PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS
FORUM KOMUNIKASI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA
ALAMAT : JL.BENDA CISALAK NO.48 RT.4 RW.13 KEL.NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES
KOTA TASIKMALAYA HP. 0813215555 62/ 08522303957
Nomor : 081/FK-TKSK/K-TSK/II/2021 Lampiran : Satu Bundel
Perihal : Permohonan Bantuan Dana Hibah
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan Alloh SWT dalam menjalankan aktifitas keseharian.
selanjutnya, dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK untuk Tahun Anggaran 2022, sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan 1 (Satu) Bundle Proposal.
Demikian permohonan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih banyak
Wassalamu’alaikum, Warohmatullohi Wabarokatuh..!!
FORUM KOMUNIKASI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA
LILIS. S Ketua
ADE RAMDANI S Sekretaris
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH PENDAMPINGAN PPKS
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan dalam rangka mencapai kondisi kehidupan masyarakat yang sejahtera jasmani,rohani dan sosial sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Hal ini dilaksanakan dalam konteks preventif, developmental, kuratif rehabilitatif/restorative dan suppotrtif, sehingga pembangunan kesejahteraan sosial tidak hanya bagi mereka yang masuk dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial saja, tetapi bagi seluruh masyarakat.
Keseimbangan antara kondisi manusia dan lingkungan sosialnya menjadi titik perhatian yang penting dalam menciptakan kesejahteraan sehingga program pembangunan di sektor ini memiliki cakupan yang luas mulai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat/komunitas.
Pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana pembangunan secara umum tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, pembangunan harus dilaksanakan secara sinergis antara pemerintah,masyarakat dan dunia usaha. Berangkat dari titik ini, upaya yang terus dihembuskan yaitu mengurangi secara signifikan peran-peran dominan Pemerintah sekaligus membuka ruang- ruang baru bagi masyarakat untuk menjadi pelaku dalam pembangunan. Pemerintah diharapkan memposisikan diri bukan sebagai prorider pembangunan tetapi lebih kepada perannya sebagai fasilitator, regulator, dan katalisator.
Guna mencapai kondisi tersebut, perlu dibangkitkan spirit atau semangat kebersamaan pada masyarakat untuk dapat mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannya berdasarkan potensi yang dimilikinya sendiri. Guna mempercepat proses ini diperlukan pendamping sosial di tingkat kecamatan yang mampu mengelola dan mengkoordinasikan sebagai potensi dan sumber yang ada di masyarakat. Pendamping sosial dalam kaitan ini merupakan agen perubahan yang menjadi motor penggerak pembangunan kesejahteraan sosial pada tataran grass root.
Untuk mendorong upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial sampai tingkat kecamatan ke arah yang lebih baik, maka Departemen Sosial memprakarsai terbentuknya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disebut TKSK sebagai perwujudan partisipasi sosial masyarakat. TKSK merupakan pelaksana pendampingan sosial yang bisa menjembatani program Kementrian Sosial untuk menggerakan masyarakat dan potensi kesejahteraan lainnya. Keberadaan TKSK juga dapat mendukung pelaksanaan pendekatan anggaran berbasis kinerja ( performance Based Bugeting) yang membutuhkan pemetaan target sasaran sehingga diperlukan orang yang berada dilokasi sasaran pemerintah daerah dalam kaitan ini Dinas Sosial Kabupaten/Kota diharapkan dapat membina dan mendayagunakan TKSK dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
II. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 3. Undang-Undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
4. Peranan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 6. Permensos No. 28 Tahun 2018 tentang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
III. TUJUAN
Tujuan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) mempunyai tugas dan bertanggung jawab sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di wilayah kecamatan.
2. Mengembangkan jejaring dan koordinasi penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dengan instansi terkait (Stake Folder) di tingkat kecamatan.
3. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga sosial masyarakat yang berada di wilayah kecamatan.
4. Melakukan bimbingan dan penyuluhan sosial di lingkungan kecamatan.
5. Melakukan monitoring, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas secara tertulis yang disampaikan melalui Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota dengan tembusan kepada Dinas Sosial Provinsi dan Direktorat Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan Ditjen Pemberdayaan Sosial Departemen Sosial RI
IV.SASARAN
PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PPKS) 1. Anak Terlantar
Adalah anak yang suatu sebab orang tuanya melalaikan dan atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya sehingga tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental maupun sosialnya.
2. Anak Korban Tindak Kekerasan/Di Perlakukan Salah
Adalah anak yang mengalami penderitaan fisik maupun psikis baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan keluarga.
3. Anak Nakal
Adalah anak yang berprilaku menyimpang dari norma-norma sosial, moral dan agama, merugikan keselamatan dirinya, mengganggu dan meresahkan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta kehidupan keluarga dan /atau masyarakat.
4. Anak Jalanan
Adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di jalanan maupun di tempat-tempat umum, serta rentan dengan tindak kriminalitas.
5. Anak Cacat
Adalah anak yang memiliki kelainan fisik (tetap/tidak tetap) dan mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan aktivitas secara wajar atau layaknya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik,penyandang cacat mental, dan penyandang cacat fisik dan mental.
6. Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Adalah wanita berusia 18-59 tahun,belum menikah atau janda yang tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
7. Wanita Korban Tindak Kekerasan
Adalah wanita berusia 18-59 tahun, yang terancam secara fisik dan non fisik(psikologis) karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya.
8. Korban Tindak Kekerasan
Perorangan atau keluarga yang mengalami perlakuan salah baik fisik maupun psikis yang menyebabkan pengalaman traumatis sehingga fungsi sosialnya terganggu.
9. Lanjut Usia Terlantar
Adalah seeorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,rohani maupun sosialnya.
10. Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan
Adalah lanjut usia (60 tahun keatas) yang mengalami tindak kekerasan,perlakuan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan terdekatnya,dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.
11. Tuna Sosial
Adalah sekelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari tuna susila, gelandangan dan pengemis, bekas narapidana dan penyandang HIV/AIDS.
12. Pengemis
Adalah orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta di tempat umumdengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.
13. Gelandangan
Adalah orang-orang yang hidup dengan keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai mata pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta menggembara di tempat umum.
14. Bekas Narapidana
Adalah seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan akan segera mengakhiri masa hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan serta mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal(wajar).
15. Korban Penyalahgunaan NAPZA
Adalah seseorang yang menggunakan narkotika,psikotropika dan zat-zar aditif lainnya (NAPZA) termasuk minuman keras, diluar tujuan pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang.
16. Keluarga Fakir Miskin
Keluarga yang tidak memiliki sumber mata pencaharian tetap atau keluarga yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kehidupannya.
17. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni
Adalah keluarga yang kondisi perumahannya dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan untuk tempat tinggal yang layak (wajar) di dalam masyarakat.
18. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
Adalah keluarga yang hubungan antara anggota keluarganya terutama antar suami-istri kurang selaras sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarganya tidak dapat berjalan dengan wajar.
19. Masyarakat Adat
Adalah sekelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik (memegang teguh ajaran serta hukum adat).
20. Komunitas Adat Terpencil
Adalah sekelompok orang atau masyarakat yang hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial kecil yang bersifat lokal dan terpencil, dan masih sangat terikat pada sumber daya alam dan habitatnya secara sosial budaya terasing terbelakang dibanding dengan masyarakat indonesia pada umumnya, sehingga memerlukan pemberdayaan dalam menghadapi perubahan lingkungan dalam arti luas.
21. Masyarakat yang Tinggal Di Daerah Rawan Bencana
Adalah kelompok masyarakat yang lokasi pemukiman mereka berada di daerah yang relatif sering terjadi bencana atau kemungkinan besar dapat terjadi bencana alam dan musibah lainnya yang membahayakan jiwa serta kehidupan dan penghidupannya.
22. Korban Bencana
Adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik,mental,sosial maupun ekonomi akibat terjadinya bencana alam /sosial sehingga menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannnya.
23. Pekerja Migran Terlantar
Adalah seseorang yang bekerja di luar tempat asalnya dan menetap sementara di tempat tersebut dan mengalami permasalahan sosial sehingga menjadi terlantar.
24. Korban Hiv/Aids
Adalah seseorang yang dengan rekomendasi profesional (dokter) atau petugas laboratorium terbukti tertular HIV sehingga mengalami sindrom penurunan daya tahan tubuh (AIDS), hidup terlantar serta dilingkungan tempat tinggalnya dikucilkan.
25. Remaja Putus Sekolah
Adalah anak yang berusia antara 9 s/d 18 tahun, karena faktor tertentu tidak dapat menyelesaikan pendidikannnya pada jenjang pendidikan formal tertentu (SD,SMP,SMA atau sederajat)
26. Perempuan Korban Trafficking
Adalah seseorang/kelompok perempuan berumur 9-18 tahun yang telah terpedaya oleh praktek eksploitasi baik secara ekonomi maupun seksual, sehingga membutuhkan perlindungan baik secara psikologis,sosial, agamis, serta perlindungan hukum,dan juga pemberian bimbingan yang bersifat bantuan untukkelangsungan hidupnya nanti
27. Penyandang cacat
Adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik tetap dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya.
.
V. POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS) 1. Tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK)
Adalah seseorang yang diberi tugas, fungsi dan kewenangan oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi dan/daerah Kabupaten/Kota untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai lingkup wilayah penugasan di kecamatan.
2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
Adalah warga masyarakat yang atas dasar kesadaradan tanggung jawab sosial serta di dorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang kesejahteraan sosial.
3. Organisasi Sosial (ORSOS)
Adalah lembaga,yayasan, badan sosial, perkumpulan masyarakat berbadab hukum atau tidak berbadan hukum yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial/ menyelenggarakan pelayanan sosial/ termasuk organisasi sosial desa.
4. Karang Taruna (KT)
5. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Ssosial (WPKS)
Adalah wanita/tokoh masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk memimipin dan melaksanakan kegiatan usaha-usaha kesejahteraan sosial.
6. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM)
Adalah sistem kerja sama antar keperangkatan pelayanan sosial di tingkat akar rumput yang terdiri dari usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya, yang tumbuh melalui proses alamiah/tradisional maupun lembaga yang sengaja di bentuk.
VI. TUGAS FUNGSI DAN PENERIMA MANFAAT TKSK A. Tugas
Tugas TKSK adalah melaksanakan :
1. Identifikasi dan inventarisasi PMKS dan PSKS 2. Bimbingan dan Penyuluhan Sosial
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan B. Fungsi
TKSK melaksanakan fungsi :
1. Inisiator, motivator, fasilitator, katalisator, dan dinamisator pengembangan potensi 2. Administrator
3. Pengelolaan kegiatan usaha ekonomi produktif
C. Penerima Manfaat
1. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kecamatan ( PMKS ) 2. Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
3. Lingkungan Masyarakat Sekitar Wilayah Penerima Manfaat VII. BAGAN MEKANISME KERJA TKSK
Keterangan:
Alur program/pembinaan fungsional Alur koordinasi
Alur Pelaporan
KEMENTRIAN SOSIAL
DINAS SOSIAL PROVINSI
DINAS SOSIAL KABUPATEN/KOTA
TKSK INSTANSI PROF.TERKAIT
PMKS & PSKS PPKS & PSKS PSL PSL
VIII. RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN BIAYA
RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN BIAYA
KEGIATAN PENDAMPINGAN PPKS OLEH FK-TKSK KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2022
NO KEGIATAN JENIS
KEBUTUHAN UNIT HARGA VOLUME SATUAN JUMLAH
A Identifikasi & Inventarisasi PMKS/ PSKS
Printer 1 2.000.000 1 buah 2.000.000
Kertas 1 38.000 1 rim 38.000
Tinta 1 300.000 1 set 300.000
Sub Total 2.338.000
B Monitoring kegiatan BSP bagi PPKS
Transport 10 50.000 10 orang 5.000.000
Kertas 1 38.000 12 rim 456.000
Tinta 1 300.000 5 set 1.500.000
Penjilidan laporan 10 5.000 12 bulan 600.000
Sub Total 7.556.000
C Pendampingan PPKS Transport 25 50.000 10 kecamatan 12.500.000
Konsumsi 25 37.500 10 bulan 9.375.000
Biaya Komunikasi 10 100.000 10 bulan 10.000.000
Kit Peserta 25 30.000 10 bulan 7.500.000
Kertas Plano 50 500 12 lembar 300.000
Sub Total 39.375.000
D Study Banding Akomodasi Peserta 10 300.000 1 orang 3.000.000
Konsumsi 10 200.000 1 paket 2.000.000
Sewa Kamar 5 500.000 1 kamar 2.500.000
Kit Peserta 10 50.000 1 paket 500.000
Transport Peserta 10 200.000 1 orang 2.000.000
Spidol 10 4.500 10 buah 450.000
Sub Total 8.000.000
E Peningkatan kapasitas
TKSK Akomodasi Peserta 10 150.000 1 orang 1.500.000
Konsumsi 15 250.000 1 paket 3.750.000
Kit Peserta 15 100.000 1 paket 1.500.000
Honor Nara Sumber 2 750.000 1 orang 1.500.000
Biaya Kebersihan 1 100.000 1 orang 100.000
Sewa Tempat 1 1.000.000 1 paket 1.000.000
Sub Total 8.250.000
F Baksos untuk PPKS Akomodasi 15 100.000 1 orang 1.500.000
Paket santunan 300 100.000 1 orang 30.000.000
Sub Total 31.500.000
G Rapat Koordinasi Konsumsi 10 37.500 10 bulan 3.750.000
Sub Total 3.750.000
TOTAL 100.769.000
Tasikmalaya, Februari 2021
Ketua FK-TKSK Bendahara FK-TKSK
Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya
Lilis S. Lit Sariningati, S.Sos
IX. WAKTU PELAKSANAAN PROGARAM KERJA TKSK SE-KOTA TASIKMALAYA
No. JENIS KEGIATAN BULAN/TAHUN 2022
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
1. Identifikasi & Inventarisasi PPKS/ PSKS 2. Monitoring kegiatan BSP bagi PPKS 3. Pendampingan PPKS/PSKS
4 Peningkatan kapasitas TKSK 5. Baksos untuk PPKS 6. Rapat Koordinasi
X. SUSUNAN PELAKSANA PROGRAM KERJA TKSK SE-KOTA TASIKMALAYA Ketua : Lilis.S
Sekretaris : AdeRamdani S Bendahara : Lit Sariningati, S.Sos Anggota : 1. Maria Rijayanti, S.Pd
2. Agus Muslim S.Pd.I 3. Cecep Mubin,S.Sos 4. Elis Mulyani,S.Pd.I 5. Hendrik Elansyah,SE 6. Tulus Lestari,S.H 7. Eva Patimah, S.KM
XI. PENUTUP
Demikian Proposal ini kami Buat dengan harapan semoga apa yang kami ajukan menjadi bahan kajian dan pertimbangan dalam pengalokasian APBD Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Akhirnya kami menghaturkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya.
Tasikmalaya, 24 Februari 2021
FORUM KOMUNIKASI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN FK TKSK KOTA TASIKMALAYA
LILIS. S Ketua
ADE RAMDANI S Sekretaris
SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama : Lilis. S
Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Benda Cisalak No. 48 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua
Dengan ini menyatakan bertanggungjawab sepenuhnya atas hibah yang diterima untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK sebagaimana mestinya
Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK
Lilis S
SURAT PERNYATAAN MENYEDIAKAN DANA PENDAMPING
Nama : Lilis. S
Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Benda Cisalak NO. 48 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua
Dengan ini menyatakan bersedia menyediakan dana pendamping apabila diperlukan untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK
Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK
Lilis S
SURAT PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN DANA HIBAH
Nama : Lilis. S
Tempat Tgl. Lahir : Tasikmalya ,04 April 1966
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Benda Cisalak NO. 48 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalya Jabatan dalam Kegiatan dimaksud : Ketua
Dengan ini menyatakan akan mempergunakan dana hibah yang diberikan oleh pemerintah Kota Tasikmalaya dengan sebenar - benarnya untuk kegiatan Pendampingan PPKS oleh Forum Komunikasi TKSK, dan bersedia untuk mempertanggungjawabkan seluruh anggaran hibah tersebut.
Demikian surat pernyataan tanggungjawab ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Tasikmalaya, 24 Februari 2021 Ketua Forum TKSK
Lilis S