SKRIPSI
Diajukan oleh :
BINTANG SINDHU PRASONGKO 0913010157 / FE / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pr ogram Studi Akuntansi
Diajukan oleh :
BINTANG SINDHU PRASONGKO 0913010157 / FE / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
Disusun Oleh: Bintang Sindhu Prasongko
0913010157/FE/EA telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 3 Mei 2013
Tim Penguji:
Pembimbing Utama Ketua
Dr s. Ec. Sjafii, Ak, MM. Dr. Sr i Trisnaningsih, M.Si
Sekr etaris
Dr s. Ec. Muslimin, M.Si.
Anggota
Dr s. Ec. Sjafii, Ak, MM.
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
melimpahkan rahmat karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJ A, DAN LINGKUNGAN KERJ A TERHADAP PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI”.
Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan terselesainya skripsi ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak. Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah membekali peneliti pengetahuan-pengetahuan yang sangat berguna dan berharga.
8. Keluargaku tercinta, Mama, Papa, Mbak Ayu, Abang Muzli, Mbak Putri, Mas Gigih, dan Dek Pandhu serta keluarga besarku yang senantiasa memberikan doa, nasihat, bimbingan, dan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.
9. Teman-temanku, khususnya Intan Ayu Fahminingtyas yang telah membantu dan memberikan dukungan serta semangat hingga terselesainya skripsi ini. 10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas
doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAKSI ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 8
2.2 Landasan Teori... 11
2.2.1 Pemilihan Karir ... 11
2.1.1.1 Karir ... 11
2.1.1.2 Faktor Penentu Karir ... 13
2.1.1.3 Jenis-jenis Karir Akuntan ... 16
2.2.2.4 Jenis-jenis Penghargaan (reward) ... 21
2.2.2.5 Penghargaan Finansial ... 23
2.2.2.6 Teori yang Melandasi hubungan antara Penghargaan Finansial dengan Pemilihan Karir ... 23
2.2.3 Pertimbangan Pasar Kerja ... 25
2.2.3.1 Teori yang Melandasi Hubungan Antara Pertimbangan Pasar Kerja dengan Pemilihan Karir... 26
2.2.4 Lingkungan Kerja ... 26
2.2.4.1 Teori yang Melandasi Hubungan Antara Pertimbangan Pasar Kerja dengan Pemilihan Karir... 28
2.3 Kerangka Pikir ... 29
2.4 Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 31
3.1.1 Definisi Operasional ... 31
3.1.2 Pengukuran Variabel ... 34
3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 35
3.2.1 Populasi ... 35
3.4 Uji Kualitas Data, Uji Asumsi Klasik, dan Teknik Analisis ... 38
3.4.1 Uji Kualitas Data ... 38
3.4.1.1 Uji Validitas Data ... 38
3.4.1.2 Uji Realibitas Data ... 38
3.4.1.3 Uji Normalitas Data ... 39
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 39
3.4.2.1 Uji Multikolinieritas ... 40
3.4.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 40
3.4.3 Teknik Analisis ... 41
3.5 Uji Hipotesis ... 42
3.5.1 Uji Kesesuaian Model ( Uji F ) ... 42
3.5.2 Uji T ... 43
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 44
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur ... 44
4.1.3.2 Misi ... 49
4.1.3.3 Tujuan ... 49
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 50
4.2.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel Penghargaan Finansial (X1) 50 4.2.2. Rekapitulasi Jawaban Pertimbangan Pasar Kerja (X2) ... 52
4.2.3. Rekapitulasi Jawaban Lingkungan Kerja (X3) ... 53
4.2.4. Rekapitulasi Jawaban Pemilihan Karir (Y) ... 55
4.3 Uji Kualitas Data ... 57
4.3.1. Uji Validitas ... 57
4.3.1.1 Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial (X1) ... 58
4.3.1.2 Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X2) 59 4.3.1.3 Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3) ... 59
4.3.1.4 Uji Validitas Variabel Pamilihan Karir (Y) ... 60
4.3.2. Uji Reliabilitas ... 61
4.3.3. Uji Normalitas ... 63
4.4 Analisis dan pembahasan ... 64
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 64
4.4.2 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda... 66
4.5 Pengujian Hipotesis ... 68
4.6.4 Keterbatasan Penelitian ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
5.1 Kesimpulan ... 80
5.2 Saran ... 80
Bintang Sindhu Prasongko
ABSTRAK
Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu akuntansi berkembang dengan sangat baik. Hal ini terbukti dari tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta maupun kursus akuntansi yang semakin meningkat dari tahun ketahun. Namun pada kenyataanya catatan perkembangan jumlah Akuntan Publik di Indonesia tidak menunjukan angka yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perkembangan jumlah akuntan publik di negara-negara berkembang lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa sesorang memilih karir tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 183 mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi angkatan 2009. Dari populasi tersebut dilakukan teknik sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling sehingga memperoleh sampel sebanyak 65 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan data primer dimana data diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner yang disebar. Sedangkan Teknik Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan, Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan karir. Dan secara parsial, hanya Lingkungan Kerja yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pemilihan Karir, sedangkan Penghargaan Finansial dan Pertimbangan Pasar Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pemilihan Karir pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mahasiswa semester terakhir saat menjelang kelulusannya, tentu telah memiliki rencana atau paling tidak memiliki suatu pemikiran mengenai alternatif langkah yang akan ditempuh setelah kelulusannya. Pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dalam pembentukan karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir tidak tertutup pada profesi yang dipelajarinya saja, banyak pilihan profesi yang dapat dijalani oleh para lulusan tergantung faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realita yang terjadi di dunia kerja yang mengharuskan para lulusan untuk mempertimbangkannya.
Di era globalisasi seperti saat ini, dunia bisnis memberikan berbagai pilihan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi.
kursus akuntansi yang semakin meningkat dari tahun ketahun. Kondisi ini juga didukung dengan tersedianya peluang kerja yang relatif lebih luas yang dijanjikan oleh dunia kerja terhadap para lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi (Fahmi:2010).
Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam penelitian Rahayu dkk, (2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir terdiri dari penghasilan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.
kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan pekerjaan (Rahayu dkk, 2003).
Namun pada kenyataanya catatan perkembangan jumlah Akuntan Publik di Indonesia tidak menunjukan angka yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perkembangan jumlah akuntan publik di negara-negara berkembang lainnya. Apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (2.460 orang) dan Singapura (15.120 orang) dan negara dengan perkembangan ekonomi pesat lainnya seperti India (kurang lebih 16.000 orang pada tahun 2004) dan China (kurang lebih 88.000 orang pada tahun 2009), jumlah Akuntan Publik di Indonesia hingga bulan Maret 2011 baru sebanyak 926 orang (Wilujeng : 2012).
Kemajuan karir akuntan publik sangat mengkhawatirkan, pertumbuhan jumlah akuntan publik tidak signifikan dan cenderung stagnan. Hal ini tampak dari data umur akuntan publik yakni 64% telah berusia di atas 51-90 tahun, 25% berumur 41-50 tahun, dan 11% berumur 26-40 tahun (http://www.iapi.or.id/iapi/download/seputarIAPI/DSIAPI-Sosialisasi%20Sertifikasi%20(YBS)%208-12-10.pdf). Dari data di atas
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001) dalam Rahayu dkk, (2003), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan pelatihan profesional.
pasar kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum dan Nilamsari (2011) menunjukkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa S1 jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, sedangkan gaji atau penghargaan finansial berpengaruh tidak signifikan.
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan suatu penelitian dengan judul:
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apakah Penghargaan Finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap pemilihan karir?
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap pemilihan karir.
1.4. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama:
a. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian yang sama dimasa yang mendatang, sehingga hasil penelitian tersebut akan menjadi lebih sempurna.
b. Bagi Akademik, dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan juga menambah mutu lulusan sebagai sarjana intelektual yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan pasar dan membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja.
mengaplikasikan teori yang diperoleh saat perkuliahan serta mengetahui sampai seberapa jauh hubungan teori yang diterima dengan aplikasinya di kehidupan realita.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir, dan berikut ini akan dijelaskan empat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini: 1. Penelitian Sri Rahayu, Eko Arief Sudaryono, dan Doddy Setiawan
(2003).
Penelitian yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir”.
Perumusan masalah:
Apakah ada perbedaan pandangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir?
Kesimpulan:
a. Karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi dari Universitas negeri dan Universitas swasta berturut-turut adalah karir sebagai Akuntan Perusahaan kemudian Akuntan Publik dan Akuntan Pendidik.
dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk nilai-nilai sosial, personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
2. Penelitian Yendrawati (2007)
Penelitian yang berjudul “Persepsi mahasiswa dan mahasiswi akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan.”
Perumusan masalah:
Apakah terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja?
Kesimpulan:
3. Penelitian Deborah Triana (penelitian, 2009)
Penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur”.
Perumusan masalah:
Apakah Penghargaan Finansial, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh terhadap pemilihan karir?
Kesimpulan:
Penghargaan finansial dan nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur, sedangkan Lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir.
4. Penelitian Setyaningrum dan Nilamsari (2011)
Penelitian yang berjudul “Model pemilihan Profesi Bagi Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris pada UPN ‘Veteran’ Jawa Timur)”.
Perumusan Masalah:
Kesimpulan :
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intrinsik dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa S1 jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, sedangkan gaji atau penghasilan berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa S1 jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur.
2.2 Landasan Teori 2.2.1. Pemilihan karir 2.2.1.1. Karir
Karir merupakan jenjang jabatan (pekerjaan) yang pernah dipegang (dijabat) oleh seseorang selama orang tersebut bekerja di organisasi atau perusahaan. Untuk itu orang yang mempunyai karir yang baik, berarti orang tersebut selalu menempati pekerjaan atau jabatan yang baik pula. Pekerjaan atau jabatan yang baik dalam pengertian ini adalah pekerjaan yang sifatnya menantang, lebih bergengsi, lebih besar wewenang dan tanggung jawabnya sehingga semua itu akan diterima oleh karyawan tersebut.
dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu, dalam kaitannya dengan mobilitas dalam suatu organisasi, tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup seseorang. Menurut Tohardi (2002:279) karir seseorang akan berkembang bukanlah semata karena faktor nasib. Justru faktor yang paling dominan dalam memuluskan karir seseorang adalah faktor usaha. Maksudnya dengan usaha yang keras dari karyawan yang bersangkutan untuk maju, mengembangkan diri, dan menjadi karyawan yang handal.
Dengan perencanaan karir yang baik dalam rangka mengembangkan karir diri, maka seseorang akan dapat membuat taktik, apa yang harus dilakukan untuk meraih jenjang tertentu.
2.2.1.2. Faktor Penentu Karir
Menurut Tohardi (2002:281-282), ada lima faktor yang akan mempengaruhi mulus tidaknya karir seseorang karyawan atau pekerja. Untuk itulah kelima faktor tersebut harus dikelola oleh karyawan dengan baik, bila karyawan atau pekerja yang bersangkutan ingin meraih karir yang lebih tinggi. Kelima faktor tersebut yaitu:
1. Sikap Atasan, Rekan Sekerja dan Bawahan
Apabila peneliti mengamati fenomena yang ada di perusahaan, ada seorang karyawan yang memiliki prestasi yang bagus, kinerjanya tinggi namun karir berjalan ditempat atau tidak pernah berubah. Ternyata ada aspek lain yang turut masuk dalam penilaian prestasi kerja tersebut, yaitu aspek moral atau perilaku karyawan yang bersangkutan. Kenyataannya banyak karyawan yang berprestasi tinggi namun sikapnya kurang memuaskan, misalnya suka emosi, suka menjilat, ada gejala suka korupsi, suka berkata kasar dan masih banyak lagi yang semuanya itu membuat orang di sekelilingnya menjadi tidak suka.
yang lebih baik. Dengan kata lain, orang yang demikian tidak dimanfaatkan di organisasi atau perusahaan tersebut. Untuk itu, bila ingin karir berjalan dengan mulus, seseorang harus menjaga diri, menjaga hubungan baik kepada semua orang yang ada di organisasi atau perusahaan tersebut, baik menjadi hubungan baik kepada atasan, bawahan, dan juga rekan-rekan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bila seorang karyawan ingin meniti karirnya dengan mulus maka selain membenahi diri dengan segudang pretasi, juga perlu memback-up diri dengan perangai, tingkah laku atau moral yang baik. Dengan bekal moral yang baik tersebut, diharapkan akan menyenangkan atasan, rekan kerja, dan juga bawahan, mereka semua merasa “sejuk” bila melihat kehadiran kita dan selanjutnya mereka akan merasa “rindu” bila kita lama menghilang. Mungkin itu dapat digunakan sebagai indikator apakah kita mendapat dukungan atau tidak dari semua orang yang berada di organisasi atau perusahaan tersebut.
2. Pengalaman
perusahaan. Jika hanya memperoleh pengalaman tidak mustahil para junior akan memperoleh pengalaman yang sama bahkan lebih banyak dari para junior.
Jika tanpa mengadopsi pengalaman dari orang lainpun para junior akan dapat memperoleh pengalaman yang sama bahkan lebih banyak dari senior.
3. Pendidikan
Faktor pendidikan biasanya menjadi syarat untuk duduk disebuah jabatan, misalnya syarat untuk menjadi seorang dosen maka minimal harus berpendidikan sarjana. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor pendidikan mempengaruhi dari kemulusan karir seseorang. Belum lagi melihat performa seseorang secara lebih obyektif, bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik karir orang tersebut, walaupun dalam kenyataannya ada juga ditemukan kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran, penilaian, dan sebagainya.
4. Prestasi
akan sangat jelas terlihat bila indikator atau standar untuk menduduki jabatan tertentu dominan berdasarkan prestasi.
5. Faktor Nasib
Faktor nasib juga turut menentukan, walaupun diyakini porsinya sangat kecil, bahkan para ahli mengatakan faktor nasib berpengaruh terhadap keberhasilan hanya 10% saja. untuk itu sangat salah apabila seseorang pegawai selalu bersandar pada nasib.
Adanya faktor nasib yang turut mempengaruhi harus diyakini ada, karena dalam kenyataan ada yang berprestasi tetapi tidak pernah mendapat peluang untuk dipromosikan.
Faktor nasib memang masih rahasia Tuhan jadi masih misteri, kita sebagai manusia tidak diberikan ilmu untuk mengetahuinya, sehingga omong besar jika ada manusia yang mampu meramal nasib.
2.2.1.3. J enis- jenis Karir Akuntan
Menurut Wijayanti (2001:357), akuntan merupakan salah satu sarjana ekonomi yang dapat memasuki berbagai pekerjaan. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Perusahaan, dan Akuntan Pemerintah.
akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi dibidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja dikantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu yang meminta jasa pada kantor akuntan publik (Wijayanti:2001). Sedangkan menurut Mulyadi (1992:27) Akuntan Publik adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
Menurut Wijayanti (2001), Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bekerja utamanya mengajar pada perguruan tinggi atau disebut dosen. Dalam melaksanakan tugasnya akuntan pendidik berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah. Instansi pemerintah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah instansi-instansi seperti departemen keuangan, kantor pajak, BPKP, dan BPK. Pada lembaga-lembaga pemerintah tersebut, akuntan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan keahlian yang telah diperoleh dari lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga pemerintah tersebut biasanya sudah diatur oleh undang-undang yang berlaku (Wijayanti:2001). Menurut Mulyadi (1992:28) Akuntan Pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
2.2.2. Penghargaan finansial
2.2.2.1. Pengertian Penghargaan (Reward)
Menurut Kurnianingsih dan Indriantoro (2001:22) sistem penghargaan adalah pemberian kompensasi kepada para manajer yang terdiri atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajerial. Mulyadi (2007:359) sistem penghargaan merupakan salah satu alat pengendali penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personelnya agar mencapai tujuan perusahaan (bukan tujuan personel secara individu) dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan (bukan perilaku yang disukai oleh personel secara pribadi).
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penghargaan merupakan alat penting yang digunakan oleh organisasi untuk membangkitkan motivasi dalam diri personel dalam bertindak demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2.2.2.2. Kriter ia Penghargaan (Reward)
Agar penghargaan dapat bermanfaat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu diperhatikan kriteria-kriteria dalam pemberian penghargaan. Menurut Mulyadi (2007:369) kriteria penghargaan adalah : 1. Penghargaan harus dihargai oleh penerima
2. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak. Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya tidak signifikan, dampaknya dapat berlawan dengan usaha untuk meningkatkan produktivitas. Penghargaan harus diumumkan secara luas agar memiliki dampak terhadap penerima
3. Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima
Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan pemberian penghargaan meupun nilai penghargaan yang mereka terima.
4. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
Penghargaan harus diberikan setelah personel menghasilkan atau menyelesaikan kinerjanya. Jika tidak diberikan segera, penghargaan akan kehilangan dampak sebagai pemberi motivasi.
5. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
Penghargaan dapat menghasilkan nilai lebih jika perasaan bahagia yang dihasilkan oleh penghargaan tersebut bertahan lama dalam ingatan penerima.
6. Penghargaan harus dapat diubah
Pemberi penghargaan seringkali salah dalam menetapkan penghargaan dan beberapa keputusan pemberian penghargaan lebih sulit untuk diubah jika dibandingkan dengan yang lain.
7. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisien.
Penghargaan yang terletak adalah penghargaan yang mampu memotivasi personel sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dengan biaya minimum.
2.2.2.3 Manfaat Penghar gaan (Reward)
Menurut Mulyadi (2007:362-363), penghargaan menghasilkan dua macam manfaat, antara lain:
1. Memberikan Informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan memberi informasi atau mengingatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan dibandingkan dengan hal yang lain.
2. Memberikan Motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka.
2.2.2.4. J enis-jenis Penghar gaan (Reward)
Menurut Mulyadi (2007:362) menyatakan bahwa penghargaan dapat digolongkan dalam dua kelompok:
1. Penghargaan Intrinsik
Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik manajemen dapat menggunakan berbagai tehnik seperti penambahan tanggungjawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk menjadi yang terbaik.
2. Penghargaan Ekstrinsik
2.2.2.5. Penghar gaan finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. (Byars dan Rue, 2000).
2.2.2.6. Teori yang Melandasi Hubungan antar a Penghar gaan Finansial dengan Pemilihan karir
sama sekali. Jadi manajemen menyediakan pemikat atau pemotong (carrot or stick) untuk memotivasi prestasi yang lebih baik, pemikat digunakan untuk pelaksana yang baik, dan pemotong diterapkan terhadap pelaksana yang lamban. (Gibson Ivancovieh, 1997:167).
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karier seorang mahasiswa sesuai dengan Teori Ekspektasi yang menyatakan bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu. Oleh karena itu, teori ini mengemukakan tiga variabel berikut ini (Robbins, 2002: 67):
1. Daya tarik: pentingnya individu mengharapkan outcome dan penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja. 2. Kaitan kinerja-penghargaan: keyakinan individu bahwa
dengan menunjukkan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan.
3. Kaitan upaya-kinerja: probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan kinerja.
kepuasan kepada karyawannya, sehingga penghasilan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan karir.
Menurut Robbins, (2002:276). Penghargaan finansial juga disebut juga penghargaan ekstrinsik yang mencakup antara lain:
1. Kompensasi langsung:
Gaji/upah dasar, premi lembur dan liburan, bonus kinerja, berbagi laba, pilihan saham.
2. Kompensasi tidak langsung
Program perlindungan, upah untuk waktu tidak bekerja, layanan dan penghasilan tambahan.
3. Imbalan bukan uang
Jam makan siang yang lebih disukai, perabot kantor ysng lebih disukai, sekretaris pribadi, gelar yang mengesankan.
2.2.3. Pertimbangan Pasar Kerja
2.2.3.1. Teori yang Melandasi Hubungan antara pertimbangan pasar kerja dengan pemilihan karir
Menurut teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow (Arfan Ikhsan, 2010:85), di dalam diri semua manusia ada 5 jenjang kebutuhan:
1. Faali (fisiologis): antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan lain sebagainya.
2. Keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik dan persahabatan.
4. Penghargaan: mencakup faktor rasa hormat internal seperti harga diri, otonomi dan prestasi, dan faktor hormat eksternal seperti misalnya status, pengakuan, dan perhatian.
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi; mencakup pertumbuhan, mencapai potensialnya, dan pemenuhan diri.
2.2.4. Lingkungan kerja
Secanggih apapun alat, mesin, dan sebagainya yang tersedia, namun mereka tidak memiliki SDM yang handal maka keberadaan alat, mesin, dan sebagainya tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal. Untuk itu dari unsur-unsur manajemen yang ada maka manusialah yang harus dimanage (dikelola) terlebih dahulu, jika organisasi atau perusahaan itu menginginkan tingkat produktivitas tinggi. Untuk itulah diperlukan mendesain lingkungan kerja yang kondusif untuk bekerja, mengingat manusia yang mempunyai karakteristik yang sangat heterogen, kebutuhan yang beragam, perasaan yang berlainan, emosi yang tidak sama dan masih banyak lagi unsur yang terdapat dalam jiwa dan fisik manusia yang memerlukan penanganan secara profesional.
tempat kerja sama-sama memberikan pengaruh terhadap kenyamanan dalam bekerja.
2.2.4.1. Teori yang Melandasi Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Pemilihan karir
a. Teori Motivasi Maslow
Teori ini menyatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap, suatu kebutuhan yang dipuaskan secara substansial tidak lagi memotivasi seseorang. Untuk memenuhi fisiologis, manusia harus bekerja atau berkarir sehingga mendapatkan gaji atau kompensasi lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu juga membutuhkan rasa aman, penghargaan dan aktualisasi diri saat dia bekerja.
b. Teori Motivasi Higiene (Herzberg)
Hubungan seorang individu pada pekerjaanya merupakan hubungan dasar dan sikap kerjanya terhadap pekerjaan tersebut sangat menentukan sukses atau gagalnya individu tersebut.
Herzberg menyimpulkan dari penelitiannya terhadap 200 orang akuntan dan insinyur ada dua hal, yaitu:
hubungan antar pribadi dengan atasan/ bawahan/ sesama karyawan, dan jaminan sosial).
2) Kondisi Intrinsik Pekerjaan, yang apabila kondisi tersebut ada dapat menjadi motivator yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan menyebabkan adanya ketidakpuasan faktor-faktor tersebut berkaitan dengan visi pekerjaan yang dapat disebut dengan faktor pemuas atau satisfiers (prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan-kemajuan kerja, pertumbuhan, dan perkembangan).
Teori dua faktor memprediksi bahwa perbaikan dalam memotivasi hanya akan nampak apabila tindakan manajer tidak hanya dipusatkan pada kondisi ekstrinsik pekerjaan tetapi juga faktor kondisi intrinsik pekerjaan itu sendiri. Tidak adanya faktor-faktor tersebut dalam organisasi cenderung suatu keadaan “ketidakpastian nol” (zero point) atau bersifat netral. Lingkungan kerja ini juga merupakan faktor yang mempertimbangkan dalam keinginan berkarir mahasiswa (Carpenter dan Strawser, 1970 : Ryan dan Hise, 1967 dalam Wijayanti, 2001 : 368).
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan urutan dan penggunaan teori dan informasi dari
kerja, dan lingkungan kerja disini dijelaskan menjadi bentuk kerangka
pemikiran yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat sebagai berikut :
Regresi Linier Berganda
Gambar 2.1 : Diagr am Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dijelaskan bahwa penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh pada keputusan pemilihan karir mahasiswa akuntansi.
2.4. Hipotesis
Bahwa penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir. Penghargaan
Finansial (X1)
Pertimbangan Pasar Kerja
(X2)
Lingkungan Kerja (X3)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Oper asional dan Pengukur an Var iabel
3.1.1. Definisi Oper asional
Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak
dengan cara memberikan arti, atau menspesifikkan kegiatan maupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel tersebut (Nazir, 2005:126).
Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup:
A. Independent Variabel (Var iabel Bebas), ter dir i dar i :
1. Penghar gaan finansial (X1)
Penghargaan Finansial adalah sebagai kontraprestasi dari
pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar
perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan
kepada karyawannya.
Indikator yang digunakan untuk menguji penghargaan finansial
adalah meliputi harapan mahasiswa untuk mendapatkan gaji awal
yang tinggi, dana pensiun, kenaikkan gaji lebih cepat, gaji yang sesuai
Indikator yang digunakan dikembangkan dari penelitian Rahayu, dkk
(2003).
2. Per timbangan pasar ker ja (X2)
Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan
tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan
kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir
sementara tetapi terus berlanjut sampai seseorang pensiun.
Indikator yang digunakan untuk menguji pertimbangan pasar
kerja adalah meliputi keamanan kerja yang lebih terjamin, tersedianya
lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan pekerjaan.
Indikator yang digunakan dikembangkan dari penelitian Rahayu, dkk
(2003).
3. Lingkungan ker ja (X3)
Lingkungan kerja merupakan kondisi atau suasana yang
kondusif, yang nyaman, enak, dan menggairahkan, sehingga mereka
merasa bersemangat dan memperoleh kepuasan dalam bekerja yang
sekaligus meningkatkan produktivitas organisasional atau perusahaan.
Sifat pekerjaan, tingkat persaingan, dan banyaknya tekanan kerja
Indikator yang digunakan untuk menguji lingkungan kerja
adalah meliputi sifat pekerjaan antara lain pekerjaan rutin, pekerjannya
lebih cepat diselesaikan, sering lembur, tingkat kompetisi antar
karyawan tinggi, dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang
sempurna. Indikator yang digunakan dikembangkan dari penelitian
Rahayu, dkk (2003).
B. Dependent Variabel (Var iabel Ter ikat), adalah :
Pemilihan Kar ir (Y)
Pemilihan Karir (Y) menurut Wijayanti (2001) adalah beberapa
karir yang akan dipilih oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat
memilih salah satu diantara beberapa karir diantaranya karir sebagai
akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan perusahaan, dan akuntan
pendidik.
Indikator yang digunakan untuk menguji pemilihan karir
adalah meliputi kemampuan yang dimiliki, pendidikan, prestasi yang
dicapai di bangku kuliah, pengalaman, dan segudang prestasi, dan
tingkah laku atau moral yang baik. Indikator yang digunakan
dikembangkan dari penelitian Ismahadiarta (2010).
3.1.2. Pengukur an Var iabel
Instrumen dari penelitian ini menggunakan kuesioner yang di ambil
dari penelitian Rahayu dkk (2003) dan dikembangkan oleh peneliti. Skala
pengukuran variabel adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang
digunakan adalah semantic differential scale atau skala perbedaan semantic
berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub). Karakteristik bipolar
tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, yaitu:
potensi, evaluasi, dan aktivitas (Iskandar, 2000:154-155) dalam Riduwan
(2004:90-92), artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan
penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang
terukur melalui lima skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata
sifat. Lebih khususnya penelitian ini menggunakan pilihan satu sampai lima
yang menunjukkan kata sifat sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Ini menerangkan bahwa responden yang memberikan jawaban dengan
angka 5 berarti pernyataan yang diberikan sangat setuju, jawaban dengan
angka 1 berarti pernyataan sangat tidak setuju, sedangkan jawaban dengan
angka 3 berarti nilai tengah sangat setuju dengan sangat tidak setuju. Ini
tidak setuju dan jawaban dengan nilai 4 sampai 5 cenderung memberi jawaban
sangat setuju (Sugiyono, 2007:91).
3.2 Teknik Penentuan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki
ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau
obyek lain (Sumarsono, 2004:44). Menurut Sugiyono (2007:72) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan atau dengan kata lain populasi
adalah kumpulan dari individu dengan kualitas ciri-ciri yang telah ditetapkan.
(Nazir, 1998:325). Target populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi fakultas ekonomi angkatan 2009 UPN “Veteran” Jawa
Timur. Populasi tersebut dipilih dengan alasan mahasiswa pada angkatan
tersebut merupakan mahasiswa yang menempuh semester akhir atau sudah
mendekati kelulusan dan sudah mempunyai gambaran tentang pekerjaan/karir
yang diinginkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari biro admik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, jumlah populasi mahasiswa
Timur adalah 183 mahasiswa (Biro Admik UPN “Veteran” Jawa Timur,
2012).
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri dan
karakteristik sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004:44). Dalam
melakukan penarikan sampel, digunakan metode Simple Random Sampling,
yaitu teknik penarikan sampel dimana cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut (Riduwan, 2004:58).
Penentuan jumlah sampel menurut Arikunto (2005:95), jika peneliti
mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan
kurang lebih 25 – 30% dari jumlah subyek tersebut. Sampel minimal untuk
penelitian ini adalah 30% × 183 = 54,9 (dibulatkan menjadi 55 mahasiswa).
Jadi, jumlah sampel yang digunakan boleh diatas angka 55 tetapi tidak boleh
dibawah angka 55. Penelitian ini menggunakan sampel 65 mahasiswa.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 J enis Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penyusunan penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di
melakukan analisis. Data primer ini berupa hasil jawaban respoden
atau kuisioner. Kuisioner ini dibagikan secara langsung kepada
responden di fakultas ekonomi jurusan akuntansi UPN ”Veteran” Jawa
Timur.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui berbagai
sumber yang ada (Sekaran, 2006:77). Data sekunder diperoleh dari
berbagai informasi tentang mahasiswa seperti informasi dari biro
admik tentang jumlah mahasiswa yang menjadi objek penelitian.
3.3.2 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk memperoleh data
antara lain :
1. Wawancara
Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
secara langsung kepada responden yang diteliti untuk
mendapatkan data dari informasi atau keterangan.
2. Kuisioner
Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan
3.4 Uji Kualitas Data, Uji Asumsi Klasik, dan Teknik Analisis
3.4.1 Uji Kualitas Data
3.4.1.1Uji Validitas Data
Uji validitas untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu
(kuisioner) mengukur apa yang diinginkan, valid atau tidaknya alat ukur
tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada
masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total
dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan taraf
signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
mempunyai validitas (Sumarsono, 2004:31).
3.4.1.2Uji Realibilitas
Menurut Sumarsono (2004:34), uji realibilitas digunakan untuk
mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur
yang sama.
Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2006:46), pengukuran
realibitas menggunakan nilai Cronbach Alpha yaitu suatu konstruk atau
3.4.1.3Uji Nor malitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh
sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode,
diantaranya metode Kolmogrov Smirnov dan metode Shapiro Wilk
(Sumarsono, 2004:40).
Menurut Sumarsono (2004:43), pedoman dalam mengambil keputusan
apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
- Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%,
maka distribusi adalah tidak normal.
- Jila nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%,
maka distribusi adalah normal.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Beberapa asumsi dasar model regresi adalah tidak adanya autokorelasi,
varians bersyarat dari (e) adalah konstan dan asumsi ini dikenal dengan
asumsi homokedastisitas, tidak adanya multikolinearitas.
Suatu fungsi regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan pendugaan
dengan metode kuadrat terkecil (OLS) dari koefisien regresi adalah penduga
tak bias linear terbaik (best linear unbiased esstimator – BLUE) jika semua
asumsi yang mendasari model tersebut terpenuhi. Sebaliknya, jika ada (paling
regresi yang diperoleh maka kebenaran pendugaan model itu dan/atau
pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan itu diragukan (Firdaus,
2004).
3.4.2.1Uji Multikolinier itas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Cariance Inflation
Factor (VIF). VIF dapat dihitung dengan rumus :
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang
umum dipakai adalah < 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, maka tidak
terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2006:95-96).
3.4.2.2Uji Heter oskedastisitas
Menurut Ghozali (2006:125), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau
pengamat ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
model yang bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pendektesian heteroskedastisitas yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank
Spearman, dimana :
a. Bila probabilitas > 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas.
b. Bila probabilitas < 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas.
3.4.3 Teknik Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model Regresi
Linear Berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
variabel independen (penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan
lingkungan kerja) terhadap variabel dependen (pemilihan karir), yang
dirumuskan sebagai berikut :
Y = β
0+ β
1X
1+ β
2X
2+ β
3X
3+ e
Keterangan : (Anonim, 2011:L-21)
Y = Pemilihan Karir
β0 = Konstanta persamaan regresi
β1 = koefisien regresi dari variabel X1
X1 = Penghargaan Finansial
β2 = koefisien regresi dari variabel X2
β3 = koefisien regresi dari variabel X3
X3 = Lingkungan Kerja
e = residual atau kesalahan prediksi.
3.5 Uji Hipotesis
3.5.1 Uji Kesesuaian Model (Uji F)
Uji F dilakukan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi
yang dihasilkan dan untuk mengetahui variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). Pengujian ini dilakukan dengan menganalisis probabilitas atau
signifikannya dengan prosedur sebagai berikut :
1. H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0 ( Model regresi tidak cocok )
H1 : β1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0 ( Model regresi cocok )
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05 = 5%
3. Ketentuan pengujian :
a. Jika tingkat signifikan > α (5%) maka H0 diterima dan H1 ditolak,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y.
b. Jika tingkat signifikan < α (5%) maka H0 ditolak dan H1 diterima,
3.5.2 Uji T
Uji Statistik (t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual (parsial) dalam
menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2001:44).
Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X1,
X2, X3, terhadap Y.
1. Hipotesis :
• H0 : βi = 0 (secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel X1, X2, X3 terhadap Y).
• H1 : βi ≠ 0 (secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara
variabel X1, X2, X3 terhadap Y).
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05 = 5%. 3. Ketentuan pengujian :
a. Jika tingkat signifikan > α (5%) maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y.
b. Jika tingkat signifikan < α (5%) maka H0 ditolak dan Ha diterima,
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur didirikan oleh para veteran pejuang kemerdekaan pada tanggal 5 Juli 1959. Pada awalnya merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernama Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya, dengan keputusan Menteri Urusan Veteran Dimobilisasi Nomor 133/KPTS/1996. Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembagunan Nasional (PTPN) sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” cabang Jawa Timur.
Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor 0307/U/1994 atau 10/XI/1994 tanggal 29 Nopember 1994 tentang peningkatan pengabdian Universitas Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan keterkaitan dan kewaspadaan terhitung mulai tanggal 1 April 1995 beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman (YKPBS) meliputi lima Fakultas (Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan) dengan 16 jurusan atau program studi (Progdi), yang terakreditasi sebanyak 9 program studi dan sedang dalam proses akreditasi sebanyak 7 program studi.
Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) adalah induk dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Jawa Timur dan Jakarta yang berkedudukan di Departemen Keamanan jalan Merdeka Barat 13 Jakarta juga membina Sekolah Menengah Umum (SMU) Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.
Saat ini Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mempunyai 7 Fakultas yaitu :
1. Fakutas Ekonomi dengan 3 program studi, yaitu: a. Ilmu Ekonomi (Akreditasi B),
b. Manajemen (Akreditasi B), dan c. Akuntansi (Akreditasi A).
2. Fakultas Pertanian dengan 2 program studi, yaitu: a. Agriteknologi (Akreditasi B), dan
b. Agribisnis (Akreditasi B).
3. Fakultas Teknologi Industri dengan 5 program studi, yaitu: a. Teknik Kimia (Akreditasi B),
b. Teknik Industri (Akreditasi B), c. Teknologi Pangan (Akreditasi B), d. Teknik Informatika (Akreditasi B), dan e. Sistem Informasi (Akreditasi C).
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan 3 program studi, yaitu: a. Administrasi Publik (Akreditasi B),
c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi A).
5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan 3 program studi, yaitu: a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B),
b. Teknik Lingkungan (Akreditasi B), dan c. Teknik Sipil (Akreditasi B).
6. Fakultas Hukum dengan program studi Ilmu Hukum (Akreditasi B). 7. Pasca Sarjana (S-2) dengan 3 program studi, yaitu:
a. Magister Manajemen Agribisnis (Akreditasi B), b. Magister Manajemen (Akreditasi B), dan c. Magister Akuntansi (Akreditasi B).
4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dengan bekal pengalaman Fakultas Ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret 1966, yang semula bernama Akademik Administrasi Perusahaan Veteran (AAPV), Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak Sarjana Ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/DIKTI/KEP/1999 telah dibuka program Magister Manajemen Agribisnis (MAA), dan disusul kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggaraan Nomor: 2307/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001.
Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 program studi yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu Studi Pembangunan memiliki status akreditasi B, sedangkan Akuntansi memiliki status akreditasi A.
4.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi J ur usan Akuntansi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
4.1.3.1. Visi
4.1.3.2. Misi
1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.
2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.
3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan dan orientasi global.
4.1.3.3. Tujuan
4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183 orang mahasiswa (Admik) jurusan akuntansi fakultas ekonomi angkatan 2009 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dari populasi tersebut dilakukan teknik sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel. Target sampel ini adalah 65 mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dimana jumlah sampel ini dapat diketahui dengan menggunakan cara yang diungkapkan oleh Arikunto.
Berdasarkan 65 responden tersebut, kuesioner disebarkan secara langsung. Kuesioner yang disebarkan tersebut tediri dari tiga (3) variabel bebas, yaitu Penghargaan Finansial (X1), Pertimbangan pasar kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3), dan satu (1) variabel terikat yaitu Pemilihan karir (Y).
Pernyataan-pernyataan di dalam kuesioner penelitian ini disusun dan dikelompokkan sedemikian rupa hingga kelompok pernyataan dalam kuesioner tersebut akan dapat menjelaskan suatu variabel.
4.2.1. Rekapitulasi J awaban Variabel Penghargaan Finansial (X1)
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Mengenai Variabel Penghargaan Finansial (X1)
Item Indikator 1 2 3 4 5 Total
X1.1
Dalam memilih karir
sebagai akuntan, anda mengharapkan gaji awal yang tinggi.
sebagai akuntan, anda mengharapkan kenaikan gaji
sebagai akuntan, anda mengharapkan gaji yang sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
0 0 6 18 41 65
Prosentase (%) 0 0 9,2 % 27,7 % 63,1 % 100 %
X1..5
Dalam memilih karir
sebagai akuntan, anda mengharapkan mendapatkan tunjangan-tunjangan lain.
0 2 7 22 34 65
Prosentase (%) 0 3,1 % 10,8 % 33,8 % 52,3 % 100 %
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa :
1. Untuk indikator “Dalam memilih karir sebagai akuntan, anda mengharapkan gaji awal yang tinggi sebagian besar responden menjawab Ragu – ragu dengan jumlah masing – masing sebanyak 26 responden atau sebesar 40%.
Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 33 responden atau sebesar 50,8 %.
3. Untuk indikator “Dalam memilih karir sebagai akuntan, anda mengharapkan kenaikan gaji yang lebih cepat” sebagaian besar responden menjawab Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 29 responden atau sebesar 44,6 %.
4. Untuk indikator “Dalam memilih karir sebagai akuntan, anda mengharapkan gaji yang sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 41 responden atau sebesar 63,1 %.
5. Untuk indikator “Dalam memilih karir sebagai akuntan, anda mengharapkan mendapatkan tunjangan – tunjangan lain sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 34 responden atau sebesar 52,3 %.
4.2.2. Rekapitulasi J awaban Pertimbangan Pasar Ker ja (X2)
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata – Rata Jawaban Responden Mengenai Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Item Indikator 1 2 3 4 5 Total
X2.1
Dalam memilih karir, keamanan kerjanya harus lebih terjamin (tidak mudah tawaran lapangan kerja
harus mudah
diketahui/diakses.
0 0 1 25 39 65
Prosentase (%) 0 0 1,5 % 38,5 % 60 % 100 %
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa :
1. Untuk indikator “Dalam memilih karir, keamanan kerjanya harus lebih terjamin (tidak mudah PHK)” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 47 responden atau sebesar 72,3 %.
2. Untuk indikator “Dalam memilih karir, tawaran lapangan kerja harus mudah diketahui/diakses” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 39 responden atau sebesar 60%.
4.2.3. Rekapitulasi J awaban Lingkungan ker ja (X3)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata – Rata Jawaban Responden Mengenai Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Item Indikator 1 2 3 4 5 Total
X3.1
Jenis pekerjaan dan
lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah pekerjaan yang rutin.
lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah pekerjaan yang sering lembur.
19 22 22 2 0 65
Prosentase (%) 29,2 % 33,8 % 33,8 % 3,1 % 0 100 %
X3.4
Jenis pekerjaan dan
lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah karir yang memiliki tingkat kompetisi antar karyawan yang tinggi.
5 2 31 20 7 65
Prosentase (%) 7,7 % 3,1 % 47,7% 30,8 % 10,8 % 100 %
X3..5
Jenis pekerjaan dan
lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah yang memiliki tekanan kerja tinggi untuk mencapai hasil yang sempurna.
5 10 21 22 7 65
Prosentase (%) 7,7 % 15,4 % 32,3 % 33,8 % 10,8 % 100 %
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa :
2. Untuk indikator “Jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah yang pekerjaannya lebih cepat untuk diselesaikan” sebagian besar responden menjawab Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 29 responden atau sebesar 44,6 %.
3. Untuk indikator “Jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah pekerjaan yang sering lembur” sebagaian besar responden menjawab Tidak Setuju dan Ragu – ragu dengan jumlah masing – masing sebanyak 22 responden atau sebesar 33,8 %.
4. Untuk indikator “Jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah karir yang memiliki tingkat kompetisi antar karyawan yang tinggi” sebagian besar responden menjawab Ragu – ragu dengan jumlah masing – masing sebanyak 31 responden atau sebesar 47,7 %.
5. Untuk indikator “Jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih adalah yang memiliki tekanan kerja tinggi untuk mencapai hasil yang sempurna” sebagian besar responden menjawab Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 22 responden atau sebesar 33,8 %.
4.2.4. Rekapitulasi J awaban Pemilihan Karir (Y)
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Prosentase Variabel Pemilihan Karir (Y)
Item Indikator 1 2 3 4 5 Total
Y1
Dalam pemilihan sebuah karir harus sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. 0 1 9 23 32 65
Prosentase (%) 0 1,5 % 13,8 % 35,4 % 49,2 % 100 %
Y2
Pendidikan dapat
menentukan jenjang karir
yang akan dipilih. 3 0 13 19 30 65
Prosentase (%) 4,6 % 0 20 % 29,2 % 46,2 % 100 %
Y3
Prestasi yang dicapai dalam perkuliahan mendukung
merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan karir.
1 1 8 26 29 65
Prosentase (%) 1,5 % 1,5 % 12,3 % 40 % 44,6 % 100 %
Y5
Pemilihan karir juga ditentukan oleh segudang prestasi dan tingkah laku atau moral yang baik.
1 1 8 25 30 65
Prosentase (%) 1,5 % 1,5 % 12,3 % 38,5 % 46,2 % 100 %
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa :
1. Untuk indikator “Dalam pemilihan sebuah karir harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 32 responden atau sebesar 49,2 %.
3. Untuk indikator “Prestasi yang dicapai dalam perkuliahan mendukung untuk meraih karir yang lebih baik” sebagaian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 23 responden atau sebesar 35,4 %.
4. Untuk indikator “Pengalaman juga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan karir” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 29 responden atau sebesar 44,6 %.
5. Untuk indikator “Pemilihan karir juga ditentukan oleh segudang prestasi dan tingkah laku atau moral yang baik” sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 30 responden atau sebesar 46,2 %.
4.3. Uji Kualitas Data 4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukuran itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat dilihat dari kolom corrected item total
correlation (rhitung). Koefisien masing – masing item kemudian
terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel
Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Lingkungan Kerja.
4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial (X1)
Berikut ini hasil uji validitas pada Variabel Penghargaan Finansial
(X1) adalah :
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial (X1)
Tahap 1
Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
X1.1 0.553 0.30 Valid
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
X1.1 0.538 0.30 Valid
X1.2 0.507 0.30 Valid
X1.3 0.714 0.30 Valid
X1.5 0.630 0.30 Valid
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diketahui pada pengujian validitas
variabel Penghargaan Finansial, semua item pertanyaan pada tahap 2
memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0.30, dengan demikian semua
pertanyaan variabel Penghargaan Finansial pada tabel 4.5 (tahap 2)
4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Ker ja (X2)
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan variabel Pertimbangan Pasar Kerja:
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
X2.1 0.302 0.30 Valid
X2.2 0.302 0.30 Valid
Sumber: Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, diketahui pada pengujian validitas
variabel Pertimbangan Pasar Kerja, semua item pertanyaan memiliki nilai r
hitung lebih besar dari 0.30, sehingga semua item pertanyaan variabel
Pertimbangan Pasar Kerja yang berjumlah dua item, dinyatakan valid dan
digunakan dalam proses analisis selanjutnya.
4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan variabel Lingkungan Kerja:
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Tahap 1
Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
Tahap 2 Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
X3.1 0.272 0.30 Tidak Valid
X3.3 0.518 0.30 Valid
X3.4 0.465 0.30 Valid
X3.5 0.455 0.30 Valid
Sumber: Lampiran 10
Tahap 3 Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
X3.3 0.493 0.30 Valid
X3.4 0.540 0.30 Valid
X3.5 0.446 0.30 Valid
Sumber: Lampiran 11
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui pada pengujian validitas
variabel Lingkungan Kerja, item pertanyaan pada tahap 3 memiliki nilai r
hitung lebih besar dari 0.30, dengan demikian semua pertanyaan variabel
Lingkungan Kerja pada tabel 4.7 (tahap 3) digunakan dalam proses
analisis selanjutnya.
4.3.1.4. Uji Validitas Variabel Pamilihan Karir (Y)
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Pemilihan Karir (Y)
Tahap 1
Item
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
Y1 0.282 0.30 Tidak Valid
Pertanyaan r hitung Nilai Kritis Keterangan
Y2 0.563 0.30 Valid
Y3 0.501 0.30 Valid
Y4 0.366 0.30 Valid
Y5 0.487 0.30 Valid
Sumber: Lampiran 10
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui pada pengujian validitas
variabel Pemilihan Karir, item pertanyaan pada tahap 2 memiliki nilai r
hitung lebih besar dari 0.30, dengan demikian semua pertanyaan variabel
Pemilihan Karir pada tabel 4.8 (tahap 2) digunakan dalam proses analisis
selanjutnya.
4.3.2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat