• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V SIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

155 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang mengenai penerapan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menemukan kalimat utama pada tiap paragraf, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menemukan kalimat utama pada tiap paragraf di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Perencanaan pembelajaran menemukan kalimat utama dimulai dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang ada di dalam RPP disusun sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran jigsaw yang merupakan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 dalam pembelajaran menemukan kalimat utama pada tiap paragraf. Selain itu, guru menyiapkan beberapa instrumen penunjang penelitian berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) Perencanaan, Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) Pelaksanaan, lembar observasi aktivitas siswa, LKS kelompok asal dan LKS kelompok ahli, format catatan lapangan, dan pedoman wawancara guru maupun pedoman wawancara siswa.

Perencanaan yang telah dilakukan guru setiap siklusnya mengalami kenaikan yang sangat baik. Hal ini dikarenakan guru terus melakukan perbaikan di setiap aspeknya. Perbaikan yang dilakukan guru berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang menunjukkan kekurangan pada perencanaan pembelajaran di setiap siklusnya, sehingga menuntut guru untuk kembali membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik dari siklus sebelumnya untuk mencapai tujuan penelitian.

(2)

Secara umum, perkembangan kinerja guru mengalami peningkatan yang baik dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Pada Siklus I, saat melaksanakan perencanaan pembelajaran baru mencapai 80% dengan kriteria Baik (B). Masih ada lima aspek yang belum dilaksanakan dengan baik yaitu kesesuaian materi ajar dengan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik, pemilihan materi ajar dengan alokasi waktu, kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik dari peserta didik, dan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan tahapan model pembelajaran jigsaw sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemudian, permasalahan yang terjadi di Siklus I tersebut diperbaiki di Siklus II, sehingga perencanaan kinerja guru di Siklus II mencapai 98% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Oleh karena itu, pada perencanaan kinerja guru Siklus II terjadi peningkatan sebesar 18% dari Siklus I.

Meskipun sudah mencapai 98% pada perencanaan kinerja guru Siklus II, namun masih ada satu aspek yang belum dilaksanakan dengan baik yaitu pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Permasalahan tersebut kemudian diperbaiki pada perencanaan kinerja guru Siklus III. Akhirnya, pada perencanaan kinerja guru Siklus III semua permasalahan tersebut bisa tertangani dengan sangat baik, sehingga terjadi peningkatan sebesar 2% menjadi 100% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Hal tersebut menunjukkan bahwa guru telah membuat perencanaan pembelajaran secara maksimal, sehingga perencanaan kinerja guru di Siklus III berhasil mencapai target penelitian yang diharapkan yaitu 100%. Dengan begitu, guru tidak perlu melakukan perbaikan pada perencanaan kinerja guru.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam materi menemukan kalimat utama pada tiap paragraf dengan penerapan model pembelajaran jigsaw di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Di dalam pelaksanaan pembelajaran menemukan kalimat utama pada tiap paragraf, terdapat dua aspek yang dijadikan penilaian, yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa. Penilaian kinerja guru dari awal penelitian sampai akhir penelitian mengalami peningkatan yang baik. Pada pelaksanaan Siklus I kinerja guru mencapai 81% dengan kriteria Baik (B). Hal ini disebabkan karena masih ada 5 aspek yang belum dilaksanakan dengan baik yaitu melakukan apersepsi,

(3)

memberikan motivasi, melakukan tanya jawab dengan peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik, dan melakukan tindak lanjut.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Siklus I kemudian diperbaiki di Siklus II. Pada pelaksanaan kinerja guru di Siklus II mengalami kenaikan sebesar 12%, sehingga pelaksanaan kinerja guru di Siklus II mencapai 93% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Namun, pelaksanaan kinerja guru di Siklus II belum tercapai secara maksimal, karena masih ada 3 aspek yang belum mencapai skor 3. Ketiga aspek tersebut adalah melakukan apersepsi, memberikan motivasi, melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian diperbaiki di Siklus III. Setelah melakukan perbaikan di Siklus III, akhirnya pelaksanaan kinerja guru pada Siklus III naik sebesar 7% sehingga mencapai persentase 100% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan kinerja guru pada Siklus III telah berhasil mencapai target penelitian yang telah ditentukan yaitu 100%. Dengan begitu, guru tidak perlu melakukan perbaikan pada pelaksanaan kinerja guru.

Selanjutnya adalah penilaian pelaksanaan pembelajaran berdasarkan aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang dijadikan penilaian adalah keaktifan, kerjasama, dan kedisiplinan. Berdasarkan hasil penilaian terhadap aktivitas siswa, terjadi peningkatan dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Pada pelaksanaan Siklus I, aktivitas siswa mencapai 21,4% dengan siswa yang menunjukkan sikap yang Sangat Baik (SB) berjumlah 6 orang siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam pelaksanaan Siklus II, guru harus melakukan perbaikan di dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah guru melakukan perbaikan di Siklus II, aktivitas siswa pun mengalami peningkatan sebesar 35,7%, sehingga mencapai 57,1% dengan siswa yang mencapai kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah 16 orang siswa. Setelah dilihat kembali, ternyata pada aktivitas siswa di Siklus II perlu dilakukan perbaikan lagi pada saat pelaksanaan pembelajaran di Siklus III. Setelah dilakukan perbaikan di Siklus III, ternyata aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 32,2%, sehingga aktivitas siswa di Siklus III mencapai 89,3% dengan siswa yang mencapai kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah 25 orang siswa. Hal

(4)

tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa telah mencapai target penelitian yang diharapkan yaitu 85%.

3. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi menemukan kalimat utama pada tiap paragraf di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang melalui penerapan model pembelajaran jigsaw.

Secara umum, penilaian hasil belajar siswa pada materi menemukan kalimat utama pada tiap paragraf, menunjukkan adanya peningkatan yang baik di awal penelitian sampai akhir penelitian. Dari data hasil pelaksanaan tindakan Siklus I, diperoleh kenaikan nilai rata-rata tes akhir menjadi 77 dan sebanyak 17 orang siswa atau 60,7% yang mencapai kriteria Lulus (L). Artinya terjadi kenaikan sebesar 25% dari data awal. Pada pelaksanaan tindakan Siklus II, tes hasil belajar siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 83,2 dan 21 orang siswa atau 75% mencapai kriteria Lulus (L). Dengan demikian, adanya peningkatan jumlah siswa yang lulus yaitu sebanyak 4 orang siswa atau 14,3%.

Berdasarkan data hasil pelaksanaan tindakan pada Siklus III, secara keseluruhan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Nilai rata-rata siswa pada Siklus III naik menjadi 86,8 dan sebanyak 25 siswa atau 89,3% mencapai kriteria Lulus (L). Itu artinya ada peningkatan jumlah siswa yang lulus pada Siklus III sebanyak 4 orang siswa atau 14,3%.

Berdasarkan rekapitulasi peningkatan nilai tes hasil belajar siswa pada tiap siklus, pada Siklus I nilai tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 77% dengan jumlah siswa yang lulus sebanyak 17 orang siswa atau 60,7%, pada Siklus II nilai tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 83,2%

dengan jumlah siswa yang lulus sebanyak 21 orang siswa atau 75%, sedangkan pada Siklus III nilai tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 86,8%

dengan jumlah siswa yang lulus sebanyak 25 orang siswa atau 89,3%. Dengan demikian, dari peningkatan hasil belajar tersebut, nilai tes siswa kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 telah mencapai target yang diharapkan yaitu 85% dan bahkan melebihi target.

(5)

B. Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas terhadap pembelajaran bahasa Indonesia tentang materi menemukan kalimat utama pada tiap paragraf dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw sudah dilaksanakan dengan baik dan terdapat peningkatan di setiap aspeknya. Peningkatan tersebut terjadi pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan juga hasil belajar siswanya. Agar pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw semakin maksimal dan terus berkembang menjadi lebih baik, maka di dalam penelitian ini terdapat saran-saran pada halaman selanjutnya.

1. Saran bagi Siswa

a. Model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan setiap permasalahan terutama pada pembelajaran menemukan kalimat utama. Oleh karena itu, siswa harus berusaha untuk terlibat secara aktif pada setiap tahapan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw.

b. Siswa harus aktif dan selalu memperhatikan guru pada saat pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw maupun pembelajaran dengan menerapkan model apapun.

c. Siswa harus belajar di manapun siswa berada, tidak hanya di sekolah, belajar bisa dilakukan di manapun, saat di rumah, saat di tempat bermain, maupun di lingkungan masyarakat.

2. Saran bagi Guru

a. Model pembelajaran jigsaw mampu menjadi alternatif model pembelajaran yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menemukan kalimat utama pada pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan kinerja guru pada saat melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran menemukan kalimat utama pada tiap paragraf.

c. Dalam menerapkan model pembelajaran jigsaw, peran guru sangatlah penting. Penerapan model pembelajaran jigsaw akan berjalan dengan lancar dan sukses apalagi guru melaksanakannya dengan baik.

(6)

d. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru sebaiknya dapat memilih dan mengemas materi ajar, menerapkan strategi belajar dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan karakteristik siswa.

e. Guru sebaiknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar siswa tidak cepat merasa bosan.

f. Guru harus memperhatikan semua siswa di kelas dan tidak terkesan memilih-milih siswa saat pembelajaran.

g. Guru sebaiknya benar-benar memperhatikan dan memanfaatkan komponen- komponen pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran dengan semaksimal mungkin. Salahsatu komponen yang sangat menunjang keberhasilan pembelajaran adalah profesionalisme guru.

3. Saran bagi Kepala Sekolah

Sebagai upaya pembelajaran yang bervariasi dan inovatif, kepala sekolah harus memberikan kewenangan dan motivasi kepada para guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw sebagai alternatif model dalam pembelajaran di kelas.

4. Saran bagi Kelembagaan

a. Sekolah harus memberikan dukungan yang maksimal dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, pengadaan fasilitas, dan peningkatan profesionalisme guru agar mutu pendidikan semakin meningkat.

b. Alat-alat peraga yang ada di sekolah sebaiknya digunakan agar setiap pembelajaran yang dilaksanakan berhasil dengan baik.

5. Saran bagi Peneliti Lain

Peneliti lain perlu mencoba menerapkan model pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran yang lain untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tetapi sebelum mencoba, peneliti lain harus memahami dahulu tentang model pembelajaran jigsaw agar pada saat pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap pengujian aplikasi akan diambil 15 nilai data dari setiap roda dan dilakukan sebanyak 3 kali percobaan untuk setiap roda, sehingga total seluruh data pengujian

Permasalahan yang ditemukan penulis adalah masih rendahnya kinerja guru yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai guru dalam kemampuan penguasaan

Pada tanggal 7 Mac 2010 telah berlangsung 1 pertandingan ‘ 1 Malaysia Paperplane Fun Contest 2010” anjuran Cworks System Berhad bertempat di Universiti Putra Malaysia,Serdang

Recently, several results about exponential stability and exponential dichotomy which extend the result of O.Perron were obtained by N. Argu- ments in these papers again illustrate

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil penerapan model PBI

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang merupakan syarat untuk meraih

a) Mesin dan peralatan, yaitu adanya kerusakan mesin disebabkan mesin yang digunakan adalah mesin yang sudah lama sekali, seluruh pekerjaan produksi yang menggunakan mesin

Batulanau : warna abu-abu, keras, klastik, ukuran butir lanau, bentuk butir membundar sempurna, sortasi baik, kemas tertutup, struktur laminasi, komposisi lempung, kompak..