• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Konsultasi Gizi dan Konsumsi Harian berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Sistem Konsultasi Gizi dan Konsumsi Harian berbasis Web"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 3339

Pengembangan Sistem Konsultasi Gizi dan Konsumsi Harian berbasis Web

Moch Alyur Ridho1, Fajar Pradana2, Yuita Arum Sari3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1mochalyurtif@student.ub.ac.id, 2fajar.p@ub.ac.id, 3yuita@ub.ac.id

Abstrak

Kecukupan kebutuhan gizi pada tubuh manusia sangat penting dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. Kurangnya kebutuhan gizi dapat menyebabkan berkurangnya kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit. Kebutuhan gizi yang diperlukan untuk memenuhi kalori harian setiap individu sangat bervariasi, hal tersebut biasanya didukung oleh perbedaan jenis kelamin dan usia, angka berat badan dan ukuran tinggi badan, yang terakhir adalah aktifitas tubuh yang dilakukan setiap harinya. Kesulitan masyarakat dalam menentukan jumlah kalori harian yang dibutuhkan, banyaknya faktor yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan gizi dapat dengan mudah diselesaikan dengan pengembangan sistem yang akan dilakukan. Selain itu juga pengguna akan dimudahkan dengan adanya beberapa fitur pengingat yang akan merekam jumlah kalori makanan yang masuk pada tubuhnya dengan melakukan identifikasi gambar makanan yang dikonsumsi pengguna, serta pengguna juga dapat berkonsultasi dengan ahli gizi yang tersedia pada sistem untuk melakukan diskusi lebih lanjut. Metode pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode waterfall dengan menerapkan pemrograman berbasis Object Oriented Programming (OOP) serta menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP, sedangkan untuk mengelola basis data menggunakan MySQL. Pada penelitian ini dilakukan 3 buah sampel yang digunakan untuk melakukan pengujian unit dan menghasilkan sistem yang dibuat berjalan dengan baik, selain itu juga melakukan pengujian validasi dengan menggunakan 14 kasus uji dan menunjukkan 14 fungsi berjalan dengan baik.

Kata kunci: pengembangan, konsultan gizi, waterfall, framework laravel, object oriented programming.

Abstract

The adequacy of nutritional needs in the human body is very important in supporting its survival. Lack of nutritional needs can lead to reduced immunity to disease infections. The nutritional needs needed to meet each individual's daily calories vary greatly, it is usually supported by differences in gender and age, weight and height, the latter is a daily body activity. The difficulty of the community in determining the number of daily calories needed, the many factors that influence in the fulfillment of nutritional needs can be easily solved by the development of the system to be carried out. In addition, the user will be facilitated by the presence of several reminder features that will record the calories of food entered in his body by identifying images of food consumed by the user, and users can also consult with nutritionists available on the system to conduct further discussions. The development method conducted in this study uses waterfall method by applying Object Oriented Programming (OOP) based programming and using HTML and PHP programming languages, while to implement data structures using relational database mechanisms namely is MySQL. In this study, 3 samples were used to test the unit and produce a system that was made to run well, in addition to validation testing using 14 test cases and showing 14 functions run well.

Keywords: development, nutrition consultant, waterfall, Laravel framework, object oriented programming.

1. PENDAHULUAN

Pemenuhan kebutuhan gizi pada tubuh manusia sangat penting untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Kurangnya

kebutuhan gizi dapat menyebabkan berkurangnya kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit (Adriani & Wijatmadi, 2016).

Kebutuhan gizi yang diperlukan untuk memenuhi kalori harian setiap individu sangat bervariasi, hal tersebut biasanya didukung oleh

(2)

perbedaan jenis kelamin dan usia, angka berat badan dan ukuran tinggi badan, yang terakhir adalah aktifitas tubuh yang dilakukan setiap harinya (Adriani & Wijatmadi, 2016). Sebagian besar permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah tidak dapat mengontrol asupan kalori yang masuk ke tubuh untuk mencapai tubuh yang ideal, sehingga dapat menyebabkan obesitas atau juga tubuh yang kurang gizi (Alim

& Arizal, 2018). Ditemukan jumlah kasus obesitas badan di usia anak remaja Indonesia mencapai 1,4%. Pada Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya, angka kasus obesitas mencapai 4,1% dan angka kasus remaja kurus sebesar 12,6% yang terjadi pada usia remaja diatas 18 tahun (Kurdanti et al, 2015). Status gizi pada masyarakat Indonesia yang mengalami obesitas badan disebabkan karena jam makan yang berlawanan dengan kegiatan tubuhnya.

Selain itu juga banyaknya berbagai produk makanan cepat saji yang hanya memberikan kenikmatan rasa namun tingkat gizi yang rendah dan juga minuman instan yang saat ini banyak beredar mengandung kadar gula yang tinggi (Gharib & Rasheed, 2011). Sementara itu juga terdapat beberapa masyarakat yang mengalami kekurangan gizi yang terjadi pada anak usia sekolah yaitu 5-12 tahun dengan prosentase hampir mencapai 4% dengan kondisi sangat kurus dan 8% dengan konidisi kurus (Supangat, 2018).

Kurangnya pemahaman oleh masyarakat tentang pentingnya pemenuhan nutrisi dan pengaturan pola makan yang benar, kurangnya komitmen untuk mencapai berat badan ideal dalam waktu singkat, serta kurangnya pemahaman akan pentingnya olahraga sehingga dapat mengurungkan niat untuk mencapai berat badan ideal. Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tersebut menjadi kendala dalam mencapai berat badan ideal serta dalam memenuhi asupan gizi yang cukup.

Kemajuan teknologi saat ini diharapkan dapat mempermudah segala aktifitas manusia, salah satunya dalam menentukan jumlah kalori harian yang dibutuhkan, banyaknya faktor yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan gizi dapat dengan mudah diselesaikan dengan pengembangan sistem yang akan dilakukan.

Pada sistem yang akan dibuat, terdapat beberapa fitur diantaranya fitur pengingat jam makan, fitur konsultasi langsung dengan ahli gizi digunakan untuk melakukan diskusi lebih lanjut dengan ahli gizi yang sudah terdaftar pada sistem. Bagi pengguna yang kesulitan dalam menentukan

kalori yang terdapat pada makanannya dapat mengacu pada tabel nutrisi makanan dan minuman yang akan ada dalam sistem, serta terdapat fitur live chat sebagai bantuan bagi pengguna jika mengalami kesulitan dalam penggunaan sistem.

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi berbasis web yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menentukan berat badan ideal dengan dibantu konsultan gizi.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sutdi Literatur

Pada penelitian ini menggunakan referensi penelitian sebelumnya sebagai bahan acuan.

Referensi pertama ialah karya tulis dari Bapak Nadir Basalamah, et al. (2020) yang melakukan pengembangan sistem informasi kesehatan gizi pasien menggunakan perangkat mobile (Studi Kasus: Klink Universitas Brawijaya Malang) dengan tujuan memberikan solusi pada permasalahan gizi yang muncul agar pasien dapat menerima tindakan lebih lanjut (Anggraeni, 2012).

Referensi kedua ialah penelitian yang telah dilakukan Ibu Yuita Arum Sari, et al. (2020) yang melakukan perbandingan metode gambar Thresholding dan Clustering segmentasi untuk memahami kandungan gizi pada gambar makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat estimasi otomatis kandungan nutrisi makanan dengan berfokus pada segmentasi citra dari citra makanan.

2.2 Penentuan Gizi

Gizi dibutuhkan untuk mendatangkan stamina yang dapat digunakan oleh makhluk hidup yang berguna bagi kesehatan. Proses yang terjadi untuk menghasilkan energi didapat melalui makanan yang dikonsumsi dan dicerna didalam tubuh untuk pertumbuhan dan dapat bertahan hidup (Ariani, 2017). Makanan yang dikonsumsi oleh tubuh sangat mempengaruhi kualitas gizi yang dihasilkan, makanan yang baik dan sehat dapat memenuhi kebutuhan gizi, sedangkan makanan yang tidak dipilih dengan baik akan mengakibatkan tubuh kekurangan beberapa zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.

Fungsi unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu (Ariani, 2017) :

1. Sebagai zat pembakar, berfungsi untuk menghasilkan energy yang akan dapat

(3)

digunakan untuk melakukan kegiatan fisik.

Energy tersebut biasanya didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.

2. Sebagai zat pembangun berfungsi untuk pertumbuhan tubuh serta memelihara jaringan tubuh agar dapat mengganti sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang baru.

3. Sebagai zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses dalam tubuh, misalnya protein dapat mengatur keseimbangan air dalam sel, mineral dan vitamin diantaranya dapat membantu proses oksidasi, dan air berperan untuk melarutkan beberapa bahan dalam tubuh, misalnya darah, jaringan, pengaturan suhu tubuh, dan eksresi.

Kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh diantaranya ada karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling penting, ada 2 jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Yang termasuk dalam karbohidrat sederhana adalah monosakarida, disakarida, gula akohol, oligosakarida.

Sedangkan yang termasuk dalam karbohidrat komples adalah polisakarida dan serat (polisakarida nonpari). Pada pencernaan makanan, zat karbohidrat yang dapat diserap oleh pembuluh darah adalah glukosa dan fruktosa yang termasuk dalam karbohidrat monosakarida (Ariani, 2017).

Didalam tubuh protein merupakan bagian terbesar setelah air, fungsinya didalam tubuh sebagai pemelihara sel-sel jaringan tidak dapat digantikan dengan zat lain. Selain itu protein berfungsi sebagai pembentuk jalinan pokok tubuh, mengontrol kesetimbangan cairan, membudidayakan keobjektifan tubuh, penyusunan antibodi, membawa zat-zat gizi, sebagai asal usul stamina seperti karbohidrat namun karbohidrat lebih terjangkau daripada protein (Ariani, 2017).

Lemak merupakan salah satu sumber energi (Beck, 2000). Ada 2 macam jenis lemak, yang pertama lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolerterol biasanya terkandung dalam makanan seperti daging, susu, kuning telur, hati, udang, dan keran. Kedua lemak tak jenuh biasanya berasal dari biji-bijian, minyak zaitun, minyak kedelai, dan lain sebagainya (Ariani, 2017). Lemak berperan dalam tubuh sebagai sumber energi, selain itu lemak juga berfungsi membangun jaringan tubuh, melindungi organ

tubuh yang penting sehingga tetap berada di tempatnya (Beck, 2000).

Berbeda dengan lainnya vitamin tidak dapat menghasilkan stamina. Vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh sangatlah sedikit dan hanya bisa didapatkan dari makanan (Ariani, 2017).

2.3 Kalori

Kalori adalah satuan dalam mengukur banyaknya energi yang ada pada suatu makanan.

Kebutuhan kalori pada tubuh juga terpengaruh dari aktivitas yang dijalani, semakin aktif kegiatan seseorang maka kalori yang dibutuhkan untuk bahan bakar dalam melakukan kegiatan juga akan bertambah (Ajidarma, 2019). Setiap individu memiliki jumlah kebutuhan kalori yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, serta tingkat aktifitas fisik yang dilakukan tiap individu. Laki-laki ataupun wanita mempunyai jumlah kalori yang berbeda walaupun usia sama. Untuk mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menggunakan sebuah hitungan dengan memperhatikan beberapa hal. Hitungan yang dapat digunakan menggunakan rumus Harris Benedict, dengan menghitung jumlah kalori minimal yang dibutuhkan oleh tubuh atau biasa disebut basal metabolic rate (BMR) dan juga memperhatikan tingkat aktifitas harian (Ajidarma, 2019).

2.4 Ahli Gizi

Ahli gizi adalah seseorang yang memiliki dasar pengetahuan tentang gizi sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang gizi. Tugas seorang ahli gizi yaitu mengatur asupan gizi pada masyarakat atau pada suatu kelompok tertentu. Seorang ahli gizi juga memiliki pengetahuan tentang keterkaitan antara makanan yang dikonsumsi dengan kesehatan, sehingga dapat mengetahui keterkaitannya dengan pencegahan penyakit. Adanya ahli gizi sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan serta pencegahan penyakit pada masyarakat (Adrian, 2018).

2.5 Pengembangan Waterfall

Waterfall merupakan model pertama yang sangat umum dan sering digunakan. Model ini sangat mengutamakan dokumentasi dan mutu dari sistem yang dibangun (Maulia Usnaini, 2021). Model ini menggunakan aturan yang berurut mulai dari analisa sampai dengan

(4)

pengujian (Irwanto, 2021). Model waterfall mempunyai beberapa tahapan sebagai berikut (Usnaini et al, 2021):

1. Analisis Kebutuhan

Tahapan yang pertama adalah menganalisa kebutuhan dari klien atau pengguna terhadap sistem yang akan dibangun. Analisis kebutuhan dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti wawancara, observasi, survei, dan diskusi.

2. Rancangan Sistem

Tahap ini merupakan implementasi dari tahapan analisis kebutuhan yang kemudian dibuat perancangan sehingga gambaran sistem sesuai dengan yang diinginkan.

3. Implementasi

Merupakan implementasi kode program dari sistem yang telah direncanakan pada proses sebelumnya sehingga menjadi satu kesatuan program.

4. Pengujian

Pengujian program yang telah direncanakan dan dipersatukan kemudian menguji program tersebut apakah sudah siap dan sesuai dengan kebutuhan fungsional.

2.6 Laravel

Framework yang diciptakan oleh lisensi MIT dan dibentuk konsep MVC (Model-View- Controller), Laravel merupakan pengembangan website menggunakan bahasa pemrograman PHP yang difungsikan meningkatkan kualitas software dengan meminimalisir biaya pengembangan dan pemeliharaan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bekerja dengan sintaks yang ekspresif, jelas, dan efisien waktu (Naista, 2017). Framework yang digunakan dalam penilitian ini adalah Laravel karena installasi dan penggunaan yang mudah dalam pengembangan sistem.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ada beberapa langkah yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik. Yang pertama melakukan studi literatur dengan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Selanjutnya melakukan analisa kebutuhan untuk perancangan kebutuhan yang diperlukan pengguna nantinya dengan cara melakukan wawancara dengan ahli gizi serta mengidentifikasi hasil dari wawancara yang

telah dilakukan. Setelah mendapatkan hasil analisa kebutuhan dilakukan perancangan sistem, kemudian melakukan implementasi untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tahapan akhir yaitu melakukan pengujian dari sistem yang telah dibuat dan menarik kesimpulan. Alur metodologi penelitian diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian

Dalam melakukan observasi kebutuhan diperlukan beberapa referensi dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan guna mendapatkan pengetahuan terkait dengan proses pembuatan sistem. Yang didapatkan dari studi literatur ini antara lain adalah pengetahuan mengenai website, Object Oriented Programiing (OOP) dan pengujian.

Analisis kebutuhan merupakan tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

Tahapan awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara terhadap ahli gizi untuk mendapatkan data yang akurat berkaitan dengan masalah yang ada. Kemudian melakukan identifikasi kebutuhan yang akan diterapkan pada sistem. Penggalian kebutuhan dilakukan melalui penguraian kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem. Use case diagram dan use case scenario yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem untuk mendapatkan hasil pemodelan kebutuhan sistem.

Perancangan sistem dilakukan untuk membuat sebuah kerangka dari sistem yang akan dibangun. Hasil dari identifikasi kebutuhan yang telah didapatkan menjadikan dasar dalam perancangan sistem ini. Perancangan yang

Penarikan Kesimpulan Pengujian Implementasi Perancangan Sistem

Analisis Kebutuhan Studi Literatur

(5)

dilakukan antara lain adalah perancangan arsitektur yaitu pembuatan sequence diagram, perancangan komponen dengan membuat perancangan algoritma berupa pseudocode, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka dengan membuat rancangan antarmuka halaman website sesuai dengan kebutuhan dari sistem.

Pada tahapan implementasi ini dilakukan proses pembuatan sistem sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan sehingga sistem dapat digunakan dengan baik oleh pengguna.Implementasi dilakukan dengan metode Object Oriented Programming (OOP).

Implementasi sistem dilakukan menggunakan Visual Studio dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP serta implementasi antarmuka menggunakan bahasa CSS dan Javascript. Implementasi struktur data menggunakan MySQL. Implementasi backend sistem menggunakan framework Laravel. Hasil akhir dalam penerapan ialah batasan sistem, penerapan basis data, kode program dan penerapan antarmuka.

Pada tahap pengujian dilakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dikembangkan dengan menggunakan 2 metode pengujian, yaitu pertama pengujian unit merupakan pengujian untuk memastikan segala kebutuhan fungsional berjalan dengan baik, kedua merupakan pengujian validasi untuk menguji agar proses dari sebuah fungsional dari sistem berjalan dengan baik.

Tahapan akhir dari penelitian ini merupakan penarikan kesimpulan dari pengembangan sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web yang telah dikembangkan untuk mendapatkan hasil akhir dan saran dalam penelitian ini sehingga dapat menjadi masukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

Penelitian ini menggunakan jenis penlitian pengembangan implementatif, dengan melakukan analisa kepada calon pengguna yaitu ahli gizi dan masyarakat umum. Pada penelitian ini melakukan kegiatan pengembangan sistem yang sudah ada sebelumnya dengan menambahkan beberapa fungsi yang dapat memberikan solusi tambahan terhadap calon pengguna.

4. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian

berbasis web adalah sistem yang membantu dalam proses perkembangan dan pelayanan kesehatan gizi pasien. Sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web dapat digunakan oleh admin untuk proses pengelolaan data ahli gizi, data pasien, dan artikel tentang gizi. Sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web digunakan oleh ahli gizi untuk menerima konsultasi kesehatan gizi dengan pasien, perancangan menu makanan untuk pasien, dan artikel tentang kesehatan gizi. Sistem ini dapat digunakan oleh pasien dalam memantau perkembangan gizi, melihat menu makanan yang disarankan oleh ahli gizi, melakukan konsultasi dengan ahli gizi, dan melihat artikel tentang kesehatan gizi.

4.2 Identifikasi Aktor

Berdasarkan hasil wawancara dengan ahli gizi serta hasil analisis menghasilkan pengguna terdiri dari tiga aktor yang terlibat dalam penggunaan sistem yaitu admin, ahli gizi, dan pasien. Admin adalah pengguna yang dapat melakukan pengelolaan data ahli gizi, pasien, artikel tentang gizi dan account management.

Ahli gizi adalah pengguna yang dapat memberikan layanan konsultasi gizi dengan pasien, pembuatan data kalori makanan, dan artikel tentang gizi. Pasien adalah pengguna yang dapat melakukan konsultasi dengan ahli gizi, merekam data konsumsi harian, melihat kandungan nutrisi makanan, melihat artikel tentang gizi dan menghitung kebutuhan kalori.

4.3 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang merupakan fungsi utama dari sistem yang dikembangkan. Macam-macam kebutuhan fungsional yang diperoleh berdasarkan hasil elisitasi terdapat 69 kebutuhan fungsional.

4.4 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional merupakan batasan fungsi dari sistem seperti waktu, standar dan lain sebagainya. Kebutuhan non fungsional sistem terdiri dari availability yaitu sistem tersedia untuk pengguna selama 1x24 jam, portability yaitu sistem dapat berjalan pada aplikasi browser seperti Google Chrome dan Mozila Firefox menggunakan komputer ataupun smartphone (halaman responsive menyesuaikan ukuran layar), dan supportability yaitu sistem dapat berjalan minimal menggunakan Operation System: Windows dan MacOS.

(6)

4.5 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan representasi dari interaski sistem. Berikut adalah pemodelan kebutuhan dari sistem dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2. Use Case Diagram

5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Perancangan Arsitektur

5.1.1 Sequence Diagram Konsultasi

Berikut ini adalah sequence diagram dari fungsi konsultasi dari aktor pasien kepada aktor ahli gizi yang ada dalam Gambar 3.

Gambar 3. Sequence Diagram Konsultasi

5.1.12 Sequence Diagram Nutrisi Makanan Berikut ini adalah sequence diagram dari fungsi nutrisi makanan yang menjelakan alur aktor ahli gizi dapat melihat daftar nutrisi makanan dan aktor pasien dapat mengetahui kebutuhan nutrisi harian yang ada dalam Gambar 4.

Gambar 4. Sequence Diagram Nutrisi Makanan

5.1.3 Sequence Diagram Diary

Berikut ini adalah sequence diagram dari fungsi diary yang menjelaskan alur aktor dapat mengetahui data konsumsi hariannya yang ada dalam Gambar 5.

Gambar 5. Sequence Diagram Diary

5.2 Perancangan Basis Data

Berikut ini adalah perancangan tabel konsultasi yang berfungsi untuk menyimpan jadwal konsultasi pengguna pada sistem yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1 Perancangan Tabel Konsultasi Nama Field Tipe Field

id Int dengan lenght(11)

idnutritionist Int dengan lenght (11) idpatient Int dengan lenght (11) phone varchar dengan lenght (100) email varchar dengan lenght (100) dateconsultation date

timeconsultation time problems longtext

status int(11)

create_at timestamp updated_at timestamp

5.3 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka pada sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web dengan 51 buah halaman yang tersedia dan dilakukan sesuai kebutuhan yang telah dijelaskan sebelumnya. Sampel perancangan antarmuka yang dipilih ialah perancangan

(7)

konsultasi dan konsumsi harian yang diilustrasikan pada Gambar

6 dan 7.

Gambar 6. Perancangan Antarmuka Pasien Melihat Daftar Ahli Gizi

Gambar 7. Perancangan Antarmuka Pasien Melihat Data Konsumsi Harian

5.4 Implementasi Kode Program

Dalam mengimplementasikan program sesuai dengan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan menggunakan Visual Studio Code sebagai tools pemrograman dan menggunakan framework Laravel dengan bahasa pemrograman php.

5.5 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka pada sistem penentuan gizi dengan konsultan gizi adalah berbasis website dengan 51 buah halaman yang tersedia. Sampel implementasi antarmuka yang dipilih ialah implementasi konsultasi dan konsumsi harian yang diilustrasikan pada Gambar 8 dan 9.

Gambar 8. Implementasi Antarmuka Pasien Melihat Daftar Ahli Gizi

Gambar 9. Implementasi Antarmuka Pasien Melihat Data Kalori Konsumsi Harian

6. PENGUJIAN 6.1 Pengujian Unit

Pengujian unit dilakukan untuk memastikan kebutuhan fungsional berjalan dengan baik dengan melakukan pemeriksaan pada unit terkecil pada sistem. Sampel yang digunakan adalah pengujian unit untuk membuat jadwal konsultasi.

1. Flow Graph

Berikut adalah flow graph dari pseudocode membuat jadwal konsultasi pada tabel di atas yang dapat dilihat pada gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10 Control Flow Graph Membuat Jadwal Konsultasi

2. Cyclomatic Complexity

Cyclomatic complexity yang didapatkan berdasarkan flow graph pada gambar 10 di atas dapat dilihat di bawah ini.

- V(G) = Region = 2

- V(G) = Edges – Nodes + 2 = 7 – 7 + 2 = 2 - V(G) = Predicate Node + 1 = 1 + 1 = 2 3. Jalur Independent

Jalur independen dihasilkan dari flow graph pada gambar 6.1. Berikut adalah jalur independen membuat jadwal konsultasi.

- Jalur 1 : 1-2-3-4-5-4-6-7 - Jalur 2 : 1-2-3-4-6-7 4. Test Case & Result

Berdasarkan jalur independen pada poin 3, dihasilkan 2 jalur independen pada membuat jadwal konsultasi. Test Case pada jalur

(8)

independen tersebut dapat dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Test Case & Result Membuat Jadwal Konsultasi

No Test Case Expected Result Status 1 Class

Consultatio nController memanggil method create() dengan inputan salah.

Sistem akan menampilk an alert jika inputan salah.

Sistem menampilk an alert jika inputan salah.

Valid

2 Class Consultatio nController memanggil method create() dengan inputan benar.

Sistem akan menyimpan jadwal konsultasi.

Sistem menyimpa n jadwal konsultasi.

Valid

6.2 Pengujian Validasi

Pengujian validasi dilakukan terhadap semua kebutuhan yang telah dibuat. Hasil pengujian validasi menghasilkan 14 kasus uji dengan hasil keseluruhan passed. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem.

7. KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari proses perancangan, implementasi, serta pengujian yang sudah dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan pada pengembangan sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web menghasilkan kebutuhan fungsional sebanyak 29 kebutuhan fungsional bagi admin, 19 kebutuhan fungsional bagi ahli gizi, dan 21 kebutuhan fungsional bagi pasien serta terdapat 51 use case scenario. Analisis kebutuhan didapatkan dari hasil wawancara yang mengacu pada permasalahan berat badan masyarakat.

2. Perancangan sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web menghasilkan perancangan arsitektur, perancangan komponen, Perancangan basis data dan perancangan antarmuka. Perancangan sequence diagram dan class diagram dengan

menggunakan Visual Paradigm Online serta Perancangan antarmuka dibuat dengan menggunakan Corel Draw.

3. Implementasi sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web menghasilkan proses penerapan dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Pada Implementasi sistem menghasilkan implementasi basis data, implementasi kode program, dan implementasi antarmuka.

4. Pengujian sistem konsultasi gizi dan konsumsi harian berbasis web dilakukan dengan pengujian unit dan pengujian validasi. Adapaun hasil dari pengujian unit adalah passed dan pengujian validasi adalah valid. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat diketahui sistem berjalan sesuai kebutuhan fungsional.

7.2 Saran

Pada penelitian yang telah dilakukan adapun beberapa kekurangan untuk itu diperlukan perbaikan dan pengembangan pada penelitian selanjutnya untuk menciptakan hasil penelitian yang lebih baik. Beberapa hal di bawah ini adalah beberapa saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Dalam fitur konsultasi masih menggunakan fitur API chatting antara ahli gizi dengan pasien dan tidak ada fitur transaksi pembayaran digital. Diharapkan kedepannya terdapat fitur live chatting sendiri dan transaksi pembayaran digital.

2. Pada penelitian ini terdapat fitur citra deteksi kandungan nutrisi makanan yang kurang lengkap. Diharapkan kedepannya dapat mendeteksi makanan yang lebih banyak dari pada sebelumnya.

3. Pada menu artikel diharapkan ada penambahan fitur yaitu like, berbagi dan komentar.

8. DAFTAR REFERENSI

Adriani, Merryana., Wijatmadi, Bambang., 2016. Pengantar Gizi Masyarakat. [e- book] Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri. Tersedia di: Google Books

<http://books.google.co.id/books?id=kqh ADwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=

onepage&q&f=false> [Diakses 14 Mei 2021]

Agung, S., Kusyanti, A., Data, M., 2015.

(9)

Database Entity Relasionsip Diagram. [e-

book] Tersedia di

<http://power.lecture.ub.ac.id/files/2015/

03/Modul-Basis-Data-I-3-ERD.pdf>

[Diakses 17 Mei 2021]

Ajidarma, M., 2019. Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kalori dan Perhitungan Kalori Dari Makanan Yang Dikonsumsi. S1.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tersedia di

<http://eprints.ums.ac.id/78765/>

[Diakses 14 Mei 2017]

Alim, Syariful., Arizal, Arif., 2018. Deteksi Dini Kecukupan Gizi dan Rekomendasi Gizi Harian. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), vol.03, no.03, pp. 324-328.

Anggraeni, A. C., 2012. Asuhan Gizi:

Nutritional Care Process. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Ariani, A. P., 2017. Ilmu Gizi DIlengkapi dengan Standar Penilaian Status Gizi dan Daftar Komposisi Bahan Makanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Basalamah, N., Arwan, A., Kharisma, A. P., 2020. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Gizi Pasien Berbasis Mobile (Studi Kasus: Klinik UB Malang). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol 4, No 12, Desember 2020, hlm. 4280-4290.

Beck, M. E., 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta:

Andi & YEM.

Dewi, L. P., Indahyanti, U., S, Yulius. H., 2012.

Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Activity Diagram UML dan BPMN (Studi Kasus FRS Online). Seminar Nasional Teknik Industri Waluyo Jatmiko V,3 Juli 2012, Surabaya.

Dharwiyanti, S., Wahono, R. S., 2003. Pengantar Unified Modeling Language (UML).

Tersedia di <http://rosni- gj.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files /14321/10.+Unified+Modeling+Languag e.pdf> [Diakses 17 Mei 2021]

Fajar, R., 2016. Mengenal Diagram UML (Unified Modling Language).

Codepolitan. Tersedia di

<https://www.codepolitan.com/mengenal

-diagram-uml-unified-modeling-

language> [Diakses 26 September 2020]

Gharib, N., RASHEED, P., 2018. Energy and macronutrient intake and dietary pattern among school children in Bahrain: a cross-sectional study. Nutr J 10, 62.

Tersedia di: Nutrition Journal

<https://doi.org/10.1186/1475-2891-10- 62> [Diakses 13 Mei 2021]

Hartopo, S. W., Hajjah, A. 2020. Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia. Jurnal Mahasiswa Aplikasi Teknologi Komputer Dan Informasi Vol 2, No 2, Hal 77–82.

Hidayatullah, P., Kawistara, J. K. 2014.

Pemrograman Web. Bandung:

Informatika Bandung.

Iksanudin, M. S., 2016. Belajar Santai OOP PHP. [e-book] Tersedia di Abunaf Media.

Tersedia di

<https://drive.google.com/file/d/1fQhOG Gn1O-

vNisP4WjkT5_F73oBqVx9w/view?usp=

drive_open> [Diakses 17 Mei 2021].

Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M., Mustikaningsih, D., Sholihah, K. I., 2015.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, volume 11, no.04, April 2015, Halaman 179-190.

Lardinois, F., 2015. Microsoft Launches Visual Studio Code, A Free Cross-Platform Code Editor For OSX, Linux and Windows.

Tersedia di

<https://techcrunch.com/2015/04/29/micr osoft-shocks-the-world-with-visual- studio-code-a-free-code-editor-for-os-x- linux-and-windows/> [Diakses pada 16 Mei 2021]

Muljati, S., Triwinarto, A., Hermina. 2016.

Gambaran Median Tinggi Badan dan Berat Badan Menurut Kelompok Umur Pada Penduduk Indonesia yang Sehat Berdasarkan Hasil Riskesdas 2013. The Journal of Nutrition and Food Research.

Vol 39, pp 137-144.

Naista, D., 2017. Codeigneter vs Laravel, Kasus Membuat Website Pencari Kerja.

Yogyakarta: Lokomedia.

(10)

Solichin, A., 2005. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. [e-book] Tersedia di:

<https://achmatim.net/2009/04/15/buku- gratis-pemrograman-web-dengan-php- dan-mysql/> [Diakses 13 Mei 2021]

Supangat., Amma, A. R., Rahmawati, T., 2018.

Implementasi Decision Tree C4.5 Untuk Menentukan Status Berat Badan dan Kebutuhan Energi Pada Anak Usia 7-12 Tahun. Teknika, Volume 7, Nomor 2, November 2018, pp 73-78.

Usnaini, M., Yasin, V., Sianipar, A. Z., 2021.

Perancangan Sistem Informasi Pendataan Penduduk Berbasis Web Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Manajemen Informatika Jayakarta, Volume 1, Nomor 1, halaman 36–55.

Wibisono, W., Baskoro, F. 2002. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Behaviour UML. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, Volume 1, Nomor 1, halaman 43-50.

William, Perry. 1995. Effective Methods for Software Testing, halaman 1-5, 3-430

Gambar

Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian
Gambar 4. Sequence Diagram Nutrisi Makanan
Gambar 6. Perancangan Antarmuka Pasien  Melihat Daftar Ahli Gizi

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Pemerintah Daerah perlu menjabarkan dan melakukan

Pengujian pada user-guided control keep forward bertujuan untuk mengetahui keandalan robot servis saat diberikan perintah keep forward oleh pengguna, dimana robot servis

Proses mewarnai dengan teknik pointilis telah cukup dipahami oleh siswa di kelas X MIA 3 SMA NEG 9 GOWA baik dari sisi penempatan gambar stilasi yang tepat atau pun

Hasil Penelitian menunjukkan beberapa dosis kompos kulit bawang merah tidak berpengaruh nyata bagi pertumbuhan tinggi tanaman terung, tinggi tanaman selada dan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak balik, sedangakan potensial elektroda sangat tergantung pada pH.. Beberapa

Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan membaca pada bahasa Indonesia antara siswa yang dibelajarkan

Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi TK/RA merupakan tabel data isian yang diisi oleh TK/RA, sebagai data pendukung dalam pengisian instrumen