i
PERAN PEMERINTAH TERHADAP PRODUKSI
FILM NASIONAL TAHUN 1965 - 1970
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh AGUNG TRY PRAYUDA
C.0512004
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
v
MOTTO
“Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mampu menghentikan anda dalam
meraih impian di dunia ini., kecuali diri anda sendiri.”
(Penulis)
“Mindset is do’a, segala sesuatu yang kita pikirkan adalah do’a bagi diri kita sendiri.
Jadi, berfikirlah yang positif untuk mendapatkan hasil yang positif juga.”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini di persembahkan penulis untuk:
Bapak dan Ibu
Kedua Kakak
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul ”Peran Pemerintah Terhadap Produksi Film Nasional 1965 –
1970” ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Studi S-1
Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret.
Dalam peyelesaian skripsi ini penulis banyak menemui hambatan saat
mengerjakan, namun berkat dorongan dan bimbingan berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Prof. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan dukungan dan
dorongan dalam penyelesaian penulisan ini.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum, selaku Kepala Program Studi Ilmu
Sejarah Fakultas Ilmu Budaya dan pembimbing akademik yang
mendorong dan memberi motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.
3. Waskito Widi Wardojo, S.S., M.A, selaku dosen pembimbing skripsi
pertama yang sudah memberikan dorongan, masukan, kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan dan kesabaran yang
telah diberikan serta kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan
4. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M.Hum, selaku pembimbing kedua yang
telah memberikan motivasi dan arahan sehingga penulisan ini dapat
selesai.
5. Dra. Sawitri Pri P, M.Pd yang telah menyetujui dalam pembuatan skripsi
ini dengan judul yang diajukan.
6. Bapak Ibu dosen pengajar dan segenap staf Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal
ilmu dan wacana pengetahuan.
7. Orang tua saya tercinta yang selalu memberikan motivasi dalam
perkuliahan dan segala pengorbanan jeri payahnya serta dukungan
meteriil.
8. Pihak Perpustakaan Pusat H. Usmar Ismail dan Pusat Informasi Kompas
yang telah membantu banyak dalam penelitian ini dalam membantu
penelusuran data. Terutama Bapak Adrian selaku pustakawan dari PPHUI
yang telah membantu untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
9. Simbah, Arief, Jeki, Ajib, dan Ledeng yang selalu memberikan semangat
dan masukan saat penulisan ini dan rekan-rekan Ilmu Sejarah 2012 yang
membantu memberikan masukan dalam penulisan ini.
10. Keluarga besar Green Looser yang telah menjadi keluarga kedua di Solo
ix
11. Hafiz Akmal, Odi, Tomo dan Fahri selaku sahabat tercinta yang selalu
support agar cepat dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih sudah
menjadi sahabat saya sejak kecil.
12. Hartaningtyas Ajeng Ristari, yang telah mensupport untuk mengerjakan
skripsi dari awal penelitian hingga selesai.
13. Kakak-kakak tingkat dan adik-adik tingkat Ilmu Sejarah yang membantu
dan menyemangati penulis dalam penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan karya
sederhana ini dan tidak bisa penulis sebutka satu per satu.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menegerjakan skripsi ini,
namun demikian penulis sangat mengharap adanya saran dan kritik yang membangun
agar karya ini semakin baik.
Surakarta, September 2017
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang ... 1B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Tinjauan Pustaka ... 9
F. Metode Penelitian ... 12
1. Heuristik ... 13
2. Kritik Sumber ... 14
3. Interpretasi ... 14
xi
BAB II. PERKEMBANGAN FILM DI INDONESIA SEBELUM PERISTIWA
1965
A. Perkembangan Film di Indonesia Tahun 1900–1955... 16
B. Perkembngan Bioskop di Indonesia... 24
C. Sensor Film di Indonesia Sebelum 1965... 27
BAB III. TERHAMBATNYA PERTUMBUHAN INDUSTRI FILM NASIONAL 1957–1965 A. Terhambatnya Produksi Film Nasional... 32
1. Film Impor ... 34
2. Polemik Politik Indonesia... 39
3. Ideologi Partai Komunis Indonesia (PKI) Memasuki Dunia Film... 44
B. Dampak Politik Terhadap Industri Perfilman Nasional... 51
BAB IV. PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI FILM NASIONAL A. Perkembangan Perfilman Nasional Pasca Peristiwa 1965... 55
B. Peran Pemerintah Terhadap Perfilman Nasional... 60
1. Awal di Selenggarakannya Festival Film Indonesia... 68
2. Badan Sensor Era Orde Baru... 72
BAB V. KESIMPULAN ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jumlah Produksi Film Cerita Tahun 1945–1955.………… 23
Tabel 2 Perbandingan Jumlah Film Indonesia dan Film Impor Tahun 1948-1952……… 36
Tabel 3 Produksi Film Indonesia……….. 56
Tabel 4 Produksi Film Nasional Tahun 1949-1966...……….. 61
xiii
DAFTAR SINGKATAN
PPFI Persatuan Perusahaan Film Indonesia
SPFC South Pasific Film Corp
CDA Cino Drama Atelier
PERSARI Perseroan Artis Film Film Republik Indonesia
PFN Perusahaan Film Negara
PPFN Pusat Produksi Film Negara
LEKRA Lembaga Kesenian Rakyat
SARBUFIS Sarekat Buruh Film dan Senidrama
AMPAI American Motion Pictures Association Indonesia
PNI Partai Nasionalis Indonesia
PERPEFI Persatuan Pers Film Indonesia
MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat
DEPERNAS Dewan Perancangan Nasional
LESBUMI Lembaga Budayawan Muslimin Indonesia
FFAA Festival Film Asia-Afrika
PAPFIAS Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika Serikat
AMPAI American Motion Pictures Association
MANIKEBU Manifesto Kebudayaan
BMPN Badan Musyawarah Perfilman Nasional
MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
HIS Hollandsch Inlandsche School
PERFINI Perusahaan Film Nasional Indonesia
ATNI Akademi Teater Nasional Indonesia
FFI Festival Film Indonesia
MBAD Markas Besar Angkatan Darat
MUFINAS Musyawarah Perfilman Nasional
PIDFIN Persatuan Importir dan Distributor Film Indonesia
OPS Organisasi Perusahaan Sedjenis Bioskop
xv
DAFTAR ISTILAH
Masiv Sangat banyak atau sangat besar
Quo mempertahankan keadaan sekarang dan tetap seperti keadaan
sebelumnya
Screen Time Quota Lamanya kuota waktu penayangan film di bioskop
Manikebu Manifesto Kebudayaan diplesetkan menjadi Manikebu yang
berarti Sperma Kerbau oleh orang-orang PKI
Manipol Usdek Akronim dari Manifesto politik atau Undang-Undang Dasar
1945, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi
terpimpin dan kepribadian Indonesia yang oleh Soekarno
jadikan sebagai haluan Negara Republik Indonesia
Subversif merujuk pada salah satu upaya pemberontakan dalam
merobohkan struktur kekuasaan termasuk Negara. Dalam
bahasa latin berarti, asal, awalnya tersebut berlaku untuk
beragam aktivitas sebagai kemenangan secara militer dalam
perebutan kekuasaan Negara.
Anak Wayang Istilah yang digunakan oleh kalangan menengah ke atas pada
DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN
Halaman Gambar 1 Poster Festival Film Indonesia I Tahun 1955……..…………. 70
Gambar 2 Festival Film Indonesia II Tahun 1960……... 71
Gambar 3 Festival Film Indonesia III Tahun 1967...……….. 71
Gambar 4 Susunan Panitia Festival Film Indonesia I Tahun 1955……... 71
Gambar 5 Foto Bersama Bung Hatta Saat Mengunjungi Studio
Persari di Polonia... 98
Gambar 6 Foto Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik dengan
Gafini Wahab Kepala Kantor MGM Cabang Jakarta... 99
Gambar 7 Foto Bisnis Djamaluddin Malik... 100
Gambar 8 Foto Djamaluddin Malik... 109
Lampiran 1 Surat Penelitian di PusatPerfilman H. Usmar Ismail………... 88
Lampiran 2 Surat Peneltian di Pusat Informasi Kompas……….. 89
Lampiran 3 Surat Kabar Pos Film Tanggal 23 Juni 1991 Tentang
Usmar Ismai……….... 90
Lampiran 4 Arsip Yang di Ketik Langsung Oleh Film News……… 91
Lampiran 5 Arsip Daftar Film Buatan Usmar Ismail………. 92
Lampiran 6 Majalah Purnama Tentang Putusan Musyawarah
Kerja Perfilman Nasional……….... 93
Lampiran 7 Pidato Usmar Ismail Pada Malam 14 Tahun Perfini Berdiri…... 94
Lampiran 8 Surat Kabar Tentang Penutupan Studio Film………... 95
Lampiran 9 Lembaran Ucapan Selamat Tahun Baru 1952
xvii
Lampiran 11 Djamaluddin Malik Tidak Boleh Keluar Negeri……….. 101
Lampiran 12 Arsip Pidato Ketua dan Wakil Ketua PPFI di Surabaya…….. 102
Lampiran 13 Surat Kabar Tentang Kondisi Perfilman Indonesia………….. 104
Lampiran 14 Surat Kabar Usmar Ismail dengan Djamaluddin Malik
Berkiprah di Bidang Produser, Sutradara, dan Import Film..… 105
Lampiran 15 Surat Kabar Bangkitnya Djamaluddin Malik Setelah
Keluar Dari Penjara………. 106
Lampiran 16 Saran Djamaluddin Malik Terhadap Perfilman Nasional…….. 107
Lampiran 17 Surat Kabar Tentang Keinginan Djamaluddin Malik Untuk
Persari………. 108
Lampiran18 Surat Kabar Tentang Bangkitnya Semangat Usmar Ismail dan
ABSTRAK
AGUNG TRY PRAYUDA. C.0512004. 2017. Peran Pemerintah Terhadap Produksi Film Nasional 1965-1970. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas tentangPeran Pemerintah Terhadap Produksi Film Nasional Tahun 1965-1970. Peran yang dilakukan pemerintah terhadap produksi film dilatarbelakangi oleh peristiwa menurunnya produksi film nasional yang diakibatkan oleh film impor dan tekanan politik yang masuk kedalam dunia perfilman nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang melatarbelakangi terhambatnya perkembangan perfilman nasional dan apa dampak dari faktor yang menyebabkan terhambatnya perkembangan perfilman nasional serta mengetahui peran pemerintah dalam meningkatkan produksi film nasional pada tahun 1965-1970.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, yaitu pengumpulkan sumber-sumber sejarah melalui penelusuran dokumen serta studi pustaka yang terkait dengan dunia perfilman nasional. Tahap kedua adalah verifikasi atau kritik sejarah, yaitu memeriksa keaslian dan validitas sumber yang diperoleh. Tahap ketiga adalah interpretasi berupa penafsiran terhadap data yang diperoleh sehingga didapat fakta-fakta sejarah. Tahap keempat penulisan atau historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang telah diperoleh dalam bentuk tulisan sejarah.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan terhambatnya perkembangan perfilman nasional dilatarbelakangi oleh masuknya film impor yang berhasil memonopoli bioskop-bioskop di Indonesia sehingga film nasional tidak mendapat tempat dalam menyajikan hasil karyanya. Selain film impor, keadaan politik pada tahun 1957 yang menjadikan film sebagai alat penyampaian konsep pemikirian suatu golongan yang berkuasa saat itu menjadikan orang-orang film terbagi dua dalam konsep pemikiran di dunia film. Hingga tahun 1965, keadaan dunia film belum membaik sampai terjadinya peristiwa Gestapu. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, pemerintah Orde Baru memberantas semua unsur komunis untuk menstabilkan keadaan yang tidak kondusif tersebut. Pasca Gestapu, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membantu dunia perfilman dalam hal meningkatkan jumlah produksi film nasional. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terbukti berhasil meningkatkan produksi film nasional pada tahun 1970 bersamaan dengan dibuatnya film berwarna pada tahun itu. Tahun 1970 produksi film meningkat jauh dari sebelumnya yang bisa dibilang pada tahun ini dunia perfilman mulai bangkit dari keterpurukannya.
xix
ABSTRACT
AGUNG TRY PRAYUDA. C.0512004. 2017. Goverment Role in The National Film Production between 1965-1970. Thesis: Historical Science Department of Cultural Science Faculty of Surakarta Sebelas Maret University.
This research discuss about goverment role in the National Film Production between 1965-1970. What goverment do about the issue of national film production based on the decrease of film production caused by foreign film invasion and the politic pressure that go into national film production.
The purpose of this research is to know the background of what disturbed the national film development and the effect of factor that obstruct national film development, aslo to know goverment role to help increase the national film production between 1965-1970.
This research employed historical method involving four interconnected stages; Heuristic or source collection, i.e. collecting historical sources through investigating document and spoken source related to national film prudiction issue and library study. Verification or historical critique, examining originality and validity of source obtained. Interpretation, i.e. interpreting the data obtained so that historical facts were obtained. Writing or historiography, i.e. presenting the facts obtained in the form of historical writing. Social science approach was applied to analyze data as supporting science for historical science.
The result of this research show that foreign film invasion which is succsess ruled every theatre in Indonesia caused the local film do not develop. Also the political situation which use film as a media to propagandize a concept of dominant group, that divide into two the way of thinking people behind the local film production. After Gestapu, national film production is getting better and better. After Gestapu the goverment reacted with publishing a policy to increase national film production, with exterminate everything about communism as a purpose to stabilize the situation. The policy succesfull increase national film production at 1970, coinside with successfull of the first color film production. At 1970 national film production increased considerably than before, also we can say this year was the resurrection of national film production.