3.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi yang baru dibentuk tahun 2002 dengan jumlah pegawai sebanyak 156 orang yang berawal dari 1 kota dan 1 kabupaten sekarang menjadi 1 kota dan 5 kabupaten. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, beralamatkan di Jalan Brigjen Piola Isa Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Badan Pertanahan Nasional (BPN) dahulu dikenal dengan sebutan kantor Agraria. Badan Pertanahan Nasional diatur melalui peraturan Presiden nomor 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional.
Berdasarkan instruksi presiden nomor 7 tahun 1999, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Bagian – bagian yang ada pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo yakni bagian Informasi, bagian Tata Usaha, bagian HTPT, bagian SPP, bagian P3, bagian SKP, bagian P3M.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Visi, Misi, Program dan kegiatan yangn akan dicapai dan telah dicapai serta memberi arah kepada setiap aparatur Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.
3.1.2 Visi Dan Misi
a. Visi
Visi kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo adalah
“menjadi lembaga yang mampu mewujudkan kebijkan bidang pertanahan sesuai dengan kondisi dan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan sebesar - besarnya kemakmuran rakyat”.
b. Misi
Secara operasional Misi ataupun tujuan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo selama periode 2007 - 2009 adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan survei dan pemetaan tanah untuk seluruh wilayah Provinsi Gorontalo khususnya wilayah yang memiliki potensi ekonomi tinggi serta rawan masalah pertanahan.
2. Melaksanakan percepatan persertifikatan bidang - bidang tanah diseluruh Provinsi Gorontalo melalui program PRONA, PRODA, UKM, serta menyediakan fasilitas infrastuktur bagi inisiatif swadaya dan partisipasi masyarakat.
pemilik tanah untuk meningkatkan kesejahteraan.
4. Melaksanakan pembaruan Agraria pada objek tanah bekas HGU dan tanah negara dalam rangka menata dan mengendalikan P4T, mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja.
5. Menyelesaikan masalah konflik, sengketa dan perkara pertanahan serta mencegah terciptanya konflik, sengketa dan perkara pertanahan yang baru melalui pembenahan kegiatan / pelayanan pertanahan pada unit - unit kerja Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.
6. Menigkatkan mutu pelayanan publik di bidang pertanahan untuk lebih berkualitas, cepat, akurat, tepat, transparan, dan akuntabel dengan tetap menjaga kepastian hukum.
7. Menindak lanjuti hasil pemeriksaan internal auditor dan mengantisipasi adanya objek - objek kesalahan baru dengan cara mempedomani semua aturan pelaksanaan.
8. Mengembangkan infrastruktur pertanahan bagi seluruh Kantor Pertanahan Kabupaten / Kota serta Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.
3.1.3 Landasan Hukum
Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan (SP & PP) yang bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum, keterbukaan dan akuntabilitas pelayanan publik yang tercantum.
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 13 tahun 2010 tentang jenis Penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional.
2. Peraturan Mentri Keuangan No.132/PMK.02/2010 tentang indeks dalam ranka penghitungan, penetapan, pelayanan PNBP pada Badan Pertanahan Nasional
3. Surat edaran No.1367 / 15.1–100/IV/2012 tentang penyampaian peraturan menteri keuangan Republik Indonesia No. 15 / PMK.02/2012 Tgl. 13 April 2012.
3.1.4 Struktur Oganisasi
Kegiatan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo ini tidak terlepas dari kegiatan yang sejalan dengan program yang telah direncanakan baik dari struktur organisasi dengan operasionalnya, sebab tanpa perencanaan dan sumber daya yang mendukung, suatu arganisasi tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan, oleh karena itu perlu adanya pembentukan konsep dari perencanaan, pengorganisasian yang dapat mendukung terselenggaranya kinerja pegawai yang efisien, serta bisa menjalankan program kerja dengan baik.
Dibawah ini juga dilampirkan struktur organisasi dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo:
3.1.5 Tugas dan Fungsi
Tangung jawab pegawai tidak lepas dari kegiatan yang sejalan dengan program yang telah direncanakan, berikut tugas dan tanggung jawab para pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo:
a. Kepala kantor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, mengatur dan, mengawasi kinerja pegawai, agar efektif dalam melaksanakan tugasnya.
b. Kepala bagian tata usaha
beperan sebagai pengelola administrasi, menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kepegawaian, perencanaan, pelaporan, perlengkapan dan aset.
c. Kepegawaian
mengkoordinasi, memberikan petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan semua kegiatan, yang sudah direncanakan oleh kantor.
d. Bendahara
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengatur arus keuangan pada kantor sama dengan halnya mengelola administrasi.
e. Sekretaris
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan fungsi kantor dalam bidang organisasi dan administrasi.
f. anggota / staf
ada beberapa anggota atau staf yang ikut membantu mengendalikan kegiatan kantor antara lain:
1. Hak tanah dan pendaftaran tanah (HTPT) 2. Survey pengukuran dan penetaan (SPP) 3. Pengaturan, penetaan, dan pertanahan(P3)
4. Pengendalian, petanahan, pemberdayaan masyarakat (P3M) 5. Sengketa dan konflik pertanahan (SKP)
Selanjutnya di gambarkan susunan jumlah staf pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo:
Tabel I
No Nama staf Jumlah staf
1 Hak tanah dan pendaftaran tanah (HTPT) 3 orang
2 Survey pengukuran dan penetaan (SPP) 14 orang 3 Pengaturan, penetaan dan pertanahan (P3) 11 orang 4 Pengendalian, pertanahan, pemberdayaan masyarakat (P3M) 5 orang
5 Sengketa dan konflik pertanahan 5orang
Sumber Data : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo
3.1.6 Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai tetap pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo, bedasarka nama, golongan, jenis kelamin, dan jabatan:
Tabel II
No Nama Gol
Jenis Kel
Jabatan
1 Ir. Arif Setiabudi Canny IV/d L
Kepala kantor Kanwil Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo
2 Iing Sarkim. SH.,MM IV/b L
Kabid Pengkajian dan Penanganan senketa dan konflik
3
Ir. Aris Sri Mulyanto, MM
IV/b L
Kabid Survey, Pengukuran dan Penetapan
4 Ir. Lindaryam Jahja IV/b P
Kabid Pengendalian Peretanahan dan Pemberdayaan Masyarakat
6 Sulam Samsul. A.Ptnh IV/a L
Kabid Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
7 Johanis J. Doringin. SH IV/a L
Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan.
8 Puji Amin, S. Hut III/d L
Kepala seksi Pengendalian Pertanahan
9 Asmin Dj.Haras, S,Sit. III/d P Kasubag Umum dan Informasi 10 Mulyadi Datau III/d L Kepala Seksi Landerform 11 Hj. Yetty Kadir III/d P Perencanaan dan Keuangan
12 Lukman Hakim,SY.S,Sit III/d L
Kepala Seksi Survey Potensi Tanah
13
Dicky C.Muharawan, ST,.MT
III/c L Kepala seksi pemetaan tematik
14 Ramla Razak III/c P
Kepala Seksi Pemetaan Hak Tanah Badan Hukum 15 Roy A.Loleh III/c L Kepala Seksi Pengkajian
16 Irwan M.Puti III/c L Kasubag Kepegawaian
17 Mohamad Nur Aliwu III/c L Kepala Seksi Konsulidasi Tanah 18 Wulan Hinta III/b P Kepala seksi Pendaftaran
19 Ratna B. Kumalasari, SH III/b P
Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Penetapan
20 Moh. Ekafitrawan, ST III/b L Kepala Seksi Pengukuran Bidang 21 Lance Makuta III/b L Kepala Seksi Penatagunaan Tanah
22 Abdillah Mallo, SH III/b L
Kepala Seksi Prngaturan tanah pemerintah
21 Rasmin Iman III/b L
Kepala Seksi Pengkajian dan Penanganan Perkara
22 Raden Rahmat Sorani, sp III/b L
Kepala Seksi Penetaan Kawasan Tertetu
21
Wahyu Eko Suprihandono, S.T
III/a L Staf SPP
22 Yogi Susatwoko, SE III/a L Staf P3M
23 Ninda Adisti Putri, S.T III/a P Staf HTPT
24 Elrianto Sara,SH III/a L Staf SKP
25 Ina Nilanng Tyas, SP III/a P Staf Subag Kepegawaian
26
Adib Prima Adhitama, S.Si
III/a L Staf SPP
27
Rahkmat Aries Saharjo, S.T
III/a L Staf SPP
28 Rahma Widyastuti, S.T III a P Staf P3
Nisak
30 Rustianty Adam, A.Md II/d P Staf Subag Keuangan
31 Taufik H. Monoarfa II/c L Staf P3M
32 Hendi Usman, A.Md II/c L Staf Subag Umum dan Informasi 33 Sry Wahyuni T, A.Md II/c P Staf Subag Keuangan
34 Azir Rahman II/c L Staf P3
35
Hamdan Mohamad, A.Md
II/c L Staf Subag Keuangan
36 Indra Lesmana, A.Md II/c L Staf HTPT
37
Yusna Abd.Muis Kasim, A.Md
II/c L Staf Subag Keuangan
38
Mohamad Fadly Ilahude, A.Md
II/c L Staf P3
39 Rian Bachsoan, A.Md II/c L Staf HTPT
40 Riswanto, A.Md II/c L Staf P3M
41 Anzar Abidin Najpa II/b L Staf SPP
42 Lukman Otaya II/b L Staf P3
43 Irfandi Otalu II/b L Staf Sengketa
44 Affandi Nur Karim II/b L Staf SPP
45 Siti Mukaromah II/b P Staf SPP
46 Umar Karim II/b L Staf Subag Kepegawaian
47 Trezi Andhika II/a L Staf TU
48 Yuli Adriansyah II/a L Staf SPP
49
Yuswa Dolar Tri Sendik Aksa
II/a P Staf SPP
50 ARI Prima Wijaya II/a L Staf SPP
51 Fitria Hasanah II/a P Staf SPP
52 Andi Haslim II/a L Staf SPP
56 Hanang Dewantoro II/a L Staf SPP
57 Hermawan Dwi Astanto II/a L Staf SPP
58 Iswan Tamizi II/a L Staf SPP
Sumber Data :Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo
3.1.7 Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa masih ditemukan sedikit kendala yang mempengaruhi efektifitas kerja pegawai, seperti kurangnya disiplin kerja, yang menghambat aktivitas pada kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo. Selain dari faktor pegawai itu sendiri, kendala yang ditemui juga berupa kondisi fasilitas kantor yang masih kurang memadai, diantaranya ruang kantor yang masi sempit, dan peralatan teknologi yang belum lengkap.
langkah sebagai berikut:
1. Pencepatan pembentukan Kelembagaan Kantor Pertanahan di Provinsi Gorontalo 2. Penataan pegawai dan pengoptimalan pendistribusian sarana prasarana pada Kantor
Pertanahan yang baru dibentuk.
3. Pembinaan administrasi dan teknis operasional untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
4. Peningkatan disiplin pegawai dilingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Efektifitas Kerja Pegawai
Pegawai merupakan salah satu unsur potensial dalam pengoperasian setiap aktivitas yang dilakukan pada kantor. Peralatan canggih tanpa peran aktif pegawai tidak berarti apa – apa, sebab tanpa pegawai maka tujuan kantor tidak akan tercapai, namun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pegawai yang berwawasan dalam bidangnya baik kreativitas, inovatif, disiplin, berwawasan luas serta bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang timbul pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Gorontalo.
Efektifitas Kerja Pegawai dapat dilihat dari hasil kerja yang dilakukan, serta bagaimana sikap dan perilakunya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Dengan adanya fasilitas menunjang dapat meningkatakan efektifitas kerja, dan mengikuti pelatihan – pelatihan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta penempatan pegawai sesuai keahlian, sehingga pekerjaan akan terarah pada tujuan kantor.
Peran pegawai pun sangat diperlukan yakni profesional dalam bekerja serta memiliki antusias dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sehingga akan menciptakan pekerjaan yang efektif dan efisien.
Kesadaran diri para pegawai yang nantinya akan membawa efek positif terhadap kantor karena mempunyai tanggung jawab dari para pegawainya, dengan adanya tanggung jawab ini maka pekerjaan akan lebih baik dan terarah, mendorong para pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan baik, artinya memberikan motivasi yang akan membawa kearah berhasilnya suatu kantor.
Adanya pelayanan yang baik dari pihak kantor untuk menjaga kepercayaan dan simpati kepada masyarakat, sebab efektifitas kerja sangat menunjang pemberian pelayanan pada masyarakat. Perlunya keterampilan yang baik untuk meningkatkan kemauan dan efektifitas pegawai, dan setiap para pegawai bertanggung jawab melakukan pekerjaan, tentunya dalam rangka meningkatkan karir serta pengembangan potensi pegawai itu sendiri.
meningkatkan semangat agar bisa memaksimalkan efektifitas kerja.Peningkatan kinerja pegawai merupakan aset dari kantor yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari setiap aktivitas kerja pegawai.Pegawai mempunyai pengetahuan yang tinggi dan pekerjaan yang menjadi kewajiban untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya.
Perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang dibarengi semangat yang tinggi dapat menciptakan pekerjaan yang maksimal dan mutu yang berkualitas, selain itu penyelesaian pekerjaan yang baik dan tepat pada waktunya akan memberikan citra yang baik pada suatu kantor, sebaliknya pekerjaan yang tidak dibarengi dengan semangat yang tinggi dan tidak bisa bekerja dengan tepat pada waktunya akan menimbulkan citra buruk terhadap suatu kantor. Pengetahuan terhadap kerja ini adalah lingkungan dimana pegawai harus memiliki keterampilan mengenai segala pekerjaan yang diharapkan menjadi pegangan dalam menjalaninya, dalam hal ini menyangkut tentang kinerja yang baik.
Setiap orang atau kelompok mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah dan satu atasan supaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama berhubungan dengan pegawai serta seluru yang ada dalam kantor tersebut. Seluruh organisasi atau kantor mempunyai hak yang di pusatkan pada pemberian hasil keseluruhan yang memuaskan. Dan hendaknya segala peraturan, perjanjian, dan perintah harus dihormati dan dipatuhi.
Setiap kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik, sehingga dapat mewujudkan kekompakan kerja, dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik, kantor harus membina para pegawai sedemikian rupa supaya pegawai merasa ikut memiliki perusahaan itu.