• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Manado, 12 Juni 2020 Kepala Kantor Regional XI BKN Manado. Wakiran, SH, MH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Manado, 12 Juni 2020 Kepala Kantor Regional XI BKN Manado. Wakiran, SH, MH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Kantor Regional XI BKN Manado tahun 2020- 2024 merupakan dokumen perencanaan Kantor Regional XI BKN Manado yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan Kantor Regional XI BKN Manado sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada tahun 2020- 2024.

Penyusunan Renstra Kantor Regional XI BKN Manado mengacu pada pedoman Renstra dalam Permen PPN/Kepala Bappenas No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (RENSTRA K/L) 2020- 2024. Secara substansi Renstra Kantor Regional XI BKN Manado tahun 2020- 2024 disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap IV periode 2020- 2024, serta mengacu pada rencana dan kebijakan Badan Kepegawaian Negara.

Perumusan Renstra dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan arah proses pembaharuan yang dilakukan Kantor Regional XI BKN Manado agar terlaksana secara lebih terstruktur, lebih terukur dan tepat sasaran. Dalam perumusan Renstra, tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan selama jangka waktu lima tahun yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku.

Akhir kata, Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengambilan keputusan operasional dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan visi yang telah ditetapkan Kantor Regional XI BKN Manado dalam 5 tahun, dan Semoga Renstra ini benar- benar bermanfaat dalam mendukung visi Kantor Regional XI BKN Manado yaitu terwujudnya “Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat 2025 di wilayah kerja”

Manado, 12 Juni 2020

Kepala Kantor Regional XI BKN Manado

Wakiran, SH, MH

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan Potensi dan Tantangan ...3

1.3 Struktur Organisasi ...6

1.4 Sumber Daya ...7

1.5 Sarana dan Prasarana Kantor Regional XI BKN Manado ...9

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.1 Visi BKN ...13

2.2 Misi BKN ...13

2.3 Tujuan ...14

2.4 Nilai-nilai Badan Kepegawaian Negara ...15

2.5 Tujuan Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara ...15

2.6 Sasaran Strategis Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara ...16

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi ...18

3.2 Kerangka Regulasi ...20

3.3 Kerangka Kelembagaan ...21

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1 Target Kinerja ...23

4.2 Kerangka Pendanaan ...25

BAB V PENUTUP ...26

(4)

BAB I.

PENDAHULUAN

Pada akhirnya nanti, Renstra Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara juga perlu melihat perubahan strategis di lingkungannya, menjabarkan tugas pokok dan fungsi BKN berdasarkan norma dan standar dalam peraturan di atasnya.

Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien yang mampu mendorong peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan kualitas pelayanan publik sehingga tercipta tata pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Kantor Regional XI BKN menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kantor Regional XI BKN Tahun 2020-2024 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang merupakan gambaran tujuan, sasaran strategis dan target hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun sesuai dengan tugas dan fungsi, serta peran Kantor Regional XI BKN sebagaimana yang diamanatkan oleh undang- undang.

Visi Kantor Regional XI BKN sebelumnya yaitu ”Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional untuk mendukung tercapainya Indonesia Maju”. Di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado.” Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara (BKN) perlu mendasari Visinya pada Visi yang ada di BKN secara terpusat untuk mencapai tujuan bersama 1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Kantor Regional XI BKN Manado merupakan turunan dari Rencana Strategis yang ada di BKN dengan menertapkan visi dan misi yang selaras dengan tujuan organisasi. Lebih jauh lagi Rencana Strategis 2020- 2024 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 yang ditetapkan dalam perencanaan pembangunan nasional.

Renstra Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Tahun 2020-2024 sebagai arah kebijakan dan program Kantor Regional XI Kepegawaian

Negara perlu mendapat perhatian, monitoring dan evaluasi secara

menyeluruh terutama terkait keselarasan tujuan Badan Kepegawaian Negara.

(5)

seperti yang sudah diamanahkan dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Dengan disemangati oleh visi BKN, Kantor Regional XI BKN untuk periode Tahun 2020-2024 menetapkan visinya sama dengan Badan Kepegawaian Negara sebagai berikut : ”Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional dan Berintegritas untuk mendukung tercapainya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong di wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN”.

Profesional artinya, (a) ASN melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan yang telah diamanahkan melalui peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan maksimalkan sumber daya dalam pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN secara efektif dan efisien, sebagai upaya untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik koprupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, (b) ASN memiliki kapabilitas dan standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik, yaitu transparan, partisipatif, akuntabel, adil, dan setara.

Berdasarkan pemikiran tersebut Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Tahun 2020-2024 memprioritaskan profesionalisme lembaga dalam menyelenggarakan manajemen kepegawaian. Profesionalisme lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian juga mencakup profesionalisme dalam penyediaan layanan publik yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara.

Dalam rangka peningkatan pelayanan manajemen PNS di daerah secara efektif dan efisien, maka dibentuk Kantor Regional BKN, yang merupakan instansi BKN di daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BKN. Berdasarkan Keputusan Kepala BKN Nomor 59/KEP/2001 dan dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara dimana Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini disebut Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara adalah instansi Badan Kepegawaian Negara di daerah, yang berada di bawah

(6)

dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, dimana Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara adalah sebagai unit eselon II mandiri.

Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara wajib untuk menyusun renstra, yang tetap mengacu pada renstra Badan Kepegawaian Negara.

Renstra Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara 2020-2024, melaksanakan 3 program yaitu sebagai berikut :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKN.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN.

3. Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara.

1.2. Tujuan Potensi dan Tantangan

Mengacu pada potensi yang telah ditetapkan oleh Badan kepegawaian Negara maka Kantor Regional XI BKN menetapakan 3 (tiga) potensi yang dapat dioptimalkan menjadi kekuatan untuk dapat mewujudkan manajemen ASN yang baik, yaitu: (1) mandat BKN yang kuat berdasarkan Undang-Undang; (2) infrastruktur kelembagaan BKN yang memadai sehingga akan memudahkan penetrasi pelayanan kepegawaian; dan (3) teknologi digital yang semakin canggih yang dapat digunakan untuk mempermudah pelayanan kepegawaian.

Potensi pertama yaitu sesuai amanat UU 5/2014 meneguhkan dan memperkuat posisi BKN sebagai lembaga pemerintah yang mengurusi manajemen ASN. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 PP No.11/2017, Manajemen PNS meliputi 14 hal: (1) penyusunan dan penetapan kebutuhan;

(2) pengadaan; (3) pangkat dan jabatan; (4) pengembangan karier; (5) pola karier; (6) promosi; (7) mutasi; (8) penilaian kinerja; (9) penggajian dan tunjangan; (10) penghargaan; (11) disiplin; (12) pemberhentian; (13) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan (14) perlindungan. Kewenangan penyelenggaraan manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN, sebagaimana disebutkan pada Pasal 25 ayat (2) UU 5/2014 menunjukkan betapa penting peran BKN.

Potensi kedua adalah infrastruktur kelembagaan BKN. Pasal 1 angka 21 UU 5/2014 menyebutkan bahwa BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan

(7)

menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam undang-undang. Dengan kedudukan sebagai lembaga pemerintah nonkementerian (berada di pusat), BKN memiliki tugas teknis spesifik yang diberikan oleh undang-undang hanya kepada BKN. Sebagai lembaga dengan tugas spesifik di bidang kepegawaian, BKN memiliki peran untuk melakukan pembinaan serta pengawasan dan pengendalian di semua lembaga pemerintah (kementerian/lembaga/daerah) terkait manajemen ASN, dikarenakan seluruh lembaga pemerintah memiliki unit kerja yang menbidangi kepegawaian dalam skala domestik.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

Kanreg BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Negara di bidang pembinaan dan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Regional BKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

b. Pemberian pertimbangan dan/atau penetapan mutasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penetapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya;

d. Pemberian pertimbangan pensiun Pegawai Negeri Sipil instansi daerah dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya;

e. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya;

f. Penetapan mutasi Pegawai Negeri Sipil provinsi/kabupaten/kota ke instansi pusat atau ke instansi daerah;

g. Pembinaan, fasilitasi, dan evaluasi penilaian kinerja dan penyusunan standar kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya;

(8)

h. Pengelolaan teknologi informasi penilaian kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

j. Kantor Regional XI BKN Manado memiliki beban kerja sebanyak 137.969 PNS yang berada di 3 (tiga) provinsi, yaitu: Provinsi Sulawesi Utara;

Provinsi Gorontalo; dan Provinsi Maluku Utara dan Instansi Vertikal.

Disamping kedudukan, tugas, dan fungsi, Kantor Regional XI BKN juga memiliki kewenangan yaitu :

a. Memberikan Penetapan Nota Persetujuan Kenaikan Pangkat, PMK dan mutasi lainnya;

b. Penetapan Pertek Pensiun PNS dan Janda/Duda PNS;

c. Penetapan Karpeg/Karis/Karsu;

d. Memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait dengan peraturan kepegawaian, melakukan pengawasan dan pengandalian pada instansi sewilayah kerja Kantor Regional XI BKN;

e. Melakukan updating data;

g. Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian;

h. Menyelenggarakan ujian penerimaan CPNS dengan system CAT;

i. Pembangunan Pusat Pelayanan Terpadu;

j. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran.

(9)

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Kantor Regional XI BKN berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara terdiri atas:

1. Kepala Kantor .

Kepala Kanreg BKN mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Kanreg BKN Manado di wilayah kerjanya.

2. Bagian Tata Usaha.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg BKN Manado.

3. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian

Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pemberian persetujuan kenaikan pangkat dan mutasi lainnya, serta

(10)

41 27

Tabel 1.2 PNS Kanreg XI BKN Manado Menurut Jenis Kelamin

Pria Wanita

pertimbangan teknis mutasi antar kabupaten/kota dalam provinsi, antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi, serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian di wilayah kerja Kanreg BKN Manado.

4. Bidang Pengangkatan dan Pensiun.

Bidang Pengangkatan dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil penetapan kenaikan pangkat pengabdian dan anumerta, pemberhentian dan pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun atau meninggal dunia, Janda/Duda bagi Pensiunan yang meninggal dunia serta pengelolaan tata naskah pensiun di wilayah kerja Kanreg BKN Manado.

5. Bidang Informasi Kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara pada instansi di wilayah kerja Kanreg BKN Manado.

6. Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian.

Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kepegawian dan supervisi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara instansi di wilayah kerja Kanreg BKN Manado.

1.4 SUMBER DAYA

Sumber daya aparatur Kanreg XI BKN Manado berjumlah 68 (enam puluh delapan) pegawai (kondisi 31 Desember 2019) dengan komposisi sebagai berikut :

(11)

1 4

18

24 21

Tabel 1.3 PNS Kanreg XI BKN Manado Menurut Jabatan

Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Pelaksana

39 2

24

2 1

Tabel 1.4 PNS Kanreg XI BKN Manado Menurut Agama

Islam Katholik Kristen Hindu Budha

11

45 12

Tabel 1.5. PNS Kanreg XI BKN Manado Menurut Pendidikan

S-2 S-1 D-3

(12)

1.5 SARANA DAN PRASARANA KANTOR REGIONAL XI BKN MANADO

Kanreg XI BKN memiliki 2 (dua) unit gedung yang terdiri dari Gedung Utama dan Gedung Tata Naskah yang berlokasi di Jl. A.A Maramis Km.8 Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Kanreg XI BKN selalu meningkatkan sarana dan prasarana setiap tahun untuk mendukung semua kegiatan melalui pengadaan dan renovasi. Kanreg XI BKN memiliki 7 (tujuh) unit mobil dinas yang terdiri dari 1 (satu) unit mobil Eselon II dan 5 (lima) unit mobil operasional serta 1 (satu) unit mobil di UPT Gorontalo, serta 7 (tujuh) unit motor dinas dengan perincian penempatan 5 Unit di kanreg dan 1 unit di Kantor UPT Gorontalo dan 1 (satu) unit di Kantor UPT Ternate yang didukung oleh alat pengolahan data dan sarana pendukung lainnya .

Selama 5 tahun pelaksanaan Renstra 2015-2019, telah banyak hasil yang dicapai. Dari 4 Indikator Kinerja Sasaran strategis telah dicapai atau on track sesuai target sebagaimana tabel berikut :

Evaluasi Hasil Capaian Output Kinerja Tahun 2015 sd 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 Meningkatnya

efektifitas Koordinasi Perencanaan Program dan Kegiatan, Sumber

Dana serta Pengelolaan Administrasi di Lingkungan BKN

Indikator Kinerja Utama 1 Rekomendasi Inspektorat atas Laporan

Keuangan Kanreg BKN Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2 Persentase pengembangan kapasitas

SDM Kanreg 5% 5%

3 Durasi Menanggapi Keluhan Publik Terhadap Pelayanan Kepegawaian di

Kanreg XI BKN 7 Hari 1 Hari

4 Persentase Penurunan Temuan Inspektorat Terhadap Pengelolaan

Keuangan Kanreg XI BKN 20% 20% 5% 5%

5 Rekomendasi Inspektorat terhadap

Implementasi SAKIP Kanreg BKN Baik C

(Kurang) Baik CC Baik CC

Indikator Kinerja Kegiatan 1 Jumlah Dokumen Perencanaan Kantor

Regional BKN 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok

2 Jumlah Dokumen Laporan Kinerja Kantor

Regional BKN 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok

3 Jumlah Dokumen Laporan Keuangan

Kantor Regional BKN 14 Dok 14 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

4 Jumlah Dokumen Pengelolaan

Kepegawaian 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 2 Dok 2 Dok

5 Jumlah Pegawai yang mengikuti

diklat/kursus/workshop/seminar 23

Pegawai 23

Pegawai 16

Pegawai 14

Pegawai 7 pegawai 7 pegawai

6 Jumlah Dokumen SABMN Kantor Regional 4 Dok 4 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

7 Jumlah Laporan Kehumasan dan

Keprotokolan Kantor Regional 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3

Laporan 3 Laporan 3 Laporan 8 Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

2 Tersedianya Indikator Kinerja Utama

(13)

Sarana dan Prasarana yang Memadai Dalam Rangka Menjamin Kelancaran Tugas Perkantoran di

Lingkungan Kanreg BKN

1

Tingkat Kenyamanan Gedung Kantor yang dimiliki Kanreg BKN / Indeks Kepuasan Pegawai terhadap Sarana dan Prasarana yang tersedia

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2 Tingkat Kecukupan Sarana dan Prasarana

yang dimilki Kanreg BKN Baik Baik

3 Persentase Pemenuhan Sarana dan

Prasarana yang dimiliki 80% 90%

Indikator Kinerja Kegiatan 1 Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kanreg BKN 69 Unit 201 Unit 93 Unit 114 Unit 5 Unit 5 Unit

2 Jumlah Perangkat Pengolah Data yang

diadakan 25 Unit 45 Unit 38 Unit 61 Unit 1 Paket 1 Paket

3 Jumlah jalan yang diadakan 1 Pekt 1 Paket

4 Jumlah Lanjutan Paving Blok Jalan yang

Diadakan 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket

5

Pengadaan dan Pemasangan Kabel

Bawah Tanah 1 Paket 1 Paket

6

Jumlah Renovasi/Penggantian Atap

Gedung yang Diadakan 1 Paket 1 Paket

7

Pengadaan Partisi Ruang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian dan Ruang Bagian Umum dan Kepegawaian

1 Paket 1 Paket

8

Renovasi dan Perbaikan Ring Blok dan

Plafon Ruang Lounge 1 Paket 1 Paket

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Mutasi Kepegawaian

Indikator Kinerja Utama 1 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kepegawaian Baik Sangat

Baik Baik Baik Baik Baik

2 Persentase Tingkat Kesalahan Pelayanan

Kepegawaian 10% 5% 10% 10% 90% 95%

3 Percepatan Durasi Penyelesaian

Pelayanan Kepegawaian 15 Menit 10 Menit 15 Menit 15 Menit 45 Menit 45 Menit 4 Persentase penetapan usul mutasi dan

status kepegawaian dengan tepat 90% 90%

5 Persentase Pengelolaan tata naskah penetapan SK/Nota Pensiun ke dalam

lemari tata naskah. 70% 80%

Indikator Kinerja Kegiatan

1

Persentase Instansi yang menggunakan CAT untuk Seleksi CPNS, Pengangkatan Dalam Jabatan, Ujian Seleksi CPNS, Pengangkatan Dalam Jabatan, Ujian Penyesuaian Ijazah dan Ujian Dinas

15% 13% 15% 11%

2 Penurunan Tingkat Kesalahan Dalam

Penetapan SK 10% 6% 2% 2% 90% 90%

3 Jumlah Penetapan NIP CPNS/PNS yang

Ditetapkan 9.000 NIP 1.777 NIP 2000 NIP 11 NIP 500 NIP 1.710 NIP

4 Jumlah Surat Keputusan Pindah Instansi

yang Ditetapkan 150 SK 149 SK 150 SK 124 SK 97 SK 111 SK

5 Jumlah Nota Persetujuan Teknis PMK

yang Ditetapkan 73 NP 26 NP

25 NP 10 NP

6 Jumlah Penetapan Kartu Pegawai, Kartu

Istri/Suami yang Ditetapkan 4.500

Kartu 11.269

Kartu 5800 Kartu 13473

Kartu 3500 Kartu 11.074 Kartu 7 Jumlah Nota Persetujuan teknis Kenaikan

Pangkat yang ditetapkan 25 NP 5 NP 19.123 NP 20.993 NP

8 Jumlah Nota Persetujuan Teknis Kenaikan

Pangkat yang Ditetapkan 42.850 NP 33.494

NP 34000 NP 18918

NP

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Mutasi

Kepegawaian

8 Jumlah SK Pensiun yang ditetapkan 1500 NP 2669 NP 2.000 NP 1.987 NP

9 Jumlah Penetapan SK Pensiun Bagi PNS yang Mencapai BUP Tanpa Mendapatkan

Kenaikan Pangkat Pengabdian 500 SK 127 SK

(14)

10 Jumlah Penetapan SK Pensiun Bagi Janda/Duda Pensiunan PNS yang

Meninggal Dunia 250 SK 357 SK 1000 SK 495 SK 200 SK 602 SK

11 Jumlah Penetapan SK Pensiun Bagi PNS yang Mencapai BUP Tanpa Mendapatkan

Kenaikan Pangkat Pengabdian 1250 SK 1672 SK 500 SK 2179 SK 50 SK 201 SK

12 Jumlah Tata Naskah Pensiun PNS/Janda Dudanya 2000

Takah 2029

Takah 2500

Takah 2567

Takah 7.000 Takah 7.350 Takah

13

Jumlah Penetapan Persetujuan Pengangkatan Menjadi PNS Bagi CPNS yang Menjalani Masa Percobaan > 2 Tahun

10 NP 19 NP 50 NP 2.363 NP

14 Jumlah Penyelesaian Nota Persetujuan CLTN 10 NP 2 NP 3 NP 1 NP

4 Meningkatnya Kualitas Data Kepegawaian

Indikator Kinerja Utama 1 Persentase Instansi Pemerintah yang

Telah Terintegrasi Dengan Sistem Aplikasi

Pelayanan Kepegawaian 100% 100% 100% 100%

2 Persentase Data Kepagawaian yang

Akurat, Valid dan Terkini 95% 95.69% 100% 95% 95% 98,8%

3 Durasi penyajian data arsip kepegawain 5 Menit 3 Menit

4 Persentase Dokumen Arsip Kepegawaian yang Mudah Diakses secara cepat,

lengkap dan benar 90% 90% 100% 90%

5 Persentase Dokumen tata naskah yang

telah disusun berdasarkan NIP baru. 100% 100%

6 Persentase instansi yang memanfaatkan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

(SAPK) 100% 100%

7 Persentase instansi yang memanfaatkan

CAT 75% 100%

8 Persentase pemanfaatan sistem aplikasi

internal kantor regional 85% 85,37%

Indikator Kinerja Kegiatan

1 Jumlah Data yang di Update 12.000

Data 19.159

Data 11820

Data 70737

Data 10.000 Data 12.217 Data 2 Jumlah Penyimpanan Tata Naskah 120.000

Takah 89.041

Takah 156228

Takah 140648

Takah 147.104

Takah 143.150 Takah 3 Jumlah Penyusunan Dokumen Tata

Naskah 120.000

Takah 89.041

Takah 120000

Takah 140648

Takah 127.220

Takah 93.814

Takah 4 Jumlah Penyiagaan dan Penyuntingan

Dokumen Tata Naskah 120.000

Takah 89.041

Takah 120000

Takah 140648 7.230 Takah 12.906 Takah 5 Meningkatnya

Efektifitas Pelaksanaan Pengawasan dan

Pengendalian Kepegawaian

Indikator Kinerja Utama

1 Persentase Penurunan Tingkat Pelanggaran Terhadap Pelaksanaan

Peraturan Perundang-Undangan 5% 2% 15% 10% 80% 100%

2 Persentase intansi yang telah dilakukan supervisi kepegawaian (berdasarkan permintaan)

55% 88,24%

3 Persentase instansi yang telah dilakukan

evaluasi implementasi SKP. 25% 35%

4 Persentase instansi yang memanfaatkan

Assessment Center 20% 11.76%

5

Persentase instansi yang menggunakan CAT untuk seleksi CPNS, pengangkatan dalam jabatan, ujian seleksi CPNS, pengangkatan dalam jabatan, ujian penyesuaian ijasah dan ujian dinas

20% 29.41%

Indikator Kinerja Kegiatan

1 Jumlah Pelaksanaan Bimbingan Teknis

Kepegawaian 4 Kegiatan 6

Kegiatan 4 Kegiatan 4

Kegiatan 4 Kegiatan 8 Kegiatan 2 Jumlah layanan konsultasi bidang

kepegawaian 100 Kali 112 Kali

3 Jumlah pengelolaan surat aduan 34 Surat 40 Surat

(15)

Evaluasi Hasil Capaian Output Kinerja Tahun 2018 sd 2019

No Sasaran Strategis Indikator KInerja Utama

Target Realisasi

%

Target Realisasi

%

2018 2018 2019 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan ASN.

Persentase instansi pemerintah yang sudah memiliki perencanaan kebutuhan ASN yang

baik 100% 91,67% 91,67% 100% 100% 100

Persentase instansi pemerintah yang memenfaatkan sisrekruitmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer CAT

100% 99,42% 99,42% 100% 100% 100

Presentase instansi pemerintah yang telah melakukan pengelolaan kepegawaian yang

baik 100% 89,98% 89,98% 100% 72,88% 72,88

2 Keandalan Sistem Informasi ASN

Instansi pemerintah yang sistem manajemen kepegawaiannya telah terintegrasi dengan

SAPK BKN 100% 100% 100,00% 100% 100% 100

3 Meningkatnya disiplin

Pegawai ASN Persentase penurunan tingkat pelanggaran

NSPK di Instansi pemerintah 5% 3,13% 62,60% 5% 5% 100%

4 Meningkatnya profesionalisme ASN

Index Profesional ASN Provinsi

66,67% 66,67% 100%

75% 30,88% 41,17

80% Nilai IP ASN Provinsi kategori tinggi (81-

90)

Index Profesional ASN Kab/Kota

51,61% 51,61% 100%

50% 34,01% 72,88

50% Nilai IP ASN Kab/Kota kategori tinggi (81-

90)

5

Terwujudnya pelayanan kepegawaian dengan berbasis manajemen mutu

Index Kepuasan Masyarakat/KL terhadap

pelayanan kepegawaian 90% 89% 98,89%

95 (Sangat

Baik) 92 (Sangat Baik) 96,84

6 Meningkatnya pelayanan pembinaan PNS

Persentase Penurunan Jumlah Usulan Adminitratif Kepegawaian (Kenaikan Pangkat,

Mutasi Lainnya, Pensiun) yang berkas tidak lengkap (BTL) dan tidak memenuhi syarat

(TMS) 95% 96,53% 101,61% 100% 100% 100

Persentase fasilitasi pembinaan pelayanan kepegawaian kepada instansi pemerintah

7

Terwujudnya BKN yang akuntabel dan

tata kelola pemerintahan yang

baik

Hasil Evaluasi terhadap Implementasi SAKIP di Kantor Regional BKN oleh Inspektorat

60 60,89

101,48%

72 71,33

(B) (B) BB BB

Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Internal

BB BB

100

(75,00) (75,04)

Tindak lanjut atas rekomendasi hasil temuan

audit Inspektorat 100% 100%

Indeks Kepuasan Terhadap Pelayanan Internal di Lingkungan Kantor Regional

85 87,50

102,94%

85 92 100

(Baik) (Baik) Baik Sangat Baik

(16)

BAB II

VISI, MISI ,TUJUAN DAN SASARAN

2.1 VISI BKN

Dalam rangka mengemban amanah mandat Undang-Undang, visi BKN Tahun 2020-2024: adalah melaksanakan Visi Presiden Nomor 8 (delapan) yaitu

“pengelolaan Pemerintahan yang Bersih Efektif, dan Terpercaya” dengan melaksanakan arahan presiden nomor 4 (empat) yaitu “Penyederhanaan Birokrasi” dan Agenda pembangunan nomor 7 (tujuh) yaitu “Memperkuat stabilitas Polhukam dan Transformasi Pelayanan Publik” dengan

”Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional dan Berintegritas untuk mendukung tercapainya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong di wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN”.

Profesional artinya, (a) ASN melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan yang telah diamanahkan melalui peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan maksimalkan sumber daya dalam pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN secara efektif dan efisien, sebagai upaya untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik koprupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, (b) ASN memiliki kapabilitas dan standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik, yaitu transparan, partisipatif, akuntabel, adil, dan setara.

2.2 MISI BKN

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, serta Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan perundang undangan kepada Badan Kepegawaian negara dan penjabaran dari misi Memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan bidang aparatur sipil negara melalui pembinaan dan penyelenggaraan manajemen ASN, serta pengembangan sistem informasi ASN berdasarkan sistem merit, maka terdapat 5 pilar yang menjadi misi Badan Kepegawaian negara yakni meningkatkan kualitas ASN melalui:

1. Pembinaan penyelenggaraan manajemen ASN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado,

(17)

2. Penyelenggaraan manajemen ASN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado,

3. Penyimpanan informasi pegawai ASN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado,

4. Pengawasan Dan Pengendalian Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Manajemen ASN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado,

5. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistim manajemen internal BKN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado

2.3 Tujuan

Menjabarkan misi pembangunan Badan Kepegawaian Negara, maka tujuan pembangunan Badan Kepegawaian Negara adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Pembinaan Penyelenggaraan Manajemen ASN Yang Berkualitas di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado sebagai referensi pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN Tercapainya tujuan ini diindikasikan oleh pengelolaan PNS yang baik, yang meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan serta pengadaan PNS; pengembangan PNS (mutasi, promosi, penilaian kinerja dan pola karir); kompensasi (penggajian, tunjangan dan penghargaan); kesejahteraan PNS (Tabungan Hari Tua/THT dan perlindungan sosial).

2. Mewujudkan Penyelenggaraan Manajemen ASN Berkualitas Prima di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado sebagai sarana Mewujudkan manajemen talenta nasional dalam rangka penyelenggaraan Manajemen ASN yang handal dan dinamis Tercapainya tujuan ini diindikasikan oleh keberhasilan dari sistem ini adalah berjalannya pengelolaan atau manajemen kepegawaian yang sesuai dengan norma, standar dan prosedur (NSP) kepegawaian di lingkungan instansi Pusat dan Pemerintah Daerah, meningkatnya kinerja PNS dalam melaksanakan pekerjaan, tugas pokok dan fungsi unit kerjanya;

3. Mewujudkan Peningkatan Kualitas Database Dan Sistem Informasi ASN (SI – ASN) di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado sebagai sarana penerapan sistem merit Tercapainya tujuan ini diindikasikan oleh Sistem Informasi ASN yang terpadu dan terintegrasi secara nasional (meliputi pengelolaan data ASN yang handal dan terkini serta penyajian informasi kepegawaian secara akurat dan penyusunan talent pool); serta pengelolaan kepegawaian yang berbasis teknologi informasi (on-line);

4. Mewujudkan Pengawasan Dan Pengendalian Pelaksanaan NSPK Manajemen ASN di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado indikasi

(18)

tercapainya tujuan ini adalah penyelenggaraan Manajemen ASN yang handal dan dinamis serta meningkatnya tingkat kesejahteraan PNS, yang dikarenakan adanya sistem reward yang baik, dilaksanakannya rekomendasi-rekomendasi dari BKN terkait dengan pelanggaran- pelanggaran NSP kepegawaian; dan

5. Mewujudkan Tata Kelola Manajemen ASN BKN Yang Efektif, Efisien, Dan Akuntabel di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado dalam rangka mewujudkan visi & misi organisasi Tercapainya tujuan ini diindikasikan oleh meningkatnya pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Permerintah yang Baik, Opini WTP BPK, tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan internal BKN, ketersediaan layanan informasi publik, penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi serta pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor.

2.4 Nilai-nilai Badan Kepegawaian Negara 1) Profesional

a) BKN melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan yang telah diamanatkan melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia dalam pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN secara efektif dan efisien; sebagai upaya untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.

b) BKN melakukan upaya peningkatan kapabilitas dan kompetensinya sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN dan pelayanan kepegawaian.

2) Bermartabat

a) BKN berkomitmen untuk merumuskan dan mengimplementasikan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kepegawaian secara konsisten serta menjunjung tingga etika dan nilai-nilai moral yang membentuk citra positif BKN.

b) Menjaga integritas dan citra organisasi BKN sebagai lembaga pemerintah dalam pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN dengan menjadi lembaga terdepan dalam menerapkan prinsip

(19)

profesionalitas, nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2.5 Tujuan Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara

Dalam penyusunannya, Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara menjabarkan 5 (lima) Tujuan yakni :

1) Mewujudkan Pembinaan Penyelenggaraan Manajemen ASN Yang Berkualitas.

2) Mewujudkan Pengawasan Dan Pengendalian Pelaksanaan NSPK Manajemen ASN.

3) Mewujudkan Penyelenggaraan Manajemen ASN Berkualitas Prima.

4) Mewujudkan Peningkatan Kualitas Database Dan Sistem Informasi ASN (SI – ASN)

5) Mewujudkan Tata Kelola Manajemen ASN BKN Yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel

2.6 Sasaran Strategis Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Sasaran strategis Badan Kepegawaian Negara merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh Badan Kepegawaian Negara sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan.

STAKEHOLDER/COUSTEMER PERSPECTIVE

Sasaran strategis Badan Kepegawaian Negara merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh Badan Kepegawaian Negara sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan.

1) Sasaran strategis yang ingin dicapai adalah “ Terwujudnya Instansi Pemerintah yang Profesional dalam menerapkan Manajemen ASN dengan Indikator Kinerja :

a. Persentase Instansi pemerintah yang telah menyelenggarakan Tata Kelola Manajemen ASN sesuai NSPK di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN.

b. Persentase Instansi pemerintah yang telah dilakukan pengukuran Indeks Profesionalitas ASN di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN.

COUSTEMER PRESPECTIVE

2) Sasaran strategis 2 (dua) yang ingin dicapai dalam tujuan Terwujudnya Pembinaan dan Pelayanan kepegawaian yang berkualitas prima di Kantor Regional XI BKN dengan indikator kinerja:

(20)

a. Indeks kepuasan masyarakat terhadap Pembinaan Manajemen ASN yang diselenggarakan Kantor Regional XI BKN.

b. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kepegawaian yang diselenggarakan di Kantor Regional XI BKN.

INTERNAL PERSPECTIVE (BUSINESS PROCESS)

3) Sasaran strategis 3 (tiga) yang ingin dicapai dalam tujuan Terwujudnya pemenuhan kebijakan teknis manajemen ASN dengan indikator kinerja : a. Persentase Pemenuhan Regulasi Teknis dan Instrumen Manjemen ASN di

Kantor Regional XI BKN.

4) Sasaran strategis 4 (empat) yang ingin dicapai dalam tujuan Terwujudnya Peningkatan Kualitas Data dan Sistem Informasi ASN dengan indikator kinerja:

a. Persentase Sistem Informasi Kepegawaian Pengelola ASN yang terintegrasi dengan SI ASN di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN.

5) Sasaran strategis 5 (lima) yang ingin dicapai dalam tujuan Terwujudnya peningkatan Digitalisasi penyelenggaraan layanan Manajemen ASN dengan indicator kinerja:

a. Persentase layanan Manajemen ASN yang berbasis digital di Kantor Regional XI BKN.

6) Sasaran strategis 6 (enam) yang ingin dicapai dalam tujuan Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Manajemen ASN dengan indicator kinerja:

a. Persentase Rekomendasi hasil pengawasan dan pengendalian yang di tindaklanjuti di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN.

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

7) Sasaran strategis 7 (tujuh) yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Manajemen internal BKN yang efektif, efisien dan akuntable dengan indicator kinerja:

a. Indeks profesionalitas ASN di Kantor Regional XI BKN.

b. Persentase pemanfaatan Sistim informasi yang terstandar di Kantor Regional XI BKN.

c. Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kantor Regional XI BKN.

d. Skor atas Nilai Evaluasi terhadap Pelaksanaan di Kantor Regional XI BKN.

(21)

e. Persentase kualiatas pelaksanaan anggaran di Kantor Regional XI BKN.

f. Persentase/Tindak lanjut temuan hasil audit/Pemeriksaan oleh BPK/Inspektorat di Wilayah Kantor Regional XI BKN Manado.

(22)

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,

KERANGAN REGULASI , DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Sasaran pembangunan bidang aparatur Negara mengacu pada arah pembangunan bidang aparatur negara tahap keempat RPJPN 2005-2025 yaitu terwujudnya tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa berdasarkan hukum serta birokrasi yang profesional dan netral sasaran tersebut didukung oleh ASN profesional, berintegritas, dan netral, pola hubungan kerja antar unit organisasi pemerintah, antara pemerintah dan masyarakat yang kolaboratif dan inklusif, organisasi birokrasi yang responsif dan adaptif, serta pelayanan publik yang berorientasi perbaikan sosial ekonomi berkelanjutan. Sasaran pembangunan bidang aparatur Negara mencakup beberapa arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:

1) Terwujudnya aparatur sipil negara yang profesional dan berintegritas, dengan arah kebijakan memperkuat implementasi sistem merit dalam manajemen ASN dengan strategi meliputi:

a. Penguatan implementasi manajemen ASN, dalam bentuk penguatan perencanaan kebutuhan ASN sesuai prioritas pembangunan nasional, pengembangan pola karir nasional, dan pelaksanaan manajemen ASN yang memperhatikan kekhususan daerah dan masyarakat Peningkatan kualitas manajemen ASN melalui : (a) Rencana kebutuhan riil ASN jangka menengah;

(b) Rencana pengembangan kompetensi ASN; dan (c) Penyusunan pola karir instansional;

b. Peningkatan efektivitas tata kelola instansi pemerintah melalui: (a) Penerapan proses bisnis instansi; (b) implementasi arsitektur SPBE instansi; dan (c) Penerapan e-Arsip terintegrasi.

c. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah melalui: (a) Penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan kinerja instansi; (b) Penerapan Zona Integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel; dan (c) Pemenuhan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa instansional.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui: (a) Penerapan (menyusun, menetepkan, dan mempublikasikan) Standar Pelayanan di Unit Pelayanan Publik (UPP) tertentu; (b) Percepatan penyelesaian pengaduan pelayanan publik; (c) Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat di UPP tertentu; (d) Pelaksanaan FKP dalam penetapan standar pelayanan publik; (e)

(23)

Pemutakhiran informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP); dan (f) Integrasi penyelenggaraan pelayanan pusat, daerah, dan BUMN/D

2) Terwujudnya arsitektur jaringan kerja pemerintahan yang kolaboratif dan inklusif, dengan arah kebijakan penataan proses bisnis internal instansi pemerintah, antar instansi pemerintah dan institusi pemerintah dengan non- pemerintah serta pelibatan masyarakat dalam perumusan dan implementasi kebijakan publik, dengan strategi meliputi:

a. Penataan mekanisme ketatahubungan antar instansi pemerintah (pusat, pusat-daerah, daerah-daerah), intra institusi pemerintah, dalam bentuk pemetaaan mekanisme ketatahubungan antar instansi pemerintah (Institutional Mapping) dan penyusunan SOP strategis per dimensi pembangunan;

b. Penguatan mekanisme kerjasama dengan non-pemerintah, dalam bentuk pelibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses penyusunan kebijakan pembangunan; serta

c. Pengarusutamaan kebijakan SPBE di seluruh K/L/Pemerintah Daerah.

3) Terwujudnya organisasi yang responsif dan adaptif, dengan arah kebijakan penataan organisasi pemerintah berbasis pada prioritas pembangunan nasional dengan strategi meliputi:

d. Penataan organisasi pemerintah berbasis prioritas pembangunan nasional, dalam bentuk restrukturisasi desain kelembagaan pemerintah pusat dan daerah (structure follow strategy);

e. Pengembangan sistem manajemen kinerja kelembagaan yang handal dan efektif, melalui penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan kinerja instansi serta penerapan zona integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel.

4. Terwujudnya pelayanan publik yang berorientasi pada perbaikan sosial ekonomi berkelanjutan, dengan arah kebijakan memperluas penerapan inovasi dalam pelayanan publik, dengan strategi meliputi:

a. Pemanfaatan Information and Communication Technologies (ICT) dalam pelayanan publik, dalam bentuk penguatan penerapan e-services dan pemenuhan standar pelayanan publik;

b. Pemanfaatan Big Data dalam pelayanan publik, dalam bentuk optimalisasi pemanfaatan data bersama untuk memuhi kebutuhan pelayanan publik;

c. Kerjasama multipihak dalam pelayanan publik yang berorientasi pada penyelesaian masalah masyarakat, dalam bentuk pengembangan kerjasama

(24)

pemerintah dan non-pemerintah dalam penyelenggaran pelayanan publik (co- production);

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), dalam bentuk perluasan pelayanan terpadu/terintegrasi; serta e. Peningkatan kualitas kinerja dan pengawasan pelayanan publik, dalam

bentuk penguatan pengawasan kinerja pelayanan publik.

3.3 Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi BKN disusun berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan yang diamanahi melalui Undang- undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kerangka Regulasi BKN juga merupakan upaya dukungan terhadap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Kerangka Regulasi yang disusun untuk menciptakan regulasi yang berkualitas, sederhana dan tertib di bidang Manajemen ASN.

Terkait perubahan radikal tersebut, sejumlah produk hukum sebagai Implementasi Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terdapat substansi kebijakan kepegawaian yang harus diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) yaitu :

1. Jabatan Fungsional PNS

2. Pengisian Jabatan ASN Tertentu dari TNI dan Polri.

3. Hak dan Kewajiban Pegawai ASN.

4. Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Jumlah dan Jenis Jabatan PNS.

5. Pengadaan dan Tata Cara Sumpah/ Janji PNS.

6. Pangkat dan Jabatan PNS.

7. Tentang Penilaian Kinerja PNS.

8. Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Kemahalan dan Fasilitas Lain PNS.

9. Disiplin PNS.

10. Pengelolaan Program Jaminan Pensiun PNS.

11. Korps Pegawai PNS,

Dalam rangka penyederhanaan penyusunan peraturan pemerintah tersebut, maka dilakukan simplifikasi menjadi 5 (lima) Peraturan Pemerintah, yaitu : 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil,

2. Penilaian Kinerja dan Disiplin, 3. Gaji dan Tunjangan,

4. Pensiun dan,

5. Korps Pegawai ASN.

(25)

3.4 Kerangka Kelembagaan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Kantor Regional XI BKN yang tertera di dalam Renstra Tahun 2020-2024. Penguatan kerangka kelembagaan Kantor Rgional XI BKN dimaksudkan untuk mewujudkan kelembagaan Kantor Rgional XI BKN yang efektif, efisien, akuntabel, dan sinergis agar mampu melaksanakan program dan kegiatan dengan efektif dan efisien. Penguatan kelembagaan BKN mengacu kepada arah kebijakan dan strategi penguatan kelembagaan secara nasional dalam rangka pelaksanaan program pembangunan nasional yang tertera pada RPJMN 2020-2024, yaitu penguatan kelembagaan melalui upaya penyediaan aparatur sipil negara yang profesional, berintegritas, dan berkinerja sehingga dapat melaksanakan visi dan misi lembaganya dengan baik.

Mengacu kepada hal tersebut di atas, khususnya dalam bidang penyelenggaraan manajemen aparatur sipil negara, berikut adalah arah kebijakan dan strategi untuk mewujudkan kerangka kelembagaan secara nasional adalah sebagai berikut:

a. Mengisi Jabatan sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor Regional BKN.

b. Sejalan dengan arahan RPJMN 2020-2024 untuk melakukan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Daerah serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat BKN akan membangun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kepegawaian setingkat eselon IV di provinsi-provinsi yang saat ini belum memiliki Kantor Regional. UPT akan memfasilitasi manajemen kepegawaian dalam bidang:

1) Pengadaan Pegawai melalui Computer Assisted Test (CAT).

2) Penyediaan Ruangan untuk melakukan Assesment PNS kabupaten Kota di wilayah tersebut

3) Pelayanan Informasi kepegawaian, termasuk penjelasan kebijakan dan penyampaian kenaikan pangkat dan pensiun yang telah ditetapkan BKN Pusat dan Kantor Regional.

Dengan telah dilakukannya penataan ulang organisasi BKN dan sesuai arahan RPJMN 2020-2024 maka Kantor Regional XI BKN akan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pengisian jabatan Administrator, Pengawas, Jabatan Fungsional, Jabatan Pelaksana sesuai dengan struktur Kantor Regional XI BKN Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014.

(26)

b. Pengisian Jabatan Fungsional Umum sesuai dengan Peta Jabatan dan Analis Beban Kerja dan Analis Jabatan.

c. Pemberdayaan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian, Auditor Kepegawaian, Pranata Komputer, Humas, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

d. Harmonisasi hubungan tata kerja antar unit agar tercipta tata laksana Kantor Regional XI BKN yang sinergis, harmonis, efektif dan efisien.

Penguatan kerangka kelembagaan Kantor Regional XI BKN akan didasarkan kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berikut adalah matriks tugas dan fungsi Kantor Regional III BKN berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku berikut kedudukan dan kelembagaannya.

(27)

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kantgor Regional XI Badan Kepegawaian Negara tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target

2020 2021 2022 2023 2024 Stakeholder Perspective

1

Terwujudnya instansi

pemerintah yang profesional dalam menerapkan manajemen ASN

1

Persentase Instansi Pemerintah yang Telah Menyelenggarakan Tata Kelola Manajemen ASN Sesuai Standar Sistem Tata Kelola Manajemen ASN di Kantor Regional XI BKN

5% 20% 40% 60% 100%

2

Persentase Instansi Pemerintah yang

melakukan pengukuran Indeks Profesionalitas ASN di Kantor Regional XI BKN

85% 90% 100% 100% 100%

Customer Perspective

2

Terwujudnya pembinaan dan pelayanan kepegawaian yang berkualitas prima

3

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pembinaan Manajemen ASN yang Diselenggarakan BKN Profesionalitas ASN di Kantor Regional XI BKN

85 86 87 88 95

4

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Kepegawaian yang Diselenggarakan di Kantor Regional XI BKN

85 86 87 88 95

Internal Process Perspective

3

Terwujudnya pemenuhan kebijakan teknis manajemen ASN

5

Persentase Pemenuhan Regulasi Teknis

Manajemen ASN yang Mendukung Pelayanan di Kantor Regional XI BKN

100% 100% 100% 100% 100%

4

Terwujudnya peningkatan kualitas data dan sistem Informasi ASN

6

Persentase Sistem Informasi Kepegawaian Pengelola ASN yang

Terintegrasi dengan SI ASN di Kantor Regional XI BKN

85% 90% 95% 100% 100%

(28)

5

Terwujudnya peningkatan digitalisasi penyelenggaraan layanan

manajemen ASN 7

Persentase Layanan Manajemen ASNyang Berbasis Digital di Kantor Regional XI BKN

75% 80% 85% 90% 95%

6

Terwujudnya peningkatan kualitas

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan manajemen ASN

8

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian yang Ditindaklanjuti di Kantor Regional XI BKN

30% 65% 85% 95% 100%

Learning & Growth Perspective 7 Terwujudnya

Manajemen Internal BKN yang efektif, efisien, dan akuntabel

9 Indeks Profesionalitas ASN

di Kantor Regional XI BKN 77 77 78 78 80 10 Persentase Pemanfaatan

Sistem Informasi yang terstandard di Kantor

Regional XI BKN 100% 100% 100% 100% 100%

11 Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di

Kantor Regional XI BKN 80 81 82 83 85 12 Skor atas Hasil Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja

Kantor Regional XI BKN 70 72 74 76 78 13 Persentase kualitas

Pelaksanaan Anggaran

Kantor Regional XI BKN 95% 96% 97% 98% 99%

14 Persentase Tindak Lanjut Temuan Hasil

Audit/Pemeriksaan oleh BPK/Inspektorat di

Wilayah Kantor Regional XI BKN

100% 100% 100% 100% 100%

2. Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Program merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari suatu program. Indikator Kinerja Program telah ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran program (outcome). Indikator kinerja program tersebut juga merupakan Kerangka Akuntabilitas Organisasi dalam mengukur pencapaian kinerja program. Dalam kaitan ini, Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara telah menetapkan Indikator Kinerja Program dalam Struktur Manajemen Kinerja yang merupakan sasaran kinerja program yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi K/L setingkat Eselon II yaitu :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKN

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN

Gambar

Tabel 1.2 PNS Kanreg XI BKN Manado  Menurut Jenis Kelamin
Tabel 1.3 PNS Kanreg XI BKN Manado  Menurut Jabatan Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Pelaksana 39 224 2 1

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan Kotler (2006: 496), komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasif dan

Dr John Ingram menambahkan bahwa para mahasiswa nanti setelah mengikuti pelatihan atau perkuliahan IFSTAL diharapkan dapat turut serta dalam mengatasi kegagalan sistemik dalam

• Melakukan Evaluasi terhadap setiap Keputusan majelis Kode Etik dan Kode Perilaku di Instansi , baik yang dilaporkan oleh instansi maupun ASN yang dikenakan sanksi terkait

Hasil perhitungan ketepatan prediksi di atas menunjukkan bahwa apabila pendidikan dan pelatihan aparatur dapatditingkatkan sebesar nilai (score) ideal variabel

Pada PE-E proses implantasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, keadaan ini disebabkan oleh karena tahap pertama invasi sel trofoblas secara normal tapi

Teks novel Profesor juga sarat dengan tradisi lama yang menggambarkan perlakuan seks sadis atau perlakuan seks ganas yang sering berlaku dalam kalangan masyarakat tradisi. Perlakuan

hasil analisis penulis sebelumnya, bahwa salah satu motif pendirian perusahaan joint venture oleh asing dengan menggunakan nominee shareholders (yang didahului oleh nominee

1) Perkumpulan yang berbentuk badan hukum, seperti PT, Koperasi, dan perkumpulan saling menanggung. 2) Perkumpulan yang tidak berbentuk badan hukum, seperti