• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hukum pidana adalah bagian dari hukum publik. Hukum pidana sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu pidana materiil dan pidana formiil yang mana hukum pidana materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana dan pidana atau sanksi yang diberikan, sedangkan hukum pidana formil mengatur tentang pelaksanaan dari hukum pidana materiil itu sendiri. Hukum pidana formil atau hukum acara pidana adalah hukum yang mengatur tentang tata cara beracara dalam lingkup hukum pidana. Dalam hukum pidana formil diatur segala sesuatu tentang proses pemeriksaan perkara pidana pada semua tingkatan pemeriksaan di Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan.

Tujuan hukum acara pidana adalah mencari sebuah kebenaran materil, yang pada intinya tujuan nya adalah mencapai suatu masyarakat yang tertib dan sejahtera.

Dalam hukum acara pidana ini, setiap individu yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran hukum yang berkaitan dengan tindak pidana, selanjutnya dapat diproses dalam suatu acara pemeriksaan di Pengadilan. Untuk membuktikan benar tidaknya terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan diperlukan adanya suatu pembuktian.

Tindak Pidana yang kerap kali terjadi dalam masyarakat adalah tindakan penganiayaan, beberapa penjelasan dari penganiayaan dijelaskan sebagai berikut:

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah

2. Jika Perbuatan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

3. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun

4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan 5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Dari penjelasan mengenai penganiayaan diatas apabila terdapat seseorang yang mengalami tindak pidana penganiayaan disertai mengakibatkan luka-luka berat ini berarti sangat merugikan bagi korban penganiayaan tersebut. Dengan hal seperti ini maka Negara dalam hal ini aparat Penegak hukum akan melakukan

commit to user

(2)

penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku.

Jaksa melakukan tugasnya sebagai penuntut umum untuk melakukan penuntutan terhadap setiap terdakwa yang melakukan tindak pidana, dalam hal ini tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat. Dalam KUHAP Pasal 1 ayat 6 huruf a menyatakan bahwa Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, sementara dalam huruf b menyatakan bahwa penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim.

Penuntut Umum dalam melakukan tuntutan terhadap terdakwa memerlukan bukti, beberapa hal yang dapat menjadi alat bukti yang sah:

1. Keterangan Saksi 2. Keterangan ahli 3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan terdakwa

Untuk mewujudkan nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung (ex aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum diperlukan satu aspek yang penting yaitu Pertimbangan Hakim. Disisi lain memiliki manfaat bagi para pihak yang bersangkutan sehingga pertimbangan hakim harus disikapi dengan baik, cermat dan teliti. Putusan hakim dapat dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi/Mahkamah Agung jika pertimbangan hakim tidak diteliti dengan baik (Mukti Arto, 2004:140)

Pasal 183 KUHAP menyebutkan bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah. Hakim memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Terkait dengan kasus yang penulis angkat, penulis tertarik dengan salah satu kasus yang terjadi di Kota Surakarta pada tahun 2020 ini telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat yang telah diadili dalam Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 125/Pid.B/2020/PN.Skt yang dilakukan oleh Aditya Yulianto alias Jebret Bin Senen Sodron yang dituntut dengan Pasal 351 ayat

commit to user

(3)

amar putusannya menyatakan bahwa Terdakwa dijatuhi hukuman 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan penjara.

Atas uraian diatas, penulis tertarik meneliti tentang pembuktian yang dilakukan oleh Penuntut umum dan apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan khususnya pada tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat pada Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 125/Pid.B/2020/Pn.Skt. Maka karena hal tersebut penulis akan menyusun penelitian hukum (skripsi) ini dengan judul :

“PEMBUKTIAN OLEH PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENYEBABKAN LUKA BERAT (STUDI PUTUSAN NOMOR 125/PID.B/2020/PN.SKT)”

commit to user

(4)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis menyusun sebuah rumusan masalah untuk dapat dikaji lebih jelas, rinci, dan terarah dalam pembahasannya. Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembuktian yang dilakukan oleh Penuntut Umum dalam tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat sesuai dengan Pasal 184 ayat (1) KUHAP?

2. Apakah pertimbangan hakim yang menjatuhkan pidana penjara dalam tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat sesuai dengan pasal 183 KUHAP juncto pasal 90 KUHP?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan yang jelas mengenai apa yang akan dicapai. Tujuan dalam menulis penelitian tersebut untuk memecahkan permasalahan, sehingga penelitian tersebut memiliki nilai manfaat.

Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penulisan hukum ini, dibagi menjadi dua, yakni tujuan objektif dan tujuan subjektif. Tujuan obyektif berasal daritujuan penelitian itu sendiri sedangkan tujuan subjektif merupakan tujuan yang berasal dari penulis. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian hukum ini, antara lain:

1. Tujuan Objektif

a. Mengetahui ketepatan dan kesesuaian alat bukti yang diajukan oleh penuntut umum berdasarkan pasal 184 ayat (1) KUHAP dalam Putusan Nomor 125/Pid.B/2020/PN.Skt.

b. Mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman dalam tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat pada Putusan Nomor 125/Pid.B/2020/PN.Skt.

commit to user

(5)

2. Tujuan Subjektif

a. Menerapkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang telah diperoleh oleh penulis agar dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi masyarakat umum serta memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum terkhusus Hukum Acara Pidana

b. Memperoleh data dan informasi bagi penulis terkait permasalahan yang diteliti sebagai bahan utama dalam penyusunan penelitian hukum khususnya di bidang hukum acara pidana guna melengkapi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar sarjana di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mempunyai suatu manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan, sebab dengan adanya manfaat yang dapat diberikan menentukan nilai-nilai dari penelitian hukum tersebut.Manfaat yang hendak dicapai dalam penulisan hukum ini ada dua, yakni manfaat teoretis yang berhubungan dengan pengembangan ilmu hukum dan manfaat praktis yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang diteliti. Adapun manfaat tersebut, antara lain:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada umumnya dan ilmu hukum acara pidana pada khususnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam menambah dan memperkaya bahan referensi serta literatur di bidang karya ilmiah penulisan Ilmu Hukum, kemudian menjadi bahan masukan dan acuan bagi penelitian- penelitian sejenis di kemudian hari.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti oleh penulis serta dapat mengembangkan penalaran sekaligus untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh; dan commit to user

(6)

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan pandangan atau jawaban kepada masyarakat dalam menjawab permasalahan yang diangkat oleh penulis.

E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif atau doktrinal. Jenis penelitian ini kembali pada fungsi penelitian menurut Peter Mahmud Marzuki yaitu untuk menemukan kebenaran koherensi yang mana berkaitan dengan adakah aturan hukum yang sesuai dengan norma hukum dan adakah norma yang berupa perintah atau larangan itu sesuai dengan prinsip hukum serta apakah tindakan seseorang telah sesuai dengan norma hukum atau prinsip hukum yang ada. (Peter Mahmud Marzuki, 2014: 47).

2. Sifat penelitian

Sifat penelitian hukum ini sejalan dengan sifat ilmu hukum itu sendiri.

Suatu hal yang membedakan ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial adalah ilmu hukum bukan termasuk ke dalam kategori ilmu perilaku. Ilmu hukum mempunyai bersifat preskriptif dan terapan bukan deskriptif seperti ilmu sosial.

Maka dari itu, objek ilmu hukum pun berbeda dengan ilmuilmu lainnya. Objek ilmu hukum merupakan koherensi antara norma hukum dan prinsip hukum, antara aturan hukum dan norma hukum, serta koherensi antara tingkah laku (act), bukan perilaku (behaviour) individu dengan norma hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2014:41-42). Suatu ilmu terapan memang hanya dapat diterapkan oleh ahlinya. Sama halnya, yang dapat menyelesaikan masalah hukum adalah ahli hukum melalui kaidahkaidah keilmuan hukum, ahli hukum tidak kekurangan argumentasi dalam mendukung pendapatnya, tetapi argumentasi itu tidak boleh menyimpangi sesuatu yang sudah standar dalam keilmuan hukum. Penelitian hukum harus melahirkan preskripsi yang dapat

commit to user

(7)

diterapkan dan harus koheren dengan gagasan dasar hukum yang berpangkal dari moral (Peter Mahmud Marzuki, 2014:67-70).

3. Pendekatan Penelitian

Terdapat berbagai macam pendekatan di dalam penelitian hukum yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dikaji, melalui pendekatan tersebut akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya.

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum adalah pendekatan Undang-Undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach),pendekatan historis (historical approach), pendekatan komparatif(comparative approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach) (Peter Mahmud Marzuki 2014:133).

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Menurut Peter Mahmud Marzuki dalam studi kasus (case study) perlu memahami ratio-decidendi yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh Hakim untuk sampai kepada putusannya serta dilakukan dengan cara melakukan telaah dengan kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Peter Mahmud Marzuki, 2014:134)

.

4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat authoritatif, artinya mempunyai.Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan- catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan- putusan hakim.Sedangkan bahan hukum sekunder meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-komentar atas putusan pengadilan (Peter Mahmud Marzuki, 2013:181). Sumber hukum yang akan penulis gunakan dalam penulisan hukum ini yakni meliputi bahan hukum primer dan sekunder, sebagai berikut: commit to user

(8)

a. Bahan hukum primer

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana;

3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP);

4) Visum Et Repertum b. Bahan Hukum Sekunder

1) Buku-buku teks yang ditulis oleh para ahli hukum;

2) Jurnal-jurnal hukum;

3) Artikel; dan

4) Bahan-bahan dari media internet dan sumber lain yang memiliki korelasi untuk mendukung penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah studi kepustakaan (library research) atau studi dokumen.

Teknik pengumpulan bahan hukum ini dilakukan dengan cara membaca, mengkaji, dan membuat catatan-catatan dari buku-buku, peraturan perundang- undangan, dokumen, dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang menjadi obyek penelitian.

6. Teknik Analisa Bahan Hukum

Teknik analisis penelitian ini menggunakan metode silogisme yang bersifat deduksi. Sebagaimana silogisme yang diajarkan Philipus M. Hadjon yang mengemukakan bahwa di dalam logika silogistik untuk penalaran hukum yang merupakan premis mayor (pernyataan bersifat umum) adalah aturan hukum, sedangkan premis minornya (pernyataan bersifat khusus) adalah fakta hukum. Dari kedua hal tersebut nantinya akan ditarik sebuah kesimpulan (Peter Mahmud Marzuki, 2013:89-90).

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dalam penelitian hukum perlu adanya sistematika penulisan hukum yang sesuai dengan aturan dalam penulisan hukum serta untuk mempermudah commit to user

(9)

dalam bentuk sistematika penulisan hukum yang terdiri dari empat bab, di mana tiap bab terbagi ke dalam beberapa sub bagian yang bertujuan untuk memudahkan pemahaman mengenai seluruh isi penulisan hukum ini. Adapun sistematika penulisan hukum ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini, penulis akan menguraikan dan memberi gambaran awal atas penelitian yang diteliti meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini, dan sistematika hukum untuk memberikan pemahaman atas isi dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, penulis menguraikan mengeni tinjauan pustaka yang terdiri dari kerangka teori dan kerangka pemikiran. Pada bagian pertama tentang kerangka teori berisi tentang tinjauan kepustakaan yang meliputi tinjauan tentang pembuktian, tinjauan tentang alat bukti, tinjauan tentang penuntut umum, tinjauan tentang pertimbangan hakim, tinjauan tentang penjatuhan pidana, dan tinjauan tentang penganiayaan yang menyebabkan luka berat. Dan pada bagian kedua berupa kerangka pemikiran yang disajikan dalam bentuk bagan maupun narasi yang merupakan penggambaran alur dari pemikiran penulis dalam penelitian hukum ini.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan dan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan secara komperhensif berdasarkan pada 2 (dua) rumusan masalah yaitu apakah pembuktian yang dilakukan oleh Penuntut Umum dalam tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan luka berat sesuai dengan Pasal

184 ayat 1 KUHAP dan apakah Pertimbangan Hakim yang menjatuhkan pidana penjara dalam tindak pidana penganiayaan commit to user

(10)

yang menyebabkan luka berat sesuai dengan Pasal 183 KUHAP Juncto Pasal 90 KUHP.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan mengutarakan secara singkat dan menyeluruh mengenai simpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan secara komprehensif pada bab sebelumnya serta penulis juga akan memberikan saran terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini agar dapat menjadi sumbangsih pemikiran bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan literatur-literatur yang digunakan sebagai acuan perbandingan untuk membahas masalah meliputi

BAB III: Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan dipaparkan tentang penyajian dan analisis data yang merupakan jawaban dari rumusan masalah, yaitu

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian adalah melalui peran karang taruna dalam membina kepribadian yang

Di bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang berfungsi untuk memberikan gambaran tentang masalah yang akan diteliti, rumusan masalah yang menjadi pertanyaan yang harus

Pada bab ini pembahasan dan analisa data berdasarkan bab-bab sebelumnya dengan melakukan penelitian atas data-data yang diperoleh yang sesuai dengan masalah yang

Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas, penulis memberikan pembatasan masalah dengan menitik beratkan serta memfokuskan pembahasan mengenai kekuatan

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, secara umum rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca