5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Implementasi Kebijakan Publik
Secara etimologis pengertian implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement yang berarti to provide the means for carryng out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu dan give practical effect to (untuk memberikan dampak atau akibat terhadap sesuatu). Selain itu Menurut George Edward III seorang teoritikus kebijakan publik, mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai proses yang krusial karena seberapa baiknya suatu kebijakan kalau tidak dipersiapkan dan direncanakan dengan baik implementasinya maka apa yang menjadi tujuan kebijakan publik tidak akan terwujud.
Selain itu Menurut Edward III Implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel yakni, komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi, keempat variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.
1.2 Program Padat Karya Tunai
Program padat karya tunai (cash for work) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengurangi beban masyarakat yang terdampak COVID-19 seperti masyarakat yang kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan dan yang menganggur.1 Selain itu program ini juga bertujuan untuk menjaga ketahanan sosial ekonomi masyarakat dimasa pandemi sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur yang ada ditempat seperti halnya pembangunan drainase, jalan lingkungan.
a. Jenis kegiatan
Program padat karya tunai adalah program yang memiliki jenis kegiatan berupa pembangunan fisik sarana-prasarana seperti pembangunan drainase (saluran irigasi), dan pembangunan jalan lingkungan.
1 Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman “Padat Karya Tunai: Solusi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi di Masa Pandemi” berita 27 agustus 2020 http://sim.ciptakarya.pu.go.id/sipkp/berita/p/padat-karya-tunai-solusi- hadapi-ketidakpastian-ekonomi-di-masa-pandemi diakses Minggu 22 November 2020.Pukul 14.34 WIB.
6 b. Kriteria target sasaran
Dalam menjalankan pembangunan saran prasarana seperti pembangunan jalan lingkungan dan drainase maka adapun kriteria target sasaran yang menjadi pekerja dalam program ini ialah masyarakat yang terdampak COVID-19 antara lain seperti masyarakat yang kehilangan pekerjaan (menganggur).
c. Manfaat
Manfaat dari dilaksankannya program ini adalah untuk menyerap dan mewadahi masyarakat yang menganggur akibat dampak dari COVID-19, sehingga masyarakat yang sebelumnya menganggur dan kehilangan pendapatan dapat memiliki pendapatan kembali jika bergabung dan bekerja melalui program tersebut.
1.3 Teori Implementasi Kebijakan George C. Edward III
Dalam pandangan Edward III, Implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel yakni, komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi, keempat variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Adapun pengertian dari empat variabel tersebut adalah sebagai berikut.2
1.3.1 Komunikasi
Keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementator mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target group) sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.
2AG. Subarsono.2005. “ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK “ (Konsep, Teori dan Aplikasi), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7 1.3.2 Sumber daya
Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementator kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan, maka implementasi tidak akan berjalan secara efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumberdaya manusia, kompetensi implementator dan sumberdaya finansial. Tanpa sumberdaya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.
1.3.3 Disposisi
Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementator, seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis. Apabila implementator memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementator memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.
1.3.4 Struktur birokrasi
Variabel yang terakhir didalam teori implementasi kebijakan Edward III adalah struktur birokrasi, birokrasi merupakan salah satu institusi yang paling sering bahkan secara keseluruhan menjadi pelaksana kegiatan. Eksistensi birokrasi tidak hanya dalam struktur pemerintah, tetapi juga dalam Lembaga-lembaga swasta dan lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan ini maka memahami struktur birokrasi adalah factor fundamental untuk mengkaji implementasi kebijakan public. Menurut Edward III terdapat dua karakteristik utama dari birokrasi yakni standard operational procedure (SOP) dan fragmentasi.
Teori kebijakan yang dicetuskan oleh George C. Edwards III dianggap relevan untuk melakukan penelitian ini, karena teori ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk melihat bagaimana pelaksanaan program padat karya tunai sebagai kebijakan penanggulangan dampak COVID-19 di kelurahan Kauman Kidul.
8 1.4 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya sangat dibutuhkan untuk dijadikan bahan pembanding. Namun penelitian penulis yang berjudul Implementasi program padat karya tunai sebagai kebijakan penanggulangan dampak COVID-19 di Kelurahan Kauman Kidul sampai saat ini belum ada penelitian yang sama baik dari fokus
penelitian maupun tempat penelitian. Dengan demikian adapun sumber-sumber yang dijadikan sebagai bahan pembanding relefan adalah sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rian (2019) yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Padat Tunai”, Studi Kasus Desa Plandangan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, Universitas Negeri Surabaya. Dalam penelitian tersebut permasalahan yang diangkat adalah persoalan kemiskinan, pengangguran dan balita gizi buruk dengan fokus penelitiannya adalah tahapan pemberdayaan masyarakat yang meliputi : tahap persiapan, tahap pengkajian, tahap perencanaan alternatif program, tahap pemformulasian rencana aksi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap terminasi dalam memberdayakan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisa data purpusive sampling.3 Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah penulis penelitian tersebut menguraikan tentang pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya tunai ini dengan menyeleksi dan melatih masyarakat melaui tahap-tahap tahap persiapan, tahap pengkajian, tahap perencanaan alternatif program, tahap pemformulasian rencana aksi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap terminasi sehingga masyarakat yang lolos dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut dijadikan sebagai pekerja kontrak dalam pelaksanaan program tersebut.
3 Tiara Rama Rian yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Padat Tunai”, Studi Kasus Desa Plandangan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya. Journal Penelitian diakses pada 27 Oktober 2020 pukul 10:30 WIB.
9
2. Penelitian yang dilakukan oleh Roni Ritonga Manembu, Albert W.S Kusen Dan Djefry Deeng (2019) Yang berjudul “Padat Karya Sebagai Kontribusi Kehidupan Masyarakat Pada Penggunaan Dana Desa”, Studi Kasus Desa Kaneyan Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam penelitan tersebut permasalahan yang dijadikan objek penelitian adalah lebih ke implementasi dana desa terhadap program padat karya tunai, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.4
Hasil penelitian yang di tuliskan dalam jurnal tersebut adalah program padat karya tunai sebagai solusi lapangan pekerjaan masyarakat, dengan hadirnya program tersebut sarana prasarana yang ada di desa kaneyan serta fasilitas-fasilitas pelayanan kepada masyarakat membuat masyarakat senang tetapi disisi lain anggaran dana desa yang dikhususkan dalam pelaksanaan program laporan realisasinya masih dibuat seadanya saja sebab secara teknis pemerintah desa kaneyan belum mengetahui format laporannya.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Rai Budiasa.A.A Gede raka dan I Made Mardika (2019) Universitas warmadewa Denpasar Bali dengan judul penelitian “Implementasi Kebijakan Padat Karya Tunai” pada masyarakat miskin di desa Lebih. Dalam Penelitian tersebut fokus penelitiannya adalah bagaimana program padat karya tunai dapat memberdayakan masyarakat yang miskin, balita gizi buruk dan masyarakat penganggur melalui kebijakan padat karya tunai. Dalam penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 5
Hasil penelitian yang diuraikan bahwa program padat karya tunai menciptakan kesempatan kerja kepada masyarakat sasaran dari program ini sekaligus melatih masyarakat lokal dalam mengembangkan potensi lokal yang ada.
4 Albert W.S Kusen Dan Djefry Deeng,“Padat Karya Sebagai Kontribusi Kehidupan Masyarakat Pada Penggunaan Dana Desa”, Studi Kasus Desa Kaneyan Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan.diakses pada 27 Oktober 2020 pada pukul 10:32 WIB.
5 Agung Gde .Rai Budiasa .A.A Gede Raka dan I Made Mardika “Implementasi Kebijakan Padat Karya Tunai (PKT) pada masyarakat miskin Di desa Lebih,Gianyar”,Magister Administrasi Publik, Universitas
Warmadewa,Denpasar,Bali-Indonesia.diakses pada 27 oktober 2020 pukul 10:35 WIB.
10
Dalam penelitian pertama diatas penelitian tersebut cenderung mengarah pada tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya tunai sedangkan pada penelitian yang kedua lebih cenderung mengarah kepada analisis realisasi dana terhadap program padat karya tunai tersebut. Pada penelitian yang ketiga fokus penelitian tersebut berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan tiga penelitian diatas maka yang membedakan dengan peneliti penulis adalah fokus penelitian dan lokasi penelitiannya, fokus penelitian penulis sendiri mengarah kepada Implemetasi program padat karya tunai sebagai kebijakan penanggulangan dampak COVID-19 di Kelurahan Kauman Kidul Kota Salatiga.
11 1.5 Kerangka Pemikiran
Selain dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh COVID-19 juga menimbulkan persoalan ekonomi terhadap masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kehilangan pekerjaan sehingga tidak memiliki pendapatan, ketidak memiliki pendapatan mengakibatkan turunnya daya beli, program padat karya tunai dijadikan sebagai salah satu upaya kebijakan Pemerintah Kota Salatiga untuk menanggulangi persolan daya beli tersebut.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana program ini di impementasikan dengan melihat dari Teori implementasi kebijakan Edward III.
Implementasi Program Padat Karya Tunai
Sebagai Kebijakan Penanggulangan Dampak COVID-19
Teori Implementasi Kebijakan George C. Edward III
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)
Dampak sosial- ekonomi terhadap masyarakat -Putus hubungan kerja dan mengakibatkan
menganggur
KEBIJAKAN
PADAT KARYA TUNAI