V
VOLOLUMUME E 3 3 NONO. . 1 1 JUJURNRNAL AL ILILMU MU HUHUKKUMUM
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK
MASYARAKAT ADAT ATAS TANAH ULAYAT DALAM UPAYA MASYARAKAT ADAT ATAS TANAH ULAYAT DALAM UPAYA
PEMBAHARUAN HUKUM NASIONAL PEMBAHARUAN HUKUM NASIONAL
HAYATUL ISMI HAYATUL ISMI
Jalan Sirsak 3 Blok C-3 No. 21 Perum Pandau Permai Pekanbaru Jalan Sirsak 3 Blok C-3 No. 21 Perum Pandau Permai Pekanbaru
Abstrak
Abstrak AbstractAbstract
Tanah merupakan salah satu asset Tanah merupakan salah satu asset Ne
Negagara ra InIndodonenesisia a aang ng sasangngatat me
mendndasasarar! ! kakarerena na NeNegagara ra dadann bangsa
bangsa hidup hidup dan dan berkembang berkembang didi atas tanah! masarakat Indonesia atas tanah! masarakat Indonesia m
meemmppoossiissiikkaan n ttaannaah h ppaaddaa ked
keduduudukan kan anang g sansangat gat penpentinting!g!
k
khuhusususnsna a daladalam m mamassararakakatat hukum adat. Namun! hingga kini hukum adat. Namun! hingga kini belum
belum tersedia tersedia in"ormasi in"ormasi lengkaplengkap ten
tentantang g benbentantang g dan dan batbatas-as-batbatasas #ilaah
#ilaah ang ang di$akup di$akup oleholeh berbagai
berbagai hukum hukum adat adat tersebuttersebut dalam hal ini hak ulaa. %akalah dalam hal ini hak ulaa. %akalah in
ini i memennimimpupulklkan an babah#h#a a &a&akk '
'llaaaat t ddaallaam m ttaatta a hhuukkuumm Indonesia diakui melalui 'ndang- Indonesia diakui melalui 'ndang- und
undang ang PokPokok ok (gr(grariaria a aiaitu tu '''' no
no.) .) TaTahuhun n 1*1*+,+,!d!dalalam am hahal l ininii penga
pengakuan ang kuan ang diberidiberikan kan NegarNegaraa bersi"at
bersi"at bersarat bersarat dan dan berlapisberlapis karena pengakuan ang diberikan karena pengakuan ang diberikan terhadap masarakat hukum adat terhadap masarakat hukum adat dan hak ulaatna.
dan hak ulaatna.
Land
Land is is reprrepresent esent one one of of veryvery elem
elemententary ary asseasset t stastate te of of IndIndoneonesiasia be
becacaususe e ststatate e anand d nanatition on lilive ve anandd eexxppaannd d aabboovve e llaanndd. . SSoocciieetty y ooff Indonesia
Indonesia position position land land at at dimicilingdimiciling very
very impimportortantant, , spespeciacially lly in in socsocietyiety customary law
customary law. But, up to now not yet. But, up to now not yet been made available by a complete been made available by a complete in
infoformrmatatioion n ababouout t ununfofoldldining g anandd bo
bounundadary ry oof f rregegioion n ininclclududed ed bbyy various customary law of mentioned various customary law of mentioned in this matter is customary right for in this matter is customary right for llaannd d rriigghhttss. . TThhiis s hhaannddiinng g oouutt co
concnclulude de ththat at rigrighthts s of of cucuststomomararyy ri
righght t fofor r laland nd in in lalaw w of of InIndodonenesisiaa co
confnfesessed sed by by ththrrouough gh fufundndamamenentatall code of
code of agraria thagraria that is at is UU oUU o. ! . ! yearyear
"#
"#$%$%. . In In ththis is cacase se ththe e coconfnfesessisionon given by
given by a state a state have the have the character ofcharacter of lam
laminainated ted and and conconditditionional al becbecausausee ccoonnffeessssiioon n ggiivveen n tto o ssoocciieetty y ooff cu
custstoommaarry y llaaw w aannd d rriigghhtts s oof f iittss customary right for land.
customary right for land.
ata un$i tanah adat! hak ulaat! agraria
ata un$i tanah adat! hak ulaat! agraria
A.
A. PendahuuanPendahuuan /alam salah
/alam salah satu perspekti" satu perspekti" ilmu hukuilmu hukum dikatakan m dikatakan bah#a hukubah#a hukumm ang
ang baik adbaik adalah alah hukum ang hukum ang di$iptakan berdasarkan di$iptakan berdasarkan hukum ang hukum ang hiduphidup di masarakat 0
di masarakat 0living law)living law) hal ini sebagaimana ang dikemukakan oleh hal ini sebagaimana ang dikemukakan oleh
on
on Saign Saign dengan dengan mahab mahab se4arahna!bah#a se4arahna!bah#a hukum hukum merupakanmerupakan
""enenomomenena a hihiststororiis!s!sesehihingngga ga kekebbereradadaaaan n sesettiaiap p huhukukum m aadadallahah berbeda!bergantung
berbeda!bergantung kepada kepada tempat tempat dan dan #aktu #aktu berlakuna berlakuna hukum!sertahukum!serta hukum harus dipandang sebagai pen4elmaan dari 4i#a atau rohani suatu hukum harus dipandang sebagai pen4elmaan dari 4i#a atau rohani suatu bangsa. %ahab ini diperkuat ole
bangsa. %ahab ini diperkuat oleh mahab so$iologi$al 4urispruden$e angh mahab so$iologi$al 4urispruden$e ang men
mengetgetengaengahkahkan n tententantang g penpentintingngnaa livliving ing lawlaw..11 %a%aka ka dadalalam m hahal l ininii hukum adat ang dikenal di Indonesia merupakan pengaruh pandangan hukum adat ang dikenal di Indonesia merupakan pengaruh pandangan mahab ini. 5ang dilan4utkan oleh para pemikir-pemikir Belanda ang mahab ini. 5ang dilan4utkan oleh para pemikir-pemikir Belanda ang me
mengngememukukakakan an tetentntanang g teteorori-i-teteorori i huhukukum m adadat at sesepepertrti i hahalnlna a aann ollenhoen!Ter &aar!&olleman dan lainna.
ollenhoen!Ter &aar!&olleman dan lainna.
/i Indonesia hal ini di tegaskan di dalam onstitusi Negara ang /i Indonesia hal ini di tegaskan di dalam onstitusi Negara ang menga
mengakui keberadaakui keberadaan n masarmasarakat hukum adat! aitu di akat hukum adat! aitu di dalam Pasal 16 dalam Pasal 16 BB 'ndang-'ndang /asar 1*7) ang menatakan bah#a Negara mengakui 'ndang-'ndang /asar 1*7) ang menatakan bah#a Negara mengakui dan
dan menmenghoghormarmati ti keskesatuatuan-an-keskesatuatuan an masmasararakaakat t hukhukum um adaadat t besbesertertaa ha
hak-k-hahak k trtradadisisioionanalnlna a sesepapan4n4anang g mamasisih h hihidudup p dadan n sesesusuai ai dedengnganan perkembangan bangsa!masarakat dan prinsip-prinsip Negara esatuan perkembangan bangsa!masarakat dan prinsip-prinsip Negara esatuan 8epublik Indonesia ang diatur dalan undang-undang. Penghormatan dan 8epublik Indonesia ang diatur dalan undang-undang. Penghormatan dan pen
pengakgakuan uan terterhadhadap ap ekseksististensensi i hak hak ulaulaat at sebsebagaagai i hak hak asaasasi si manmanusiusiaa se$ara impli$it 4uga diatur dalam Pasal 26I aat 039 'ndang-'ndang /asar se$ara impli$it 4uga diatur dalam Pasal 26I aat 039 'ndang-'ndang /asar 1*7) 0hasil perubahan ke dua ''/ 1*7) ang ditetapkan pada tanggal 16 1*7) 0hasil perubahan ke dua ''/ 1*7) ang ditetapkan pada tanggal 16 (gustus
(gustus 2,,,9!bah#a 2,,,9!bah#a identitas identitas budaa budaa dan dan hak hak masarakat masarakat tradisionaltradisional d
diihhoorrmmaatti i sseellaarraas s ddeennggaan n ppeerrkkeemmbbaannggaan n aammaan n ddaann peradaban!selan4utna pada hasil perubahan ke empat ''/ 1*7)!dalam peradaban!selan4utna pada hasil perubahan ke empat ''/ 1*7)!dalam Pa
Pasasal l 32 32 aaat at 01019 9 babah#h#a a NeNegagara ra mememama4u4ukakan n kekebubudadaaaan an nanasisiononalal In
Indondonesesia ia di di tetengngah ah peperaradadababan n duduninia a dedengangan n memen4n4amamin in kekebebebabasansan ma
massararakakat at dadalalam m memememelilihahara ra dadan n memengngemembabangngkakan n ninilalai-i-ninilalaii budaana.
budaana.
:leh sebab
:leh sebab itu Negara perlu itu Negara perlu mengelmengelola kema4uan masarakola kema4uan masarakat agarat agar men4adi potensi dalam pembangunan!bukan men4adi penebab kon"lik.
men4adi potensi dalam pembangunan!bukan men4adi penebab kon"lik.
1
1 ;ili 8as4idi dan Ira Tahania! ;ili 8as4idi dan Ira Tahania! Dasar-Dasar Filsafa Dasar-Dasar Filsafat dan Teori Hukumt dan Teori Hukum ! PT.Citra! PT.Citra (dita Bakti.! Bandung! 2,,7!hlm.+<.
(dita Bakti.! Bandung! 2,,7!hlm.+<.
VOLUME 3 NO. 1 JURNAL ILMU HUKUM
=akta tentang ter4adina kon"lik disebabkan oleh kurang pro"esionalna pemerintah dalam menata norma hukum sehingga menebabkan ter4adina kon"lik dalam pengelolaan sumber daa alam di beberapa ka#asan di Indonesia.2 Selain kon"lik normatie antara hukum adat dengan hukum Negara!4uga mengenai penguasaan!peman"aatan dan distribusi sumber daa alam ang men4adi pendukung kehidupan manusia!ekspansi batas #ilaah kehidupan suatu kelompok!kegiatan ekonomi masarakat dan kepadatan penduduk. :leh sebab itu hendakna pemerintah merespon dan mengakomodasi prinsip-prinsip hukum lo$al ke dalam tatanan hukum nasional!sebagaimana dimaksud oleh Philips Nonnet dan Selni$k!dengan merespon prinsip-prinsip hukum adat ang di"ormulasikan dan dikemas dalam hukum nasional.
Tanah merupakan salah satu asset Negara Indonesia ang sangat mendasar!karena Negara dan bangsa hidup dan berkembang di atas tanah!
masarakat Indonesia memposisikan tanah pada kedudukan ang sangat penting!karena merupakan "a$tor utama dalam peningkatan produktiitas agraria.
Tinggina kon"lik dalam pengelolaan sumber daa alam ang ter4adi di Indonesia disebabkan oleh adana ketimpangan penguasaan Sumber /aa (lam antara masarakat ang menggantungkan hidup dari ekonomi berbasis sumber daa alam 0tanah!hutan!perkebunan!4asa lingkungan!dan lainna9 dengan penguasaan oleh se$tor bisnis!khususna se$tor industr skala besar perkebunan!kehutanan dan pertambangan dan penguasaan oleh Negara ang masih menegasi adana hak-hak masarakat adat.
Berdasarkan suatu penelitian ang dilakukan oleh suatu lembaga ang bergerak di bidang isu pengelolaan sumber daa alam ang bernama S$ale-'p diperoleh data bah#a se$tor perkebunan mendominasi kon"lik dibandingkan se$tor kehutanan ataupun pertambangan.
2 &usen (lting! Dinamika Hukum Dalam Pengakuan Dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah (Masa lalukini dan Masa Mendatang) ;aksBang
P8>SSindo!5ogakarta! 2,1,!hlm.ii.
Salah satu pemi$u substansial kon"lik adalah pengabaian terhadap hak-hak masarakat adat terutama terkait dengan pengakuan terhadap tanah ulaat! masih terdapat keka$auan regulasi tentang pertanahan.
%enadari pentingna man"aat tanah bagi manusia!sekaligus merupakan sumber daa alam ang tidak dapat diperbarui (unrenewa!le)maka dalam hal ini pemerintah dalam berbagai kebi4akan telah berupaa untuk mengatur peman"aatan!peruntukan dan penggunaan demi kemaslahatan umat manusia di Indonesia. ebi4akan tersebut selain ditetapkan dalam pasal 33 aat 039 'ndang-'ndang dasar 1*7)! ang mengatakan bah#a bumi! air dan ruang angkasa! termasuk kekaaan alam ang terkandung di dalamna dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarna kemakmuran rakat! 4uga dipertegas dalam Pasal 2 'ndang-undang Pokok (graria ang mengatakan bah#a Negara Sebagai :rganisasi kekuasaan seluruh 8akat memiliki hak menguasai atas tanah- tanah ang berada di #ilaah 8epublik Indonesia! di sebutkan pula bah#a hak menguasai ini memberikan ke#enangan kepada Negara untuk mengatur dan menelenggarakan peruntukan! penggunaan! persediaan!
pemeliharaan hal-hal ang bersangkutan dengan agraria. Berdasarkan pasal tersebut diketahui bah#a ke#enangan pengaturan tanah seluruhna diserahkan kepada Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan.
Tanah di Indonesia diatur dalam 'ndang-undang Pokok (graria ang di dalamna menerap hukum adat! aitu diakuina hak ulaat sebagaimana ang tertuang dalam pasal ) 'ndang-undang pokok (graria ang menatakan &ukum agraria ang berlaku atas bumi! air dan ruang angkasa adalah &ukum (dat! sepan4ang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara g berdasarkan atas persatuan bangsa!dgn sosialisme indonesia serta dengan peraturan g ter$antum dalam undang-undang ini dan dengan peraturan-peraturan lainna!segala sesuatu dengan mengindahkan unsure-unsur ang berdasarkan pada hukum agama.
VOLUME 3 NO. 1 JURNAL ILMU HUKUM
?alaupun 'ndang-'ndang Pokok (graria mengandung nilai-nilai luhur dalam membela kepentingan rakaat! namun pada tataran implementasi mengalami banak hambatan se$ara politik! ekonomi maupun sosial.3 Telah banak peraturan ang se$ara hierarkhis ada di ba#ah undang-undang ang diterbitkan! namun belum terlihat keberhasilan dari harapan tersebut se$ara utuh. Bahkan peraturan pelaksana tentang keagrariaan selama ini belum memberikan 4aminan kepastian hokum!perlindungan hokum!keadilan dan kemakmuran bagi masarakat setempat ang sumberdaa agrarian dan sumberdaa alamna di eksploitasi pihak lain. Bahkan ($hmad Sodiki! menimpulkan bah#a meskipun kekaaan alam telah dikuras habis tetapi masarakat setempat kurang mendapatkan man"aatna.
Berkaitan dengan tanah ulaat 'ndang-undang Pokok (graria mengatur di dalam pasal 3 mengatakan bah#a dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 1 dan Pasal 2! aitu pelaksanaan hak ulaat dan hak-hak ang serupa itu dari masarakat-masarakat hokum adat sepan4ang menurut kenataanna masih ada harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara ang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan lain ang lebih tinggi.
%en$ermati hal ini disatu sisi ada pengakuan keberadaan hukum adat ang berlaku sebagai suatu norma ang lahir dan tumbuh dari masarakat!sekaligus memenuhi perkembangan modernisasi suatu masarakat. Namun disisi lain 4ustru terdapat pembatasan oleh hokum pertanahan! karena lebih me#akili kepentingan penguasa dan pengusaha!
%a4elis Permusa#aratan 8akat menganggap perlu melakukan pengka4ian ulang terhadap pengelolaan sumberdaa alam dengan berdasarkan prinsip-prinsip desentralisasi serta penghormatan terhadap
3 ($hmad Sodiki! Penataan "e#emilikan Hak Atas Tanah di Daerah Perke!unan "a!u#aten Malang ($tudi tentang Dinamika hukum). /isertasi!Program
Pas$a Sar4ana 'niersitas (irlangga!Surabaa!1**7!hlm.)
hak masarakat adat4. /an pada 8PJ%N 08en$ana Pembangunan 4angka
%enegah nasional 2,,7-2,,* melalui Peraturan Presiden No.< Tahun 2,,) 4o.Peraturan Presiden No.3* Tahun 2,,) tentang 8en$ana er4a Pemerintah 08P9 Tahun 2,,+! menetapkan arah kebi4akan pembangunan bidang pembinaan sstem dan politik hukum Indonesia dengan menghormati serta memperkuat keari"an lokal dan hukum adat untuk memperkaa sstem hukum nasional.5
Se4alan dengan hal tersebut diatas pengakuan hak masarakat adat dan akses terhadap sumber daa alam 0tanah9 4uga diakui se$ara internasional hal ini dapat dilihat pada hasil konensi I;: 0International
;abour :rganiation9 No.1+* mengenai bangsa pribumi dan masarakat adat di Negara-negara merdeka ang mulai berlaku tanggal ) September 1**1!menetapkan bah#a pemerintah #a4ib menghormati kebudaaan dan nilai-nilai spiritual masarakat asli ang di4un4ung tinggi dalam hubungan mereka dengan lahan 0tanah9 ang mereka tempati atau gunakan.
/alam epmen (graria@kepala BPN No.) tahun 1***!Pasal 019 se$ara tegas mengatur bah#a
A &ak ulaat adalah #e#enang ang menurut hokum adat dipunai oleh masarakat hokum adat tertentu atas #ilaah tertentu ang merupakan lingkungan hidup para #argana untuk
mengambil man"aat dari sumber daa alam! termasuk tanah dalam #ilaah tersebut bagi kelangsungan hidup dan kehidupanna!ang timbuil dari hubungan se$ara lahiriah
4 etetapan %P8 No.I@%P8@2,,1 tentang Pembaharuan (graria dan Pengelolaan Sumber daa (lam Pasal 7 bah#a prinsip pengelolaan sumberdaa alam melalui 0a9 mengakui!menghormati dan melindungi hak masrakat hukum adat dan keragaman budaa bangsa atas sumber daa agraria@sumber daa alam0b9 mengupaakan keseimbangan hak dan ke#a4iban negara!pemerintah 0pusat!daerah proinsi!kabupaten@kota!dan desa atau ang setingkat9!masarakat dan indiidu0$9 melaksanakan desentralisasi berupa pembagian ke#enangan di tingkat nasional!daerah proinsi!kabupaten@kota dan desa atau ang setingkat!berkaitan dengan alokasi dan pengelolaan sumber daa agrarian@sumber daa alam.
5 Peraturan Presiden No. < Tahun 2,,) tentang 8en$ana Pembanguna Jangka
%enengah Nasional 2,,7-2,,* pada lampiran I angka enam huru" 0(, Permasalahan Pembangunan Nasional menebutkan bah#a sebelumna!kon"lik 0Poso! %aluku!dan
%amasa9 tersebut tidak pernah berkembang berskala luas karena di dalam masarakat sudah ada berbagai keari"an lo$al dan adat istiadat anga ada di masarakat ang dapat men4adi #adah komunikasi dan konsultasi ang bersi"at lintas #ilaah!agama! dan lintas keanekaragaman suku bangsa.
VOLUME 3 NO. 1 JURNAL ILMU HUKUM
dan batiniah turun-temurun dan tidak terputus antara masarakat hokum adat tersebut dengan #ilaah ang bersangkutan.
etentuan di atas menun4ukkan bah#a hak ulaat harus benar- benar masih ada dan tidak diberikan peluang untuk menimbulkan kembali hak-hak tersebut!4ika se$ara "a$tual dalam masarakat sudah tidak ada lagi. eberadaan hak ulaat harus diikuti dengan hubungan antara tanah dan masarakat.6 /engan demikian!selama tanah ulaat tersebut ada harus diman"aatkan oleh #arga masarakat guna meningkatkan kese4ahteraan. Tanah ang dimaksud adalah tanah ang diatasna terdapat hak ulaat dan mempunai hubungan erat antara tanah dengan masarakat hokum adat. Sedangkan ang dimaksud masarakat adalah sekelompok orang ang terikat oleh tatanan hokum adatna sebagai #arga bersama suatu persekutuan hokum karena kesamaan tempat tinggal atau
karena keturunan ang dikenal dengan berbagai nama setiap daerah.
Pengertian dan $riteria hak ulaat di atas dirumuskan se$ara restrikti" dalam bingkai hokum Negara!sehingga masarakat ang sebenarna men4adi ob4ek pengaturan hak ulaat 4ustru belum tentu terlibat dalam perumusan ketentuan. /engan demikian dimungkinkan ada perbedaan konsepsional antara pengertian dan $riteria ang ditetapkan oleh pemerintah!dengan apa ang ada dan berlaku si masarakat adat selama ini. Pemahaman masarakat ang dilatarbelakangi oleh sikap! nilai dan pandangan pasti mempunai $riteria tersendiri menangkut hak masarakat adatna. 'ntuk itu!perbedaan-perbedaan tersebut perlu diklari"ikasi dan dikompromikan melalui penelarasan melalui sikap saling terbuka bagi para pihak untuk menerima kondisi masing-masing se$ara ari".7
Beberapa penelitian telah membuktikan bah#a hingga akhir abad ke-2,!di Indonesia masih banak tersebar tanah-tanah! termasuk hutan ang penguasaanna berdasarkan aturan tradisional 0hukum (dat9!
6 &usen (lting!:p-Cit!hlm.27.
7 &usen (lting!Ibid!hal.2,.
#alaupun atauran hukum AmodernD ang mengatur pertanahan ini sudah ada se4ak aman pen4a4ahan 016<,9. Namun! hingga kini belum tersedia in"ormasi lengkap tentang bentang dan batas-batas #ilaah ang di$akup oleh berbagai hukum adat tersebut. Sehingga perlu singkronisasi antara hukum adat dengan hukum tertulis Negara Indonesia! sehingga tidak ter4adi tumpang tindih antara hukum adat dengan hukum tertulis lainna.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengka4i lebih dalam lagi terkait dengan hak masarakat adat terhadap tanah ulaatna maka penulis tuangkan dalam 4udul disertasi
! Pengakuan dan Perlindungan Hukum Hak masyarakat Adat atas Tanah Ulayat Dalam Upaya Pembaharuan Hukum Nasional”.
B.Ident"#"kas" Masaah
Berdasarkan apa ang telah diuraikan dalam latar belakang disertasi ini! maka dapat diidenti"ikasi masalah pokokna adalah sebagai berikut
1. Bagaimana Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak masarakat (dat baik se$ara Nasional maupun InternasionalE
2. Bagaimana kedudukan hak ulaat dalam tata hukum Indonesia dalam upaa pembaharuan hukum nasionalE
C. Pen$akuan dan Per"ndun$an Terhada% Hak&hak Mas'arakat Adat ba"k Secara Nas"(na )au%un Internas"(na
Se$ara terminologis! DpengakuanD berarti proses!$ara!perbuatan mengaku atau mengakui!sedangkan kata AmengakuiD berarti menatakan berhak. Pengakuan dalam konteks ilmu hukum internasional!misalna terhadap keberadaan suatu Negara@pemerintahan biasana mengarah pada istilah pengakuan de fa%to dan de yure. Pengakuan ang se$ara nata terhadap entitas tertentu untuk men4alankan kekuasaan e"ekti" pada suatu
VOLUME 3 NO. 1 JURNAL ILMU HUKUM
#ilaah disebut dengan pengakuan de fa%to.Pengakuan de fa%to adalah pengakuan ang bersi"at sementara!karena pengakuan ini ditun4ukkan kepada kenataan-kenataan mengenai kedudukan pemerintahan ang baru!apakah ia didukung oleh rakatna dan apakah pemerintahanna e"ekti" ang menebabkan kedudukanna stabil. Jika kemudian bias dipertahankan terus dan makin bertambah ma4u!maka pengakuan de
"a$toakan berubah dengan sendirina men4adi pengakuan de 4ure.
Pengakuan de 4ure bersi"at tetap ang diikuti dengan tindakan tindakan hukum lainna.8sedangkan pengakuan se$ara hukum 0de 4ure9 adalah pengakuan suatu Negara terhadap Negara lain ang diikuti dengan tindakan-tindakan hukum tertentu!misalna pembukaan hubungan diplomati$ dan pembuatan per4an4ian antarkedua Negara.
/alam buku Feneral Theor o" ;a# and State! &ans elsen9 menguraikan terminolog ApengakuanD dalam kaitanna dengan keberadaan suatu Negara sebagai berikut
Terdapat dua tindakan dalam suatu pengakuan akni tindakan politik dan tindakan hukum. Tindakan politik mengakui suatu Negara berarti Negara mengakui berkehendak untuk mengadakan hubungan-hubungan politik dan hubungan-hubungan lain dengan masarakat ang diakuina. Sedangkan tindakan hukum adalah prosedur ang dikemukakan diatas ang ditetapkan oleh hukum internasional untuk menetapkan "akta Negara 0masarakat adat9 dalam suatu kasus kongrit.
Berdasarkan ru4ukan diatas!dalam kaitanna dengan pengertian pengakuan dan perlindungan terhadap masarakat hukum adat atas tanah!pengakuan terhadap masarakat hukum adat atas tanah mengarah pada penegrtian pengakuan dari Negara@pemerintah baik se$ara politik maupun se$ara hukum! melalui pengaturan hak dan ke#a4iban pemerintah dalan memberikan penghormatan!kesempatan dan perlindungan bagi berkembangna masarakat hukum adat beserta hak- hak tradisional ang dimiliki dalam bingkai Negara esatuan 8epublik
8 %oh. usnadi dan Bintan 8 Saragih! $usunan Pem!agian kekuasaan Menurut $istem &ndang-undang dasar '* ! Framedia! Jakarta! 1*6*!hlm.62-63
9 &ans elsen! +eneral Theory of ,aw and $tate !hlm.222
Indonesia. Pengakuan tersebut menun4ukkan bah#a Negara@pemerintah telah mengakui!menatakan sah@benar atau menatakan masarakat hukum adat berhak atas sumberdaa alam ang dimiliki dan me#a4ibkan pemerintah untuk melinduingi hak-hak tersebut dari an$aman@gangguan pihak lain. Pengakuan tersebut merupakan pengakuan ang di"ormulasikan dalam bentuk hukum Negara t#erhadap hak masarakat hukum adat atas tanah dan sumber daa alam lainna.
Pengakuan melalui hukum Negara 0hukum positi"! menurut (ustin diartikan sebagai hukum ang dibuat oleh orang atau lembaga lembaga ang memiliki kedaulatan! dan pengakuan tersebut diberlakukan terhadap anggota-anggota masarakat politik ag merdeka (inde#endet #oliti%al so%iety9. (nggota masarakat tersebut mengakui kedaulatan atau supremitas ang dimiliki orang atau lembaga-lembaga pembuat hukum ang bersangkutan. /enga demikian!kebiasaan menurutna hana akan berlaku sebagai hukum 4ika undang-undang menghendaki atau
menatakan dengan tegas atas keberlakuan kebiasaan tersebut.10
onsepsi (ustin tentang penetapan melalui hukum Negara sebagai satu-satuna hukum ang mengatur kehidupan masarakat!tersebut dikritik oelh para pengikut mahab se4arah ang meakini bah#a setiap masarakat memiliki $irri khas masing-masing tergantung pada ri#aat hidup dan struktur so$ial ang hidup dan berkembang untuk mengatur kepentingan-kepentingan mereka. %enurut =riedri$h Carl on Saign
0sebagai tokoh utama mahab se4arah9 bah#a hukum merupakan salah satu "a$tor dalam kehidupan bersama suatu bangsa seperti bahasa!adat!moral!tatanegara. :leh karena itu!hukum adalah sesuatu ang bersi"at supra indiidual!suatu ge4ala masarakat. Tetapi suatu masarakat lahir dalam se4arah!berkembang dengan se4arah dan lenap dalam se4arah.lepas dari perkembangan masrakat tidak terdapat hukum sama
10 (ustin!dalam :t4e Salman Soemadiningrat! ekonse#tualisasi Hukum Adat "ontem#orer (lumni! Bandung! 2,,2!hlm.2.