• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JPTS FPTK UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Gent Dimastra 0700592

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Abstrak ……….ii

Abstract ………iii

Kata Pengantar ………iv

Ucapan Terimakasih ……….v

Daftar Isi ………vi

Daftar Tabel ………....ix

Daftar Gambar ……….x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………..1

1.2 Identifikasi Masalah ………..3

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ………..4

1.3.1 Pembatasan Masalah ………..4

1.3.2 Perumusan Masalah ………..4

1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul ………..5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..6

1.5.1 Tujuan Penelitian ………..6

1.5.2 Manfaat Penelitian ………..6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Evaluasi Pembelajaran ………..7

2.1.1 Pengertian Evaluasi ………..7

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ………10

2.2 Assasmen Portofolio ………13

2.2.1 Pengertian Assasmen Portofolio ………15

2.2.2 Penusunan Portofolio ………19

(3)

vii

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Deskripsi Mata Kuliah (DMK) ………23

2.3.2 Tujuan Kurikuler ………24

2.3.3 SIlabus ………24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ………27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ………27

3.2.1 Populasi ………27

3.2.2 Sampel ………27

3.3 Pendekatan Penelitian ………28

3.4 Variabel dan Paradigma Penelitian ………29

3.4.1 Variabel Penelitian ………29

3.4.2 Paradigma Penelitian ………29

3.5 Data dan Sumber Penelitian ………30

3.5.1 Data Penelitian ………30

3.5.2 Sumber Data Penelitian ………31

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Istrumen Penelitian ………31

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ………31

(4)

4.3.2 Bagaimana penerapan model asesmen portofolio ………48

4.3.3 Kendala yang dihadapi saat penerapan model asesmen portofolio ………49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...………51

5.2 Saran ...………52

DAFTAR PUSTAKA ...………53

(5)

ix

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Tabel

2.1 Contoh Komentar guru dan orang tua terhadap hasil penilaian dengan portofolio ……20

2.2 Contoh Komentar guru dan orang tua terhadap hasil penilaian dengan portofolio ……23

3.1 contoh kiksi kisi instrument ………35

4.1 Lembar Observasi Ranah Afektif ………46

4.2 Lembar Observasi Ranah Kognitif ………46

4.3 Lembar Observasi Ranah Psikomotorik ………47

4.4 Lembar Observasi Pengarsipan ………47

(6)

Daftar gambar

(7)

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

PORTOFOLIO ASESSMENT MODEL APLICATION ON CONCRETE PRACTICE COURSE AT CIVIL ENGINEERING OF EDUCATION MAJOR

FACULTY OF TECHNOLOGY AND VOCATIONAL EDUCATION UNIVERSITY OF EDUCATION

By: Gent dimastra

0700592

Portofolio asessment model had been used for concrete practice course which can evaluate study result not only at the end of the given time with focusing on cognitive aspect, a little of psychomotoric, and almost untouched affective aspect but the whole aspect instead. Which hoped can help the lecturer to judge as evaluate conceptual that can be viewed not to exceed or harm the studenst. This research using descriptive qualitative approximation, with indepth interview. Sample in this research is concrete practice course lecturers, its acquaintance and 2013 building engineering of education students. Research subject is five persons. And using purposive sampling as sample withdrawal. From result of the reseach can be assumed that in concrete practice course, portofolio asessment model can be used to see student development graphic and evaluate study result through 3 judgement aspect (cognitive, affective and psychomotoric) on process and product of practice using jobsheet. Judgement taken by criteria and itegrity of competence. However its still have obstacles which include individual judgement caused by practice implementation is as a team due to variety restriction, and product judgement is more precise than process judgement. Because of that lecturers intuition to judge on process and judgement details when filing the archive is very important so the judgement value will be objective.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era saat ini pendidikan merupakan investasi yang sangat penting bagi masa depan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pada umumnya para pakar mengemukakan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan potensi setiap individu. Tujuan pendidikan sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik dalam rangka meningkatkan martabatnya (manusia) untuk menjalani kehidupan dengan yang bertanggung jawab baik secara pribadi sosial maupun profesional.

Untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan unggul maka pendidikan yang dilakukan haruslah bagus, baik dalam pelaksanaan maupun saat evaluasi. Karena peningkatan maupun penurunan pembelajaran dapat terjadi sewaktu – waktu tanpa melalui proses evaluasi.

Pada kenyataannya proses belajar mengajar seringkali tidak mendapatkan hasil evaluasi yang baik jika dilakukan semata – mata pada akhir proses pembelajaran. Sejatinya evaluasi akan baik dilakukan pada setiap proses belajar mengajarnya, oleh karena itu maka hasil yang diberikan seorang pengajar kepada peserta didik seringkali tidak akurat. Terlepas dari apa dan bagaimana proses penilaian, banyak yang dapat mengakibatkan seorang peserta didik tidak dapat berperan sebagaimana biasanya seorang peserta didik tersebut pada proses belajar mengajarnya. Hal ini menyebabkan hasil evaluasi melenceng dari apa yang seharusnya didapatkan oleh peserta didik.

(9)

2

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai. Sehingga dapat menjadi bahan acuan atau bahan pertimbangan dalam evaluasi pada akhir proses pembelajaran nanti. Jadi peserta didik dapat mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang memang mereka lakukan selama proses belajar mengajar berlangsung, tidak semata – mata pada akhir proses pembelajaran.

Tepat guna bila menggunakan assessment portofolio, dimana arti asli portofolio adalah a hinged cover for flexible case for carrying loose papers,

picture, or phamplets (semacam map, kotak, atau tas yang fleksible untuk dipakai

membawa surat – surat [dokumen – dokumen] lepas, gambar – gambar, atau pamflet – pamflet lepas). Jadi diartikan, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara lepas, dengan merujuk pada koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apapun yang telah dicapainya (Soewadi, 2005)

(10)

 Proses belajar

 Hasil belajar

 Proses dan hasil belajar peserta didik

Akan tetapi bukan berarti menghilangkan aspek penilaian yang lain seperti tes, perbuatan atau lainnya, dan tidak setiap kumpulan karya seorang peserta didik

dinamakan portofolio, “hanya kumpulan karya seorang siswa sebagai hasil

pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai

kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum” (Depdiknas, 2004: 3). Dan waktu

penyelesaian tugas dibatasi dan hanya dipilih yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.

Mata kuliah Praktik Batu Beton memiliki banyak kegiatan dan aspek penilaian yang perlu di tinjau oleh dosen guna mengevaluasi hasil belajar peserta didik, baik pemahaman peserta didik dalam pengenalan alat dan bahan praktik sampai pada saat pelaksanaan tes praktik batu beton nantinya telah menerapkan

assassment portofolio. Sehingga diharapkan dapat membantu dosen menilai

sebagai pendekatan evaluasi yang dapat dipandang tidak merugikan peserta didik. Dengan tidak hanya menekankan aspek (ranah) kognitif, dengan sedikit psikomotor, dan hampir tidak disentuh penilaian aspek afektif tapi secara keseluruhan. seperti studi lapangan yang telah dilakukan oleh Pusat Kurikulum (2000).

Dengan keberadaan hal tersebut penulis akan mengangkat penelitian guna mengetahui bagaimana penerapan dan seperti apa hasil yang akan didapat melalui

(11)

4

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Identifikasi Masalah

Indentifikasi masalah sangat perlu ditetapkan guna memperjelas dan mempertegas permasalahan di penelitian ini. Sebagaimana pendapat yang

dikemukakan oleh Sudjana (1983:99) bahawa ‘identifikasi masalah mermperjelas

aspek – aspek masalah yang bisa muncul dari judul atau tema yang dipilih’. Dan berdasarkan latar belakang yang telah penulis sampaikan, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Seperti apa model asesmen portofolio. 2. Penerapan model asesmen portofolio.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luas dan bermacam – macam permasalahan maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah sebagaimana yang disebutkan

oleh Nasution (1997:39) bahwa : “pembatasan masalah diperlukan bukan saja

untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi peneliti, tetapi membatasi ruang lingkup masalah, disamping itu perlu dinyatakan batas – batas

agar penelitian lebih sederhana”.

Dan dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Nasution di atas tersebut dan untuk lebih memfokuskan penelitian, maka penulis akan mengungkapkan batasan penelitian sebagai berikut :

1. Penerapan model assassment portofolio pada Praktik Batu Beton tahun akademik 2013/2014.

(12)

1.3.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan yang telah diuraikan dalam identifikasi maslah adalah :.

1. Bagaimana penerapan model assessment portofolio.

2. Bagaimana kendala – kendala yang timbul saat penerapan model asesmen portofolio pada mata kuliah praktik batu beton.

1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul yang dikemukakan penulis, makan penulis akan menjelaskan istilah – istilah yang memiliki penafsiran, istilah – istilah yang akan penulis definisikan dalam judul penelitian ini adalah :

1. Penerapan

Suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk

mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu

kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

2. Penilaian (Assassment)

Penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.

3. Portofolio

Suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara lepas, dengan merujuk pada koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apapun yang telah dicapainya (Soewadi, 2005).

4. Model

(13)

6

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis

5. Praktik

Pelaksanaan secara nyata berdasarkan apa yang di sebutkan dalam teori.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model assessment portofolio. 2. Untuk mengetahui kendala – kendala yang timbul saat penerapan

model asesmen portofolio pada mata kuliah praktik batu beton.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Hasil dari penelitian ini sebagai bahan masukan kepada pengajar tentang perlunya sistem evaluasi yang dapat dipandang tidak merugikan peserta didik.

(14)

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Peneletian ini dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berlokasi di Jalan Setiabudhi No.229 Bandung 40154, tepatnya di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil - FPTK UPI. Sedangkan untuk waktunya dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Juni 2014 – Agustus 2014.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Sugiyono (2011, halaman. 80) mengungkapakan yang dimaksudkan dengan populasi adalah “wilayah generilisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Pada penelitian kualitatif ini tidak ada penggunaan populasi, menurut

spradley dinamakan “social situation” yang pada penelitian ini adalah mata perkuliahan praktik batu beton PTB JPTS FPTK – UPI.

3.2.2 Sampel

Secara garis besar sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2011, halaman. 81) sampel adalah “bagian dari jumlah dan (2010, halaman. 174) mengungkapkan sampel adalah “sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.”

Ukuran sampel atau besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan ketentuan ukuran sampel menurut Roscoe (1982, halaman. 253) dalam Sugiyono (2012, halaman. 90) dengan ketentuan :

(15)

28

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria-wanita, pegawai negeri- swasta, dll) maka anggota sampel setiap kategori minimal 30.

3. Bila penelitian ini akan menggunakan analisis multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel penelitiannya (dependen + independen)

4. Untuk penelitian eksperimen sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap mewakili tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang sedang diteliti, yang menjadi kepedulian dalam pengambilan sampel penelitian kualitatif adalah tuntasnya pemerolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan pada banyak sampel sumber data. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum.

3.3 Pendekatan Penelitian

Didalam sebuah penelitian perlu adanya pendekatan dan metode yang akan diterapkan dalam sebuah penelitian. Arikunto (2011, halaman. 121) berpendapat " Variabel penelitian memang sangat menentukan bentuk atau jenis pendekatan". Dapat dipahami bahwa jenis pendekatan yang akan dipakai dalam suatu penelitian dipengaruhi oleh variabel. Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai penulis yaitu metode deskriptif kualitatif.

(16)

penelitian menurut Sugiyono (2011, halaman. 151) antara lain: 1) Tujuan penelitian

2) Waktu dan dana yang tersedia 3) Tersedianya subjek penelitian 4) Minat atau "selera" peneliti.

Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penerapan dengan menggunakan asasmen portofolio pada mata kuliah praktik batu beton Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan 2013/2014 FPTK-UPI secara faktual dengan kondisi yang ada.

3.4 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.4.1 Variabel Penelitian

Menurut sugiyono (2011, hlm. 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini merupakan variable tungggal yaitu penerapan model asasmen portofolio pada perkuliahan praktik batu beton di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI.

3.4.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 42) paradigma penelitian merupakan:

(17)

30

Gambar 3. 1 Paradigma Penelitian

3.5 Data dan Sumber Data Penelitian 3.5.1 Data Penelitian

Data merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam melakukan penelitian, dikarenakan keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara

Ide ntifikasi Masalah:

 Penerapan model asesmen portofolio pada praktik batu beton.

 Kendala – kendala yang timbul pada model asesmen portofolio . Latar be lakang Masalah:

Mengetahui model asasmen portofolio sebagai sistem evaluasi pembelajaran dan bagaimana hasil dari penerapan model asesmen portofolio.

Rumusan Masalah:

Bagaimana penerapan model asamen portofolio. Bagaimana kendala – kendala yang timbul pada

model asesmen praktik batu beton.

Tinjauan Te ori: .

 T injauan tentang model asesmen

portofolio.

(18)

Data ini di peroleh dari hasil penelitian.

b. Data tentang hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK-UPI tahun angkatan 2013 berupa lembar penilaian. Data ini diperoleh dari hasil penelitian.

3.5.2 Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan sendiri oleh peneliti, dalam penelitian ini data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan dosen yang bersangkutan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang sudah ada atau data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini dari tim dosen mata kuliah praktik beton di prodi pendidikan teknik bangunan JPTS FPTK UPI.

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam meneliti, oleh sebab itu dalam pengumpulan data terdapat teknik ataupun metoda yang biasanya digunakan. Adapun teknik dalam pengumpulan data menurut Sugiyono (2011, hlm. 137) ”yaitu melalui wawancara, angket, dan observasi.”

Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu teknik, yaitu dengan menggunkan teknik wawancara dan observasi dalam pengumpulan data ditambah dengan dokumentasi sebagai penguat data wawancara.

1. Wawancara

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.

(19)

32

wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998)

Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :

a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.

b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing- masing individu. c. Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak

dapat dilakukan.

Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :

a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik.

b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.

c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang

akurat.

d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviwer.

(20)

pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini banyak digunakan dalam penelitian sejarah, deskriptif ataupun eksperimen, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala – gejala penelitian dapat diamati dari dekat. Sebagai teknik pengumpulan data, observasi akan memberikan sumbangan yang sangat penting dalam pengumpulan data mengenai aspek – aspek objek, atau benda – benda mati, maka proses sederhana dan boleh jadi hanya terdiri dari langkah mengklarifikasi, mengukur atau menghitung. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi pada lembar penilaian perkuliahan praktik batu beton, untuk mengetahui pencakupan ranah penilaian, pengkriteriaan nilai dan pengarsipannya.

Dokumentasi yang dimaksud disini adalah berkas – berkas tentang hasil pekerjaan mahasiswa, sebagai esensi dari portofolio itu sendiri.

3.6.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Sugiyono (2011. hlm. 102) menyimpulkan instrumen penelitian adalah “suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Arikunto

(2011. hlm. 203) melengkapi bahwa instrument penelitian adalah:“alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik…”

Dalam mengumpulkan data-data yang dalam hal ini berkenaan dengan asesmen portofolio di JPTS FPTK-UPI, penulis membutuhkan alat Bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 alat bantu, yaitu :

1. Pedoman wawancara

(21)

34

2. Alat Perekam

Alat perekam berguna Sebagai alat Bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung.

3. Pedoman Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri lebih spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang ada disekitarnya. Format untuk lembar observasi ini berisi tentang ranah – ranah penilaian dan pengkriteriaan dan pengarsipan. Dalam mencatat data observasi yang dilakukan bukan hanya mencatat tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian penilaian dalam suatu skala bertingkat.

3.6.3 Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen bertujuan agar dalam pembuatan instrumen penelitian lebih terarah dan sistematis, seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011, halaman.113) “supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada orang ahli … maka perlu dibuat kisi-kisi….” Pada kisi-kisi instrumen didalamnya terdapat variable dan indikator yang akan diteliti dan dijabarkan menjadi item-item instrument.

(22)

Tabel 3. 2 Contoh Kisi – kisi Instrumen

Penelitian Aspek yang Diungkap Indikator Instrumen responden

Penggunaan data portofolio Wa

yang dihadapi saat pemberian nilai maha

(23)

36

3.7 Uji Coba Instrumen

Untuk bisa mengetahui baik atau tidaknya kisi-kisi instrumen maupun item-item instrumen penelitian, maka dilakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan tersebut benar-benar valid (keabsahan) dan reliabel (handal).

Validitas instrumen adalah kemampuan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliabilitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda. Juga untuk mengetahui pemahaman responden terhadap item-item pernyataan.

Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas angket penelitian adalah sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitataif. Yin (2003) mengajukan emmpat criteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah Sebagai berikut :

1. Keabsahan Konstruk (Construct validity)

Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau Sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton (dalam Sulistiany 1999) ada 4 macam triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :

a. Triangulasi data

Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.

(24)

Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.

c. Triangulasi Teori

Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

d. Triangulasi metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancra dilakukan.

2. Keabsahan Internal (Internal validity)

Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut. Walaupun telah dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang berbeda.

3. Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)

Keabsahan ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan memiliki keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut memiliki konteks yang sama.

4. Keajegan (Reabilitas)

(25)

38

dengan subjek yang sama. Hal ini menujukan bahwa konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.

3.8 Teknik Analisis Data

Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :

1. Mengorganisasikan Data

Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape

recorder dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan

mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.

2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban

Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.

(26)

3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan factor-faktor yang ada.

4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data

Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau alternative penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternative lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

5. Menulis Hasil Penelitian

Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan significant

other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant

other, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya,

(27)

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tim dosen mata kuliah praktik batu beton di JPTS FPTK UPI pada tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan model asesmen portofolio telah dilaksanakan sebagaimana yang telah diungkapkan pada teori, yakni :

 memiliki maksud atau fokus portofolio yaitu untuk melihat grafik perkembangan mahasiswa dan mengevaluasi hasil belajar.

 Memiliki aspek yang dinilai yaitu proses praktik dan hasil praktik

(produk) melalui 3 ranah penilaian (kognitif, afektif dan psikomotorik).

 Memiliki bentuk portofolio yang berbentuk jobsheet yang berfungsi

untuk menentukan kompetensi dan indikator apa yang harus dicapai.

 Mmemiliki cara penilaian portofolio yaitu dengan pembobotan dan

pengkriteriaan kompetensi.

2. Dikarenakan berbagai keterbatasan penerapan masih memiliki beberapa kendala yang sekiranya masih dapat mengganggu penilaian, yakni :

 rekam penilaian berupa penilaian kelompok sehingga penilaian

secara individu kurang terpantau.

 Kencenderungan akan pencapaian akhir yang berarti penilaian

(28)

Dengan memiliki maksud dan aspek yang dinilai penerapan asesmen portofolio berlangsung sejak awal perkuliahan dengan memberikan jobsheet kepada mahasiswa ketika proses praktik berlangsung agar kompetensi yang diinginkan dapat tersampaikan. Pengarsipan didapat dari penilaian hasil praktik (produk) melalui jobsheet dan judgement expert pada saat proses berlangsung, dimana penilaian mencakupi 3 ranah berdasarkan kriteria dan pembobotan yang telah ditentukan. Dengan judgment expert atau intuisi pemberi nilai, kendala yang dihadapai dapat diminimalisir. Pada saat proses, pemberi nilai sekiranya dapat memperhatikan masing – masing individu dari setiap anggota kelompok, individu mana yang memiliki keterampilan baik, siapa yang malas atau melihat kesesuaian prosedur dengan pelaksanaan aktualnya.

5.2. Saran

Adapun saran yang peneliti ajukan berupa masukan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diantaranya:

1) Judgement expert atau intuisi pemberi nilai merupakan hal yang vital

dalam mengeleminir kendala yang dialami, oleh sebab itu pemberi nilai harus ulet dan teliti mengingat harus menjangkau masing – masing individu, apalagi bila cakupan kelasnya besar.

(29)

Gent Dimastra, 2014

PENERAPAN MODEL ASESMEN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PRAKTIK BATU BETON DI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Metode Pelaksanaan Konstruksi Batu Beton. Bandun: UPI Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Ashdi Mahasatya Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2001). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Krathwohl, David R. Method of Educational and Social Science. Research. 1993

Longman; New York

McMillan JH dan Schumacer, S. 2010. Research In Education : Evidence Based Inquiry. New Jersey : Pearson Education Inc.

http://ilhamdikdas.blogspot.com/2012/01/penelitian-evaluasi_01.html

http://penelitian.lppm.upi.edu/detil/89/penelitian-evaluatif-tentang-efektivitas-

penyelenggaraan-sekolah-maya%28-virtual-learning%29-pada-program-pendidian-kesetaraan-di-kota-bandung

http://www.surgamakalah.com/2012/04/pengertian-penelitian-evaluatif.html

http://sylvie.edublogs.org/2007/04/27/evaluasi-pendidikan

Sudarman, Paryati. (2004).Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung :Simbiosa Rektama Media.

Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Gambar

Gambar 3. 1 Paradigma Penelitian
Tabel 3. 2 Contoh Kisi – kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

dalam kerajinan tangan kelompok ini adalah lidi kelapa sawit yang hanya menjadi?. sampah di Labuhanbatu Selatan, kemudian disulap oleh Pak

Ketentuan peralihan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pelaksanaan pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Oleh karena itu, skripsi ini mengangkat kasus Perencanaan Master Plan Kawasan Pulo Brayan Bengkel dengan tema Green Deli Oasis.. Target perencanaan Master Plan

(3) Struktur dan besarnya tarif retribusi pada Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta, Unit Pelaksana Teknis Puskesmas, Puskesmas Pembantu, puskesmas keliling, puskesmas rawat

“Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi

Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat satu potensi yang menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA Pulo Brayan kota Medan

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Sahabat MQ/ Sensus Penduduk 2010 yang mulai dilaksanakan hari ini/ Sabtu 1 Mei 2010 hingga satu bulan ke depan/ menghabiskan dana sebesar 3 koma 3 triliun rupiah//