• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANTARA LAKI-LAKI DI ATAS UMUR (MANNEN BOVEN DE LEEFTIJD) DAN PEREMPUAN Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Antara Laki-Laki Di Atas Umur(Mannen Boven De Leeftijd) Dan Perempuan Di Bawah Umur(Vrouwen Oder De Leeftijd V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANTARA LAKI-LAKI DI ATAS UMUR (MANNEN BOVEN DE LEEFTIJD) DAN PEREMPUAN Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Antara Laki-Laki Di Atas Umur(Mannen Boven De Leeftijd) Dan Perempuan Di Bawah Umur(Vrouwen Oder De Leeftijd V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANTARA LAKI-LAKI DI ATAS UMUR (MANNEN BOVEN DE LEEFTIJD) DAN PEREMPUAN

DI BAWAH UMUR (VROUWEN ODER DE LEEFTIJD VAN) (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SRAGEN)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : ALDINO KURNIAWAN

NIM. C 100060108

FAKULTAS HUKUM

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari : Senin

Tanggal : 30 Maret 2015

(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Aldino Kurniawan NIM : C 100060108

Alamat : Bangak, RT. 03 RW 01, Sine, Sragen Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

(5)

v MOTTO

Sesungguhnya Hari Kemudian Itu Lebih Baik Bagimu Daripada Yang Sekarang

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Penulis persembahkan kepada : 1. Allah SWT “Rabb Semesta Alam” yang

telah menciptakan dan memberiku kesempatan untuk menikmati kehidupan yang penuh warna warni

2. Terima kasih kepada Bapak dan Ibuku, yang selama ini tidak henti-hentinya memberikan segalanya kepadaku.

3. Kakak-kakaku yang telah memberikan dorongan, spirit dan motivasi kepadaku. 4. Kepada teman-teman yang telah

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW, karena atas Rahmat-Nya Penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul: “TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANTARA LAKI-LAKI DI ATAS UMUR (MANNEN BOVEN DE LEEFTIJD) DAN PEREMPUAN DI BAWAH UMUR (VROUWEN ODER DE LEEFTIJD VAN) (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SRAGEN)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Hukum di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kami menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki ini tentunya. Oleh sebab itu penulis dalam menyusun skripsi ini dibantu dan dibimbing dari beberapa pihak, maka dengan penuh kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala Ridho dan Rahmat-Nya.

2. Bapak Dr. Natangsa Surbakti, SH, M.Hum Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

3. Ibu Nuswardhani, S.H., S.U., selaku Pembimbing Pertama yang penuh bijaksana memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Septarina Budiwati, S.H, M.H., CN., selaku Pembimbing Kedua yang telah

(8)

viii

5. Seluruh Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Hukum.

6. Para Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta 7. Semua pihak yang telah berjasa baik moril maupun materiil dalam penyusunan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penulis semoga hasil yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

(9)

ix

A. Tinjauan Umum Perkawinan ... 13

B. Tinjauan Umum Perkawinan Di Bawah Umur, Dispensasi dan Tujuan Pemberian Dispensasi Perkawinan Di Bawah Umur ... 24

C. Tinjauan Tentang Pemeriksaan Perkara di Pengadilan Agama .... 44

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Keabsahan Pelaksanaan Perkawinan Antara Laki-Laki Di Atas Umur Dan Perempuan Di Bawah Umur Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ... 50

(10)

x ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui keabsahan pelaksanaan perkawinan antara laki-laki di atas umur dan perempuan di bawah umur menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. 2) Mengetahui akibat hukum perkawinan antara laki-laki di atas umur dan perempuan di bawah umur. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Keabsahan pelaksanaan perkawinan antara laki-laki yang berumur 27 tahun dan perempuan yang masih berumur 15 tahun 5 bulan seperti pada kasus tersebut diatas menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu Perkawinan menjadi tidak sah, dikarenakan belum memenuhi batas umur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang batas umur ke dua calon pengatin, bagi calon pengatin pria di izinkan menikah bila telah mencapai umur 19 tahun dan bagi calon pengantin perempuan harus mencapai umur 16 tahun, oleh karena itu pihak yang akan menikah harus menunggu sampai berumur 16 tahun untuk calon penganti perempuan dan mendapat izin dari orang tua karena belum mencapai umur 21 tahun, Calon pengatin yang masih dibawah umur 21 tahun masih dianggap menjadi tanggung jawab orang tua. Sehingga izin dari orang tua dianggap sangatlah penting. 2) Akibat hukum perkawinan antara laki-laki di atas umur dan perempuan di bawah umur dilihat dari aspek yuridis yaitu melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang menyebutkan bahwa: Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun, serta bertentangan dengan Pasal 26 ayat (1) huruf c Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak, menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya dan mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak. Sedangkan akibat perkawinan di bawah umur dilihat dari aspek sosiologis yaitu berdampak terhadap aspek kesehatan, aspek kejiwaan / psikologis, aspek hubungan suami isteri dan aspek timbulnya perceraian.

Kata Kunci: Perkawinan di bawah umur

ABSTRACT

The aim of this study were: 1) Determine the validity of the implementation of marriage between men and women over the age of minors under Act No. 1 of 1974 on marriage. 2) Knowing the legal consequences of marriage between men and women over the age of minors. Based on the analysis we concluded that: 1) The validity of the implementation of marriage between men and women aged 27 years who was aged 15 years and 5 months as in the case above under Act No. 1 of 1974 on Marriage is marriage becomes invalid, because not meet the age limit in Article 7 paragraph (1) of Act No. 1 of 1974 on the age limit to two candidates bride, for prospective bride men permitted to marry if they have reached the age of 19 years and for the bride must reach the age of 16 years , therefore the parties to be married must wait until age 16 years for women and substitute candidates get permission from their parents because they have not reached the age of 21 years, bride Candidates who are still under the age of 21 years is still considered to be the responsibility of the parents. So the permission of the parents is considered very important. 2) The legal consequences of marriage between men and women over the age of minors seen from the juridical aspects that violate the provisions of Article 7 paragraph (1) of Law No. 1 1974 About Marriage, which states that: Marriage is only allowed if the man has reached the age of 19 years and the woman has reached the age of 16 years, and contrary to Article 26 paragraph (1) letter c of Law No. 23 of 2002 on Protection of Children that parents have the duty and responsibility to care for, maintain, educate and protect children, cultivate the child in accordance with the abilities, talents and interests and prevent marriage at the age of children. While the result of underage marriage seen from sociological aspects that impact on the health aspects, aspects of psychiatric / psychological aspects of conjugal relations and aspects of the incidence of divorce.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan izin perkawinan bagi anak di bawah umur, untuk mengetahui

Perkawinan antara bibi dan keponakan menjadi batal demi hukum menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Islam, namun berdasarkan Pasal 28

Sehubungan dengan pengaturan tentang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua dalam Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun

Bahwa perkawinan dibawah umur masih terjadi jika dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan akan tetapi jika berdasarkan hukum

Sehubungan dengan pengaturan tentang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua dalam Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun

Pemberian dispensasi umur perkawinan oleh Pasal 7 Ayat 2 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 kepada pasangan di bawah umur yang akan melangsungkan perkawinan di Pengadilan

Pemberian dispensasi umur perkawinan oleh Pasal 7 Ayat 2 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 kepada pasangan di bawah umur yang akan melangsungkan perkawinan di Pengadilan

Hasil pengukuran secara transversal dan sagital pada lengkung geligi rahang atas antara laki-laki dan perempuan berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa rata-rata dimensi