• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL MATEMATIKA BERWAWASAN NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA MATERI PELUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL MATEMATIKA BERWAWASAN NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA MATERI PELUANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

9

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL MATEMATIKA BERWAWASAN NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA MATERI

PELUANG

Putri Fadhilah Ulfah1, Rizki Wahyu Yunian Putra2, Riyama Ambarwati3, Yetri Hasan4

1 putrifadhilah.u@gmail.com, 2rizkiwahyuyp@radenintan.ac.id,

3riyama@radenintan.ac.id

1,2,3,4 Universitas islam Negeri Raden Intan lampung Abstract

Learning objectives are goals that develop abilities, skills, and attitudes that students must have following learning outcomes which are expressed as behaviors that can be measured and observed. One of them is developing teaching materials which are an arrangement of material materials that have been collected and derived from various learning sources that have been systematically produced. In this case, the development of Islamic values-oriented teaching materials that are integrated in mathematics lessons will help the development of students for the better. The research model uses a model that has been developed by Borg an Gall. Furthermore, the results of the development of Islamic-oriented mathematics module teaching materials will be presented and discussed. Research suggestions can be found in the conclusion section.

Keywords: Teaching Material Module, Borg an Gall. Nilai-nilai Keislaman

Abstrak

Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa mengikuti hasil belajar yang dinyatakan sebagai perilaku yang dapat di ukur serta diamati. Salah satunya mengembangkan bahan ajar yang merupakan susunan bahan-bahan materi yang telah dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang telah dihasilkan secara sistematis. Dalam hal ini pengembangan bahan ajar berwawasan nilai-nilai islam yang diintegrasikan dalam pelajaran matematika akan membantu perkembangan peserta didik menjadi lebih baik.

Model penelitian menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Borg an Gall.

Selanjutnya, hasil pengembangan bahan ajar modul matematika berwawasan keislaman akan dipaparkan hasil dan pembahasan. Saran penelitian dapat diligat di bagian kesimpulan.

Kata Kunci : Bahan Ajar Modul, Borg dan Gall, Nilai-Nilai Keislaman

PENDAHULUAN

Derasnya laju perkembangan ilmu pengehtahuan dan teknologi mulai menimbulkan rasa khawatir di kalangan masyarakat terutama ekses negatif yang muncul dan tidak dapat dinafikan sebagai akibat pengembangan ilmu pengehtahuan dan teknologi tersebut.

Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yag mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa mengikuti hasil belajar yang dinyatakan sebagai perilaku yang dapat di ukur serta diamati.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran atau hasil belajar dengan sebaik-baiknya, diperlukan inovasi yang dapat dilakukan adalah pengembangan bahan ajar. Materi ajar

(2)

10

atau bahan ajar harus dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar, terutama bagi siswa yang belum memiliki pengalaman belajar yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajarinya.

Permasalahan yang terdapat di MIN 6 Bandar Lampung sehingga perlu dikembangkannya bahan ajar matematika berbasis nilai-nilai islam diantaranya banyak siswa yang tidak suka dengan pelajaran umum seperti matematika, karena banyaknya siswa lebih menyukai pelajaran agama. Siswa merasa matematika sulit karena banyak rumus yang sulit dipahami, dan MIN 6 Bandar Lampung adalah sekolah islam, namun dalam proses pembelajaran pada umumnya seperti matematiak, tidak dikaitkan dengan nilai-nilai islam karena tidak adanya bahan ajar yang mendukung permasalah tersebut.

Bahan ajar merupakan susunan bahan-bahan materi yang telah dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang telah dihasilkan secara sistematis. Ada enam komponen berkaitan penyusunan bahan ajar, yaitu : (1) Petunjuk Belajar; (2) Kompetensi yang akan dicapai; (3) Informasi Pendukung; (4) Latihan-latihan; (5) Petunjuk Kerja atau Lembar Kerja; (6) Evaluasi. Dari komponen diatas, maka Lembar Kerja Siswa (LKS) juga termasuk dalam bahan ajar. Sebagaimana Prastowo menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Ulfa & Firdausi, 2020)

Beberapa hal yang harus dilakukan adalah : (1) Memberikan berbagai contoh dan representasi materi; (2) Mampu meningkatkan interaktivitas yang tinggi dalam proses pembelajaran; (3) Menggabungkan materi dengan kehidupan nyata atau siswa dari kehidupan sehari-hari. Singkatnya, jika pembelajaran dapat mengahdirkan masalah di lingkungan siswa, itu akan lebih menarik. Tafsir (Hidayat & Suryana, 2018) mengatakan bahwa pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berlandaskan islam.

Islam berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia , ajaran-ajaran yang didasarkan pada Al-Qur’an , dan Hadits serta akal”. Dalam hal ini nilai-nilai islam yang diintegrasikan dalam pelajaran matematika akan membantu perkembangan peserta didik menjadi lebih baik.

Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk berupa buku teks matematika berbasis nilai-nilai islam, yang layak, praktis dan efektif, serta dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa MIN 6 Bandar Lampung. Kelebihan belajar matematika dengan menanamkan nilai-nilai islami adalah pembelajarannya berdasarkan ilmu keislaman. Oleh karena itu, dengan menggunakan buku teks matematika berbasis nilai-nilai islam, tidak hanya mereka dapat mempelajari rumus dan masalah yang membosankan, tetapi mereka juga dapat memperoleh pengetahuan.

METODE PENELITIAN

Pengembangan bahan ajar ini menggunakan Metode Reaseach and development (RnD). Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model prosedural yang bersifat deskriptif yang dikembangkan oleh Borg an Gall (bodynote4). Adapun langkah – langkah penelitian dan pengembangan tersebut sebagai berikut : (1)Penelitian dan pengumpulan informasi awal; (2)Perencanaan; (3)Uji coba awal; (4)Revisi produk; (5) Uji coba lapangan; (6)Revisi produk akhir; (7)Desiminasi dan implementasi.

Analisis yang digunakan adalah (1) analisis pembelajaran bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dasar; (2) Analisis deskriptif menggunakan angket penilaian tertutup dan terbuka untuk memberikan evaluasi, kritik dan saran sebagai bahan perbaikan; (3) analisis hasil tes, untuk mengukur dampak penerapan produk. Bentuk data penelitian meliputi hasil tes

(3)

11

pembelajran, hasil validasi RPP, lembar tes akhir pembelajaran, dan hasil observasi pembelajaran.

Berdasarkan dari uji ahli dan praktisi serta uji kepraktisan bahan ajar, selanjutnya bahan ajar yang dikembangkan direvisi untuk uji coba lapangan yang dijadikan dasar untuk evaluasi dan perbaikan sehingga menghasilkan produk yang diharapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengembangan media pembelajaran berupa buku ini dilakukan dengan menerapkan Langkah-langkah yang diadaptasi dari Langkah-langkah Borg and Gall, yaitu sebagai berikut:

Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data

Hasil dari Analisa subyek yang didapatdari proses wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran matematika bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam materi peluang. Dilakukan pula Pre-Test untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memenuhi KKM, hasilnya terdapat hanya 30% siswa yang memenuhi KKM, sedangkan 70% lainnya belum memenuhi KKM. Dari permasalahan di atas, maka di dapat akar masalahnya sehingga peneliti melakukan perumusan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Sebelum Merancang bahan ajar, peneliti melakukan perancangan dan penyusunan RPP terlebih dahulu guna membantu kelangsungan Proses belajar mengajar. Pengembangan dilakukan dengan beberapa tahapan yang diawali dengan membuat desain, Menyusun bahan ajar, serta melakukan validasi dari para ahli, yaitu a) ahli Materi, b) ahli media, dan c) ahli Bahasa. Bahan ajar yang berisi materi tentang peluang dilengkapi dengan contoh serta Latihan yang mesti dikerjakan oleh siswa.

Selain itu, dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi peluang.

Selanjutnya, Setelah produk berhasil dikembangkan maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk. Lembar validasi diberikan kepada seorang ahli materi, seorang ahli media, dan seorang ahli Bahasa.

(4)

12

Lembar penilaian validasi disusun untuk memudahkan validator dalam memberikan penilaian.

Ahli Materi

Validasi ahli materi dilakukan dengan menjelaskan bentuk isi bahan ajar dan selanjutnya mengisi lembar angket penilaian. Pada masing-masing penilaian terdiri dari 10 pertanyaan yang seluruhnya diisi oleh ahli materi. Berikut data hasil validasi oleh ahli materi :

Tabel 1. Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum Revisi

No Aspek PersentaseP

erolehan Skor (%)

Fungsi

1. Kualitas Isi 80 Baik

2. Kebahasan 74 Baik

3. Keterlaksanaan 77 Baik

Total 77 Baik

Dari hasil validasi oleh ahli materi di dapat kriteria baik untuk bahan ajar yang dibuat. Namun, walaupun sudah memenuhi criteria baik, masih perlu diadakan revisi pada beberapa bagian. Setelah melakukan revisi, dilakukanva validasi tahap kedua untuk melihat kualitas bahan ajar yang sudah direvisi. Aspek yang dinilai sama seperti tahap pertama, berikuthasilnya:

Tabel 2. Hasil Validasi Ahli Materi Setelah Revisi

No Aspek Persentase Perolehan Skor (%)

Fungsi

1. Kualitas Isi 84 Baik

2. Kebahasan 80 Baik

3. Keterlaksanaan 82 Baik

Total 82 Baik

Setelah dilakukan revisi dan validasi tahap kedua didapat bahwa persentase perolehan skor naik menjadi 82%. Hasil validasi tahap 1 dan tahap 2 jika dibandingkan akan membentuk grafik berikut:

(5)

13

Gambar 1. Perbandingan Hasil ValidasiAhli Materi Sebelum dan Sesudah Revisi

Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa hasil validasi ahli materi mengalami perubahan yang signifikan dari sebelum dilakukannya revisi. Ketiga aspek yang dinilai semuanya mengalami peningkatan sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria baik berdasarkan penilaian ahli materi.

Ahli Media

Aspek yang dinilai oleh ahli media adalah aspek tampilan, keterlaksanaan dan penggunaan. Berikut hasil validasi ahli media:

Tabel 3. Hasil Validasi Ahli Media Sebelum Revisi

No Aspek Persentase Perolehan Skor (%) Fungsi

1 Tampilan 76 Baik

2 Kegunaan 78 Baik

3 Keterlaksanaan 78 Baik

Total 77 Baik

Dari hasil validasi oleh ahli media di dapat kriteria baik untuk bahan ajar yang dibuat. Namun, walaupun sudah memenuhi criteria baik, masih perlu diadakan revisi pada beberapa bagian. Setelah melakukan revisi, dilakukan validasi tahap kedua untuk melihat kualitas Media yang sudah direvisi. Aspek yang dinilai sama seperti tahap pertama, berikut hasilnya:

Tabel 4. Hasil Validasi Ahli Media Setelah Revisi

No Aspek Persentase Perolehan Skor (%) Fungsi

1. Tampilan 82 Baik

2. Kegunaan 80 Baik

3. Keterlaksanaan 80 Baik

Total 81 Baik

Penilaian kelayakan media yang telah dikembangkan memperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 81% dengan kriteria baik. Maka, Hasil validasi ahli media

68 70 72 74 76 78 80 82 84

Kualitas Isi Kebahasan Keterlaksanaan Validasi Tahap 1 Validasi Tahap 2

(6)

14

menunjukkan bahwa kualitas media yang telah dikembangkan oleh peneliti memenuhi kriteria baik. Berikut hasilnya jika disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 2. Perbandingan Hasil Validasi Ahli Media Sebelum dan Sesudah Revisi

Ahli Bahasa

Aspek yang dinilai oleh ahli media adalah aspek tampilan, keterlaksanaan dan penggunaan. Berikut hasil validasi ahli media:

Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Bahasa Sebelum Revisi

No Aspek Persentase Perolehan Skor (%) Fungsi

1. Kebahasaan 78 Baik

Penilaian aspek kebahasaan pada bahan ajar yang telah dikembangkan memperoleh hasil persentase sebesar 78% dengan kriteria baik. Dari hasil validasi oleh ahli bahasa didapat kriteria baik untuk bahan ajar yang dibuat. Namun, walaupun sudah memenuhi kriteria baik, masih perlu diadakan revisi pada beberapa bagian. Setelah melakukan revisi, dilakukan validasi tahap kedua untuk melihat kualitas kebahasaan yang sudah direvisi. Berikut hasilnya:

Tabel 6. Hasil Validasi Ahli Bahasa Setelah Revisi

No Aspek Persentase Perolehan Skor (%) Fungsi

1. Kebahasaan 84 Baik

Setelah dilakukan revisi dan validasi tahap kedua didapat bahwa persentase perolehan skor naik menjadi 84%. Hasil validasi tahap 1 dan tahap 2 jika dibandingkan akan membentuk grafik berikut:

73 74 75 76 77 78 79 80 81 82

Tampilan Kegunaan Keterlaksanaan

Validasi Tahap 1 Validasi Tahap 2

(7)

15

Gambar 3. Perbandingan Hasil Validasi Ahli Bahasa Sebelum dan Sesudah Revisi

Uji Coba Produk

Setelah produkmelaluitahapvalidasi oleh ketiga ahli serta telah selesai direvisi maka selanjutnya produk diuji coba pada kelompok kecil dan kelompok besar. Uji coba media pembelajaran yang telah direvisi ini dilakukan di MIN 6 Bandar Lampung. Uji coba dilakukan setelah melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran peserta didik diminta untuk mengisi angket tanggapan. Kelompok kecil terdiri dari 10 siswa sedangkan kelompok besar terdiri dari 40 peserta didik dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). Uji coba lapangan ini dilakukan untuk mengetahui kemenarikan produk.

Tabel 7. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil No Aspek Persentase

Perolehan Skor (%)

Fungsi

1. Tampilan

Bahan Ajar 76 Menarik

2. Kebahasaan 78 Menarik

3. Penggunaan 76 Menarik

4. Materi 78 Menarik

Total 77 Menarik

Tabel 8. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Besar No Aspek Persentase

Perolehan Skor (%)

Fungsi

1. Tampilan

Bahan Ajar 84 Sangat Menarik

2. Kebahasaan 80 Menarik

3. Penggunaan 82 Sangat Menarik

4. Materi 85 Sangat Menarik

Total 83 Sangat Menarik

Berdasarkan table 7 dan table 8, hasil uji coba produk sudah mencapai criteria sangat menarik. Hal ini menjadikan bahan ajar berupa modul yang dikembangkan oleh

75 80 85

Kebahasaan Tahap 1 Tahap 2

(8)

16

peneliti memenuhi criteria sangat layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar pada materi peluang. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Edi Wibowo dan Dona Dinda Pratiwi dengan hasil bahan ajar e-modul yang dikembangkan mempunyai criteria sangat layak (Wibowo & Pratiwi, 2018). Selain itu, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrir dan Susilawati dengan hasil bahwa bahan ajar yang di kembangkan dinyatakan layak untuk di gunakan (Syahrir & Susilawati, 2015). Selanjutnya bahan ajar modul ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik dan guru di SD/MI pada materi peluang.

CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS

Bahan ajar modul yang dihasilkan telah dikembangkan dengan model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono. Kemudian dilakukan validasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa sehingga diperoleh nilai rata-rata dengan kriteria baik.

Respon siswa terhadap modul diperoleh nilai persentase rata-rata skor masing-masing untuk kelompok kecil dan besar sebesar 77% dan 83% dengan kriteria sangat menarik.

Terlihat dari hasil penilaian para ahli dan siswa sangat memuaskan, maka modul dengan yang dihasilkan dianggap layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika materi peluang.

Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah untuk bias mengembangkan modul ini kedalam bentuk e-modul bahkan masuk kedalam e-learning yang bias diakses melalui laptop maupun smartphone.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, T., & Suryana, T. (2018). Menggagas Pendidikan Islami: Meluruskan Paradigma Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 3(1), 75–91.

Rohmaini, L., Netriwati, N., Komarudin, K., Nendra, F., & Qiftiyah, M. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika Berbantuan Wingeom Berdasarkan Langkah Borg and Gall. Teorema: Teori Dan Riset Matematika, 5(2), 176.

https://doi.org/10.25157/teorema.v5i2.3649

Syahrir, & Susilawati. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Siswa SMP.

Jurnal Ilmiah Mandala Education, 1(2), 162–171.

Ulfa, N., & Firdausi, R. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berwawasan Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar materi KPK dan FPB. Jurnal Elementary, 3(1), 21–25. https://core.ac.uk/download/pdf/287152535.pdf

Wibowo, E., & Pratiwi, D. D. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan. Desimal: Jurnal Matematika, 1(2), 147–156.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan perkembangan ilmu komunikasi pemasaran, saat ini media sosial, Media sosial mampu memberikan solusi bagi permasalahan tingginya biaya pemasaran

Berbeda pada pembelajaran kelas kontrol, siswa hanya mendengarkan penjelasan atau pemberian materi dari guru, kemudian siswa mengerjakan soal latihan yang

Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, dimana secara garis besar isi dari Peraturan Walikota tersebut adalah pedoman yang dapat

Kakitangan TNB Semua individu yang mempunyai ikatan kontrak secara langsung dengan syarikat dan organisasi kawalannya atas dasar pekerjaan termasuk pekerja dan pengarah

ditarik suatu jalinan diantara keduanya (Bab. ) sebagai dasar ungkapan Fisik Pasar Kranggan dengan citra Tradisional Yogyakarta. Adaptasi Ungkapan

Studi yang berkaitan dengan hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja telah banyak dilakukan, diantaranya dilakukan pada tahun 2013 oleh Asri Nur Muin dari STIE-YPUP

The correlation of intra uterine device usage and sexual activities pattern was analyzed by using chi square tests, and continued with multivariate analysis using

Kuesioner yang diberikan kepada staf Perum DAMRI, terdiri dari tiga bagian yaitu bagian 1 berisi data umum responden, bagian 2 mengenai pengetahuan tentang komponen