8 Universitas Kristen Petra
2.1 Lokasi
Lokasi yang dipilih berada di Surabaya Selatan. Surabaya Selatan dipilih karena tapak memiki banyak potensi, yaitu :
• Belum ada fasilitas serupa pada kawasan tersebut.
• Kemudahan dalam akomodasi dan transportasi umum.
• Dekat dengan banyak lembaga pendidikan (SMA Petra, Unesa, Sekolah Ciputra, Kampus Ciputra) sehingga dapat memenuhi tujuan sebagai sarana pendidikan tambahan tentang cokelat.
• Kondisi jalan baik dan lebar.
• Dekat dengan daerah perumahan (Perumahan Graha Famili, Ciputra).
• Aspek guna lahan
Dalam pemilihan lokasi, jenis proyek dan guna lahan sekitar harus bisa saling menunjang.
• Kemudahan pencapaian
Lokasi bangunan mudah dicapai dari dalam maupun luar kota. Selain itu juga mudah dicapai baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
• Lalu lintas
Daerah yang dipilih adalah daerah yang lalu lintasnya tidak terlalu padat, karena salah satu fasilitas bangunan yaitu spa, membutuhkan suasana yang tenang untuk relaksasi.
• Aspek aktivitas penunjang
Adanya kompleks-kompleks lembaga pendidikan, rekreasi, pusat perbelanjaan, pusat keramaian serta perumahan. Aktivitas penunjang tersebut dapat memberi nilai lebih bagi bangunan.
• Aspek pra sarana
Meliputi tersedianya prasarana air, listrik, telepon serta jaringan infrastruktur jalan yang baik, yang mendukung pelaksanaan dan operasional proyek selanjutnya.
2.1.1 Kondisi Lahan
Gambar 2.1 Lokasi
Lokasi : Jalan Lingkar Dalam
Rencana tata guna lahan : perdagangan dan jasa komersial Distrik : Putat Gede
Kelurahan : Babatan Kecamatan : Karang Pilang Unit pengembangan : Surabaya Selatan
Kota : Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
Luas site : 18200 m2
KDB Maksimum : 50% - 60%
KLB Maksimum : 200% - 250% ( 5 lantai ) GSB
Utara : 3 meter
Timur : 5 meter
Selatan : 5 meter
Barat : 8 meter
Batas site
Utara : Restaurant Dcoz, Melandas Timur : Jl. Graha Famili Barat
LOKASI
Selatan : Jl. Graha Famili Selatan Barat : Jl. Lingkar Dalam Klimatologi
Curah hujan minimal : 9 mm Curah hujan maksimal : 414 mm
Suhu rata-rata : 26,2oC – 31,1oC Kelembaban : 30 % - 100 % Tekanan udara : 1014,8 mbs Kondisi tanah
Kemiringan : 0 – 2 %
Kedalaman : lebih dari 90 sentimeter
Tekstur : halus
Erosi : tidak ada erosi Jenis tanah : grumosol kelabu tua
2.1.2 Tata Guna Lahan
Lahan yang diambil berada di jalan Lingkar Dalam, Surabaya yang memiliki tata guna lahan sebagai perdagangan dan jasa komersial, disesuaikan dengan proyek yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa komersial.
Gambar 2.2 RTRK Keterangan : Merah - fasilitas umum
Ungu - perdagangan
Hijau - makam, lahan terbuka hijau Kuning - perumahan
2.1.3 KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
• Perdagangan dengan sistem biasa dikembangkan dengan KDB maksimum 60 % dan sistem blok dengan KDB 50 %.
• Jasa dengan sistem biasa dikembangkan dengan KDB maksimum 50% dan sistem blok dengan KDB 50%.
Pada bangunan, KDB mencapai kurang lebih 6000 m2 atau hanya sekitar 30 %.
2.1.4 KLB ( Koefisien Lantai Bangunan)
• Perdagangan dengan sistem biasa dikembangkan dengan KLB 200% atau 3 lantai dan sistem blok dengan KLB 800%.
• Jasa dengan sistem biasa dikembangkan dengan KLB maksimum 250%
atau 5 lantai dan sis tem blok dengan KLB 1500% atau 30 lantai.
Pada bangunan, KLB dikembangkan sampai 5 lantai.
2.1.5 Ketentuan Parkir
Parkir di wilayah dibedakan menjadi :
• Parkir tepi jalan : terdapat di semua lokasi jalan, baik di daerah perumahan maupun perdagangan.
• Parkir bangunan (off street) : terdapat pada lokasi kegiatan non perumahan yang mempunyai parkir halaman, antara lain terdapat di perdagangan dan jasa, perkantoran.
Pada bagian depan bangunan (dekat Jl. Lingkar Dalam) tidak diberi lahan parkir bagi pengunjung, yang ada hanya parkir untuk kendaraan umum seperti taxi. Parkir pengunjung diletakan di semi basement dan di dekat Jl. Graha Famili.
Hal ini bertujuan agar bagian depan bangunan tidak terhalang oleh kendaraan- kendaraan.
Gambar 2.3 Perspektif dari Jl. Lingkar Dalam
2.2 Analisis Urban Berdasarkan Hamid Shirvani (The Urban Design Process) 2.2.1 Sirkulasi dan Parkir
Pada kawasan ini, terdapat banyak bangunan dengan sistem parkir yang berbeda.
• Supermall àparkir gedung, bertingkat, terpusat.
• Sekolah SMA Petra à parkir kendaraan berada di dalam lahan sekolah.
• Plaza Graha Famili à parkir kendaraan di depan tiap persil.
• Loop à parkir kendaraan di pinggir jalan Lingkar Dalam.
• Perumahan Graha à parkir garasi dan di pinggir jalan kompleks.
• Dcoz à parkir kendaraan di dalam lahan Dcoz.
• Melandas à parkir kendaraan di pinggir jalan Lingkar Dalam.
Untuk kendaraan umum (taxi), parkir berada di pinggir-pinggir jalan Lingkar Dalam.
Gambar 2.4 Arah Sirkulasi Kendaraan
Pada bagian depan bangunan (dekat Jl. Lingkar Dalam) tidak diberi lahan parkir bagi pengunjung, yang ada hanya parkir untuk kendaraan umum seperti taxi. Parkir pengunjung diletakan di semi basement dan di dekat Jl. Graha Famili.
Hal ini bertujuan agar bagian depan bangunan tidak terhalang oleh kendaraan- kendaraan.
Gambar 2.5 Perspektif dari Jl. Lingkar Dalam 2.2.2 Pedestrian
Pada kondisi eksisting, tidak semua pinggir jalan di kawasan ini memiliki trotoar. Trotoar yang ada juga tidak nyaman karena jarak pohon untuk peneduh jauh-jauh, berlubang serta tidak ada fasilitas pendukung pejalan kaki seperti kios atau telepon umum. Namun penerangan jalan cukup baik, dan orientasi banguna n menghadap jalur pejalan kaki.
Pada desain, bagian site yang dekat dengan jalan (Jl Lingkar Dalam dan Jl.
Graha Famili), diberi trotoar yang cukup lebar, yaitu 2 meter sehingga orang yang lalu lalang disekitar site, bisa nyaman berjalan di trotoar tersebut. Di pinggir trotoar juga diberi pohon dan lampu penerangan jalan agar rindang dan terang di malam hari.
Gambar 2.7 Perspektif Dari Jl. Graha Famili
Gambar 2.6 Kondisi Pedestrian di Jl. Lingkar Dalam
2.2.3 Activity Support
Gambar 2.8 Ruko-Ruko Sebagai Salah Satu Activity Support
Pada kondisi eksisting, bangunan pendukung yang merupakan tempat berkumpulnya banyak orang, banyak terdapat pada kawasan.
• Supermall à merupakan salah satu mall terbesar di Surabaya, dengan intensitas pengunjung yang cukup tinggi. Menyediakan berbagai fasilitas mulai dari makanan, kafe, perbelanjaan serta tempat untuk pameran- pameran seni dan acara lainnya.
• Loop à merupakan pusat kuliner yang berupa kumpulan kafe-kafe kecil yang disusun mengelilingi sebuah panggung kecil untuk acara musik.
• Ruko-ruko à pada kawasan ini banyak terdapat ruko yang menyediakan berbagai macam pilihan aktivitas mulai dari kuliner, yoga, fotografi dan lain- lain.
Pada desain, activity support berupa restaurant outdoor dan tempat bermain anak-anak yang berada di bagian selatan site. Diharapkan dengan adanya aktivitas outdoor ini, orang-orang di sekitar site menjadi tertarik untuk mengunjungi bangunan.
Gambar 2.9 Perspektif Bangunan 2.2.4 Bentuk dan Massa Bangunan
Pada kondisi eksisting :
• Bentuk dan massa bangunan sekitar sangat bervariasi, tetapi didominasi oleh bentuk geometris yang berkesan kaku dan massif, yang diolah menjadi lebih menarik Bentuk lengkung dominan hanya terdapat pada salah satu massa Supermall.
• Warna dan material bangunan, dominan dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, putih, orange, dan lain- lain.
• Ketinggian bangunan rata-rata 1-3 lantai. Hanya Waterplace di depan site menjulang kurang lebih 20 lantai dan Supermall dengan 6 lantai.
• Atap bangunan sekitar terbentuk dari atap perisai pelana yang divariasi menjadi bentuk yang atraktif.
• Ciri khas yang dominan pada bangunan-bangunan di kawasan ini adalah bergaya arsitektur modern, international style.
• Jarak antar bangunan semuanya rapat-rapat karena terdapat banyak kavling rumah dan ruko-ruko di kawasan ini.
Gambar 2.10 Bentuk dan Massa Bangunan Sekitar
Agar terlihat berbeda dengan bentukan sekitar, maka bangunan menggunakan bentukan yang organic. Selain itu, bangunan diletakkan di tengah
tapak, agar ada jarak dengan bangunan tetangga. Ketinggian bangunan, mengikuti ketentuan KLB yaitu maksimal 5 lantai.
Gambar 2.11 Bentuk dan Massa Bangunan 2.2.5 Open Space
Pada eksisting kawasan ini banyak terdapat open space tetapi kebanyakan pasif karena terbengkalai. Tidak ada street furniture yang mendukung seperti bangku taman dan sebagainya.
Gambar 2.12 Salah Satu Open Space di Kawasan Surabaya Selatan
Pada site, juga terdapat banyak open space. Open space pada site dimanfaatkan sebagai tempat outdoor activity dengan taman-taman, restaurant, tempat bermain anak-anak dan area penghijauan. Dilengkapi pula dengan street furniture yang mendukung seperti bangku taman dan lampu penerangan.
Gambar 2.13 Site Plan
2.3 Analisis Tapak 2.3.1 Pencapaian ke tapak
Bagi yang menggunakan kendaraan umum maupun pribadi, bisa melalui rute jalan-jalan arteri berikut.
• Dari utara : rajawali à jembatan merah à veteran à pahlawan à gemblongan à tunjungan à gubernur suryo à panglima sudirman à urip sumohardjo à dr soetomo à indragiri à mayjen sungkono à HR muhamad à bukit darmo boulevard à lingkar dalam
• Dari sela tan : gunung sari à mastrip à raya menganti à babatan à lingkar dalam
• Dari barat : adityawarman à mayjen sungkono à hr muhamad à bukit darmo boulevard à lingkar dalam
• Dari timur : kertajaya à sulawesi à keputranà polisi istimewa à Dr soetomo à indragiri à mayjen sungkono à hr muhamad à bukit darmo boulevard à lingkar dalam
Gambar 2.14 Layout Plan
Bagi pejalan kaki dari bangunan sekitar, pencapaian ke tapak bisa menggunakan trotoar yang sudah disediakan.
2.3.2 Matahari dan Pembayangan Sekitar
Gambar 2.15 Tampak Barat
Radiasi matahari terbesar pada site berada di daerah barat berbatasan dengan jalan raya. Radiasi matahari terkecil berada di selatan site yang berbatasan dengan site tetangga. Tidak ada pembayangan dari sekitar, karena banyak la han yang masih kosong.
Karena tampak depan bangunan berada di barat, maka pembukaan di barat sedikit. Pembukaan yang ada pun diberi pembayangan-pembayangan. Selain itu untuk mengurangi panas, di bagian barat diberi kolam air dan penghijauan yang banyak. Warna pada bangunan menggunakan warna-warna yang muda sehingga tidak terlalu menyerap panas matahari. Area untuk kegiatan outdoor diletakkan di sebelah selatan karena radiasi mataharinya sedikit sehingga tidak panas.
2.3.3 Entrance
Gambar 2.16 Entrance
Main entrance yang memungkinkan berada di barat site, karena mudah diakses oleh kendaraan dari jalan besar. Entrance yang lain (side entrance), bisa
Side entrance Main entrance
menggunakan bagian timur site yang merupakan jalan perumahan. Side entrance berfungsi untuk mengatasi kemacetan yang mungkin terjadi di barat, serta memudahkan akses dari perumahan. Side entrance juga berguna sebagai jalur service.
2.3.4 View
Gambar 2.17 View Sekitar
View ke luar site kurang bagus sehingga harus menciptakan view sendiri untuk pemandangan di dalam site. View yang diciptakan sendiri ini juga bisa berpotensi untuk menarik perhatian dari luar site. Salah satu cara untuk menciptakan view yang menarik adalah dengan memberi banyak taman di sekeliling bangunan.
Gambar 2.18 Taman-Taman Pada Site 2.3.5 Vegetasi Sekitar
U
Gambar 2.19 Vegetasi Sekitar
Vegetasi sekitar terdiri dari pepohonan dan rumput. jarak antar pohon cukup dekat, tetapi belum cukup untuk peneduh sekitar. Oleh karena itu, pada tapak diberi banyak pepohonan agar rindang.
2.3.6 Polusi dan Kebisingan
Gambar 2.20 Denah Lantai 1
Polusi dan kebisingan terbesar berasal dari arah barat yaitu dari kendaraan yang lalu lalang di depan site. Tetapi secara keseluruhan tingkat kebisingan tidak terlalu tinggi, karena jalan padat hanya pada sekitar jam berangkat dan pulang sekolah dan kantor. Belakang tapak merupakan daerah pemukiman.
Untuk mengatasi kebisingan, maka area yang memang ramai seperti restaurant, cafe dan klub diletakkan di dekat jalan Lingkar Dalam. Sedangkan untuk mengatasi polusi dari asap kendaraan, menggunakan vegetasi untuk menyerap CO2.
2.3.7 Gabungan Analisis Site
Diagram 2.1 Gabungan Analisis Site àRadiasi matahari
tinggi, sumber polusi
& kebisingan.
àSatu-satunya akses ke site dari jalan besar.
àTidak cocok untuk bangunan yang butuh ketenangan seperti spa & perpustakaan
àView ke luar site kurang bagus, sehingga harus menciptakan view sendiri di dalam site.
àCocok untuk area service karena berbatasan dengan pengolahan air Graha Famili.
Pusat kegiatan
àArea yang tenang &
minim polusi.
àMerupakan untuk akses service & alternatif entrance kedua
àTidak cocok digunakan sebagai bangunan yang bising seperti restaurant karena mengganggu perumahan
àMerupakan area untuk fasilitas yang tidak bisa kena radiasi matahari tinggi àCocok untuk
tempat
bangunan yang mencolok sebagai daya tarik ke site, yang dapat berfungsi untuk menarik minat pengunjung
àArea yang paling nyaman karena minim kebisingan & polusi serta radiasi paling kecil.
àBukaan bangunan paling baik di selatan.
àMerupakan area untuk outdoor activity karena tidak panas.
2.3.8 Hasil Zoning Site
Diagram 2.2 Zoning Site à spa merupakan fasilitas yang
‘tertutup’ sehingga meskipun terletak di utara, panas dapat teratasi dengan banyaknya shading dan tanaman (barier panas)
Spa
Service &
pengelola Parkir &
entrance
Cooking class Café,
boutique, restaurant
à café, boutique dan restaurant merupakan fasilitas yang sering digunakan
sehingga ditaruh pada area ini agar lebih nyaman di dalam maupun outdoornya.
à Museum
& galeri diletakkan di tengah untuk menandakan sebagai pusat kegiatan di site. Galeri diletakkan di lebih ke timur untuk menjaga cokelat yang dipamerkan supaya tidak mudah meleleh.
Museum &
galeri
ZONING SITE
àParkir &
entrance.
supaya terlihat berbeda dari sekitar, pada area ini tidak terdapat parkir pengunjung.
Pengunjung langsung
diarahkan ke semi basement.
Parkir yang ada hanya untuk taxi.
à
Diperuntukkan untuk daerah service, seperti loading dock, parkir, ME &
tempat pengelola.
Service dan kantor
pengelola diletakkan berdekatan untuk
memudahkan pengaturan.
à cooking class diletakan dekat fasilitas makanan, untuk memudahkan akses servicenya.
Selain itu juga untuk menarik minat pengunjung dari perumahan