PROFIL DETAK JANTUNG REMAJA DAN LANSIA BERDASARKAN EKG TELEMEDIKA PADA LAYANAN PRIMER KOTA MAKASSAR
PERIODE 2016
Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran
Michiko Inas Annisa Nasman C111 14 335
Pembimbing :
Dr.dr.Idar Mappangara,Sp.PD,Sp.JP.,FIHA
UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
ii
iii
iv
v
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Skripsi, Desember 2017 ABSTRAK
Michiko Inas Annisa Nasman (C11114335)
“Profil Detak Jantung Remaja dan Lansia berdasrkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016”
Latar Belakang: Penyakit jantung secara tipikal menyerang usia pertengahan keatas.
Namun penyakit kardiovaskuler adalah hasil dari sebuah proses sepanjang hidup manusia.
Kejadian penyakit kardiovaskuler pada usia dewasa tersebut tidak lepas dari interaksi terus menerus dari masa kanak-kanak sampai remaja beberapa faktor resiko yang di mungkinkan menyebabkan penyakit kardiovaskuler yang juga terus mengalami peningkatan. Saat ini begitu banyak penyakit berbahaya yang ditandai oleh perubahan denyut jantung, namun banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa perubahan denyut jantung bisa menjadi suatu awal terhadap penyakit tertentu. Denyut jantung berbeda-beda setiap orang dimana hal ini dipengaruhi oleh pekerjaan, tekanan darah, emosi, cara hidup dan umur. Salah satu contoh penyakit yang di tandai oleh perubahan denyut jantung adalah Aritmia dan insiden aritmia dapat meningkat seiring bertambahnya umur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai profil detak jantung antara Remaja & Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016 .
Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai dengan di Rumah Sakit Umum Pendidikan UNHAS Kota Makassar dengan pemilihan sampel yang dilakukan menggunakan metode total sampling. Populasi penelitian ini adalah pasien yang datang berobat di layanan primer kota Makassar,Sulawesi Selatan periode 2016. Data diambil melalui rekam medik pasien dan diolah secara deskriptif observasional dengan metode cross sectional dan pemilihan sampel yang dilakukan menggunakan metode total sampling.
Sampel :673 pasien diantaranya tidak masuk dalam kriteria inkulsi karena dan 327 pasien masuk dalam kriteria eksklusi. Sehingga jumlah sampel yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian berjumlah 327 pasien.
Hasil penelitian: sampel yang memiliki detak jantung normal sebanyak 290 orang (88,7%), bradiaritmia sebanyak 27 orang (8,3%), dan takiaritmia sebanyak 10 (3,1%).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan pasien berumur >60 tahun sebanyak 202 pasien (61,8%) dan yang berumur 12-25 tahun sebanyak 125 pasien (38,2%). Berdasarkan usia terjadinya gangguan irama detak jantung, pasien yang berusia >60 tahun sebanyak 21 pasien (10,9%), Adapun pembagiannya yaitu bradiaritmia sebanyak 19 orang (9,4%) dan takiaritmia sebanyak 3 orang (1,5%) dan yang berumur 12-25 tahun terdapat 15 pasien (12%) yang mengalami gangguan irama jantung,yaitu bradiaritmia 8 orang (6,4%) dan takiaritmia 7 orang (5,6%). Berdasarkan jenis kelamin, pasien pada remaja maupun lansia memiliki prevalensi yang hampir sama pada laki-laki dimana lebih banyak laki-laki memiliki gambaran EKG abnormal baik bradiaritmia maupun takiaritmia. Tetapi Lansia cenderung mengalami bradiaritmia (9,4%) dan remaja cenderung mengalami takiaritmia (5,6%) .
Kesimpulan: Kelainan gambaran EKG pada lansia yang melakukan pemeriksaan EKG tersering ialah bradiaritmia. Hal ini sama dengan kelainan gambaran EKG terbanyak pada remaja yang melakukan pemeriksaan EKG, namun pada remaja perbedaan antara kejadian takiaritmia maupun bradiaritmia tidak berbeda jauh.
Kata kunci: Detak Jantung, Aritmia, Bradiaritmia, Takiaritmia, Jenis Kelamin, Usia.
vi
Faculty of Medicine Hasanuddin University Thesis, December 2017 Abstract
Michiko Inas Annisa Nasman (C11114335)
“Adolescents And Elderly Heartbeats Profile Based On Telemedicine ECG On Makassar City Primary Services Period 2016”
Background : Heart disease typically affects middle age and above. But cardiovascular disease is the result of a process throughout human life. The incidence of cardiovascular disease in adulthood are not separated from the continuous interaction from childhood through adolescence to several risk factors that may lead to cardiovascular disease that also continues to increase. Nowadays so many dangerous diseases are characterized by changes in heart rate, but a lot of people do not realize that heart rate changes can be a precursor to certain diseases. Heart rate varies every person where it is influenced by work, blood pressure, emotion, way of life and age. One example of a disease marked by changes in heart rate is arrhythmias with it’s incidence may increase with age. The purpose of this research is to obtain information on heart rate profile among Adolescent & Elderly based on Telemedicine EKG on Makassar City Primary Service Period 2016
Method : This research uses descriptive cross-sectional research designs conducted in December 2017 at the General Hospital of Education UNHAS Makassar City with the selection of samples conducted using total sampling method. The population of this study were patients medical records who came to receive treatment at primary service of Makassar city, South Sulawesi period 2016.
Sample : Out of 1000 samples, 673 samples were excluded. Resulting the number of samples collected and used in the study to 327 samples
Results: Samples that had normal heart rate were 290 people (88.7%), bradiarrhythmia as many as 27 people (8.3%), and tachyarrhythmias as much as 10 (3.1%). The results of this study showed patients aged> 60 years were as many as 202 patients (61.8%) and those aged 12-25 years as many as 125 patients (38.2%). Based on the age of heart rhythm disorders, patients aged> 60 years were 21 patients (10.9%), with 18 bradyarrhythmia (19.4%) and 3 tachyarrhythmias (1.5%) and aged 12-25 years there were 15 patients (12%) who experienced heart rhythm disorders, with bradyarrhythmia 8 people (6.4%) and tachyarrhythmia 7 people (5.6%). Based on sex, patients in adolescents and the elderly had a similar prevalence in men where more men had abnormal ECG images of both bradyparhymia and tachyarrhythmias. But Elderly tend to experience bradyarrhythmia (9.4%) and adolescents tend to experience tachyarrhythmias (5.6%).
Conclusion: The most common abnormalities in the elderly who underwent ECG examination was bradiarithmia. This is equivalent to most ECG abnormalities in adolescents who underwent ECG examinations, but in adolescents the difference between the incidence of tachyarrhythmias and bradyarrhythmia shows no difference.
Keywords : Heartbeat, Arrhythmias, Bradyarrhythmia, Tachyarrhythmia, Sex, Age.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan izinNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Profil Detak Jantung Remaja dan Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016””
Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, Nabi terakhir, suri teladan dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlaknya begitu mulia sehingga membuka pintu cahaya hidayah bagi banyak orang.
Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, peneliti telah banyak menerima bimbingan, bantuan, serta saran-saran yang berharga dari berbagai pihak sehinggga skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS, FICS. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Dr.dr. Idar Mappangara,Sp.PD,Sp.JP,FIHA selaku pembimbing dalam proses penyusunan proposal hingga penyusunan skripsi ini, yang telah memberikan motivasi dan bantuan moril dan materil untuk kelancaran penelitian ini.
Kedua orang tua penulis, Alm.H.Nasman Nur Alim selaku ayah penulis dan Hj.Iin Fatimah Hanis selaku ibu penulis yang selalu menjadi teladan dan penyemangat dalam menempuh pendidikan kedokteran ini. serta saudara saya, Yuki Ulfha Ayumi Nasman, Inayah Atiqah Putri Nasman dan Muh.Iman Fauzan Putra Nasman yang selalu memberikan dorongan, motivasi, semangat, dan selalu mendoakan penulis.
Teman-teman angkatan 2014 FKUH (NEUTROF14VINE) terkhususnya Fadilah Amalia Husna yang telah mengisi hari penulis selama di pre klinik dan yang menjadi motivasi untuk jadi lebih baik, serta adik-adik angkatan 2015 dan 2016 yang juga telah mengisi beberapa tahun terakhir di pre klinik.
Teman - teman “Geng Belajar” terkhususnya Ningrum Rauf dan Sri Wahyu yang selalu menyemangati penulis dari awal perkuliahan hingga akhirnya menyusun skripsi ini serta Yuni, Andra, Fathur dan Arga sebagai teman seperjuangan yang selalu ada selama menjalani semua ujian di kedokteran ini sejak awal dan inshaAllah hingga kedepannya.
Teman-teman “Geng bukan geng” yaitu Khadijah A Mansur, Anastazia Adeela dan Andi Harvan Zakariya yang selalu memberikan dorongan, motivasi, semangat, dan selalu mendoakan penulis.
viii
Pegawai Rumah Sakit Pendidikan UNHAS yang telah membantu mengumpulkan data dalam penelitian ini.
Seluruh dosen, staf akademik, staf tata usaha, dan staf perpustakan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
Serta semua pihak yang mungkin tidak sempat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk semua bantuan, baik moril maupun materil, semoga menjadi pemberat amal kebaikan kelak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang diberikan oleh pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta bagi perkembangan ilmu kedepannya.
Alhamdulillahhirobbil aalamiin
Makassar, 13 Desember 2017 Penulis
Michiko Inas Annisa Nasman
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN CETAK ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR GRAFIK ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Manfaat Praktis ... 4
1.4.2 Manfaat Teoritis ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung ... 6
2.1.1 Anatomi Jantung ...6
2.1.2 Fisiologi Jantung ...7
x
2.2 Remaja ... 8
2.3 Lansia ...9
2.4 Detak Jantung ... 10
2.4.1 Hubungan usia dan detak jantung ... 10
2.4.2 Gangguan Irama Jantung ... 10
2.5 Jantung dan Elektrokardiogram ... 13
2.5.1 Metode Perhitungan detak jantung melalui EKG ... 16
2.5.2 EKG-Telemedika... 17
BAB 3 KERANGKA KONSEP,KERANGKA TEORI, VARIABEL,DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Teori ... 18
3.2 Kerangka Konsep ... 19
3.3 Variabel ... 19
3.4 Definisi Operasional ... 20
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 21
4.2 Subjek Penelitian ... 21
4.2.1 Populasi ... 21
4.2.2 Sampel ... 21
4.3 Lokasi Penelitian ... 21
4.4 Kriteria Seleksi ... 21
4.4.1 Kriteria Inklusi ... 21
4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 21
4.5 Pengumpulan data ... 22
4.6 Pengolahan dan Penyajian data ... 22
4.7 Etika Penelitian ... 22
xi
4.8 Alur Penelitian ... 23
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian ... 24
5.2 Analisis Hasil Penelitian ... 24
5.2.1 Data Karakteristik Sampel ... 24
5.2.2 Gambaran Profil Detak Jantung ... 25
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran profil EKG remaja ... 29
6.2 Gambaran profil EKG lansia ... 29
6.3 Perbandingan gambaran profil EKG pada remaja dan lansia... 31
BAB VII KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 7.1 Kesimpulan ... 32
7.2 Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Elektrokardiogram ... 16
Tabel 5.1 Distribusi karakteristik Sampel yang datang melakukan EKG di Layanan Primer kota Makassar Periode Januari – Desember 2016 ... 25
Tabel 5.2 Distribusi Profil Detak Jantung Berdasarkan Usia ... 27
Tabel 5.3. Gambaran Profil EKG Berdasarkan Jenis Kelamin pada Lansia ... 27
Tabel 5.4. Gambaran Profil EKG berdasarkan Jenis Kelamin pada Remaja ... 28
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Jantung normal dan sirkulasinya ... 6 Gambar 2.2. Sistem Kelistrikan pada Jantung ... 14 Gambar 2.3. Pulse Jantung Normal ... 15
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin ... 25 Grafik 5.2 Distribusi Sampel berdasarkan Usia ... 26 Grafik 5.3 Distribusi Sampel berdasarkan Detak Jantung ... 26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ inti pada tubuh manusia. Jantung merupakan organ yang bertugas untuk memompa darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh manusia. Jantung bekerja pada mekanisme terus menerus dan tidak pernah berhenti, umumnya disebut sebagai detak jantung. Detak jantung normal pada orang dewasa berkisar dari 60 sampai 100 kali per menit. Apabila jantung tidak berfungsi atau tidak beroperasi dengan baik, tentunya kehidupan manusia akan dapat terganggu dan bahkan dapat berakibat fatal seperti kematian. Penyakit jantung dapat muncul karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor pola gaya hidup. Beberapa penyakit jantung yang telah dikenal oleh masyarakat adalah jantung koroner, gagal jantung, kelainan katup jantung, dan aritmia.
Penyakit jantung secara tipikal menyerang usia pertengahan keatas. Namun penyakit kardiovaskuler adalah hasil dari sebuah proses sepanjang hidup manusia. Kejadian penyakit kardiovaskuler pada usia dewasa tersebut tidak lepas dari interaksi terus menerus dari masa kanak-kanak sampai remaja beberapa faktor resiko yang di mungkinkan menyebabkan penyakit kardiovaskuler yang juga terus mengalami peningkatan.
2
Saat ini begitu banyak penyakit berbahaya yang ditandai oleh perubahan detak jantung, namun banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa perubahan detak jantung bisa menjadi suatu awal terhadap penyakit tertentu.
Detak jantung berbeda-beda setiap orang dimana hal ini dipengaruhi oleh pekerjaan, tekanan darah, emosi, cara hidup dan umur. Salah satu contoh penyakit yang di tandai oleh perubahan detak jantung adalah Aritmia.
Aritmia jantung merupakan “istilah kolektif untuk semua gangguan irama jantung di luar irama sinus yang normal”.Aritmia jantung pun terbagi dalam beberapa jenis, yaitu takiaritmia (adanya kondisi detak jantung yang lebih cepat dari detak jantung normal) dan bradiaritmia (adanya kondisi detak jantung yang lebih lambat dari detak jantung normal). Adanya aritmia seringkali tidak disadari oleh penderitanya dikarenakan aritmia terkadang tidak memiliki gejala apapun dan baru diketahui setelah adanya pemeriksaan pada jantung dengan menggunakan Elektrokardiografi (EKG).
3
EKG adalah alat pengukur sinyal jantung yang digunakan untuk mendiagnosa fungsi jantung. Pada rumah-sakit atau unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, pos kesehatan yang letaknya jauh dari kota besar, jumlah alat tersebut belum terlalu banyak karena harganya masih relatif mahal.
Selain harga peralatan mahal, ada kendala lain yang dihadapi tenaga kesehatan di unit-unit pelayanan yang letaknya jauh terpencil dalam hal konsultasi dengan konsulen atau dokter ahli di rumah sakit pusat yaitu masalah waktu dan biaya. Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, dibuatkan suatu aplikasi yang diberi nama EKG Telemedika. Aplikasi ini berupa alat bantu dimana didalam aplikasi ini terdapat hasil rekam jantung(EKG) pasien yang berobat di layanan primer, dan dapat langsung dibaca oleh dokter ahli dimanapun yang terhubung dengan aplikasi EKG Telemedika ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa insiden aritmia dapat meningkat seiring bertambahnya umur. Oleh karena itu, peneliti merasa penting untuk dilakukannya penelitian tentang Profil Detak Jantung antara Remaja & Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016 .
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana profil detak jantung antara Remaja & Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Primer Kota Makassar Periode 2016 ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai profil detak jantung antara remaja & lansia berdasarkan EKG
4
Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode Januari hingga Desember 2016 .
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain :
- Mengetahui detak jantung pada usia muda yang berobat di layanan primer.
- Membandingkan profil detak jantung usia muda berdasarkan jenis kelamin.
- Mengetahui detak jantung usia lanjut yang berobat di layanan primer.
- Membandingkan profil detak jantung usia lanjut berdasarkan jenis kelamin.
- Membandingkan profil detak jantung pada usia muda dan usia lanjut.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai informasi bagi para praktisi kesehatan mengenai profil detak jantung antara Remaja & Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016 .
5
1.4.3 Manfaat Teoritis
Sebagai acuan dan bahan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai profil detak jantung antara Remaja &
Lansia berdasarkan EKG Telemedika pada Layanan Primer Kota Makassar Periode 2016 .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jantung
2.1.1. Anatomi Jantung
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan septum.
Gambar 2.1. Jantung normal dan sirkulasinya
(Boom, Elfira Cindy. 2013. Panduan Klinis Perioperatif Kardiovaskular Anestesia. Jakarta: Aksara Bermakna)
7
2.1.2. Fisiologi Jantung
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium- ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya.
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Darah masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel kanan, kemudian ke paru-paru melalui katup pulmonal.
Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida, mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah.
Darah merah ini kemudian menuju atrium kiri melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke aorta.
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan tekanan darah sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal,
8
ventrikel ini mulai mengalami relaksasi dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera turun saat ventrikel terisi darah. Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua atrium berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
2.2. Remaja
Masa remaja merupakan bagian dari fase perkembangan dalam kehidupan seorang individu. Masa yang merupakan periode transisi dari masa anak ke dewasa ini ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial dan berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan.
Depkes RI mendefinisikan remaja merupakan anak usia 12-25 tahun, di usia tersebut adalah masa-masa kritis dimana anak-anak belajar hal yang baru karena berada pada tiga jenjang pendidikan yang berbeda (SMP, SMA, dan perguruan tinggi) dan merupakan saat yang tepat bagi mereka untuk mengatur dan menjaga pola gaya hidup yang baik. Usia tersebut merupakan usia yang rentan akan pergaulan yang buruk dan gaya hidup yang kurang.
Akibatnya, banyak remaja mengalami sakit penyakit yang parah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang akibat gaya hidup mereka yang buruk.
Pada masa sekarang ini, pola gaya hidup anak remaja dapat dibilang cukup memprihatinkan. Banyak anak remaja yang jatuh pada pergaulan yang buruk, mengkonsumsi obat terlarang, merokok, dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Kondisi ini dapat berujung pada rentannya tubuh mereka terhadap berbagai macam penyakit salah satunya adalah aritmia. Aritmia dapat menyerang siapapun, termasuk anak-anak yang berusia remaja.
9
2.3.Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Seiring bertambahnya usia maka terjadi penurunan kemampuan kardiak dan timbulnya penyakit jantung yang tak terlihat secara klinis. Segala perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem kardiovaskular bertanggung jawab terhadap peningkatan insidensi infark miokard, gagal jantung, dan aritmia pada usia lanjut.
2.4.Dentak Jantung
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Detak yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Detak jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum dipresentasikan sebagai bpm(beats per minute).
Pada saat jantung normal dalam keadaan istirahat, maka pengaruh sistem parasimpatis dominan dalam mempertahankan kecepatan detak jantung sekitar 60 hingga 80 detak per menit. Kecepatan detak jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, tekanan darah, emosi, cara hidup dan umur. Pada waktu banyak pergerakan, kebutuhan oksigen (O2) meningkat dan pengeluaran karbondioksida (CO2) juga meningkat sehingga kecepatan jantung bisa mencapai 150 x/ menit dengan daya pompa 20-25 liter/menit.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi detak jantung seseorang, yaitu aktifitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi
10
tubuh berbaring atau berdiri,tingkat emosi,ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Faktor yang mempengaruhi frekuensi detak jantung;
1. Jenis kelamin 2. Jenis aktifitas 3. Usia
4. Berat badan
5. Keadaan emosi atau psikis
2.4.1. Hubungan usia dan detak jantung
Frekuensi detak jantung secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, detak jantung menetap dan iramanya teratur. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Dengan meningkatnya usia, arteri menjadi lebih kaku dan gelombang nadi menjadi berjalan lebih cepat.
2.4.2. Gangguan Irama Jantung (Aritmia)
Aritmia adalah kondisi dimana laju detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia jantung dapat dibagi menjadi dua, yaitu takiaritmia dan bradiaritmia. Takiaritmia adalah kondisi dimana jantung berdetak lebih cepat, sedangkan bradiaritmia terjadi ketika detak jantung terlalu lambat. Beberapa aritmia dapat menyebabkan jantung
11
tidak memompakan cukup darah ke tubuh, sehingga menyebabkan kemungkinan kerusakan pada otak, jantung, dan organ vital lainnya.
Aritmia dapat terjadi apabila sinyal-sinyal listrik yang berfungsi untuk mengontrol detak jantung tertunda atau mengalami hambatan. Hal ini menimbulkan aritmia karena sel-sel saraf khusus yang membawa muatan listrik tidak bekerja dengan baik. Selain itu, aritmia juga dapat terjadi apabila salah satu bagian jantung dapat menghasilkan sinyal listrik yang mengakibatkan sel-sel saraf mengalami penambahan dan mempengaruhi irama jantung.
Cara mendeteksi penyakit aritmia umumnya cukup sederhana, yaitu menggunakan alat perekam irama jantung yang disebut Elektrokardiografi (EKG), namun kemungkinan tidak terekamnya penyakit aritmia bisa terjadi apabila gejala yang dialami sudah hilang pada saat pemeriksaan. Oleh karena itu diperlukan berbagai pemeriksaan lain yang lebih komprehensif seperti Holter Monitoring atau Electrophysiology Study (EPS). Holter Monitoring adalah perekaman EKG secara terus menerus selama 24-48 jam sehingga memperbesar peluang deteksi aritmia. Pada beberapa kasus diperlukan pemasangan alat kecil di bawah kulit yang disebut Insertable Loop Recorder (ILP) untuk merekam lebih lama aritmia yang jarang terjadi, sedangkan EPS merupakan pemeriksaan infasif dimana dilakukan perekaman listrik jantung secara langsung pada sistem listrik jantungnya.
12
Aritmia jantung sendiri dapat dipicu oleh banyak faktor-faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang dapat memicu aritmia adalah faktor keturunan dan penyakit jantung bawaan, sedangkan faktor eksternal yang dapat memicu adalah merokok, mengkonsumsi obat- obatan terlarang, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan kafein, efek samping obat-obatan, polusi udara, dan juga stress secara berlebihan.
Merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang dapat memicu aritmia karena benda negatif tersebut dapat merangsang hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah7.Stress yang berlebih dapat pula menjadi salah satu faktor pemicu aritmia jantung karena pada saat stress, jantung bekerja lebih keras sehingga meningkatkan tekanan darah dan melepaskan hormon stress.
a. Takiaritmia
Takiaritmia adalah detak jantung melebihi 100 kali per menit dan biasanya bukan merupakan kelainan jantung primer, tetapi akibat sekunder karena berbagai stres, yaitu demam, kehilangan cairan, khawatir, latihan, tirotoksikosis, hipoksemia, atau gagal jantung kongestif. Pada gambaran EKG terlihat gelombang P masih jelas dan masih diikuti oleh gelombang kompleks QRS. Masase sinus karotis bisa memperlambat takikardia.
13
b. Bradiaritmia
Bradiaritmia merupakan kondisi saat detak jantung kurang dari 60 kali per menit. Orang normal pada umumnya memiliki kecepatan detak jantung antara 60-100 kali permenit. Namun, pada orang-orang yang jantungnya terlatih, seperti atlet, detak jantungnya dapat kurang dari 60 kali permenit. Jika jantung kurang terlatih seperti pada mereka yang jarang berolahraga atau beraktifitas fisik, detak jantung cenderung lebih cepat. Hal tersebut berkaitan dengan curah jantung yang lebih tinggi tiap kali jantung memompa pada mereka yang jantungnya terlatih dibandingkan yang tidak. Meskipun batasan bradikardia adalah 60 kali permenit, tetapi umumnya tanda dan gejala akan dapat timbul apabila detak jantung kurang dari 50 kali permenit.
Pasien dapat menunjukan gejala sesak napas, nyeri dada, pusing, penurunan kesadaran, lemah, maupun pingsan. Pada pemeriksaan bisa didapatkan kondisi hipotensi, syok, edema paru serta akral dingin dengan penurunan produksi urin.
2.5. Jantung dan Elektrokardiogram (EKG)
Jantung adalah organ muskular berlubang yang berfungsi sebagai pompa ganda sistem kardiovaskular. Sisi kanan jantung memompa darah ke paru sedangkan sisi kiri memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung mempunyai empat ruangan, atrium kanan dan kiri, ventrikel kanan dan kiri. Seperti terlihat pada Gambar 2.
14
Gambar 2.2 Sistem Kelistrikan Pada Jantung
(Khandpur. 1997. Handbook of Biomedical Instrumentation. New Delhi. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited )
Jantung merupakan otot tubuh yang bersifat unik karena mempunyai sifat membentuk impuls secara otomatis dan berkontraksi ritmis. Pembentukan impuls listrik terjadi dalam sistem penghantar jantung. Adapun jalur hantaran listrik jantung normal terjadi dalam urutan berikut : nodus sinoatrial (SA) - nodus atrioventrikular (AV) – berkas His – cabang berkas – serabut purkinje – otot ventrikel.
15
Gambar 2.3 Pulse Jantung Normal
(Atwood,Sandra. 1996. Pengenalan Dasar Disritmia Jantung. Yogyakarta: Gajah Mada Press)
Pada Gambar 3 di atas, suatu pulsa jantung normal manusia memiliki nilai magnitude sebesar 1.1 mV, hal ini dapat dilihat dengan menghitung jumlah kotak dari titik Q ke titik R, dimana jumlah kotak tersebut ada 11 kotak. Masing-masing kotak sama dengan 0.1 mV, sehingga 11 kotak sama dengan 1.1 mV.
16
Tabel 2.1 Karakteristik Elektrokardiogram
Defleksi Deskripsi
Gelombang P Gelombang yang timbul karena
depolarisasi atrium dari nodus sinoatrial ke nodus atrioventrikular.
Gelombang Q Defleksi negatif pertama sesudah
gelombang P dan yang mendahului defleksi R, dibangkitkan oleh depolarisasi permulaan ventrikel.
Gelombang R Defleksi positif pertama sesuadah
gelombang P dan yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel.
Gelombang S Defleksi negatif sesudah defleksi R.
Keseluruhan depolarisasi ventrikel ini membangkitkan gelombang QRS kompleks.
Gelombang T Gelombang yang timbul oleh
repolarisasi ventrikel.
Fase depolarisasi merupakan kondisi dimana terjadi proses penyebaran impuls/sinyal pada jantung. Fase repolarisasi merupakan kondisi dimana otot-otot jantung tidak melakukan aktifitas sementara (istirahat). Fase defleksi merupakan penyebaran proses depolarisasi.
2.5.1. Metode Perhitungan Detak Jantung melalui EKG
Untuk dapat menghitung Heart Rate atau detak jantung seseorang berdasarkan sinyal EKG yang direkam maka digunakan interval suatu gelombang sinyal EKG yaitu gelombang R atau puncak gelombang paling tertinggi dari gelombang PQRST sinyal EKG. Dengan menghitung interval jarak antara gelombang puncak R-R maka kita bisa daptkan detak jantung seseorang dengan menggunakan rumus, HR = 60 / Interval R-R (S) (bpm).
17
2.5.2. EKG-TELEMEDIKA
EKG Telemedika adalah suatu aplikasi khusus digunakan untuk rekam jantung,dimana pemeriksaan EKG yang berbasis teknologi dan informasi untuk mentransfer informasi hasi rekam EKG untuk mendapatkan advis medis dan konsultasi spesialistik dari tempat yang jauh. Manfaat nya adalah apabila hasil EKG meragukan diagnosanya, maka perlu dirujuk/konsul ke dokter spesialis melalui aplikasi telemdicine dan diberikan surat rujukan sebagai tindak lanjut penanganan. Tujuannya ialah agar dapat mengupayakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan secara merata.
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.Kerangka Teori
DETAK JANTUNG
ARITMIA
BRADIARITMIA TAKIARITMIA
FAKTOR RESIKO 1. Jenis aktifitas 2. Berat badan
3. Keadaan emosi atau psikis 4. Usia
5. Jenis Kelamin
19
3.2.Kerangka Konsep
Keterangan:
= Yang diteliti
= Tidak diteliti
3.3. Variabel
Variabel Independen : Remaja dan Lansia Variabel Dependen : Detak Jantung
KARAKTERISTIK 1. Jenis aktifitas 2. Berat badan 3. Keadaan emosi
atau psikis DETAK JANTUNG
USIA JENIS KELAMIN
LANSIA REMAJA L P
NORMAL,BRADIARITMIA,TAKIARITMIA
20 3.4. DEFINISI OPERASIONAL
1. Remaja adalah pasien yang terdaftar di EKG Telemedika layanan primer kota Makassar dengan kriteria obyektif usia pasien 12 hingga 25 tahun.
2. Lanjut Usia (Lansia) adalah pasien yang terdaftar di EKG Telemedika layanan primer kota Makassar dengan kriteria obyektif usia pasien lebih dari 60 tahun.
3. Bradiaritmia yaitu detak jantung kurang dari normal dengan kriteria obyektif kurang dari 60 kali per menit
4. Takiaritmia yaitu detak jantung lebih dari normal dengan kriteria obyektif lebih dari 100 kali per menit.
BAB 4
METODE PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan data sebagaimana adanya tanpa adanya campur tangan peneliti dalam kejadiannya. Data yang diperoleh dari hasil survey ini selanjutnya digambarkan berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai.
4.2.Subjek Penelitian 4.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat di layanan primer kota Makassar,Sulawesi Selatan periode 2016.
4.2.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang melakukan pemeriksaan EKG di layanan primer kota Makassar,Sulawesi Selatan periode 2016.
4.3.Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih adalah Bagian Telemedika Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasnuddin, dengan pertimbangan bahwa bagian tersebut memiliki kelengkapan rekam medik jantung yang diperlukan untuk mengumpulkan data.
4.4.Kriteria Seleksi 4.4.1. Kriteria Inklusi
Pasien yang melakukan EKG melalui EKG Telemedika 4.4.2. Kriteria Eksklusi
Rekaman detak jantung yang tidak terkirim melalui EKG Telemedika
22
Pasien yang berusia <12 tahun.
Pasien yang berusia 26-59 tahun.
4.5.Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berupa data sekunder. Data dikumpulkan dengan cara mencatat data dari rekam medik pasien remaja dan lansia periode 2016.
4.6.Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan program analisis statistik, dimana metodek statisktik yang akan digunakan adalah distribusi frekuensi dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang disertai dengan penjelasan.
4.7.Etika Penelitian
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Telemedika Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasnuddin Makassar, sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.
2. Menjaga kerahasiaan identitas pribadi pasien yang terdapat pada data rekam medik, sehinnga tidak ada pihak yang merasa dirugikan
23
4.8.Alur Penelitian
Rekam Jantung Pasien yang datang berobat di layanan Primer kota
Makassar 2016-2017
Remaja Lansia
Detak Jantung
Hasil Penelitian
Analisis Data
BAB 5
HASIL PENELITIAN & ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian
Telah dilakukan penelitian tentang Profil Detak Jantung Remaja dan Lansia berdasarkan EKG Telemedika di RS Pendidikan UNHAS Makassar.
Pengumpulan data dimulai pada bulan Januari – Desember 2016. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medik pasien yang datang untuk melakukan EKG di Layanan Primer. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan secara consecutive sampling yaitu semua anggota populasi di tempat penelitian yang memenuhi syarat inklusi diambil sebagai sampel. Adapun jumlah sampel yang dikumpulkan berjumlah 327 sampel.
Sampel yang telah diambil dari data bagian Telemedika RS Pendidkan UNHAS Makassar kemudian dikelompokkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS version 18. Data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan disertai dengan penjelasan. Data yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi, dan ekslusi setelah dilakukan pengecekan, dan seleksi data.
5.2 Analisis Hasil Penelitian
5.2.1 Data Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel pada penelitian ini dibagi dalam 3 kategori yaitu usia, jenis kelamin, dan detak jantung. Adapun hasilnya sebagai berikut.
25
Tabel 5.1 Distribusi karakteristik Sampel yang datang melakukan EKG di Layanan Primer kota Makassar Periode Januari – Desember 2016
Karakterisitik Sampel n (327) %
1.Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan
148 179
45.3%
54.7%
2.Usia Remaja
Lansia
125 202
38.2%
61.8%
3.Detak Jantung Normal Bradiaritmia
Takiaritmia
290 27 10
88.7%
8.3%
3.1%
Sumber: Data sekunder Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa:
1. Dari total 327 sampel, distribusi jenis kelamin laki-laki sebanyak 148 orang (45,3%) dan perempuan sebanyak 179 orang (54,7%)
Grafik 5.1 Distribusi sampel berdasarkan Jenis Kelamin
148
179
Laki-Laki Perempuan
0 50 100 150 200
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
26
2. Berdasarkan distribusi usia, didapatkan remaja berjumlah 125 orang (38.2%), dan lansia 202 orang (61.8%).
Grafik 5.2 Distribusi sampel berdasarkan Usia
3. Berdasarkan distribusi detak jantung, sampel yang memiliki detak jantung normal sebanyak 290 orang (88,7%), bradiaritmia sebanyak 27 orang (8,3%), dan takiaritmia sebanyak 10 (3,1%)
Grafik 5.3 Distribusi sampel berdasarkan paritas ibu.
125
202
0 50 100 150 200 250
Remaja Lansia
Usia
Remaja Lansia
290
27 10
0 100 200 300 400
Normal Bradiaritmia Takiaritmia
Detak Jantung
Normal Bradiaritmia Takiaritmia
27
5.2.2 Gambaran Profil Detak Jantung pada Pasien yang melakukan Pemeriksaan EKG di Layanan Primer Kota Makassar
Berdasarkan usia pasien yang melakukan pemeriksaan EKG dilayanan primer kota Makassar didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Profil Detak Jantung berdasarkan Usia.
n(327) Normal % Bradiaritmia % Takiaritmia % Usia
Remaja 125 110 88% 8 6.4% 7 5.6%
Lansia 202 180 89.1% 19 9.4% 3 1.5%
Gambaran profil jantung pada usia remaja didapatkan hasil 110 orang (88%) memiliki gambaran normal, 8 orang (6,4%) memiliki gambaran bradiaritmia, dan 7 orang (5,6%) memiliki gambaran takiaritmia. Usia lansia pada umumnya memiliki gambaran profil detak jantung normal yaitu 180 orang (89,1%), bradiaritmia berjumlah 19 orang (9,4%) dan takiaritmia berjumlah 3 orang (1,5%).
Gambaran Profil EKG pada Lansia
Gambaran profil EKG pada lansia didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.3 Gambaran Profil EKG berdasarkan Jenis Kelamin pada Lansia Jenis Kelamin
Gambaran EKG
Normal Bradiaritmia Takiaritmia
n % n % n %
Laki-laki (n=77) 66 85.7 9 11.7 2 2.6 Perempuan (n=125) 114 91.2 10 8.0 1 0.8
Pada usia lanjut (lansia) didapatkan hasil gambaran profil EKG normal paling banyak dimiliki oleh lansia berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 114 orang (91.2%). Gambaran EKG bradiaritmia paling
28
banyak dimiliki oleh lansia dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9 orang (11.7%). Gambaran profil EKG takiaritmia juga banyak dimiliki oleh lansia dengan jenis kelamin laki-laki (2.6%) dibanding perempuan (0.8%).
Gambaran Profil EKG pada Remaja
Gambaran profil EKG pada remaja didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.4 Gambaran Profil EKG berdasarkan Jenis Kelamin pada Remaja Jenis Kelamin
Gambaran EKG
Normal Bradiaritmia Takiaritmia
n % n % n %
Laki-laki (n=71) 61 85.9 6 8.5 4 5.6 Perempuan (n=54) 49 90.7 2 3.7 3 5.6
Berdasarkan hasil pada Tabel 5.4 didapatkan gambaran EKG pada remaja berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang (85.9%) dan perempuan sebanyak 49 orang (90.7%). Gambaran EKG bradiaritmia lebih banyak dimiliki oleh remaja dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 6 orang (8.5%) dibanding perempuan (3.7%). Gambaran profil EKG takiaritmia pada remaja dengan jenis kelamin laki-laki (4 orang) dan perempuan (3 orang) memiliki prevalensi sama yaitu 5.6%.
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Profil EKG pada Remaja
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran profil EKG pada remaja didapatkan hasil bahwa remaja dengan jenis kelamin perempuan (90.7%) lebih banyak memiliki gambaran EKG normal dibandingkan dengan laki- laki (85.9%). Hal ini sejalan dengan penelitian Hangreaves bahwa ukuran jantung perempuan lebih kecil sehingga menyebabkan isi sekuncup yang kecil, curah jantung yang rendah dan detak jantung submaksimal yang tinggi dibandingkan pada laki-laki. (Hangreaves M, 2003)
Gambaran EKG bradiaritmia dan takiaritmia juga dapat ditemukan pada remaja walaupun dengan prevalensi yang dibilang sedikit.
Bradiaritmia banyak dimiliki oleh remaja dengan jenis kelamin laki-laki (8.5%) dibandingkan perempuan (3.7%). Gambaran profil EKG takiaritmia dimiliki oleh baik laki-laki maupun perempuan dengan prevalensi yang setara (5.6%). Hal ini dapat disebabkan karena banyak anak remaja yang jatuh pada pergaulan yang buruk, mengkonsumsi obat terlarang, merokok, dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Sehingga kondisi tersebut dapat menganggu irama jantung mereka. (Yuniadi Y, 2011)
6.2 Gambaran Profil EKG pada Lanjut Usia (Lansia)
Penuaan yang normal terkait dengan banyaknya perubahan pada sistem kardiovaskuler, termasuk penurunan compliance pembuluh darah,
30
hipertrofi ringan ventikuler yang berkonsentrasi disebelah kiri, peningkatan kontribusi dari kontraksi atrial kepada pengisian ventrikel kiri, dan tingginya insidens berbagai aritmia, baik bradiaritmia dan takiaritmia (Grant V. et al, 2012).
Hasil gambaran profil EKG pada lanjut usia (lansia) didapatkan sebagian besar sampel memiliki gambaran profil EKG normal. Lansia dengan jenis kelamin perempuan (91.2%) memiliki gambaran EKG normal paling banyak dibandingkan dengan laki-laki.
Gambaran EKG takiaritmia ditemukan pada penelitian ini walaupun dengan prevalensi yang sedikit. Takiaritmia paling banyak ditemukan pada lansia dengan jenis kelamin laki-laki (2.6%) dibandingkan dengan perempuan (0.8%). Hal ini disebabkan oleh pemendekan waktu pengisian ventrikel dan fibrilasi atrial yang disebabkan oleh hilangnya kontraksi atrial (Stanley & Patricia, 2007).
Gambaran EKG bradiaritmia paling banyak didapatkan pada lansia dengan jenis kelamin laki-laki (11.7%) dibandingkan dengan perempuan (8%). Dengan penuaan, terjadi penurunan sel-sel otot spesial (disebut sel P) didalam sinus node, dimana bertanggung jawab untuk memulai pembentukan impuls. Pada usia 75 tahun, sinus node dapat mengandung kurang dari 10% sel P. Peningkatan progresif dari jumlah kolagen di dalam sinus node juga dapat terjadi dengan adanya penuaan. Terdapat penurunan pada sel-sel konduksi yang terkait dengan usia di dalam His bundle dan kedua cabangnya yang merupakan bagian ujung distal dari cardiac conduction system (Fillit et al, 2010).
31
6.3 Perbandingan Gambaran Profil EKG pada Remaja dan Lanjut Usia (Lansia)
Berdasarkan hasil penelitian gambaran profil EKG, pada remaja maupun lansia memiliki prevalensi yang hampir sama pada laki-laki dimana lebih banyak laki-laki memiliki gambaran EKG abnormal baik bradiaritmia maupun takiaritmia. Namun, lansia (9.4%) cenderung memiliki gambaran EKG bradiaritmia dibandingkan dengan remaja (6.4%). Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan umum badan yang lemah karena penyakit kronis, dan faktor psikologis (Nugroho, 2000). Menurut asumsi peneliti, hal ini juga terkait dengan penuaan yang menyebabkan jumlah sel P menurun di dalam sinus node dimana bertanggung jawab untuk memulai pembentukan impuls. Sedangkan gambaran EKG takiaritmia lebih banyak ditemukan pada remaja (5.6%) dibandingkan pada lansia (1.5%).
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai profil detak jantung remaja dan lansia berdasarkan EKG Telemedika yang meliputi detak jantung,usia,dan jenis kelamin dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Remaja yang berobat di layanan primer dan melakukan pemeriksaan EKG umumnya memiliki gambaran normal. Remaja dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak memiliki gambaran EKG normal dibandingkan dengan laki-laki.
2. Remaja dengan kelainan irama detak jantung yaitu bradiaritmia lebih banyak dimiliki oleh remaja laki-laki, serta takiaritmia dimiliki oleh baik laki-laki maupun perempuan dengan prevalensi yang setara.
3. Lansia yang berobat di layanan primer dan melakukan pemeriksaan EKG umumnya memiliki gambaran normal dan lansia dengan jenis kelamin perempuan paling banyak dibanding laki-laki.
4. Kelainan irama detak jantung yaitu takiaritmia maupun bradiaritmia pada lansia paling banyak diderita oleh lansia dengan jenis kelamin laki-laki dibanding perempuan.
5. Kelainan gambaran EKG pada lansia yang melakukan pemeriksaan EKG tersering ialah bradiaritmia. Hal ini sama dengan kelainan gambaran EKG terbanyak pada remaja yang melakukan pemeriksaan EKG, namun pada remaja perbedaan antara kejadian takiaritmia maupun bradiaritmia tidak berbeda jauh.
33
6. Kelainan gambar EKG tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin,melainkan dipengaruhi oleh usia. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinan untuk mengalami kelainan gambar EKG.
7.2 Saran
1. Untuk usia remaja diharapkan agar lebih memperhatikan pola hidup sehat dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran disertai olahraga agar dapat mencegah terjadinya gangguan irama detak jantung.
2. Untuk pasien yang telah terkena gangguan irama detak jantung juga disarankan agar mengatur pola makan serta memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan terdekat guna deteksi dini gangguan jantung lainnya.
3. Untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran dan tenaga medis lainnya agar melakukan edukasi ke masyarakat mengenai gejala bradiaritmia dan takiaritmia serta pentingnya melakukan pemeriksaan jantung yaitu EKG.
4. Untuk peneliti lain, melakukan penelitian lanjutan terkait dengan kelainan irama jantung serta penyebabnya baik pada remaja dan lanjut usia (lansia).
34
DAFTAR PUSTAKA
Atwood, Sandra. 1996. Pengenalan Dasar Disritmia Jantung. Yogyakarta:
Gajah Mada Press
Bakta, I. M., Suastika, I. K. 1998. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Boom, Elfira Cindy. 2013. Panduan Klinis Perioperatif Kardiovaskular Anestesia. Jakarta: Aksara Bermakna.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. Buku Pedoman Telemedika Makassar.
Ganong, W.F. 1999 ; Buku Ajar Fisiolog Kedokteran Edisi 17. Jakarta: EGC
Gleneagles Singapore. Heart Arrhythmias (Jantung Tidak Normal). Available from: https://www.gleneagles.com.sg/id/id/Useful- Information/Diseases-Conditions/Heart/What-is-Arrhythmia.html
Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta : EGC
Hardywinoto. 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Bebagai Aspek:
Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Jiapu Pan and Willis J. Tompkins. 1985. A Real Time QRS Detection Algorithm
35
Junartho et al,. 2009. Telekardiologi Menggunakan Komunikasi Bluetooth, Jurnal Telekomunikasi IT Telkom, Vol.14 Tahun 2009
Khandpur. 1997. Handbook of Biomedical Instrumentation. New Delhi. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited
Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta:
Media Aesculapius
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. 2016. Rokok dan Kesehatan Jantung.
Available from: http://www.pjnhk.go.id/index.php/pelayanan/ 86- rokok-dan-kesehatan-jantung-artikel
Putranto BH, Kosasih A. 2015. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut : Bradikardia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular; 2015. P. 41-3.
Putranto BH, Kosasih A. 2015. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut : Bradikardia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular; 2015. P. 41-3.
Referensi Sehat. 2015. Aritmia Jantung. Available from:
http://www.referensisehat.com/2015/03/definisi- gejala-penyebab- pengobatan-aritmia-jantung.html
Ruple J, Tailey R, Elling B, Drummonds B, Busti A, Shuster M, et al.
Unstable Tachycardia. 2006. Field JM. Advanced Cardiovascular
36
Life Support: Provider Manual. American Heart Association; 2006.
P.91.
Selina H, Hartanto F. 2015. Guidelines For Adolescent Preventive Service (GAPS); Skrining Masalah Kesehatan Remaja. Continuing Professional Development III Ilmu Kesehatan Anak; Okt 30-31;
Semarang.
Syaifuddin, H., 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Urip Suriepno, Jana Utama. 2014. Telemonitoring Elektrokardiografi Portable. Jurnal TELEKONTRAN Vol 2 No.1 Edisi November 2014.
Yuniadi, Y. 2011. Gangguan Irama Jantung (Aritmia Jantung). Available from: http://mitrakeluarga.com/kelapagading/gangguan-irama- jantung-aritmia-jantung/
LAMPIRAN Lampiran 1
1. Data Hasil Penelitian
Interpretasi:
Jenis Kelamin Detak jantung
0: Laki-laki 0: Normal
1: Perempuan 1: Bradiaritmia
2: Takiaritmia Usia
0: Remaja (12-25tahun) 1: Lansia (>60 tahun)
ID Jenis Kelamin
Usia DJ
NO L/P N/B/T
1 ekg_29 0 1 1
2 ekg_99 0 0 0
3 ekg_100 1 0 0
4 ekg_126 0 1 0
5 ekg_131 1 1 0
6 ekg_234 0 0 1
7 ekg_256 0 0 0
8 ekg_266 1 0 0
9 ekg_298 0 1 0
10 ekg_358 1 1 0
11 ekg_393 0 0 0
12 ekg_449 1 0 0
13 ekg_479 0 0 0
14 ekg_480 0 0 0
15 ekg_520 0 1 1
16 ekg_614 0 1 0
17 ekg_625 1 0 0
18 ekg_648 1 0 0
19 ekg_782 0 1 0
20 ekg_921 0 0 0
21 ekg_1036 1 1 0
22 ekg_1203 1 1 1
23 ekg_1204 1 0 0
24 ekg_1260 0 0 0
25 ekg_1395 1 1 0
38
26 ekg_1465 0 0 0
27 ekg_1505 0 0 0
28 ekg_1545 1 0 0
29 ekg_1553 1 1 0
30 ekg_1646 1 1 1
31 ekg_1719 1 1 0
32 ekg_1720 0 1 0
33 ekg_1722 1 0 0
34 ekg_1744 1 1 0
35 ekg_1756 0 0 0
36 ekg_1789 0 1 0
37 ekg_1802 0 0 0
38 ekg_16571 0 1 0
39 ekg_16767 0 0 2
40 ekg_16771 0 0 0
41 ekg_16794 1 1 0
42 ekg_16843 1 0 0
43 ekg_16847 0 1 0
44 ekg_16849 1 1 0
45 ekg_16855 0 0 0
46 ekg_16897 1 0 0
47 ekg_16899 1 1 0
48 ekg_16909 0 0 0
49 ekg_16978 0 0 0
50 ekg_16986 0 0 0
51 ekg_16993 0 0 0
52 ekg_16794 1 1 0
53 ekg_16843 1 0 0
54 ekg_16847 0 1 0
55 ekg_16855 0 0 0
56 ekg_16897 1 0 0
57 ekg_16899 0 1 0
58 ekg_17186 1 0 0
59 ekg_17406 1 0 0
60 ekg_17488 0 0 0
61 ekg_17780 0 1 0
62 ekg_17792 0 0 0
63 ekg_17796 1 1 0
64 ekg_17814 0 0 1
65 ekg_17893 1 1 0
66 ekg_17903 1 1 0
67 ekg_17995 1 1 0
68 ekg_18016 0 1 0
39
69 ekg_18282 0 1 0
70 ekg_18289 0 1 0
71 ekg_18322 1 1 2
72 ekg_18331 0 1 0
73 ekg_18417 0 1 0
74 ekg_18431 0 0 0
75 ekg_18433 1 0 0
76 ekg_18615 0 1 0
77 ekg_18625 0 1 0
78 ekg_18630 1 1 0
79 ekg_18851 0 0 2
80 ekg_18852 0 0 0
81 ekg_19016 0 0 0
82 ekg_19029 0 1 0
83 ekg_19036 1 1 0
84 ekg_19038 0 1 0
85 ekg_19058 1 1 0
86 ekg_3535 0 0 0
87 ekg_3554 1 1 0
88 ekg_3558 0 0 0
89 ekg_3559 1 1 0
90 ekg_3561 1 1 0
91 ekg_3727 0 0 0
92 ekg_3728 0 0 0
93 ekg_3743 1 0 2
94 ekg_3752 1 1 0
95 ekg_3900 0 0 1
96 ekg_3938 1 1 0
97 ekg_4104 1 0 0
98 ekg_4109 0 0 0
99 ekg_4110 1 0 0
100 ekg_4128 0 1 0
101 ekg_4140 0 0 0
102 ekg_4223 1 0 0
103 ekg_4226 0 1 0
104 ekg_4354 0 1 1
105 ekg_4368 1 0 0
106 ekg_4369 0 0 0
107 ekg_4370 0 0 0
108 ekg_4371 0 0 0
109 ekg_4374 0 0 0
110 ekg_4492 0 1 0
111 ekg_4530 1 1 0
40
112 ekg_4532 1 1 0
113 ekg_4618 0 1 0
114 ekg_4620 0 1 0
115 ekg_4627 1 1 0
116 ekg_4628 1 1 0
117 ekg_4669 1 1 0
118 ekg_4670 1 1 0
119 ekg_4673 1 0 0
120 ekg_4794 1 1 0
121 ekg_4979 0 1 0
122 ekg_4985 1 1 1
123 ekg_5095 0 1 1
124 ekg_5180 0 0 0
125 ekg_5183 1 1 0
126 ekg_5193 1 1 0
127 ekg_5326 1 1 0
128 ekg_5327 0 0 0
129 ekg_5436 0 1 0
130 ekg_5457 1 1 0
131 ekg_5454 1 0 0
132 ekg_5552 1 0 0
133 ekg_5576 1 0 0
134 ekg_5647 1 0 1
135 ekg_5648 1 1 0
136 ekg_5651 0 1 0
137 ekg_5652 0 1 0
138 ekg_5653 1 1 0
139 ekg_5656 1 1 0
140 ekg_5847 1 1 0
141 ekg_5848 1 0 0
142 ekg_5869 0 1 0
143 ekg_5870 1 1 0
144 ekg_5884 0 1 0
145 ekg_5887 0 0 0
146 ekg_5988 1 1 0
147 ekg_6007 0 0 1
148 ekg_6231 0 1 0
149 ekg_20392 1 0 0
150 ekg_20403 1 1 0
151 ekg_20444 1 1 0
152 ekg_20472 1 1 0
153 ekg_20490 1 1 0
154 ekg_20494 1 1 0
41
155 ekg_20499 0 0 0
156 ekg_20506 1 1 0
157 ekg_20511 1 1 0
158 ekg_20523 0 1 1
159 ekg_20526 0 1 0
160 ekg_20532 0 0 0
161 ekg_20559 0 1 0
162 ekg_20564 1 0 0
163 ekg_20568 0 1 0
164 ekg_20569 0 1 0
165 ekg_20570 1 1 0
166 ekg_20572 1 0 0
167 ekg_20573 1 1 0
168 ekg_20586 0 1 2
169 ekg_20604 1 1 0
170 ekg_20609 1 1 0
171 ekg_20610 1 1 0
172 ekg_20612 0 1 0
173 ekg_20613 0 1 0
174 ekg_20678 1 0 0
175 ekg_20690 0 1 0
176 ekg_20725 0 1 1
177 ekg_20729 0 0 0
178 ekg_9357 1 1 1
179 ekg_9387 1 0 0
180 ekg_9724 1 0 1
181 ekg_9733 0 0 0
182 ekg_9930 1 1 0
183 ekg_9932 0 1 1
184 ekg_10006 1 1 0
185 ekg_10012 1 0 0
186 ekg_10029 0 1 0
187 ekg_10290 1 1 0
188 ekg_10296 1 1 0
189 ekg_10312 1 0 0
190 ekg_10425 1 1 0
191 ekg_10427 1 1 1
192 ekg_10438 0 1 0
193 ekg_10441 1 1 0
194 ekg_10662 1 1 0
195 ekg_10694 0 0 0
196 ekg_10866 0 1 0
197 ekg_10954 1 1 0
42
198 ekg_11061 1 1 0
199 ekg_11263 1 1 0
200 ekg_11281 1 1 0
201 ekg_11472 1 1 0
202 ekg_11593 0 0 0
203 ekg_11641 1 0 0
204 ekg_11652 1 1 0
205 ekg_11781 1 0 2
206 ekg_11786 1 0 0
207 ekg_11807 0 0 0
208 ekg_11887 0 0 1
209 ekg_11892 0 1 1
210 ekg_11905 1 0 2
211 ekg_12022 0 0 0
212 ekg_12199 1 1 0
213 ekg_12222 0 0 0
214 ekg_12390 1 1 1
215 ekg_12392 1 1 0
216 ekg_12416 0 1 0
217 ekg_12765 1 0 0
218 ekg_12767 0 0 0
219 ekg_12768 1 0 0
220 ekg_12786 1 0 0
221 ekg_12787 0 0 2
222 ekg_12792 0 0 0
223 ekg_12821 1 0 0
224 ekg_21217 1 1 0
225 ekg_21229 0 1 0
226 ekg_21288 0 1 0
227 ekg_21313 0 1 0
228 ekg_21330 0 0 2
229 ekg_21353 0 0 0
230 ekg_21353 1 0 0
231 ekg_21410 1 1 0
232 ekg_21422 0 1 1
233 ekg_21515 1 1 0
234 ekg_21517 1 0 0
235 ekg_21541 0 1 0
236 ekg_21578 1 0 0
237 ekg_21608 0 0 0
238 ekg_21609 1 0 0
239 ekg_21613 1 0 0
240 ekg_21614 0 1 0
43
241 ekg_21615 1 1 0
242 ekg_9221 1 1 0
243 ekg_9220 1 1 0
244 ekg_9219 0 1 0
245 ekg_6273 1 0 0
246 ekg_6463 1 1 0
247 ekg_6481 1 1 0
248 ekg_9007 1 0 0
249 ekg_8821 0 0 0
250 ekg_8817 1 1 0
251 ekg_8738 1 1 0
252 ekg_6521 0 0 0
253 ekg_6565 0 0 1
254 ekg_6716 0 0 0
255 ekg_6743 1 1 0
256 ekg_6772 1 0 0
257 ekg_6843 1 1 0
258 ekg_7312 0 1 0
259 ekg_7314 1 1 0
260 ekg_7351 0 1 0
261 ekg_7580 1 1 0
262 ekg_7586 0 1 0
263 ekg_7610 1 0 0
264 ekg_7615 1 1 0
265 ekg_7623 0 1 0
266 ekg_7797 1 1 0
267 ekg_7801 1 1 0
268 ekg_7802 1 1 0
269 ekg_7805 1 1 0
270 ekg_7808 1 1 1
271 ekg_7809 1 1 0
272 ekg_7929 1 1 0
273 ekg_7932 0 1 0
274 ekg_7937 1 1 1
275 ekg_7950 1 1 1
276 ekg_8113 0 0 0
277 ekg_8117 0 0 0
278 ekg_8205 1 1 0
279 ekg_8208 1 1 0
280 ekg_8251 1 1 0
281 ekg_8592 1 1 0
282 ekg_8597 1 1 0
283 ekg_8599 0 1 0
44
284 ekg_8607 1 0 0
285 ekg_8610 1 1 0
286 ekg_8686 1 0 0
287 ekg_8687 0 0 0
288 ekg_8817 1 1 0
289 ekg_8821 0 0 0
290 ekg_9013 0 0 0
291 ekg_8698 1 1 0
292 ekg_22156 0 1 0
293 ekg_22163 0 1 0
294 ekg_22229 0 1 0
295 ekg_22238 1 1 0
296 ekg_22240 0 1 0
297 ekg_22245 0 1 0
298 ekg_22290 1 0 0
299 ekg_22292 1 1 0
300 ekg_22382 0 1 0
301 ekg_22383 1 1 0
302 ekg_22384 0 1 0
303 ekg_22411 0 1 2
304 ekg_22422 0 0 0
305 ekg_22424 1 1 0
306 ekg_22429 1 1 0
307 ekg_22473 1 1 0
308 ekg_22480 1 1 0
309 ekg_22024 0 1 0
310 ekg_22030 1 1 1
311 ekg_22045 1 1 0
312 ekg_22056 1 0 0
313 ekg_22070 1 1 0
314 ekg_22118 1 1 0
315 ekg_22135 1 1 0
316 ekg_22164 1 1 0
317 ekg_22171 1 1 0
318 ekg_22178 1 1 0
319 ekg_22180 0 1 0
320 ekg_22181 0 1 0
321 ekg_22185 1 1 0
322 ekg_22209 1 1 0
323 ekg_22210 1 1 0
324 ekg_22219 0 1 0
325 ekg_22267 1 1 0
326 ekg_22271 0 0 0
45
327 ekg_22302 0 0 0
2. Lampiran Etik
46
3. Biodata Peneliti
1. Nama Lengkap Michiko Inas Annisa Nasman 2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Dokter
4. NIM C11114335
5. Tempat/ Tanggal Lahir
Okayama,JPN 13 November 1998
6. E-mail [email protected] 7. No. Telepon/ Hp 082189593711
8. Riwayat Pendidikan:
Jenjang Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - Tahun lulus
SD SDIT Plus Al-
Ashri
2004 – 2010
SMP International
Islamic Secondary School (IISS)
2010 – 2012
SMA International
Islamic Boarding School (IIBS)
IPA 2012 – 2014
Perguruan Tinggi
Universitas Hasanuddin
Pendidikan Dokter 2014 – Sekarang