• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN

MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas X Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK Negeri Pertanian Pembangunan Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI

Oleh

Oleh

LINA NURJANAH 0811763

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN

MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR

Oleh Lina Nurjanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Lina Nurjanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR

MENYIAPKAN MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR

OLEH: LINA NURJANAH

0811763

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I,

Dr. Ai Nurhayati, M.Si NIP. 196710051993022001

Pembimbing II,

Erna Krisnanto, S.T, M.T NIP. 197206071998022001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Teknologi Agroindustri

(4)

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas X Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK Negeri Pertanian Pembangunan Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

LINA NURJANAH 0811763

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penggunaan modul praktikum untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan di SMK PP Negeri Cianjur. Penelitian ini dilakukan dengan dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa, terutama pada kelompok mata pelajaran produktif yang masih selalu berpusat pada guru dan terkadang siswa kurang memahami pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan penggunaan modul dengan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar Menyiapkan Media Pembibitan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Quasi experimental design. Ada dua kelompok sampel yang dipilih secara sengaja, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menerapkan model konvensional dalam pembelajarannya dan kelompok eksperimen penggunaan modul. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa tes (pre test dan post test) dengan pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan expert judgement.

Berdasarkan hasil uji peningkatan (gain) yang peneliti lakukan diketahui bahwa nilai rata-rata post test yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen (penggunaan modul) lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata post test yang diperoleh siswa pada kelas kontrol (model konvensional). Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Definisi Operasional ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

A. Landasan Teori ... 10

B. Kerangka Pemikiran ... 20

(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23

B. Metode dan Desain Penelitian ... 23

C. Variabel Penelitian ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Tahapan Penelitian ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data ... 43

B. Analisis Data ... 49

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Ujicoba dengan Quasi Experimental Design ... 24

Tabel 3.2 Kriteria daya pembeda soal ……… 27

Tabel 3.3 Kriteria tingkat kesukaran soal ... 28

Tabel 3.4. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 35

Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Pre Test ... 44

Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Post Test ... 46

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t Dua Pihak... 50

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 21

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Kenaikan Rata-Rata Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 41

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen 52

Gambar 4.3 Histogram Pencapaian Nilai Gain Pada Kelas Kontrol dan Eksprimen

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan suatu

bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

dapat mengembangkan berbagai aspek baik aspek sosial, budaya, dan bahkan

teknologi. Karena itulah pendidikan menjadi fokus perbincangan berbagai

kalangan masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman, tuntutan dan

kebutuhan masyarakat akan pendidikanpun juga semakin beragam. Masyarakat

sekarang lebih cerdas dalam memilih pendidikan bagi anak-anaknya. Mereka

menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang dapat langsung

diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan

formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan formal ialah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 terdapat pada pasal 18 dan pasal 15, termasuk pada pernyataan berikut ini

“satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai lanjutan dari pendidikan dasar

yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama dalam bidang pekerjaan

tertentu”. Dalam proses pendidikan kejuruan perlu ditanamkan pada siswa

sikap mandiri, kreatif, terampil serta menguasai pengetahuan dan teknologi

sehingga dapat menjadi lulusan-lulusan SMK yang berkarakter, terampil, dan

(9)

Desain kurikulum dan pembelajaran di SMK disusun untuk dapat merangkum

semua pengalaman belajar yang diperlukan oleh siswa selama menempuh

studi. Di dalam desain kurikulum dan pembelajaran terintegrasi sejumlah ilmu

pengetahuan atau mata pelajaran dan sejumlah aktifitas pembelajaran yang

terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan

produktif. Sejumlah mata pelajaran dan aktifitas pembelajaran tersebut perlu

diberikan kepada siswa, untuk menguasai suatu jenis pekerjaan, melalui

penguasaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang telah

dirumuskan oleh kompetensi keahlian berkolaborasi dengan institusi

pasangannya dalam suatu rumusan desain kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) yang digunakan pada setiap kompetensi keahlian di SMK.

SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur merupakan salah satu sekolah

kejuruan yang terdapat di Kabupaten Cianjur. Kompetensi keahlian yang

terdapat di SMK PP Negeri Cianjur adalah Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura. Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kompetensi keahlian

Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura salah satunya adalah menguasai

kompetensi dasar Menyiapkan Media Pembibitan. Menyiapkan Media

Pembibitan merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam

Standar Kompetensi Menyiapkan Bibit.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK PP Negeri Cianjur pada pelaksanaan

pembelajaran menyiapkan media pembibitan di kompetensi keahlian

(10)

yang seringkali digunakan adalah model dan metode konvensional. Siswa tidak

diberi pengayaan berupa modul untuk membantu siswa lebih memahami materi

terutama pada saat praktikum. Pada pelaksanaan model pembelajaran

konvensional posisi guru sangat dominan, seringkali siswa tidak faham

terhadap teori dan praktek yang akan dilakukan. Dengan model dan metode

yang telah diterapkan oleh guru sebelumnya, hasil belajar dari sebagian besar

siswa masih dibawah KKM atau kurang dari 7,5. Maka dari itu penulis akan

mencoba menerapkan penggunaan modul praktikum sebagai pedoman bagi

siswa untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada materi praktek.

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari

secara mandiri oleh peserta pembelajaran (Ikhsan, 2012). Modul disebut juga

media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk

untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar

tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Dengan adanya modul ini

diharapkan siswa bisa lebih aktif dan lebih bisa menyerap pelajaran dengan

baik karena sudah dibuatnya modul untuk panduan siswa belajar didalam kelas

dan praktik dilapangan.

Dari latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penggunaan Modul Praktikum Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menyiapkan

Media Pembibitan di SMK PP Negeri Cianjur”

(11)

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa

masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran pada umumnya masih berpusat pada guru (teacher

oriented) dan siswa cenderung kurang dilibatkan dalam kegiatan

pembelajaran .

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena proses pembelajaran yang dilakukan

masih berpusat pada guru (teacher oriented).

3. Guru tidak memberikan LKS atau modul untuk acuan siswa dalam

praktikum sehingga sebagian nilai siswa dibawah KKM atau rendah.

C.Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah serta agar penelitian ini

lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada

permasalahan berikut :

1. Hasil belajar siswa dalam praktek mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan pembelajaran

konvensional (kelas kontrol).

2. Hasil belajar siswa dalam praktek mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan pembelajaran dengan

pemberian modul praktikum (kelas eksperimen).

3. Perbedaan pemahaman belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas yang

menggunakan metode konvensional dengan kelas yang diberikan modul

(12)

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan metode konvensional

(kelas kontrol)?

2. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan modul praktikum (kelas

eksperimen)?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas

yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas yang

menerapkan penggunaan modul praktikum pada kompetensi dasar

menyiapkan media pembibitan?

E.Tujuan

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan

penelitian. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

informasi pada pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan oleh guru di

SMK. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan pembelajaran

(13)

2. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan

media pembibitan pada kelas yang menerapkan penggunaan modul

praktikum.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa antara

kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional (kontrol) dengan kelas

yang menerapkan penggunaan model praktikum (eksperimen) pada

kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

a. Memberi suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa

diharapkan lebih termotivasi dalam belajar.

b. Memberi suasana yang lebih melibatkan siswa dari yang biasa

dilakukan.

2. Bagi Guru

Memberikan informasi pada guru atau calon guru tentang penggunaan

modul praktikum sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil

siswa pada pembelajaran produktif di SMK Pertanian.

3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai alternatif untuk

(14)

4. Bagi peneliti

Menambah wawasan dalam penelitian modul praktikum pada kegiatan

pembelajaran siswa khususnya dalam mata pelajaran produktif di SMK

Pertanian serta dapat mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

G.Definisi Operasional

Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis

menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penggunaan

Penggunaan adalah pemakaian, pengenaan atau perihal mempraktikan

(KBBI, 1992). Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mempraktikan modul praktikum dalam kegiatan praktek mata pelajaran

produktif kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan kelas X di

SMK PP Negeri Cianjur.

2. Modul praktikum

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari

secara mandiri oleh peserta pembelajaran (Ikhsan, 2012). Modul disebut

juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi

petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan

kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung.

(15)

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar yang dimaksud disini adalah perubahan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa setelah mengalami pembelajaran pada kompetensi

dasar menyiapkan media pembibitan.

4. Maksud dari Judul

Judul penelitian ini “ pembelajaran modul praktikum untuk meningkatkan

pemahaman belajar siswa pada kompetensi dasar menyiapkan media

pembibitan di SMK PP Negeri Cianjur “. Maksud dari judul tersebut

adalah mempraktekkan penggunaan modul praktikum dalam

meningkatkan hasil belajar siswa serta menerima dan menyerap dengan

baik informasi yang diberikan pada kompetensi dasar menyiapkan media

pembibitan.

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam proposal penelitian terdapat kesinambungan dan

sistematis, maka dalam penulisannya ini mencakup tiga bab berdasarkan

pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

(16)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI

Berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian,

variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis

data dan tahapan penelitian.

BAB IV JADWAL PENELITIAN

Berisi jadwal penelitian

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian

Pembangunan (SMK PP) Negeri Cianjur.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK PP Negeri Cianjur.

a. Populasi

Populasi adalah subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti. Subjek populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas X Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang berjumlah 74 orang.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil sebesar jumlah populasi yaitu

siswa kelas X Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang berjumlah 2 kelas dengan jumlah siswa

masing-masing 37 dan 37 orang.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen semu (quasi experimental design) karena peneliti tidak mungkin

(18)

beberapa variabel yang diteliti. Menurut Budiyono (2003: 82) tujuan

penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan

dalam pendekatan pembelajaran. Dalam penelitian ini subjek penelitian

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang melakukan pembelajaran

konvensional (kontrol) dan kelompok yang melakukan pembelajaran dengan

penggunaan modul praktikum (eksperimen/treatment). Adapun desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini divisualisasikan seperti

berikut :

Tabel 3.1. Ujicoba dengan Quasi Experimental Design

(19)

X1 = Pembelajaran dengan menggunakan modul praktikum

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009 :39).

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif, sehingga variabel yang

muncul dalam penelitian ini adalah variabel kuantitatif, karena penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen, maka didalamnya terdapat dua variabel

eksperimen dan kontrol.

1. Variabel eksperimen. Variabel eksperimen pada penelitian ini adalah hasil

belajar kelas yang menerapkan penggunaan modul praktikum (X1).

2. Variabel kontrol. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah hasil belajar

kelas yang tidak menerapkan penggunaan modul praktikum atau kelas

kontrol (X2).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk mengetahui

pengetahuan awal dan hasil belajar siswa serta lembar observasi untuk

melihat keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh

peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Tes yang

(20)

membuat tes yaitu membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal tes, dan validasi

soal tes.

Agar tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan hal-hal berikut :

a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran

tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi

yang diajarkan.

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan

dapat dipahami oleh tester. (Budiyono, 2003:58)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divaliditas isinya

dengan cara penilaian ahli atau Expert-judgement. Dalam penelitian ini,

instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan

tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan

pembelajarannya. Expert judgement dilakukan oleh dosen pembimbing dan

guru mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK Negeri Pertanian

Pembangunan Cianjur.

Selain menggunakan expert judgement untuk melihat validitas isi dari

instrumen, juga dilakukan perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran

terhadap soal-soal tes yang diberikan kepada siswa. Daya pembeda soal

(21)

(Zulaiha, 2011:29)

Keterangan :

DP = daya pembeda soal uraian

MeanA = rata-rata skor siswa pada kelompok atas

MeanB = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah

Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25,

karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang

berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah (Zulaiha,

2009:29). Berikut ini kriteria daya pembeda soal :

Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal

Kriteria Daya Pembeda Keterangan

DP > 0,25 Diterima

0 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki

DP ≤ 0 Ditolak

(Zulaiha, 2011:29)

Setelah daya pembeda soal diperoleh, langkah selanjutnya adalah

menentukan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal diperoleh melalui

perhitungan menggunakan rumus :

(22)

TK = tingkat kesukaran soal uraian

Mean = rata-rata skor siswa

Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori, yaitu soal sukar, soal sedang,

dan soal mudah. Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal.

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Kriteria Tingkat Kesukaran Keterangan

TK < 0,3 Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 Sedang

TK > 0,7 Mudah

(Zulaiha, 2011:36)

Hasil perhitungan daya pembeda menunjukkan bahwa sebanyak 8 soal dapat

diterima namun harus diperbaiki Hasil perhitungan tingkat kesukaran

menunjukkan bahwa sebanyak 2 soal yang diberikan berada pada kategori

mudah, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6 soal dari keseluruhan soal yang

diberikan berada pada kategori sedang (data perhitungan terlampir).

E. Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan salah satu langkah terpenting dalam

kegiatan penelitian. Dengan analisis data yang tepat maka akan dapat ditarik

kesimpulan yang benar. Analisis data yang dilakukan diantaranya adalah

sebagai berikut :

(23)

Rumus yang digunakan untuk mencari mean A (pre-test) dan B (post

test) adalah sebagai berikut.

M1

Keterangan :

M1 : nilai rata-rata kelas eksperimen

X : nilai data di kelas eksperimen

n1 : jumlah data di kelas eksperimen

Mb : nilai rata-rata kelas kontrol

B : nilai data di kelas kontrol

n2 : jumlah data di kelas kontrol

Standar penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan

(PAP) atau bisa juga di sebut batas lulus, dengan KKM 7,5.

Rumus untuk mencari standar deviasi adalah sebagai berikut :

sdx =

sdy =

Keterangan :

sdx : standar deviasi kelas eksperimen

x : nilai data di kelas eksperimen

n1 : jumlah data di kelas eksperimen

sdy : standar deviasi kelas kontrol

(24)

n2 : jumlah data di kelas kontrol

b. Nilai gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih pre-test

dan post-test yang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan

dilakukan dengan menggunakan rumus gain skor ternormalisasi.

<g> =

Keterangan :

<g> : gain skor ternormalisasi

Post test : skor hasil post test

Pre test : skor hasil pre test

Skor maksimum : skor tertinggi

Menurur Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisai

dikategorikan kedalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (<g>) ≥ 0,7

b. g – sedang : dengan 0,7 < (<g>) ≥ 0,3

c. g – rendah : dengan (<g>) < 0,3

c. Uji hipotesis

Menurut Arikunto (2008), uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui

apakah hipotesis dari suatu pnelitian diterima atau ditolak. Dalam

statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis

(25)

adalah pernyataan tidak ada peningkatan pemahaman dan hasil belajar

siswa antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan

hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis nol yaitu pernyataan

adalah adaya kelompok kontrol dan kelompok ekperimen.

Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini

diterima atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus :

[ ]

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138)

Keterangan :

X1 = mean sampel kelompok eksperimen

X2 = mean sampel kelompok kontrol

S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelas eksperimen

n2 = jumlah data kelas kontrol

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriteria sebagai berikut :

Jika thitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

Jika thitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima

F. Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap

persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data. Rincian tahapan penelitian

adalah sebagai berikut :

(26)

Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

a. Melakukan survey pendahuluan untuk menemukan masalah

penelitian;

b. Menentukan judul penelitian dan membuat proposal penelitian;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen

pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki atau merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil

seminar I dan disesuaikan dengan arahan dari para dosen

pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMKPP Negeri

Cianjur.

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan

konsultasi dengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum

SMKPP Negeri Cianjur terkait dengan penelitian yang akan

dilaksanakan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang

mengatur kompetensi dasar Menyiapkan Media Pembibitan terkait

dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

i. Membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen

(27)

j. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajarannya

(rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, soal pre test dan

post test);

k. Memberikan pre test dengan menggunakan soal uraian, setelah

terlebih dahulu meminta lembar expert judgement (pernyataan) pada

guru mata pelajaran yang bersangkutan guna validasi soal-soal

tersebut;

l. Mengolah data hasil pre test, data hasil pre test kemudian diuji beda

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini berlangsung selama tiga kali pertemuan. Secara garis besar,

pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan pembelajaran secara

konvensional pada kelompok kontrol dan melakukan pembelajaran

dengan Modul Praktikum pada kelompok eksperimen. Pembelajaran

secara konvensional dilakukan dengan metode ceramah yang

menggunakan media terbatas. Sedangkan pembelajaran dengan

menggunakan Modul Praktikum dilakukan dengan pemberian modul

yang menggunakan media serta sumber belajar yang beragam.

Pelaksanaan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen

pada setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pertemuan I

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi, dan Pre

(28)

test selanjutnya dan menutup pelajaran

apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat presentasi, serta papan tulis dan spidol modul praktikum yang sudah diberikan

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Guru memberikan materi dengan menggunakan metode ceramah serta media papan tulis dan

 Guru sedikit menjelaskan

(29)

Guru menginformasikan materi pelajaran selanjutnya dan menutup

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pelajaran Video tentang persiapan

untuk media pembibitan

 Siswa secara aktif berdiskusi dengan kelompoknya,

 Guru dan siswa

melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti oleh siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Guru memberikan materi dengan menggunakan metode ceramah serta media papan tulis dan

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan kesempatan kepada siswa perwakilan kelompok

untuk menjawab

(30)

kesempatan kepada siswa di kelompok lain untuk menambahkan atau memperbaiki jawaban

 Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi proses pembelajaran sambil memberikan penguatan, memberikan Post test dan menutup pelajaran

3. Tahap pengolahan data

a. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil pre test dan post test yang

telah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Pengolahan data dilakukan untuk menguji peningkatan (gain) dan

menguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur

variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel

diperlukan instrumen penelitian dan instrumen ini berfungsi untuk digunakan

dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

yaitu melalui metode tes.

(31)

kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai pengetahuan awal siswa (pre test) dan hasil

belajar siswa (post test). Tes dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis

dengan bentuk pertanyaan uraian yang memuat beberapa pertanyaan

mengenai materi pada kompetensi dasar Menyiapkan Media Pembibitan.

1. Hasil Pre Test

Pre test merupakan tes yang dilakukan pada awal pembelajaran yang

berfungsi sebagai acuan awal peneliti sebelum memulai penelitian. Selain

itu, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan

pengetahuan siswa sebelum diberikan treatment apapun.

2. Hasil Post Test

Post test merupakan tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran setelah diberikan treatment tertentu.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan

pengolahan dan analisis data. Pengolahan dan analisis data penelitian

merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian,

pengolahan dan analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan

kesimpulan yang benar. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan yaitu :

1. Uji Homogenitas data pre test

2. Uji Gain

(32)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang

diambil mempunyai varians yang homogen atau tidak. Salah satu teknik

statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok

adalah dengan varians.

̅

̅

(Sugiyono, 2009)

Keterangan :

S2 = varians sampel S = simpangan baku sampel

n = jumlah sampel

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menghitung varian untuk setiap kelompok sampel dengan

menggunakan rumus ̅

b. Menghitung varian gabungan menggunakan rumus √ ̅

c. Mencari nilai F dengan menggunakan rumus

d. Pengujian homogenitas dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Apabila Fhitung < Ftabel , maka dinyatakan homogen.

2) Apabila Fhitung > Ftabel , maka dinyatakan tidak homogen.

2. Uji Gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara pre

(33)

Keterangan :

< g > = gain skor ternormalisasi

Post test = skor hasil post test

Pre test = skor hasil pre test

Skor maksimum = skor tertinggi

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi

dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,7

b. g – sedang : dengan 0,7 < (< g >) ≥ 0,3

c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,3

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu

hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik

terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah pernyataan tidak adanya

perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari

hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan hasil belajar siswa antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini

(34)

[ ]

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138)

Keterangan :

X1 = mean sampel kelompok eksperimen

X2 = mean sampel kelompok kontrol

S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelas eksperimen

n2 = jumlah data kelas kontrol

Harga ttabel dihitung dari tabel dengan dk (n1 + n2 – 2). Setelah diperoleh

thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pengujiannya

adalah tolak H0 apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh penulis

mengenai penggunaan modul praktikum untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada kompetensi dasar menyiapkan media pembibitan di SMK

Pertanian Pembanguna Negeri Cianjur, dapat ditarik beberapa kesimpuln

sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan media

pembibitan pada kelas yang menerapkan pembelajaran dengan

penggunaan modul prakikum berada pada kategori baik dimana nilai

rata-rata postest yang diperoleh siswa sebesar 84,57.

2. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar menyiapkan media

pembibitan pada kelas yang menerapkan pembelajaran dengan metode

onvensional berada pada kategori kurang dimana rata-rata postest yang

diperoleh siswa sebesar 72,19.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menerapkan

pembelajaran dengan pnggunaan modul praktikum dengan yang

menerapkan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar

menyiapkan media pembibitan di SMK Pertanian Pembangunan Negeri

Cianjur. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan modul praktikum

dalam proses pembelajaran lebih berhasil dalam meningkatkan hasil

belajar siswa daripada metode konvensional (ceramah) pada kompetensi

(36)

B.Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Siswa harus lebih antusias lagi dalam belajar terutama dalam praktik

dilapangan karena pemberian dan penggunaan modul praktikum bisa

dijadikan panduan untuk praktik.

2. Bagi guru

Penggunaan modul praktikum dapat menjadi alternatif bagi guru

untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, karena dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khsusnya pada kompetensi dasar

menyiapkan media pembibitan.

3. Bagi sekolah

Penggunaan modul bisa menjadi salah satu alternatif yang baik bagi

sekolah untuk dijadikan pedoman para siswa dalam praktik, sehingga

sekolah bisa memberikan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu

guru produktif.

4. Bagi peneliti

Selain untuk menambah wawasan, peneliti harus bisa menerapkan

penggunaan modul ini disekolah agar belajar dan pembelajaran bisa

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Z dan Rohmanto, E. (2008). Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya.

Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Depdikbud. (1992). Kamus Besar Bahasa Indonsia. Jakarta: PN Persero Balai Pustaka.

Ikhsan. (2012), modul praktikum tersedia pada [online]

Hake, Richard R. (1998). Interactive-engagement vs Traditional Methods: A Si-thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 1, 1-26

http://makalahlengkapunmaikhsan.blogspot.com/2012/06/pengertian-fungsi-dan-tujuan-penulisan.html

Kardi, S. Dan Nur, M. (2000). Pengajar langsung. Surabaya : University Press.

Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran. Disertasi doktor pada program pasca sarjana unesa : tidak diterbitkan.

Rumini, S. dkk. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudjana, N. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syaodih.S, Nana. (2009).” Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Rosdakarya

Gambar

Tabel 3.1. Ujicoba dengan Quasi Experimental Design
Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 3.4. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Aspek ini terdapat 5 pokok penilaian yaitu ; (1) Sikap Kerja (meliputi; Perilaku dalam bekerja, Kedisiplinan kerja/ termasuk kehadiran, Kepatuhan berpakaian, Kepatuhan

dari analisis Location Quotientuntuk mengetahui sektor-sektor basis, analisis Dynamic Location Quotient untuk mengetahui sektor prioritas di masa yang akan

Keberhasilan pencapaian suatu kompetensi praktik secara optimal dapat diukur dari hasil responsi yang ditunjukkan melalui tes langsung (tugas simulasi/ demonstasi pada

Tujuan kegiatan pengabdian masayarakat ini adalah memberikan pelatihan pemanfaatan internet agar para guru mampu menggunakan dan memanfaatkan internet secara optimal

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk kegiatan penerapan Iptek, adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan wawasan dan keterampilan guru SLTP dalam

Pada hari ini SELASA tanggal DUA BELAS bulan AGUSTUS tahun DUA RIBU EMPAT BELAS , kami POKJA Pekerjaan Pembangunan Asrama Siswa SMPN 2 Sipora Selatan DINAS PENDIDIKAN ULP

Waktu Pengeluaran Plasenta pada Ibu Melahirkan di Klinik