• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Laboratorium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Laboratorium"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

47 LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Laboratorium

(2)

48

Lampiran 2. Surat Balasan Ijin Pelaksanaan Penelitian di laboratorium

(3)

49 Lampiran 3. Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

No. Kegiatan Penelitian 2021 2022

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 1. Pengajuan judul

2. Penyusunan proposal 3. Seminar proposal 4. Penelitian

5. Pengumpulan data 6. Pengolahan data 7. Analisis data

8. Penyusunan laporan KTI 9. Seminar hasil

(4)

50

Lampiran 4. Hasil Uji Mutu Fisik Minuman Herbal Serbuk Temu Putih (Curcuma zedoaria) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanni)

1. Uji Organoleptik

Formula Aroma Warna Rasa

Temu putih : Kayu manis (2:1)

Khas rempah Coklat kekuningan

Pahit khas rempah

Temu putih : Kayu manis (1:2)

Khas rempah Coklat pekat Pahit khas rempah

2. Uji Kadar Air

Formulasi Replikasi Berat Sampel

Cawan Kosong

Berat Akhir

Kadar Air (%)

Temu putih : Kayu manis

(2:1)

1 5,0093 65,4173 69,8745 0,784%

2 5,0077 67,6108 72,0739 0,750%

3 5,0002 70,7962 75,2785 0,686%

Rata-rata ± Standar Deviasi 0,74% ± 0,05

Catatan :

% Kadar Air =

x 100%

Perhitungan kadar air :

Replikasi 1 =

Replikasi 2 =

Replikasi 3 =

(5)

51 3. Uji Kadar Abu

Catatan :

% Kadar Abu =

x 100%

Perhitungan kadar abu :

Replikasi 1 =

Replikasi 2 =

Replikasi 3 =

Formulasi Replikasi Berat Sampel

Cawan Kosong

Berat Akhir

Kadar Air (%)

Temu putih : Kayu manis (1:2)

1 5,0082 42,5181 46,9559 1,200%

2 5,0084 70,3320 74,7943 0,725%

3 5,0027 63,3981 67,8589 0,783%

Rata-rata ± Standar Deviasi 0,90% ± 0,25

(6)

52

Lampiran 5. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Minuman Herbal Serbuk Temu Putih (Curcuma zedoaria) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanni)

1. Pembuatan Larutan DPPH

Konsentrasi larutan DPPH dapat dihitung dengan rumus : Ppm = mg / L

X = 5 mg / (10/1000) X = 5 mg / 0,1 X = 50 ppm

2. Pengukuran panjang gelombang maksimum DPPH 50 ppm

Larutan kontrol di scanning pada rentang panjang gelombang 500-530 nm dengan interval 2.

Panjang gelombang

absorbansi

500 0,702

502 0,704

504 0,713

506 0,725

508 0,735

510 0,745

512 0,751

514 0,757

516 0,762

518 0,764

520 0,761

522 0,759

524 0,753

526 0,745

528 0,735

530 0,727

Catatan :

Merah : Panjang gelombang maksimum

(7)

53

3. Perhitungan konsentrasi larutan induk 100 ppm Ppm = mg / L

X = 10 mg / ( 100/ 1000) X = 10 / 0,1

X = 100 ppm

4. Perhitungan seri konsentrasi larutan

Pengenceran larutan dapat dihitung dengan rumus : V1 . M1 = V2 . M2

V1 = Volume larutan sebelum pelarutan V2 = Volume larutan setelah pelarutan M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan M2 = Molaritas larutan setelah pelarutan

 20 ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 100 ppm = 20 ppm . 10 ml X = 2 ml

 40 ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 100 ppm = 40 ppm . 10 ml X = 4 ml

(8)

54

 60 ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 100 ppm = 60 ppm . 10 ml X = 6 ml

 80 ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 100 ppm = 80 ppm . 10 ml X = 8 ml

 100 ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 100 ppm = 100 ppm . 10 ml X = 10 ml

5. Perhitungan % inhibisi

Perhitungan % inhibisi dengan rumus :

% Inhibisi =

x 100%

Absorbansi kontrol didapatkan dari panjang gelombang maksimum dengan nilai panjang gelombang 518 nm dengan hasil absorbansi kontrol 0,764.

 Minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis (2:1)

Konsentrasi Absorbansi Rata-rata %inhibisi

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

20 0,715 0,717 0,718 0,716 3,892

40 0,635 0,632 0,634 0,633 15,033

60 0,475 0,485 0,492 0,484 35,033

80 0,352 0,371 0,339 0,354 53,483

100 0,250 0,251 0,252 0,251 66,308

(9)

55 Cara perhitungan % inhibisi =

 20 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 3,892 %

 40 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 15,033 %

 60 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 35,033 %

 80 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 53,483 %

 100 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 66,308 %

(10)

56

Setelah diperoleh persentase inhibisi diatas, didapatkan kurva :

Dari gambar diatas didapatkan persamaan linier y = ax + b dengan analisis antara konsentrasi x dengan % inhibisi, nilai IC50 dicari dari persamaan garis tersebut dimana y = 50. Perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = 0,8114 b = 14,135 r2 = 0,9933

y = 0,8114x – 14,135 50 = 0,8114x – 14,135 0,8114x = 50 + 14,135

x =

x = 79,042 IC50 = 79,042 ppm

y = 0,8114x - 14,135 R² = 0,9933

0 10 20 30 40 50 60 70 80

0 50 100 150

% inhibisi

Konsentrasi (ppm)

Formula 1

% inhibisi Linear (% inhibisi)

(11)

57 Kategori nilai IC50

Nilai IC50 (ppm) Kategori

<50 50 – 100 100 – 150 150 – 200

>200

Sangat kuat Kuat Sedang Lemah Sangat lemah

 Minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis (1:2)

Konsentrasi Absorbansi Rata-rata %inhibisi

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

20 0,742 0,743 0,746 0,743 0,268

40 0,637 0,638 0,637 0,637 14,496

60 0,542 0,558 0,559 0,553 25,771

80 0,490 0,492 0,485 0,489 34,362

100 0,385 0,382 0,394 0,387 48,053

Cara perhitungan % inhibisi =

 20 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 0,268 %

 40 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 14,496 %

 60 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 25,771 %

(12)

58

 80 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 34,382 %

 100 ppm

% inhibisi =

x 100%

= 48,053 %

Setelah diperoleh persentase inhibisi diatas, didapatkan kurva :

Dari gambar diatas didapatkan persamaan linier y = ax + b dengan analisis antara konsentrasi x dengan % inhibisi, nilai IC50 dicari dari persamaan garis tersebut dimana y = 50. Perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = 0,5772 b = 10,041 r2 = 0,9938

y = 0,5772x - 10,041 R² = 0,9938

0 10 20 30 40 50 60

0 50 100 150

% Inhibisi

Konsentrasi (ppm)

Formula 2

% inhibisi Linear (% inhibisi)

(13)

59 y = 0,5772x – 10,041 50 = 0,5772x – 10,041 0,5772x = 50 + 10,041

x =

x = 104,021 IC50 = 104,021 ppm Kategori nilai IC50

Nilai IC50 (ppm) Kategori

<50 50 – 100 100 – 150 150 – 200

>200

Sangat kuat Kuat Sedang Lemah Sangat lemah

(14)

60 Lampiran 6. Dokumentasi

1. Pembuatan serbuk temu putih

Temu putih bersih Perajangan temu putih Temu putih dioven

Temu putih kering Temu putih dihaluskan Serbuk temu putih

(15)

61 2. Pembuatan serbuk kayu manis

Kayu manis kering Serbuk kayu manis 3. Uji organoleptik

4. Uji kadar air - Formula 1

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

(16)

62 - Formula 2

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

5. Uji kadar abu - Formula 1

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

(17)

63 - Formula 2

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Desikator Cawan + sampel Dimasukkan ke tanur

Sampel dimasukkan ke dalam tanur Tanur dinyalakan

(18)

64 6. Uji aktivitas antioksidan

DPPH 50 ppm Proses inkubasi F1 Proses inkubasi F2

Larutan Blanko Larutan induk 100 ppm

(19)

65

Lampiran 7. Lembar Monitoring Konsultasi Proposal KTI

(20)

66

(21)

67

(22)

68

Lampiran 8. Lembar Monitoring Konsultasi KTI

LEMBAR MONITORING KONSULTASI KTI Nama : Reghista Rindi Putri

NIM : P27235019042

Pembimbing Utama : apt. Regia Desty R, M.Sc.

Pembimbing Pendamping : M.Ali Nasikin, S.Kep., Ns., M.Sc

Judul Proposal KTI : Aktivitas Antioksidan Minuman Herbal Temu Putih (Curcuma zedoaria) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Menggunakan Metode DPPH

No Tanggal Materi Rekomendasi Paraf Dosen

1. 25 Januari

2022

Konsultasi Uji Kadar Abu (Pembimbing I)

Harus sesuai metode

2. 10 Februari

2022

Konsultasi Hasil Kadar Air (Pembimbing I)

ACC

Lanjut uji selanjutnya

3. 14 Februari

2022

Konsultasi Hasil Uji Aktivitas

Antioksidan (Pembimbing I)

Mengulang uji karena kurva kalibrasi masih kurang bagus

4. 9 Mei 2022

Konsultasi Hasil Kadar abu dan Uji

Aktivitas Antioksidan ( Pembimbing 1)

ACC

Lanjut BAB IV dan BAB V

4. 10 Mei 2022

Konsultasi Hasil Kadar air, Kadar abu, Uji Aktivitas

Antioksidan ( Pembimbing II)

ACC

Lanjut BAB IV dan BAB V

(23)

69 5. 13 Mei

2022

Konsultasi BAB IV dan BAB V (Pembimbing I)

- Pada hasil penelitian tambah gambar kurva - Pada pembahasan perbaiki

paragraf terakhir - Perbaiki kesimpulan

- Perbaiki lampiran 6. 13 Mei

2022

Konsultasi BAB IV dan BAB V (Pembimbing II)

- Pada hasil penelitian seluruh tabel kurang tepat

- Pada pembahasan berpatokan ( hasil, mengapa demikian, pendapat yang mendukung) 7. 17 Mei

2022

Konsultasi BAB IV dan BAB V (Pembimbing I)

- Perbaikan pada hasil penelitian - Perbaikan pada bab

penutup kesimpulan tambahkan kata sambung

- Beri keterangan pada lampiran penentuan panjang gelombang 8. 17 Mei

2022

Konsultasi BAB IV dan BAB V (Pembimbing II)

- Perbaikan hasil penelitian

- Perbaikan pembahasan

(24)

70

Klaten, 19 Mei 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(apt. Regia Desty R, M.Sc.) NIP. 198912292018012002

(M. Ali Nasikin, S.Kep., Ns., M.SC.) NIP. 196910041998031003

Mengetahui

Ketua Program Studi D3 Anafarma

(apt. Youstiana Dwi Rusita, S.Farm., M.Si.) NIP. 198603252014 022002

(25)

71 Lampiran 9. Lembar Bukti Konsultasi

(26)

72

(27)

73 Lampiran 10. Logbook Penelitian

Nama Mahasiswa : Reghista Rindi Putri

Semester : VI

Angkatan Tahun Ajaran : 2019/2020

Judul Penelitian : Aktivitas Antioksidan Minuman Herbal Temu Putih (Curcuma zedoaria) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Menggunakan Metode DPPH

Dosen Pembimbing : 1. apt. Regia Desty R, M.Sc.

2. M.Ali Nasikin, S.Kep., Ns., M.Sc

No Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Dan Hasil Sementara Paraf Dosen 1. 21 Jan

2022

Rimpang temu putih segar dibersihkan menggunakan air mengalir, kemudian dikupas dan diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 40℃ selama 4-5 hari.

2. 24 Jan 2022

Rimpang temu putih dan kayu manis yang telah kering dihaluskan menggunakan power grinder.

4. 02 Feb 2022

Serbuk temu putih dan kayu manis yang telah halus di saring menggunakan ayakan 40 mesh.

5. 10 Feb 2022

Membuat formula minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis dengan mencampurkan serbuk temu putih dengan serbuk kayu manis, sebanyak 15 gram pada setiap formula. Kemudian diaduk hingga homogen dan warna merata. Formula dibuat dengan perbandingan temu putih

(28)

74

dan kayu manis (2:1) sebagai F1, perbandingan temu putih dan kayu manis (1:2) sebagai F2.

6. 11 Feb 2022

Uji kadar air dilakukan dengan beberapa langkah yaitu yang pertama melakukan penimbangan sampel minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis sebanyak 5 gram pada masing-masing formula diletakkan pada cawan yang berbeda. Langkah kedua yaitu dilakukan pengeringan dalam oven pada suhu 105℃ selama 5 jam, setelah proses pengeringan dengan oven cawan dimasukkan dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan ini diulang sampai tercapai bobot konstan.

- Hasil kadar air minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis formula 1 replikasi 3 : 0,783%;

0,749%; 0,683% Rata-rata : 0,739%

- Hasil kadar air formula 2 replikasi 3 : 1,200%;

0,724%; 0,792% Rata-rata : 0,905%

7. 16 Feb 2022

Uji kadar abu dilakukan dengan beberapa langkah, pertama ditimbang setiap formula sebanyak 3 gram dan dimasukkan kedalam krus yang telah diketahui bobotnya. Langkah kedua yaitu tiap formula yang telah ditimbang diabukan dalam tanur listrik pada suhu 600°C sampai pengabuan sempurna selama 2 jam. Setelah itu dinginkan cawan pada desikator agar bobot tetap konstan, kemudian ditimbang.

- Hasil kadar abu minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis formula 1 replikasi 3 : 2,41%;

2,39%; 2,00% Rata-rata : 2,27%

- Hasil kadar air formula 2 replikasi 3 : 2,58%;

2,00%; 2,29% Rata-rata : 2,29%

8. 21 Feb 2022

- Uji Aktivitas Antioksidan

 Pembuatan larutan DPPH 50 ppm

(29)

75

Sebanyak 5 mg DPPH dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml, kemudian ditambahkan dengan metanol p.a sampai tanda batas.

 Pembuatan larutan control

Sebanyak 2 ml Larutan DPPH 50 ppm ditambahkan dengan 2 ml metanol. Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 30 menit dalam suhu ruang, terhindar dari sinar matahari.

 Pembuatan larutan uji

 Pembuatan larutan induk 100 ppm

Larutan induk dibuat dengan menimbang sebanyak 10 mg sampel minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml, masing-masing ditambahkan dengan metanol p.a sampai tanda batas, kemudian homogenkan.

 Pembuatan larutan seri

Larutan induk diambil sebanyak 2,4,6,8,10 ml dan masing masing larutan ditambahkan dengan metanol p.a sebanyak 10 ml kemudian homogenkan, sehingga diperoleh konsentrasi larutan 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm (Yuliani et al., 2014).

 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Larutan DPPH 50 ppm dipipet sebanyak 4 ml dimasukkan ke dalam kuvet, diamati spektrum serapannya menggunakan spektrofotometer UV- Vis pada panjang gelombang 500 sampai 530 nm.

Sebagai blanko digunakan 4 ml etanol. Dari kurva serapan ditentukan panjang gelombang maksimum.

(30)

76

 Pengujian aktivitas antioksidan

Masing-masing larutan uji di pipet 2 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 2 ml larutan DPPH 50 ppm. Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 30 menit dalam suhu ruang, terhindar dari sinar matahari.

Lalu dilakukan pengukuran absorbansi sampel menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum.

9. 26 Feb 2022

Uji Organoleptik dilakukan dengan memeriksa tampilan fisik dari 2 gram sampel yang akan diuji menggunakan panca indra. Pemeriksaan meliputi aroma, warna, dan rasa dari minuman herbal serbuk temu putih dan kayu manis.

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(apt. Regia Desty R, M.Sc.)

NIP. 198912292018012002 (M. Ali Nasikin, S.Kep., Ns., M.SC.) NIP. 196910041998031003

Mengetahui

Ketua Program Studi D3 Anafarma

(apt. Youstiana Dwi Rusita, S.Farm., M.Si.) NIP. 198603252014 022002

Referensi

Dokumen terkait

Dan metode sampling yang digunakan adalah metode probability sampling dengan teknik sampling yaitu simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan semua objek atau

Berdasarkan gambaran perkembangan proyek berdasarkan nilai SPI pada grafik 6.4 berikut pembahasan mengenai kinerja dan produktivitas proyek ditinjau dari segi waktu dari

Kesehatan merupakan salah satu milik manusia yang sangat berharga. Menjaga kesehatan dapat dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan, baik lingkungan kerja maupun

Melakukan koordinasi dalam rangka menghasilkan prakiraan atas asumsi dasar ekonomi makro yang realistis dan kredibel sebagai dasar penyusunan RAPBN 2013, yaitu tingkat

Adanya perbedaan-perbedaan tersebut, penggantian sukrosa dengan isomalt dapat menyebabkan perbedaan karakteristik dari soft candy yang dihasilkan, seperti tekstur, kadar

Pada proses ini bahan yang dikeringkan ditampung dalam suatu wadah, kemudian baru dikeringkan dan bahan dikeluarkan setelah mencapai keadaan kering,

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, peneliti melakukan pembatasan masalah yang berfokus pada penggunaan aplikasi speaky dalam pembelajaran Bahasa Inggris