• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS

FORUM KOMUNIKASI

TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA

ALAMAT : JL.BENDA CISALAK NO.48 RT.4 RW.13 KEL.NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES

KOTA TASIKMALAYA HP. 0813215555 62/ 08522303957

(2)

Nomor : 081/FK-TKSK/K-TSK/II/2021 Lampiran : Satu Bundel

Perihal : Permohonan Bantuan Dana Hibah

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan Alloh SWT dalam menjalankan aktifitas keseharian.

selanjutnya, dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK untuk Tahun Anggaran 2022, sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan 1 (Satu) Bundle Proposal.

Demikian permohonan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih banyak

Wassalamu’alaikum, Warohmatullohi Wabarokatuh..!!

FORUM KOMUNIKASI

TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA

LILIS. S Ketua

ADE RAMDANI S Sekretaris

(3)

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan dalam rangka mencapai kondisi kehidupan masyarakat yang sejahtera jasmani,rohani dan sosial sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Hal ini dilaksanakan dalam konteks preventif, developmental, kuratif rehabilitatif/restorative dan suppotrtif, sehingga pembangunan kesejahteraan sosial tidak hanya bagi mereka yang masuk dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial saja, tetapi bagi seluruh masyarakat.

Keseimbangan antara kondisi manusia dan lingkungan sosialnya menjadi titik perhatian yang penting dalam menciptakan kesejahteraan sehingga program pembangunan di sektor ini memiliki cakupan yang luas mulai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat/komunitas.

Pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana pembangunan secara umum tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, pembangunan harus dilaksanakan secara sinergis antara pemerintah,masyarakat dan dunia usaha. Berangkat dari titik ini, upaya yang terus dihembuskan yaitu mengurangi secara signifikan peran-peran dominan Pemerintah sekaligus membuka ruang- ruang baru bagi masyarakat untuk menjadi pelaku dalam pembangunan. Pemerintah diharapkan memposisikan diri bukan sebagai prorider pembangunan tetapi lebih kepada perannya sebagai fasilitator, regulator, dan katalisator.

Guna mencapai kondisi tersebut, perlu dibangkitkan spirit atau semangat kebersamaan pada masyarakat untuk dapat mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannya berdasarkan potensi yang dimilikinya sendiri. Guna mempercepat proses ini diperlukan pendamping sosial di tingkat kecamatan yang mampu mengelola dan mengkoordinasikan sebagai potensi dan sumber yang ada di masyarakat. Pendamping sosial dalam kaitan ini merupakan agen perubahan yang menjadi motor penggerak pembangunan kesejahteraan sosial pada tataran grass root.

Untuk mendorong upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial sampai tingkat kecamatan ke arah yang lebih baik, maka Departemen Sosial memprakarsai terbentuknya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disebut TKSK sebagai perwujudan partisipasi sosial masyarakat. TKSK merupakan pelaksana pendampingan sosial yang bisa menjembatani program Kementrian Sosial untuk menggerakan masyarakat dan potensi kesejahteraan lainnya. Keberadaan TKSK juga dapat mendukung pelaksanaan pendekatan anggaran berbasis kinerja ( performance Based Bugeting) yang membutuhkan pemetaan target sasaran sehingga diperlukan orang yang berada dilokasi sasaran pemerintah daerah dalam kaitan ini Dinas Sosial Kabupaten/Kota diharapkan dapat membina dan mendayagunakan TKSK dalam pembangunan kesejahteraan sosial.

II. LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang Dasar 1945

2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 3. Undang-Undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

4. Peranan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin

5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 6. Permensos No. 28 Tahun 2018 tentang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

III. TUJUAN

Tujuan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) mempunyai tugas dan bertanggung jawab sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di wilayah kecamatan.

(4)

2. Mengembangkan jejaring dan koordinasi penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dengan instansi terkait (Stake Folder) di tingkat kecamatan.

3. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga sosial masyarakat yang berada di wilayah kecamatan.

4. Melakukan bimbingan dan penyuluhan sosial di lingkungan kecamatan.

5. Melakukan monitoring, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas secara tertulis yang disampaikan melalui Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota dengan tembusan kepada Dinas Sosial Provinsi dan Direktorat Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan Ditjen Pemberdayaan Sosial Departemen Sosial RI

IV.SASARAN

PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PPKS) 1. Anak Terlantar

Adalah anak yang suatu sebab orang tuanya melalaikan dan atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya sehingga tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental maupun sosialnya.

2. Anak Korban Tindak Kekerasan/Di Perlakukan Salah

Adalah anak yang mengalami penderitaan fisik maupun psikis baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan keluarga.

3. Anak Nakal

Adalah anak yang berprilaku menyimpang dari norma-norma sosial, moral dan agama, merugikan keselamatan dirinya, mengganggu dan meresahkan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta kehidupan keluarga dan /atau masyarakat.

4. Anak Jalanan

Adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di jalanan maupun di tempat-tempat umum, serta rentan dengan tindak kriminalitas.

5. Anak Cacat

Adalah anak yang memiliki kelainan fisik (tetap/tidak tetap) dan mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan aktivitas secara wajar atau layaknya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik,penyandang cacat mental, dan penyandang cacat fisik dan mental.

6. Wanita Rawan Sosial Ekonomi

Adalah wanita berusia 18-59 tahun,belum menikah atau janda yang tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

7. Wanita Korban Tindak Kekerasan

Adalah wanita berusia 18-59 tahun, yang terancam secara fisik dan non fisik(psikologis) karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya.

8. Korban Tindak Kekerasan

Perorangan atau keluarga yang mengalami perlakuan salah baik fisik maupun psikis yang menyebabkan pengalaman traumatis sehingga fungsi sosialnya terganggu.

9. Lanjut Usia Terlantar

Adalah seeorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,rohani maupun sosialnya.

10. Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan

Adalah lanjut usia (60 tahun keatas) yang mengalami tindak kekerasan,perlakuan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan terdekatnya,dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.

(5)

11. Tuna Sosial

Adalah sekelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari tuna susila, gelandangan dan pengemis, bekas narapidana dan penyandang HIV/AIDS.

12. Pengemis

Adalah orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta di tempat umumdengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.

13. Gelandangan

Adalah orang-orang yang hidup dengan keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai mata pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta menggembara di tempat umum.

14. Bekas Narapidana

Adalah seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan akan segera mengakhiri masa hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan serta mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal(wajar).

15. Korban Penyalahgunaan NAPZA

Adalah seseorang yang menggunakan narkotika,psikotropika dan zat-zar aditif lainnya (NAPZA) termasuk minuman keras, diluar tujuan pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang.

16. Keluarga Fakir Miskin

Keluarga yang tidak memiliki sumber mata pencaharian tetap atau keluarga yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kehidupannya.

17. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni

Adalah keluarga yang kondisi perumahannya dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan untuk tempat tinggal yang layak (wajar) di dalam masyarakat.

18. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis

Adalah keluarga yang hubungan antara anggota keluarganya terutama antar suami-istri kurang selaras sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarganya tidak dapat berjalan dengan wajar.

19. Masyarakat Adat

Adalah sekelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik (memegang teguh ajaran serta hukum adat).

20. Komunitas Adat Terpencil

Adalah sekelompok orang atau masyarakat yang hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial kecil yang bersifat lokal dan terpencil, dan masih sangat terikat pada sumber daya alam dan habitatnya secara sosial budaya terasing terbelakang dibanding dengan masyarakat indonesia pada umumnya, sehingga memerlukan pemberdayaan dalam menghadapi perubahan lingkungan dalam arti luas.

21. Masyarakat yang Tinggal Di Daerah Rawan Bencana

Adalah kelompok masyarakat yang lokasi pemukiman mereka berada di daerah yang relatif sering terjadi bencana atau kemungkinan besar dapat terjadi bencana alam dan musibah lainnya yang membahayakan jiwa serta kehidupan dan penghidupannya.

22. Korban Bencana

Adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik,mental,sosial maupun ekonomi akibat terjadinya bencana alam /sosial sehingga menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannnya.

23. Pekerja Migran Terlantar

Adalah seseorang yang bekerja di luar tempat asalnya dan menetap sementara di tempat tersebut dan mengalami permasalahan sosial sehingga menjadi terlantar.

(6)

24. Korban Hiv/Aids

Adalah seseorang yang dengan rekomendasi profesional (dokter) atau petugas laboratorium terbukti tertular HIV sehingga mengalami sindrom penurunan daya tahan tubuh (AIDS), hidup terlantar serta dilingkungan tempat tinggalnya dikucilkan.

25. Remaja Putus Sekolah

Adalah anak yang berusia antara 9 s/d 18 tahun, karena faktor tertentu tidak dapat menyelesaikan pendidikannnya pada jenjang pendidikan formal tertentu (SD,SMP,SMA atau sederajat)

26. Perempuan Korban Trafficking

Adalah seseorang/kelompok perempuan berumur 9-18 tahun yang telah terpedaya oleh praktek eksploitasi baik secara ekonomi maupun seksual, sehingga membutuhkan perlindungan baik secara psikologis,sosial, agamis, serta perlindungan hukum,dan juga pemberian bimbingan yang bersifat bantuan untukkelangsungan hidupnya nanti

27. Penyandang cacat

Adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik tetap dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya.

.

V. POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS) 1. Tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK)

Adalah seseorang yang diberi tugas, fungsi dan kewenangan oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi dan/daerah Kabupaten/Kota untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai lingkup wilayah penugasan di kecamatan.

2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

Adalah warga masyarakat yang atas dasar kesadaradan tanggung jawab sosial serta di dorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang kesejahteraan sosial.

3. Organisasi Sosial (ORSOS)

Adalah lembaga,yayasan, badan sosial, perkumpulan masyarakat berbadab hukum atau tidak berbadan hukum yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial/ menyelenggarakan pelayanan sosial/ termasuk organisasi sosial desa.

4. Karang Taruna (KT)

5. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Ssosial (WPKS)

Adalah wanita/tokoh masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk memimipin dan melaksanakan kegiatan usaha-usaha kesejahteraan sosial.

6. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM)

Adalah sistem kerja sama antar keperangkatan pelayanan sosial di tingkat akar rumput yang terdiri dari usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya, yang tumbuh melalui proses alamiah/tradisional maupun lembaga yang sengaja di bentuk.

VI. TUGAS FUNGSI DAN PENERIMA MANFAAT TKSK A. Tugas

Tugas TKSK adalah melaksanakan :

1. Identifikasi dan inventarisasi PMKS dan PSKS 2. Bimbingan dan Penyuluhan Sosial

3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan B. Fungsi

TKSK melaksanakan fungsi :

1. Inisiator, motivator, fasilitator, katalisator, dan dinamisator pengembangan potensi 2. Administrator

3. Pengelolaan kegiatan usaha ekonomi produktif

(7)

C. Penerima Manfaat

1. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kecamatan ( PMKS ) 2. Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

3. Lingkungan Masyarakat Sekitar Wilayah Penerima Manfaat VII. BAGAN MEKANISME KERJA TKSK

Keterangan:

Alur program/pembinaan fungsional Alur koordinasi

Alur Pelaporan

KEMENTRIAN SOSIAL

DINAS SOSIAL PROVINSI

DINAS SOSIAL KABUPATEN/KOTA

TKSK INSTANSI PROF.TERKAIT

PMKS & PSKS PPKS & PSKS PSL PSL

(8)

VIII. RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN BIAYA

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN BIAYA

KEGIATAN PENDAMPINGAN PPKS OLEH FK-TKSK KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2022

NO KEGIATAN JENIS

KEBUTUHAN UNIT HARGA VOLUME SATUAN JUMLAH

A Identifikasi & Inventarisasi PMKS/ PSKS

Printer 1 2.000.000 1 buah 2.000.000

Kertas 1 38.000 1 rim 38.000

Tinta 1 300.000 1 set 300.000

Sub Total 2.338.000

B Monitoring kegiatan BSP bagi PPKS

Transport 10 50.000 10 orang 5.000.000

Kertas 1 38.000 12 rim 456.000

Tinta 1 300.000 5 set 1.500.000

Penjilidan laporan 10 5.000 12 bulan 600.000

Sub Total 7.556.000

C Pendampingan PPKS Transport 25 50.000 10 kecamatan 12.500.000

Konsumsi 25 37.500 10 bulan 9.375.000

Biaya Komunikasi 10 100.000 10 bulan 10.000.000

Kit Peserta 25 30.000 10 bulan 7.500.000

Kertas Plano 50 500 12 lembar 300.000

Sub Total 39.375.000

D Study Banding Akomodasi Peserta 10 300.000 1 orang 3.000.000

Konsumsi 10 200.000 1 paket 2.000.000

Sewa Kamar 5 500.000 1 kamar 2.500.000

Kit Peserta 10 50.000 1 paket 500.000

Transport Peserta 10 200.000 1 orang 2.000.000

Spidol 10 4.500 10 buah 450.000

Sub Total 8.000.000

E Peningkatan kapasitas

TKSK Akomodasi Peserta 10 150.000 1 orang 1.500.000

Konsumsi 15 250.000 1 paket 3.750.000

Kit Peserta 15 100.000 1 paket 1.500.000

Honor Nara Sumber 2 750.000 1 orang 1.500.000

Biaya Kebersihan 1 100.000 1 orang 100.000

Sewa Tempat 1 1.000.000 1 paket 1.000.000

Sub Total 8.250.000

F Baksos untuk PPKS Akomodasi 15 100.000 1 orang 1.500.000

Paket santunan 300 100.000 1 orang 30.000.000

Sub Total 31.500.000

G Rapat Koordinasi Konsumsi 10 37.500 10 bulan 3.750.000

Sub Total 3.750.000

TOTAL 100.769.000

Tasikmalaya, Februari 2021

Ketua FK-TKSK Bendahara FK-TKSK

Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya

Lilis S. Lit Sariningati, S.Sos

(9)

IX. WAKTU PELAKSANAAN PROGARAM KERJA TKSK SE-KOTA TASIKMALAYA

No. JENIS KEGIATAN BULAN/TAHUN 2022

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

1. Identifikasi & Inventarisasi PPKS/ PSKS 2. Monitoring kegiatan BSP bagi PPKS 3. Pendampingan PPKS/PSKS

4 Peningkatan kapasitas TKSK 5. Baksos untuk PPKS 6. Rapat Koordinasi

X. SUSUNAN PELAKSANA PROGRAM KERJA TKSK SE-KOTA TASIKMALAYA Ketua : Lilis.S

Sekretaris : AdeRamdani S Bendahara : Lit Sariningati, S.Sos Anggota : 1. Maria Rijayanti, S.Pd

2. Agus Muslim S.Pd.I 3. Cecep Mubin,S.Sos 4. Elis Mulyani,S.Pd.I 5. Hendrik Elansyah,SE 6. Tulus Lestari,S.H 7. Eva Patimah, S.KM

XI. PENUTUP

Demikian Proposal ini kami Buat dengan harapan semoga apa yang kami ajukan menjadi bahan kajian dan pertimbangan dalam pengalokasian APBD Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Akhirnya kami menghaturkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya.

Tasikmalaya, 24 Februari 2021

FORUM KOMUNIKASI

TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA

LILIS. S Ketua

ADE RAMDANI S Sekretaris

(10)

SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama : Lilis. S

Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Benda Cisalak No. 48 Kelurahan Nagarasari

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua

Dengan ini menyatakan bertanggungjawab sepenuhnya atas hibah yang diterima untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK sebagaimana mestinya

Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK

Lilis S

(11)

SURAT PERNYATAAN MENYEDIAKAN DANA PENDAMPING

Nama : Lilis. S

Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Benda Cisalak NO. 48 Kelurahan Nagarasari

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua

Dengan ini menyatakan bersedia menyediakan dana pendamping apabila diperlukan untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK

Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK

Lilis S

(12)

SURAT PERNYATAAN

TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN DANA HIBAH

Nama : Lilis. S

Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Benda Cisalak NO. 48 Kelurahan Nagarasari

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua

Dengan ini menyatakan akan mempergunakan dana hibah yang diberikan oleh pemerintah Kota Tasikmalaya dengan sebenar - benarnya untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK, dan bersedia untuk mempertanggungjawabkan seluruh anggaran hibah tersebut.

Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK

Lilis S

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan surat dari Pimpinan Majlis Ta’lim Riyadul Attfal Nomor : 001/MJS.RA/II/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Pemda Provinsi Banten selaku

Berdasarkan surat dari Kepala Raudhatul Athfal Annur Nomor : 001/RA.AN/II/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Raudhatul Athfal Annur selaku

Berdasarkan surat dari Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah BAHRUROHMAH Nomor : 001/PPS.BR/I/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos kami selaku

Berdasarkan surat dari Pemerintah Kabupaten Serang Nomor : 421.9/02/Tanggal 08 Februari 2019 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Pemda Kabupaten Serang

Dana program pemberdayaan pontren yang akan dimanfaatkan sesuai bidang yang dipilih wajib dibuatkan Rencana Anggaran Biayanya (RAB). Manfaat dari RAB ini untuk merencanakan,

Berdasarkan surat dari Kepala Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah Darussalam Nomor : 001/MD.DS/III/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Pemda Provinsi Banten

Berdasarkan surat dari Pimpinan Majlis Ta’lim DARUSSAKINAH Nomor : 001/MJS.DS/IV/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Provinsi Banten selaku

Berdasarkan surat dari Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Wasilah Nomor : 001/YPI/NWJ/II/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Pondok Pesantren