PRAKTIKUM. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4ayat (2), 15) K3 u h PEMOTONGAN dan PEMUNGUTAN. Vita Apriliasari Arief Budi Wardana Sulfan Editor: Benny Setiawan
Teks penuh
(2) PRAKTIKUM. PEMOTONGAN. PEMUNGUTAN. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) Vita Apriliasari |Arief Budi Wardana |Sulfan Editor: Benny Setiawan. dan.
(3) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). Oleh: Vita Apriliasari Arief Budi Wardana Sulfan Hak Cipta @2019 pada Penulis. Editor : Benny Setiawan Co.Editor — : Ratih Indah Utami Desain Cover : OfryJ Setter : Aditya K Korektor : Novia Christanti. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penulis. Diterbitkan oleh Penerbit ANDI (Anggota IKAPI). Jl. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282 Yogyakarta 55281 Percetakan CV ANDI OFFSET 1. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282 Yogyakarta 55281 Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Apriliasari, Vita PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15)/ Vita Apriliasari, Arief Budi Wardana, dan Sulfan. - Ed.I.- Yogyakarta: ANDI, 28-27-26-25-24-23-22-21-20-19 hlm viii t 176: 20x28 Cm. 1-3. T. & 5 4 83 &.4. ISBN: 978-623-01-0401-5 1. Judul. 1. Taxes 2. Wardana, Arief Budi 3. Sulfan DDC'23 : 336,2.
(4) KATA SAMBUTAN KEPALA LABORATORIUM PAJAK. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada para penulis dan editor sehingga dapat menyelesaikan Buku Praktikum PPh Pemotongan dan Pemungutan (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) ini. Begitu pula selawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Secara khusus tujuan penyusunan buku ini adalah semata-mata untuk menambah literasi bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah praktikum perpajakan. Selain itu, secara umum buku ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi masyarakat dan manfaat bagi semua pembelajar.. Kami mewakili tim Laboratorium Jurusan Pajak Politeknik Keuangan Negara STAN mengapresiasi kepada semua penyusun buku dan mengucapkan terima kasih kepada segenap civitas akademik kampus PKN STAN dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini serta kepada Penerbit Andi. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Swt. Amin.. Tangerang Selatan, Oktober 2019. Benny Setiawan.
(5)
(6) KATA PENGANTAR. Penyusunan buku Praktikum PPh Pemotongan dan Pemungutan (PPh Pasal 22, 23,. 26, 4 ayat (2), 15) bertujuan agar mahasiswa mudah mengaplikasikan peraturan-peraturan perpajakan dalam penghitungan dan pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 22, 23/26, 4 ayat (2), dan 15. Dalam buku praktikum ini, soal-soal yang disajikan berupa studi kasus yang komprehensif (latihan soal beberapa transaksi pembayaran sampai dengan pengisian SPT) dan mencakup kasus-kasus yang mendekati praktik-praktik di lapangan. Mahasiswa juga dapat mengerjakan soal secara parsial dalam studi kasus-studi kasus yang ada dalam buku ini. Buku praktikum ini juga menjelaskan secara singkat ketentuan-ketentuan peraturan perpajakan yang terkait penghitungan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), dan 15, seperti ketentuan terkait mekanisme pengenaan pajak, pihak pemotong/pemungut pajak, pihak yang dipotong/dipungut, serta objek dan tarif pemotongan/pemungutan PPh dimaksud. Harapannya mahasiswa dapat dengan mudah dan cepat memperoleh acuan ketentuan penghitungan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), dan 15 pada saat mengerjakan studi kasus. Kami para penyusun buku, buku praktikum ini masih terdapat untuk penyempurnaannya. Semoga dan keterampilan mahasiswa dalam 4 ayat (2), dan 15.. Vita Apriliasari sebagai penulis pertama, menyadari kekurangan. Kritik dan saran masih sangat diperlukan buku praktikum ini dapat meningkatkan pengetahuan menghitung dan mengisi SPT Masa PPh Pasal 22, 23/26,. Ucapan terima kasih penulis sampaikan khususnya kepada Direktur, Ketua Jurusan Perpajakan, Ketua Program Diploma III Perpajakan, Kepala Laboratorium Perpajakan Politeknik Keuangan Negara STAN, dan pihak penerbit serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu sehingga buku praktikum ini dapat terwujud.. Tangerang Selatan, Oktober 2019. Penulis.
(7)
(8) DAFTAR ISI. KATA SAMBUTAN KEPALA LABORATORIUM. PAJAK. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 | PEMOTONGAN 23, 26, 4 AYAT (2), 15. “Vii DAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 22,. 1.1. Pajak penghasilan PASAL 22 ........ 1.2. Pajak penghasilan PASAL 23......... 1.3. Pajak penghasilan PASAL 26 ........ 1.4. Pajak penghasilan PASAL 4 AYAT (2). 1.5. Pajak penghasilan PASAL 15. 1.6. SURAT KETERANGAN BEBAS (SKB) PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN PPh PASAL 21/22/23 SESUAI PER-1/PJ/2011 s.t.d.D. PER-21/PJ/2014 -..20. 1.7. SURAT KETERANGAN SESUAI PMK-99/PMK.03/2018. BAB 2 | STUDI KASUS KOMPREHENSIF 2.1. STUDI KASUS 1. 2.2. STUDI KASUS 2. 2.3. STUDI KASUS 3. 2.4. STUDI KASUS 4. 2.5. STUDI KASUS 5.. 2.6. STUDI KASUS. DAFTAR PUSTAKA. TENTANG PENULIS. ...21.
(9)
(10) PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 22, 23, 26, 4 AYAT (2), 15. 1.1. Pajak penghasilan PASAL 22. Sifat. Tidak Final kecuali atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan, pelumas oleh Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas kepada penyalur/agen.. Objek dan Tarif. Lihat Tabel Pemungut, Objek, dan Tarif PPh Pasal 22.. Pembuatan Bukti Pemotongan. SSP, SSPCP dan/atau Bukti Penerimaan Negara berlaku sebagai bukti pemungutan pajak (Penyetoran oleh importir, pengekspor, DJBC, Bendahara. Pemerintah, KPA atau Pejabat Penerbit SPM,. Bendahara Pengeluaran). Bukti Pemungutan. PPh Pasal 22 wajib diterbitkan oleh BUMN,. Badan Usaha tertentu yang dimiliki BUMN, Badan Usaha tertentu, ATPM, APM, importir kendaraan bermotor, produsenatau importir. BBM, BBG, dan Pelumas, Industri/pengekspor sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, Industri atau Badan Usaha yang membeli komoditas, Badan Usaha produsen emas batangan, WP Badan yang melakukan pengalihan barang sangat mewah. Pengecualian Pemungutan. Impor dan/atau penyerahan barang yang tidak terutang PPh (menggunakan SKB): Impor barang yang dibebaskan Bea Masuk dan/atau PPN: Impor sementara, Re-impor: Impor emas batangan untuk ekspor dalam bentuk perhiasan (menggunakan SKB): dll (Pasal 3 PMK-34/PMK.010/2017). Pembelian barang sangat mewah oleh bukan Subjek Pajak dilakukan tanpa SKB (Pasal 2A PMK-253/PMK.03/2008 s.t.d.t.d.. PMK-92/PMK.010/2019)..
(11) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. Importir: saat pembayaran Bea Masuk atau saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor,. Penyetoran. DJBC: 1 hari kerja setelah pemungutan pajak, KPA atau Penandatanganan SPM: setor di hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada PKP rekanan pemerintah. Bendahara Pengeluaran: paling lama 7 hari setelah pelaksanaan pembayaran (SSP a.n. rekanan, ditandatangani bendahara). WP Badan tertentu: paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.. Pelaporan. Menggunakan SPT Masa PPh Pasal 22, disampaikan dengan ketentuan berikut: DJBC: hari kerja terakhir minggu berikutnya.. Bendaharawan: 14 hari setelah masa pajak berakhir. WP Badan tertentu: 20 hari setelah akhir masa pajak. Ketentuan Terkait. PMK-34/PMK.010/2017 s.t.d.d. PMK-110/PMK.010/2018. PMK-253/PMK.03/2008 s.t.d.t.d. PMK-92/PMK.010/2019. Pemungut, Objek, dan Tarif PPh Pasal 22. PEMUNGUT. OBJEK: TRANSAKSI/. TARIF. PPh PASAL 22. KEGIATAN. PPh PASAL 22. Bank Devisa/DJBC. Impor. a. Barang tertentu. 10Y6 x nilai impor. b. Barang tertentu lainnya. 7,5Yo x nilai impor. c. Non barang tertentu/lainnya: - API. 2,5Y6 x nilai impor. - Non API. - kedelai, gandum, tepung terigu d. Barang tidak dikuasai Ekspor Komoditas Tambang (batubara, mineral logam/non logam) Bendahara Pemerintah (APBN/APBD). 7,596 x nilai impor 0,596 x nilai impor. 7,5Yo x Harga jual lelang 1,546 x nilai ekspor. |Pembelian barang. 1,5Yo x harga beli tidak termasuk PPN. BUMN dan badan usaha |Pembelian barang tertentu yang dimiliki langsung oleh BUMN. 1,5Yo x harga beli tidak termasuk PPN.
(12) IBa81. » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15 PEMUNGUT. OBJEK: TRANSAKSI/. TARIF. PPh PASAL 22. KEGIATAN. PPh PASAL 22. Industri/Eksportir Sektor Kehutanan, Perkebunan, Pertanian,. Pembelian untuk keperluan industri/ ekspornya. 0,25Yo x DPP PPN. Peternakan, dan. Perikanan Industri/Badan Usaha. |Pembelian atas komoditas tambang (batubara, mineral logam/non logam). Industri Semen, Industri |Penjualan hasil produksi ke distributor: Kertas, Baja, Otomotif, |a. Semen. Dan Farmasi. 1,59 x harga beli tidak termasuk PPN. 0,25Yo x harga jual. b. Kertas c. Baja. 0,196 x harga jual 0,396 x harga jual. d. Kendaraan bermotor e. Semua jenis obat. 0,45Y6 x harga jual 0,3Yo x DPP PPN. ATPM, APM, Importir —|Penjualan kendaraan bermotor di DN. 0,456 x DPP PPN. Umum Kendaraan Bermotor. Produsen/Importir BBM, BBG, dan Pelumas. Penjualan BBM, BBG, Pelumas a. BBM - ke SPBU Pertamina - ke SPBU Non Pertamina/Lainnya. b. BBG dan Pelumas. 0,259 x harga jual tidak termasuk PPN 0,390 x harga jual tidak termasuk PPN 0,3Yo x harga jual. tidak termasuk PPN Badan usaha sebagai produsen emas batangan. Penjualan emas batangan di DN. 0,45Yo x harga jual.
(13) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. PEMUNGUT. OBJEK: TRANSAKSI/. TARIF. PPh PASAL 22. KEGIATAN. PPh PASAL 22. WP Badan yang menjual |Penjualan Barang yang Tergolong Mewah Barang Mewah : 5 . 1 jual a. Rumah & Tanah, harga jual lebih dari |196 x harga Rp30 miliar atau luas bangunan lebih dari |tidak termasuk PPN 400m? & PPnBM b. Apartemen, kondominium, dan sejenisnya lebih dari Rp30 miliar atau luas bangunan lebih dari 150m? c. Pesawat terbang pribadi & helikopter 596 x harga jual pribadi tidak termasuk PPN. d. Kendaraan bermotor roda empat kurang |& PPnBM dari 10 orang penumpang (sedan, jeep, SUV, MPV, minibus dan sejenisnya) dengan harga jual lebih dari Rp2 miliar atau kapasitas silinder lebih dari 3000cc e.. Kendaraan bermotor dua atau tiga, dengan harga jual lebih dari Rp300 juta. atau kapasitas silinder lebih dari 250cc. 1.2. Pajak penghasilan PASAL 23. Penerima. ». penghasilan. » Bentuk Usaha Tetap (BUT). Pemotong pajak | “ " » " » ». Sifat Objek dan Tarif. Wajib Pajak dalam negeri, atau Badan Pemerintah, Subjek Pajak Badan Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan, BUT, Perwakilan Perusahaan Luar Negeri lainnya, Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 23 berdasarkan KEP-50/PJ/1994, yang terdiri dari: a. Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah Camat, pengacara, dan konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas. b. Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan.. Tidak Final | Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 23.
(14) Isa8 1. « Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15 Saat Terutang. Pada akhir bulan dilakukannya pembayaran, disediakan untuk dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya, pilihlah mana yang terjadi lebih dahulu.. Pembuatan Bukti |Pemotong wajib membuat dan memberikan kepada penerima Pemotongan penghasilan sebagai pertanggungjawaban atas pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan. Penyetoran. Dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah saat terutang pajak.. Pelaporan. Menggunakan SPT Masa PPh Pasal 23/26 disampaikan paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak. Objek dan Tarif PPh Pasal 23. Objek Dividen. Tarif x DPP. Pengecualian Pemotongan PPh Pasal 23. 1596 x Jumlah Bruto. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi yang dibayarkan kepada anggota koperasi.. Penerima penghasilan tidak ber-NPWP:. Bagian sa yang Pras oleh emas —a perseroan, omanditer yang modalnya tida terbagi atas saham-saham, persekutuan,. Tarif pemotongan. perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk. menjadi 10096 lebih tinggi.. pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif (KIK). Dividen yang dibagikan kepada WP Orang Pribadi (Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)). Dividen yang diterima WP Badan Dalam Negeri, koperasi, BUMN, BUMD sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh.. Bunga. 15Y6 x Jumlah Bruto P. ' idak. ber-NPWP:. Penghasilan dibayar/ terutang kepada Bank. Penghasilan dibayar/terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan.. Tarif pemotongan. (PMK 251/PMK.03/2008). menjadi 10096 lebih tinggi.. Bunga Deposito, Tabungan (yang didapatkan dari Bank), dan Diskonto SBI: Bunga Obligasi, Bunga simpanan yang dibayarkan Koperasi kepada anggota koperasi Orang Pribadi (WP OP) (Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)).
(15) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). Objek Royalti. Tarif x DPP. Pengecualian Pemotongan PPh Pasal 23. 1596 x Jumlah Bruto. P. 5. 1. tidak ber-NPWP: tarif pemotongan menjadi 1006 lebih tinggi. Hadiah. 15Y6 x Jumlah Bruto. Hadiah atau penghargaan dan hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan lainnya yang diterima oleh WP OP Dalam Negeri. Penerima penghasilan | (Objek Pemotongan PPh Pasal 21). tidak ber-NPWP: Tarif pemotongan. Ni $ Ta 190 alebih 281.. Sewa dan Penghasilan. 2Yo x Jumlah Bruto. Lain. Pp. Sehubungan. P. Hadiah langsung dalam penjualan barang/jasa sepanjang diberikan kepada semua pembeli/ konsumen akhir tanpa diundi. Sewa tanah dan/atau bangunan (Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)).. il. '. Hadiah Undian (Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)).. .. dengan. tidak ber-NPWP:. Penggunaan. Tarif pemotongan. Harta. menjadi 100Y6 lebih. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan. dengan sewa guna usaha dengan hak opsi.. tinggi.. Jasa. 2Yo x Jumlah Bruto. teknik, jasa. Jasa Konstruksi (Objek Pemotongan PPh Pasal 4. manajemen,. jasa konstruksi, jasa konsultan,. dan jasa lain". “sesuai PMK-141/ PMK.03/2015. Jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21.. Definisi Jumlah Bruto adalah sesuai SE - 53/. PJ/2009 P 1. hasil. tidak ber-NPWP: Tarif pemotongan menjadi 10076 lebih tinggi. ayat (2))..
(16) IsaB1. » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. 1.3. Pajak penghasilan PASAL 26. Penerima Penghasilan Pemotong pajak. Sifat. Wajib Pajak Luar Negeri Selain Bentuk Usaha Tetap (BUT) Badan Pemerintah,. e. Subjek Pajak Dalam Negeri,. “. Penyelenggara Kegiatan,. «. BUT,. « Perwakilan Perusahaan Luar Negeri lainnya, Final, kecuali: #. Pemotongan atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. ayat (1) hurufb dan hurufcUU PPh, «. Objek dan Tarif Saat Terutang. Pembuatan Bukti Pemotongan Penyetoran Pelaporan. Pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan luar negeri yang berubah status menjadi Wajib Pajak dalam negeri atau BUT. Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 26. Pada akhir bulan dilakukannya pembayaran, disediakan untuk dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya, pilihlah mana yang terjadi lebih dahulu. Pemotong wajib membuat dan memberikan kepada penerima penghasilan sebagai pertanggungjawaban atas pemotongan PPh Pasal 26 |yang dilakukan. Dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah saat terutang pajak. Menggunakan SPT Masa PPh Pasal 23/26 atau SPT Masa PPh Pasal 21/26. disampaikan paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak. Ketentuan dalam. «. Bersifat khusus/lex specialis terhadap ketentuan UU PPh.. Persetujuan. e. Wajib Pajak luar negeri yang berasal dari negara mitra P3B Indonesia hanya akan dikenai PPh di Indonesia apabila terdapat alokasi hak pemajakan bagi Indonesia berdasarkan P3B.. «. Pemajakan berdasarkan ketentuan P3B dilakukan dengan syarat Wajib Pajak luar negeri menyampaikan Surat Keterangan Domisili (SKD) sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor. Penghindaran Pajak Berganda (P3B). PER-25/PJ/2018..
(17) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). Objek dan Tarif PPh Pasal 26. Objek. Tarif x DPP. “. Dividen. «. Bunga. e. Royalti, Sewa, dan Penghasilan lain. 20Y6 x Jumlah Bruto. Sehubungan Harta.. dengan. Penggunaan. «. Imbalan Kegiatan.. «. Hadiah dan Penghargaan.. e. Pensiun lainnya.. «. Premi Swap dan Transaksi Lindung Nilai lainnya.. «. Keuntungan Pembebasan Utang.. Jasa,. dan. Pekerjaan,. dan Pembayaran. Penghasilan dari penjualan pengalihan harta di Indonesia. Pengecualian Pemotongan: Penghasilan yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2).. Berkala. atau 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" “Perkiraan Penghasilan Neto: 25Y6 x harga jual. Harta: perhiasan mewah, berlian, emas, intan, jam tangan mewah, barang antik, Pengecualian Pemotongan: lukisan, mobil, motor, kapal pesiar, dan/ « Penghasilan yang merupakan objek pemotongan atau pesawat terbang ringan PPh Pasal 4 ayat (2). «. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta yang besarnya tidak melebihi Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap jenis transaksi.. (PMK Nomor 82/PMK.03/2009) Premi yang dibayar tertanggung kepada 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" perusahaan asuransi “Perkiraan Penghasilan Dibayarkan.. Neto:. 5046. x Premi. yang. x Premi. yang. (KMK Nomor 624/KMK.04/1994) Premi yang dibayar oleh perusahaan 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" asuransi. “Perkiraan Penghasilan Dibayarkan. Neto:. (KMK Nomor 624/KMK.04/1994). 10Yp.
(18) IBaB1 » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. Objek. Tarif x DPP. Premi yang dibayar oleh perusahaan reasuransi. 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" “Perkiraan Dibayarkan. Penghasilan. Neto:. 5Yx. x. Premi. yang. (KMK Nomor 624/KMK.04/1994) Penghasilan dari penjualan saham 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" Perseroan Terbatas dalam negeri “Perkiraan Penghasilan Neto: 25y6 x Harga Jual yang tidak berstatus sebagai Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana Pengecualian Pemotongan: dimaksud dalam UU Pasar Modal Penghasilan dari penjualan saham di Bursa Efek (Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)). (KMK Nomor 434/KMK.04/1999) Penghasilan dari penjualan atau 20Y6 x Perkiraan Penghasilan Neto" pengalihan saham perusahaan antara “Perkiraan Penghasilan Neto: 2596 x Harga Jual di tax haven country yang mempunyai hubungan istimewa dengan Badan (PMK Nomor 258/PMK.03/2008). dalam negeri atau BUT di Indonesia Penghasilan Kena Pajak (PKP) sesudah dikurangi pajak dari suatu BUT. 20Yo x (PKP-PPh) (PMK Nomor 14/PMK.03/2011) Pengecualian Pemotongan:. Jika penghasilan BUT yang ditanamkan Indonesia. 1.4. kembali di. Pajak penghasilan PASAL 4 AYAT (2). Mekanisme. .. Melalui pemotongan pajak, atau. Pengenaan. P3. Melalui penyetoran oleh penerima penghasilan. (Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 4 ayat (2)). Sifat. Final. Objek dan Tarif. Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 4 ayat (2). Pembuatan Bukti Pemotongan. Pemotong wajib membuat dan memberikan kepada penerima penghasilan sebagai pertanggungjawaban atas pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) yang dilakukan..
(19) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. Penyetoran. Oleh Pemotong: paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya imbalan, kecuali ditentukan lain. Oleh Penerima Penghasilan: selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikut setelah bulan diterima atau diperolehnya penghasilan, kecuali ditentukan lain.. Pelaporan. Menggunakan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2), disampaikan paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak, kecuali ditentukan lain.. Objek dan Tarif PPh Pasal 4 ayat (2) No.. Objek. Tarif x DPP. 1. | Penghasilan dari | 1096 x jumlah bruto nilai persewaan Sewa tanah dan/ | tanah dan/atau bangunan. Keterangan | Mekanisme Pengenaan a. Pemotongan: apabila. atau bangunan. penyewa adalah: «. Badan Pemerintah,. «. Subjek Pajak Badan Dalam Negeri,. “. “. Penyelenggara Kegiatan,. BUT,. #. Kerja Sama Operasi,. «. Perwakilan Perusahaan Luar Negeri lainnya, dan orang pribadi sesuai KEP-50/ PJ/1996. b. Mekanisme penyetoran sendiri: Apabila penyewa selain subjek pajak tersebut. (PP Nomor 34 tahun 2017). (KMK-394/KMK.04/1996 s.td.d.) (KMK-120/ KMK.03/2002).
(20) IsaB1 » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. No. 2.. Objek. Tarif x DPP. Keterangan. Penghasilan dari | a.. Pengalihan hak atas tanah dan/. Mekanisme Pengenaan:. Pengalihan Hak atas Tanah dan/. atau bangunan berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana oleh WP yang usaha. a. Disetor sendiri oleh penerima penghasilan. atau Bangunan. (OP/Badan) sebelum akta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.. pokoknya melakukan pengalihan: 1Y6 x jumlah bruto nilai pengalihan. b. Selain hurufa: 2,50 x jumlah bruto nilai pengalihan. b. Untuk lelang, disetor oleh Pejabat Lelang atas nama pemilik harta. P. Jian. Kewajit. Pembayaran atau. Pemungutan: c.. Pengalihan kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus dari Pemerintah, atau badan usaha milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala. Lihat Pasal 10 PMK-261/. PMK.03/2009 (dengan Surat Keterangan Bebas/SKB) (PP Nomor 34 Tahun 2016). (PMK-261/PMK.03/2016). daerah: 0Yo Penghasilan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas Tanah dan/ atau Bangunan beserta Perubahannya. a.. Untuk Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana: 1Y6 x jumlah bruto nilai yang sesungguhnya (seharusnya) diterima atau diperoleh.. b. Selain hurufa:. c.. Mekanisme Pengenaan: Penyetoran sendiri oleh pihak pembeli dan pihak yang namanya tercantum dalam PPJB sebelum terjadi adendum atas. PPJB.. 2,5Yo x jumlah bruto nilai yang sesungguhnya (seharusnya) diterima atau diperoleh.. P. Jian. Kewajit. Pengalihan kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus dari. Lihat Pasal 10 PMK-261/. Pembayaranatau. Pemungutan: PMK.03/2009 (dengan Surat Keterangan Bebas/SKB). Pemerintah, atau badan usaha. milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah: 0Yo. (PP Nomor 34 Tahun 2016). (PMK-261/PMK.03/2016).
(21) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. No. 3.. Objek. Tarif x DPP. Keterangan. Penghasilan dari | Sejak 1 Januari 2008. Mekanisme Pengenaan:. Jasa Konstruksi |pelaksanaan Konstruksi:. a. Pemotongan oleh Pemotong. « 29h: kualifikasi usaha kecil: «396: kualifikasi menengah dan besar. .. '. Pajak atau. : Penyetoran sendir.oleh penyedia jasa aa pengguna jasa bukan. enak. Yo: tidak punya kualifikasi, $ 4Y6:. Pemotong Pajak. Perencanaan/Pengawasan. (PP Nomor 51 tahun 2008. Konstruksi. s.t.d.d. PP Nomor 40 tahun. «. 496: punya kualifikasi usaha,. 2009). «. 6Y6: tidak punya kualifikasi usaha.. (PMK-187/PMK.03/2008. s.t.d.d.) (PMK-153/ PMK.03/2009) 4. | Penghasilan dari Penjualan. saham di Bursa Efek. Selain Saham Pendiri:. Pemotong Pajak:. 0,1Yo x jumlah bruto nilai transaksi penjualan. e. Perantara pedagang efek (Penyelenggara Bursa Efek), untuk transaksi pengalihan saham di Bursa Efek. ((0,5 Yo x nilai saham saat IPO) 4 (0,1 Yo x jumlah bruto nilai transaksi penjualan)). «. Emiten, untuk tambahan PPh 0,596 bagi pemilik Saham Pendiri.. Sejak 29 Mei 1997. Penyetoran:. IPO: Initial Public Offering. Selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikut setelah bulan terjadinya transaksi penjualan.. Saham Pendiri:. Pelaporan:. Selambat-lambatnya tanggal 25 pada bulan yang sama dengan bulan penyetoran. (PP Nomor 41 tahun 1994 s.t.d.d.) (PP Nomor 14 tahun 1997). (KMK 282/KMK.04/1997).
(22) IsaB1 » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. No. 5.. Objek Bunga/ Diskonto Obligasi (Surat. Tarif x DPP. Keterangan. WPDN dan BUT: 1596 x jumlah bruto bunga/diskonto. Pengecualian pemotongan PPh Pasal 4(2) dilakukan apabila penerima penghasilan adalah:. Utang dan Surat |WpLN selain BUT: Utang Negara (SUN) yang berjangka waktu 212 bulan (lebih dari 12 bulan)). 20Y6 x jumlah bruto bunga/diskonto 1 itarifP3B AAU seusai. «. “. 599 xjumlah bruto (s.d. 2020). .. 154p x jumlah bruto (tahun 2021dst). 2096 x diskonto SPN. luar negeri di Indonesia (PP Nomor 16 tahun 2009 std.t.d.) (PP Nomor 55 tahun 2019). (PMK-85/PMK.03/2011 s.t.d.d) (PMK-07/PMK.011/2012). Pengecualian pemotongan. PPh Pasal 4(2): #. yaitu SUN berjangka waktu. paling lama 12 bulan. i : telah disahkanoleh Menteri Keuangan, TA ' WP Bank yang didirikan di Indonesia, atau cabang bank. WP reksadana yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK): dan Wajib Pajak dana investasi infrastruktur, dana investasi real estate, dan efek beragun asset, yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan terdaftar di OJK:. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara (SPN),. «WP Dana Pensiun yang. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia,. #. Dana Pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan,. «. Reksadana yang terdaftar. di BAPEPAM-LK (5 tahun pertama sejak pendirian atau izin usaha). (PP Nomor 27 tahun 2008). (PMK-63/PMK.03/2008) (PER-18/PJ/2008).
(23) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). No. 74. Objek Dividen yang. Tarif x DPP 1096 x jumlah bruto deviden. dibagikan. (PMK-111/PMK.03/2010). Bunga Simpanan | 0Y6 atas bunga simpanan koperasi Koperasi yang sampai dengan Rp 240.000 dibayarkan kepada anggota koperasi orang pribadi. Bunga simpanan di atas Rp 240.000 sebulan:. Bunga deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia. Sesuai Pasal 2 PP Nomor 131 tahun 2000 s.t.d.d. PP Nomor 123 tahun 2015. (SBI). (Pasal 17 ayat (2c) UU PPh). (PP Nomor 19 tahun 2009). kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri 8.. Keterangan. PP Nomor 15 tahun 2009: PMK-112/PMK.03/2010:. 10Y6 x Jumlah Bruto. P.. Jian. dari. pemotongan: «Jumlah tidak melebihi. Rp7.500.000,00. #. Jika penerima: bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.. «. Jika penerima: Dana Pensiun yang telah disahkan Menteri. Keuangan atau mendapat izin OJK.. #. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan Rumah Sederhana, dan sebagainya.. (PP Nomor 131 tahun 2000 st.d.d.) (PP Nomor 123 tahun 2015). (PMK-212/PMK.03/2018).
(24) BAB 1. 15. » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15 No.. Objek. 10. | Hadiah Undian. Tarif x DPP 25Yo x Jumlah Bruto hadiah. Keterangan Pengecualian dari pemotongan: #. Hadiah perlombaan, hadiah. sehubungan kegiatan, dan penghargaan. #. Hadiah langsung dalam penjualan barang atau jasa sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau konsumen akhir tanpa diundi dan hadiah tersebut diterima langsung oleh konsumen akhir pada saat pembelian barang atau jasa.. (PP Nomor 132 tahun 2000). (PER-11/PJ/2015) 11. | Penghasilan. 0,1Yo x Jumlah Bruto nilai transaksi. Tidak termasuk:. dari Penjualan Saham atau Pengalihan. Transaksi penjualan saham yang terjadi di bursa efek.. Penyertaan. (PP Nomor 4 tahun 1995). Modal Perusahaan Modal Ventura pada Perusahaan Pasangan Usahanya. 12. | Selisih Lebih Revaluasi Aset Tetap. 1096 x Selisih lebih revaluasi aktiva tetap di atas nilai sisa buku fiskal semula. PMK-79/PMK.03/2008.
(25) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. No.. Objek. Tarif x DPP. 13. | Uplift atau daa ejenis. Uplift atau Imbalan Lain Sejenis: 20Y6 x Jumlah Bruto. dan/atau. Keterangan Pengecualian dari pemotongan atau penyetoran sendiri: ". Da. Penghasilan. Pengalihan Participating Interest. Pengalihan Participating. Ke. selama masa eksplorasi:. Interest selama masa eksploitasi. $. 2. dari Pengalihan. 5Y6 x Jumlah Bruto. Participating. Pengalihan Participating Interest. Interest. selama masa eksploitasi:. diwajibkan berdasarkan kontrak kerja sama.. (PMK-257/PMK.011/2011). 7Yo x Jumlah Bruto. 14. | Penghasilan. 0,5Yo x Peredaran Bruto Usaha". dari Usaha yang Diterima atau diperoleh WP dengan Peredaran Bruto Tertentu. Pengecualian:. « “tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 dalam 1 tahun pajak yang diterima WP OP (maks.7 tahun): Koperasi, CV, Fa. (maks. 4 tahun), atau PT (maks. 3 tahun).. “tidak termasuk: «. Penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas,. #. Penghasilan dari luar negeri,. «. Penghasilan yang dikenai PPh. «. WP memilih tarif Pasal 17 (da: 17 (2a), atau 31E UU PPh. WP CV/Fa. yang menyerahkan jasa sehubungan pekerjaan bebas. WP Badan yang memperoleh fasilitas PPh. WP BUT.. Mekanisme Pengenaan:. Final,. Setor sendiri, atau. Penghasilan bukan objek pajak.. Pemotongan dengan menyerahkan Surat Keterangan (PP Nomor 23 tahun 2018). (PMK-99 /PMK.03/2018).
(26) IsaB1 » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. 1.5. Pajak penghasilan PASAL 15. Penerima Penghasilan. Wajib Pajak tertentu (lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 15). Mekanisme Pengenaan. #. Melalui pemotongan pajak apabila pemberi penghasilan adalah pemotong pajak.. «. Melalui penyetoran oleh penerima penghasilan apabila pemberi penghasilan BUKAN pemotong pajak.. Sifat. Final/Tidak Final (Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 15). Objek dan Tarif. Lihat tabel Objek dan Tarif PPh Pasal 15.. Pembuatan Bukti Pemotongan. Pemotong wajib membuat dan memberikan bukti pemotongan kepada penerima penghasilan sebagai pertanggungjawaban atas pemotongan PPh Pasal 15 yang dilakukan.. Penyetoran. “Oleh Pemotong: paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya imbalan. «. Pelaporan. Oleh Penerima Penghasilan: selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikut setelah bulan diterima atau diperolehnya penghasilan.. Menggunakan SPT Masa PPh Pasal 15 disampaikan paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak. Objek dan Tarif PPh Pasal 15. Wajib Pajak Tertentu Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri. Obi. k Pajak. jai. Tarif X DPP. Imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak berdasarkan perjanjian charter dari. 1,80 x Peredaran Bruto. pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari:. TIDAK FINAL. a. satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri. KMK-475/KMK.04/1996 SE-35/PJ.4/1996.
(27) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). Wwaji. jak. ajib Pala Tertentu. Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri. Objek Pajak Imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari: a.. TarifXDPP 1,29 x Peredaran Bruto FINAL. satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau. b. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.. KMK-416/KMK.04/1996 SE-29/PJ.4/1996 S-852/PJ.341/2003 Perusahaan Penerbangan/ Pelayaran Luar Negeri. Imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak perusahaan pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri (yang memiliki BUT di Indonesia) dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari: a.. Satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau,. b. Pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.. KMK Nomor 416/KMK.04/1996 SE-32/PJ.4/1996 S-852/PJ.341/2003. 2,64Y9 x Peredaran Bruto. FINAL. |.
(28) Isa81. » Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15 waji. jak. Mi aa Tertentu. Kantor Perwakilan Dagang Asing. Objek Pajak Nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di. TarifXDPP 0,446 x Nilai Ekspor Bruto. Indonesia dari penyerahan barang kepada orang | FINAL pribadi atau badan yang berada atau bertempat kedudukan di Indonesia. KMK Nomor 634/KMK.04/1994. KEP-667/PJ/2001 SE-2/PJ.03/2008 Wajib Pajak Imbalan jasa maklon internasional yang 7Yo X Tarif PPh Jasa Maklon diterima/diperoleh Wajib Pajak badan dalam Badan X jumlah (Contract negeri yang melakukan jasa pembuatan atau seluruh biaya Manufacturing) | perakitan barang berupa produk mainan anakpembuatan atau Internasional anak dengan bahan-bahan, spesifikasi, petunjuk | perakitan barang di Bidang teknis dan penentuan imbalan jasa dari pihak tidak termasuk Produksi pemesan yang berkedudukan di luar negeri dan | biaya pemakaian Mainan Anakmempunyai hubungan istimewa dengan Wajib bahan baku (direct anak Pajak. materials).. KMK Nomor 543/KMK.03/2002 SE-2/PJ.31/2003.
(29) 20. PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26,4 ayat (2), 15) «. 1.6. SURAT KETERANGAN BEBAS (SKB) PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN PPh PASAL 21/22/23 SESUAI PER-1/PJ/2011 s.t.d.D. PER-21/PJ/2014 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK. 1 PER-I/PJ/2011. TENTANG. TATA. CARA. PENGAJUAN. PEMBEBASAN. 'ONGAN. DARI. DAN/ATAU. PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN OLEH PIHAK LAIN. Nomor. Lampiran. Hal. :. 1 Permohonan Surat Keterangan n dan/atau. Pemungutan Pajak Penghasilan Kepada Yth.. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Berkenaan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-. /P1/2011 tentang Tata Cara Pengajuan. Permohonan Pembebasan dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan oleh Pihak Lain, dengan ini : Nama Wajib Pajak. NPWP. Alamat. : ..... :. mengajukan permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh ...... ."), dengan alasan ... Untuk kelengkapan permohonan SKB Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan, bersama ini terlampir. penghitungan Pajak Penghasilan yang diperkirakan akan terutang untuk tahun pajak berjalan "”).. Demikian permohonan ini kami sampaikan.. “). diisi sesuai dengan jenis pajak (PPh Pasal 21,22,22 impor, 23). “x) tidak berlaku untuk WP yang atas penghasilannya. hanya dikenakan PPh yang bersifat final.
(30) IBa81 « Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 Ayat (2), 15. 1.7. SURAT KETERANGAN SESUAI PMK-99/PMK.03/2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DIP .......... a KANTOR PELAYANAN PAJAK ......... a. SURAT KETERANGAN MEMENUHI KRITERIA SEBAGAI WAJIB PAJAK BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2018. : KET-... /PP23/WPJ ... /KP ... /20... 8 Nomor an. Nama. man. :. Alamat. memiliki peredaran bruto tertentu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (PP 23/2018). berdasarkan Penghasilan Pajak dikenai yang penghasilan Atas PP23/2018 yang merupakan objek pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan yang tidak bersifat final, dilakukan pemotongan atau pemungutan. Pajak Penghasilan bersifat final sebesar 0,54 (nol koma lima persen) dari. jumlah peredaran bruto.. tanggal............. m Surat Keterangan ini berlaku sampai dengan kecuali: a. Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak telah melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapar ratus juta rupiah), atau. b. Wajib Pajak memilih atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dihitung berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), g atau Pasal 31E Undang-Undan Pajak Penghasilan. 20... an. Direktur Jenderal Pajak. HA. Kepala Kantor.
(31)
(32) STUDI KASUS KOMPREHENSIF. 2.1. STUDI KASUS 1. PT COLENAK (NPWP: 01.676.767.7-411.000) adalah perusahaan industri cokelat perkebunan) yang berdiri pada tanggal 3 November 2016, dengan alamat di Jl. Keju No.7 Tangerang Selatan, telepon 021-735735, email [email protected]. Direktur Utamanya bernama Wawan (NPWP 07.931.903.9-411.000). Perusahaan telah mempunyai angka pengenal impor dan melakukan transaksi yang terkait pajak di tahun 2018 sebagai berikut:. Ie Tanggal 6November2018. Uraian | Membeli bahan-bahan mentah untuk produksi perusahaan sebesar Rp85.000.000,00 dari Koperasi Jaya. 16 November 2018 |Membayar kepada PT Ammar Secure atas jasa penyediaan tenaga. 17 November 2018. kebersihan sebesar Rp18.000.000,00 untuk kontrak dua bulan. PT Ammar Secure menyerahkan Surat Keterangan berdasarkan |ketentuan PMK-99/PMK.03/2018. Membayar kepada PT Utumobil (dealer mobil) sebesar Rp165.000.000,00 atas pembelian satu unit mobil untuk. perusahaan. 20 November 2018. Membayar jasa pengurusan administrasi dari CV Loyer sebesar. Rp10.250.000,00 (CV Loyer tidak memberikan NPWP). 23 November 2018. 25 November 2018. 26 November 2018. Mendapat hadiah langsung berupa genset senilai Rp3.500.000,00 atas pembelian baja senilai Rp55.000.000,00 dari PT Bajoo perusahaan industri baja. Membayar kepada PT Babab Finance sebesar Rp14.000.000,00 atas pembelian mesin pengemas dengan skema sewa guna usaha dengan hak opsi. Menerima pembayaran tunai atas penjualan aktiva bangunan kepada Bentuk Usaha Tetap (BUT) GHT sebesar US $4.500 (NJOP sebesar Rp58.445.000,00 dan nilai buku fiskal sebesar Rp60.000.000,00).. Kurs BI 1 US $ - Rp13.120..
(33) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. Tanggal 27 November 2018 1 Desember 2018. 2 Desember 2018. 3 Desember 2018. 7 Desember 2018. Uraian Menagih dan menerima pembayaran atas penjualan produk perusahaan kepada Pemda XXX sebesar Rp25.000.000,00. Membayar atas pembelian saham Bourney Ltd. yang berkedudukan di Thailand dari XYZ Ltd. (perusahaan di Jerman) senilai US. $15.000,00. Membayar pembelian. Batubara dari PT Bara Putih (sebuah perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan) sebesar Rp66.000.000,00. Membeli bahan-bahan mentah untuk produksi perusahaan sebesar Rp15.000.000,00 dari Koperasi Samsuri. Menerima. pembayaran atas sewa tempat pameran dari Yayasan. XYZ (tidak memiliki NPWP) sebesar Rp16.500.000,00. 8 Desember 2018. Memberi. 15 Desember 2018. kepada PT Arafah sebagai pelanggan utama terbaik. Pembayaran atas charter helikopter PT Helindo ke beberapa daerah. 16 Desember 2018. hadiah berupa sepeda motor senilai Rp17.600.000,00. tertentu, perusahaan penerbangan nasional dengan nilai kontrak Rp35.000.000,00. Membayar uang muka 106 dari nilai kontrak total sebesar Rp12.345.000,00 atas jasa design konstruksi gedung dari PT Bagoos. yang mempunyai sertifikat kontraktor menengah. 16 Desember 2018. Mengimpor barang (tidak ada di lampiran PMK.010/2018) dengan nilai CIF @ US $7.500,. PMK-110/ Bea Masuk. mendapat fasilitas dibebaskan, Kurs BI US $1 - Rp13.200. 21 Desember 2018. Pembayaran. bunga. pinjaman. masing-masing. sebesar. Rp8.500.000,00 Rp9.000.000,00 dan Rp10.500.000,00 kepada Tn. Seno, PT Garamindo (anak perusahaan) dan Bank Perkreditan. Rakyat (BPR) LHO.. 22 Desember 2018. 29 Desember 2018. Melakukan pembayaran tunai kepada Firma TyPo sebesar Rp16.160.000,00 (setelah dipotong PPh) atas jasa pembukuan. Firma TyPo dalam proses pengukuhan Pengusaha Kena Pajak/ PKP dan telah menyampaikan SKB (untuk penerapan PP Nomor 46 tahun 2013). Menerima penghasilan dividen di negara Amerika sebesar US $310. sebelum dipotong pajak 10Y4. 31 Desember 2018. Membagi dividen dari laba tahun 2017 sebesar Rp120.000.000,00 yang dibagi sesuai persentase kepemilikan saham masing-masing, yaitu kepada Tn Sarmili (3096), Lobet Ltd, Austria (2096), Koperasi Karyawan (5Y0), PT Sejawat (2596), CV Yoi (1096) dan Mr. Norris berdomisili di Papua Nugini (1096). P3B terpenuhi untuk Lobet Ltd., tarif 1596..
(34) | BAB 2. Studi Kasus Komprehensif. Keterangan:. Semua pihak yang bertransaksi memiliki NPWP kecuali disebutkan lain dan transaksi bulan November dan Desember 2018 belum termasuk Pajak kecuali disebutkan. Asumsi diketahui Kurs Menteri Keuangan tahun 2018 untuk berikut: a.. US $1 adalah sebagai. tanggal 4 - 10 November sebesar Rp13.000:. Ul tanggal 11 -17 November sebesar Rp13.050:. tanggal 18 -24 November sebesar Rp13.070: tanggal 25 November - 1 Desember sebesar Rp13.110, tanggal 2 -8 Desember sebesar Rp13.100: Aan mp tanggal 9 -15 Desember sebesar Rp13.150: a. tanggal 16 -22 Desember sebesar Rp13.130:. h. tanggal 23 -29 Desember sebesar Rp13.170.. P3B tidak terpenuhi (disebabkan belum terdapat P3B atau ketentuan formal penerapan P3B tidak terpenuhi), kecuali disebutkan lain. Diminta:. Identifikasi aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan dari transaksi tersebut! Buat Bukti Pemotongan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), dan 15 berdasarkan transaksi. pada masa Desember 2018 tersebut! Isilah SPT Masa PPh Pasal 22, 23/26, 4 ayat (2) dan 15 PT COLENAK masa Pajak Desember 2018!.
(35) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. I. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) «. Identifikasi Aspek Pemotongan dan Pemungutan PPh. Tgl.. Uraian. PPh Pasal. Pemotong/ Pemungut. Pihak yang Dipotong/. Dipungut. | Tarif x DPP. PPh. Terutang.
(36) Isas2. « Studi Kasus Komprehensif Lombarka-1 urtik:WajibPalak Lembar ho.ur: KartorPelayanan Pajak. nd. Lembar ke-3 untuk :Pemungut Pajak.. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK ng. NPWP. :. Nama Alamat. : :. sai. DD. so. 1-. DA AD. -|. “.. IS GA DD DD I I I. IJenis Industri : 1. Isemen 2. (kertas 3. a. 5. LN. El Dj CJ. La. aa. 'Sangat Mewah 8. 9. 10. KAN. msg (sektor. (sektor SN |.. (Terbilang:. "a. Bekas. aa Ll Lj EPL IA. JUMLAH. Ja £. Kepantan. ..20........14. Pemungut Pajak. aw: MT femi SILI. CD: I. (Perhatian 1, Jumlah PPhPasal22yangdipungut diatas merupakan pembayaran di muka atas PPh yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah Bukti Pemungutan Ini baik-baik untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. 2. Bukti Pemungutan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar.. —. "&. Di. .. Tanda Tangan, Nama, danCap. sa. Lampiran 13 Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009. RI.
(37) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2, 13) « Lembar ke-1untuk :Wajib Pajak: Lembar ke-2untuk :Kartor Pelayanan Pajak Lembar ke-3untuk :Pemungut Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK m. Newe. CT:. Kn. 0. Co. tan. -. Nama. Alamat. 1. 2. 3. 4. 5. 6. |Jenis Industri : (semen Ikertas (Baja lotomotir. pyuuuo. ISangat Mewah IndustrvEksportir : ISektor . Sektor Badan Tertentu Lainnya :. | : “. (perhatian 1- Jumlah PPh Pasal 22 yang dipungut di atas merupakan pembayaran di muka atas PPh yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah Bukti Pemungutan ini baik-baik untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. 2. Bukti Pemungutan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. ... (Lampiran ML3Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009.
(38) | 8aB 2 « Studi Kasus Komprehensif —. KEMENTERIAN KEUANGAN RJ. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22. SPT Normal SPT Pembetulan Ke-”—— Masa Pajak 1. BAGIAN A. IDENTITAS PEMUNGUT PAJAK/WAJIB PAJAK. 1. NPWP:. 2. Nama:. 3.Alamat”: CT. I I. l. O-CT. I. I. I. I. I. I. I. I. I. I. I. |. I. I. BAGIAN B. OBJEK PAJAK. . Badan Usaha Industri/Eksportir 2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah 3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan'Badan Tertentu yang Ditunjuk 4. Nlai Impor Devisa/Ditjen Bank BeadanCukai") a. API b.. NonAPI. 5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai) 6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha Selain Pertamina a. SPBW/AgeWPenyalur (Final) b. Pihak lain (Tidak Final). 4111221100 4111227403 411122100 411122100 411122/100. 4111221100 a11122/a01 411122/100. JUMLAH. Terbilang ') Coretyangtidakperlu BAGIAN C. LAMPIRAN. 1. (CJ Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).. 2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak:. 3. 'SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak:. —Jiembar. (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina). lembar. (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai). Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industr/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai). Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai). Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).. Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang). 0.90. Surat Kuasa Khusus. BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN. Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. (CJ pemuncut pasawPimPINAN IC) kuasa wasis pasak. Nama. I. Tanda Tangan & Cap. 'Tanggal. NPWP. I. I. I. I. IzIo. -£. 1. tanggal bulan — tahun. I— isi Olen Petugas ”— ISPT Masa Diterima: Langsung dari WP Melalui Pos. 113. (3. |. 'Tanda Tangan. I. L Terol. 8 tanggal bulan. tahun. Lampiran IIL1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/PJ/2009.
(39) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26,4 ayat (2), 15) « -. -. | ii. KEMENTERIAN KEUANGAN Ri. DIREKTORAT senpeRaL PasaK Ka. DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN. Masa Pajak. n. PPh PASAL 22. Bukti Pemungutan. ks. Womor. Tanggai. Nilai Objek Pajak. Rp). T. PPh yang. Dipungut (Rp). JUMLAH. PEMUNGUTPAJAKJPIMPINAN. pama NP. 0.1.1.3204. CO) Kuasa wasim PasaK. I. lu. PE. |. &Cap tanda Tangan. Lampiran 142Peraturan DirekturJenderal PajakNomorPER:52372009..
(40) Isas2. « Studi Kasus Komprehensif (Lomtbarke-1urtuk :WajibPajak Lembar ke-2untuk:KantorPelayanan Pajak Lembar ke-3untuk:Pemotong Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK m. NPWP. :. ". 15 1596 1506 15. Dividen "). Bunga ") Royatti Hadiah dan penghargaan Sewa dan 088». Penghasilan lain sehubungan dengan. 20. penggunaan harta “). 6. |sasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan Jasa Lain sesuai PMK-244/PMK.03/2008: a. Jasa Teknik b. Jasa Manajemen £. JasaKonsultan &. Jasalain: Nhannatenerkamarga 2 3 4 » any. (Terbilang :. 2 290 2 20. 6). JUMLAH. (Perhatian 1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong di atas merupakan jangsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti pemotongan ini baik-baik untuk: diperhitungkan sebagai kredit pajak I2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar,. Pemotong Pajak". NPWP. 1) Tidaktormasuk dividen kepada WPOrangPribadidalam negeri Tidak tormasuk bungasimpanan yangdibayarkan olehkoperasi kepada anggota WPOrangPribadi. "3 Kecualisewatanahdanbangunan. “9 Apabila kurang harapdiisisendiri F113306. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. &. Lampiran IV.3Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009.
(41) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) .. -. (Lembar ke-1urtuk: Wajib Pajak (Lembar ke-2unt :KartorPelayanan Pajak Lambar k.3untu :Pemotong Pajak. NPWP Nama. I. Alamat. I. Dividen ") Bunga "") Royatti Hadiah dan penghargaan nan Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta """). 6. |Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan Jasa Lain sesuai PMK-244/PMK.03/2008: a. Jasa Teknik b. Jasa Manajemen &, Jasa Konsultan d. Jasa lain ". 2 3). aren. 4. 8. 8.. Terbilang: .... JUMLAH. (Perhatian :. 1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong di atas merupakan angsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti (pemotongan ini baik-baik untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak 12. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar,. NPWP. :. Nama. 1) Tidaktermasuk dividen kepada WPOrangPribadidalam negeri “1 Tidaktermasuk bungasimpanan yangdibayarkan olehkoperasi apada anggota WPOrangPribadi “3 Kecualisewatanahdanbangunan. "TJ Apabila kurang harapdiisisendi F4133.06. Lampiran IV3Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-52/PJ/2009. "a I.
(42) Isas2. « Studi Kasus Komprehensif (Lomtbarke-1urtuk :WajibPajak Lembar ke-2untuk:KantorPelayanan Pajak Lembar ke-3untuk:Pemotong Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK m. NPWP. :. ". 15 1596 1506 15. Dividen "). Bunga ") Royatti Hadiah dan penghargaan Sewa dan 088». Penghasilan lain sehubungan dengan. 20. penggunaan harta “). 6. |sasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan Jasa Lain sesuai PMK-244/PMK.03/2008: a. Jasa Teknik b. Jasa Manajemen £. JasaKonsultan &. Jasalain: Nhannatenerkamarga 2 3 4 » any. (Terbilang :. 2 290 2 20. 6). JUMLAH. (Perhatian 1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong di atas merupakan jangsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti pemotongan ini baik-baik untuk: diperhitungkan sebagai kredit pajak I2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar,. Pemotong Pajak". NPWP. 1) Tidaktormasuk dividen kepada WPOrangPribadidalam negeri Tidak tormasuk bungasimpanan yangdibayarkan olehkoperasi kepada anggota WPOrangPribadi. "3 Kecualisewatanahdanbangunan. “9 Apabila kurang harapdiisisendiri F113306. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. &. Lampiran IV.3Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009.
(43) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) « -. (Lomtbar ke-1urtuk :WajibPajak Lembar ke-2untuk:KantorPelayanan Pajak Lembar ke-3untuk:Pemotong Pajak. -. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK m. NPWP. :. -. -. -. -. -. "a. Alamat. 1. oven » 2. Jeunga ”) 3. |Royati 4. |Hadian dan penghargaan 5. |sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta "“) 6. |sasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan Jasa Lain sesuai PMK-244/PMK.03/2008: a. Jasa Teknik b. Jasa Manajemen c. Jasa Konsultan. 4. Sesat: Aha andetoreniera. ac (Terbilang :. 2 3 a » 8. C). 2. 2g 2 2. An LJ 21 CJ. -. sj. 2 2 2 21 2. JUMLAH. (Perhatian 1. Jumlah PajakPenghasilan Pasal 23 yang dipotong di atas merupakan. ena. angsuran atas Pajak Penghasilan yang. NPWP :. diperhitungkan sebagai kredit pajak.. Nama. 12. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar. an ama. esai. Pemotong Pajak". terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti pemotongan ini baik-baik untuk. 1) Tidaktormasuk dividen kepada WPOrangPribadidalam negeri "1 Tidaktormasuk bungasimpanan yangdibayarkan olehkoperasi kepada anggota WPOrangPribadi. "3 Kecualisewatanahdanbangunan. “9 Apabila kurang harapdiisisendiri F4133.06. 159 1596 151 159. -. -. -. -. £. I I. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. &. Lampiran IV.3Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009.
(44) Isas2. « Studi Kasus Komprehensif -. Lembar ke-1untuk: WajibPajak (Lembar ke-2untuk:KantorPelayanan Pajak (Lembar ke-3untuk: Pemotong Pajak: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK 0). IDividen (Bunga IRoyatti |Sewa dan Penghasilan lain PON Isehubungan dengan Ipenggunaan harta selain Ipenghasilan atas pengalihan tanah darvatau bangunan 5. Jimbalan sehubungan dengan ljasa, pekerjaan, dan kegiatan. (Hadiah dan penghargaan IPensiun dan pembayaran Iberkala 8. (Premi swap dan transaksi lindung nilai 9. (keuntungan karena pembebasan lutang 10. (Penjualan harta di Indonesia 11. Premi asuransivreasuransi 12. (Penghasilan dari penjualan atau Ipengalihan saham 13. (Penghasilan Kena Pajak BUT Isesudah dikurangi pajak JUMLAH (Terbilang : 6.. “. newp — : (CT -I Nama”: (CT TT Pernatan 1. Jumiah Pajak Penghasilan Pasal 26 yang dipotong di jtas merupakan angsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajakyangbersangkutan Jika memenuhi ketentuan Pasal 26 ayat (5) UU Nomor 36 Tahun 2008 2. BuktiPemotongan inidianggap sahapabiladiisi ongan lengkap dan benar F.1.1.33.08. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. (Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-5/PJI2009. -.
(45) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN |. 36. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) .. -. Lembar ke-1untuk :Wajb Pajak Lembarke-2untuk: Kartor Pelayanan Pajak Lembarke-3urhuk: Pemotong Pajak. -. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK U. NPWP. I. "a. Nama. I. Alamat. I. Dividen Bunga. (Royatti PAN On |Sewa dan Penghasilan lain Isehubungan dengan (penggunaan harta selain (penghasilan atas pengalihan tanah davatau bangunan 5. |imbalan sehubungan dengan ljasa, pekerjaan, dan kegiatan 6.. (hadiah dan penghargaan (Pensiun dan pembayaran Iberkala 8. (Premi swap dan transaksi lindung rilai 9. (keuntungan karena pembebasan utang 10. (Penjuatan harta di Indonesia 11. (Premi asuransivreasuransi 12. (Penghasilan dari penjualan atau Ipengalihan saham 13, (Penghasilan Kena Pajak BUT Isesudah dikurangi pajak JUMLAH (Terbilang :. NPWP Perhatian : 1. Jumiah Pajak Penghasilan Pasal26yangdipotong di atas merupakan angsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan lika memenuhi ketentuan Pasal 26 ayat (5) UU Nomor 136 Tahun 2008 2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabla diisi dengan lengkap dan benar. -. FA4133.08. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. (Lampiran IV.4Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJI2009. I.
(46) | BAB2. & Studi Kasus Komprehensif -. -. KEMENTERIAN. SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA. KENANGAN Pl:. PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL26. DIREKTORAT FFormi in digunakan untuk melaporkan Pemotongan JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Pasal23danatau Pasal 26 BAGIANA.IDENTITAS PEMOTONG PAJAKWAJIB PAJAK 1. NPWP 2. Nama. I I. 3. Alamat. L. I. I. SPT Normal 'SPT Pembetulan Ko-. Masa Pajak LJ:. -. Pai n Oa Ban Sa ga NO TEA ae Aa n 5. Sewa danPenghasilan lainsehubungan dengan penggunaan harta pra il pikat ya Pe ta sa n Parte Aan : :. "“"). Lisinaa Hse —. sana. terbilang. Ao aan Hanan adan L411124/100). 1. 2. PPh Pasal26yang tolahDipotong. 1. Dividen 2. Bunga 3. Royati. lar27rton| lari27noz| Larire7nos|. 4. Sewa dan Penghasilan lainsehubungan penggunaan harta.. 1411127/100|. 6. Hadiah dan penghargaan. 1411127/100|. 5. Imbalan sehubungan denganjasa,pekerjaan dankegiatan 7. 8. 9. 10,. Latnn271noa|. Pensiundanpembayaran berkala PremiswapdantransaksiIndungnilai Keuntungan karena pembebasan utang Penjualan hartadiIndonesia. lat1n277to0) lat1n27no?| lat1n271to0) latnn271to0). 11, Premi asuransi/reasuransi. 1411127/100|. 12. Penghasilan daripengalihan saham lat11277n00) 19, Penghasilan KenaPajakBUTsetelah pajak Lari1277tos) JUMLAH irerbiang TidakMmmasuKGidenkepadaWPrangProasiDalamNegeri Recuai seataraGanBerguran 3 Tak termasukbungasimpananyangdbayaranolehkoperasikepadaWPOP “1 Apabiakurangharapdibuatiempsantrsendin BAGIAN C. LAMPIRAN. 1 Surat SetoranPajak lembar 2. (C7 Datar BuktiPemotongan PPhPasal23 darvatau Pasal26.. 3. (C7 8ukwPemotongan PphPasal23 darvatau Pasal 26. lembar.. 4 5. Swat KuasaKhusus Legalisasi fotocopy SuratKeterangan Domisi yangmasih. berlaku, dalamhalPPhPasal26dihtungberdasarkan tai Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).. BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN Derngan menyadari sepenuhnya akansegala akibatnya termasuk sanksi-sarksi sesuaidengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwaapayangtelahsayaberitahukan diatasbeserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. PEMOTONG PAJAKIPIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Nama I I I I NPWP. Tanda Tangan & Cap. |. I. 3. (Tanggai.
(47) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26,4 ayat (2), 15) « -. KEMENTERIAN. KEUANGAN Ri.. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN. DIREKTORAT. PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26. JENDERAL PAJAK he. aa. IA. PPH PASAL 23 k Ki 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Eni 12 13 1 15 16 17 18 19 20 lot B. PPH PASAL 26 4 2 3 4 s 6 7 8 9 10 Eni 12 13 1 15 dst. PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN. Haa. 0113205. -. 1. — sa emang. va ak Palak. T. Penyan. JUMLAH. JUMLAH KUASA WAJIB PAJAK. Nama. newp. Masa Pajak. Itanggai. I. -. I. o|I. itanggal bulan 5. tahun. Tanda Tangan &Cap. Lampiran IV2Peraturan DirekturJenderalPalakNomorPER-SYPJ/2009. -.
(48) | BAB 2. & Studi Kasus Komprehensif Lembar ke-1untuk yangmenyewakan Lembar ke-2untik KantorPelayaran Pajak Lembar ke-3untuk -penyewa. w. Lokasi Tanah dan atau Bangunan. Ta IILALALALI ai. MoOooOO. NPWP. Perhatian : 1. Jumlah Pajak Penghasilan atas Persewaan Tanah daratau Bangunan yang dipotong di atasbukan merupakan kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. Bukti Pemotongan ini dianggap sah 'apabila diisi dengan lengkap dan benar.. 113312. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. (Lampiran 7 Peraturan Direktur JenderalPajak Nomor PER-53/P3/2009.
(49) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) .. Lembar ke-1unik :Wal Pajak (Lembar ke-2untuk: KartorPelayanan Pajak (Lembar ke-3unbk: Pemolong/Pemungu Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK. NPWP. s Psp:. IJasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa |4engan kualifikasi usaha kecil Isasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa |yang tidak memiliki kualifikasi usaha IJasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa Iselain angka 1 dan angka 2diatas IJasa perencanaan atau pengawasan konstruksi loleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha IJasa perencanaan atau pengawasan konstruksi loleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha JUMLAH. NPWP. Perhatian : 1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa Konstruksi yang dipotong/dipungut di atas bukan merupakan kredit pajak lalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. Bukti Pemotongar/Pemungutan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar.. F413316. Lampiran 8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-52/PJ/2009. -.
(50) IsaB 2. « Studi Kasus Komprehensif fi Lombara ak: Mato Psot kamen he vah Ka Pturan Pat Pabean ar. Li. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK. NPWP. :. Nama. si. Alamat. CL:. -. I. ta. I. “. Perhatian : 1. Jumlah Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari dividen yang diterima atau diperoleh WP Orang Pribadi Dalam Negeri bukan merupakan kredit pajak dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila dil dengan lengkap dan benar. -. 113321. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. “. (Lampiran 112Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/PJ/2009.
(51) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15) « -. KEMEIPeUANI KEUANGAN R1.. 'SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2). DIREKTORAT. Formulir ii digunakan untuk melaporkan PemotonganPemungutan. JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Final Pasal4 Ayat(2) BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK 1 NPWP:. 2 Nama 3. Alamat: BAGIAN B. OBJEK PAJAK. 2. 3, 4, 5. 6.. 7. 8. 9. 10, 11,. IT. I. I. I I. | I. (CO JsPT Normai (spt Pembetulan Ke-. Masa Pajak. TI. -. I. 'Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro ja. Bunga Deposito/Tabungan 1) Yang ditempatkan diDalam Negeri 2) Yang ditempatkan diLuarNegeri bb. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia &. Jasa Giro Transaksi Penjualan Saham a, Saham Pendiri b. Bukan Saham Pendiri Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara Hadiah Undian Persewaan Tanah dawatau Bangunan 2. Penyewa sebagai Pemotong Pajak b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh Jasa Konstruksi ja. Perencana Konstruksi 1) Pengguna Jasasebagai Pemotong PPh 2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh b. Pelaksana Konstruksi 1) Pengguna Jasasebagai Pemotong PPh: 2) Penyedia Jasa yangMenyetor Sendiri PPh &. Pengawas Konstruksi 1) Pengguna Jasasebagai Pemotong PPh: 2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas TanatVBangunan Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang Diperdagangkan di Bursa Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Penghasilan Tertentu Lainnya. dnnn2yaoa d1nn25yaoa d11128ya0a @in2s/a0a d111281/407 “111281407 d11128/401 a1112g7a05 11128/403 “11n28ya03 d1nr2g/a09 d11128/409 a1112g/409 d1112ya09 dnt12g/409 dntr2g/a09 d1t120/402 ayin2ya17 “111207418 “111287419. Terbilang 2 'BAGIANC.LAMPIRAN Surat Setoran Pajak : lembar. Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2). Bukti PemotongarvPemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) : saunaSurat Kuasa Khusus.. lembar.. BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta. lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. (CJ pemotong pasawPimpinan. IC kuasa wasis pasak. Nama. I. I. NPWP. Tr. IT. Tanda Tangan & Cap F1 1320. | JH. Itansgi. I I. CT T T Taro Tanggal bulan — tahun Tampiran 11 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009,.
(52) | BAB2. 43. «Studi Kasus Komprehensif -. -. KEMENTERIAN Masa. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN. (KEUANGAN R.I.. DIREKTORAT. PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2). J) |senDeRaL pasak. Li. Bukti Pemotongan'Pemungutan. Pajak (Rp). Tanggai. Nomor. kasa. Niai Objek ”—|PPh yang Dipotong, (Dipungut (Rp). JUMLAH PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN. Nama new. Dittaz00. I. KUASA WAJIB PAJAK. I I. I. -LI. I. ITanggai. tanggal bulan "Tanda Tangan & Cap. 2To. tahun. Lampiran 1:2 Peraturan Direktur JenderalPajakNomor PER-SPJ/2009.
(53) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). -. (Lembar ke-tuntuk :yangmenyewakan (Lembar ke-2untik :KartorPelayanan Pajak Lembar ke-3untik -penyowa KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK “. Peroting raha “. newe— : TTJNama: Perhatian 1. Jumlah PPh yang dipotong di atas merupakan pembayaran dimuka atas PPh yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti (pemotongan ini baik-baik untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. 2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar.. -. -O-. aU. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. (Lampiran ILSPeraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-51/PJI2009.. -.
(54) | BAB2. & Studi Kasus Komprehensif KEMENTERIAN. SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA. KEUANGAN RI. DIREKTORAT. JENDERAL PAJAK. SPT Normal. PAJAK PENGHASILAN PASAL 15. SPT Pembetulan Ke-. Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan. Pajak Penghasilan Pasal 15. BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK WAJIB PAJAK 1. NPWP: Ii. T. 2. Nama: 3. Alamat. I I. I I. I. I. BAGIAN B. OBJEK PAJAK. 2.. 3.. 4.. 5.. Imbalan yang Dibayarkan/Terutang kepada Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungan dengan Pengangkutan Orang daratau Barang Termasuk Penyewaan Kapal Laut oleh Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri a. Penghasilan dari Indonesia b. Penghasilan dari luar Indonesia c. PPh Pasal 24 yang dapat diperhitungkan @. PPh yang dipotong pihak lain PPh yang harus dibayar sendiri (atb) - (crd) Imbalan Charter Kapal Laut daratau Pesawat Udara yang Dibayarkar/Terutang Kepada Perusahaan Pelayaran davatau Penerbangan Luar Negeri Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungan dengan Pengangkutan Orang davatau Barang Termasuk Charter Kapal Laut davatau Pesawat Udara Oleh Perusahaan Pelayaran 'darvatau Penerbangan Luar Negeri a. PPh yang disetor sendiri b. PPh yang dipotong pihak lain Imbalan Charter Pesawat Udara Yang Dibayarkar'Terutang Kepada Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri. Tama Banana. 4111281410. 4111281410. 111281411. 4111281411. —i si 3. (Terbilang Jaa 'BAGIAN C. LAMPIRAN Surat Setoran Pajak : lembar. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 15. Bukti Pemotongan PPhPasal15:. |). lembar.. Surat Kuasa Khusus. naona Fotokopi Surat Keterangan Domisili /Certificate Of Residence (COR) yang berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun dari tanggal (pemotongan apabila pemotongan pajak dihitung dengan mempertimbangkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B). BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN Der ngan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya ISPT Masa Diterima: beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar. lengkap dan jelas. Langsung dari WP IX pemotong PasawsPimpinan IL) kuasa wasis pasar. Nama. NPWP Tanda Tangan & Cap. I I. I I. Tanggal. I. Isl LT. I. Tanggal |bulan. I I Ierol. tahun. (LampiranIL1Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-52/PJ/2009.
(55) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). Li. -. KEMENTERIAN KEDANGAR RI,. Z). DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN. DIREKTORAT |JENDERAL pasak. Masa Pajak. PPh PASAL 15. 1. 1. PEMOTONG PPH PASAL 15/PENERIMA ATAU YANG MEMPEROLEH IMBALAN No, NPWP Nama. Jumlah Bruto Imbalan Ro). PPh yang Dipotong! Dipungut (Rp). |a. PPIH YANG DIPOTONG PIHAK LAIN. JUMLAH II PERHITUNGAN PPH PASAL 24. Nol. Nogara Sumber Penghasilan. PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN Nama I. yen. Ditan00. |. Jumlah Bruto Penghasilan (Rp). KUASA WAJIB PAJAK LI. TT. PPh Pasal 24 yang dapat Jumlah Pajak Terutang/ Dibayar diLuarNogori (Rp) Diperhitungkan (Rp). Tanggal LI. ag tanggal bulan | tahun. esai Cp. Lampiran 12Peraturan DirekturJenderalPajakNomorPER- 51/PJ/2009. |. |. I.
(56) | B8 2. & Studi Kasus Komprehensif. 2.2. STUDI KASUS 2. PT CIMANGGIS AUTOMOBILE merupakan Wajib Pajak di bidang industri otomotif yang terdaftar di KPP Pratama Depok Cimanggis. Selama bulan November 2018, PT CIMANGGIS AUTOMOBILE melakukan transaksi sebagai berikut: 1. Tanggal 1 November, membayar tagihan service AC kantor kepada CV PASTILESS sebesar Rp500.000,00 ditambah PPN sebesar Rp50.000,00 CV PASTILESS menyampaikan tagihan pada tanggal 20 Oktober 2018.. 2. Tanggal 3 November, menerima tagihan jasa konsultasi dari PT DAYAKONS sebesar Rp66.000.000,00 termasuk PPN. PT CIMANGGIS AUTOMOBILE telah membebankan tagihan tersebut di bulan November meskipun hingga akhir bulan November tagihan tersebut belum dilunasi. 3. Tanggal 5 November, menjual kredit 10 (sepuluh) unit mobil hasil produksinya kepada PT LANCAR JAYA (distributor) dengan total harga Rp5.000.000.000,00 sebelum PPN dan. PPnBM. 4. Tanggal 7 November, memasukkan komponen mobil dari USA dengan nilai CIF US$1.000.000 melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Bea masuk adalah sebesar 50Y6 dari nilai CIF. Kurs konversi yang ditetapkan Menteri Keuangan yang berlaku untuk tanggal 2 November 2018 sampai dengan 8 November 2018 adalah US$1 - Rp13.030,00 dan Kurs Transaksi Bank Indonesia pada tanggal 7 November 2018 adalah US$1 - Rp13.147,00 untuk Kurs Jual dan US$1 - Rp13.017,00 untuk Kurs Beli.. 5. Tanggal 9 November, menerima tagihan dari PT KHARISMA untuk sewa gedung dengan masa sewa 30 bulan sebesar Rp2.000.000.000,00 sebelum PPN. Tagihan dibebankan sebagai biaya dan dibayar tanggal 5 Desember 2018. 6. Tanggal 12 November, membayar cicilan pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo tanggal 5 November 2018 sebagai berikut: Pokok Pinjaman (Rp). Kreditur a. b. Cc. d.. MAYBANK PT AGGREGATE MULTIFINANCE KANBAWZA BANK (Myanmar)? BANK OF TOKYO - MITSUBISHI. UFJ. 500.000.000,00 100.000.000,00 80.000.000,00 600.000.000,00. Bunga (Rp) 125.000.000,00 15.000.000,00 30.000.000,00 180.000.000,00. cabang Singapura e.. BANK. OF TOKYO. - MITSUBISHI. UFJ. 150.000.000,00. cabang Jakarta 4) menurut perjanjian kredit antara PT CIMANGGIS AUTOMOBILE dan KANBAWZA BANK (Myanmar), bunga yang diterima KANBAWZA BANK (Myanmar) adalah Net After Tax. 7. Tanggal 15 November, menjual rumah 2 lantai di Jakarta Selatan seharga Rp5.000.000.000,00 kepada Bapak MARTONO yang beralamat di Depok. Luas Tanah.
(57) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN. |. (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). adalah 300m?, sedangkan luas bangunan lantai 1 adalah seluas 200m? dan luas bangunan lantai 2 adalah seluas 200m”. 8. Tanggal 17 November, membeli rumah di Tangerang Selatan seharga Rp1.500.000.000,00 dari pemiliknya Ibu LINA, seorang Ibu Rumah Tangga. 9. Tanggal 20 November, menerima tagihan jasa konsultasi pajak kepada Bapak SUGENG PRATAMA sebesar Rp25.000.000,00 termasuk PPN. Pembayaran dilakukan tanggal 30 bulan yang sama. 10. Tanggal 24 November, menyatakan melalui keputusan rapat pemegang saham bahwa dividen tahun 2015 akan dibayar kepada pemegang sahamnya. Dividen berasal dari cadangan laba ditahan dan dibagikan dengan ketentuan sebagai berikut: Pemegang saham dengan kepemilikan sampai dengan 256 mendapatkan 146 dari nilai nominal saham yang beredar.. Pemegang saham dengan kepemilikan sampai dengan 10Y6 mendapatkan Rp4,00 per lembar saham. Jumlah saham beredar yang dimiliki PT CIMANGGIS AUTOMOBILE adalah sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal @Rp1.000,00. Daftar Pemegang saham PT CIMANGGIS AUTOMOBILE adalah: PT Bonafida, memiliki kepemilikan sebesar 20Y9.. You Shi Mi, Ltd. di Tawan memiliki kepemilikan sebesar 15Y6. Bapak Michael J. yang tinggal di Jakarta memiliki kepemilikan sebesar 1096.. Informasi tambahan:. Branch Profit Tax Negara. Dividen. . |Pengecualian ta Kontrak Bagi |Portofolio. Hasil (KBH) Singapura. 15Y6. Ya. 1546. Taiwan USA. 599 1546. Ya Ya. 106 15Y6. Jepang. 106. Ya. 1596. Nee 2 Mani. na 5 1046. 106. 10Y6 15Y6. Umum |Khusus |Umum | Khusus 10Y6. 5. 15Y6. -. 10Y6 1596. 2. 10Y6 1546. 53 10Y6. 106. -. 10Yo. Pada transaksi-transaksi tersebut, P3B terpenuhi. Diminta: 1. Identifikasi aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan dari transaksi tersebut! 2. Buat Bukti Pemotongan PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), dan 15 berdasarkan transaksi pada Masa November 2018 tersebut! 3. Isilah SPT Masa PPh Pasal 22, 23/26, 4 ayat (2) dan 15 PT CIMANGGIS AUTOMOBILE Masa Pajak November 2018!. -.
(58) BAB 2. |Studi Kasus Komprehensif Identifikasi Aspek Pemotongan dan Pemungutan PPh. P Tel. Urai: aan. PPh | Pemotong/ Pasal | Pemungut. Pihak yang. Dij potong/ Dipungut. Tarif xDPP -. PPh Terutang.
(59) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15). -. Lembar ke-1 untuk :Wajib Pajak Lembar ke-2 urtuk :Kantor Pelayanan Pajak Lembar ke-3 untuk :Pemungut Pajak. iz. Alamat. I. $. I. se). DD. MF. TTTI. |) I ja. I. LI. (Penjualan Barang yang Tergolong 'Sangat Mewah 8. 9.. IndustrvEksportir (sektor (sektor |Badan Tertentu Lainnya. (Perhatian 1. Jumlah PPh Pasal 22 yang dipungut di atas merupakan pembayaran di muka atas PPh yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah Bukti Pemungutan Ini baik-baik untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh. 2. Bukti Pemungutan Ini dianggap sah apabila dlisi dengan lengkap dan benar F4133.04. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. (Lampiran 13 Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009. -—.
(60) | BAB 2. «Studi Kasus Komprehensif -. 1. KEMENTERIAN. 'SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA. KEUANGAN RJ.. PAJAK PENGHASILAN PASAL 22. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. SPT Pembetulan Ke-. Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22. 'BAGIAN A. IDENTITAS PEMUNGUT PAJAKWAJIB PAJAK 1. NPWP: 2. Nama: 3. Alamat: I BAGIAN B. OBJEK PAJAK. . Badan Usaha Industri/Eksportir 2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah. Pembelian Barang Oleh BendaharawanBadan Tertentu yang Ditunjuk 4. Nai Impor DeisaDilen Bank BoadanCuka") a. API b. Non API 5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai) 6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha Selain Pertamina a. SPBU/Agen/Penyalur (Final) b. Pihak lain (Tidak Final) JUMLAH. SPT Normal Masa Pajak 1. LT IT. I. LI. I. 4111221100 4111221403 4111227100 4111227100 411122/100 4111221100. an Ae”. 411122/401 4111221100 Pi. Terbilang Ta Pen anis “Cort yang tidak peru 'BAGIAN C. LAMPIRAN 1. (CJ Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan'Badan Tertentu yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina). 2. (CJ)Swat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawar/Badan Tertentu yangDitunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina). 3. (C1 SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai) Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industrilmportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai). Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai) Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur) Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang). NO» Surat Kuasa Khusus.. Oo. BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan kketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya. beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap danjelas. PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Nama LI NPWP. Tanda Tangan & Cap. I. -. Tanggal. tanggal bulan. 'SPT Masa Diterima:. (Langsung dari WP. TT. elo. tahun. LT). (LampiranWA Peraturan Direktur Jenderal PajakNomorPER-53/PJI2009.
(61) PRAKTIKUM PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN | (PPh Pasal 22, 23, 26,4 ayat (2), 15) « -. -. | ii. KEMENTERIAN KEUANGAN Ri. DIREKTORAT senpeRaL PasaK Ka. DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN. Masa Pajak. n. PPh PASAL 22. Bukti Pemungutan. ks. Womor. Tanggai. Nilai Objek Pajak. Rp). T. PPh yang. Dipungut (Rp). JUMLAH. PEMUNGUTPAJAKJPIMPINAN. pama NP. 0.1.1.3204. CO) Kuasa wasim PasaK. I. lu. PE. |. &Cap tanda Tangan. Lampiran 142Peraturan DirekturJenderal PajakNomorPER:52372009..
(62) Isas2. « Studi Kasus Komprehensif (Lomtbarke-1urtuk :WajibPajak Lembar ke-2untuk:KantorPelayanan Pajak Lembar ke-3untuk:Pemotong Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK m. NPWP. :. ". 15 1596 1506 15. Dividen "). Bunga ") Royatti Hadiah dan penghargaan Sewa dan 088». Penghasilan lain sehubungan dengan. 20. penggunaan harta “). 6. |sasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan Jasa Lain sesuai PMK-244/PMK.03/2008: a. Jasa Teknik b. Jasa Manajemen £. JasaKonsultan &. Jasalain: Nhannatenerkamarga 2 3 4 » any. (Terbilang :. 2 290 2 20. 6). JUMLAH. (Perhatian 1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong di atas merupakan jangsuran atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti pemotongan ini baik-baik untuk: diperhitungkan sebagai kredit pajak I2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi dengan lengkap dan benar,. Pemotong Pajak". NPWP. 1) Tidaktormasuk dividen kepada WPOrangPribadidalam negeri Tidak tormasuk bungasimpanan yangdibayarkan olehkoperasi kepada anggota WPOrangPribadi. "3 Kecualisewatanahdanbangunan. “9 Apabila kurang harapdiisisendiri F113306. Tanda Tangan, Nama, dan Cap. &. Lampiran IV.3Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-53/PJ/2009.
Dokumen terkait
Taman kota tidak hanya harus tersedia dalam jumlah yang memadai yang sebanding dengan kebutuhannya, tetapi juga dirancang sesuai dengan peruntukan dan fungsinya dan
1) Di Kabupaten Majalengka, kecamatan yang unggul secara komparatif - kompetitif untuk komoditas jagung sebanyak 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Bantarujeg, Malausma,
Sehingga pada penelitian ini, sampel yang menggunakan kitosan dapat menekan pertumbuhan bakteri dan mampu memberikan keadaan yang baik pada kenampakan lendir
Imbalan yang Dibayarkan/Terutang kepada Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungan dengan Pengangkutan Orang dan/atau Barang Termasuk Penyewaan
TENTANG : PERUBAHAN ATAS RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 34/PMK.010/2017 TENTANG PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 SEHUBUNGAN DENGAN PEMBAYARAN ATAS
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua jenis rumput uji membutuhkan perlakuan unsur makro NPK lengkap untuk mendapatkan hasil dengan komponen
Paradigma sehat tersebut merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 30 hari terhadap jumlah individu larva ikan botia yang mati setiap harinya, maka dapat dilakukan penghitungan terhadap sintasan