• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti pergi. Di dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti pergi. Di dalam"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata secara etimologi berasal dari dua kata yaitu “ pari “ yang berari banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “ pergi “. Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. UU No. 10 Tahun 2009, Pariwisata ialah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Menurut Sinaga (2010), Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang terencana, yang dilakukan secara individu maupun kelompok dari suatu tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan suatu bentuk kepuasaan dan kesenangan semata.

Adapun maksud dari pengertian di atas, pariwisata adalah aktivitas seseorang dan keberadaan di suatu tempat diluar lingkungan mereka yang tidak berurutan dalam satu tahun, untuk bersenang-senang, kesibukan dan tujuan lainnya.

1.2 Pengertian Wisatawan

Menurut Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.

(2)

Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, 2009:17) membagi wisatawan kedalam tiga bagian yaitu:

1. Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang di kunjunginya.

2. Wisatawan adalah setiap oarang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarnegaraannya, berkunjung kesuatu tempat pada negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan,kesehatan, pendidikan dan olahraga.

b. Bisnis atau mengujungi kaum keluarga

c. Darmawisata atau excursionist adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24jam di negara yang dikunjungi, termasuk orang yang berkelilingdengan kapal pesiar.

Damardjati (2006:141) mendefinisikan wisatawan adalah Orang- orang yang bepergian untuk bersenang-senang, keperluan keluarga, kesehatan, dan sebagainya. Sedangkan dalam buku pegangan pariwisata (2008:7). Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Setelah kita melihat pengertian wisatawan dari beberapa pendapat diatas, maka kita dapat mengetahui ciri-ciri wisatawan yaitu sebagai berikut:

1. Perjalanan tidak dilakukan selama setahun secara berturut.

2. Tidak untuk bertujuan mencari nafkah ditempat yang

(3)

dikunjunginya.

Sehingga dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah setiap orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata hanya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya.

1.3 Pengertian dan jenis Hotel

1.3.1 Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987, pengertian hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial. Menurut Sulastiyono (2011:5), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada oran-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

(4)

Menurut Rumekso (2004:2) pengertian hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu hotel juga dapat diartikan sebagai suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial.

Dari pengertian yang dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan layanan kamar, fasilitas makan dan minum serta fasilitas lainnya yang dikelola secara komersil untuk mendapatkan keuntungan.

1.3.2 Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000:5) berdasarkan hal tersebut dapat di lihat dari lokasi menjadi:

1. City Hotel adalah hotel yang diperuntukan untuk masyarakat untuk tinggal sementara.

2. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi

dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

(5)

3. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

4. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat batas kota besar.

Hotel ini menyadiakan fasilitas garasi untuk mobil.

1.3.3 Jenis Hotel Berdasarkan Area

Menurut Suwithi (2008:50-53) hotel berdasarkan areanya di bedakan menjadi:

1. Suburb Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya.

2. Airport Hotel adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area pelabuhan udara sekitar bandar udara.

3. Urban Hotel adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih berupa desa.

Menurut Suwithi (2008:52), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi:

a. Small Hotel, Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyaknya 28 kamar.

(6)

b. Medium Hotel, Jumlah kamar yang disediakan antara 28-29 kamar.

c. Large Hotel, Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

1.3.4 Jenis Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan Menurut Suwithi (2008:53) hotel berdasarkan maksud kunjungan:

1. Bussines Hotel yaitu hotel yang tamunya sebagian besar berbisnis, disini biasanya menyediakan ruang-ruang meeting dan covensi.

2. Resort/Tourism Hotel yaitu hotel kebanyakan tamunya adalah wisatawan baik domestic maupun mancanegara.

3. Casino hotel yaitu hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berjudi.

4. Pilgrim Hotel yaitu hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah. Seperti hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan Lourdes di Perancis.

5. Cure Hotel yaitu hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.

1.4 Departemen – Departemen Dalam Hotel

Bagian-bagian atau departemen yang terdapat dalam Hotel secara umum menurut teori Sulastiyono (2011:63-186) adalah sebagai berikut :

1. Kantor Depan Hotel ( front office )

Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada para tamu. Oleh karena fungsinya itu,

(7)

maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh tamu. Untuk membantu pelaksanaan fungsi bagian kantor depan hotel terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang masing- masing subbagian memiliki fungsi pelayanan yang berbeda, karena peranana dan fungsi utama bagian kantor depan hotel adalah pelayanan penjualan kamar, maka penggunaan Yield Managament sebagai strategi penjualan akan banyak berkaitan dengan sub-bagian pelayanan pemesanan kamar (reservation).

2. Tata Graha Hotel (housekeeping)

Bagian tata graha (housekeeping) adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kepada para tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel.

Dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel, maka bagian tata graha juga harus melakukan kerjasama dengan bagian- bagian lainnya yang terdapat di hotel, seperti bagian kantor depan hotel (front office), bagian makanan dan minuman (food & beverage), bagian mesin (engineering), bagian akunting dan bagian personel. Tanggung jawab bagian tata graha dapat dikatakan mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang terbuat dari kain seperti taplak meja (table cloth), sprei, sarung bantal, korden, menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai pada program pengadaan/penggantian peralatan dan perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Melihat ruang lingkup tanggung jawab bagian tata graha tersebut, maka yang dimaksud ruanganruangan hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang

(8)

rapat, ruang umum seperti lobby, Corridor, restoran yang kesemuanya itu disebut sebagai front of the house. Disamping itu, bagian tata graha juga bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan bagian back of the house seperti bagian dapur, ruang makan karyawan, ruang ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan sebagainya.

Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian tata graha, maka para karyawan bagian tata graha dituntut untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan keterampilan tentang bagaimana menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik dan prosedur serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu.

3. Makanan Dan Minuman ( food And beverage )

Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat di hotel, yang mempenyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan- kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum direstoran hotel, melakukan pembelian bahanbahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan-bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk.

4. Marketing And Sales Departemen

Bagian ini berfungsi dalam memasarkan produk hotel, serta kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran hotel, dengan berbagai cara bagian

(9)

ini berusaha untuk mendapatkan tamu sebanyak mungkin ke dalam hotel, agar dapat menentukan banyaknya peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui tamu - tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas - fasilitas hotel.

5. Accounting Departmen

Accounting Departemen ini merupakan sebuah pusat bagi perusahaan hotel dalam menyelenggarakan penyusunan, pencatatan dan administrasi keuangan, dengan adanya departemen ini maka pihak manajemen akan dapat mengetahui seberapa banyak pendapatan yang telah diperoleh serta bagaimana perkembangan perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang.

6. Human Resource Depertmen

Bagian ini berfungsi melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan sumber daya manusia yang ada di lingkungan kerja hotel. Departement ini juga memiliki tugas dalam mengembangkan tenaga kerja yang ada serta mengatur dan menyelenggarakan pendidikan maupun latihan kerja bagi kariyawan dari semua tingkatan.

7. Engineering Departemen

Departemen ini bertanggung jawab dalam kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan kontstruksi bangunan hotel, selain itu juga bagian ini peralatan dan perlengkapan hotel yang bersifat mekanik (mesin) serta mengurus pengadaan dan pemeliharaan instalasi listrik dan pengadaan air bersih untuk keperluan tamu maupun untuk keperluan karyawan hotel. Disamping fungsi dan tugas diatas, departement engineering juga mengurus perlengkapan dan peralatan yang bisa digunakan dalam hal yang berhubungan dengan pencegahan dan

(10)

penanggulangan kebakaran maupun yang berhubungan dengan keselamatan kerja 8. Security Departemen

Bagian ini bertugas dalam hal yang berhubungan dengan masalah yang ada kaitannya dengan keamanan di dalam hotel maupun di luar hotel serta memelihara ketertiban di wilayah kerjanya.

9. Laundry Departmen

Laundry merupakan departmen yang berfungsi untuk memberikan pelayanan pencucian linen hotel, uniform karyawan, maupun pakaian tamu yang kotor.

10. Purchasing Departemen

Depatemen hotel yang bertanggung jawabatas keseluruhan pembelian pengadaan serta semua kebutuhan baik peralatan, bahan- bahan dan lain- lain.

1.5 Pengertian Purchasing Departemen

Purchasing Departement adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan penting yang berada dalam satu departemen dengan Accounting Departement. Dimana Purchasing memiliki fungsi yaitu suatu bagian yang berperan dalam memenihi segala kebutuhan hotel. Atau bisa juga disebut dengan bagian yang menangani atau melakukan pembelian atau Procurement Departement (Bagian Pengadaan).

Menurut Richard Sihite (2005:4) bahwa “Bagian Purchasing bertugas dalam hal pengadaan bahan dan barang untuk semua keperluan atas dasar permintaan”. Pengadaan barang diadakan setelah mendapatkan persetujuan

(11)

tertulis dari Chief Accounting dan General Manager kemudian baru mencarikan penawaran kepada supplier. Pembelian bahan harus diatur dengan spesifikasi tertentu sehingga didapat bahan dengan kualitas dan kuantitas yang baik, atau sesuai dengan Standard Purchase Spesification (SPS). Setelah terjadi kesepakatan antara petugas Purchasing dengan Supplier maka pengiriman barang dilakukan.

Proses pembelian adalah tindakan –tindakan yang dilakukan secara berurutan dalam kegiatan pembelian, atau kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh bagian pembelian. Bagian pembelian merupakan salah satu fungsi dasar dari sebuah hotel, fungsi pembelian ini dikatakan dasar karena suatu hotel tidak akan dapat beroperasi dengan baik tanpa adanya fungsi tersebut. Fungsi pembelian ini sangat penting untuk dikelola dengan sungguh-sungguh karena ruang lingkup dari pembelian tidak hanya sebatas bagaimana manajemen berhasil menerapkan suatu mekanisme pengadaan barang secara tepat waktu dan sesuai dengan target harga, namun lebih jauh lagi adalah bagaimana menentukan strategi kemitraan antara hotel yang efektif dan tanggung jawab dari segi kepuasan dan keselamatan untuk tamu hotel.

Dalam penerapannya, secara sekilas fungsi pembelian terlihat sederhana, namun pada kenyatannya terdapat suatu hal tertentu yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab atas keselamatan tamu hotel.

Oleh karena itulah manajemen dalam pembelian penting untuk diterapkan dalam perusahaan/hotel.

Adapun menurut Nazib Mundandar (2002) dalam jurnal pendidikan yang berjudul Hotel Store dan Purchasing Departement bagian dari Purchasing

(12)

Departement yang memiliki peranan penting adalah Purchasing Staff yaitu melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap departemen, agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan , membuat dan mencetak PO (Purchase Order) dan mengirimkannya ke supplier, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan spesifikasi yang diinginkan, membuat laopran bulanan untuk pembelian dan outstanding PO, untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan

Penerimaan barang/Receiving adalah bagian yang juga mempunyai peran penting dalam bagian pembelian, receiving brertugas menerima dan mengecek barang-barang yang dipesan oleh Purchasing, dimana barang-barang tersebut harus sesuai dengan kualitas dan kuantitas barang yang diminta. Jika tidak sesuai, maka Receiving akan memberitahukan hal tersebut kepada Purchasing dan Purchasing akan meminta kepada supplier untuk menukar stau bahkan menarik kembali barang tersebut. Apabila barang-barang yang diterima itu sudah disetujui baik kuantitas maupun kualitasnya, maka bagian Receiving menandatangani dan membubuhkan cap/stampel pada nota pengiriman barang dari supplier.

Supplier merupakan suatu perusahaan atau individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan atau hotel dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Untuk membuat keputusan dalam pembelian suatu barang diperlukan pemilihan supplier yang berkualitas. Suatu hotel akan mencari supplier yang mutu dan efisiensinya dapat dipertahankan.

Pemilihan supplier menjadi salah satu aktifitas yang sangat penting. Hal ini

(13)

berkaitan dengan tujuan perusahaan atau untuk mampu membuat produk yang berkualitas. Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di internal sebuah perusahaan tidaklah cukup. Ketiga aspek tersebut membutuhkan peran serta dari semua pihak diantaranya supplier. Perusahaan melakukan efisiensi internal secara terus menerus dengan meningkatkan kinerja perusahaan serta membangun hubungan eksternal baik dengan konsumen maupun dengan supplier-supplier perusahaan.

Suatu perusahaan atau hotel membutuhkan para supplier yang memahami apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh hotel.

1.6 Kerja Sama Dengan Bagian Lain (Close Coorporation)

Dalam melakukan tugas sehari-hari, bagian pembelian bekerjasama dengan 3 bagian paling dekat yaitu:

a. Bagian Gudang (Store Room) Bagian gudang adalah bagian persediaan umum hotel yang dibutuhkan untuk keperluan masing-masing bagian operasional hotel. Bagian gudang selalu menjalin komunikasi kepada bagian purchasing

apabila barang (Stock Items) sudah habis atau mendekati angka minimum persediaan (minimum stock)

b. Bagian Pengendalian Biaya (Cost control) Bagian pengendalian biaya adalah bagian yang berperan aktif dalam proses pengecekan daftar harga barang, sebagai bahan dasar perbandingan dalam memilih rekanan bisnis yang dilakukan oleh bagian purchasing yang kemudian

(14)

jika memenuhi prosedur akan dijadikan bahan acuan kontrak harga dengan rekanan bisnis yang bonafid atau menguntungkan.

c. Bagian Penerimaan Barang (Receiving) Bagian penerimaan barang merupakan, bagian yang berperan dalam menerima barang yang telah di order atau di pesan hotel melalui bagian purchasing tentunya.

Bagian penerima barang akan selalu bekerjasama dengan bagian purchasing apabila barang datang untuk mengantisipasi kesalahan order, kecocokan harga, serta formulir PO yang benar.

1.7 Sistem atau Cara Pembelian Barang Pada Hotel

Dalam buku Nyoman Suarsana dengan judul “Siklus Pengadaan Barang”, ada beberapa sistem atau cara pembelian barang yang dilakukan bagian pembelian pada sebuah hotel. Antara lain:

a. Sistem Kontrak

Sistem pembelian ini berdasarkan pada pembelian bahan makanan terutama jenis perishable tertentu seperti sayur mayur, dan buah-buahan atau bahan makanan musiman (seasonal foods). Kontrak dilakukan dengan satu rekanan atau lebih, dan yang ditekankan dalam surat kontrak mengenai kualitas, kuantitas, dan harga barang.

b. Sistem Harian dan Bulanan Sistem harian atau bulanan

Maksudnya adalah pihak hotel bisa dengan bebas dan leluasa membeli barang- barang keperluannya dari beberapa supplier atau dari toko serba ada / super market yang ada disekitarnya.

(15)

c. Sistem Pembelian Secara Kontan (Cash and Carry)

Pembelian yang dilakukan dengan menggunakan kas yang tersedia dari bagian pembelian itu sendiri yang jumlahnya tidak terlalu banyak (petty cash).

Biasa digunakan untuk membeli barang keperluan operasional hotel, terutama bahan makanan keperluan dapur yang sering diminta secara mendadak.

d. Pesanan Tetap (Standing Order)

Pesanan tetap adalah, salah satu cara pembelian bahan makanan tertentu saja yang dipasok oleh supplier tertentu juga. Jenis bahan makanan tersebut biasa disebut dengan istilah “dairy product”.

1.8 Jenis Kebutuhan Pembelian dalam sebuah Hotel

Kebutuhan pembelian dalam sebuah hotel sangatlah banyak dan beragam.

Dalam hal ini bagian pembelian membagi jenis kebutuhan pembelian dalam 2 jenis yaitu:

a. Kebutuhan Operasional, merupakan kebutuhan yang digunakan dalam kurun waktu yang dekat atau harian, berupa sayur-sayuran,buah dan daging. Kebutuhan ini umumnya paling banyak diminta oleh bagian dapur atau F&B.

b. Kebutuhan Material, kebutuhan ini merupakan jenis kebutuhan yang bersifat keras dan tahan lama, seperti mesin cuci, genset, material spa, linen, dan lain- lain.

1.9 Pengertian Siklus Dokumen Pembelian

(16)

Siklus Dokumen pembelian adalah, peredaran-peredaran dokumen dokumen yang dipergunakan dalam proses pengadaan seperti ; formulir Purchase Requisition. Formulir ini dibuat oleh semua bagian departemen yang melakukan permintaan pembelian barang, yang akan di jadikan Purchase Order (pesanan pembelian) untuk di kirim dan di proses ke supplier. Dokumen yang digunakan antara lain adalah:

1. Purchase Request/PR (Permintaan Pembelian), merupakan berkas pembelian yang digunakan oleh departemen terkait dalam sebuah hotel untuk menuliskan daftar permintaan barang kepada bagian pembelian

2. Purchase Order/PO (Form Pembelian), merupakan berkas yang dibuat oleh bagian pembelian melalui sistem komputer keuangan berdasarkan data PR yang diterima dari departemen yang membutuhkan.

3. Nota, Invoice, Kwitansi, Cash Payment, merupakan bukti transaksi atau pembayaran dari hasil kegiatan pembelian barang ataupun jasa yang diterima dari penjual atau supplier

4. DML (Daily Market List), merupakan form order harian bagian dapur atau F&B yang dibuat oleh bagian pembelian berdasarkan permintaan yang telah di tuliskan.

5. Market List/Store Request, merupakan form order bagian gudang yang digunakan untuk stok barang yang memiliki jenjang waktu pemakaian yang lebih lama

(17)

6. Form Penawaran, merupakan daftar harga pembelian dari supplier yang diserahkan kebagian pembelian sebagai bahan dasar pembelian.

2.10 Operasional Kitchen di Hotel

Dapur merupakan tempat untuk menyimpan dan menyiapkan makanan untuk dikonsumsi. Di beberapa hotel, ada berbagai dapur yang melayani berbagai kebutuhan mulai dari sarapan (breakfast), makan siang (lunch), dan makan malam (dinner) hingga acara seperti makan gala dinner dan juga konferensi. Jumlah pelanggan yang dilayani pun juga bervariasi tergantung dari ukuran fasilitas makan dan dapur, jumlah staf yang dipekerjakan dan juga peralatan yang digunakan.

Tujuan dapur ialah menghasilkan kualitas makanan yang tepat dengan standar tertinggi untuk jumlah orang yang dibutuhkan, tepat waktu, dengan penggunaan staf, peralatan, dan bahan yang paling efektif. Terkadang sebuah hotel perlu memiliki dapur dan bagian memasak yang berbeda, terutama untuk hotel berskala besar dengan lebih dari satu gerai atau unit F&B. Dapur produksi menghasilkan makanan untuk area layanan terpisah di hotel.

Jumlah makanan yang diproduksi dapat sebesar produksi untuk maskapai penerbangan atau pusat fungsi yang menangani beberapa ratus orang, atau seperti dalam produksi makanan untuk area konter dimana jumlah pelanggan yang dilaayani lebih sedikit. (https://slidetodoc.com/kitchen-definisi- pengertian-kitchen-atau-dapur-dapur-merupakan/ diakses pada tanggal 27 Juli2021)

Referensi

Dokumen terkait

Peta penutup/Penggunaan Lahan Level 4 Klasifikasi Malingreau dengan Metode Klasifikasi Visual Pemilihan algiritma Maximum Likelihood dalam proses eksekusi klasifikasi

Data pada bagian front office akan dilanjutkan ke bagian pemuatan yang mana data pesanan akan discan ke komputer(user interface labview), dimana komputer berfungsi sebagai

Penelitian ini merupakan studi analisis isi fungsi media pada pemberitaan seputar Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 di media online Jazzuality.com.

Hubungan AVR dengan modul menu push button ditempatkan pada port B.0 – B.3 sebagai 4 menu interaktif terdiri dari push button 1 sebagai menu pembuka penampil data

Keuntungan dari etanol sebagai cairan pengekstrak adalah etanol bersifat lebih selektif, kapang dan bakteri sulit tumbuh dalam etanol 20 %, etanol bersifat tidak beracun,

Ia merujuk pada peristiwa yang terjadi pada sebagian sahabat nabi 8 , walaupun ada catatan bahwa; para sahabat dalam safar mereka sedang kelaparan dan berhajat kepada makanan,

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Bentuk kontrak pertanian yang dilakukan petani, baik pada lapisan 1 maupun pada lapisan 2 dengan perusahaan inti adalah melalui ikatan

Sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mewajibkan setiap satuan kerja perangkat daerah