelaksanaan verifikasi dokumen, penilaian portofolio, verifikasi portofolio, dan PLPG.

c. Guru peserta sertifikasi menyerahkan dokumen, portofolio, dan berkas PLPG kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota1 untuk diadministrasikan dan diverifikasi kelengkapan, keabsahan, dan kebenarannya.

d. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota menyerahkan dokumen, portofolio, dan berkas PLPG yang dibuat guru kepada Rayon LPTK melalui LPTK Induk.

Gambar 3. Bagan Rayonisasi LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru

1Atau dinas pendidikan provinsi bagi guru SLB.

Gambar

Gambar 1. Alur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan
Gambar 2. Hubungan Kerja antar Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru  dalam Jabatan
Gambar 3.  Bagan Rayonisasi LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru
Gambar 4 Kegiatan Pelaksanan Penilaian Portofolio, Verifikasi Dokumen, dan    PLPG
+2

Referensi

Dokumen terkait

So, using the martingale property of M we see that N is a local martingale. The equivalence between i) and ii) in the above proposition corresponds to a well known

Menunjuk Surat Ketua Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dengan Tugas Unit Layanan Pengadaan Dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Prov Kalimantan Barat Nomor : 180/ULP-CK.1ITAP/2011

 Penggunaan FENG SHOU dalam jangka panjang secara teratur juga akan memperbaiki kerusakan tanah dan lingkungan hidup yang terjadi akibat penggunaan bahan kimia

Penilaian diri merupakan suatu proses penilian formatif selama siswa merefleksikan dan mengevaluasi kualitas pekerjaan dan belajarnya, menilai sejauh mana dia

Berdasarkan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga pada Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi kegiatan Rehabilitasi Ruang Belajar MTsN Salido Tahun Anggaran

Dar i r umah pot ong hewan, sebanyak 44 sampel hat i dar i 44 ekor hewan sapi dan ker bau yang nampak sehat akan di uj i kadar kandungan t oksi nnya... Dal am eval uasi uj i ELI SA

Barangsiapa yang menghidupkan lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

[r]