29 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney u-tets diperoleh nilai signifikansi kurang
dari 0,05 dengan skor rata-rata kecerdasan spasial siswa laki-laki (15,87) lebih tinggi
dibandingkan rata-rata kecerdasan spasial siswa perempuan (14,33). Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecerdasan spasial pada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Salatiga. Kecerdasan spasial laki-laki secara signifikan lebih baik
dibandingkan kecerdasan spasial siswa perempuan. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan spasial laki-laki lebih baik dibandingkan kecerdasan
spasial perempuan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salatiga.
B. Saran
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hendaknya
a. guru memperhatikan aspek kecerdasan spasial dalam merancang model
atau metode pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kecerdasan spasial
siswa. Misalnya, dalam pembagian kelompok, dapat disusun secara
heterogen dengan memperhatikan aspek jenis kelamin.
b. Selain itu dalam mengajar geometri guru dapat memberikan bantuan
dengan porsi berbeda dengan memperhatikan aspek jenis kelamin.
c. Guru dapat menggunakan berbagai perbedaan tersebut sebagai kesempatan
untuk mengajari tentang menghormati batas waktu perkembangan diri kita
dan diri orang lain.
2. Bagi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi siswa untuk dapat merefleksi
kecerdasan yang dimiliki. Sebagai siswa laki-laki dapat lebih mengoptimalkan
kelebihan yang dimiliki, sedangkan bagi siswa perempuan dapat lebih melatih
kecerdasan spasial agar tidak mengalami kesulitasn dalam belajar geometri.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tema yang sama
