23 Universitas Kristen Petra
3.1. Langkah-Langkah Perancangan
Dalam penyusunan Tugas Akhir, diperlukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah-langkah penyusunan Tugas Akhir yang dilakukan, ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Flowchart Perancangan
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.1 menjelaskan flowchart langkah-langkah dalam perancangan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan data yang berisi sistem pendistribusian, jenis material kemasan yang digunakan, berat dari kemasan yang digunakan, ukuran setiap kemasan yang digunakan, dampak lingkungan yang ditimbulkan dan data perbandingan material. Pengambilan data jenis kemasan yang digunakan akan dilakukan pada rantai pendistribusian mulai dari distributor sampai dengan toko, sehingga dapat diketahui jika terdapat kemasan tambahan yang digunakan untuk membantu proses transportasi dan penyimpanan. Langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan melakukan analisis dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh setiap kemasan. Pengolahan data yang dilakukan antara lain menghitung ukuran masing-masing kemasan dimana data-data ini untuk mengetahui dampak lingkungan yang dihasilkan, selain itu, data jenis kemasan akan dianalisis dan digunakan sebagai bahan melakukan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, replace). Setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kemasan yang sudah ada, penulis akan membuat suatu desain kemasan yang baru.
Pada tahap desain kemasan baru dilakukan penentuan pemilihan material.
Pemilihan material bertujuan untuk mencari material kemasan yang paling baik dimana material tersebut dapat memenuhi fungsi dan tujuan kemasan serta memiliki dampak lingkungan yang paling minimal. Tahap pemilihan material ini diawali dengan melakukan screnning awal dengan tujuan untuk mempersempit jenis material apa saja yang dapat digunakan untuk kemasan baru, kemudian pemilihan selanjutnya dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Pemilihan material yang dilakukan ini tidak mengubah fungsi dari kemasan tersebut. Metode AHP dilakukan dengan memberikan kuesioner pemilihan material kepada orang yang ahli pada bidang material.
Langkah terakhir adalah analisis terhadap desain kemasan baru. Analisis dilakukan dengan prinsip 4R dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh desain kemasan yang baru. Pada tahap ini desain akan dilihat apakah sudah sesuai dengan prinsip 4R. Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan perbandingan antara desain kemasan yang lama dengan desain kemasan yang baru untuk mengetahui mana yang lebih minimal dampak lingkungannya.
Perbandingan antara desain lama dan desain baru dilihat berdasarkan dampak
Universitas Kristen Petra
lingkungan yang dihasilkan dan prinsip 4R, disini akan dilihat desain mana yang lebih baik dalam hal dampak lingkungan. Apabila yang lebih baik adalah desain lama dari produk harus melakukan desain ulang kemasan baru, dan harus mengulangi sampai didapatkan desain yang lebih baik.
3.2. Data yang Diperlukan
Berikut ini merupakan data-data yang diperlukan:
1. Sistem pendistribusian
Data tentang sistem pendistribusian digunakan untuk mengetahui apakah diperlukan suatu kemasan khusus yang berfungsi melindungi produk komputer agar tidak rusak sampai tujuannya.
2. Jenis kemasan yang digunakan dalam produk.
Data jenis kemasan ini meliputi jenis material kemasan apa saja yang digunakan untuk satu buah produk komputer HP, baik untuk monitor maupun CPU. Selain itu juga data ini digunakan untuk mengetahui masing-masing fungsi dari setiap jenis kemasan yang digunakan, sehingga nantinya jika dilakukan desain ulang terhadap kemasan tidak mengubah fungsi utama yang seharusnya dimiliki oleh kemasan tersebut.
3. Data berat kemasan.
Data berat kemasan ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah total kemasan yang digunakan untuk membuat sebuah komputer, sehingga dengan data ini maka akan diperoleh dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kemasan yang digunakan oleh satu buah komputer HP.
4. Ukuran tiap jenis kemasan
Data ukuran jenis kemasan ini diambil dengan menggunakan penggaris sebagai alat ukur untuk menghitung panjang, lebar, tinggi dan diameter (khusus untuk plastik). Data ini untuk mengetahui volume benda dimana nantinya digunakan untuk mengetahui dampak lingkungan yang dihasilkan.
5. Data dampak lingkungan yang ditimbulkan
Data ini meliputi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh tiap jenis material yang digunakan untuk kemasan.
6. Data perbandingan material
Universitas Kristen Petra
Data perbandingan material adalah data mengenai material-material yang akan digunakan ketika pemiihan material. Data ini diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada orang yang ahli material. Data ini akan digunakan untuk mencari material yang akan dipakai dengan metode AHP.
3.3. Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan melakukan wawancara, pengukuran, dan kuesioner. Wawancara merupakan proses pencarian data berupa pendapat/pandangan/pengamatan seseorang yang akan digunakan sebagai salah satu bahan penulisan karya. Pada perancangan ini, wawancara dilakukan untuk mengambil data sistem distribusi dengan pihak yang terkait dengan produk ini. Pengambilan data berat kemasan yang digunakan dilakukan dengan menggunakan dua buah alat pengukuran, yaitu timbangan digital untuk kemasan plastik dan kardus yang memiliki berat dibawah 1,2 kg sedangkan untuk kemasan yang memiliki berat di atas 1,2 kg diukur dengan menggunakan timbangan kue. Pengambilan data ukuran kemasan dilakukan dengan menggunakan penggaris, dengan menghitung panjang, lebar, tinggi dan diameter (khusus untuk plastik). Dampak material kemasan terhadap lingkungan diperoleh dengan mencari referensi untuk setiap jenis kemasan yang digunakan.
Data perbandingan material diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada orang yang ahli dibidang material. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan lepada sekelompok orang untuk mengetahui dan mendapatkan bahan-bahan tentang pendapatnya.
3.4. Cara Pengolahan Data
Setelah melakukan tahap pengumpulan data maka dilakukan pengolahan data. Berikut ini pengolahan data yang dilakukan antara lain:
a. Data jenis kemasan dan data sistem pendistribusian digunakan untuk membantu penulis mendesain perlu tidaknya suatu kemasan. Analisis ini dilakukan dengan melihat fungsi atau kegunaan dari kemasan. Contohnya fungsi keamanan produk, fungsi kemudahan dalam mendistribusikan dan sebagainya.
Universitas Kristen Petra
b. Data berat material yang digunakan digunakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah material yang digunakan untuk satu buah komputer HP. Jumlah material yang digunakan ini dapat menunjukkan bagaimana dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sebuah komputer HP
c. Data ukuran setiap jenis kemasan digunakan untuk membantu ketika melakukan desain ulang sehingga kemasan yang ada tidak kebesaran atau kekecilan dari yang seharusnya digunakan.
d. Data perbandingan material diolah dengan menggunakan metode AHP.
Setelah dilakukan pengolahan data terhadap data perbandingan material akan diperoleh material yang akan digunakan sebagai desain yang baru.
3.5. Cara Analisis Data
Analisis awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi masing-masing kemasan yang digunakan. Analisis ini menghasilkan data-data berupa jenis material yang digunakan, spesifikasi ukuran, berat, dan fungsi kemasan. Data-data ini akan menjadi masukan untuk melakukan analisis dampak lingkungan. Analisis dampak lingkungan yang dilakukan yaitu menghitung energi yang dibutuhkan untuk membuat kemasan, total CO2 yang dihasilkan untuk pembuatan kemasan, dan jumlah pohon yang dibutuhkan untuk menyerap CO2 yang dihasilkan. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis prinsip 4R. Prinsip 4R yang dilakukan hanya menitikberatkan mengenai dampak lingkungan saja tanpa memperhatikan mengenai kebijakan perusahaan, perakitan, material handling, dan transportasi.
Data-data dampak lingkungan dan 4R akan menjadi masukkan bagi perancangan desain baru. Kemasan-kemasan yang memiliki dampak lingkungan yang besar akan diubah atau diganti, sedangkan hasil 4R akan didapatkan kemasan-kemasan apa saja yang dapat dihilangkan, diganti, didaur ulang , dan digunakan kembali.
Perancangan desain baru dimulai dari merancang kemasan-kemasan yang akan digunakan dengan menggunakan data analisis awal. Langkah selanjutnya adalah menyaring material kemasan. Tahap penyaringan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu penyaringan awal dan penyaringan lanjut. Penyaringan awal material dilakukan dengan memperhatikan mengenai kekurangan dan kelebihan masing-masing material, sifat mekanis dari material, serta dampak lingkungan.
Universitas Kristen Petra
Penyaringan lanjut melakukan pemilihan material dengan menggunakan metode AHP. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dampak lingkungan dan analisis prinsip 4R seperti yang dilakukan pada desain kemasan lama. Hasil analisis kemasan baru akan dibandingkan dan dinilai, desain kemasan manakah yang memiliki dampak lingkungan lebih minimal.