• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Ratni Dewi

*

, Syafruddin, M. Yunus dan Suryani

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, PO Box 90 Lhokseumawe

*

Email :

raihan_annisa@yahoo.co.id

ABSTRACT

Plantation waste particularly palm oil effluent with COD generally contain levels above 12,000 ppm, for it is this waste must be treated before it is disposal into the environment. In this study researched the use of electrocoagulation method to eliminate levels of COD from wastewater plant oil palm. Voltage and the contact time was varied, ranging 3-12 volts, and 30 minutes - 120 minutes. Type of electrode used is aluminum electrodes and iron electrodes. The results showed that the use of aluminum electrodes provide COD removal greatest at 84,57% at 120 minutes contact time and voltage of 12 volts.

Keywords : Aluminum, COD, Electrodes, Electrocoagulation, Iron, Palm oil effluent.

PENDAHULUAN

Berbagai limbah yang dihasilkan oleh industri, baik dari segi karakteristik maupun segi debit sangat bervariasi. Pada umumnya, industri dengan skala produksi besar akan menghasilkan limbah yang kontinyu, sedangkan industri dengan skala kecil akan menghasilkan limbah yang tidak kontinyu sesuai dengan masa produksinya. Dari segi karakteristik, limbah yang dihasilkan industri tersebut dapat mencemari lingkungan. Salah satunya adalah industri minyak kelapa sawit.

Industri minyak kelapa sawit termasuk industri hulu yang saat ini keberadaannya memegang peranan penting dalam menambah devisa negara. Dalam produksinya selain menghasilkan minyak mentah kelapa sawit, juga dihasilkan limbah cair dengan kapasitas yang cukup besar. Limbah ini berasal dari air drab, air kondensat, air proses dan air hydrocyclone. Bahan-bahan yang terkandung dalam limbah tersebut antara lain minyak–grease, NH3-N,

COD, BOD, dan TSS dengan konsentrasi yang sangat tinggi.

COD dan turbiditi (kekeruhan)

merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan dalam mempertimbangkan kualitas

air limbah, apakah limbah tersebut layak atau tidak untuk dibuang ke badan air atau lingkungan. Dalam limbah industri kelapa sawit konsentrasi COD yang ada berkisar 40.000 – 120.000 mg/L [1], sedangkan batasan maksimum baku mutu limbah kelapa sawit yang diijinkan pemerintah hanya sebesar 500 mg/L [2]. Begitu pula dengan tingkat kekeruhan air limbah tersebut, yang sangat berkaitan dengan kadar COD yang terkandung di dalamnya. Dengan konsentrasi yang demikian tinggi, limbah tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kehidupan aquatik dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Oleh sebab itu sebelum dibuang ke lingkungan, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Penyisihan COD

tersebut akan ikut menurunkan tingkat

kekeruhan dalam air. Pengolahan limbah pada umumnya memerlukan biaya yang mahal, oleh karena itu perlu dicari metode pengolahan yang sederhana, aman dan murah. Salah satu alternatif pengolahan tersebut yaitu dengan metode Elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi merupakan suatu

metode pengolahan limbah dengan

menggabungkan metode elektrolisis dan

koagulasi. Peneliti sebelumnya [3] menyatakan, melalui proses elektrolisis akan dihasilkan kation-kation (pada anoda) yang akan bereaksi

(2)

dengan air membentuk kation hidrat. Kation hidrat ini akan mengikat koloid-koloid yang bermuatan negatif dalam air dan membentuk flok (koagulasi). Dengan demikian akan menurunkan tingkat pengotor dalam air.

Elektrokoagulasi merupakan metode yang

sederhana dan sangat efisien dalam penanganan limbah cair. Beberapa literatur menyebutkan, metode ini sangat cocok digunakan untuk pengolahan limbah pabrik kertas, industri pangan dan industri tekstil, yang semuanya memiliki kadar COD yang sangat tinggi [4].

Kajian tentang metode elektrokoagulasi dalam pengolahan air limbah telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya [4,5,6,7]. Penelitian penyisihan logam Pb, Cd dan TSS dalam limbah radioaktif telah dilakukan [5], dan dihasilkan efisiensi penyisihan sebesar 95-98 %. Demikian pula [6] melakukan kajian penyisihan kekeruhan dalam air tanah dangkal dengan

elektroda aluminium. Sedangkan [4]

menggunakan elektrode besi untuk menyisihkan kadar minyak dalam air dengan efisiensi penyisihan sebesar 97 %. Peneliti lainnya [7] menguji kadar COD dan turbiditi pada limbah artifisial (susu bubuk yang dilarutkan) dan dihasilkan efisiensi penyisihan sebesar 72 % dan 95 %. Atas dasar pertimbangan di atas, maka pada penelitian ini akan dikaji lebih mendalam metode elektrokoagulasi dalam penyisihan konsentrasi COD dan turbidity dalam limbah industri kelapa sawit.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan metode elektrokoagulasi dalam menyisihkan kadar COD dalam limbah cair industri kelapa sawit.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kimia Dasar dan Satuan Operasi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe dan dilakukan secara batch dengan menggunakan reaktor elektrokoagulasi

Bahan dan Peralatan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair kelapa sawit ( berasal dari PTPN- 1 Cot Girek), kristal K2Cr2O7, H2SO4

pekat, kristal HgSO4, Ag2SO4, indikator Feroin,

Fe (NH4)2(SO4)2.6H2O, NaCl, dan Aquades.

Sedangkan peralatan yang digunakan buret 50 ml, elektroda besi, elektroda aluminium , adaptor, tabung COD, gelas erlenmeyer 125 ml, kertas saring Whatman, beaker glass, COD reaktor, pH meter, dan reaktor Elektrokoagulasi dengan Panjang (P) = 18 cm ; Lebar (L) = 7 cm dan kedalaman (H) = 12 cm, terbuat dari kaca.

Tahap Pelaksanaan

Analisa Pendahuluan Terhadap Limbah Cair Industri Kelapa Sawit

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal limbah, yaitu konsentrasi COD, dan turbidity limbah sebelum dilakukan proses elektrokoagulasi. Limbah cair ini disaring terlebih dahulu sebelum dianalisa untuk menghilangkan padatan yang terikut dalam air limbah. Kemudian diukur konsentrasi COD

limbah dengan metode Close Refluks,

sedangkan turbidity diukur dengan turbidimeter.

Proses Elektrokoagulasi

Limbah cair PKS dimasukkan ke dalam reaktor elektrokoagulasi sebanyak 500 ml. Kemudian elektroda logam dimasukkan dalam air limbah tersebut dan dihubungkan dengan adaptor, sehingga terbentuk sirkuit listrik. Proses di atas berlangsung selama waktu tertentu (30 menit – 120 menit) dengan variasi tegangan listrik (3-12 volt) dan jenis elektroda (aluminium dan besi) dalam reaktor, kemudian limbah tersebut dialirkan ke bak sedimentasi. Setelah terjadi proses pengendapan, filtrat atau supernatan

dianalisa kembali konsentrasi COD dan

turbidity. Tahap-tahap di atas diulangi untuk variasi jenis elektroda, variasi waktu tinggal dan variasi tegangan listrik (voltase).

(3)

Gambar 1. Reaktor Elektrokoagulasi

Variabel Penelitian

Variabel tetap pada penelitian ini adalah volume limbah PKS sebanyakl 6 liter dan pH awal sampel. Sedangkan variabel bebas adalah waktu kontak (30 menit – 120 ,menit), tegangan listrik : 3 Volt ; 6 Volt ; 9 Volt ; 12 V dan jenis elektoda (aluminium dan besi). Adapun variabel terikat meliputi konsentrasi COD dan turbiditi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil analisa kadar COD dan turbidity air limbah PKS, baik sebelum proses elektrokoagulasi, maupun setelah proses tersebut, ditampilkan pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Hasil Analisa Kadar COD dan Turbidity pada Sampel Awal Limbah PKS

Parameter Satuan Nilai

COD mg/L 14.000

Turbiditi NTU 420

Dari hasil analisa di atas, terlihat bahwa nilai COD dan turbidity limbah cair PKS jauh di atas ambang batas harga maksimum dari masing-masing parameter untuk layak di buang ke badan air, yaitu batas maksimum COD sebesar 350 mg/L, sedangkan turbidity berkisar sebesar ...

Gambar 2. Penyisihan Ion COD pada Variasi wakitu kontak dan tegangan listrik untuk elektroda Aluminium

Dari Gambar 2 , pada proses elektokoagulasi dengan menggunakan elektroda aluminium, menunjukkan variasi waktu kontak dan tegangan listrik yang diberikan memberikan penyisihan COD penyisihan yang sangat bagus dimana penyisihan yang paling baik dihasilkan pada waktu kontak 120 menit dan tegangan listrik 12 volt, yakni sebesar 84,57 %

Gambar 3. Penyisihan Ion COD pada Variasi wakitu kontak dan tegangan listrik untuk elektroda besi

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 0 5 10 15 COD (m g/L)

Tegangan Listrik (Volt)

30 menit 60 menit 90 menit 120 menit 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 0 5 10 15 COD (m g/ L)

Tegangan Listrik (Volt)

30 menit 60 menit

(4)

Untuk penggunaan elektroda besi, diperoleh pola penyisihan COD yang sama setelah proses elektrokoagulasi (Gambar 3). Penyisihan COD paling besar diperoleh pada waktu kontak 120 menit dan tegangan listrik 12 volt yaitu sebesar 77,14 %.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan

bahwa metode elektrokoagulasi mampu

menyisihkan COD limbah cair PKS dengan

efisiensi 84, 57 % pada waktu kontak 120

menit dan tegangan listrik 12 volt dengan

elektroda aluminium.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ponten (1996), Teknologi Pengolahan

Minyak Sawit, Pusat Penelitian Kelapa

Sawit, Medan.

[2] Kep. 03/MENKLH/II/1991

[3] Fadhil Othman (2006), Enhancing

Suspended solids Removal from Waste Water Using Fe Electrode, Malaysian

Journal Of Civil Enginering : 139 – 148 (2006)

[4] Chen (2007) Electrochemical

coagulation for oily water

demulsification, Separation and Purification Technology

[5] Sunardi (2007), Pengaruh Tegangan

Listrik & Kecepatan Alir Terhadap Hasil Pengolahan Limbah Cair Yang mengandung logam Pb, Cd dan TSS Menggunakan Alat Elektrokoagulasi.

Seminar Nasional III, SDM Teknologi Nuklir. 1989

[6] Masnur P (2008), Efektifitas dan

Efisiensi Proses Elektrokoagulasi Untuk Penurunan Kekeruhan Air Sumur Dangkal Guna Meningkatkan Kualitas air Minum, Tesis, USU

[7] M. Faiqun (2007), Removal of COD and

Turbidity to Improve Wastewater Quality Using Electrocoagulation Technique,

The Malaysian Journal of Analytical Sciences, Vol. 11 No. 1 : 198 - 205

(5)

Gambar

Gambar  3.  Penyisihan  Ion  COD  pada  Variasi  wakitu  kontak  dan  tegangan  listrik  untuk elektroda besi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis sidik ragam bobot buah tanaman cabai merah dengan perlakuan Trichoderma sp berpengaruh sangat nyata.Hasil pengamatan disajikan pada tabel 7. Pada

Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas X.10 (control group) di SMAN 1 Sukawati dalam bidang menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam bentuk

Anak yang mengalami kesulitan belajar terhambat oleh waktu mengakibatkan mereka tidak memiliki waktu lebih untuk mendengarkan atau mengerjakan soal latihan yang

Pada akhirnya kita perlu menyadari bahwa pendidikan merupakan indoktrinasi (Peterson, 2007), oleh karena itu jika dosen-dosen menerapkan pendidikan dialogis berkesadaran

Berikut adalah data Volume Penjualan (juta unit) Mobil dihubungkan dengan variabel biaya promosi ( X1 dalam juta rupiah/tahun) dan variabel biaya penambahan asesoris ( X2 dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya indikasi perbedaan perilaku earnings management yang diproksikan dengan discretionary current accrual pada periode sebelum dan

Seperti yang telah dikemukakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

2.1.2.2 Karakteristik Gas Biogenik Gas biogenik merupakan hidrokarbon yang berat dan sejarah yang rumit, dimana menjadi produk dari aktivitas mikroba pada kedalaman dangkal dan