• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelian (Y1) pada warung-warung pecel di Blitar. Penelitian ini menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelian (Y1) pada warung-warung pecel di Blitar. Penelitian ini menggunakan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Hikmi (2018) Melakukan penelitian dengan menganalisis pengaruh kualitas produk (X1), kualitas pelayanan (X2), harga (X3), lokasi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y1) pada warung-warung pecel di Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling sebanyak 100 orang responden (konsumen). Alat pengumpulan data menggunakan kusioner. Data yang terkumpul dari responden di analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan lokasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian pada warung-warung pecel Di Blitar dan kualitas produk merupakan variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian pada warung-warung pecel di Blitar.

Manoy & Mananeke, (2021) Menganalisis tentang pengaruh kualitas produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) dea cake and bakery Kepanjen Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas prouk dan kualitas pelayanan secara simultan dan persial terhadap keputusan pembelian pada Dea cake and bakery Kepanjen-Malang.

nelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengambilan data menggunakan penyebaran kusioner melalui teknik incidental sampling terhadap 100 konsumen sebagai responden penelitian. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah

(2)

6

kualitas produk dan kualitas pelayanan secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Rafi & Budiatmo, (2018) Melakukan penelitian pengaruh kualitas produk (X1), kualitas pelayanan (X2), dan harga (X3) terhadap keputusan pembelian (Y1) pada konsumen kafe mom milk Semarang. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pebelian pada konsumen kafe mom milk Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan alat pengumpulan data menggunakan kusioner dengan sampel sebesar 100 responden konsumen kafe mom milk Semarang. Menggunakan metode penelitian purposive sampling dan accidental sampling. Teknik analisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji tabulasi silang, regresi linear sederhana, regresi linear berganda, uji t dan uji f dengan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 31,5%, kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 33,9% dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 42,7%, sedangkan secara simultan kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 47,5%. Artinya semakin baik kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga maka semakin tinggi keputusan pembelian pada kafe Mom Milk Semarang. Variabel harga terhadap variabel keputusan pembelian berpengaruh lebih besar dari pada variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan.

Violita, (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen depot madiun

(3)

7

masakan khas bu rudy. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari harga, kualitas pelayanan dan kualitas produk serta pengumpulan data, peneliti menyebarkan 100 kusioner kepada konsumen dari Depot Bu Rudy.

Metode penelilitian yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa harga, kualitas pelayanan dn kualitas produk berpengaruh secara signifikan maupun simultan terhadap kepuasan konsumen di depot Bu Rudy.

Setya Ningrum (2018) Meneliti dengan judul pengaruh harga, produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian di peacockoffie, Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga (X1), produk (X2) dan lokasi (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian(Y). Ketiga variabel yang dianalisis, koefisien variabel produknya lebih besar dari variabel harga dan variabel lokasi. Ketiga variabel itu juga diperoleh hasil bahwa variabel harga berpengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian Peacockoffie Semarang, yaitu sebesar 0,955, sedangkan variabel lokasi sebesar 0,776 dan variabel produk sebesar 0,687. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun variabel harga tergolong murah, variabel produk tergolong memuaskan, dan variabel lokasi tergolong cukup strategis, tetapi terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Peacockoffie Semarang, yaitu konsumen tidak menjadikan Peacockoffie sebagai prioritas utama dibandingkan kedai kopi lain yang ada di Kota Semarang.

Astuti Yuliana (2021) Melakukan penelitian dengan menganalisis pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada rumah makan ayam penyet cabe ijo Kota Langsa. Teknik pengambilan

(4)

8

sampel menggunakan non probability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS dilakukan uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Untuk membuktikan hipotesis secara parsial dilakukan uji t untuk masing-masing variabel, dimana pada variabel harga diperoleh t sig < 5%

sehingga dapat dinyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian maka diperoleh variabel kualitas produk t sig < 5%

sehingga dapat dinyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh. signifikan terhadap keputusan pembelian, dan variabel kualitas pelayanan diperoleh t sig <

5% sehingga dapat dinyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. dan untuk membuktikan hipotesis secara simultan dilakukan uji F, sehingga diperoleh F Sig < 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada rumah makan ayam penyet cabai ijo, Kota Langsa. Uji koefisien determinasi (R2) sebesar 52,8%. Harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian pada Rumah Makan Ayam Penyet Cabai Ijo Kota Langsa.

2.1 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Harga

Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk, sehingga dapat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Menurut Rahmawaty, (2014) Harga adalah unsur penentu dalam perusahaan mendapatkan laba.

(5)

9

Harga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang berfungsi menciptakan keunggulan bagi perusahaan.

Namun, hal itu seringkali terbentur pada kebijakan penetapan harga.

Penetapan harga oleh perusahaan harus disesuaikan dengan situasi lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada saat persaingan yang semakin ketat dan perkembangan permintaan yang terbatas. Semakin lama seorang pelanggan bertahan pada suatu perusahaan, semakin berharga pelanggan tersebut.

Menurut M & Rowena (2019) Harga adalah nilai uang yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada penjual atas barang atau jasa yang dibelinya. Dengan kata lain, harga adalah nilai suatu barang yang ditentukan oleh penjual. Menurut Setya Ningrum (2018) Harga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena sebagian besar konsumen pertama kali melihat harga sebelum membeli sebuah produk. Selain itu juga harga menjadi suatu hal yang sangat penting yang dapat mencerminkan produk tersebut.

Menurut Sitorus, (2020) ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu:

a) Keterjangkauan harga.

b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

c) Daya saing harga.

d) Kesesuaian harga dengan manfaat.

2.2.2 Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing dipasar

(6)

10

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Rahmawaty (2014) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya. Suatu produk dapat menjalankan fungsi-fungsinya bisa dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran, kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. kualitas produk yang baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan.

Menurut Orville et al., (2005) Kualitas produk adalah salah satu sarana utama positioning utama pemasar. Apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Indikator kualitas produk yaitu :

1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.

2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin

(7)

11

besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

3. Conformance to Spesification (Kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reability (realibilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan pada produk tersebut dapat diandalkan.

6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas), merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.

2.2.3 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan atas kepemilikan suatu barang karena telah melakukan serangkaian proses transaksi. Dalam

(8)

12

membeli suatu produk, konsumen tidak langsung memilih produk tersebut secara langsung, namun beberapa hal harus diperhatikan. Pada saat inilah produsen harus benar- benar bisa membaca apa yang diinginkan konsumen.

Inovasi dari produk yang ditawarkan sangatlah penting untuk diperhatikan produsen, karena hal tersebut akan menjadi ciri khas dari produk dan akan menambah minat konsumen untuk mengambil keputusan pembelian akan produk tersebut. Rosmaniar et al (2021).

Keputusan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam proses keputusan pembelian sebelum perilaku paska pembelian. Memasuki tahap keputusan pembelian sebelumnya konsumen sudah dihadapkan pada beberapa pilihan alternatif sehingga pada tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk memutuskan untuk membeli produk berdasarkan pilihan yang ditentukan M & Rowena (2019).

Keputusan pembelian adalah keputusan yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi suatu produk atau jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Menurut (Kotler,Phillip & Keller, 2016) keputusan pembelian memiliki indikator yaitu :

1. Pemilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi sebuah tempat dengan tujuan yang lain, dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat untuk memilih hotel yang mereka kelola.

2. Pilihan Brand (Merek)

Konsumen harus memutusakan tempat mana yang akan dikunjungi.

Setiap tempat memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.

(9)

13 3. Pemilihan Penyalur

Konsumen mengambil keputusan tentang penyaluran yang akan digunakan. Setiap pengunjung berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur yang bisa dikarenakan factor lokasi, harga yang murah, persediaan produk yang lengkap, kenyamanan, keluasan tempat dan sebagainya.

4. Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk/jasa yang akan dikunjungi pada suatu saat. Kunjungan dilakukan mungkin lebih dari satu, dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk/jasa sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap pengunjung.

5. Penentukan waktu kunjungan

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu berkunjung bisa berbeda- beda, misalnya ada yang berkunung setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali dan mungkin satu tahun sekali.

6. Metode Pembayaran

Konsumen dalam mengunjungi suatu tempat pasti harus melakukan suatu pembayaran. Pada saat pembayaran inilah biasanya pengunjung ada yang melakukan pembayaran secara tunai.

2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian serta teori-teori yang mendukung maka kerangka pemikiran tentang penelitian pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut :

(10)

14

Gambar 1 . Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis

H1 : Diduga variabel harga (X1) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak di UD Intan Jaya Tulungagung (Y).

H2 : Diduga variabel kualitas produk (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak di UD Intan Jaya Tulungagung (Y).

Teknik Analisa : Partial Least Square (PLS)

Keputusan Pembelian 1. Kesesuaian harga

dengan kualitas produk.

2. Keterjangkauan harga produk

3. Harga produk kompetetif.

1. Performance (kinerja) 2. Durability (Daya tahan) 3. Conformance to

specification (kesesuaian dengan spesifikasi) 4. Reability (realibilitas) 5. Aesthetics (estetika) 6. Perceive quality (Kesan

kualitas)

Harga Kualitas Produk

Banyakanya usaha kerupuk rambak di Tulungagung menimbulkan adanya persaingan, sehingga pengusaha kerupuk rambak harus memahami kemauan konsumen

dalam keputusan pembelian.

UD Intan Jaya Keterlibatan Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Apa saja masukan dari bapak untuk pemerintah terkait upaya penanggulangan bencana longsor di Kelurahan Sukorejo.. Jawab: Semoga Pemerintah Kota Semarang dapat terus

Pada hasil tes keberbakatan ini pengaruh lingkungan dan kebiasaan dalam hal aktivitas sehari-hari berpengaruh pada hasil tes keberbakatan sport search kelas VII SMP

Penulisan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga dan merek terhadap keputusan pembelian konsumen Warung Pecel Bledex &amp;

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diartikan sebagai jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi

Menimbang, bahwa dengan adanya memori banding tersebut Terbanding, semula Pelawan telah pula mengajukan kontra memori banding pada tanggal 8 Oktober 2013, yang

Akibatnya,arus lalu-lintas,keamanan dan kenyamanan dari pengguna jalan menjadi terganggu.Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai jenis kerusakan

Optimasi dan Karakterisasi Kinerja Sensor Gas N 2 O Secara Voltammetri Siklik Menggunakan Mikroelektroda Emas (Au) dengan Membran PTFE (Polytetrafluoroethylene); Aditia

• Menurut pendapat kami, kecuali atas dampak penyesuaian tersebut, jika ada yang mungkin perlu dilakukan jika kami memeriksa bukti tentang investasi di luar negeri dan labanya