• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 37 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 37 Universitas Kristen Petra"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan definisi yang menggambarkan konsep dengan penggunaan konsep-konsep lain, atau mendefinisikan suatu konstruk dengan konstruk-konstuk lain (Silalahi, 2012, p. 118).

3.1.1 Sikap

Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka atau tidak suka kita terhadap sesuatu (Severin & Tankard, 2005, p. 177- 178). Menurut Krech, Crutchfield & Ballachey (1962), sikap adalah sistem evaluasi positif atau negatif yang awet, perasaan-perasaan emosional dan tendensi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek sosial (dalam Severin & Tankard, 2005, p. 179). Sikap juga dapat didefinisikan sebagai semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon (Azwar, 2015, p. 5). Peneliti ingin mengetahui sikap masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab terhadap brand baru Grab, apakah berupa sikap positif, sikap netral atau sikap negatif.

3.1.2 Brand

Menurut American Marketing Association, brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau sebuah kombinasi diantaranya, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen dan berfungsi sebagai pembeda dari kompetitornya (Kotler & Keller 2009, p. 276). Brand adalah satu set janji, asosiasi, citra dan berbagai emosi yang dibuat oleh berbagai perusahaan untuk membangun kesetiaan dengan konsumen mereka (Foley & Kendrick, 2006). Brand yang kuat akan membuat konsumen menjadi lebih yakin, nyaman, dan aman ketika membeli atau mengonsumsi produk atas brand tertentu. Agar brand mempunyai makna, maka diperlukan penciptaan asosiasi terhadap brand. Asosiasi dapat dibentuk melalui pendekatan yang lebih menekankan pada kinerja produk atau layanan (brand performance);

(2)

atau lebih menekankan pada pertimbangan emosi atau personifikasi (brand imagery). Asosiasi tersebut dapat dibentuk melalui pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan atau melalui komunikasi pemasaran atau informasi yang lain (Sofyan, 1999).

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang menyatakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris (Silalahi, 2012, p. 120). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sikap yang dikaitkan dengan elemen-elemen dari brand. Organisasional dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menurunkan indikator sikap dan dimensi dalam brand elements.

 Indikator Komponen Kognitif

Komponen kognitif adalah keyakinan terhadap sebuah objek (Severin &

Tankard, 2005, p. 177).

1. Brand Name

- Saya mengetahui nama brand baru Grab.

2. URL

- Saya mengetahui website brand baru Grab adalah www.grab.com 3. Logo

- Saya mengetahui logo brand baru Grab didominasi oleh warna hijau dan putih.

- Saya mengetahui logo brand baru Grab terdiri dari dua garis.

- Saya mengetahui logo brand baru Grab merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya.

- Saya mengetahui logo brand baru Grab secara keseluruhan bermakna kebebasan dalam memilih layanan transportasi.

4. Slogan

- Saya mengetahui slogan brand baru Grab adalah “Your All in One Transport App”.

(3)

5. Packaging

- Saya mengetahui tampilan aplikasi brand baru Grab.

- Saya mengetahui seragam driver GrabBike yang baru.

 Indikator Komponen Afektif

Komponen afektif adalah kesukaan atau perasaan terhadap sebuah objek (Severin & Tankard, 2005, p. 177).

1. Brand Name

- Saya menyukai nama brand baru Grab.

2. URL

- Saya menyukai website brand baru Grab yakni www.grab.com 3. Logo

- Saya menyukai logo brand baru Grab yang didominasi oleh warna hijau dan putih.

- Saya menyukai logo brand baru Grab yang terdiri dari dua garis.

- Saya menyukai logo brand baru Grab yang merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya.

- Saya menyukai logo brand baru Grab yang secara keseluruhan bermakna kebebasan dalam memilih layanan transportasi.

4. Slogan

- Saya menyukai slogan brand baru Grab yakni “Your All in One Transport App”.

5. Packaging

- Saya menyukai tampilan aplikasi brand baru Grab.

- Saya menyukai seragam driver GrabBike yang baru.

 Indikator Komponen Konatif

Komponen konatif adalah tindakan terhadap sebuah objek (Severin &

Tankard, 2005, p. 178).

1. Brand Name

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya nama brand baru Grab.

(4)

2. URL

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya website brand baru Grab yakni www.grab.com

3. Logo

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya logo brand baru Grab yang didominasi oleh warna hijau dan putih.

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya logo brand baru Grab yang terdiri dari dua garis.

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya logo brand baru Grab yang merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya.

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya logo brand baru Grab yang secara keseluruhan bermakna kebebasan dalam memilih layanan transportasi.

4. Slogan

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya slogan brand baru Grab yakni “Your all in One Transport App”.

5. Packaging

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya tampilan aplikasi brand baru Grab.

- Saya memutuskan untuk menggunakan Grab dengan adanya seragam driver GrabBike yang baru.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Disebut kuantitatif karena menekankan kuantifikasi dalam pengumpulan data dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk hubungan antara teori dan penelitian dengan menempatkan pengujian teori (Silalahi, 2012, p. 76-77). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, sehingga tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan

(5)

aspek keluasan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2008, p. 68).

Sedangkan, penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono, 2008, p.68). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada masa itu (Sandjaja & Heriyanto, 2011, p. 110).

3.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan di mana tujuannya untuk memperoleh infomasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2008, p. 59). Survei memungkinkan kita menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar (Bungin, 2010, p. 36).

3.5 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian (Silalahi, 2012, p. 250). Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab dengan syarat berusia 16 tahun ke atas, white collars dan pernah menggunakan aplikasi dan layanan Grab sebagai penumpang setelah tanggal 28 Januari 2016. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian (Silalahi, 2012, p. 191). Objek dalam penelitian ini adalah sikap masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab terhadap brand baru Grab.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan tempat untuk menggeneralisasi temuan penelitian (Sandjaja & Heriyanto, 2011, p. 184). Hal ini didukung juga oleh pernyataan yang mengatakan bahwa

(6)

populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diteliti (Kriyantono, 2008, p. 151). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta pengguna aplikasi dan layanan Grab (penumpang) yang berjumlah kurang lebih 3.800.000.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati (Kriyantono, 2008, p. 151). Hal ini didukung juga oleh pernyataan yang mendefinisikan sampel sebagai bagian objek yang dapat mewakili populasi (Sandjaja & Heriyanto, 2011, p. 184). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab dengan syarat berusia 16 tahun ke atas, white collars dan pernah menggunakan aplikasi dan layanan Grab sebagai penumpang setelah tanggal 28 Januari 2016.

3.7 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Pada rancangan non probability sampling, penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Hal ini dikarenakan oleh sifat populasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi (Bungin, 2010, p. 109). Sementara, cara penarikan sampel dengan teknik purposive sampling ini dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Sarwono, 2012, p. 21). Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab.

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan untuk penelitian, akan digunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2008, p. 162):

(3.1)

(7)

Keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = presisi / batas ketelitian / nilai kritis (presisi yang diinginkan adalah 10%

dengan tingkat ketelitian 90%)

Dengan nilai presisi sebesar 10%, maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut :

dibulatkan menjadi 100 orang

3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari responden dengan menyebar kuesioner (Silalahi, 2012, p. 289). Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner online yang disebar melalui metode survei.

Kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Bungin, 2010, p.123).

Kuesioner yang dibagikan bersifat tertutup yang berarti jawaban pertanyaan sudah terlebih dahulu disediakan sehingga responden tidak mendapat kesempatan memberikan jawaban lain di luar jawaban yang telah disediakan (Singarimbun &

Effendi, 1995, p.177). Kuesioner akan disebarkan secara online untuk memperoleh data mengenai sikap masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab terhadap brand baru Grab. Peneliti akan membuat sebuah situs survei online, di mana responden dapat mengisi kuesioner langsung di situs tersebut.

(8)

3.8.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari observasi dan studi kepustakaan untuk melengkapi data-data primer (Silalahi, 2012, p. 291). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2010, p. 122). Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara dengan responden, buku, penelitian, jurnal ilmiah dan artikel-artikel mengenai sikap, brand dan Grab.

3.9 Teknik Pengukuran Data

Dalam mengolah jawaban responden, sikap masyarakat diukur dengan tiga komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Pengukuran yang dilakukan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap (Kriyantono, 2008, p. 136). Tiap-tiap jawaban dalam kuesioner memiliki skor sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : skor 5

Setuju (S) : skor 4

Netral (N) : skor 3

Tidak Setuju (TS) : skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

Selanjutnya, akan dilihat kecenderungan masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab terhadap brand baru Grab apakah lebih ke arah positif, netral atau negatif. Hasil dari scoring akan diaplikasikan kepada rumus untuk menghitung interval sikap berikut (Azwar, 2002, p. 137-138):

(3.2)

Berdasarkan rumus perhitungan interval tersebut, maka jika diaplikasikan ke dalam penelitian akan menjadi sebagai berikut:

(9)

Dari hasil perhitungan rumus tersebut, interval yang diperoleh untuk menentukan sikap adalah:

Sikap Negatif : 1 ≤ hasil skor responden ≤ 2,33 Sikap Netral : 2,34 < hasil skor responden ≤ 3,67 Sikap Positif : 3,68 < hasil skor responden ≤ 5

3.10. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas 3.10.1 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2011, p. 268). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan variabel uji statistik alpha cronbach’s (α) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach’s (α) adalah positif dan hasil penghitungannya sama atau lebih besar dari 0.8 (Sarwono, 2012, p. 86).

Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach’s alpha dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2002, p. 105):

[ ] [∑

]

(3.3) Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas alpha k = Jumlah butir soal

σ i2 = Varian butir soal σ2 = Varian skor total

(10)

3.10.2 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, data yang valid adalah data yang “tidak berbeda” dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011, p. 267). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang akan dilihat dari hasil corrected item total correlation dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan valid apabila nilai corrected item correlation lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel (Sugiyono, 2011, p. 267).

Pengukuran validitas menggunakan rumus sebagai berikut (Singarimbun

& Effendi, 1995):

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

(3.4) Keterangan:

r = Koefisiensi korelasi X = Skor pernyataan ke-n Y = Skor total

XY = Skor pernyataan ke-n dikalikan total n = Jumlah responden

3.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif. Pengolahan hasil penelitian dengan statistik deskriptif digunakan pada penelitian kuantitatif deskriptif, yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada (Bungin, 2010, p.171).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis data dengan menghitung data yang diperoleh dari hasil kuesioner online terhadap masyarakat Jakarta pengguna aplikasi Grab. Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, pengolahan data dalam

(11)

penelitian ini akan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version 17.0. Dalam SPSS, data diolah menggunakan tabel frekuensi dan uji rata-rata (mean) untuk menghasilkan statistik deskriptif yang kemudian akan dianalisa melalui tabulasi silang (crosstabs).

Kegunaan dari distribusi frekuensi adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian (Kriyantono, 2008, p.167). Tabel frekuensi ini nantinya akan digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk satu variabel saja. Sedangkan analisa crosstabs pada prinsipnya adalah menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom serta data. Crosstabs ini akan menyilangkan jawaban dari dua pertanyaan dalam sebuah tabel sehingga mudah dipahami (Sugiyono, 2011).

Referensi

Dokumen terkait

Bahan kimia yang diperlukan dalam penelitian meliputi udara (20% mengandung O 2 ) digunakan sebagai bahan baku pembentuk gas ozon, fenol C 6 H 5 OH (p.a. merck) sebagai obyek

Besarnya rendemen serehwangi Varietas Sitrona 2 Agribun dan Varietas G2 yang ditanam dengan perlakuan dosis pupuk dan jarak tanam menghasilkan rendemen lebih

Medicine New Jersey Medical School Rutgers Biomedical and Health Sciences Medicine New Jersey Medical School Rutgers Biomedical and Health Sciences Pathology Robert Wood

Dari hasil ujicoba beberapa metode pemanenan mikroalga, didapatkan bahwa dengan menggunakan metode mekanik atau alat panen sentrifuse, biomassa yang dihasilkan lebih banyak

Dengan adanya Majlis Dzikir Sregep Az-zakiyah tarekat yang didirikan di Desa Kalirandu, menurut pengamatan penulis, sudah cukup banyak masyarakat yang telah mengikutinya,

Penghargaan ini dimenangkan oleh Grab Indonesia, yaitu President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mendapatkan GridOto Awards 2020 sebagai Person of The Year pada

Definisi operasional sub variabel dari enjoyment adalah nilai pengalaman yang dirasakan oleh wisatawan terkait dengan perjalanan yang menyenangkan dalam mengikuti