29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Studi deskriptif mencoba menjelaskan suatu fenomena sosial. Dengan kata lain, penelitian menggambarkan sifat suatu hal yang sedang berlangsung pada saat dilihat. Studi kualitatif adalah studi yang tidak menggunakan model matematika, statistik, atau pc. Metode penelitian dimulai dengan cara menyusun asumsi dasar dan kebijakan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian. Asumsi dan kebijakan bertanya kemudian diimplementasikan secara sistematis dalam rangkaian dan pemrosesan informasi untuk menawarkan sebab dan argumen.
Dalam studi kualitatif, fakta-fakta yang dikumpulkan dan diproses perlu terus menjadi tujuan dan tidak lagi didorong melalui cara pendapat peneliti sendiri.
Dalam tinjauan ini, teknik studi kualitatif telah dilakukan untuk meneliti teknik periklanan syariah yang diperoleh dari wawancara dan studi disiplin tentang teknik periklanan syariah di perumahan syariah.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Ruko 08 Perumahan De Prima, Jl. Loncat Indah 2, Lowokwaru, Malang.
C. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, penyediaan informasi merupakan faktor yang sangat penting, karena penyediaan informasi dapat memuat keutamaan hasil penelitian.
Oleh karena itu, penyediaan informasi merupakan bahan evaluasi dalam menentukan
teknik rangkaian informasi. Ada aset informasi yang digunakan, yaitu aset informasi nomor satu dan aset informasi sekunder. (Purhantara, 2010:79).
1. Data Primer
Data primer adalah catatan yang diterima langsung dari subjek penelitian, dalam keadaan ini peneliti memperoleh catatan atau fakta dengan segera melalui penggunaan satuan-satuan yang telah ditentukan. Catatan primer dikumpulkan melalui peneliti untuk menjawab pertanyaan studi. (Purhantara, 2010:79).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer, yaitu strategi yang digunakan sesuai dengan bauran pemasaran syariah.
Sumber data primer : Kepala Divisi Pemasaran Primaland.
Sumber data primer terdiri atas:
a. Wawancara
Wawancara kualitatif merupakan salah satu strategi untuk mengumpulkan fakta dan informasi, khususnya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan studi yang lebih bebas dan bebas, tanpa kepastian dengan bantuan penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. (Ahmadi, 2005: 65)
b. Observasi
Observasi adalah suatu pendekatan rangkaian statistik yang mengajak peneliti untuk mengunjungi ruang lingkup untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, objek, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. (Ida, 2008, 79). Akan hal ini akan mengadakan observasi di Perumahan Syariah Primaland guna mengetahui secara langsung kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh para marketer.
2. Data Sekunder
Statistik sekunder adalah statistik yang sudah tersedia dalam berbagai bentuk. Biasanya persediaan statistik sekunder ini lebih besar daripada statistik statistik atau statistik yang telah diolah sedemikian rupa sehingga disiapkan untuk digunakan dalam statistik, biasanya tersedia di kantor-kantor otoritas, biro penyedia statistik, kelompok non-publik atau berbagai badan kita. terkait dengan penggunaan statistik. (Moehar, 2002:113) Sumber data sekunder:
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap kain atau film tertulis yang tidak terorganisir karena permintaan peneliti yang diselenggarakan melalui seseorang atau kelompok untuk motif mencoba suatu peristiwa.
Dokumentasi adalah file di luar peristiwa. (Sugiyono, 2009: 82).
b. Studi Kepustakaan
Sastra lihat adalah melihat melalui cara mengumpulkan zat-zat yang terkait dengan kerumitan di bawahnya melihat untuk mencapai statistik sekunder melalui cara membaca, menganalisis melalui cara memperdalam literatur yang terkait dengan masalah yang disebutkan di sini tesis agar peneliti mencapai landasan teoritis yang cukup untuk memperhitungkan evaluasi dan perbaikan kerumitan.
D. Metode Analisis Data
Evaluasi data dalam strategi penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian, secara induktif, dan mencari pola, model, tema, dan teori. Sistem evaluasi catatan adalah sebagai berikut (dalam Apsari, 2009):
1. Cara membuat catatan yang menghasilkan catatan wilayah, yang diberi kode agar persediaan catatan tetap dapat dilacak.
2. Mengumpulkan, menyortir, mengklasifikasi, mensintesis, meringkas, dan mengindeks.
3. Berpikir, dengan membuat catatan kelas memiliki makna, mencari dan menemukan gaya dan hubungan.
4. Buat temuan yang disukai.
Dari definisi tersebut bisa dirumuskan bahwa analisis data kualitatif yaitu cara mengungkap arti dari data temuan peneliti dari hasil data temuan sesuai klasifikasi tertentu.
E. Teknik Analisis Data
Evaluasi data mencakup pengujian, pengkategorian, tabulasi, atau penggabungan kembali bukti untuk menunjukkan proporsi awal suatu penelitian.
Evaluasi data adalah prosedur menyusun urutan fakta, dan mengorganisasikannya ke dalam salah satu pola sederhana, kelas dan alat deskripsi. Evaluasi data adalah prosedur yang direkomendasikan melalui sarana fakta dan sebagai upaya untuk menawarkan bantuan tentang subjek dan merumuskan pemikiran seperti yang direkomendasikan melalui sarana fakta dan sebagai upaya untuk menawarkan bantuan tentang hal-hal dan pemikiran.
Berdasarkan uraian di atas, dapat didefinisikan bahwa evaluasi fakta adalah suatu teknik ilmiah untuk menyusun fakta-fakta yang dikumpulkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian dicampur atau ditabulasikan dengan menggunakan pengorganisasian fakta-fakta ke dalam
kategori-kategori, mendeskripsikan ke dalam poin-poin, menyusun menjadi pola, memutuskan yang kritis dan membuat keputusan. kesimpulan. Sehingga mudah untuk dipahami dengan menggunakan diri sendiri dan orang lain.
Strategi evaluasi informasi yang digunakan dalam evaluasi informasi sekaligus di dalam subjek menggunakan tiga strategi evaluasi informasi, yaitu pencocokan sampel, klarifikasi (klarifikasi), dan evaluasi pengumpulan waktu.Penjodohan Pola
1. Penjodohan Pola
Mengevaluasi sampel terutama didasarkan sepenuhnya pada empirisme dengan sampel yang diantisipasi. Jika kedua gaya tersebut memiliki kesamaan, maka konsekuensinya dapat meningkatkan validitas batin dari pemeriksaan kasus yang bersangkutan. Jadi peneliti membandingkan sampel yang diantisipasi dengan sampel empiris atau konsekuensi dari informasi observasional, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian klarifikasi teoritis pendekatan campuran iklan syariah dibandingkan dengan sampel total berbasis empiris. Untuk mendapatkan konsekuensi dari sample matchmaking, peneliti melakukan model evaluasi yang kedua, khususnya klarifikasi informasi.
2. Eksplanasi Data
Pendekatan analisis yang kedua untuk menciptakan alasan atau membuat alasan adalah menyelidiki kasus, memeriksa informasi yang dipertanyakan, yang kemudian diuji, proposisi teoretis dikoreksi, dan bukti diuji lagi dari perspektif baru, pada bentuk berulang ini. Peneliti memberikan penjelasan kepada sampel dalam bentuk agar informasi yang diterima lebih unik dan dapat disimpulkan.
3. Analisis Deret Waktu
Pendekatan evaluasi yang ketiga adalah kumpulan waktu di mana sangat mungkin bahwa hanya ada satu variabel berbasis atau tidak memihak.
Dalam hal ini, jika sejumlah besar objek informasi yang berlaku dan yang akan dimiliki harus dimiliki, ujian statistik bahkan dapat digunakan untuk menyelidiki informasi yang berlaku. (Robert Yin, 2008: 34).
F. Obyek Penelitian
Penelitian ini mengambil satu obyek yaitu, Perumahan Syariah Primaland Malang.