• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA

SELF CONGRUITY

DAN LOYALITAS

MEREK PEMBERSIH WAJAH POND’S

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh: Kristina Pratiwi NIM : 079114140

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA

SELF CONGRUITY

DAN LOYALITAS

MEREK PEMBERSIH WAJAH POND’S

Disusun oleh: Kristina Pratiwi NIM : 079114140

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA

SELF CONGRUITY

DAN LOYALITAS

MEREK PEMBERSIH WAJAH POND’S

Disusun oleh: Kristina Pratiwi NIM : 079114140

Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji : pada tanggal 26 Juli 2011

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji :

Nama Lengkap Tanda tangan

Penguji I : P. Henrietta PDADS., S.Psi., M.A ___________ Penguji II : P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si ___________ Penguji III : Dr. A. Priyono Marwan, SJ. ___________

Yogyakarta, ______________ Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

(4)

iv

(5)

v

Persembahan

Ku persembahkan karya ini untuk bapak ibuku tercinta

Terimakasih atas dukungan, motivasi, pengorbanan dan doa yang luar biasa buat hidupku

Ku persembahkan juga, untuk kakak-kakakku Mas eko & Mbk Pur, Mbk Unik & Mas Caro

Terimakasih atas dukungan kalian dan semangat yang kalian berikan

Keponakan-keponakanku Bima, Tika & si kecil Nino Terimakasih atas doanya ya sayang

Buat Beben

(6)

vi

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,___________2011 Penulis

(7)

vii

HUBUNGAN ANTARASELF CONGRUITYDAN LOYALITAS MEREK PEMBERSIH WAJAH POND’S

Kristina Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self-congruity dengan loyalitas merek pembersih wajah Pond’s. Subjek dalam penelitian ini adalah 100 wanita 19-23 tahun yang masih atau pernah mengunakan pembersih wajah Pond’s. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antaraself-congruitydan loyalitas merek pembersih wajah Pond’s. Data loyalitas diungkapkan dengan skala Likert yang memiliki reliabilitas 0.978. Sedangkan data self-congruitydiungkapkan mengunakansematic differential scale yang disajikan menggunakan tiga perintah, masing-masing perintah untuk mengungkap data citra merek dengan reliabilitas sebesar 0.892, diri aktual dengan reliabilitas sebesar 0.833 dan diri ideal dengan reliabilitas sebesar 0.875. Data self-congruity diperoleh dengan melihat skor diskrepansi mengunakan rumus Sirgy dan Danes. Dari hasil perhitungan linearitas antara loyalitas dan self-congruity, didapatkan nilai F sebesar 1.954 dengan probabilitas 0.170. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan

self-congruity dan loyalitas tidak linear karena probabilitasnya lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) dan

scatter plot sebaran data cenderung menyebar. Hipotesis mengunakanproduct momenttidak dapat dilakukan. Hipotesis tidak terbukti.

(8)

viii

CORELATTION BETWEEN SELF CONGRUITY WITH BRAND LOYALTY POND’S FACIAL CLEANSER

Kristina Pratiwi

ABSTRACT

Current research was aimed to examine the corelattion self-congruity and brand loyalty of Pond's facial cleanser. The subjek of current research were were 100 women who were or has been using Pond's facial cleanser, the age range 19-23 years. Hypothesis of this research was a positive corelattion between the congruence of self-concept and brand image with brand loyalty of Pond's facial cleanser. Research data disclosed by the loyalty scale with Likert technique for measuring the Pond's brand loyalty. While the measurement of self-congruity used differential sematic scale presented used the three commands, each command to reveal the brand image data, the actual-self and ideal-self. Congruence of data obtained by looking at the score discrepancy using the Sirgy and Danes formula. The scale has a reliability loyalty 0.978. The scale has a reliability of the brand image 0.892. Actual-self scale reliability for 0.833, where as the ideal-self scale reliability for 0.875. Linearity of the calculation of loyalty and the discrepancy between self-concept and brand image, obtained F value of 1.954 with a probability of 0.170. These results indicate that the relationship self-concept discrepancy with loyalty and brand image is not linear because the probability is greater than 0.05 (p> 0.05) and scatter plot was spread. This mean there was no relationship between self-congruity with brand loyalty.

(9)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Kristina Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 079114140

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan antara Self Congruity dan Loyalitas Merek Pembersih Wajah Pond’s

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberi loyalti Kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 16 Agustus 2011

Yang menyatakan,

(10)

x

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang menyertai setiap langkah penulisan skripsi ini sehingga akhirnya dapat terselesaikan dengan baik Penulis menyadari banyak kesulitan dan kendala yang mengiringi penulisan skripsi ini. Namun, dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ch. Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberi ijin penulisan skripsi ini.

2. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S, S.Psi, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi bimbingan, masukan, arahan, waktu, perbaikan dan motivasi yang amat sangat berharga dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

3. Ibu A. Tanti Arini, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberi bimbingan selama menempuh kuliah dengan penuh kesabaran.

4. Semua dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma atas ilmu yang diberikan kepada penulis.

5. Mas Gandung, Mbk Nani, Pak Gi di Sekertariat atas bantuannya selama berada di Fakultas Psikologi.

(11)

xi

7. Orangtuaku atas kasih sayang yang berlimpah yang kalian berikan, atas pengorbanan dan dukungan kalian sehingga saya bersemangat menghadapi tantangan hidup dan tugas dengan baik.

8. Mas dan mbak serta keponakan saya Tika, Bima, Vino atas dukungan dan semangat kalian ketika saya kehilangan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Beben, atas dukungannya dan kesediaan mendengar keluh kesah saya ketika saya menghadapi kesulitan dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Teman-teman yang bersedia sebagai subjek dalam penelitian ini, atas bantuan dan kerjasamanya.

11. Teman-teman kostku, atas dukungan kalian semua dan tegurannya untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat keceriaan yang kalian berikan setiap hari.

12. Sahabatku Shiella, atas diskusi dan semangatnya

13. Putri, teman satu penelitian yang awalnya memberikan saya ide tentang skripsi ini , atas kerja sama yang baik.

14. Teman-teman di Fakultas Psikologi, atas diskusi dan berbagi ilmu sehingga saya memiliki banyak pertimbangan dalam menyelesaikan skripsi ini..

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK………... vii

ABSTRACT ……… viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ix

KATA PENGANTAR………. x

DAFTAR ISI……… xiii

DAFTAR TABEL……… xvi

DAFTAR GAMBAR……… xvii

DAFTAR SKEMA………... xviii

DAFTAR LAMPIRAN……….... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... …. 1

B. Rumusan Masalah………. 4

C. Tujuan Penelitian……….. 4

D. Manfaat Penelitian………. 4

(13)

xiii

1. Pengertian Loyalitas Merek………. 6

2. Ciri-ciri Loyalitas Merek………. 7

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek.…. 8 B. Citra Merek………... 9

1. Pengertian Citra Merek ……….. 9

2. Aspek-aspek Citra merek………. 11

C. Konsep Diri……… 12

1. Pengertian Konsep Diri ……….. 12

2. Aspek-aspek Konsep Diri……… 14

D. Self Congruity……...………... 16

1. Pengertian Self Congruity…...……….... 16

2. Alat Ukur………. 17

E. Merek Pembersih Wajah Pond’s……… 18

F. Dinamika HubunganSelf Congruitydan Loyalitas…….….. 20

G. Hipotesis………. 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian... 22

B. Identifikasi Variabel... 22

C. Definisi Operasional... 22

D. Subyek Penelitian... 24

1. Populasi... 24

2. Metode Pengambilan Sampling... 24

(14)

xiv

F. Validitas dan Reliabilitas... 27

1. Validitas ... 27

2. Seleksi Aitem………... 28

3. Reliabilitas ... 30

G. Metode Analisis Data... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian... 32

B. Deskripsi Subjek Penelitian... 32

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 33

D. Analisis Hasil Penelitian... 33

1. Uji Asumsi... 33

2. Uji Hipotesis... 35

E. Pembahasan... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 38

B. Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA... 39

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala Loyalitas Merek sebelumTry Out…….. 26

Tabel 3.2 Blue Print Skala Konguensi sebelumTry Out…………... 27

Tabel 3.3 Hasil Analisis Aitem Skala Loyalitas... 28

Tabel 3.4 Hasil Analisis Skala Kongruensi... 29

Tabel 3.5 Blue Print Skala Loyalitas Merek setelahTry Out... 29

Tabel 3.6 Blue Print Skala Konguensi sebelumTry Out... 30

Tabel 4.1 Jumlah Subjek Berdasarkan Kategori Umur... 32

Tabel 4.2 Subjek Berdasarkan Kategori Lama Pemakaiaan... 32

Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 33

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR BAGAN

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Loyalitas dan Kongruensi antara

Citra Merek dan Konsep Diri... 43

Lampiran 2 Data Try Out Loyalitas... 51

Lampiran 3 Data Try Out Citra Merek... 53

Lampiran 4 Data Try Out Konsep Diri Aktual... 55

Lampiran 5 Data Try Out Konsep Diri Ideal... 57

Lampiran 6 Hasil Skor Diskrepansi MenggunakanRumus Sirgy dan Danes... 59

Lampiran 7 Seleksi Item Skala Loyalitas... 61

Lampiran 8 Seleksi Item Skala Kongruensi Konsep Diri dan Citra Merek... 63

Lampiran 9 Uji Normalitas Skor Loyalitas... 66

Lampiran 10 Uji Linearitas... 67

Lampiran 11 Ujione sample t-testmean empirik dan mean teoritik Diskrepansi dan Loyalitas... 68

(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perilaku konsumen yang merupakan bagian penting dalam strategi pemasaran, bersifat dinamis. Konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu (Peter & Olson, 1999). Dinamika perilaku konsumen menuntut pelaku bisnis untuk selalu mengembangkan produknya demi melayani konsumen (Schiffman & Kanuk, 2008). Akibatnya, banyak produk bermunculan di pasar. Konsumen pun semakin sensitif terhadap kualitas dan layanan produsen, sehingga kemungkinan konsumen untuk berpindah produk semakin besar ( Crask, Fox & Stout dalam Broto dkk, 2005). Produsen kehilangan konsumennya jika tidak dapat mempertahankan loyalitas mereknya. Produsen perlu menyadari sensitifitas konsumen untuk menentukan strategi pemasaran dengan cermat sehingga konsumen tetap loyal terhadap mereknya.

Loyalitas merek merupakan pola pembelian berulang karena terdapat komitmen terhadap suatu merek (Peter & Olson, 1999). Menurut Aaker (dalam Broto dkk, 2005), loyalitas merek merupakan asset yang sangat penting karena memiliki nilai strategis dan mengurangi biaya pemasaran. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kotler (2000) bahwa mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk lebih efisien dibandingkan dengan mencari pelanggan yang baru, karena biaya yang dikeluarkan untuk menarik

(20)

pelanggan yang baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada.

Loyalitas merek lebih banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar daripada faktor dari dalam. Faktor dari luar meliputi harga dan kualitas merek. Loyalitas muncul ketika konsumen beranggapan bahwa harga yang harus dibayar sesuai dengan kualitas merek tersebut sepanjang pembelian yang dilakukannya (Marconi,1994). Salah satu faktor dalam adalah citra merek. Citra merek yang positif membuat konsumen memilih produk tersebut (Setiadi, 2003).

Merek dipilih berdasarkan asosiasi antara simbol dan pengalaman menggunakan serta perasaan bangga mengunakan merek tersebut. Merek tidak sekedar produk untuk memenuhi kebutuhan, tetapi seiring berjalannya waktu merek berubah menjadi simbol bagi konsumen yang mewakili status, identifikasi diri, dan life style (Schiffman & Kanuk, 2008). Sebagai simbol merek dapat memotivasi konsumen untuk meningkatkan konsep dirinya (Loudon & Della Bitta dalam Broto dkk, 2005).

(21)

konsep diri positifnya dengan memilih merek yang sesuai dengan konsep dirinya (Broto dkk, 2005).

Kesesuaiaan konsep diri dengan citra merek inilah yang biasa disebut self-congruity. Semakin sesuai konsep diri dan citra merek, semakin besar kemungkinan konsumen menyukai merek tersebut (Sirgy, 2007). Semakin sesuai konsep diri dengan citra merek, merek tersebut akan semakin disukai. Semakin konsumen menyukai suatu merek, semakin besar kemungkinan konsumen bersikap loyal terhadap merek tersebut (Broto dkk, 2005).

Salah satu merek pembersih wajah di Indonesia dan banyak disukai oleh wanita Indonesia adalah pembersih wajah Pond’s. Pond’s mengenalkan dirinya sebagai produk kecantikan yang memahami bahwa wanita selalu merasa berkepentingan dengan kulit yang indah. Sebagai perusahaan terkemuka dan terbesar dalam bidang produk perawatan wajah, Pond's selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi kecantikan secara menyeluruh yang dapat membuat kulit wanita yang menggunakan produk Pond’s lebih indah dari pada kulit wanita yang menggunakan produk lain (www.unilever.com). Semakin dekat citra merek Pond’s dengan konsep diri wanita Pond’s akan semakain disukai.

(22)

wajah Pond’s. Top Brand diberikan oleh Frontier Consulting Group

berdasarkan hasil survei kepada 2400 responden diseluruh kota besar

Indonesia. Perolehan top brand secara berurutan selama empat tahun menunjukkan kekuatan merek Pond’s dibenak konsumen dan dipasaran serta komitmen Pond’s dalam mendorong konsumennya untuk membeli kembali mereknya di masa depan (www.topbrandaward.com).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan antara self-congruity dan loyalitas merek pembersih muka Pond’s ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara self congruity dan loyalitas merek pembersih Pond’s.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi mengenai teori loyalitan danself-congruitydi bidang Psikologi Industri dan Organisasi. 2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Produsen

(23)

b. Manfaat bagi Konsumen

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas loyalitas merek, citra merek, konsep diri,self congruity merek Pons’s, dinamika hubunganself congruitydan loyalitas merek.

A. Loyalitas Merek

1. Pengertian Loyalitas Merek

Loyalitas merek merupakan pola pembelian berulang karena terdapat komitmen terhadap suatu merek tertentu (Loudon & Della Biita dalam Broto dkk, 2005). Schiffman dan Kanuk (2004 menyatakan loyalitas merek sebagai preferensi konsumen untuk melakukan pembelian merek tertentu pada produk yang spesifik secara berulang.

Loyalitas merek merupakan komitmen intrinsik untuk melakukan pembelian berulang terhadap suatu merek (Peter & Olson, 2002). Komitmen tersebut tidak dipengaruhi oleh situasi dan usaha pemasaran dari merek lain yang berpotensi membuat konsumen tersebut berpindah merek (Arnould, Price & Zinkhan, 2005).

Loyalitas merek adalah pilihan yang dilakukan konsumen yang dijatuhkan pada merek tertentu dibandingkan merek yang lain dalam

satu kategori produk (Giddens dalam Fajrianthi & Farrah, 2005). Hal

tersebut didukung oleh pernyataan Lamb, et all (2002) bahwa loyalitas merek adalah preferensi konsisten yang cukup tinggi pada suatu merek melebihi merek lain. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu

(25)

memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain, terutama jika pada merek tersebut berubah harga dan atribut(Mahrinasari, 2009).

Kotler (2000) menyatakan mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk lebih efisien dibandingkan dengan mencari pelanggan baru, karena biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Aaker (dalam Broto dkk, 2005) menambahkan bahwa loyalitas merek merupakan asset yang sangat penting karena memiliki nilai strategis untuk mengurangi biaya pemasaran.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek merupakan komitmen konsumen untuk melakukan pembelian berulang terhadap merek tertentu dari waktu kewaktu. Hal tersebut dilakukan dengan membandingkan merek yang dipilih dengan merek dalam satu kategori produk.

2. Ciri-ciri Konsumen yang memiliki Loyalitas Merek

Menurut Giddens (2002) konsumen yang loyal terhadap suatu

merek memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memiliki komitmen pada merek tersebut

b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain.

(26)

d. Tidak melakukan pertimbangan ketika membeli merek tersebut

e. Selalu mengikuti informasi yang berkaitan merek tersebut

f. Menjadi juru bicara merek tersebut dan selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.

Penelitian ini mengunakan ciri-ciri a sampai e untuk mengukur loyalitas konsumen terhadap pembersih wajah Pond’s. Pneliti menggabungkan ciri c dan f karena mirip. Selain itu, ciri-ciri f tidak dimasukkan karena Pond’s jarang mengadakan kegiatan, sehingga sulit untuk mengembangkan hubungan dengan merek.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek a. Harga dan kualitas

Harga dan kualitas merek memberikan pengaruh penting dalam membentuk loyalitas suatu produk. Loyalitas muncul ketika konsumen beranggapan bahwa harga harus dibayar sesuai dengan kualitas merek tersebut (Marconi, 1994). Harga dianggap sebagai gambaran kualitas suatu produk. Produk berharga mahal dianggap sebagai produk yang memiliki kualitas yang bagus, begitu juga sebaliknya (Philip & Keller, 2009)

b. Citra Merek

(27)

c. Reputasi Merek

Kemampuan merek untuk dikenal oleh konsumennya mempengaruhi loyalitas merek. Merek dengan reputasi nasional bahkan internasional, lebih dipercaya oleh konsumen daripada merek yang tidak berreputasi. Pada banyak kasus, konsumen melakukan pembelian hanya didasarkan pada reputasi (Marconi, 1994).

d. Kenyamanan dan kemudahan mendapatkan merek

Konsumen cenderung menyukai merek yang menawarkan pembelian produk yang mudah diakses dan dapat dikembalikan dengan mudah (Marconi, 1994). Apalagi untuk kategori produk kebutuhan sehari-hari konsumen lebih percaya produk yang mudah didapatkan (Petter dan Olson, 1999).

e. Kepuasan

Kepuasan konsumen terjadi ketika harapan di awal konsumen sesuai dengan kinerja produk (Kotler, 2000). Jika konsumen merasa puas dengan kinerja produk, maka konsumen menjadi lebih loyal terhadap produk (Schiffman dan Kanuk, 2004).

B. Citra Merek

1. Pengertian Citra Merek

(28)

Pendapat Keller didukung oleh pendapat Peter & Olson (1999) bahwa citra merek mempunyai aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif citra merek adalah pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek, konsekuensi dari penggunaan merek. Citra merek merupakan persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek (Peter & Olson, 2002). Citra merek positif membuat konsumen menyukai aktifitas merek. Konsumen selalu mencari informasi tentang merek, sebaliknya konsumen menolak aktifitas pesaing produk (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Citra merek dalam ingatan konsumen terdiri dari sekumpulan atribut spesifik yang berelasi dengan produk, merek, pengetahuan, perasaan, dan sikap terhadap merek (Arnould, Price & Zinkan, 2005).

Citra merek adalah isi pikiran dan perasaan ketika konsumen melihat atau

mendengar suatu merek. Citra merek merupakan sistematik dari merek

(Hawkins, Best & Coney, 2004).

(29)

Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa citra merek adalah

Citra merek adalah isi pikiran dan perasaan ketika konsumen melihat atau

mendengar suatu merek, serta asosiasi kognitif dan afektif yang berupa perasaan emosi dan nilai-nilai. Asosiasi dibentuk dari pengalaman masa lalu dan informasi merek yang memiliki nilai simbolis bagi konsumen. 2. Aspek-aspek Citra merek

Davis (2000), menyebutkan bahwa citra merek terdiri dari dua komponen yaitu :

a. Brand Associations(Asosiasi Merek)

Asosiasi merek merupakan asosiasi terhadap karakteristik produk atau jasa yang dilekatkan oleh konsumen pada merek. Asosian merek terdiri dari persepsi konsumen mengenai janji-janji yang dibuat oleh merek tersebu, baik positif maupun negatif, dan harapan mengenai usaha-usaha untuk mempertahankan kepuasan konsumen dari merek. Ketika merek diasosiasikan dengan nilai-nilai yang mewakili konsumen, maka merek tersebut akan memiliki akar yang kuat.

b. Brand Persona/ Personality(Persona/Kepribadian Merek)

(30)

konsumen mendeskripsikan merek. Kepribadia merek merupakan faktor penentu asosiasi konsumen dengan merek. Kepribadian merek menunjukan kelebihan dan kekurangan merek, sehingga pemasar terbantu menentukan target pemasaran produknya.

Penelitian ini mengunakan kedua aspek tersebut, yaitu Asosiasi Merek dan kepribadian merek. Kedua aspek tersebut diwujudkan dalam beberapa karakteristik nilai dan sifat yang diasosiasikan dengan suatu merek. Asosiasi merek diwakili oleh maskuline/feminim, general/unique, unclean/clean, not interesting/interesting. Sedangkan kepribadian merek diwakili oleh masculine/feminim, colorless/colourful, gloomy/cheerful, mature/youngful, complek/simple, umplesant/plesant, vain/modest.

C. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

(31)

mendapatkan evaluasi yang positif membandingkan dirinya dengan orang lain. Menurut Rogers (dalam Jess & Gregory, 2006), bahwa sekali manusia membentuk konsep diri , konsep diri itu akan sulit berubah.

Terkait dengan produk, konsep diri adalah pemikiran dan perasaan konsumen yang diwakili oleh produk (Rosenberg dalam Sirgy 1982). Hal tersebut diungkapkan oleh Arnoduld, Price & Zinkhan (2002) bahwa konsep diri merupakan totalitas pikiran dan perasaan tentang diri individu dalam suatu objek.

Rogers memiliki gagasan bahwa setiap orang mencari diri konsep diri yang positif. Dia mengatakan bahwa setiap orang berusaha untuk mendapatkan aktual untuk mencapai diri ideal. Semakin seseorang dekat dengan diri ideal semakin bahagia (Schultz, 1977).

(32)

Dari beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri adalah gambaran, persepsi, pendapat dan penilaiaan seseorang terhadap dirinya baik dari segi fisik maupun psikologis sebagai bentuk evaluasi dan refleksi diri. Konsep ini dapat didefinisikan melalui suatu merek tertentu.

2. Aspek-aspek Konsep Diri

Calhoun dan Acocella (1990) mengemukakan aspek-aspek pembentuk konsep diri yaitu aspek pengetahuan diri, aspek pengharapan, dan aspek penilaiaan evaluasi diri.

a. Aspek pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan pengetahuan seseorang tentang dirinya. Aspek pengetahuan memberi gambaran keadaan diri (self picture) yang membentuk citra diri seseorang ( self image). Selain itu, dalam menentukan “siapa saya”, seseorang membandingkan diri dengan orang lain dalam kelompok sosialnya untuk menentukan kualitas dirinya.

b. Aspek pengharapan

(33)

c. Aspek penilaiaan evaluasi

Aspek yang ketiga dalam konsep diri adalah evaluasi atau penilaiaan terhadap diri sendiri. Eipstein (dalam Calhoun dan Acocella, 1990) menyatakan bahwa penilaiaan atau evaluasi terhadap diri pada umumnya didasarkan dengan menbandingkan pengharapan dengan informasi tentang diri. Penilaiaan tersebut kemudian menghasilkan harga diri. Semakin besar ketidaksesuaiaan informasi tentang diri dengan oengharapannya, semakin rendah harga diri.

Sirgy (1982) mengungkapkan empat aspek yang membentuk konsep diri, yaitu :

a. The actual self

Actual self adalah pandangan seseorang tentang diri sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

b. The ideal-self

Ideal-self merupakan harapan seseorang di masa depan. Diri ideal lebih mengacu pada keinginan seseorang terhadap dirinya.

c. The social-self

Social-self merupakan bagaimana seseorang ingin dipandang oleh orang lain.

d. The situation-self

(34)

Aspek yang dikemukakan ketiga ahli tersebut sebenarnya memiliki kesamaan. Aspek pengetahuan yang diungkapkan oleh Calhoun dan Acocella (1990) sama dengan aspekThe actual self yang diungkapkan oleh Sirgy (1982). Aspek pengharapan yang diungkapkan oleh Calhoun dan Acocella (1990) sama dengan The ideal-self pada aspeknya Sirgy (1982). Sirgy (1982) menambahkan dua aspek lagi yaitu The social-self dan The situation-self. Calhoun dan Acocella (1990) menambahkan aspek penilaiaan dan evaluasi.

D. Self Congruity

1. PengertianSelf Congruity

Self Congruitymerupakan kesesuaian atribut merek dengan konsep diri konsumen (Solomon, 2009). Hal yang sama diungkapkan oleh Sirgy dan Greskowiak (2007) menyatakan bahwa self-congruity merupakan kecocokan antarabrand imagedan diri konsumen.

(35)

didukung oleh Broto Dkk (2005) bahwa semakin sesuai suatu konsep diri dengan citra merek, merek tersebut semakin disukai. Semakin konsumen menyukai merek, semakin besar kemungkinan konsumen bersikap loyal (Broto Dkk, 2005).

Penelitian sebelumnya tentang hubungan diskrepansi konsep diri dan citra merek dengan loyalitas pernah dilakukan pada produk pasta gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi negatif yang signifikan antara skor diskrepansi konsep diri dan citra merek dengan skor loyalitas merek. Loyalitas merek tidak terbukti dipengaruhi oleh tinggi rendahnya diskrepansi antara konsep diri dan citra merek. Penelitian tersebut mengunakan dua merek pasta gigi yaitu Pepsodent dan Closeup.

2. Alat Ukur

Alat ukur Self-congruity mengunakan cara Sirgy (1982) yaitu mencocokan persepsi konsumen terhadap pembersih Pond’s dengan dua aspek yang membentuk konsep diri yaitu diri aktual dan diri ideal. Peneliti mengunakan beberapa karakteristik yaitu masculine/feminim, general/unique, gloomy/cheerful, mature/youngful, colorless/colourful,

complect/simple, umplesant/pleasant, vain/modest, unclean/clean, not

(36)

Kesepuluh persepsi tersebut kemudian dipakai untuk mengukur diri ideal dan diri aktual. Skor kongruensi diperoleh dengan melihat skor diskrepansi yang dihitung mengunakan rumus Sirgy dan Danes (1981), yaitu :

S Diri aktual

ij

P Citra Merek

ij

I Diri ideal

E. Merek Pembersih Wajah Pond’s

Produk Pond's pertama ditemukan oleh ilmuan Theron T. Pond di Amerika Serikat tahun 1846. Pond’s menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Pond’s mengambil sari pati teh penyembuh dari witch hazel. Sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit yang kemudian dikenal dengan nama Pond’s Extract yang diluncurkan pada tahun 1889 (www.unilever.com). Mengkhususkan diri pada krim pembersih, perusahaan Pond’s memulai promosi yang melibatkan selebritis terkenal.

(37)

Pond's Pure White mengenalkan diri sebagai pembersih wajah yang praktis untuk wanita yang memakai make up dengan kandungan karbon aktif (activated carbon). Produk ini menyasar perempuan usia 18 - 25 tahun, berbeda dari produk sebelumnya yaitu Pond’s clear solution dan Pond’s perfect matte yang lebih menyasar remaja mulai 13 tahun (www.kompas.com).

Dalam menciptakan citra merek yang positif, pembersih wajah Pond’s juga mengadakan aktifitas yang bernama Pond's Beautylogy. Pond's Beautylogy dimulai pada awal tahun 2007. Tujuan Pond's Beautylogy adalah menyampaikan pesan yang mendidik untuk kaum muda Indonesia.

Pembersih wajah Pond’s memperoleh gelar Top Brand secara berurutan mulai dari tahun 2008 sampai tahun 2011 untuk kategori pembersih wajah. Pada tahun 2008 pembersih wajah Pond’s mendapatkan top brand index 35,4% mengalahkan Biore 32,6 %, Dove 6,5 %, Shinzu’I 6.5%, Clear & Clean 2.8% , Olay 1.7%, Sari Ayu 1.2%, Nivea 1.2%, Mustika Ratu 0. Kemudian pada tahun 2009 Pond’s mendapatkan top brand index 34.7% mengalahkan, Biore 33.3%, Dove 4.7%, Shinzu'i 3.5%, Olay 2.4%, Sariayu 2.3%, Clean & Clear 1.9%. Sedangkan pada tahun 2010 mendapatkan top brand index 35.2% mengalahkan Biore 33.9%, Dove 4.5%, Shinzu’i 3.5%, Olay 2.7%, Nivea 1.6%, Sariayu 1.5%, Clean & Clear 1.2% (www.topbrand-award.com).

(38)

dalam dua kategori yaitu sabun pembersih wajah dan pembersih wajah. Untuk kategori pembersih wajah Pond’s mendapatkan top brand index 44,6% mengalahkan Viva 15,8%, Citra 10,7%, Sariayu 10,1%, Ovale 9,6% dan Mustika Ratu 2,4 %. Sedangkan untuk kategori sabun pembersih wajah Pond’s mendapatkan top brand index 47,0%, mengalahkan Biore 28,4%, Papaya RDL 8,6%, Nivea 1,8%, Gazby 1,7%, Clean n clear 1,3% (www.topbrand-award.com). Perolehan top brand di dasarkan pada kekuatan merek dibenak konsumen dan dipasaran serta komitmen suatu merek dalam mendorong konsumennya untuk membeli kembali mereknya di masa depan (www.topbrandaward.com).

F. Dinamika HubunganSelf Congruitydan Loyalitas

Kedekatan citra merek dengan konsep diri membentuk self-congruity. Self congruity merupakan kecocokan antara atribut sebuah merek dengan konsep diri konsumennya (Solomon, 2009). Sirgy dan Greskowiak (2007) juga menyatakan bahwa self-congruity merupakan kecocokan antara citra merek dengan diri konsumen.

(39)

Bagan 1

Alur Berpikir dalam Penelitian

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara self congruitydan loyalitas merek pembersih wajah Pond’s.

Citra Merek Konsep diri

Self-congruity

Self-congruityTinggi Self-congruityrendah

Konsumen akan menyukai merek

Konsumen cenderung menjauhi merek

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelational merupakan salah satu jenis penelitian non-eksperimental dengan memilih variabel berdasarkan teori, hasil riset, atau pengalaman menunjukkan adanya hubungan (Azwar, 2001). Peneliti ingin melihat hubungan antara self-congruitydan loyalitas merek pembersih wajah Pond’s.

B. Identifikasi Variabel

Untuk membuktikan hipotesis yang disediakan di bab sebelumnya, maka disediakan variabel sebagai berikut :

1. Variabel X

Variabel bebas dalam penelitian ini adalahself congruity 2. Variabel Y

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah loyalitas merek. C. Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi operasional variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini.

1. Loyalitas Merek

Loyalitas merek merupakan komitmen yang dilakukan oleh konsumen pembersih wajah Pond’s untuk melakukan pembelian berulang terhadap merek Pond’s dari waktu kewaktu. Ciri-ciri konsumen yang loyal

(41)

terhadap suatu merekuntuk membeli pada merek, merekomendasikan merek kepada orang lain, tidak melakukan pertimbangan dalam pembelian ulang merek, selalu mengikuti informasi yang berkaitan dengan merek. Loyalitas merek diukur dengan skala loyalitas merek berdasarkan lima ciri tersebut.

Tingkat loyalitas merek dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari skala tersebut. Semakin tinggi nilai skala loyalitas merek, semakin tinggi loyalitas konsumen pada merek Pond’s. Sebaliknya, semakin rendah skor loyalitas merek, semakin rendah loyalitas konsumen pada merek Pond’s. 2. Self Congruity

Self Congruity adalah kecocokan antara konsep diri konsumen pembersih wajah Pond’s dengan citra pembersih wajah Pond’s. Alat ukur Self-congruity dalam penelitian ini mengunakan cara Sirgy (1982) yaitu mencocokan persepsi konsumen terhadap pembersih Pond’s dengan dua aspek yang membentuk konsep diri yaitu diri aktual dan diri ideal konsumen pembersih wajah Pond’s. Peneliti mengunakan beberapa karakteristik yaitu masculine/feminim, general/unique, gloomy/cheerful, mature/youngful, colorless/colourful, complek/simple,

umpleasant/pleasant, vain/modest, unclean/clean, not

interesting/interesting.

(42)

yang diutarakan dalam bentuk kata sifat. Kesepuluh persepsi tersebut kemudian dipergunakan untuk mengukur diri ideal dan diri aktual. Kemudian, skor kongruensi didapat dengan melihat skor diskrepansi yang dihitung mengunakan rumus Sirgy dan Danes (1981). Semakin tinggi skor diskrepansi maka Self-congruity semakin rendah, sebaliknya semakin rendah skor diskrepansi maka semakin tinggi nilaiSelf Congruity.

D. Subyek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan dan jumlahnya tidak diketahui. Pada penelitian ini populasi adalah semua orang yang menggunakan produk pembersih wajah Pond’s dengan jumlah yang tidak diketahui di Yogyakarta.

2. Metode Pengambilan Sampling

Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki, yang diambil dari populasi (Hadi, 1984). Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel dalam hal ini peneliti menentukan karakteristik sampel (Kerlinger, 2006).

(43)

menumbuhkan daya tarik dengan mengkonsumsi berbagai merek kosmetik (Santrock, 2002).

E. Metode Pengambilan Data 1. Loyalitas

Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Pernyataan skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

(44)

Tabel 3.1

Blue Print Skala Loyalitas Merek sebelumTry Out No aitem

No Aspek-aspek

Favorable Unfavorable Jumlah 1. Komitmen pada

merek.

1,11,21,31 6,16,26,36 8 2. Berani

membayar lebih pada merek.

2,12,22,32 7,17,27,37 8

3. Merekomendasi-kan merek pada orang lain.

3,13,23,33 8,18,28,38 8

4. Tidak melakukan pertimbangan dalam pembelian ulang merek tersebut

4,14,24,34 9,19,29,39 8

5. Selalu mengikuti informasi yang berkaitan dengan merek Pond’s

5,15,25,35 10,20,30,40 8

Total 20 20 40

2. Self-congruity

(45)

sebelah kanan), dan 3 (tinggi untuk sifat sebelah kanan). Nilai kongruensi diperoleh dengan melihat skor diskrepasi, semakin rendah skor diskrepansi antara konsep diri dan citra merek maka semakin tinggi self-congruity. Skor diskrepansi konsep diri dan citra merek diperoleh dengan menggunakan rumus Sirgy dan Danes (1981).

n

i

2

P

ij

S

ij

I

ij

ij

S Diri aktual

ij

P Citra Merek

ij

I Diri ideal

Tabel 3.2

Blue Print Skala Konguensi sebelumTry Out

No Sifat Jumlah

1. Masculine/feminim 1

2. General/unique, 1

3. Gloomy/cheerful 1

4. Mature/youngful 1

5. Colorless/colourful 1

6. Complek/simple 1

7. Umplesant/plesant 1

8. Vain/modest 1

9. Uunclean/clean 1

10 Not interesting/interesting. 1

Total 10

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

(46)

mampu mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki (Azwar, 2007). Validitas penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2007). Professional judgmentdi dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi. 2. Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan untuk melihat dan menentukan aitem yang baik serta layak digunakan dalam penelitian. Pengambilan aitem ditentukan dengan melihat koefisien korelasi aitem total setiap aitem yang nilainya lebih dari 0,3, berdasarkan asumsi bahwa aitem yang layak digunakan dalam penelitian adalah aitem yang memiliki diskriminasi lebih dari 0,3. Aitem yang memiliki nilai total kurang dari 0,3, dinyatakan gugur (Azwar, 2007).

Tabel 3.3

Hasil Analisis Aitem Skala Loyalitas ix

r

Aitem Total

 0.30

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,40

38

(47)

Tabel 3.4

Hasil Analisis Skala Kongruensi ix

r

Aitem Total

 0.30 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 10

< 0.30 0 0

Perhitungan skala loyalitas menghasilkan 2 aitem gugur, sehingga skala loyalitas tinggal memiliki 38 aitem. Sedangkan untuk skala self-congruity seleksi item dilakukan pada ketiga kelompok skala. Pada skala citra merek tidak ditemukan aitem dengan koefisien korelasi total di bawah 0,3 tidak ada satu aitem pun yang gugur. Begitu pula pada skala pengukuran diri aktual dan diri ideal, tidak dihasilkan item yang berkoefisien korelasi aitem total dibawah 0, 3.

Tabel 3.5

Blue Print Skala Loyalitas Merek setelahTry Out No aitem

No Aspek-aspek

Favorable Unfavorable Jumlah 1. Komitmen pada

merek.

1,11,21,31 6,16,26,36 8 2. Berani

membayar lebih pada merek.

2,12,22,32 7*,17,27,37 7

3. Merekomendasi-kan merek pada orang lain.

3,13,23,33 8,18,28,38 8

4. Tidak melakukan pertimbangan dalam pembelian ulang merek tersebut

4,14,24,34 9,19*,29,39 7

5. Selalu mengikuti informasi yang berkaitan dengan merek Pond’s

5,15,25,35 10,20,30,40 8

(48)

Tabel 3.6

Blue Print Skala Konguensi setelahTry Out

No Sifat Jumlah

1. Maskuline/feminism 1

2. General/unique, 1

3. Gloomy/cheerful 1

4. Mature/youngful 1

5. Colorless/colourful 1

6. Complect/simple 1

7. Umplesant/plesant 1

8. Vain/modest 1

9. Uunclean/clean 1

10 Not interesting/interesting. 1

Total 10

3. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah konsistensi hasil pengukuran terhadap subyek yang sama dalam waktu penyajian yang berbeda (Azwar,2001). Uji reliabilitas dilakukan pada aitem-aitem yang telah terpilih. Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulasi koefisien Alpha dari Cronbach. Bila α (koefisien alpha) semakin mendekati nilai 1,00 skala tersebut semakin reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur penelitian, sebaliknya bila koefisien α semakin mendekati nilai 0,00 semakin rendah reliabilitas skala tersebut (Azwar, 2001).

(49)

aktual dan 0.875 untuk diri ideal. Hasil tersebut mendekati nilai 1,00 sehingga alat ukur dapat dikatakan reliabel.

G. Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi

product moment dengan cara mengkorelasikan skor total diskrepansi dan

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2011 sampai tanggal 5 Mei 2011 di Yogyakarta. Penelitian mengunakan Try out terpakai dengan alasan kesulitan menemukan subjek untuk diteliti. Seratus subjek mengumpulkan 100 eksemplar skala dan mememuhi syarat untuk di analisa yaitu skala yang semua aitem terjawab dan identitas subjek memenuhi kriteria penelitian. B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah wanita berusia 19-23 yang pernah atau masih memakai pembersih wajah Pond’s satu bulan sampai 5 tahun dan berdomisili di wilayah Yogyakarta pada usia 19-23. Sebanyak 30 orang tidak melanjutkan pemakaiaannya.

Tabel 4.1

Jumlah Subjek Berdasarkan Kategori Umur

Usia Jumlah

19 tahun 20 orang

20 tahun 25 orang

21 tahun 28 orang

22 tahun 19 orang

23 tahun 8 orang

Tabel 4.2

Jumlah Subjek Berdasarkan Kategori Lama Pemakaian

Lama Jumlah

1 bulan 11 orang

2 bulan 9 orang

1 tahun 15 orang

2 tahun 7 orang

3 tahun 8 orang

5 tahun 50 orang

(51)

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskrepsi data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Teoritis Empiris

Variable N x

Min Diskrepansi 100 0 243 121.5 9 228 64.86 35.999

Loyalitas 100 38 152 95 48 149 93.97 23.153

Mean empiris diskrepansi sebesar 64.86, sedangkan mean teoritik sebesar 121.5. Uji one-sample t-test menunjukkan terdapat perbedaan pada skor empirik dan teoritik, ditunjukkan oleh nilai sig. (2-tailed) yang lebih kecil daripada 0.05 yaitu sebesar 0.000 (p<0.05). Rata-rata subjek memiliki skor diskrepansi yang rendah. Skor diskrepansi yang rendah menunjukkan subjek memiliki skorself-congruityyang tinggi.

Mean teoritis loyalitas sebesar 95, sedangkan mean empirik sebesar 93,97. Uji one-sample t-test pada skor empirik dan teoritik didapatkan skor sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.657 (p>0.05). Hal tersebut menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara nilai mean empirik dan teoritis pada loyalitas, sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata subjek dalam penelitian ini memiliki skor loyalitas yang sedang.

D. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi

(52)

sebuah korelasi. Korelasi dapat dilakukan ketika data menunjukkan adanya normalitas sebaran dan linearitas hubungan antar variable.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data mengukuti distribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal apabila p > dari 0.05 pada uji normalitas.

Hasil Uji Normalitas skor diskrepansi melalui One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS versi 17 menunjukkan bahwa Asymp. Sig (p) sebesar 0.297. Sedangkan untuk variable loyalitas menunjukkan skor One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 0.058. Nilai p dalam penelitian ini lebih besar dari 0.05 sehingga dapat diketahui bahwa data diskrepansi dan loyalitas pada 100 subjek adalah normal.

Tabel 4.4

Hasil pengujian Normalitas

Variabel Kolmogorov P Ket

Diskrepansi 0.976 0.297 Normal

Loyalitas 1.331 0.058 Normal

b. Uji Linearitas

(53)

uji F dihitung lebih kecil dari 0.05 ( p < 0.05) maka Ho ditolak yang berarti linear.

Dari hasil perhitungan linearitas antara loyalitas dan diskrepansi, didapatkan nilai F sebesar 1.954 dengan probabilitas 0.170. Hasil tersebut menunjukkan hubungan diskrepansi dan loyalitas tidak linear karena probabilitasnya lebih besar dari 0.05 (p > 0.05).

2. Uji Hipotesis

(54)

Gambar 4.1

Scatter Plot Skor Diskrepansi dan Loyalitas

E. Pembahasan

(55)

yaitu 1 bulan sampai 5 tahun menyebabkan rata-rata subjek dalam penelitian memiliki loyalitas yang sedang.

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara self-congruitydan loyalitas pembersih wajah Pond’s.

B. Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan memperhatikan jangka waktu pemakaiaan pembersih wajah Pond’s sebagai variabel control. Peneliti hendaknya memilih subjek yang telah lama memakai Pond’s yaitu 3 sampai 5 tahun. 2. Peneliti disarankan mengunakan alat ukur yang dapat mengukur konsep

diri, dengan kata lain mengunakan alat ukur yang valid.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest.

Azwar, S. (2003). Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2007).Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest. Arnould, E., Price, L., Zinkhan, G. (2002).Consumers. New York : Mc.Graw Hill Arnould, E., Price, L., Zinkhan, G. (2005). Consumers. 2nd ed. Singapore:

McGraw-Hill/Irwin

Broto, dkk. (2005).Psikologi Ekonomi dan Konsumen. Jakarta: Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Universitas Indonesia.

Burn. (1993). Konsep Diri, Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Surya Sstyanegara.

Calhoun, F & Acocella, J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaiaan dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi ke 3. Semarang : Ikip Semarang Press.

Davis, S. M. (2000).Brand Asset Management: driving profitable growth through your brand. California : Jossey-Bass, Inc., Publishers

Engel, J F., Blackweel, R D., & Miniard, P W. (1990).Consumer Behavior. Sixth Edition. Wishton : The Dryden Press

Fajrianthi, Zatul, F. (2005). Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Merek. Fakultas. Psikologi Universitas Airlangga. INSAN Vol.7 No.3 (Desember)

Feist, J., Feist, J.G. (2008). Theories of Personality. Edisi keenam. Jakarta; Erlangga.

Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Giddens, N., & Hofmann, A. (2002). Brand Loyalty. (online) http://www.extension.iastate.edu/agdm/

(58)

Brand Loyalty, and Consumption Recency. Journal of Applied Research Quality Life2:289–304.

Hadi, S. (1984). Methodology Research. Jilid I. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM

Hawkins, I. Best, R. J. Coney, K. (2004). Consumer Behavior: Building Market Strategy. 9th ed. USA: Irwin/ McGraw-Hill

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

Keller, K. L. (1993). Conceptualizing, Measuring, and Managing Consumer-Based Brand Equity. Journal of Marketing. Vol.57, January, h. 1-22.

Kerlinger, F. (2006). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Kotler, P. (2000). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control. Prentice Hall Int, Inc., Millenium Edition, Englewood Cliffs, New Jersey.

Lamb, C. W., Hair, J. F., & McDaniel, C. (2002). Consumers Behavior: Building Marketing Strategy. Sixth Edition. Canada : Soath-Westerr Publishing. Mahrinasari. (2009). Analisis Loyalitas Merek (Studi pada Produk Tabungan di

Provinsi Lampung). Jurnal Bisnis dan Manajemen. Volume 5 No.3. 335-364 (Mei)

Marconi, J. (1994).Beyond Branding. Malaysia : S. Abdul Majeed & Co

Multimedia. (2010). Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17. Yogyakarta : Andi Offset.

Peter, J. P., Olson, J. C. (1999). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan strategi Pemasaran. Edisi ke Empat. Jakarta: Erlangga.

Peter, J. P., Olson, J. C. (2002). Consumer Behavior and Marketing Strategy 6th ed. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

(59)

Schiffman, L.G., Kanuk, L.L. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi ke-7. Jakarta: Erlangga

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius

Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen : konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media

Sinurat, R.H.D.J. (1991). Konsep Diri dan Perkembangannya. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

Sirgy, M. J. (1982). Self-concept in consumer behavior: A critical review. Journal of Consumer Research, 9, 287–300, (December).

Sirgy, M.J., Danes, J. (1982). Self image/product image congruence model :

Testing Selected Models. Journal of Association for Consumer Research. 09. 556-561.

Sirgy, M. J., Grewal, D., Mangleburg, T. F., Park, J. O., Chon, K. S., Claiborne, C. B., Johar, J. S., & Berkman, H. (1997). Assessing the predictive validity of two methods of measuring self-image congruence. Journal of the Academy of Marketing Science, 25(1), 229–241.

Sirgy , M. J., Grewal, D., & Mangleburg, T. (2002). Retail Environment, Self-Congruity, and Retail Patronage: An Integrative Model and a Research Agenda. Journal of Business Research49, 127–138

Solomon, M. R. (2009).Consumer Behavior : Buying, Having, and Being 8th ed. New Jersey : Pearson Education.

Suryabrata, S. (2006).Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Topbrand. 2010. Top Brand Index. (online).

(http://www.topbrandaward.com/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=10&Itemid=11 diakses 17 Novemver 2010).

Topbrand. 2011. Hasil Survei Top Brand Index. (online). http://www.topbrand-award.com/tbi2011.php. Diakses 9 April 2011

(60)
(61)

Nama :

Usia :

Jenis kelamin : Perempuan/Laki-laki

*coret yang tidak diperlukan

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh :

Kristina Pratiwi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

1.

Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban benar atau salah dan semua jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya.

2.

Skala ini terdiri dari 41 item yang harus anda tanggapi dengan memberi tanda () pada kolom yang tersedia Kolom 1 (SS) adalah jika anda ”Sangat Setuju” dengan penyataan tersebut

Kolom 2(S)adalah jika anda ”Setuju” dengan pernyataan tersebut

Kolom 3 (TS) adalah jika anda ”Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

Kolom 4 (STS) adalah jika anda ”Sangat Tidak Setuju”

dengan pernyataan tersebut

3.

Setelah mengisi skala ini harap periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada pernyataan yang terlewati. Harap semua pernyataan diberi jawaban.

4.

Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.

(62)

1. Saya akan tetap menggunakan merek Pond’s, karena Pond’s dapat membuat wajah saya menjadi lebih bersih. 2. Saya tidak takut untuk

membayar mahal pada merek Pond’s yang saya inginkan. 3. Saya akan mengajak teman/

keluarga saya untuk

menggunakan merek Pond’s, karena Pond’s dapat membuat wajah kita menjadi lebih bersih.

4. Ketika saya ingin membeli pembersih wajah Pond’s , saya langsung membelinya, tanpa melihat atau membandingkan dengan merek yang lain.

6. Saya akan memilih merek lain, ketika merek tersebut

menawarkan keunggulannya. 7. Saya tidak akan membayar

mahal pada merek yang saya suka, meskipun kualitasnya bagus.

8. Saya tidak akan menyarankan orang untuk menggunakan pembersih wajah Pond’s, karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

9. Saat ada merek lain yang memberi potongan harga besar-besaran, saya akan cenderung untuk membeli merek tersebut. 10. Saya tidak pernah

(63)

12. Meskipun Pond’s harganya cukup tinggi, saya akan tetap membayarnya.

13. Saya sering menyarankan orang lain agar menggunakan

pembersih wajah Pond’s. 14. Ketika merek lain memberikan

berbagai macam promosi untuk menarik para konsumen, saya akan tetap membeli merek Pond’s.

15. Ketika ada merek Pond’s dengan varian yang baru, saya selalu mencari informasi yang berkaitan dengan keunggulan dari varian tersebut.

16. Saya sering berpindah-pindah merek, ketika ada bonus yang ditawarkan.

17. Saat berbelanja, saya akan memilih merek yang paling murah.

18. Saya tidak pernah menyarankan orang lain untuk menggunakan merek yang sama dengan saya. 19 Saya akan melakukan

pertimbangan dalam membeli sesuatu.

20. Saya tidak pernah mencari informasi mengenai merek Pond’s, karena menurut saya tidak begitu penting.

21. Saya akan tetap menggunakan merek Pond’s, karena Pond’s memiliki banyak keunggulan dari pada merek lain.

(64)

ketika di suruh memlilih salah satu merek yang sama-sama bagus.

30. Iklan Pond’s yang sering muncul di berbagai media tidak pernah saya perhatikan.

31. Saya tidak akan membeli merek yang lain, meskipun merek lain harganya tidak jauh berbeda dari harga merek Pond’s. 32. Saya percaya Pond’s adalah

merek yang terbaik, meskipun banyak merek lain yang menawarkan harga yang lebih murah.

33. Saya akan menyarankan teman-teman saya agar menggunakan pembersih wajah Pond’s, karena Pond’s mampu mengangkat semua kotoran yang menempel pada wajah. 23. Saya akan memberi informasi

kepada teman/ keluarga saya, bahwa merek Pond’s memiliki keunggulan yang bagus dibandingkan dengan merek yang lain.

24. Ketika pembersih wajah Pond’s saya habis, saya akan membeli kembali merek tersebut.

25. Saya banyak mengetahui informasi mengenai merek Pond’s melalui iklan di televisi. 26. Saya merasa bosan terhadap

merek Pond’s dan ingin berpindah ke merek yang lain. 27. Saya merasa harga pembersih

wajah Pond’s, tidak sebanding dengan hasil yang didapat. 28. Pengalaman yang kurang baik

(65)

biasanya saya beli tidak ada, saya tidak akan membeli merek yang lain.

35. Iklan Pond’s diberbagai media cetak maupun elektronik, memudahkan saya dalam mendapatkan informasi. 36. Saya sering mencoba berbagai

macam pembersih wajah. 37. Menurut saya masih banyak

merek lain yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama seperti merek Pond’s.

38. Saya tidak ingin mengajak teman saya untuk menggunakan Pond’s, karena Pond’s

membuat wajah saya menjadi berjerawat.

39. Saya sering berfikir untuk membeli merek yang lain, ketika pembersih wajah saya mulai habis.

40. Saya tidak pernah

(66)

 Skala II terdiri daritiga perintah yang berbeda.

 Bacalah setiap perintah dengan seksama.

 Cara menjawab : Berilah tanda silang(X) pada simbolO

mendekati karakteristik yang anda maksud sebagai bentuk penilaiaan andasesuai dengan perintah.

Contoh :

Formal O—O—O—O—O—O—OInformal

 Jawablah semua pertanyaan, jangan sampai ada yang terlewat.

Berilah penilaiaan dengan memberikan tanda silang(X) pada simbol O mendekati karakteristik yang menurut anda mewakili karakteristik pribadi Pembersih Wajah Pond’s.

Maskulin

(jantan, macho) O—O—O—O—O—O—O

Feminim

(lembut, anggun)

General

(umum,sama dengan yang lain)

O—O—O—O—O—O—O Unique(unik,

berbeda)

O—O—O—O—O—O—O Plesant(menyenang

kan)

(kotor, kusam) O—O—O—O—O—O—O

(67)

karakteristik yang mirip dengan diri anda. Berilah penilaiaan dengan memberikan tanda silang(X) pada simbolOmendekati karakteristik yang menurut anda mirip dengan karakteristik pribadi ANDA.

Maskulin

(jantan, macho) O—O—O—O—O—O—O

Feminim

(lembut, anggun)

General

(umum,sama dengan yang lain)

O—O—O—O—O—O—O Unique(unik, berbeda)

Gloomy

O—O—O—O—O—O—O Plesant(menyenangka

n)

Karakter mana yang lebih anda suka? Berilah penilaian dengan memberikan tanda silang(X) pada simbolOmendekati karakteristik yang menurut anda mewakili karakteristik pribadi yang anda suka dan anda inginkan.

Maskulin

(jantan, macho) O—O—O—O—O—O—O

Feminim

(lembut, anggun)

General

(umum, sama dengan yang lain)

O—O—O—O—O—O—O Unique(unik, berbeda)

Gloomy

O—O—O—O—O—O—O Plesant(menyenangkan)

Vain

(sombong)

O—O—O—O—O—O—O Modest

(rendah hati)

Unclean

(kotor, kusam) O—O—O—O—O—O—O

(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)

N %

Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.978 38

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 95.7000 498.192 .880 .974

VAR00002 96.0100 508.293 .644 .975

VAR00003 96.0400 511.635 .694 .974

VAR00004 95.8000 506.909 .711 .974

VAR00005 95.7400 507.568 .765 .974

VAR00006 95.9300 505.561 .773 .974

VAR00007* 95.6300 531.407 .118* .976

VAR00008 95.8600 511.071 .650 .974

VAR00009 95.6200 510.238 .634 .975

VAR00010 95.7000 512.798 .681 .974

VAR00011 95.9300 507.743 .714 .974

VAR00012 95.9800 505.596 .780 .974

VAR00013 96.1200 509.662 .691 .974

VAR00014 95.8500 503.725 .784 .974

VAR00015 95.9700 505.282 .753 .974

VAR00016 95.5700 503.237 .741 .974

VAR00017 95.4100 515.436 .526 .975

VAR00018 96.1500 516.634 .532 .975

VAR00019* 96.6700 540.365 -.170* .977

(82)

VAR00024 95.6200 501.167 .853 .974

VAR00025 95.7100 507.420 .748 .974

VAR00026 95.7900 502.087 .851 .974

VAR00027 95.9400 503.895 .820 .974

VAR00028 95.9000 505.747 .765 .974

VAR00029 96.0700 522.046 .432 .975

VAR00030 95.7600 511.457 .729 .974

VAR00031 95.8800 505.137 .805 .974

VAR00032 95.8900 500.422 .849 .974

VAR00033 95.9800 506.707 .786 .974

VAR00034 95.8600 508.606 .707 .974

VAR00035 95.7200 507.153 .754 .974

VAR00036 95.9400 504.602 .701 .974

VAR00037 96.0000 508.141 .762 .974

VAR00038 95.8800 510.672 .723 .974

VAR00039 95.7800 509.486 .745 .974

(83)

Case Processing Summary

N %

Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.892 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 8.6100 108.139 .453 .892

VAR00002 10.0900 98.628 .504 .891

VAR00003 9.2500 96.533 .757 .874

VAR00004 9.1800 102.917 .541 .887

VAR00005 9.9900 88.818 .735 .874

VAR00006 8.6600 104.186 .527 .888

VAR00007 9.4400 90.067 .764 .871

VAR00008 9.1400 100.566 .667 .880

VAR00009 9.1400 91.778 .746 .873

(84)

N %

Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.833 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 15.2400 51.457 .304 .840

VAR00002 14.9700 46.292 .658 .805

VAR00003 14.8700 48.559 .604 .812

VAR00004 15.8400 48.398 .302 .853

VAR00005 15.1300 45.145 .618 .808

VAR00006 15.1100 48.261 .453 .826

VAR00007 14.7900 48.248 .721 .804

VAR00008 14.9700 48.959 .596 .813

VAR00009 14.7800 48.901 .619 .811

(85)

Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.875 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 20.2200 42.941 .592 .864

VAR00002 19.9400 44.522 .610 .863

VAR00003 19.7900 44.996 .704 .859

VAR00004 20.7800 40.779 .401 .903

VAR00005 19.9800 43.959 .519 .870

VAR00006 19.9700 41.767 .756 .851

VAR00007 19.6500 44.452 .732 .856

VAR00008 19.7300 44.603 .698 .858

VAR00009 19.6100 44.705 .790 .855

(86)

Uji Normalitas

Loyalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Loyalitas

N 100

Mean 93.97

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation 23.153

Absolute .133

Positive .126

Most Extreme Differences

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z 1.331

Asymp. Sig. (2-tailed) .058

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Diskrepansi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

diskrepansi

N 100

Mean 64.86

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation 35.999

Absolute .098

Positive .098

Most Extreme Differences

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .976

Asymp. Sig. (2-tailed) .297

a. Test distribution is Normal.

(87)

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

(Combined) 29363.577 60 489.393 .805 .778

Linearity 1187.566 1 1187.566 1.954 .170

Between Groups

Deviation from Linearity 28176.011 59 477.560 .786 .802

Within Groups 23705.333 39 607.829

Loyalitas *

diskrepansi

Total 53068.910 99

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

(88)

Loyalitas

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

VAR00001 100 93.9700 23.15274 2.31527

One-Sample Test

Test Value = 95

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

VAR00001 -.445 99 .657 -1.03000 -5.6240 3.5640

Diskrepansi

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

VAR00001 100 64.8600 35.99888 3.59989

One-Sample Test

Test Value = 121.5

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

(89)

Loyalitas 100 48 149 93.97 23.153

diskrepansi 100 9 228 64.86 35.999

Gambar

Gambar 4.1Scatter Plot Skor Diskrepansi dan Loyalitas.....................
Blue Print Skala Loyalitas Merek sebelumTabel 3.1 Try Out
Blue Print Skala Konguensi sebelumTabel 3.2 Try Out
Tabel 3.3Hasil Analisis Aitem Skala Loyalitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu ruang vektor adalah suatu himpunan objek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing-masing menghasilkan anggota lain

Direksi memuji reformasi penentu atas subsidi energi di tahun 2015, termasuk rencana untuk subsidi listrik sebagai sasaran subsidi yang lebih baik, dan penggunaan ruang fiskal

terasa di awal tahun 2009, yang ditunjukkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 4,1% (yoy) pada triwulan I-2009, melambat dibandingkan dengan triwulan

Pada kondisi awal, kemampuan pemecahan masalah siswa SMP N 1 Ngemplak masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh guru yang masih menerapkan strategi pembelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik

Aktualisasi diri yang terdapat dalam UKM Sepak Bola USU dapat dilihat dari kebutuhan fisiologis yang didapat oleh mahasiswa, kenyamanan berada dilingkungan

P Permanen: 2) P-O-P Temporer; dan 3) Media in store (di dalam toko). Bagi para manajer ritel penerapan Point-of-Purchase dilakukan karena keinginan untuk mencapai: 1) Hasil

Yang dimaksud dengan “kondisi krisis atau darurat penyediaan tenaga listrik” adalah kondisi dimana kapasitas penyediaan tenaga listrik tidak mencukupi kebutuhan beban di daerah