• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCCESS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCCESS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

(PIZZA HUT DELIVERY) BANDUNG

Erwin Teguh A., A.Md., S.T., M.T.1 Dimas Agung Pambudi2

1Dosen Manajemen Informatika Politeknik Komputer Niaga LPKIA

2Mahasiswa Konsentrasi Sistem Informasi Program Studi Manajemen Informatika

1erwinteguh@lpkia.ac.id, 2dimasap33@gmail.com

Abstrak

Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru menggunakan metode Analitical hierarchy process merupakan suatu sistem yang interaktif yang mendukung untuk proses pengambilan keputusan dengam kriteria – kriteria yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Permalasahan yang terjadi dalam penerimaan karyawan ini karena memerlukan pengerjaan lebih dari satu kali, terbatasnya orang dalam melakukan proses penilaian , saat ini proses penerimaan karyawan dilakukan secara subjektif sehingga menyebabkan hasil akhir perekrutan terhadap calon karyawan dapat mengganggu kandidat yang memiliki kemampuan dan keterampilan tetapi tidak mempunyai nilai subjektifitas yang pada akhirnya tersingkirkan. Oleh karena itu diperlukan penilaian secara objektif, pihak perusahaan telah menentukan kriteria utama sebagai parameter perekrutan terhadap calon karyawan. Untuk mengatasi masalah tersebut tersebut maka perlu dirancang sebuah sistem sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru menggunakan metode Analitical Hierarchy process sebagai dasar pengambilan keputusan. Metode AHP (Analitical Hierarchy process) adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut , sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu terciptanya aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru menggunakan metode Analitical Hierarchy process dengan harapan dapat membantu manajer dalam menentukan penerimaan karyawan baru. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam sistem ini menggunakan Object Oriented Programing dengan menggunakan UML (Unified Modeling Languange) untuk pemodelannya .

1. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran

pizza pertama di Indonesia dibawah PT.

Sarimelati Kencana.

Sebagai salah satu produsen makanan siap saji terbesar, Pizza Hut memiliki kewajiban untuk meningkatkan pelayanannya.

Pelayanan untuk mengantarkan pizza langsung kepada konsumen menjadi agendanya. Pizza Hut Delivery kemudian didirikan oleh PT Sarimelati Kencana untuk

(2)

memberikan pelayanan berupa pengantaran pesanan kepada pelanggannya (delivery service). Jadi Pizza Hut Delivery merupakan anak perusahaan PT Sarimelati Kencana yang memfokuskan usahanya pada take away (pengambilan langsung) dan delivery (pengantaran) produk Pizza Hut Delivery kepada konsumen. Produk yang ditawarkan berupa pizza, pasta, snacks dan minuman yang dapat dibeli secara langsung ke outlet (take away) dan dikirim ke rumah pelanggan (delivery). Dalam penerimaan karyawannya, PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery) mengadakan penerimaan secara mandiri di lingkungan PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery).

Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang pesat PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery).membutuhkan tenaga kerja dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. SDM yang berkualitas diperoleh melalui proses perekrutan dan pengelolaan manajemen perusahaan yang tepat. Penilaian proses rekrutmen di PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery). saat ini dilakukan secara subjektif sehingga menyebabkan hasil akhir perekrutan terhadap calon karyawan dapat mengganggu kandidat yang memiliki kemampuan dan keterampilan tetapi tidak mempunyai nilai subjektifitas yang pada akhirnya tersingkirkan. Oleh karena itu diperlukan penilaian secara objektif, pihak perusahaan telah menentukan kriteria utama sebagai parameter perekrutan terhadap calon karyawan diantaranya pendidikan terakhir, tes psikotes, tes potensi akademik, tes tertulis, tes kesehatan dan tes wawancara. Diharapkan dengan adanya tes seleksi tersebut penilaian

yang dilakukan dapat bersifa.objektif, akurat dan tidak memihak.

Berdasarkan kriteria perekrutan yang telah disebutkan tadi, terdapat adanya perbedaan penilaian yaitu penilaian berupa angka dan penilaian berupa abjad sehingga membuat manager HRD kesulitan dalam menghasilkan nilai hasil seleksi calon karyawan. Perbedaan penilaian tersebut dapat diseragamkan menggunakan skala penilaian. Tujuan dari skala penilaian yaitu untuk menyeragamkan nilai hasil pada tes seleksi. Dalam proses rekrutmen yang bertujuan untuk mendapatkan orang yang tepat untuk suatu jabatan tertentu tentunya memakan waktu yang cukup lama, biaya yang tidak sedikit, dan tenaga.

Oleh karena itu, suatu sistem dibutuhkan oleh manager HRD untuk lebih mempermudah dalam menentukan calon karyawan secara cepat dan tepat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga, selain itu memudahkan manager HRD dalam mengolah nilai hasil seleksi calon karyawan.

Sebagai solusi terhadap pengambilan keputusan rekrutmen karyawan maka diperlukan suatu metode pengambilan keputusan yang tepat. Dari beberapa metode yang sudah dianalisis yang berhubungan dengan pengambilan keputusan metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan skala rasio dari hal-hal yang semula sukar diukur seperti pendapat, perasaan, perilaku dan kepercayaan lebih baik diselesaikan menggunakan metodeAnalytic Hierarky Process (AHP) .

(3)

I.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Latar Belakang di atas , makamengidentifikasikan beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam penerimaan karyawan baru I.3 Lingkup dan Batasan

Penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penyusunan laporan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Keluaran dari sistem ini berupa perangkingan terhadap hasil penerimaan karyawan baru dari calon pelamar yang menjadi kandidat dalam penerimaan calon karyawan baru .

2. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu memberikan alternatif pilihan dalam mmenentukan pemilihan calon karyawan yang layak di rekrut oleh pihak HRD maupun Area Manager dalam menentukan penerimaan calon karyawan baru di PT Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery).

I.4 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari analisa system berjalan adalah :

1. membuat suatu model sistem pendukung keputusan dengan menggunakan

Metode analytical hierarchy proses (AHP) untuk menentukan penerimaan

Karyawan baru berdasarkan bobot dan kriteria yg sudah di tentukan

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.

Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

I.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh.

Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian pada Bagian HST PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery) pada Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(4)

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada Kepala Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

2. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan- bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan laporan.

1.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang saya gunakan adalah metode waterfall ,dimana metode ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak. Metode ini terdiri dari 5 tahapan, analisis requirement, design, implementation, verification, dan maintenance (Pressman, 2012). Dalam penelitian ini saya membatasi tahapan tersebut, mulai dari tahapan analisis

requirement, tahapan design, sampai dengan tahapan implementation.

Gambar 1 - 1.5 B Tahapan Metode Waterfall

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi 7: Buku 1

I.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan berisi uraian yang memuat tentang segala yang melatar belakangi penulis melakukan penelitian dan yang menjadi dasar dari permasalahan, yang terdiri dari beberapa sub bab, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai, manfaat, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori memuat tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang mendukung penulisan tugas penelitian. Landasan teori tersebut antara lain : pengertian

tentang teori

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab ini menjelaskan Gambaran Umum

Perusahaan, Analisis Fungsional,

Perancangan Data, dan Kendala yang

dialami penulis dalam melakukan

(5)

analisis, perancangan, dan pengembangan perangkat lunak.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang Implementasi rancangan baru secara nyata yang meliputi kebutuhan sumber daya, dan panduan penggunaan program

BAB V : PENUTUP

Pada penutup terdapat kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan beserta saran yang ditujukan untuk penyempurnaan dan pengembangan sistem di masa mendatang.

2. DASAR TEORI

2.1 Teori Tentang Permasalahan II.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah- masalah yang semi terstruktur. (Rohyani Hetty, 2013)

Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. (Fartindyyah Nurul, Subiyanto, 2014)

Dalam implementasinya, hasil dari keputusan-keputusan dari sistem bukanlah hal yang menjadi patokan, pengambilan keputusan tetap berada pada pengambil keputusan. Sistem hanya menghasilkan keluaran yang mengkalkulasi data-data sebagaimana pertimbangan seorang pengambil keputusan. (Wibowo, 2011)

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat mendukung pengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang semi terstruktur, terstruktur ataupun tidak terstruktur, dengan memanfaatkan data yang ada kemudian diolah menjadi suatu informasi berupa usulan menuju suatu keputusan tertentu.

Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Kusrini, 2007):

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-tersruktur.

2. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efesiensinya.

3. Peningkatan produktivitas. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangiukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berasal dari lokasi yang berbeda-beda.

karakteristik dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Kusrini, 2007):

1. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan bagi pengambil

(6)

keputusan pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.

2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok.

4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial.

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan, yaitu intelligence, design, choice, dan implementation.

6. Dukungan di berbagai proses dan gaya yang berbeda-beda.

7. Adaptivitas sepanjang waktu.

8. Mudah untuk digunakan user.

9. Peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan daripada efisiensi.

10. Kontrol penuh oleh pengambil terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan.

11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana

12. Biasanya,model-model digunakan untukmenganalisis situasi pengambilan keputusan.

13. Akses disediakan untuk berbagai sumber daya, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi sampai sistem berorientasi objek.

14. Dapat digunakan sebagai standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu

organisasi secara keseluruhan dan di beberapa organasasi sepanjang rantai persediaan.

Dalam melakukan pemodelan pembangunan DSS, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kusrini, 2007):

1. Studi kelayakan (Intelligence)

Dalam langkah ini sasaran ditentukan, dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.

Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibangunkan DSS, apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut dapat relevan dengan kebutuhan si pemilik masalah.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriteria ditentukan. Setelah itu dicari alternatif model yang dapat menyelesaiakan permasahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian variabel-variabel model ditentukan.

3. Pemilihan (Choice)

Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel- variabelnya pada tahap ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensitifitas yaitu dengan mengganti beberapa variabel.

(7)

4. Membuat DSS

Setelah modelnya ditentukan, maka model tersebut diimplementasikan dalam aplikasi DSS.

II.1.2 Recruitment

Setelah suatu perusahaan mempunyai gambaran tentang hasil analisas pekerjaan dan rancangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan, maka tugas manajer suatu perusahaan adalah mengisi jabatan dengan mencari manajemen sumber daya manusia yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu.

Rekrutmen merupakan suatu cara mengambil keputusan perencanaan manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahan, untuk itu ada dua sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi dan sumber dari dalam (internal) organisasi.

Menurut Malthis : 2001 :

“Penarikan (rekrutmen) karyawan merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui berbagai tahapan yang mencakup identifikasi dan efaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja.

Penarikan karyawan bertujuan untuk menyediakan karyawan yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan di perusahaan“ .

Rekrutmen yang efektif memerlukan tersedianya informasi yang akurat dan berkesinambungan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam perusahaan. Aktifitas rekrutmen akan menyisihkan pelamar yang kurang tepat dan memfokuskan kemampuannya pada calon yang akan dipanggil kembali. Aktifitas rekrutmen dapat membengun opini publik yang menguntungkan dengan cara mempengaruhi sikap pelamar sedemikian rupa terlepas mereka diangkat atau tidak dalam organisasi tesebut.

Hasibuan (2008) menyatakan bahwa rekrutmen merupakan usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam organisasi. Sedangkan pengertian rekrutmen menurut Simamora (2004) merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Aktifitas rekrutmen dimulai pada saat calon mulai dicari, dan berakhir pada saat lamaran mereka diserahkan. Hal ini memerlukan keahlian bagi manajer organisasi untuk jeli dan teliti dalam mengamati tahap demi tahap rekrutmen untuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut guna

(8)

membantu mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan jauh sebelumnya.

Handoko (2008) menjelaskan bahwa rekrutmen merupakan proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Lebih jauh lagi, Rivai (2009) menjelaskan rekrutmen sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan pekerjaan sampai mendapatkan calon yang diinginkan atau memenuhi kualifikasi sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada.

Rekrutmen merupakan masalah yang penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan dalam hal pengadaan tenaga kerja. Jika proses rekrutmen berhasil atau dengan kata lain banyak pelamar yang memasukan lamarannya, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan menjadi semakin terbuka lebar, karena perusahaan akan memiliki banyak pilihan yang terbaik dari para calon pelamar.

II.1.3 Karyawan

a. Menurut Hasibuan, pengertian karyawan adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

3.1 Aliran Proses Usecase Diagram

Gambar III.1 UseCase Diagram 4. Implementasi dan Pengujian 4.1 Implementasi

Untuk mempermudah pengerjaan Monitoring Aktivitas Kerja pada aplikasi Perangkat Lunak Pengolaan Surat Pkl yang di terapkan di Diskominfo Provinsi Jawa Barat ini agar berjalan tepat sesuai rencana.

4.1.2 Implementasi AntarMuka

IV.1.4 Implementasi AntarMuka

Implemantasi antar muka merupakan penggambaran tampilan yang digunakan secara langsung oleh pengguna, interaksi yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam sistem, tampilan input dan output pada setiap fungsi yang telah ditentukan, diuraikan sebagai berikut

1. Nama Dialog Screen : Login

Fungsi : Untuk

masuk ke web Bentuk

(9)

Uraian Cara Penggunaan :

a. Mengisi Username dan Password b. Tekan tombol Sign In

1. Nama Dialog Screen : Buat Data Pelamar

Fungsi :Untuk

menambahkan Data Pelamar Bentuk

Membuat data Kriteria

Setting Perhitungan

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan data, perhitungan, pengamatan dan analisa dengan AHP pada proses system pendukung keputussan penerimaan karyawan baru di PT Sari Melati Kencana (Pizza Hut Delivery), ditemukan bahwa :

1. Pemilihan penerimaan karyawan baru di Sari Melati Kencana (Pizza Hut Deivery) dengan metode AHP dapat dijadikan acuan dalam perekrutan karyawan baru karena hasil yang didapatkan fair, konsisten dan sesuai dengan kebutuhan calon karyawan perusahaan.

5.2 Saran

Dari uraian di atas ada beberapa saran yang bisa diberikan dan mungkin dapat bermanfaat bagi perusahaan, yaitu :

1. Penambahan hasil studi ini ke dalam regulasi perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan dalam proses perekrutan karena hasil yang diberikan adalah hasil yang fair dan sesuai dengan peraturan perusahaan 2. Dilakukan uji banding serupa secara berkala untuk mengetahui

(10)

perkembangan dan mencari alternatif pelamar yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA Fartindyyah Nurul, S. (2014). Konsep dan

aplikasi sistem pendukung Keputusan. Yogyakarta.

Gunawan, D. (2009). Pemrograman Berorientasi Objek. Semarang.

Hasibuan. (2005). Pengantar Manajemen.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hetty, R. (2013). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.

Yogyakarta.

Kusrini. (2007). Konsep dan aplikasi sistem pendukung Keputusan. Yogyakarta.

Malthis. (2001). Manajemen sumber daya Manusia Jakarta: Erlangga..

Meilani, E. (2014). object Oriented Progrmming (OOP) Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Pressman, R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak – Buku Satu, Pendekatan Praktisi (Edisi 7). Yogyakarta:

Andi.

Rosa A, S., & Salahudin, M. (2015).

Rekayasa Perangkat Lunak.

Bandung: Informatika Bandung.

Salahudin, M., & R.A. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika:

Bandung.

ranupandojo, h. (2005). Manajemen Personalia Edisi Ketiga.

Yogyakarta: BFFE.

Sommerville. (2011). Software Engineering.

Jakarta: Erlangga.

subarjo, A. (2009). Jurnal pembangunan sistem pendukung keputusan rekrutenn pegawai baru di PT ABC.

Wibowo. (2011). Panduan

SistemPendukung Keputusan.

Gambar

Gambar III.1 UseCase Diagram  4. Implementasi dan Pengujian  4.1 Implementasi

Referensi

Dokumen terkait

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh

yang dinilai sangat baik dengan perolehan persentase nilai rata-rata 94,32%,begitu pula aktivitas siswa diperoleh persentase nilai rata-rata 94,04%, sehingga

untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukaan gigi yang berdekatan dengan puncak tulang

1) Ketepatan prosedur/tahap penerimaan pasien yang diberikan pihak rumah sakit. 2) Ketepatan pelayanan pemeriksaaan, pengobatan dan perawatan yang diberikan pihak rumah

Lebih lanjut, metode MCMC Gibbs sampler untuk pemodelan regresi Tobit spasial ini dapat digunakan untuk data dan kasus lain yang lebih aplikatif..

Pamungkas, A., 2010, Perbandingan Distance Space Manhattan(Cityblock) dengan Ecludiean pada Algoritma K-Means Clustering Studi Kasus : Data Balita di Wilayah

Hasil penelitian terhadap aksesoris pakaian adat budaya Taora di Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa: (1) Aksesoris yang terdapat pada pakaian

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dari bab sebelumnya terhadap variabel- variabel bebas yang mempengaruhi Kinerja Karyawan yang diukur dengan variabel Stres Kerja,