“Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Parfum The Body Shop”
ABSTRAK Oleh
YUNNI YUNIAWATY
FARADILLA INAS MELAWATI (12218482)
Pada faktanya pasar konsumen yang paling potensial ada produk – produk yang dibutuhkan wanita, dan sebagian besar wanita lebih besar bersifat konsumtif dibandingkan pria. Sehingga menyebabkan wanita terlihat membutuhkan lebih banyak hal ketimbang pria. Apalagi bagi masyarakat yang hidup di daerah perkotaan, salah satu hal wajib yang harus dipenuhi. Wanita menjadi tokoh utama dalam urusan gaya hidup, karena wanita mudah sekali terpengaruh dengan gaya hidup disekitarnya.
Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma, pengumpulan datanya dilakukan dengan mengunakan kuesioner.
Kata kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Keputusan Pembelian
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri produk perawatan kecantikan adalah salah satu industri besar yang berkembang pesat karena semakin banyaknya orang yang menyadari pentingnya menjaga kecantikan dan kesehatan tubuh dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Fakta memperlihatkan penampilannya. Hal ini dilihat dari jumlah produk perawatan pria dan wanita yang hampir sama. Kondisi ini membuat produsen semakin meningkatkan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru untuk meningkatkan penguasaan pasar. Produk perawatan kecantikan adalah sarana bagi seseorang agar dapat lebih percaya diri terhadap hasil dari produk yang digunakan.
The Body Shop merupakan produk perawatan tubuh yang bahan baku utamanya tersebut dari bahan-bahan yang alami dan tidak menggunakan bahan kimia di dalamnya. The body shop sudah terkenal karena aseli
menggunakan tumbuh-tumbuhan pada semua produknya. Manfaat yang didapat juga dirasakan bagi konsumen yang loyal. Karena terbuat dari bahan alami, maka produk perawatan tubuh dari The Body Shop membutuhkan proses yang cukup lama untuk mendapatkan manfaatnya, Namun dapat memberikan hasil yang memuaskan. Tidak seperti produk kecantikan lainnya yang dapat dilihat langsung hasilnya karena memang terbuat dari bahan-bahan kimia yang membahayakan kulit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1 Apakah secara parsial kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Parfum The Body Shop?
2 Apakah secara parsial harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Parfum The Body Shop?
3 Apakah secara parsial promosi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pada Parfum The Body Shop?
4 Apakah secara simultan kualitas produk, harga, promosi mempengaruhi terhadap keputusan pembelian pada Parfum The Body Shop?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Parfum The Body Shop
2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Parfum The Body Shop 3. Untuk mengetahui secara
parsial pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian Parfum The Body Shop 4. Untuk mengetahui secara
simultan dari kualitas produk, harga, promosi terhadap keputusan pembelian pada Parfum The Body Shop
II. LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk
Kolter & Armstrong (2015:253) mendefinisikan kualitas produk sebagai: “Kualitas Produk adalah karakteristik dari produk atau layanan yang menghasilkan kemampunnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tersurat maupun tersirat”
Pada dasarnya dalam membeli suatu produk, seorang konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi konsumen juga membeli manfaat atau keungulan yang diperoleh dari produk yang dibelinya. oleh karena itu, suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan.
Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen.
Dimensi kualitas produk menurut Lupiyoadi (2015:41) adalah:
1. Kinerja (Perfomance), berhubungan dengan karekteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2. Daya tahan (Durability), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.
3. Fitur (Featues), adalah karekteristik produk yang
dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
4. Reliabilitas (Reliability), adalah probalitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka
produk tersebut dapat diandalkan.
5. Estetika (Aesthetics), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
6. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi serta kompetansi dan keramah tamahan staf layanan.
Berdasarkan dimensi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan, adapun dimensi kualitas produk meliputi kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan kesesuaian.
2.2 Harga
Menurut Kotler & Armstrong (2015:312) harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk suatu produk atau layanan, jumlah nilai yang ditukar pelanggan untuk keuntungan memiliki atau
menggunakan produk. Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain (Kotler dan Amstrong, 2015:452):
1. Penetapan harga jual
Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan bauran pemasaran lainnya hrus berorientasi pada pembeli. Penetpan harga yang berorientasi pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.
2. Elastisitas harga
Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga. Jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak elastis/inelatis. Jika permintaan berubah banyak,
kita menyebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis permintaan semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga.
3. Pertumbuhan harga pesaing Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.
Seorang konsumen yang cenderung membeli suatu produk atas evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis lainnya.
2.3 Promosi
Menurut Tjiptono (2015:387) promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali konsumen akan merek dan produk perusahaan.
Indikator promosi dapat digunakan perusahaan sebagai
tolak ukur apakah pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan sampai pada konsumen yang dituju. Menurut Belch & Belch (2015:16) ada lima elemen indikator promosi antara lain:
1. Periklanan (Advertising) Periklanan adalah bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditunjukan untuk meningkatkan pembelian.
Perusahaan menggunakan iklan sebagai media pengenalan produk kepada
konsumen dan
memungkinkan konsumen mendapatkan informasi yang memadai mengenai produk yang dijual di pasar. Untuk mempertahankan produk agar tidak dilupakan oleh konsumen maka produsen harus melakukan periklanan berkala dan menghadirkan inovasi baru dalam memasarkan produk.
2. Promosi penjualan
promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Tujuan promosi penjualan sangat beragam,
perusahaan dapat
menggunakan promosi penjualan untuk mendorong pembelian jangka panjang atau meningkatkan hubungan penjualan jangka pendek.
3. Personal selling
Personal selling atau penjualan tatap muka yaitu bentuk promosi secara personal dengan prensentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang
ditunjukan untuk
meningkatkan pembelian.
Personal selling dianggap efektif dalam memasarkan produk karena seller dapat menjelaskan secara langsung kepada konsumen mengenai produknya, serta dapat
membantu konsumen menemukan jenis produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
4. Publisitas
Publisitas adalah bentuk promosi non personal mengenai pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi atau berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). Tujuan dari publisitas adalah untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non personal yang bersifat komersial mengenai produk tersebut di media eletronik maupun media cetak.
5. Pemasaran langsung
Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran dimana perusahaan berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk mendapat respon. Komunikasi dalam direct marketing dapat dilakukan dengan penggunaan
surel, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk mendapatkan tanggapan langsung dari calon konsumen.
2.4 Keputusan Pembelian
Menurut (Tjiptono, 2016:22) keputusan pembelian adalah salah satu bagian dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Indikator keputusan pembelian dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran terhadap perubahan- perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Sementara itu keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa meliputi 6 sub keputusan, menurut
Kotler dan Keller (2016:183) menjelaskan sebagai berikut:
1 Pemilihan produk 2 Pemilihan merek
3 Pemiihan tempat penyalur 4 Waktu pembelian
5 Jumlah pembelian 2.5 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Diduga ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian parfum The Body Shop.
H2 : Diduga ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian parfum The Body Shop.
H3 : Diduga ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian parfum The Body Shop.
H4 : Diduga ada pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian parfum The Body Shop.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Menurut Sugiyono (2017:4-5) Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu objektif, valid dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Yang menjadi objek utama pada penelitian ini adalah “Parfum The Body Shop”.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Tahun 2018.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
n =
Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Tahun 2018. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus
slovin yaitu:
Keterangan:
n: jumlah sampel N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan
Mahasiswa gunadarma angkatan 2018 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Tahun 2018 adalah 1893 orang dengan batas toleransi kesalahan 10% . maka perhitungan sampel adalah:
𝐧 = N ( 1+Ne2) 𝐧 = 1893
1+(1893+0,12) 𝐧 = 1893
19,93
n = 94,98 dibulatkan menjadi 100
maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 100 orang responden.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer 2. Data Sekunder
3.4 Metode Pengumpulan Data
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan bentuk pertanyaan yang tertutup, yaitu kuesioner yang menyajikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Responden diminta untuk memilih jawaban yang dianggap paling sesuai dengan pendapatannya. Manfaat kuesioner model tertutup antara lain untuk membantu responden menjawab pertanyaan dengan
cepat, mudah, dan juga menghemat waktu.
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas), analisis regresi linear berganda, uji hipotesis (uji t dan uji f), dan uji koefisien determinasi.
IV. PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan R hitung R tabel keterangan Kualitas
Produk (X1) X1.1 0,743 0,1966 Valid
X1.2 0,705 0,1966 Valid
X1.3 0,794 0,1966 Valid
X1.4 0,487 0,1966 Valid
X1.5 0,766 0,1966 Valid
Harga (X2) X2.1 0,758 0,1966 Valid
X2.2 0,807 0,1966 Valid
X2.3 0,839 0,1966 Valid
X2.4 0,650 0,1966 Valid
X2.5 0,773 0,1966 Valid
Promosi X3.1 0,685 0,1966 Valid
X3.2 0,786 0,1966 Valid
X3.3 0,802 0,1966 Valid
X4.4 0,757 0,1966 Valid
X4.5 0,819 0,1966 Valid
Keputusan Pembelian
Y1 0,737 0,1966 Valid
Y2 0,859 0,1966 Valid
Y3 0,875 0,1966 Valid
Y4 0,825 0,1966 Valid
Y5 0,875 0,1966 Valid
(Sumber: SPSS 25, Data Primer diolah Peneliti, 2021) Berdasarkan tabel 4.1 hasil
diatas keseluruhan indikator dari variabel yang diteliti dinyatakan valid dengan r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan
seluruh indikator (X) yaitu Kualitas Produk, Harga dan Promosi serta (Y) Keputusan Pembelian dinyatakan valid.
4.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs Alpha Nilai Reliabel Keterangan
Kualitas Produk (X1) 0,742 0,60 Reliabel
Harga (X2) 0,819 0,60 Reliabel
Promosi (X3) 0,829 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,891 0,60 Reliabel
(Sumber: SPSS 25, Data Primer diolah Peneliti, 2021) Berdasarkan Tabel 4.2 diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan dari 4 variabel yang diajukan sudah reliabel dengan
Cronbach’s Alpha untuk semua variabel > 0,60.
4.3 Uji Normalitas
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.3
Grafik Normal Probability Plot (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25) Berdasarkan gambar 4.3
menunjukkan bahwa titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka residual
pada model regresi tersebut berdistribusi normal.
4.4 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 Kualitas Produk ,450 2,221
Harga ,382 2,617
Promosi ,424 2,356
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25)
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, harga, dan promosi memiliki nilai Tolerance
> 0,10 dan VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan varibel tidak terjadi multikolinearitas.
4.5 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas (Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25) Berdasarkan gambar 4.5
diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,
maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data tersebut.
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.6
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,161 1,967 ,082 ,935
Kualitas Produk ,424 ,131 ,330 3,228 ,002
Harga ,230 ,124 ,205 1,851 ,067
Promosi ,319 ,115 ,292 2,771 ,007
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Hasil pengolahan SPSS 25) Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat
dibuat hasil persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,161 + 0,424X1+ 0,230X2 + 0,319X3+e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian X1 = Kualitas Produk X2 = Harga
X3 = Promosi e = Error
Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai konstanta sebesar 0,161, artinya jika variabel kualitas produk (X1), harga (X2), dan promosi (X3) diasumsikan nol, maka keputusan pembelian bernilai sebesar 0,161.
2. Nilai koefisien regresi Kualitas Produk sebesar 0,424, artinya setiap kualitas produk mengalami kenaikan satu-satuan maka Keputusan
Pembelian akan naik sebesar 0,424 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau nol.
3. Nilai koefisien regresi Harga sebesar 0,230, artinya setiap kualitas produk mengalami kenaikan satu-satuan maka Keputusan Pembelian akan naik sebesar 0,230 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau nol.
4. Nilai koefisien regresi Promosi sebesar 0,319, artinya setiap kualitas produk mengalami kenaikan satu- satuan maka Keputusan Pembelian akan naik sebesar 0,319 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau nol.
4.7 Uji t
Tabel 4.7 Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,161 1,967 ,082 ,935
Kualitas Produk ,424 ,131 ,330 3,228 ,002
Harga ,230 ,124 ,205 1,851 ,067
Promosi ,319 ,115 ,292 2,771 ,007
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 hasil pengujian hipotesis kualitas
produk menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3,228 >
1,984 dengan taraf signifikansi 0,002. Taraf signifikansi tersebut < 0,05 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti secara parsial Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
2. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 hasil pengujian hipotesis harga menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 1,851 < 1,984 dengan taraf signifikansi 0,67.
Taraf signifikansi tersebut <
0,05 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini Ha
ditolak dan Ho diterima yang berarti secara parsial Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
3. Berdasarkan tabel 4.10 hasil pengujian hipotesis promosi menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,771 > 1,984 dengan taraf signifikansi 0,007. Taraf signifikansi tersebut < 0,05 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti secara parsial Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
4.8 Uji f
Tabel 4.8 Hasil Uji f
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 516,984 3 172,328 38,797 ,000b
Residual 426,406 96 4,442
Total 943,390 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Harga
(Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25) Berdasarkan pada tabel 4.11 dapat
diketahui bahwa nilai f sebesar 38,797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikannya < 0,05 maka kualitas produk, harga, dan
promosi jika diuji bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.9 Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.9
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,740a ,548 ,534 2,108
a. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25)
Dari tabel diatas, dapat terlihat bahwa koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,534 atau 53,4% artinya kualitas produk, harga, dan promosi yang merupakan variabel-variabel independen memberikan pengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sebesar 53,4%.
Sedangkan sisanya sebesar 46,6%
(100% - 53,4%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan penulis mengenai pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap keputusan pembelian Parfum The Body Shop, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Kualitas Produk (X1) secara parsial berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian pada parfum The Body Shop karena memiliki t hitung > t tabel.
2. Variabel Harga (X2) secara parsial Harga tidak berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian pada parfum The Body Shop karena memiliki t hitung < t tabel, ini bisa terjadi
3. Dari hasil analisis regresi uji t dapat diketahui bahwa secara parsial Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Parfum The Body Shop.
4. Dari hasil analisis regresi uji f dapat diketahui bahwa secara simultan Kualitas Produk, Harga dan Promosi secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian pada parfum The Body Shop.
5.2 Saran
Dengan melihat hasil perolehan dari penelitian yang telah dilakukan maka penulis akan memberikan saran – saran sebagai masukan terhadap parfum The Body Shop diantaranya sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu harga menjadi
kelemahan dari parfum The Body Shop. Maka parfum The Body Shop harus menaruh harga yang sesuai dengan kualitasnya agar para konsumen dapat membelinya tanpa ada keraguan. Dan parfum The Body Shop juga harus menentukan harga suatu produk sesuai dengan harga pasaran yang ada agar dapat bersaing dengan produk lainnya.