• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iv KATA PENGANTAR... v BAB I PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I - 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iv KATA PENGANTAR... v BAB I PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I - 1"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

PERUBAHAN RKPD KABUPATEN OGAN ILIR 2020 i

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

KATA PENGANTAR ... v BAB I PENDAHULUAN ... I - 1

1.1. Latar Belakang ... I - 1 1.2. Landasan Hukum ... I - 3 1.3. Hubungan RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya ... I - 5 1.4. Maksud dan Tujuan ... ……….. I - 6 1.5. Sistematika RKPD ... I - 6 BAB II EVALUASI TRIWULAN II... II- 1 2.1. Evaluasi Triwulan II. ... II–1 BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH ... III - 1 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah. ... III - 1 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah. ... III - 13 BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH IV - 1

4.1. Tujuan dan Sasaran dan Pembangunan……... IV - 1 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah ...……….... IV – 4 BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ... V - 1 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ………… V - 1 5.2. Rencana Program dan Kegiatan OPD ... V - 33

BAB VI PENUTUP ……… VII - 1

(9)

PERUBAHAN RKPD KABUPATEN OGAN ILIR 2020 ii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. PDB menurut pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan

Harga Konstan 2010 ... III – 2 3.2. Laju Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran ... III – 2 3.3. PDB Menurut Lapangan Ushaa Atas Dasar harga berlaku dan

Harga Konstan 2010 ... III – 3 3.4. PDB Menurut Lapangan Usaha (persen) ... III – 4 3.5. PDRB menurut Pengeluaran Atas Dasar harga berlaku dan

Harga Konstan 2010 (triliun Rupiah) ... III – 5 3.6. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen) ... III – 5 3.7. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga berlaku

Dan Harga Konstan 2020 (triliun rupiah) ... III – 6 3.8. Distribusi Persentase PDRB Ogan Ilir Atas Harga berlaku

Menurut Lapangan Usaha 2015-2019 ... III – 7 3.9. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan

Usaha Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015-2019 ... III – 8 3.10. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan

Usaha Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015-2019 ... III – 9 3.11 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir……… III - 10 3.12 Perkembangan Pendapatan Per-Kapita Penduduk Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2014-2018... III-11 3.13 Perkembangan dan perkiraan Pendapatan dan penerimaan

Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016-2020 ... III-15 3.14 Realisais dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2016-2020 ... III-19 3.15 Realisasi dan Proyeksi penerimaan pembiayaan Daerah Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2016-2020... III-21 3.16 Proyeksi Perubahan Struktur Anggaran kab. Ogan Ilir Tahun 2020 III- 22 3.17 Refocusing Program kegiatan OPD untuk penanganan Covid-19 ... III – 24 3.18 OPD Pengguna Anggaran Belanja Tidak Terduga ... III – 31 4.1. Prioritas Nasional Pembangunan Tahun 2020... IV – 5 4.2. Prioritas daerah Kab. Ogan Ilir Tahun 2020... IV – 8 4.3. Sasaran ... IV – 10 4.4. Sinkronisasi Prioritas Daerah Kab. Ogan Ilir dalam pencapaian

Pembangunan Nasional... IV - 21

(10)

PERUBAHAN RKPD KABUPATEN OGAN ILIR 2020 iii 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ………. V - 2 5.2 Rekapitulasi Anggaran Perangkat Daerah... V - 33 5.3 Rencana Kerja ... V - 36 5.4 Rekapitulasi Program Kegiatan OPD Penunjang Pengentasan

Kemiskinan di Kabupaten Ogan Ilir TA. ……….. V -

(11)

PERUBAHAN RKPD KABUPATEN OGAN ILIR 2020 iv DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ... I – 5 3.1 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Ilir 2011-2019………….. III-9

(12)

PERUBAHAN RKPD KABUPATEN OGAN ILIR 2020 v KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa tak henti-hentinya selalu kita persembahkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya jua kita selalu dalam lindungan-Nya, serta dapat selesainya penyusunan Buku Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020.

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir (P-RKPD) merupakan bagian yang diatur dalam Peraturan Meteri Dalam Degeri Nomor 86 Tahun 2017, dimana Perubahan RKPD dapat dilaksanakan jika mengacu pada penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 dan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020.

Perubahan RKPD menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang secara subtansial memuat kerangka arah kebijakan, program dan kegiatan yang bersifat terukur dan dapat dilaksanakan tahun 2020 dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia, yang dituangkan dalam APBD-P Tahun 2020.

Kami menyadari bahwa RKPD ini masih belum sempurna, oleh karena itu diperlukan saran dan masukan untuk perbaikan di masa-masa yang akan datang.

Akhirnya, semoga Dokumen Perubahan RKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir.

Indralaya, 27 Juli 2020

BUPATI OGAN ILIR,

dto.

M. ILYAS PANJI ALAM

(13)

I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Iliir Tahun 2020 merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Didalam prosesnya, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah, bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, maka Pemerintah Daerah wajib melakukan evaluasi tentang pelaksanaan RKPD setiap tahunnya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 31 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daera, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dijelaskan bahwa RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan perkembangan dalam tahun berjalan, seperti:

a. Adanya pandemi COVID-19 yang menimpa Seluruh Indonesia pada umumnya, kabupaten Ogan Ilir secara khusus yang perlu di antisipasi.

(14)

I - 2 b. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah;

c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau

d. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Guna mengantisipasi dinamika pembangunan yang disebabkan baik faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi pembangunan Kabupaten Ogan Ilir, maka Pemerintah Ogan Ilir berupaya untuk mengkomodir berbagai kebutuhan masyarakat dalam upaya mengatasi berbagai persoalan sosial ekonomi kemasyarakatan serta melakukan perbaikan dan percepatan pembangunan. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kearah yang lebih baik.

Seiring pelaksanaan RKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 telah ditemukan berbagai kondisi yang layak dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan atas dokumen RKPD ini. Kondisi ini diperoleh dari hasil evaluasi atas kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan bulan Juni Tahun 2020, dimana beberapa poin yang ditemukan, antara lain sebagai berikut:

a. Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan atau penghapusan kegiatan;

b. Faktor lain mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar OPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran dan penghapusan kegiatan;

c. Kegiatan baru yang harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2020 sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian visi dan misi daerah.

Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu dilakukan penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD) Tahun 2020

(15)

I - 3 Kabupaten Ogan Ilir. Perubahan RKPD Tahun 2020 ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi dan keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Ogan Ilir dengan lebih efisien dan efektif.

Pada sisi lain, penyusunan Dokumen Perubahan RKPD Tahun 2020 ini merupakan pedoman bagi penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan selanjutnya, yang meliputi Kebijakan Umum Anggaran Perubahan APBD Tahun 2020, Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2020, serta Perubahan Anggaran pendapatan Belanja Daerah Tahun 2020, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (P-RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran negara Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

(16)

I - 4 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuanggan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2019 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

13. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2025;

(17)

I - 5 14. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Ilir (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016 Nomor 12);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P- RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 dimaksudkan untuk menjaga sinergisitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan di Kabupaten Ogan Ilir.

Adapun tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 ini antara lain untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap adanya perubahan kebjikan pendapatan, belanja maupun pembiayaan, serta mengkomodir keadaan yang mengharuskan dilakukan pergeseran anggaran antara unit organisasi, antar kegiatan, dan antar belanja.

Gambaran hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya disajikan pada gambar di bawah ini.

(18)

I - 6 Gambar I.1

Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Sumber: Diolah dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Asumsi dasar Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P- RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 sebagaimana kita ketahui bahwa dalam perjalanan APBD Tahun Anggaran 2020 telah terjadi perkembangan yang tidak sesuai lagi dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 dan perlu disesuaikan kembali terutama yang berkaitan dengan kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah, sehingga perlunya diadakan penyesuaian terhadap Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Ilir 2020.

1.5. SISTEMATIKA DOKUMEN PERUBAHAN RKPD

Dokumen Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (P-RKPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi gambaran umum penyusunan RKPD yang meliputi latar belakang, landasan hukum, hubungan antar dokumen, maksud dan tujuan, serta sistematika dokumen RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

(19)

I - 7 BAB II EVALUASI HASIL TRIWULAN II TAHUN 2020

Bab ini memuat hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten Ogan Ilir sampai dengan triwulan II tahun 2020.

BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Bab ini memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi perubahan pendapatan daerah, perubahan belanja daerah dan perubahan pembiayaan daerah, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini memuat tujuan dan sasaran pembangunan, serta kaitannya dengan perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, dan identifikasi isu strategis pembangunan daerah tahun depan.

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

Bab ini memuat tentang perubahan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disertai dengan target capaian kinerja dan pagu anggaran tahun 2020.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat hal-hal yang dipandang penting dan perlu dilakukan untuk terlaksananya perencanaan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020.

(20)

[Type tex t] [Type tex t] [Type tex t]

II - 1

BAB II

EVALUASI HASIL TRIWULAN II TAHUN 2020

Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD digunakan untuk melihat capaian tingkat kemajuan dan kesesuaian dengan RPJMD untuk mengetahui capaian target yang direncakan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan realisasi yang terjadi dapat dilihat berdasarkan urusan/bidang urusan pemerintah daerah.

Salah satu bagian dari pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana program pembangunan adalah dengan pelaksanaan evaluasi realisasi fisik dan keuangan untuk masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (SKPD), hal ini perlu dilakukan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dan secara langsung hasil evaluasi realisasi fisik dan keuangan ini dapat menggambarkan kinerja masing-masing SKPD.

Pada tahun 2020 ini, pelaksanaan evaluasi terhadap hasil RKPD 2020 dilaksanakan per triwulan. Hasil evaluasi terhadap hasil RKPD akan menjadi feedback/umpan balik bagi sub bidang data dan perencanaan pembangunan Bappeda untuk evaluasi anggaran dan capaian kinerja kegiatan Perangkat Daerah sampai dengan bulan Juni 2020. Selanjutnya, hasil dari evaluasi ini juga akan menjadi salah satu input bagi penyusunan Perubahan RKPD tahun berjalan dan atau RKPD tahun berikutnya. Secara garis besar, hasil pengisian Formulir E.79 yang disertakan secara lengkap di dalam lampiran, yaitu: Pengisian format Formulir E.79 per sasaran per Perangkat Daerah dimana program dan kegiatan Perangkat Daerah dikelompokkan menurut Perangkat Daerah nya masing-masing. Pada format ini dapat diketahui berapa program yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sesuai prioritas masing-masing. Selain itu juga dapat diketahui target indikatornya secara detail. Namun kelemahannya adalah untuk

(21)

[Type tex t] [Type tex t] [Type tex t]

II - 2 program/kegiatan yang sama tidak dapat diketahui besaran anggaran, realisasi serapan dana, dan rata-rata capaian kinerjanya karena program/kegiatan yang sama dapat dilaksanakan oleh beberapa Perangkat Daerah yang berbeda.

Selanjutnya, evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD tahun 2020 Triwulan II secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah anggaran untuk melaksanakan prioritas pembangunan di Kabupaten Ogan Ilir yang dianggarkan di RKPD dimana serapan anggaran oleh seluruh SKPD hingga Bulan Juni 2020 (triwulan II) mencapai Rp147.863.898.742,00 atau sekitar 32,25% terhadap APBD. Capaian ini tergolong sangat rendah (sesuai dengan Tabel T-E.1). Sedangkan untuk realisasi kinerjanya juga masuk ke dalam kategori sangat rendah yaitu mencapai 35,61. Faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II di Kabupaten Ogan Ilir antara lain adalah : 1. Peraturan perundang-undangan tersedia.

2. Komitmen Pimpinan dan Kerjasama Tim Pelaksana Kegiatan.

3. Penjadwalan kegiatan dan kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.

4. Personil mencukupi, baik kualitas maupun kuantitas.

5. Koordinasi dengan pihak terkait bisa optimal dan komitmen dari tim pelaksana.

6. Sarana dan Prasarana sesuai Standar Pelayanan Minimal.

7. Tersedianya SOP Pelayanan.

8. Tersedia media komunikasi dan informasi.

Faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan II di Kabupaten Ogan Ilir antara lain :

1. Adanya pengurangan dana transfer dari pusat berimbas pada pengurangan dana kegiatan di OPD.

2. Adanya refocusing kegiatan untuk penanganan dampak Covid-19 di Kabupaten Ogan Ilir. Dengan pergeseran anggaran ke dana tidak terduga.

(22)

[Type tex t] [Type tex t] [Type tex t]

II - 3 3. Kegiatan yang bersifat antisipasi sehingga realisasi sulit diprediksi seperti penanganan bencana, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor.

4. Proses pengadaan barang dan jasa seperti mundurnya jadwal lelang, gagal lelang, perubahan metode lelang, e-catalogue yang belum tayang, keterlambatan serah terima barang.

5. SKPD tidak mematuhi jadwal kegiatan yang direncanakan.

6. Keterlambatan dalam administrasi pertanggungjawaban kegiatan meskipun kegiatan sudah dilaksanakan.

7. Pelaksanaan kegiatan menunggu pihak ketiga seperti waktu luang narasumber, instruktur, tenaga ahli, dan jadwal kegiatan yang ditentukan oleh pihak lain.

Hasil ringkasan isian Formulir E.79 Evaluasi terhadap hasil RKPD Tahun 2020 sampai dengan Triwulan II dapat dilihat secara lengkap sebagai berikut:

(23)

[Type tex t] [Type tex t] [Type tex t]

II - 4 Berdasarkan hasil dan kesimpulan evaluasi terhadap hasil RKPD tahun 2020 Triwulan II, maka dapat diambil beberapa rekomendasi untuk pelaksanaan RKPD tahun berikutnya maupun untuk perubahan RKPD tahun berikutnya sebagai berikut:

1. Agar dilakukan akselerasi/percepatan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan karena realisasi keuangan belum ideal sehingga realisasi keuangan tidak menumpuk di akhir tahun anggaran.

2. Perlu mengakomodir kegiatan tupoksi dasar OPD dan refocusing kegiatan untuk mendukung pemulihan dari dampak Covid-19.

3. Agar masing-masing Perangkat Daerah dalam mengusulkan kegiatan menggunakan pertimbangan yang logis, rasional dan disesuaikan dengan kesiapan pelaksanaannya sehingga anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap sesuai target.

4. Agar tersedianya aplikasi Aplikasi/SIM Form E.79 (Evaluasi hasil RKPD) sehingga pengolahan database dilakukan secara otomatis. Hal ini untuk mendukung perencanaan pengawasan dan pengendalian program kegiatan prioritas daerah dapat mudah terpantau.

(24)

III-1

BAB III

KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH

Kerangka ekonomi daerah dan keuangan daerah tahun 2020 pada dasarnya menjelaskan arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah.

Kerangka ekonomi daerah dan keuangan daerah tahun 2020 lebih memperhatikan perkiraan sumber-sumber pendapatan, besaran pendapatan dari sektor-sektor potensial, kondisi perekonomian global dan regional yang ditunjukkan untuk mengalokasikan dengan suatu pendekatan money follows program yang pada akhirnya dapat tercapai suatu anggaran yang efektif dan efisien.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Pengaruh Perekonomian Regional dan Nasional

Kondisi perekonomian regional, nasional maupun global sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan ekonomi Kabupaten Ogan Ilir, berdasarkan data dinyatakan oleh Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2020 hanya tumbuh 2.97 Persen (y-on-y). Melambat dibandingkan capaian triwulan I-2019 sebesar 5,07 Persen. Berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut diatas pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,67 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 3,74 persen. Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen terhadap triwulan sebelumnya.

Nilai produk domestik Bruto (PDB) Triwulan I 2020 atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp. 2.703,1 triliun, sedangkan PDB Triwulan I 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp. 3.922,6 triliun.

(25)

III-2 Tabel 3.1.

PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 ( triliun Rupiah)

Sumber :bps.go.id 2020

Tabel 3.2.

Laju Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran ( Persentase)

Sumber :bps.go.id 2020

(26)

III-3 Berdasarkan table 3.2 menunjukan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi nasional masih dari konsumsi, terutama konsumsi pemerintah yang pada tahun 2020 tumbuh sebesar 3.74 persen.

Tabel 3.3.

PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 ( triliun Rupiah)

Sumber :bps.go.id 2020

(27)

III-4 Tabel 3.4.

PDB Menurut Lapangan Usaha ( persen)

Sumber :bps.go.id 2020

Selanjutnya laju pertumbuhan ekonomi dari sektoral terbagi dalam 17 sektor/industri, dimana laju pertumbuhan terbesar terjadi di sektor Industri Pengolahan sebesar 19,98 persen. Diikuti oleh Pertaniann kehutanan dan Perikanan sebesar 12,84 persen. Selanjutnya perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,20 persen.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tumbuh tinggi di tahun 2020 triwulan I tumbuh 4.98 persen (yoy). Sementara kinerja perekonomian sumatera selatan tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat pada level 2.97 persen (yoy). Selain itu

(28)

III-5 pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Regional Sumatera Selatan sebesar 4,49% (yoy).

Tabel 3.5.

PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 ( triliun Rupiah)

Sumber :bps.go.id 2020

Tabel 3.6.

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

Sumber :bps.go.id 2020

(29)

III-6 Pada triwulan I 2020, perekonomian Sumatera Selatan masih tingginya konsumsi rumah tangga, Net ekspor antar daerah, serta perubahan inventori.

Tabel 3.7.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Sumber :bps.go.id 2020

Dari sisi penawaran, tiga sektor utama Sumatera Selatan yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi periode ini adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, Industri Pengolahan dan sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

Inflasi Sumatera Selatan di akhir tahun Februari 2020 sebesar 0,27 Persen, inflasi kumulatif sampai bulan februari ( Tahun Kalender 2020), yang berarti sama dengan inflasi Tahunan sebesar 0,88 (yoy).

Perekonomian Sumatera Selatan di tahun 2020 diperkirakan masih positif walaupun melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan proses pemulihan ekonomi global dan nasional akibat dari dampak Covid-19, meski dengan tekanan resiko yang meningkat serta pasar komoditas yang bergerak ekspansif akan menjadi penggerak utama ekonomi Sumatera

(30)

III-7 Selatan pada tahun 2020. Dari Sektor eksternal terdapat beberapa resiko yang perlu diwaspadai seperti tekanan eksternal berupa risiko meningkatnya tekanan perdagangan global seiring kebijakan proteksi Amerika Serikat, kenaikan suku bunga The Fed, kebijakan proteksi dagang negara tujuan ekspor komoditas kelapa sawit, Serta Fluktuasi harga harga minyak dunia.

3.1.2. Kondisi Perekonomi Daerah A. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Ilir dari tahun ke tahun cukup fluktuatif. Dimana selama 5 tahun terakhir PDRB Kabupaten Ogan Ilir atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 7.343,69 Miliar tahun 2014, di tahun 2015 menjadi Rp. 8.185,18 Miliar dan pada tahun 2016 meningkat menjadi sebesar Rp. 8.833,78 Miliar, pada tahun 2017 Rp. 9.514,38 Miliar dan Meningkat lagi pada tahun 2018 Rp.10.335,36 Miliar, serta pada tahun 2019 menjadi Rp.11.183,745 Miliar

Tabel 3.8

Distribusi Persentase PDRB Ogan Ilir Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen) 2015-2019

Sumber : Ogan Ilir Dalam Angka 2020

(31)

III-8 sedangkan PDRB Kabupaten Ogan Ilir atas harga konstan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 5.858,66 Miliar dan pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp.

6.118,42 Miliar dan meningkat pada tahun 2016 menjadi Rp. 6.432,46 Miliar sedangkan pada tahun 2017 menjadi Rp. 6.763,04 Miliar, pada tahun 2018 meningkat lagi menjadi Rp.7.119,04 miliar dan pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 7,485,745 miliar. Berdasarkan data PDRB yang tersedia terlihat bahwa sektor pertanian masih memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDRB Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2014 sampai dengan 2019.

Dengan persentase PDRB Ogan Ilir atas harga Berlaku pada tahun 2019 yaitu sebesar 20,38 persen, hal ini dapat tergambar pada tabel 3.8.

Tabel 3.9

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015-2019 ( Miliar Rupiah)

Sumber : Ogan Ilir Dalam Angka 2020

(32)

III-9 Tabel 3.10

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015-2019 ( Miliar Rupiah)

Sumber : Ogan Ilir Dalam Angka 2020

Gambar 3.1

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir 2011-2019

(33)

III-10 Tabel 3.11

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir 2011-2019

Sumber : PDRB Menurut Pengeluaran Kab. OI 2015-2019

Pertumbuhan rill PDRB atau lebih dikenal dengan pertumbuhan ekonomi (economic Growth), yang menggambarkan kinerja pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Ogan Ilir dari tahun 2015 s.d 2019 secara rata-rata mencapai 5,02 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yakni sebesar 5,26 persen dan terendah terjadi pada tahun 2015 (4,43 persen).

Pertumbuhan ekonomi Kab. Ogan Ilir masih sangat mengandalkan Konsumsi LNPRT yang meningkat hingga tahun 2018, walaupun menurut satu point pada tahun 2019.

B. PDRB Perkapita

Pada tahun 2016 Poduk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir berdasarkan PDRB Harga Berlaku dengan Migas adalah Rp. 19.978.046,-, Produk Domestik Regional Bruto per kapita penduduk Atas Dasar Harga Berlaku tanpa Migas tahun 2016 adalah sebesar Rp.

18.747.866,-. Sedangkan Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015 berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas adalah sebesar Rp. 18.168.550,-, dan PDRB per kapita penduduk berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku tanpa Migas tahun 2015 adalah Rp. 16.829.936.-.

(34)

III-11 Berdasarkan angka BPS, pada tahun 2016 Produk Domestik Regional Bruto per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir berdasaran PDRB Harga Konstan tahun 2010 dengan Migas adalah Rp. 14.962.864,-, Produk Domestik Regional Bruto per kapita penduduk Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 tanpa Migas tahun 2016 adalah sebesar Rp. 13.944.037,-. Sedangkan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015 berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 dengan Migas adalah sebesar Rp. 14.493.121,- , dan PDRB per kapita penduduk berdasarkan PDRB atas dasar harga Konstan tahun 2010 tanpa Migas tahun 2015 adalah Rp. 13.459.814,-.

Tabel 3.12

Perkembangan Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014-2019

Pendapatan Per Kapita

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Atas Dasar harga berlaku

Dengan Migas 16.464.807 18.168.550 19.978.046 - -

Tanpa Migas 15.331.618 16.829.936 18.747.866 - -

B Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010

Dengan Migas 13.791.789 14.493.121 14.962.864 - -

Tanpa Migas 12.877.954 13.459.814 13.944.037 - -

Sumber : Ogan Ilir Dalam Angka Tahun 2018

C. Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga.

Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan dengan pendapatan. Laju inflasi ini merupakan alat ukur yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Informasi laju inflasi ini berguna untuk memonitor harga barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus yang diperlukan.

Dari angka inflasi yang ada di Sumatera Selatan sebesar 0,27 persen.

Di ikuti dengan Kota Palembang pada bulan Februari 2020 inflasi sebesar 0,26

(35)

III-12 Persen. Dan acuan Ogan Ilir dalam angka inflasi dari kota terdekat yaitu 0,26 persen dari Kota Palembang.

3.1.3. Tantangan dan Prospek Perekonomian Kabupaten Ogan Ilir

Pembangunan ekonomi yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berdampak pada tumbuhnya perekonomian daerah secara dinamis yang direfleksikan pada peningkatan pendapatan perkapita, terciptanya lapangan kerja dan tumbunya usaha mikro, kecil dan menengah dari tahun ke tahun.

Sektor ekonomi Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2019 di sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,382% sektor lain yang cukup besar peranannya terhadap perekonomian di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2019 adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 19,53%, dan sedangkan penyumbang terkecil terhadap laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 adalah dari sektor jasa Perusahaan sebesar 0,15%.

Kegiatan pembangunan ekonomi yang tergambar pada pencapaian indikator makro ekonomi daerah secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja bidang sosial terutama pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, dengan melihat kemajuaan kinerja ekonomi yang telah dicapai. beberapa tantangan yang masih akan dihadapi oleh Kabupaten Ogan Ilir untuk tahun 2020 terutama akibat dari dampak pandemi covid-19 yang diidentifkiasi dan dianalisis dari lingkungan internal yaitu antara lain :

a. Masih banyaknya penduduk miskin 13,31%;

b. Angka Pengangguran masih tinggi (3,284%);

c. Angka IPM masih berada pada level 66,43 (metode baru);

d. Masih terbatasanya sarana prasana pemerintahan di daerah;

e. Belum meratanya pembangunan infrastruktur dasar dan wilayah (sanitasi, air minum);

f. Infrastruktur jalan belum optimal;

g. Fasilitas Umum dan Sosial Masih sangat kurang;

h. Masih rendahnya kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan;

(36)

III-13 i. Masih lemahnya pemberdayaan UMKM;

j. Tingkat kriminalitas yang relatif masih tinggi;

k. Belum optimalnya implementasi program dan kegiatan pembangunan perdesaan.

Sedangkan ancaman dari lingkungan eksternal antara lain :

a. Peningkatan investasi dan eksploitasi sumberdaya alam sehingga berdampak negatif pada lingkungan;

b. Perubahan iklim yang dapat berpengaruh negatif terhadap capaian kinerja pembangunan misalnya yang terkait dengan ketahanan pangan;

c. Meningkatnya kasus kebakaraan hutan dan lahan;

d. Konflik wilayah perbatasan;

e. Masih ada kesenjangan infrastuktur antar wilayah;

Diantara tantangan yang akan dihadapi tersebut, baik dari lingkungan internal maupun eksternal terdapat peluang bagi peningkatan perekonomian Kabupaten Ogan Ilir, dimana Kabupaten Ogan Ilir memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dikembangkan guna menopang pertumbuhan ekonomi yakni sektor pertanian dan perkebunan yang terus meningkat selain dari sektor usaha bangunan dan kotruksi, disusul dengan bidang perdagangan besar, eceran reparasi mobil dan motor yang ditunjang dengan perbaikan infrastruktur penunjang sehingga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Ogan Ilir.

Prospek perekonomian Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 adalah : a. PDRB ADHK meningkat berdasarkan tren pertumbuhan PDRB ADHK

Tahun 2019 sebesar Rp. 7.485.745.000,- dibanding tahun 2018 sebesar Rp.

7.118.743.000,-

b. Laju pertumbuhan PDRB ADHK 2010 berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 sebesar 5,16 dibanding tahun 2018 tercatat pada angka 5,26.

c. Masuknya wilayah Ogan Ilir (Indralaya) dalam Kawasan Pengembangan Strategis Nasional (MBBPT) Kota Metropolitan.

d. Minat investor luar daerah dan lokal yang semakin meningkat;

(37)

III-14 e. Kewenangan daerah yang lebih besar dan didukung oleh alokasi dana desa

yang semakin meningkat.

3.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan asli Daerah (PAD) Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah. Sejak diberlakukanya undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, maka dalam implementasinya Kabupaten Ogan Ilir telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahum 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa umum dan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2011 tentang retribusi Perizinan tertentu.

Adanya perubahan pendapatan yang bersumber dari pendapatan Asli Daerah antara lain : sektor Pajak Daerah, retribusi Daerah dan Lain-lain PAD yang Sah.

Dengan melihat aktual ekonomi daerah dan nasional serta memperhatikan realisasi APBD Kabuapten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2020 dan evaluasi Kinerja pendapatan sampai dengan penghujung bulan Juni 2020, pendapatan daerah diproyeksikan akan mengalami penyesuian dari Rp.1.667.513.867.622,39 pada APBD tahun Anggaran 2020 menjadi Rp.1.595.571.061.496,00 pada RKPD perubahan Tahun Anggaran 2020 atau berubah sebesar 4.31% yang terdiri dari : a. Perubahan pada pendapatan pajak daerah dari Rp.131.973.615.138,38

diproyeksikan menjadi Rp.131.973.500.000,00

b. Perubahan Hasil Retribusi Daerah dari Rp.9.377.558.000,00 diproyeksikan berkurang menjadi Rp.9.130.308.000,00.

c. Perubahan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya bertambah sebesar Rp. 34.441.123.852,00 sehingga proyeksi pendapatan menjadi Rp.38.142.864.950,00

Realisasi dan Proyeksi serta target Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020 dapat di lihat pada Tabel 3.13. di bawah ini :

(38)

III - 15 Tabel 3.13

Perkembangan dan Perkiraan Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016-2020

No. Jenis Pendapatan Daerah

Realisasi (Rp)

2017 2018 2019 APBD 2020

Perubahan Tahun 2020

1 2 5 6 6 7 8

1.1 Pendapatan Asli Daerah 60.265.457.314,16 55.435.666.875,45 86,150,568,157.79 179,192,296,990.38 182.646.672.950,00 1.1.1 Pajak Daerah 15.769.350.632,00 19.462.789.192,00 40,820,380,128.16 131,973,615,138.38 131.973.500.000,00 1.1.2 Retribusi Daerah 3.839.566.234,00 5.640.043.543,00 6,577,372,154.00 9,377,558,000.00 9.130.308.000,00 1.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan 2.997.496.764,90 2.912.171.852,00 3,404,401,439.15 3,400,000,000.00 3.400.000.000,00 1.1.4

Lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah 37.659.043.683,26 27.420.662.288,39 35,348,414,436.48 34,441,123,852.00 38.142.864.950,00 1.2 Dana Perimbangan 984.464.565.587,00 1.049.790.700.966,00 1,162,384,119,643.00 1,178,164,171,869.00 1.010.629.529.596,00

1.2.1

Dana bagi hasil pajak /Bagi

hasil bukan pajak 148.383.318.574,00 186.541.784.914,00 235,273,687,819.00 220,299,010,869.00 166.242.790.596,00 1.2.2 Dana Alokasi Umum 619.873.617.000,00 623.348.780.000,00 646,608,319,000.00 656,041,989,000.00 592.817.070.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 216.207.630.013,00 239.900.136.052,00 280,502,112,824.00 301,823,172,000.00 251.569.669.000,00

1.3

Lain-lain Pendapatan Daerah

Yg Sah 239.418.037.113,83 314.051.722.473,07 382,462,596,184.31 310,157,398,763.01 402.294.858.950,00 1.3.1 Hibah 1.471.518.913,62 48.903.538.547,00 48,574,100,000.00 4,000,000,000.00 86.171.700.000,00

1.3.2 Dana Darurat 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00

1.3.3

Bagi Hasil Pajak dari Prov. &

dari Pemda lainnya 60.102.451.200,21 64.196.977.685,59 104,825,582,584.31 78,528,018,763.01 74.137.071.950,00 1.3.4

Dana Penyesuaian dan

Otonom Khusus 0.00 17.500.000.000,00 9,465,334,000.00 22,033,574,000.00 19.250.526.000,00 1.3.5

Bantuan Keuangan dari

Provinsi & Pemerintah Daerah 0.00 6.352.564.840,48 14,409,151,000.00 0.00 19.592.944.000,00 1.3.6 Pendapatan Lainnya 177.098.641.400,00 177.098.641.400,00 205,188,428,600.00 205,595,806,000.00 203.142.617.000,00

(39)

III-16

JUMLAH

PENDAPATAN DAERAH 1.284.148.060.014,99 1.419.278.090.314,52 1,630,997,283,985.10 1,667,513,867,622.39 1.595.571.061.496,00

(40)

III-17 3.2.2. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan Umum Belanja daerah Kabupaten Ogan Ilir dilaksanakan berdasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana belanja daerah digunakan untuk membiayai pelaksanaan urusan pemerintahan baik urusan wajib yang terkait pelayanan dasar maupun urusan wajib yang tidak terkait pelayanan dasar maupun urusan pilihan yang dilaksanakan. Dimana kualitas pelayanan tersebut merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Pemerintah daerah untuk mendanai seluruh program/kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan publik di daerah.

Dalam melakukan kebijakan belanja daerah tetap mengedepankan pada peningkatan proporsi belanja untuk meningkatkan pelayanan dan kepentingan publik serta tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan dalam penggunaanya belanja daerah harus tetap bersifat efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai dengan prioritas yang diharapkan dapat memberikan dukungan program/kegiatan strategis daerah yang mendukung program kegiatan provinsi dan nasional.

Dengan melihat kondisi aktual ekonomi daerah dan nasional, serta memperhatikan realisasi belanja Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2020 dan evaluasi belanja daerah sampai dengan penghujung bulan Juni 2020, belanja daerah diproyeksikan akan mengalami perubahan dari Rp.1.673.563.867.622,39 menjadi Rp. 1.718.364.067.726,23 pada RKPD Perubahan Tahun Anggaran 2020 atau mengalami perubahan sebesar 2.68%

yang terdiri dari :

Kebijakan belanja daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan pendapatan daerah dan permasalahan/isu yang dihadapi berikut adalah kebijakan belanja daerah untuk tahun 2020 :

1. Perubahan belanja tidak langsung yang sebelumnya Rp.1.034.178.555.684,39 menjadi Rp. 1.060.492.350.416,32 dimana perubahan terjadi pada Belanja Pegawai yang dialokasikan

(41)

III-18 Rp.610.372.733.248,39 mengalami perubahan menjadi Rp.

582.340.538.905,32 atau berkurang sebesar Rp.28.032.194.343,07 Belanja hibah dialokasikan Rp.77.622.200.000,00 Mengalami perubahan menjadi Rp.90.211.300.000,00 atau bertambah sebesar Rp.12.589.100.000,00 atau sebesar 16,22%. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi /Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Berubah dari Rp.14.135.117.800,00 mengalami perubahan menjadi Rp.5.315.170.675,00 atau berkurang Rp.8.819.947.125,00 Kemudian belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dialokasikan Rp.326.720.136.000,00 mengalami perubahan menjadi Rp.314.317.980.200,00 atau pengurangan sebesar Rp.12.402.155.800,00 atau sebesar 3,80%. Sedangkan belanja tidak terduga mengalami perubahan untuk mengatasi pandemic Covid-19 berubah dari Rp.2.000.000.000,00 menjadi Rp.64.978.992.000,00 bertambah Rp.62.978.992.000.00.

APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 menetapkan belanja tidak langsung dan belanja langsung secara proposional yakni dengan memprioritaskan belanja untuk pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat dimana program dan kegiatan disusun harus dapat memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dan program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolak ukur dan target kinerjanya.

Realisasi dan proyeksi/Target Belanja Daerah Tahun 2017 – 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut ini :

(42)

III-19 Tabel 3.14

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020

No. Uraian

Realisasi Proyeksi

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 APBD 2020 RKPD Perubahan Tahun 2020

1 2 4 5 6 7 8

2 BELANJA DAERAH

2.1 Belanja Tidak Langsung 732.285.549.777,00 778.240.537.216,00 855.292.642.954,00 1.034.178.555.684,39 1.060.364.067.726,23 2.1.1 Belanja Pegawai 481.408.940.280,00 480.785.755.393,00 542.717.006.937,00 610.372.733.248,39 582.340.538.905,32

2.1.2 Belanja Bunga - - - - -

2.1.3 Belanja Subsidi - - 750.000.000,00 3.328.368.636,00 3.328.368.636,00

2.1.4 Belanja Hibah 11.011.700.000,00 19.3863280.000,00 17.103.163.571,00 77.622.200.000,00 90.211.300.000,00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial - - - -

2.1.6 Belanja bagi hasil kepada

Prov/Kab/Kota dan Pemdes 193.746.333,00 394.247.625,00 -

14.135.117.800,00 5.315.170.675,00

2.1.7 Belanja bantuan Keuangan kepada

Prov.Kab/Kota dan Pemdes 239.671.163.164,00 272.993.283.780,00 294.722.472.446,00 326.720.136.000,00 314.317.980.200,00

2.1.8 Belanja Tidak Terduga - 4.680.970.418,00 - 2.000.000.000,00 64.978.992.000,00

2.2. Belanja Langsung 556.654.996.041,00 598.192.237.246,86 718.662.458.536,64 639.385.311.938,00 657.871.717.309,91 2.2.1. Belanja Pegawai 12.520.119.000,00 16.505.447.300,00 9.095.773.369,00 9.005.901.000,00

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 210.476.348.628,00 305.967.088.927,00 386.331.458.931,64 343.925.938.777,00 2.2.3. Belanja Modal 333.658.528.413,00 275.719.701.019,36 323.235.226.236,00 286.453.472.161,00

JUMLAH BELANJA DAERAH 1.288.940.545.818,00 1.376.432.774.462,86 1.573.955.101.490,64 1.673.563.867.622,39 1.718.364.067.726,23

(43)

III -20

3.2.3. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah terdiri atas kebijakan penerimaan pembiayaan maupun kebijakan pengeluaran pembiayaan, pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah, Penerimaan Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) tahun anggaran 2019, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk pernyertaan modal.

Target Penerimaan Pembiayaan Daerah untuk perubahan TA 2020 sebesar Rp.125.093.006.230,23 Kebijakan pembiayaan daerah pada tahun 2020 di Kabupaten Ogan Ilir antara lain untuk :

1. Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus anggaran dan jika terjadi defisit anggaran sedapat mungkin ditutup dengan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun lalu.

2. Mengembangkan investasi daerah dan penyertaan modal dengan prinsiif konservatif.

APBD Kabupaten Ogan Ilir setiap tahun mengalami defisit anggaran namun dapat ditutup dangan pos pembiayaan (Penerimaan pembiayaan), berikut ini realisasi dan target/proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016 – 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.15 di bawah ini :

(44)

III - 21 Tabel 3.15

Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020

No. Jenis Pendapatan Daerah

Realisasi Proyeksi

2017 2018 2019 APBD 2020 RKPD Perubahan

2020

1 2 3 4 5 6 7

3 Pembiayaan Daerah

3.1. Penerimaan Pembiayaan

3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya 23.529.808.937,94 30.894.273.48111 71.845.973.812,77 9.350.000.000,00 125.093.006.230,23

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - - -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan daerah yang

dipisahkan - - - - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman daerah - - - - -

3.1.5 Penerimaan kembali pemberiaan pinjaman - - - - -

3.1.6 Penerimaan piutang daerah - - - - -

Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah 23.529.808.937,94 30.894.273.48111 71.845.973.812,77 9.350.000.000,00 125.093.006.230,23 3.2. Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 798.722.000,00 1.999.250.000,00 3.799.426.000,00 3.300.000.000,00 2.300.000.000,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - - - -

3.2.4 Pemberiaan Pinjamanan Daerah - - - - -

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah 798.722.000,00 1.999.250.000,00 3.799.426.000,00 6.050.000.000,00 2.300.000.000,00

(45)

III- 22 Tabel 3.16

Proyeksi Perubahan Struktur Anggaran Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020

KETERANGAN

JUMLAH BERTAMBAH/BERKURANG

KETERANGAN

APBD 2020 REFOCUSING APBD RKPD P 2020 Rp %

1 2 3 4 5 6 = 5 - 3 7

4 PENDAPATAN 1,667,513,867,622.39 1,551,977,442,582.38 1,595,571,061,496.00 (71,942,806,126.39) (4.31)

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 179,192,296,990.38 166,368,173,138.38 182,646,672,950.00 3,454,375,959.62 1.93 4.1.1. Pendapatan Pajak Daerah 131,973,615,138.38 131,973,615,138.38 131,973,500,000.00 (115,138.38) (0.00)

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9,377,558,000.00 9,377,558,000.00 9,130,308,000.00 (247,250,000.00) (2.64)

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3,400,000,000.00 3,400,000,000.00 3,400,000,000.00 0.00 0.00

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 34,441,123,852.00 21,617,000,000.00 38,142,864,950.00 3,701,741,098.00 10.75

4.2 DANA PERIMBANGAN 1,178,164,171,869.00 1,003,119,248,174.00 1,010,629,529,596.00 (167,534,642,273.00) (14.22) 4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 220,299,010,869.00 158,732,509,174.00 166,242,790,596.00 (54,056,220,273.00) (24.54)

4.2.2 Dana Alokasi Umum 656,041,989,000.00 592,817,070,000.00 592,817,070,000.00 (63,224,919,000.00) (9.64)

4.2.3 Dana Alokasi Khusus 301,823,172,000.00 251,569,669,000.00 251,569,669,000.00 (50,253,503,000.00) (16.65)

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 310,157,398,763.01 382,490,021,270.00 402,294,858,950.00 92,137,460,186.99 29.71

4.3.1 Pendapatan Hibah 4,000,000,000.00 71,951,700,000.00 86,171,700,000.00 82,171,700,000.00 2,054.29

4.3.2 Dana Darurat 0.00 0.00 0.00 0.00

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya 78,528,018,763.01 68,552,234,270.00 74,137,071,950.00 (4,390,946,813.01) 5.59

4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 22,033,574,000.00 19,250,526,000.00 19,250,526,000.00 (2,783,048,000.00) (12.63)

4.3.5 Pendapatan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah 0.00 19,592,944,000.00 19,592,944,000.00 19,592,944,000.00

4.3.6 Pendapatan Lainnya 205,595,806,000.00 203,142,617,000.00 203,142,617,000.00 (2,453,189,000.00) (1.19)

(46)

III- 23

2 BELANJA 1,673,563,867,622.39 1,623,144,148,265.38 1,718,364,067,726.23 44,800,200,103.84 2.68

2 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,034,178,555,684.39 1,042,029,812,886.38 1,060,492,350,416.32 26,313,794,731.93 2.54 2 . 1 .1 Belanja Pegawai 610,372,733,248.39 586,830,720,450.38 582,340,538,905.32 (28,032,194,343.07) (4.59)

2 . 1 .3 Belanja Subsidi 3,328,368,636.00 3,328,368,636.00 3,328,368,636.00 0.00 0.00

2 . 1 .4 Belanja Hibah 77,622,200,000.00 89,582,100,000.00 90,211,300,000.00 12,589,100,000.00 16.22

2 . 1 .5 Belanja Bantuan Sosial 0.00 0.00 0.00 0.00

2 . 1 .6 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Desa 14,135,117,800.00 7,635,117,800.00 5,315,170,675.00 (8,819,947,125.00) (62.40)

2 . 1 .7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintahan Desa 326,720,136,000.00 312,174,514,000.00 314,317,980,200.00 (12,402,155,800.00) (3.80)

2 . 1 .8 Belanja Tidak Terduga 2,000,000,000.00 42,478,992,000.00 64,978,992,000.00 (62,978,992,000.00) (3,148.95)

2 . 2 BELANJA LANGSUNG 639,385,311,938.00 581,114,335,379.00 657,871,717,309.91 18,486,405,371.91 2.89

2 . 2 .1 Belanja Pegawai 9,005,901,000.00 16,282,508,000.00 (9,005,901,000.00) (100.00)

2 . 2 .2 Belanja Barang dan Jasa 343,925,938,777.00 312,593,779,757.00 (343,925,938,777.00) (100.00)

2 . 2 .3 Belanja Modal 286,453,472,161.00 252,238,047,622.00 (286,453,472,161.00) (100.00)

SURPLUS / (DEFISIT) (6,050,000,000.00) (71,166,705,683.00) (122,793,006,230.23) (116,743,006,230.23) 1,929.64 3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 9,350,000,000.00 73,466,705,683.00 125,093,006,230.23 115,743,006,230.23 1,237.89 3 . 1 .1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 9,350,000,000.00 73,466,705,683.00 125,093,006,230.23 115,743,006,230.23 1,237.89

3 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 3,300,000,000.00 2,300,000,000.00 2,300,000,000.00 (1,000,000,000.00) (30.30) 3 . 2 .2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3,300,000,000.00 2,300,000,000.00 2,300,000,000.00 (1,000,000,000.00) (30.30)

PEMBIAYAAN NETTO 6,050,000,000.00 71,166,705,683.00 122,793,006,230.23 116,743,006,230.23 1,929.64

SURPLUS / (DEFISIT) 0.00 0.00 0.00 0.00 (106.25)

(47)

III- 24 Tabel 3.17

Refocusing Program Kegiatan OPD untuk penanganan Covid-19 Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020

NO KEGIATAN Anggaran Kegiatan Anggaran Peruntukan Covid

(a) (b) (c) (d)

1 Dinas Kesehatan Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan 1.894.202.228,00 756.243.199,00

Dinas Kesehatan Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan (DAK) 3.434.960.369,00 1.166.549.682,00

Dinas Kesehatan Pemanfaatan dana kapitasi JKN 20.000.000,00 20.000.000,00

Dinas Kesehatan Upaya kesehatan promotif dan preventif 17.816.617.000,00 11.739.391.390,00

Dinas Kesehatan Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 111.135.600,00 21.488.000,00

Dinas Kesehatan Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik 156.853.000,00 72.781.500,00

Dinas Kesehatan Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

dan Wabah 27.943.800,00 27.943.800,00

Dinas Kesehatan Penanggulangan penyakit cacingan 61.797.400,00 21.760.000,00

Dinas Kesehatan Pencegahan penularan penyakit menular 60.500.000,00 22.464.500,00

Dinas Kesehatan Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 69.760.000,00 69.760.000,00

Dinas Kesehatan Kerjasama mitra pelayanan publik 66.070.000,00 66.070.000,00

Dinas Kesehatan Pengkajian pengembangan ligkungan sehat 330.597.000,00 330.597.000,00

Dinas Kesehatan Pengembangan kawasan Kabupaten Sehat 47.015.000,00 47.015.000,00

Dinas Kesehatan Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik 55.200.000,00 28.000.000,00

Dinas Kesehatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 28.800.000,00 7.200.000,00

Dinas Kesehatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 132.950.000,00 24.950.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Menurut fuqaha dari kalangan mazhab hanafi, zina adalah hubungan seksual yang dilakukan seorang laki-laki secara sadar terhadap perempuan yang disertai nafsu

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Form Login Form login ini akan tampil sebelum menuju ke tampilan utama menu dashboard admin yang berfungsi untuk mengatur user admin

Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada dua (2) lembaga wakaf, dan masing-masing lembaga wakaf yang menjadi subyek dalam penelitian ini memiliki

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

[r]