• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA TUPAK RAJA, KECAMATAN GUNUNG SITEMBER,KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA TUPAK RAJA, KECAMATAN GUNUNG SITEMBER,KABUPATEN DAIRI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA TUPAK

RAJA, KECAMATAN GUNUNG SITEMBER, KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

SANDRI JOITO MANJORANG NIM 7112210007

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor- Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani Jagung di Desa

Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi”.

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor – faktor produksi terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan

Gunung Sitember Kabupaten Dairi.

(6)

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu T. Teviana, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.

5. Ibu Dita Amanah, M.BA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.

6. Bapak Drs. Edison Sagala, SE, MS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, arahan dan masukan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih.

(7)

8. Bapak Hermanto Ginting selaku Kepala Desa Tupak Raja yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Seluruh responden yang bersedia meluangkan waktu untuk penulis, terima kasih atas kerja samanya.

10.Bang Parsaoran Situmorang, A.Md. Someone special, Terima kasih buat bantuan, kebersamaan, doa dan dukungannya kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

11.Rolesmi Ida Yanti Purba, My Best Friend. Terima kasih ya Bro buat kebaikan dan kebersamaannya selama ini dan buat dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga tetap bersama dan saling mendukung, tergapai cita – cita dan harapan kita.

12.Sahabat dan teman – teman seperjuangan penulis Manajemen A dan B 2011, khususnya Rini, Nonik, Suriani dan Jeny yang telah memberikan banyak pelajaran, dukungan, perhatian, cerita dan pengalaman selama perkuliahan.

13.Keluarga kecil penulis di Kost 76 B ( Kak Irma, Onni, Endang, Birna, Azhari, Seri, Rida, Rosa, Peronika, Meha, Junita, Theresa, dan Eka ) terima kasih buat dukungan dan kebersamaannya selama ini. Tetap semangat buat kuliahnya dan semoga cepat lulus kuliah.

14.Kakak Senior 2010 ( Kak Hetti, kak Resnita ), terima kasih banyak kak atas bantuan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(8)

16.Seluruh Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, khususnya buat adik stambuk 2012 sampai 2014, tetap semangat.

Penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk proses penyelesaian skripsi ini dan penulis menyadari bahwasanya masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan yang lebih lanjut dan perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penulis mengucapkan terima kasih. Tuhan Memberkati.

Medan, Maret 2015

Penulis

(9)

ABSTRAK

Sandri Joito Manjorang, NIM. 7112210007. Pengaruh Faktor – Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani Jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Tahun 2015.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor – faktor produksi dapat berpengaruh secara positif terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor produksi (Luas lahan, tenaga kerja, dan modal) terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani pemilik lahan jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi yang berjumlah 103 petani jagung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada setiap responden.

Analisis data pada penelitian ini diperoleh persamaan regresi Y = 0,864 + 0,426 X1 + 0,142 X2 + 0,460 X3 + e. Nilai konstanta 0,864 diasumsikan jika tidak dipengaruhi oleh faktor – faktor produksi, maka pendapatan petani tetap sebesar 0,864. Koefisien regresi luas lahan (X1) sebesar 0,426 menyatakan setiap ada peningkatan luas lahan 1 Ha akan mempengaruhi pendapatan petani sebesar 0,426. Koefisien regresi tenaga kerja (X2) sebesar 0,142 artinya apabila petani menambah 1 tenaga kerja maka akan meningkatkan pendapatan petani sebesar 0,142. Koefisien regresi modal (X3) sebesar 0,460 artinya jika modal bertambah 1 rupiah, maka akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,460. Koefisien Determinasi (adjust R Square) sebesar 0,715 artinya bahwa besarnya pengaruh luas lahan, tenaga kerja, dan modal terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi sebesar 71,5% dan sisanya 28,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini diperoleh thitung X1 (3.141), X2 (2.011), X3 (4.113) dengan p<0,05, maka hipotesis diterima yang artinya bahwa luas lahan, tenaga kerja, dan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi. Dari Uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (38.455 > 3,19) dengan level of significant (α) 0,000 < 0,005 yang berarti bahwa variabel luas lahan, tenaga kerja, dan modal secara bersama – sama (simultan) berpengaruh terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi.

(10)

ABSTRACT

Sandri Joito Manjorang, 7112210007. The Influence Factors of Production for Corn Farmers Income In the Village of Tupak Raja, Gunung Sitember District of Dairi Regency. Thesis Department of Management, Faculty of Economics, State University of Medan, 2015.

The problem in this study is whether the factors - factors of production can be affected positively to earnings corn farmer in the village of Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency. Based on these issues, the purpose of this study was to determine the influence of factors - factors of production (land area, labor, and capital) of the income of corn farmers in the Village of Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency.

The population in this study were all land owners corn farmers in the Village of Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency, totaling 103 corn farmers. The sampling technique used is random sampling in order to obtain a sample of 50 respondents. The data collection technique used was a questionnaire given to each respondent.

Analysis of the data in this study were obtained regression equation Y = 0.864 + 0.426 X1 + 0.142 X2 + 0.460X3 + e. Constant value 0.864 is assumed if not influenced by factors - factors of production, the farmers' income fixed at 0.864. Regression coefficient of land area (X1) of 0.426 states every 1 ha of land area increase will affect farmers' income amounted to 0.426. Labor regression coefficient (X2) of 0.142 means that if farmers add 1 labor will increase the income of farmers amounted to 0,142. Capital regression coefficient (X3) of 0.460 means that if the capital increase by 1 dollars, it will affect the revenues of 0.460. The coefficient of determination (adjusted R Square) of 0.715 means that the influence of land, labor, and capital to revenue corn farmer in the Village of Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency amounted to 71.5% and the remaining 28.5% is influenced by other variables outside research.

The results of hypothesis testing in this study obtained t X1 (3.141), X2 (2.011), X3 (4.113) with p <0.05, then the hypothesis is accepted, which means that land, labor, and capital positive and significant impact on farmers' income corn in the Village Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency. From the Test F obtained F hitung > F table (38.455 > 3.19) with the level of significant (α) 0.000 <0.005, which means that the variable land, labor, and capital together - together (simultaneously) the effect on the income of corn farmers in the Village Tupak Raja of Gunung Sitember District Dairi Regency.

(11)

v

[image:11.595.92.518.112.577.2]

DAFTAR GAMBAR

(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Tabulasi Responden Variabel Luas Lahan (X1) Lampiran 3 Tabulasi Responden Tenaga Kerja (X2)

Lampiran 4 Tabulasi Responden Variabel Modal (X3) Lampiran 5 Tabulasi Responden Variabel Pendapatan (Y) Lampiran 6 Validitas X1, X2, X3, Y

Lampiran 7 Reliabilitas X1, X2, X3,Y Lampiran 8 Uji Kolmogorov-Smirnov Lampiran 9 Regression

Lampiran 10 R Tabel Lampiran 11 T Tabel Lampiran 12 F Tabel

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain bertujuan menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, pertanian juga merupakan andalan penyumbang devisa negara dari sektor non migas. Indonesia adalah negara yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23-24).

Sektor pertanian di Indonesia sampai saat ini masih memegang peranan penting yang berdampingan dengan sektor lainnya, khususnya industri. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya pembangunan pertanian di Indonesia. Peranan sektor pertanian bagi kehidupan masyarakat di pedesaan sangat ditentukan oleh luas lahan pertanian. Dalam hal ini lahan pertanian dalam usahatani merupakan faktor produksi utama dalam menyerap tenaga kerja dan sumber pendapatan petani, sehingga tinggi rendahnya penggunaan tenaga kerja dan pendapatan petani antara lain akan ditentukan oleh luas lahan pertanian yang dikuasai dan digarap.

Penggunaan faktor-faktor produksi di dalam usaha pertanian merupakan hal yang penting, karena tanpa faktor-faktor produksi tersebut tentunya petani

(14)

2

tidak dapat memproduksi usahatani, jika petani tidak dapat memproduksi usahatani tentu saja petani tidak akan menerima pendapatan dari usahataninya.

Keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh faktor produksi (modal, tanah, tenaga kerja). Modal diperlukan untuk pengadaan sarana produksi (benih, pupuk, pestisida, dan peralatan), biaya pemeliharaan tanaman, biaya penyimpanan, pemasaran, dan pengangkutan. Dalam usahatani, kekurangan modal menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan sehingga menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya produktivitas. Petani cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan hasil usahataninya dengan menambah luas lahan maupun pengadaan sarana produksi (Darmawaty, 2005:76).

Menurut Griffin, (2006:14), saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Faktor-faktor produksi tersebut harus dikombinasikan oleh petani untuk memperoleh produksi atau pendapatan dalam usaha tani. Masing-masing faktor produksi tersebut mempunyai fungsi yang berbeda, namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak tersedia, maka proses produksi tidak akan berjalan, otomatis hasil dari produksi atau pendapatan tidak akan maksimal atau bahkan dapat mengalami kerugian.

(15)

3

lahan (tanah) usaha tani yang diusahakan, maka jumlah produksi yang dihasilkan juga semakin banyak sehingga pendapatan yang diterima petani semakin tinggi.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat penting kedua setelah beras. Di Indonesia selain sebagai bahan pangan dan bahan baku industri, jagung juga merupakan sumber pakan bagi ternak. Tanaman jagung sudah terkenal dan dibudidayakan sejak lama di Indonesia, bahkan dari pengembangan tanaman jagung telah menghasilkan beberapa varietas jagung unggul yang menghasilkan turunan jagung berumur panen singkat, buah besar, tongkol besar, berasa masir dan manis kalau sudah bisa direbus atau diolah menjadi berbagai macam makanan. Hal tersebut didukung selain oleh lingkungan sebagai syarat tumbuh tanaman jagung memungkinkan tumbuh subur, juga lantaran pemeliharaan sampai reproduksi tanaman jagung relatif mudah dan sederhana. Tinggal lagi bagaimana perlakuan budidaya yang akan berimbas terhadap kuantitas dan kualitas produksi tanaman jagung.

Penggunaan jagung sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan. Sementara ketersediaannya terbatas, untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan produksi melalui perluasan lahan, penanaman dan peningkatan produktivitas. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung tua sebagai campuran pakan ternak.

(16)

4

[image:16.595.62.542.211.723.2]

Tigalingga. Tupak Raja adalah sebuah desa yang terdapat di Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi. Desa Tupak Raja memiliki luas 6 Km2. Data yang diperoleh MedanBisnis dari Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, luas lahan serta jumlah produksi jagung petani di 15 Kecamatan di Kabupaten tersebut mengalami peningkatan dalam per tahunnya. Sehingga produksi jagung yang dihasilkan petani sangat memadai untuk mendirikan perusahaan pengolahan biji jagung tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut tampilan data perkembangan luas panen jagung dan perkembangan produksi jagung berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Dairi.

Tabel 1.1 Perkembangan Luas Panen Jagung Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Dairi, Tahun 2010 – 2011.

No. Kecamatan Luas Panen (Ha)

2010 2011

1 Sidikalang 813 822

2 Sitinjo 367 799

3 Berampu 790 371

4 Parbuluan 2,467 1,495

5 Sumbul 943 954

6 Silahisabungan 37 37

7 Silima Pungga - pungga 1,605 1,623

8 Lae Parira 680 688

9 Siempat Nempu 1,897 1,919 10 Siempat Nempu Hulu 2,520 2,549 11 Siempat Nempu Hilir 1,402 1,418

12 Tigalingga 5,610 6,175

13 Gunung Sitember 3,704 3,747

14 Pegagan Hilir 720 728

15 Tanah Pinem 9,050 9,654

DAIRI 32,605 32,979

(17)
[image:17.595.91.519.143.511.2]

5

Tabel 1.2 Perkembangan Produksi Jagung Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Dairi, Tahun 2010 – 2011.

No. Kecamatan Luas Panen (Ha)

2010 2011

1 Sidikalang 3,642 3,822

2 Sitinjo 5,539 3,715

3 Berampu 5,539 1,725

4 Parbuluan 11,052 6,951

5 Sumbul 4,235 4,436

6 Silahisabungan 166 172

7 Silima Pungga – pungga 7,190 7,546

8 Lae Parira 3,046 3,198

9 Siempat Nempu 8,499 8,923 10 Siempat Nempu Hulu 11,290 11,852 11 Siempat Nempu Hilir 6,281 6,593 12 Tigalingga 25,133 28,713 13 Gunung Sitember 16,594 17,423 14 Pegagan Hilir 3,266 3,385 15 Tanah Pinem 60,979 65,865

DAIRI 172,411 174,319

Sumber : Kabupaten Dairi dalam Angka Tahun 2012

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa Kecamatan Gunung Sitember merupakan kecamatan dengan luas panen dan perkembangan produksi jagung yang layak untuk ditingkatkan. Seperti data yang diperoleh MedanBisnis dari Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, hasil produktivitas jagung di Kabupaten Dairi pada tahun 2010 - 2011 antara lain dalam tabel berikut :

Tabel 1.3

Luas Lahan dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Dairi Tahun 2010 – 2011

Tahun Luas Lahan (Ha)

[image:17.595.65.548.563.742.2]
(18)

6

Berdasarkan data yang diperoleh, Kabupaten Dairi mengalami peningkatan dalam produksi jagung. Pendapatan utama masyarakat di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember berasal dari usahatani jagung. Oleh karena itu masyarakat di Desa Tupak Raja harus dapat meningkatkan faktor produksi agar produksi usahataninya dapat meningkat, dengan meningkatnya produksi tentu pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja pun akan meningkat.

Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor - faktor Produksi terhadap Pendapatan Petani Jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh faktor produksi luas lahan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

(19)

7

3. Bagaimana pengaruh faktor produksi modal terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

4. Bagaimana pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh faktor-faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, dan modal) terhadap pendapatan petani Jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah faktor produksi luas lahan dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani Jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

(20)

8

3. Apakah faktor produksi modal dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani Jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi

4. Apakah faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani Jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

2. Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

3. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

(21)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh faktor – faktor produksi terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.

2. Bagi petani, sebagai tambahan bahan pedoman dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan petani.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literature perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan petani jagung.

(22)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor produksi Luas Lahan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi dengan koefisien regresi sebesar 0,426. Hal ini menunjukkan jika luas lahan bertambah satu Ha, maka akan meningkatkan pendapatan petani jagung sebesar 0,426.

2. Faktor produksi Tenaga Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi dengan koefisien regresi sebesar 0,142. Hal ini menunjukkan jika terjadi penambahan tenaga kerja, maka akan meningkatkan pendapatan petani jagung sebesar 0,142.

3. Faktor produksi Modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi dengan koefisien regresi sebesar 0,460. Hal ini menunjukkan jika terjadi penambahan modal, maka akan meningkatkan pendapatan petani jagung sebesar 0,460.

(23)

62

4. Faktor – faktor produksi Luas Lahan, Tenaga Kerja, dan Modal secara bersama – sama (simultan) berepengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani jagung di Desa Tupak Raja Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi dengan Koefisien Determinasi sebesar 71,5% dan sisanya 28,5% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian, seperti faktor pelatihan, pengalaman, pendidikan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, variabel Modal (X3) lebih besar dibandingkan dengan Luas Lahan (X1) dan Tenaga Kerja (X2), sehingga Modal lebih berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan petani jagung. Maka petani harus memperhatikan faktor yang lebih dominan untuk dapat meningkatkan pendapatan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi petani di Desa Tupak Raja perlu meningkatkan penggunaan faktor – faktor produksi lainnya selain luas lahan, tenaga kerja, dan modal, misalnya seperti pelatihan, adanya pengalaman di dunia pertanian, pendidikan serta perlu ditingkatkan intensitas cara pengendalian hama, dan pemanfaatan teknologi baru dalam meningkatkan mutu produksi jagung sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani jagung.

(24)

63

jagung seperti tersedianya traktor di setiap desa dan koperasi unit desa dalam penyediaan modal di seluruh kecamatan tersebut. Pemerintah juga diharapkan mampu menentukan kebijakan yang tepat untuk masalah bibit dan pupuk yang semakin lama semakin meningkat harganya, begitu juga dengan masalah kelangkaan pupuk.

3. Pemerintah daerah Kabupaten Dairi juga perlu menetapkan harga jual jagung yang sesuai agar petani mendapatkan pendapatan yang sesuai. 4. Pemerintah daerah juga perlu mengawasi perputaran arus distribusi jagung

(25)

DAFTAR PUSTAKA :

Adi Budiono, Kamilah Wilda, Meri Dewi Yanti. 2012. Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut.. Jurnal Agribisnis Pedesaan Vol. 02 No. 02 Juni 2012, Halaman 159 – 171.

Azri Antika, Fani. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kacang Tanah di Desa Sawah Tangah Kecamatan Pariangan Kabupaten

Tanah Datar (Sumatera Barat)”. Universitas Negeri Medan. Skripsi.

Cristoporus dan Sulaeman. 2009. Analisis Produksi dan Pemasaran Jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Tawaeli, Kabupaten Donggala. Jurnal Agroland 16 (2) : Juni 2009, Halaman 141 – 147.

Habibi, Jamin. 2008. Studi Pengaruh Biaya Produksi dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Petani Cabe Merah di Desa Serubeba Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao. Jurnalitbangda. Volume IV, Nomor 3, Halaman 217 – 228.

Hernanto, Fadholi. 2001. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya : Jakarta.

Husodo, Sapto, dkk. 2004. Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian. STTP : Yogyakarta.

Isnala Rido, Kami. 2010. “Pengaruh Faktor-faktor Produksi terhadap Pendapatan Usaha Tani Jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten

Karo”. Universitas Negeri Medan. Skripsi.

Irving Clark Kaiya Putri. 2013. Analisis Pendapatan Petani Kakao di Kabupaten

Parigi – Moutong. Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 4. Desember 2013, Halaman

2195 – 2205.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga : PT. Gelora Aksara Pratama.

Mahdiah. 2010. Analisis Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Jagung (Zea mays L). http://jurnalagribisnis.co.id/ Wacana Vol. 13 No. 14. Oktober 2010 : 684 – 688.

(26)

Mubyarto. 2000. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES : Jakarta.

Nababan, Christofel Denhas, 2008. Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Tingkat Pendapatan Usahatani Cabai (Studi Kasus : Usahatani Cabai Desa Karang Anyer Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang). Fakultas Pertanian UMSU.

Prawiro Kusumo, Soeharto. 2003. Ilmu Usahatani. BPFE : Yogyakarta.

Purnomo, M, S dan Hartono. 2003. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rahardi. 2006. Agribisnis Tanaman Buah. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rahmita, Budiartiningsih, Yusni Maulida, dan Taryono. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Sektor Informal di Desa Kedaburapat Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ekonomi. Volume 18, Nomor 1. Maret 2010. Halaman 79 – 93.

Ribut Santoso, Hari Sudarmadji, Awiyanto. 2013. Faktor – faktor yang

Mempengaruhi Produksi Jagung di Kabupaten Sumenep.

http://jurnalagribisnis.co.id/ Vol. 10 No. 1. Nopember 2013 : 10 – 17.

Riduwan, Akdon. 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung.

Rustam. 2002. Refleksi 4 Tahun Reformasi Inti Sari Loka Karya Nasional Sosial. Foresty : Bandung.

Soekartawi. 2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Soekartawi. 2002. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers Universitas Brawijaya : Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press : Jakarta.

(27)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta.

Sujarno. 2008. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Langkat. Tesis Pascasarjana USU.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7165/1/09E00282.pdf

Suratiyah. 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya : Jakarta.

Suratiyah, Ken. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Tohir, K, A. 2001. Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta.

Yulianto, Eko Harri. 2005. Pengaruh Biaya Saprodi dan Tenaga Kerja Terhadap

Pendapatan Usahatani Semangka. Jurnal EPP. Volume 2, Nomor 2,

Halaman 24 – 32.

Gambar

Gambar  2.1
Tabel 1.1 Perkembangan Luas Panen Jagung Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Dairi, Tahun 2010 – 2011
Tabel 1.3  Luas Lahan dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Dairi

Referensi

Dokumen terkait

diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran Bandung. 10) SMAN I Tarogong Kidul sebagai juara 2 olimpiade IPS tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas

Parameter pengujian yang digunakan adalah resistansi dan tegangan keluaran sensor, (ii) membuat rangkaian akuisisi data untuk menguji sensor dalam mendeteksi bahan

Dalam artikel ini, diberikan pemberian nomor pada MST topologi jaringan graf yang berbentuk graf wheel , graf helm dan graf lollipop.. Didapatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji : (1) Peningkatan keterampilan proses sains peserta didik setelah di ajarkan dengan strategi pembelajaran problem solving , (2)

Hal ini dapat diketahui dari nilai R = 0,715, artinya pelayanan, kualitas dan keragaman produk, harga, fasilitas toko/ warung, serta lokasi terhadap keputusan

Data were recorded for each school on the following var- iables: Average faculty salary (full professor in that pro- gram), GMAT and undergraduate GPA scores upon entry to the

Hasil penelitian menunjukan 13,3% pangan jajanan anak sekolah mengandung Eritrosin dan 13,3% lainya mengandung Rhodamin B serta tidak ada hubungan yang signifikan antara

menunjukkan jika plat resin akrilik yang direparasi dengan penambahan E- JODVV ¿EHU dengan volumetrik 7,4% menghasilkan kekuatan transversal tertinggi dibandingkan