KONSERVASI SDA
PENDAYAGUNAAN SDA
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
TAHUN 2016
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR D I N A S P E K E R J A A N U M U M
BIDANG SUMBER DAYA AIR
PROFIL PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Halaman | 1 UMUM
Provinsi Kalimantan Timur mempunyai potensi sumber daya air yang sangat melimpah. Terdapat kurang lebih 31 Daerah Aliran Sungai dan ratusan sub DAS yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Secara administratif daerah aliran sungai tersebut melintasi beberapa wilayah Kabupaten/Kota bahkan lintas wilayah Negara. Sampai dengan saat ini potensi tersebut belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan, masih perlu berbagai perencanaan program sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Mencermati perkembangan wilayah dan tuntutan layanan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengelolaan sumber daya air saat ini diperlukan suatu pengelolaan sumber daya air yang berkesinambungan yang dapat menyentuh langsung kehidupan masyarakat salah satunya melalui kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi.
Berdasarkan Undang – undang Nomor 11 tahun 1974 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015, bahwa yang dimaksud dengan kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi adalah sebagai berikut :
- Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
- Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
- Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi
- Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
- Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
- Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
- Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.
Perencanaan dan Pembangunan Jaringan Irigasi merupakan salah satu program / kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan daerah irigasi dan layanan jaringan irigasi yang optimal bagi pengembangan kawasan pertanian dalam rangka mendukung salah satu program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ketahanan Penyediaan Pangan Provinsi Kal-Tim.
Halaman | 2 DAERAH IRIGASI PROVINSI KALIMATAN TIMUR
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mempunyai wewenang dan tanggungjawab melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnnya 1000 ha-3000 ha, dan daerah irigasi lintas daerah kabupaten/kota.
Daerah irigasi yang dimaksud meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Pada Lampiran II Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015, ditetapkan bahwa daerah irigasi yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut : A. Kab. Berau
1 D.I. Biatan 2 D.I. Labanan 3 D.I. Merancang 4 D.I. Semurut
Pengembangan Irigasi : A. Pembangunan Baru - (New) B. Peningkatan - (Up Grading) C. Lanjutan - (Rounding Up) Tahapan Pengembangan Irigasi : 1. Tahapan Survey, Investigasi, Desain
Studi : - Studi Awal - Sudi identifikasi - Studi Pengenalan - Study Kelayakan Desain / Perencanaan: - Perencanaan Pendahuluan
- Perencanaan Detail / Akhir 2. pembebasan lahan (Land Acquisition)
3. Pelaksanaan Konstruksi (Construction)
Pengelolaan Irigasi : A. Rehabilitasi B. Pemeliharaan C. Operasi
Tahapan Pengembangan Irigasi : 1. Tahapan Survey, Investigasi, Desain
- Pengelolaan Aset Irigasi ( Walktrough) - Desain / Perencanaan
2. Pelaksanaan Konstruksi (Construction) 3. Operasi dan Pemeliharaan
P
Peennggeemmbbaannggaann &&
P
Peennggeelloollaaaann IIrriiggaassii
K
Keettaahhaannaann PPaannggaann S
Suummbbeerr DDaayyaa L
Laahhaann
SuSummbbeerr DDaayyaa MaMannuussiiaa
S
Suummbbeerr DDaayyaa AAiirr
Kerangka Pemikiran Pengembangan Dan Pengelolaan Irigasi
C. Kab. Kutai Kartanegara 1 D.I. Marangkayu
2 D.I. Sungai Buluh B. Kab. Kutai Timur
1 D.I. Kaliorang 2 D.I. Selangkau
Halaman | 3 Kemudian berdasarkan kegiatan studi perencanaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Air, terdapat 2 (dua) Daerah irigasi yang tidak termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 namun masih merupakan Kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam Pengembangan dan pengelolaannya, yaitu D.I.
Rantau Pulung yang berada di Kabupaten Kutai Timur dan D.I. Telake yang berada di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Halaman | 4 JARINGAN IRIGASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A. JARINGAN IRIGASI D.I. BIATAN Latar Belakang
Hamparan rencana Daerah Irigasi Biatan terletak disebelah kanan (timur) Sungai Tumbit (Mata Air Tumbit) yang direncanakan sebagai sumber pengambilan air untuk mengairi areal rencana daerah irigasi memanjang dari selatan ke utara searah sungai tersebut. Pada mata air tersebut dibangun sebuah bendung (Bendung Biatan) yang menaikkan elevasi muka air. Luas areal pengembangan adalah sekitar 1.800 Ha yang berada di bagian hilir mata air. Kondisi vegetasi umumnya berupa hutan berat dan ringan, semak belukar dan sebagian berupa persawahan. Lahan yang sebagian lahan persawahan tersebut memiliki luas sekitar 250 Ha dan lahan hasil pembukaan lahan Dinas Pertanian seluas 200 Ha. Untuk lahan 200 Ha tersebut berupa lahan yang sudah terbuka namun belum dimanfaatkan karena terkendala jaringan pengairan.
Dengan kemiringan permukaan tanahnya yang berkisar antara 0-15%, maka lokasi ini memungkinkan untuk dijadikan daerah beririgasi dengan sistem pengaliran secara gravitasi.
Pengembangan daerah irigasi ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan menciptakan peluang kesempatan kerja yang terkait dengan mengevaluasi jaringan alam dan buatan yang sudah ada dan merencanakan sistem jaringan irigasi bagi rencana pengembangan daerah irigasi.Untuk itu diperlukan usaha untuk mengubah fungsi dan sekaligus meningkatkan lahan yang ada agar lebih produktif menjadi lahan berpengairan teknis, sehingga dapat dipergunakan untuk lahan usaha tani seperti layaknya daerah irigasi.
Lokasi
Secara administrasi Jaringan Irigasi Biatan terletak pada dua desa, yaitu Desa Sumber Mulya, Kecamatan Talisayan dan Desa Biatan Ilir, Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau. Berjarak sekitar
± 120 Km arah tenggara Kota Tanjung Redeb.
Kondisi Areal Persawahan
Profil Perencanaan dan Pembangunan Jaringan Irigasi Provinsi Kalimantan Timur
Halaman | 5
NOMOR LEMBAR : 01
1 fit = 0,3048 m 1mil = 5.280 feet = 1.6093 m JUMLAH LEMBAR : 19
NAMA DAERAH IRIGASI : BIATAN
KABUPATEN : BERAU
UPTD : -
DESA/KECAMATAN : SUMBER MULYA / TALISAYAN
NAMA BANGUNAN : BENDUNG BIATAN
NAMA SALURAN : PRIMER BIATAN
LOKASI (GPS) : 1°34'43.30"N - 118° 4'17.51"E
Sketsa Lokasi :
Catatan : - Bangunan Bendung Biatan, Konstruksi Beton bertulang Kondisi bangunan masih baik.
- Sayap hulu hilir pasangan Konstruksi Beton bertulang Kondisi pasangan masih baik.
- Pintu Kuras Tipe Sorong baja, 2 buah. Kondisinya macet, dikarenakan roda gigi penggerak rusak keduanya.
- Pintu Intake Tipe Sorong baja, 2 buah. Kondisinya macet, dikarenakan roda gigi penggerak rusak keduanya.
BENDUNG BIATAN
BENDUNG BIATAN
B.BT.1
Bangunan dan Saluran Irigasi
Layout lokasi D.I. Biatan
Halaman | 6 Pembiayaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Biatan dibiayai oleh APBD Provinsi Kalimantan Timur dimulai pada tahun 2010 hingga saat ini.
Informasi Teknis
BENDUNG BIATAN Lokasi:
Kelurahan/Desa : Desa Sumber Mulya
Kecamatan : Talisayan
Kabupaten/Kota : Berau
Wilayah Sungai : Karangan
Sungai : Tumbit
Sungai Induk : Biatan
Tipe Bendung : Bendung Tetap
Luas DTA (km2) : 10
Curah Hujan (mm/thn) : 2.134,8 Pemanfaatan :
Irigasi (Ha) : 1.800
Air Baku (ltr/dtk) : -
PLTMH (kw) : ...
Pelaksanaan :
Tahun Awal Dibangun : 2010 Tahun Selesai Dibangun : 2011
Tahun Rehabilitasi : -
Sumber Dana : APBD Provinsi Kaltim
Keterangan : Tahap Operasi dan Pemeliharaan
Data Teknis
Tinggi Muka Air Dimensi Pembilas (m) : 2,62 x 2,30
Normal (mdpal) : 67,80
Banjir (mdpal) : 68,00 Panjang Lantai Apron (m) : 13
Minimum (mdpal) : 65,60 Panjang Kolam Olak (m) : 10,32
Material Tubuh Bendung : Beton Bertulang Elevasi
Dasar Sungai (mdpal) : 65,60
Debit Pelimpah Mercu (mdpal) : 67,80
Q1000 (m3/dtk) : 7.790 Lantai Apron (mdpal) : 65,60
QPMF (m3/dtk) : Kolam Olak (mdpal) : 65,20
Top Dinding (mdpal) : 69,80 Mercu
Tipe : Bulat Panjang Tanggul (m) : -
Tinggi (m) : 2
Lebar (m) : 29 Luas Genangan -
Lebar Efektif (m) : 15 Normal (Ha) :
Banjir (Ha) :
Tipe Kolam Olak : USBR Minimum (Ha) :
Intake Irigasi Intake PLTMH
Jumlah (buah) : 2 Jumlah (buah) : 1
Tipe : Pintu Sorong Tipe : Pintu Sorong
Debit Desain (m3/dtk) : 3,60 Debit Desain (m3/dtk) :
Elevasi (mdpal) : 66,61 Elevasi (mdpal) : 65,60
Dimensi (m) : 1,50 x 1,20 Dimensi (m) : 2,62 x 2,30
JARINGAN IRIGASI BIATAN Lokasi:
Kelurahan/Desa : Desa Sumber Mulya dan Desa Biatan Ilir Kecamatan : Talisayan dan Biatan
Halaman | 7
Kabupaten/Kota : Berau Wilayah Sungai : Karangan Luas Fungsional (Ha) : 450 Luas Potensial (Ha) : 1.800
Bangunan Utama : Bendung
Tingkatan Jaringan : Semi Teknis Pelaksanaan :
Tahun Awal Dibangun : 2011 Tahun Selesai Dibangun : Tahun Rehabilitasi :
Sumber Dana : APBD I
Keterangan : Tahap Pembangunan
Data Teknis
Saluran Primer Saluran Pembuang
Panjang (m) : 12.960 Panjang (m) : 3.780
Lebar Dasar (m) : 0,35 - 2,50 Lebar Dasar (m) :
Lebar Atas (m) : 2,10 - 4,58 Lebar Atas (m) :
Debit Aliran (m3/dtk) : 0,085 - 3,238 Debit Aliran (m3/dtk) :
Saluran Sekunder Lele Saluran Lainnya
Panjang (m) : 8.860 Pjg Saluran Muka (m) : 4.644
Lebar Dasar (m) : 0,35 - 0,85 Pjg Saluran Pengelak Banjir (m) :
Lebar Atas (m) : 2,20 - 2,25 Pjg Saluran Suplesi (m) :
Debit Aliran (m3/dtk) : 0,079 - 0,524 Pjg Saluran Gendong (m) : Pjg Sal. Pipa Pompanisasi (m) : Saluran Sekunder Pesantren
Panjang (m) : Bangunan Bagi/Sadap
Lebar Dasar (m) : Bagi (buah) : 0
Lebar Atas (m) : Bagi Sadap (buah) : 6
Debit Aliran (m3/dtk) : Sadap (buah) : 18
Bangunan Pelengkap (buah) Panjang Tanggul (m) :
Kantong Lumpur :
Bangunan Ukur : Panjang Jalan Inspeksi (m) :
Terjunan : 11 Panjang Jalan Usaha Tani (m) :
Got Miring : :
Siphon : P3A
Talang : 1 Jumlah :
Gorong-Gorong (silang) : 29 Jumlah Anggota :
Pelimpah Samping / Corong : Status :
Pintu Pembuang :
Pintu Klep :
Bangunan Suplesi :
Bangunan Outlet :
Bangunan Pertemuan :
Jembatan : 4
Krib :
Tempat Cuci/Mandi Hewan :
Pekerjaan Perencanaan Tahun
Pelaksanaan
Sumber
Dana Nama Pekerjaan Konsultan
2007 APBD I Survey, Investigasi, Desain (SID) Irigasi Biatan
Kabupaten Berau PT. Mitra Agung Manunggal
2008 APBD I Lanjutan Survey, Investigasi, Desain (SID) D.I. Biatan
Kabupaten Berau CV. Widya Aika
2009 APBD I UKL & UPL D.I. Biatan Kabupaten Berau CV. Widya Aika
Progres Pekerjaan Fisik Tahun
Pelaksanaan Anggaran Sumber Dana
Progres
Fisik Item Pekerjaan Kontraktor Konsultan Supervisi 2010 Rp 4.471.635.000,00 APBD I 78% Sebagian bendung, PT. Adhi Karya
Halaman | 8
(Bendung) Jalan akses sepanjang 2,7 km
(Persero), Tbk
2011 Rp 24.218.632.000,00 APBD I 100%
(Bendung)
Penyelesaian bendung
Pembangunan saluran induk
Pembangunan saluran sekunder
Pembangunan bangunan bagi sadap
Pembangunan bangunan pelengkap
PT. Adhi Karya (Persero), Tbk
Divisi Konstruksi V CV. Patoya Indah
2012 Rp 1.693.999.000,00 APBD I
Pembangunan saluran sekunder
Pembangunan saluran gendong
Pembangunan saluran pembuang
Normalisasi sungai downstream bendung
Pembangunan pagar pengaman bendung
Pembangunan bangunan bagi sadap
Pembangunan bangunan pelengkap
PT. Ikhsan Hakim CV. Citra Kota Consult
2012 Rp 4.318.983.000,00 APBD-P I
2013 Rp 8.848.153.000,00 APBD I
Pembangunan saluran sekunder
Pembangunan saluran pembuang
Pembangunan bangunan pelengkap
PT. Ikhsan Hakim PT. Arcsindo Karya Utama
2014 Rp 9.906.904.000,00 APBD I
Pembangunan saluran primer
Pembangunan saluran sekunder
Pembangunan saluran pembuang
PT. Swadaya Bhakti
Guna PT. Archeas
2015 Rp 8.979.169.000,00 APBD I
Pembangunan saluran sekunder
Pembangunan bangunan pelengkap
Pembangunan patok batas (400 titik)
PT. Semoga
Barokah CV. Portal
Consultant
Rincian Item Pekerjaan Jaringan Irigasi Tahun
Pelak- sanaan
Saluran Primer (m)
Saluran Sekunder (m)
Saluran Tersier (m)
Saluran Pem- buang
(m)
Saluran Lainnya (m)
Bangunan Bagi / Sadap (buah)
Bangunan Pelengkap (buah)
Jalan (m)
Tanggul Tanah Lining Tanah Lining Tanah Lining (m)
2011 1.270 589 7.065 8 4
2012 1.125 600 5.195 5 14
2013 500 1.500 3.850
2014 1.960 250 2.300
2015 1.250 2
B. JARINGAN IRIGASI D.I. LABANAN
Latar Belakang
Melihat potensi persawahan dan sumber daya air pada areal irigasi Labanan di Kabupaten Berau yang sangat mendukung maka dilakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bendung serta jaringan irigasinya. Sumber air yang digunakan sebagai sumber air utama untuk
Halaman | 9 mengairi areal Daerah Irigasi Labanan diambil dari Sungai Niram yang terletak di Desa Labanan.
Bendung Labanan terdiri dari dua bangunan bendung pada satu sistem sungai. Pada hulu Sungai Niram terdapat Bendung Labanan Makarti kemudian di sebelah hilirnya terdapar bendung suplesi Labanan Jaya. Daerah Irigasi Labanan dengan luas potensial 1.116 Ha ini memiliki luas fungsional seluas ±950 Ha. Terdapat dua kelompok P3A di daerah ini yaitu Kelompok Tirto Maju (275 orang) dan Kelompok Harapan Jaya (164 orang). Tujuan pembangunan dan peningkatan Jaringan Irigasi Labanan adalah guna meningkatkan produksi hasil pertanian dengan periode 2 kali panen dalam 1 tahun. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan potensi lahan pertanian dapat meningkatkan penghasilan pada petani dan ikut membantu menyediakan bahan pokok khususnya beras. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan hajat hidup masyarakat guna memenuhi keperluan air guna persawahan miliknya. Pada tahun 2015 ini dilakukan perencaan jaringan irigasi ini yaitu pada pekerjaan Studi Optimalisasi Daerah Irigasi Labanan oleh Bidang SDA Dinas PU Kalimantan Timur.
Lokasi Pekerjaan
Secara administrasi Jaringan Irigasi Labanan terletak pada 2 Desa, yaitu Desa Labanan Jaya dan Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau. Berjarak sekitar ± 34 Km arah barat Kota Tanjung Redeb.
Halaman | 10 Layout lokasi D.I. Labanan
Pembiayaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Labanan dilakukan mulai tahun 1998/1999 hingga 2014 yang dibiayai oleh APBD Provinsi Kalimantan Timur.
Pada Tahun 2015 dilaksanakan kegiatan Studi Optimalisasi Daerah Irigasi Labanan dengan sumber dana APBD Provinsi Kalimantan Timur.
Pada Tahun 2016 akan dilaksanakan pekerjaan konstruksi Bendung Regulator Labanan Jaya.
Halaman | 11 Data Teknis
EKSISTING BENDUNG LABANAN JAYA
Data teknis Bendung Labanan Jaya
Nama Desa : Labanan Jaya
Kecamatan : Teluk Bayur
Kabupaten : Berau
Sumber Air : Sungai Penjaringan
Bendung Eksisting
Tipe Bendung : Urugan tanah Homogen
Tipe Mercu Pelimpah : Ogee
Kemiringan Hulu : 1:1
Kemiringan Hilir : 1:1
Lebar Bendung : 5,00 m
Lebar Pelimpah : 1,95 m
Lebar Pintu Pembilas : 0,60 m
Elevasi Puncak : 12,74 m
Elevasi Mercu : 10,95 m
Elevasi Lantai Apron : 8,74 m Elevasi pada Pintu Pembilas : 8,74 m Elevasi Muka Air Normal : 10,95 m
Tinggi Jagaan : 1,79 m
Panjang Tanggul : 234,45 m
Jumlah Pilar : 1 buah
Diameter Pilar : 1,00 m
Kolam Olak
Tipe Kolam Olak : USBR Tipe IV Panjang Kolam Olak : 8,30 m
Lebar Kolam Olak : 3,55 m
Elevasi Lantai Hilir Apron : 7,43 m
Halaman | 12 EKSISTING BENDUNG LABANAN MAKARTI
Data teknis Bendung Labanan Makarti
Nama Desa : Labanan Makarti
Kecamatan : Teluk Bayur
Kabupaten : Berau
Sumber Air : Sungai Niram
Bendung Eksisting
Tipe Bendung : Urugan Tanah Homogen
Tipe Mercu Pelimpah : Ogee
Kemiringan Hulu : 1:1
Kemiringan Hilir : 1:1
Lebar Bendung : 5,00 m
Lebar Pelimpah : 10,00 m
Lebar Pintu Pembilas : 2 x 1 m
Elevasi Puncak : 20,05 m
Elevasi Mercu : 18,43 m
Elevasi Lantai Apron : 16,50 m Elevasi pada Pintu Pembilas : 16,50 m Elevasi Muka Air Normal : 18,43 m
Tinggi Jagaan : 1,62 m
Panjang Tanggul : 188,00 m
Jumlah Pilar : 2 buah
Diameter Pilar : 1,00 m
Kolam Olak
Tipe Kolam Olak : Vlugger
Panjang Kolam Olak : 15,00 m
Lebar Kolam Olak : 12,00 m
Elevasi Lantai Hilir Apron : 16,14 m
Halaman | 13 RENCANA BENDUNG REGULATOR LABANAN JAYA
Data teknis Bendung Regulator Labanan Jaya
Nama Desa : Labanan Jaya
Kecamatan : Teluk Bayur
Kabupaten : Berau
Sumber Air : Sal. Pembuang Manunggal
Karsa 7 Bendung Regulator
Tipe Bendung : Barrage
Elevasi Puncak Bendung : 8,95 m Lebar Pintu Intake Kiri : 0,60 m Elevasi Dasar Intake : 7,02 m Lebar Pintu Intake Kanan : 0,50 m Elevasi Dasar Intake : 7,13 m Lebar Pintu Pembilas : 4 x 2,00 m Tinggi Bendung (P) : 4,00 m
Elevasi Mercu : 5,25 m
Elevasi Lantai Apron : 4,95 m Elevasi pada Pintu Pembilas : 5,25 m Elevasi Muka Air Normal : 7,63 m Kolam Olak
Tipe Kolam Olak : USBR tipe IV
Panjang Kolam Olak : 10,00 m
Lebar Kolam Olak : 9,80 m
Elevasi Lantai Hilir Apron : 3,95 m Dokumentasi
Bendung Labanan Jaya Bendung Labanan Makarti
Halaman | 14 Desain Rencana Bendung Regulator Labanan Jaya
C. JARINGAN IRIGASI D.I. MERANCANG
Latar Belakang
Bendungan Merancang telah dibangun untuk memanfaatkan sumber daya air secara optimal untuk mengairi persawahan di sekitar baik ditinjau dari segi volume air maupun luasan daerah genangan yang ada. Bendungan ini mampu menampung dan menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan pengairan daerah irigasi di Kecamatan Gunung Tabur. Perencanaan jaringan irigasi ini dilakukan pada pekerjaan Studi Optimalisasi D.I. Merancang Kabupaten Berau oleh Bidang SDA Dinas PU Kalimantan Timur yang dilakukan pada tahun 2008. Pengoptimalan fungsi daerah irigasi yang ada tersebut dilakukan dengan cara survey dan investigasi daerah yang memiliki potensi untuk lahan pertanian tapi belum ada jaringan irigasi serta dilakukan perencanaan jaringan
Halaman | 15 irigasi yang baru seluas 1.200 Ha untuk kebutuhan irigasi Daerah Irigasi Merancang, Kabupaten Berau. Sedangkan luas lahan yang sudah di budidayakan/digarap seluas ±715,33 Ha.
Daerah irigasi tersebut akhirnya telah dapat dikembangkan dari sawah tadah hujan hujan menjadi sistem irigasi semi teknis menggunakan sumber air dari bendungan ini. Kondisi tersebut meningkatkan produksi pertanian (padi) di Kabupaten Berau. Tujuan dari pengembangan jaringan irigasi ini adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian dengan cara meningkatkan intensitas tanam dan efisiensi penggunaan air dengan mengoptimalkan jaringan irigasi yang ada dalam rencana Daerah Irigasi Merancang, sehingga di masa mendatang diharapkan bahwa daerah ini menjadi lumbung padi regional. Pembangunan jaringan irigasi ini demi keberhasilan pembangunan di bidang irigasi di Kalimantan Timur.
Lokasi Pekerjaan
Secara administrasi Jaringan Irigasi Merancang terletak pada 3 tiga desa, yaitu Desa Melati Jaya, Desa Merancang Ulu, dan Desa Merancang Ilir, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.
Berjarak sekitar ± 42 Km arah timur Kota Tanjung Redeb.
Layout lokasi D.I. Merancang
Halaman | 16 Pembiayaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Merancang dilakukan mulai tahun 1992 yang dibiayai oleh APBN dan dilakukan optimalisasi jaringan pada tahun 2008 hingga 2014 oleh APBD Provinsi Kalimantan Timur.
Data Teknis
Sungai Selubuk dengan panjang 8 km lebar rata-rata 12 m. Daerah tangkapan (Catchment) seluas 14,4 km2, Elevasi Muka Air Normal (MAN) luas genangan = 376 Ha dengan kapasitas tampung 9,78 juta m3, sedangkan pada saat banjir dengan elevasi Muka Air Banjir (MAB) luas areal genangan 625 Ha dengan kapasitas tampung air sebesar 13,04 juta m3
Jalan Inspeksi
Panjang : 10 Km
Lebar : 3 M
Pembuatan Gorong-gorong
Panjang : 8 M
Pintu Sorong : 18 buah
Pekerjaan Saluran Pembawa(leaning)
Panjang : 4 Km
Lebar : 1,4-2,4 M
Pekerjaan Saluran Pembuang
Panjang : 8 Km
Lebar : 4-6 Km
Dokumentasi
Jalan Inspeksi Areal Persawahan D.I. Merancang
Saluran Pembawa Jalan Inspeksi Saluran Lining
Halaman | 17 D. JARINGAN IRIGASI D.I. SEMURUT
Latar Belakang
Rencana pengembangan Daerah Irigasi Semurut & Buyung-Buyung 1.100 Ha pada dasarnya adalah mengembangakan 2 daerah irigasi yaitu D.I. Semurut dan D.I. Buyung-Buyung.
Lahan fungsional yang sudah di kelola oleh petani/masyarakat adalah ±250 Ha dari ±400 Ha potensi lahan yang ada untuk D.I. Semurut dan ± 350 Hektar dari ± 700 Hektar potensi lahan yang ada untuk D.I. Buyung-Buyung. Pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim Bidang Sumber Daya Air melaksanakan kegiatan Studi Optimalisasi Bendung dan Jaringan D.I. Semurut Kabupaten Berau oleh Dinas PU Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Air. Berdasarkan hasil perencanaan, kapasitas debit dari Sungai Semurut dapat mengairi lahan irigasi seluas 1.000 hektar.
Pengambilan air pada D.I. Semurut dilakukan dengan membuat bendung pada Sungai Semurut untuk menaikkan elevasi muka air kondisi aliran sungai normal agar mampu menampung dan mengalirkan air melalui intake secara gravitasi terhadap daerah irigasi. Selain berfungsi untuk mengairi lahan irigasi Semurut, Bendung Semurut juga menyuplai air melalui saluran ke Sungai Buyung-Buyung kemudian melalui Bendung Buyung-Buyung dapat mengairi lahan irigasi Buyung-Buyung. Walaupun kedua sungai tersebut tidak memiliki sistem aliran alami yang sama. Hal tersebut dilakukan karena kapasitas debit Sungai Buyung-Buyung tidak dapat mengairi D.I. Buyung-Buyung sehingga perlu suplai tambahan. Untuk itu dapat dilakukan optimalisasi sumber air Sungai Semurut untuk mensuplai kebutuhan air irigasi lahan pertanian (ekstensifikasi dan intensifikasi) untuk dua daerah irigasi.
Lokasi Pekerjaan
Secara administrasi Jaringan Irigasi Semurut & Buyung-Buyung terletak pada Desa Semurut dan Desa Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau. Berjarak sekitar ±42 Km arah timur Kota Tanjung Redeb.
Halaman | 18 Layout lokasi D.I. Semurut
Pembiayaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Semurut dilakukan mulai tahun 1995-1997 dan direhabilitasi tahun 2006 kemudian dioptimalisasi lagi pada tahun 2013 hingga saat ini yang dibiayai oleh APBD Provinsi Kalimantan Timur melalui Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kalimantan Timur.
Pada tahun 2006 dilaksanakan kegiatan pelebaran bendung sebesar Rp. 953.739.000,00 bersumber dana APBD. Prov Kalimantan Timur . Bendung Semurut dilaksanakan kembali pada tahun 2013 untuk dengan sumber dana APBD sebesar Rp. 17.800.002.000,00 dan sumber dana APBD - P Sebesar Rp. 7.908.300.000.000,00. Pada Tahun 2014 dilaksanakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi dengan sumber Dana APBD Tahun 2014 dengan biaya Rp.
12.848.122.000,00. Pada Tahun 2015 pekerjaan dilaksanakan lanjutan pekerjaan peningkatan saluran irigasi dengan sumber dana APBD Tahun 2015 dengan biaya Rp. 8.199.903.000,00.
Data Pekerjaan yang Sudah Dikerjakan Sampai Tahun 2015 adalah:
1. Peningkatan dan Rehablitasi Bendung 2. Saluran Primer panjang 1.094m
3. Saluran Sekunder semurut kiri panjang 2.390 m 4. Saluran Primer Semurut kanan panjang 975 m 5. Saluran Sekunder Semurut kanan panjang 175 m 6. Box Culvert 9 buah
7. 6. Gorong-gorong 3 buah 8. 7. Box bagi 4 buah
Halaman | 19 Data Teknis
Bendung Semurut dan Bendung Buyung-Buyung adalah bendung yang sudah ada, akan tetapi karena beberapa perubahan kondisi baik daerah layanan maupun kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berubah, maka perlu dilakukan optimalisasi. Dari hasil studi perencanaan tahun 2012 diperoleh hasil optimalisasi bendung semurut sebagai berikut:
1. Tipe Bendung : Bendung Tetap
2. Tipe mercu : Bulat
3. Debit banjir rencana : Q50th = 345 m3/dtk
4. Lebar bendung : Bendung Utama tetap menggunakan bendung eksisting selebar 27 meter, ditambah/dilebarkan sebesar 23 meter di samping kanan bendung berupa pelimpah samping.
5. Elevasi Lantai Hulu : +23.00 m
6. Elevasi Crest Pelimpah : +25.00 m (dinaikkan 0.50 meter dari eksisting
+24.50 m, untuk mencukupi kebutuhan elevasi di bendung Buyung-Buyung)
7. Panjang kolam olak : 22 meter
8. Pintu penguras bendung : Lebar 1.0 meter
9. Tinggi Jagaan Bendung : +27.54 meter. Sedangkan dinding bendung sebelah kanan harus dibongkar diganti pelimpah samping.
10. Pintu Intake : Lebar pintu intake eksisting 1.0 harus dilebarkan menjadi 1.80 meter. Hal ini dikarenakan bertambahnya areal irigasi dan adanya bangunan ukur debit.
Sedangkan lantai intake tetap dipertahankan pada +24.00 m.
11. Alat ukur debit : Bendung Ambang Lebar (Broad Crest Weir) 12. Debit di Intake : 1.43 m3/dtk
Halaman | 20 Skema Perencanaan Jaringan Irigasi
Dokumentasi
Bangunan Bendung dan Intake Saluran Irigasi dan Bangunan Pelengkap
L E G E N D A
Jembatan
Kesatuan dalam
c. Debit Rencana a. Nama Petak b. Luas Areal Bangunan Muka Gorong-gorong Jalan Sipon
Bangunan Bagi Sadap
Bangunan Sadap Talang Bangunan Bendung
Bangunan Terjun Gotmiring
Pelimpah Samping satu gambar
BENDUNG SEMURUT BS. 1
S. 1Ka 43 Ha 60 lt/dt BS. 1-1
S. 1-1Ka 53 Ha 74 lt/dt BS. 1-2
S. 1-2Ka 101 lt/dt 72 Ha BS. 1-3
S. 1-3Ka 41 lt/dt 29 Ha
BS. 1-4 46 lt/dt
S.1-4Ka 33 Ha
S. 2-1Ka1 19 Ha 27 lt/dt
S. 2-1Ka2 6 lt/dt
S. 2-1Ka3 38 Ha 53 lt/dt BS. 2-1
BS. 2-2
S. 2-2Ka1 3 Ha 4 lt/dt
S. 2-2Ka2 13 Ha 18 lt/dt
S. 2-1.1Ka 63 Ha 88 lt/dt BS. 2-1.1
BS. 2-2.1 S. 2-2.1Ka 27 Ha 38 lt/dt
S. 2-2.2Ka 72 Ha 101 lt/dt
BS. 2-2.2 BS. 2-3
S. 2-3Ka 43 Ha 60 lt/dt BS. 2-4
BS. 2-5 S. 2-5Ka1
23 Ha 32 lt/dt S. 2-5Ka2 34 Ha 48 lt/dt
BENDUNG BUYUNG-BUYUNG BB. 1
B. 1Ka 46 Ha 64 lt/dt BB. 2
B. 2Ka 28 lt/dt
BB. 2-1
B. 2-1Ka 31 Ha 43 lt/dt
B. 2-1Ki 17 Ha 24 lt/dt BB. 3
B. 3Ka 51 Ha 72 lt/dt
BB. 3-1 B.3-1Ki 29 Ha 41 lt/dt BB. 4
BB. 4-1 B. 4Ka
46 Ha 65 lt/dt
B. 4-1Ki 22 Ha 31 lt/dt
Q = 0.098 m3/dt A = 63 ha
Saluran Induk Semurut Saluran Sekunder Semurut-2
Saluran Sekunder Semurut-1
4 Ha
S. 2-4Ka1 78 Ha 109 lt/dt S. 2-4Ka2 93 Ha 130 lt/dt 20 Ha
Q = 0.034 m3/dt A = 22 ha
Q = 0.106 m3/dt A = 68 ha
Q = 0.045 m3/dt A = 29 ha
Q = 0.230 m3/dt A = 148 ha
Q = 0.075 m3/dt A = 48 ha
Q = 0.374 m3/dt A = 216 ha
Q = 0.453 m3/dt A = 262 ha
Saluran Induk Buyung-Buyung Saluran Sekunder Buyung-Buyung
Q = 0.089 m3/dt A = 57 ha
Q = 0.355 m3/dt A = 228 ha
Q = 0.422 m3/dt A = 271 ha
Q = 0.112 m3/dt A = 72 ha Q = 0.154 m3/dt
A = 99 ha
Q = 0.601 m3/dt A = 386 ha Q = 0.794 m3/dt
A = 510 ha Q = 0.136 m3/dt
A = 87 ha
Q = 0.322 m3/dt A = 120 ha
Q = 0.368 m3/dt A = 149 ha
Q = 0.480 m3/dt A = 221 ha
Q = 0.562 m3/dt A = 274 ha
Q = 1.566 m3/dt A = 827 ha
Halaman | 21 E. JARINGAN IRIGASI D.I. KALIORANG
Latar Belakang
Daerah Irigasi Kaliorang merupakan bagian dari sentra daerah pertanian di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dimana sebagian besar penduduk bermatapencaharian petani dan nelayan. Perencanaan jaringan irigasi ini dilakukan pada pekerjaan Survey, Investigasi, Design (SID) D.I. Kaliorang Kabupaten Kutai Timur oleh Bidang SDA Dinas PU Kalimantan Timur yang dilakukan pada tahun 2010. Luas potensial lahan pertanian di daerah tersebut 1.200 Ha dengan luas fungsional ±572 Ha. Kondisi lahannya sebagian besar (30%) merupakan lahan yang sudah tergarap dengan sistem tadah hujan maupun irigasi desa yang diusahakan sendiri oleh petani setempat (panen 1-2 kali dalam setahun).
Konsep pengembangan Daerah Irigasi Kaliorang sesuai kondisi karakteristik daerah adalah dengan merencanakan sistem jaringan irigasi teknis dimana kebutuhan air irigasinya disuplai dari Bendungan Kaliorang di hulu Sungai Progo sebagai penyedia air utama kemudian dibantu pengambilan airnya oleh Bendung Regulator Kaliorang yang berada lebih di hilir dan berjarak lebih dekat dengan Daerah Irigasi Kaliorang.
Lokasi Pekerjaan
Secara administrasi Jaringan Irigasi Kaliorang mencakup 7 Desa, yaitu: Desa Bangun Jaya, Kaliorang, Citra Manunggal Jaya, Bumi Sejahtera, Bukit Harapan, Bukit Makmur dan Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur. Berjarak sekitar ± 85 Km dari Kota Sangatta ke arah Kota Sangkulirang.
Layout lokasi D.I. Semurut
Halaman | 22 Pembiayaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Kaliorang dibiayai oleh APBD Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2008 dan APBD Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2009 hingga 2011. Pembangunan belum dilanjutkan menunggu kepastian pembebasan lahan.
a. Tahap I APBD Kab. Kutim, Tahun 2008 sebesar Rp. 1.199.256.000,- (konstruksi).
b. Tahap II APBD Prov. Kaltim, Tahun 2009 sebesar Rp. 2.613.124.000,- (Sal.Pembuang 7.100 m
& Bang.Pelengkap 5 Buah ).
c. Tahap III APBD Prov. Kaltim, Tahun 2010
1. Perencanaan SID D.I. Kaliorang sebesar Rp. 764.727.000,-.
2. Konstruksi sebesar Rp. 3.999.405.000,- (Saluran Pembuang : 15,078 m dan bangunan Pelengkap 3 Buah
d. Tahap IV APBD Prov. Kaltim, Tahun 2011
1. Konstruksi (optimasi) dan Supervisi sebesar Rp. 24.545.704.500,- (bendung regulator, jaringan, dan Supervisi)
2. Perencanaan SID Bendungan Kaliorang (satu sistem bendung regulator) sebesar Rp.
969.430.000,-).
e. Tahap V APBD Prov. Kaltim, Tahun 2012
1. Lanjutan Pemb. Bendung Kaliorang dan Jaringan serta Supervisi Rp. 6.121.491.500,- (Jaringan Irigasi menunggu kepastian pembebasan lahan oleh Pemkab Kutim)
2. Model Tes dan AMDAL Bendungan Kaliorang sebesar Rp. 1.763.052.000,-.
Sehingga secara keseluruhan anggaran APBD Provinsi yang sudah terserap Rp.
40.776.934.000,termasuk pelaksanaan konstruksi dan perencanaan.
Data Teknis
BENDUNGAN KALIORANG
Lokasi:
Kelurahan/Desa : Desa Bukit Makmur
Kecamatan : Kaliorang
Kabupaten/Kota : Kutai Timur
Wilayah Sungai : Karangan
Sungai : Progo
Sungai Induk : Kaliorang
Luas DTA (km2) : 49,43
Curah Hujan (mm/thn) : 930,6
Pemanfaatan : :
Irigasi (Ha) : 1.300
Air Baku (ltr/dtk) : 350
Reduksi Banjir (%) :
PLTMH (kw) :
Pelaksanaan :
Tahun Awal Dibangun : Tahun Selesai Dibangun :
Tahun Rehabilitasi :
Sumber Dana :
Keterangan : Tahap Perencanaan
Halaman | 23
Data Teknis
Waduk Tubuh Bendungan
Tinggi Muka Air Konstruksi : Urugan Tanah
Normal (mdpal) : 50 Homogen
Banjir (mdpal) : 54,15
Minimum (mdpal) : 40 Tinggi (m) : 16
Panjang (m) : 439,73
Luas Genangan Lebar Puncak (m) : 6
Normal (Ha) : 68,785 Volume (m3) : 398.603,2
Banjir (Ha) : 97,394
Minimum (Ha) : 0,333 Elevasi
Puncak (mdpal) : 55
Volume Genangan Dasar (mdpal) : 39
Normal (juta m3) : 3,336
Efektif (juta m3) : 3,026 Kemiringan Lereng
Banjir (juta m3) : 6,706 Hulu (1:n) : 3
Tampungan Mati (juta m3) : 0,310 Hilir (1:n) : 3
Bangunan Pelimpah Intake Air Baku
Tipe Pelimpah : Ogee Jumlah (buah) : 1
Tipe :
Material : Beton Bertulang Debit Desain (m3/dtk) : 350
Elevasi (mdpal) :
Debit Pelimpah Dimensi (m) :
Q1000 (m3/dtk) : 606,093 QPMF (m3/dtk) : 878,017
Instrumentasi Mercu
Tipe : Bulat Tekanan Air Pori :
Tinggi (m) : 2,0 Rembesan :
Lebar (m) : 50 Tekanan Tanah :
Deformasi Internal :
Tipe Kolam Olak : USBR III Deformasi Permukaan :
Gempa :
Panjang Kolam Olak (m) : 18 Muka Air Waduk :
Panjang Lantai Apron (m) : 15 Muka Air Tanah :
Curah Hujan :
Elevasi
Dasar Sungai (mdpal) : +39,00
Mercu (mdpal) : +50,00
Lantai Apron (mdpal) : +48,00 Kolam Olak (mdpal) : +32,11 Top Dinding (mdpal) : +55,00
Saluran Peluncur
Panjang (m) : 60
Lebar (m) : 40
Kemiringan : 0,158
Saluran Transisi
Panjang (m) : 120
Lebar (m) : 40 - 50
Kemiringan : 0,042
BENDUNG REGULATOR KALIORANG Lokasi:
Kelurahan/Desa : Desa Bangun Jaya
Kecamatan : Kaliorang
Kabupaten/Kota : Kutai Timur
Halaman | 24
Wilayah Sungai : Karangan
Sungai : Progo
Sungai Induk : Kaliorang
Tipe Bendung : Bendung Tetap
Luas DTA (km2) : 64,8
Curah Hujan (mm/thn) :
Pemanfaatan :
Irigasi (Ha) : 1.300
Air Baku (ltr/dtk) : -
PLTMH (kw) : -
Pelaksanaan :
Tahun Awal Dibangun : 2010 Tahun Selesai Dibangun :
Tahun Rehabilitasi : -
Sumber Dana : APBD Provinsi Kaltim
Keterangan : Tahap Konstruksi
Data Teknis
Tinggi Muka Air Dimensi Pembilas (m) :
Normal (mdpal) : 29,00
Banjir (mdpal) : 31,70 Panjang Lantai Apron (m) : 13
Minimum (mdpal) : Panjang Kolam Olak (m) :
Material Tubuh Bendung : Beton Bertulang Elevasi
Dasar Sungai (mdpal) :
Debit Pelimpah Mercu (mdpal) : +29,00
Q1000 (m3/dtk) : Lantai Apron (mdpal) : +27,50
QPMF (m3/dtk) : Kolam Olak (mdpal) : +19,50
Top Dinding (mdpal) : Mercu
Tipe : Bulat Panjang Tanggul (m) : -
Tinggi (m) : 1,5
Lebar (m) : 25 Luas Genangan
Lebar Efektif (m) : 20,4 Normal (Ha) :
Banjir (Ha) :
Tipe Kolam Olak : USBR III Minimum (Ha) :
Intake Irigasi
Jumlah (buah) : 2
Tipe : Pintu Sorong
Debit Desain (m3/dtk) : 3,60
Elevasi (mdpal) : 66,61
Dimensi (m) : 1,50 x 1,20
SALURAN IRIGASI KALIORANG
» Saluran Primer = 3248 meter
» Saluran Sekunder = 7599 meter
» Saluran Tersier = 17790 meter
» Bangunan Bagi Sadap = 2 buah
» Bangunan Sadap = 12 buah
» Gorong-gorong Silang = 4 buah
» Gorong-gorong Pembawa = 12 buah
» Bangunan Box Tersier = 36 buah
» Bangunan Box Kuarter = 35 buah
Halaman | 25 Dokumentasi
Kegiatan Panen Raya Di Desa Bangun Jaya Kec. Kaliorang Kondisi Eksisting Saluran Pembuang
Potensi Lahan Persawahan Kondisi Konstruksi Saluran Pembuang
F. JARINGAN IRIGASI D.I.SELANGKAU
Latar Belakang
Program swasembada beras saat ini mempunyai penekanan dan prioritas pembangunan.
Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana pembangunan yang berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan sebelumnya, sehingga pencapaian tujuan masyarakat yang
Bendung Regulator dan Saluran Pembawa
Halaman | 26 adil dan makmur dapat terwujud dan tercapai sesuai dengan sasaran yang dicita-citakan oleh masyarakat dan Pemerintah.
Salah satu kawasan yang cukup potensial untuk dikembangkan berada di daerah Selangkau, Kabupaten Kutai Timur. Oleh karena itu, pada tahun 2012, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum bermaksud melakukan kegiatan perencanaan SID Daerah Irigasi Selangkau KUTIM 1.500 Ha guna mewujudkan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya air di wilayah tersebut khususnya dalam rangka mendukung misi peningkatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur, khususnya Kab. Kutai Timur.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Daerah Irigasi Selangkau berada di daerah Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Layout lokasi D.I. Selangkau
Pembiayaan
Perkiraan rencana biaya pelaksanaan konstruksi pembangunan Bendung Selangkau dan jaringan irigasi sebesar Rp. 51.225.690.000,00.
Halaman | 27 Data Teknis
Adapun dalam rencana pengembangan daerah irigasi ini akan dikonstruksi beberapa bangunan, dengan data teknis meliputi :
Hasil analisa hidrologi
Luas DAS :± 0,889 km2
Panjang Sungai : ± 1,12 km Lahan Digarap : 163,2 Ha Lahan Fungsional : 240,75 Ha
Pola Tata Tanam : Padi-padi-palawija Lahan Potensial : ± 1.020 Ha Sumber Air Irigasi : Sungai Selangkau Potensi Debit Air : 0,58 m3/dt
Bangunan Utama (Bendung)
Lebar : 100 m
Tinggi : 3 m
Tinggi Mercu : 1,5 m Lebar Mercu Bendung : 7 m Lebar penguras : 1 m Lebar Intake : 1 m Elevasi Dasar Bendung : + 15,00 Elevasi Dasar Intake : + 16,00 Panjang Kantong Lumpur : 70 m Lebar Kantong Lumpur : 5 m
Perencanaan Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi DI. Selangkau ini terdiri atas : 1.Saluran Primer dengan panjang 124,46 m 2.Saluran Sekunder terbagi atas :
Saluran Sekunder Kiri : ± 6,6 km Saluran Sekunder Kanan : ± 9,3 km
Saluran Sekunder Kampung Baru: ± 3,6 km 3.Bangunan Pelengkap Irigasi terdiri atas :
a.Bangunan Bagi/Sadap ada 18 buah b.Terjunan ada 23 buah
c.Gorong-gorong pembawa ada 4 buah d.Gorong-gorong pembuang silang 7 buah
Halaman | 28 Dokumentasi
Kondisi sungai selangkau Kondisi saluran irigasi eksisting
G. JARINGAN IRIGASI D.I. RANTAU PULUNG Latar Belakang
Guna mendukung misi terwujudnya kecukupan dan ketahanan pangan, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Timur, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Air telah melaksanakan berbagai program antara lain melalui program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Pengairan Lainnya. Program tersebut selain diarahkan untuk menunjang misi pemantapan ketahanan pangan juga diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
Agar pengelolaan irigasi bisa menjadi efektif maka pemanfaatannya harus diatur sedemikian rupa agar sumber daya air yang ada bisa terjaga kuantitas dan kualitasnya. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan terhada bangunan utama (headworks) beserta bangunan-bangunan perlengkapnya dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
o Bangunan yang direncanakan harus memperhatikan kesesuaian dengan fungsi yang diharapkan.
o Kemudahan perencanaan dan pelaksanaannya.
o Kemudahan eksploitasi dan pemeliharaan.
o Bangunan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
Bertitik tolak pada uraian di atas, maka perlu segera dilakukan suatu kegiatan pengembangan terhadap daerah irigasi terpilih secara optimal, efektif dan efisien dari segala aspek, sehingga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat sekitarnya, khususnya disektor pertanian tanaman pangan di samping agar sumber daya air yang tersedia bisa dikelola dengan baik.
Halaman | 29 DATA PERENCANAAN :
No
1 El hulu Bendung = + 61.0
2 Elevasi intake = + 62.0
3 Elevasi mercu Bendung = + 63.0
4 Lebar efektif Pelimpah = 84 m
5 Lebar pintu penguras = 1.5 m
6 Pintu Intake = 2.0 m
7 Pilar pintu penguras = 1.5 m
8 Type mercu = Mercu tipe bulat
9 Tinggi mercu = 2.0 m
10 Elevasi air diatas mercu = + 64.9
11 Tinggi jagaan = 1.00
12 Elevasi crest bendung/ tanggul = + 65.9
13 Elevasi hilir bendung = + 52.0
14 El muka air hilir bendung = + 54.5
16 Kemiringan hulu mercu = Tegak
17 Kemiringan hilir mercu = 1:1
18 Panjang Kolam = 13 m
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan
Pada tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Air telah melaksanakan Studi Kelayakan Pengembangan Daerah Irigasi Rantau Pulung, dari studi tersebut didapatkan daerah irigasi potensial di Kecamatan Rantau Pulung sebesar 28.563,83 Ha, namun ketersedian sumber air hanya cukup untuk mengairi daerah irigasi sebesar 1.550 Ha.
Untuk menindaklanjuti studi terdahulu pada tahun anggaran 2015, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan “SID Daerah Irigasi Rantau Pulung” guna mewujudkan pemanfaatan dan pendaya gunaan sumber daya air di wilayah tersebut, dalam rangka mendukung misi peningkatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Timur.
Pembiayaan
Perkiraan rencana biaya pelaksanaan konstruksi pembangunan Bendung dan jaringan irigasi D.I Rantau Pulung sebesar Rp. 90.953.308.000,00.
Data Teknis
• DATA PERENCANAAN BENDUNG BENUMUDA
• DATA PERENCANAAN SALURAN IRIGASI 1. Saluran Primer Rantau Pulung (3.677 Km).
2. Saluran Sekunder Rantau Pulung (6.347 Km).
3. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kiri 2A (1.300 Km).
Halaman | 30 4. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kanan 3A (1.500 Km).
• DATA PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP
1. Bangunan Sadap (14 buah)
a. Saluran Sekunder Rantau Pulung : - BS. RTP. 1
- BS. RTP. 2 - BS. RTP. 3 - BS. RTP. 4
b. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kiri 1A : - BS. RTP. Kn 1
- BS. RTP. Kn 2 - BS. RTP. Kn 3 - BS. RTP. Kn 4 - BS. RTP. Kn 5
c. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kiri 2A : - BS. RTP. 2 Kn 1
- BS. RTP. 2 Kn 2
d. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kanan 3A : - BS. RTP. 1 Kr 1
- BS. RTP. 1 Kr 2 - BS. RTP. 1 Kr 3 2. Bangunan Bagi (3 buah)
a. Saluran Sekunder Rantau Pulung : - BB. RTP. 1A
- BB. RTP. 2A - BB. RTP. 3A
3. Bangunan Gorong-gorong (7 buah) a. Saluran Primer Rantau Pulung :
- GG. RTP. 1 - GG. RTP. 2
b. Saluran Sekunder Rantau Pulung : - GG. RTP. 5
- GG. RTP. 6 - GG. RTP. 7
c. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kiri 1A : - GG. RTP. 3
d. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kiri 2A : - GG. RTP. 4
4. Bangunan Terjun (5 buah)
a. Saluran Primer Rantau Pulung : - BT.RTP. 1
- BT.RTP. 2
b. Saluran Sekunder Rantau Pulung : - BT.RTP. 3
- BT.RTP. 4
c. Saluran Sekunder Rantau Pulung Kanan 3A :