Said Suharji, 2015
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPS DI SD
Oleh Said Suharji
1107171
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil ketuntasan belajar siswa kelas IV pada salah satu SDN di Kota Bandung 18,91% yang baru berhasil mencapai KKM. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, mereka relatif sebagai pendengar dan menerima informasi saja. Maka dari itu sangat diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang menarik, melibatkan siswa, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran langsung. Model Pembelajaran langsung melibatkan siswa dalam pembelajaran, membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, dan menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung. PTK yang digunakan peneliti adalah model Kemmis dan Taggart dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 60,33 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80,02. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus I yang mencapai KKM berjumlah 14 orang (46,66%) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 33 orang (89,18%). Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS di SD dan dapat dikembangkan dengan berbagai variasi untuk pokok bahasan lainnya.
Said Suharji, 2015
ABSTRACT
THE APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO INCREASE THE STUDY RESULT
OF SOCIAL SUBJECT IN ELEMENTARY SCHOOL
By
Said Suharji
1107171
The background of this research was based on the low of the study result completeness of grade IV students in one Elementary School in Bandung City that was only 18,91% who reached KKM. Students were not too involve in learning process, relatively they were only act as listener and get the information. Thus, the development of interested learning model needed, also students must involve in the learning process. It can be done by applying direct learning model. Direct Learning can make students involve in the learning process, help them to be successful in learning activity, also create a challenge in themselves. The aims of this research were to describe the planning, the application, and the increasing of study result of the students by applying Direct Leaning model. PTK that used by researcher was Kemmis and Taggart model as much as two cycles. It started from planning, action, observation, and reflection. The result of the research showed that the students’ study result increased. In the cycle I, the class average was 60,33 and in the cycle II increased into 80,02. Whereas, in the cycle I the completeness of students’ study result who reached KKM were only 14 students (46,66%) and in the cycle II increased into 33 students (89,18%). Thus, it can be conclude that the application of Direct Learning can increase the students’ study result of Social Subject in Elementary School and it can be developed with many variations for any other main topic.
Said Suharji, 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
A. Model Pembelajaran Langsung ... 5
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10
C. Hasil Belajar ... 15
D. Penelitian Terdahulu ... 22
E. Definisi Operasional ... 23
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 24
A. Metode Penelitian ... 24
B. Desain Penelitian ... 25
C. Lokasi Penelitian ... 26
D. Subyek Penelitian ... 26
E. Waktu Penelitian ... 26
F. Instrumen Penelitian ... 27
Said Suharji, 2015
2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian ... 28
G. Prosedur Penelitian ... 29
H. Teknik Pengumpulan Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Deskripsi awal pra - penelitian... 34
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37
1. Penelitian Siklus I ... 37
2. Penelitian Siklus II ... 54
C. Keterbatasan Penelitian ... 68
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69
A. Simpulan ... 69
B. Rekomendasi ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
Said Suharji, 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS di sekolah dasar sangatlah penting sebagai pondasi atau
dasar bagi pendidikan anak agar mampu studi ke tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Keberhasilan pendidikan IPS di sekolah dasar tergantung pada kreatif guru
dalam mengajar dan memilih penerapan pendekatan, model, dan metode dalam
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Di dalam proses
belajar-mengajar, guru harus memilih penerapan pendekatan, metode, dan model
yang sesuai dengan materi karena sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi
interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa belajar dengan baik dan
sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya memiliki kemampuan untuk
melakukan interaksi belajar-mengajar dengan baik. Salah satu kemampuan yang
sangat penting adalah kemampuan mengelola kelas. Dalam kegiatan
belajar-mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses
belajar mengajar, yaitu pengelolaan kelas dan pembelajaran itu sendiri. Kedua hal
itu saling ketergantungan. Keberhasilan pengajaran, dalam arti tercapainya
tujuan-tujuan intruksional, sangat tergantung pada kemampuan mengelola kelas. Kelas
yang baik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar sehingga
merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran (conny dkk, 1984, hlm. 63).
Proses pembelajaran dapat efektif jika suasana kelas selama proses
pembelajaran kondusif dan menyenangkan. Untuk tercapainya ini sangat
tergantung pada kemampuan guru dalam melakukan manajemen pengelola kelas.
Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Syaiful, 1995, hlm. 178) ‘berpendapat
pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib
sehingga segera tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien’.
Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih kurang kondusif,
dikarnakan siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, mereka relatif sebagai
2
Said Suharji, 2015
memperhatikan guru pada saat pembelajaran, siswa yang mengganggu teman
sebangkunya, dan siswa yang sering keluar masuk kelas ketika pembelajaran
berlangsung. Seharusnya proses pembelajaran yang berlangsung dapat
mengefektifkan siswa sehingga dalam pembelajaran terciptanya interaksi dua arah
antara siswa dan guru.
Proses pembelajaran selama ini masih didominasi oleh penggunaan metode
ceramah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting tanpa mengetahui dan memahami materi yang diajarkan.
Sehingga hasil belajar siswa Kelas IV selama ini masih rendah, terlihat dari 37
siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu tujuh siswa dan selebihnya jauh di
bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
yaitu 67.
Maka dari itu sangat diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran
yang menarik, melibatkan peserta didik, salah satunya dengan penerapan model
pembelajaran langsung. Pembelajaran Langsung adalah ‘suatu model yang
mengunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan latihan dan umpan
balik siswa untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
nyata yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang lebih jauh (Kuhn, Rosenshine &
Steven, dalam Paul E, 2012, hlm. 363)’.
‘Pembelajaran langsung didasarkan pada bangunan penelitian yang luas dan terutama efektif saat berhadapan dengan siswa bermotif prestasi rendah dan siswa
dengan kesulitan belajar (Flores dkk, 2007 dalam Paul E, 2012, hlm. 363)’.
Model ini memberikan banyak peluang untuk meningkatkan motivasi
siswa. Kemudian, peningkatan motivasi ini bisa menghasilkan pembelajaran yang
kian baik saat model ini digunakan. Perbaikan sikap terhadap pembelajaran secara
umum pun juga bisa tercipta. Ada sejumlah faktor yang meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar, beberapa diantaranya adalah: (1) Membantu siswa berhasil
dalam kegiatan pembelajaran; (2) Menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa;
3
Said Suharji, 2015
Dengan alasan di atas, maka peneliti termotivasi untuk melaksankan
Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD dengan Judul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS di
Sekolah Dasar”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum
penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
langsung untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD.
Secara khusus rumusan masalah di atas dibuat dengan tiga pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model
pembelajaran langsung di kelas IV SD?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model
pembelajaran langsung di kelas IV SD?
3. Bagaimanakah peningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran langsung di kelas IV SD?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian ini
adalah bagaimana penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan
hasil belajar IPS siswa kelas IV SD.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPS dengan penerapan model
pembelajaran langsung di kelas IV SD.
2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran IPS dengan penerapan
model pembelajaran langsung di kelas IV SD.
3. Mendeskripsikan perkembangan hasil pembelajaran IPS dengan penerapan
4
Said Suharji, 2015
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah
dan peneliti sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Siswa
Siswa lebih bersemangat lagi dalam kegiatan proses pembelajaran IPS dan
meningkatkan pemahaman siwa pada materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Manfaat Bagi Guru
Mengembangkan potensi guru dalam pembelajaran IPS dengan penerapan
model pembelajaran langsung. Menginspirasi guru dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS di sekolah
4. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil peneliti ini akan memberikan pemahaman dan pengetahuan peneliti
Said Suharji, 2015
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan
menggunakan 2 siklus pada kelas IV SD mengenai penerapan model Pembelajaran
Langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPS pokok bahasan
perkembangan teknologi produksi dan transportasi, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran
Langsung dalam mata pelajaran IPS mengalami perubahan pada setiap
siklusnya, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih melibatkan siswa
dalam pembelajaran, membantu siswa berhasil dalam kegiatan pembelajaran, dan
menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Tahap – tahap pembelajaran pada
penerapan model Pembelajaran Langsung adalah perkenalan atau orientasi,
persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing, dan latihan mandiri.
Perencanaan ini dijadikan acuan selama penelitian berlangsung. Dalam
perencanaan siklus I sudah direncanakan dengan baik, pada perencanaan siklus
II mengalami perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu indikator
sesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa sehingga tujuan pembelajaran
yang dirumuskan dapat tercapai, media pembelajaran yang lebih menarik dan
mudah dipahami oleh siswa, dan menulis RPP sesuai dengan EYD dalam
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model Pembelajaran Langsung
dalam mata pelajaran IPS dilaksnakan dengan tahap-tahap perkenalan atau
orientasi, persentase atau menyajikan informasi, latihan terbimbing dan latihan
mandiri. Pada tahap perkenalan atau orientasi guru berusaha menarik perhatian
siswa dengan mengawali bercerita dan tanya jawab seputar materi
perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat. Pada tahap persentasi
atau menyajika informasi guru mengunakan media gambar dan vidio tentang
70
Said Suharji, 2015
guru berdiskusi dengan siswa mengenai vidio dan gambar yang diamati oleh
siswa. pada tahap selanjutnya adalah tahap latihan terbimbing. Pada tahap ini
guru membagikan LKS untuk menghantarkan siswa memahami materi. Siswa
mengerjakan LKS dibimbing oleh guru. Tahap lantihan mandiri adalah tahap
terakhir dari model pembelajaran langsung. Pada tahap ini guru membagikan
tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
3. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan
perkembangan teknologi produksi dan transportasi darat mengalami
peningkatan dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung. Hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar
siswa. Pada siklus I rata-rata kelas 60,33 dan pada siklus II mengalami
peningkatan 80,02. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah
46,66% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,18.
B. Rekomendasi
Pembelajaran Langsung merupakan salah satu model yang membantu siswa
berhasil dalam kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan
menciptakan rasa tantangan di dalam diri siswa. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti dapat memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Berdasarkan pada hasil temuan
penelitian dalam penerapan model pembelajaran langsung, maka peneliti
merekomendasikan sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan model ini anatara lain:
a. Guru harus lebih membimbing siswa secara satu – persatu untuk memastikan
bahwa mereka sudah memahami materi, terutama kepada siswa yang terbilang
71
Said Suharji, 2015
b. Dalam menggunkan model ini guru harus lebih bisa mengefektifkan waktu
dalam pembelajaran, dikarenakan waktu yang digunakan dalam membimbing
siswa membutuhkan waktu yang lama.
2. Bagai peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian, sebaiknya mengkaji
teori-teori model Pembelajaran Langsung lebih lanjut sehingga tidak ada kesalahan
Said Suharji, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Baharuddin,H.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media
Conny, dkk. (1985).Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen, P. (2012).Strategi dan Model Pembelajaran.Jakarta Barat: PT Indeks
Gandarasa, G. (2014). Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode Demonstrasi Berbantu Multi Media Untuk Meningkatkan Kemampuan Konigtif Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.
Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Jamil, S. ( 2014). Strategi Pembelajaran.Jogyakarta: Ar-Ruzz Media
Joyce, Bruce., Weil, Marsha. dan Calhoun, Emily. (2009). Models of Teachig. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.
Komalasari, K.(2011). Media Pembelajaran IPS.Bandung: UPI Press
Kunandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kurniawa, deni.(2011).Pembelajaran Terpadu Teori, Praktik dan Penelitian. Bandung: CV.Pustaka Cendekia Utama
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
73
Said Suharji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Salma, Dewi. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Semiawan, Conny. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia
Sumaatmadja, Nursid. (1984). Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Ofsset Alumni.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanto, A. (2015). Teori Belaar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group
Susanti, R. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI). Skripsi. Jurusan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer. FPMIPA. UPI Bandung.
Suyadi. (2013). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Rineka Cipta
Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: